CORPORATE GOVERNANCE
SAP 2 DAN SAP 3
EMA 469 C2
KELOMPOK 5
2
8. Teori Biaya Transaksi (Cost Transaction Theory)
Ada dua asumsi utama dalam teori biaya transaksi, yaitu rasionalitas individu
bersifat terbatas (bounded rationality), dan individu memiliki sifat oportunisme.
Rasionalitas individu dikatakan terbatas oleh Herbert A. Simon karena pada dasarnya
seorang individu tidak akan pernah mampu memiliki informasi yang lengkap tentang
kejadian masa yang akan datang untuk memprediksi dengan sempurna kejadian masa
depan. Dengan demikian akan diperlukan biaya dan pengawasan dalam melakukan
kontrak yang tidak sempurna. Sedangkan sifat oportunisme individu juga
mempengaruhi kontrak terutama sebelum terjadi kontrak dan sesudah terjadi kontrak.
1.2 Alasan Diperlukannya Good Corporate Governance
Pada dasarnya, GCG merupakan hal yang sangat diperlukan dalam sebuah perusahaan.
Dengan GCG perusahaan akan mendapatkan berbagai manfaat yang dapat membawa
perusahaan tersebut ke arah yang lebih baik. Alasan dari perlunya Good Corporate
Governance di dalam perusahaan adalah GCG dapat menciptakan nilai tambah bagi semua
pihak yang berkepentingan (stakeholder). Dari berbagai alasan mengenai pentingnya
penerapan GCG di perusahaan, pada dasarnya GCG diperlukan karena perusahaan akan
dapat menciptakan nilai yang berkelanjutan bagi pemegang saham maupun pemangku
kepentingan lainnya, termasuk meningkatkan kepercayaan investor dan mendorong
terciptanya pasar modal yang kuat dan efisien. Good Corporate Governance yang baik
merupakan kunci untuk pasar keuangan global, integritas perusahaan, lembaga keuangan
dan pasar, pusat kesehatan dan stabilitas ekonomi.
1.3 Manfaat Good Corporate Governance
Penerapan good corporate governance tidak hanya melindungi kepentingan para
investor saja tetapi juga akan dapat mendatangkan banyak manfaat dan keuntungan
bagi perusahaan terkait dan juga pihak-pihak lain yang mempunyai hubungan langsung
maupun tidak langsung dengan perusahaan. Berbagai manfaat dan keuntungan yang
diperoleh dengan penerapan good corporate governance dapat disebut antara lain:
1. Dengan penerapan good corporate governance perusahaan dapat meminimalkan
agency cost.
2. Perusahaan dapat meminimalkan cost of capital.
3
3. Dengan good corporate governance proses pengambilan keputusan akan berlangsung
secara lebih baik sehingga akan menghasilkan keputusan yang optimal, dapat
meningkatkan efisiensi serta terciptanya budaya kerja yang lebih sehat.
4. Good corporate governance akan memungkinkan dihindarinya atau sekurang-
kurangnya dapat diminimalkannya tindakan penyalahgunaan wewenang oleh pihak
direksi dalam pengelolaan perusahaan.
5. Nilai perusahaan di mata investor akan meningkat sebagai akibat dari meningkatnya
kepercayaan mereka kepada pengelolaan perusahaan tempat mereka berinvestasi.
6. Karena dalam praktik good corporate governance karyawan ditempatkan sebagai salah
satu stakeholder yang seharusnya dikelola dengan baik oleh perusahaan, maka motivasi
dan kepuasan kerja karyawan juga diperkirakan akan meningkat.
7. Dengan baiknya pelaksanaan corporate governance, maka tingkat kepercayaan para
stakeholders kepada perusahaan akan meningkat sehingga citra positif perusahaan akan
naik.
8. Penerapan corporate governance yang konsisten juga akan meningkatkan kualitas
laporan keuangan perusahaan.
4
2.2 Akuntabilitas (Accountability)
Akuntabilitas adalah kewajiban untuk memberikan pertanggungjawaban atau untuk
menjawab dan menerangkan kinerja dan tindakan manajemen perusahaan kepada pihak
yang memiliki hak atau wewenang untuk meminta pertanggungjawaban. Perusahaan harus
dapat mempertanggungjawabkan kinerjanya secara transparan dan wajar. Untuk itu
perusahaan harus dikelola secara benar, terukur dan sesuai dengan kepentingan perusahaan
dengan tetap memperhitungkan kepentingan pemegang saham dan pemangku
kepentingan lain. Akuntabilitas merupakan prasyarat yang diperlukan untuk mencapai
kinerja yang berkesinambungan.
2.3 Responsibilitas (Responsibility)
Prinsip responsibilitas menekankan perusahaan harus berpegang pada hukum yang
berlaku dan dapat mempertanggungjawabkan semua kegiatan perusahaan pada stakeholder
dan masyarakat. Perusahaan harus mematuhi peraturan perundang-undangan serta
melaksanakan tanggung jawab terhadap masyarakat dan lingkungan sehingga dapat
terpelihara kesinambungan usaha dalam jangka panjang dan mendapat pengakuan
sebagai good corporate citizen.
2.4 Independensi (Independency)
Prinsip independensi artinya bebas atau kemandirian, mengandung makna suatu
keharusan organ-organ yang ada di perusahaan dapat mengambil keputusan dengan baik
tanpa tekanan atau intervensi dari berbagai pihak dengan kepentingan yang hanya
menguntungkan pihak tertentu saja. Hal ini menyebabkan masing-masing organ
perusahaan tidak saling mendominasi dan tidak dapat diintervensi oleh pihak lain. Dalam
mekanisme GCG untuk menjamin adanya independensi maka perlu adanya pengawasan
dalam perusahaan dengan komisaris yang independen yang dibantu oleh komite audit.
2.5 Kewajaran dan Kesetaraan (Fairness)
Fairness merujuk adanya perlakuan yang setara (equal) terhadap semua pihak yang
berkepentingan (stakeholders) sesuai dengan kriteria dan proporsi yang seharusnya.
Penegakan prinsip fairness ini terutama ditujukan kepada pemegang saham mayoritas
maupun minoritas. Perlunya keseimbangan hak pemilik mayoritas dan minoritas agar tidak
ada kelompok pemilik yang dirugikan sehingga antara pemegang saham dan pemangku
kepentingan harus berdasarkan asas kesetaraan dan kewajaran.
5
DAFTAR PUSTAKA
Dwiridotjahjono, Jojok. 2010. Penerapan Good Governance: Manfaat dan Tantangan Serta
Kesempatan Bagi Perusahaan Publik di Indonesia. Jurnal Administrasi Bisnis (2009),
Vol.5, No.2:hal. 101 102. Universitas Pembangunan Nasional, Jawa Timur
Putri ,I Gusti Ayu Made Asri Dwija dan I Gusti Ketut Agung Ulupui. 2017. Pengantar
Corporate Governance. Denpasar: CV. Sastra Utama.