NPM : 0119103025
1. Dasar Penyusutan Aktiva : dasar yang ditetapkan untuk penyusutan merupakan fungsi dari
dua factor yaitu biaya awal dan nilai sisa atau pelepasan.
Metode Penyusutan
Faktor yang ketiga yang terlibat dalam proses penyusutan adalah metode pembagian biaya
secara adil. Perusahaan menggunakan sejumlah metode penyusutan sebagai berikut :
1. Metode aktivitas (unit penggunaan atau produksi) : disebut juga pendekatan beban
variabel atau pendekatan unit produksi, mengasumsikan penyusutan adalah fungsi dari
penggunaan atau produktivitas dan bukan dari berlalunya waktu. Umur aktiva ini
dinyatakan dengan istilah keluaran (output) yang disediakan (unit-unit yang diproduksi)
atau masukan (input) seperti jumlah jam kerja.: tidak tepat digunakan pada situasi dimana
penyusutan merupakan fungsi dari waktu dan bukan aktivitas.
2. Penyusutan dan pergantian aktiva tetap (konsep salah tentang penyusutan yang
menyediakan dana bagi pengganti aktiva karena penyusutan sama dengan beban lain yang
mengurangi laba bersih dan tidak melibatkan arus keluar)
3. Revisi tarif penyusutan (tariff ditentukan berdasarkan pengalaman masa lalu dan
merupakan estimasi yang perlu di revisi selama umur aktiva)
Penurunan Nilai
Standar akuntasi umum mengenai nilai terendah antara biaya atau harga pasar (lower of
cost or market) untuk persediaan tidak dapat diaplikasikan pada properti, pabrik dan peralatan.
Dalam standar Akuntansi Internasional, penurunan nilai terjadi apabila jumlah tercatat
aktiva tidak dapat dipulihkan dan, oleh karena itu perlu dihapuskan. Contoh kejadian dan
perubahan situasi mungkin akan mengarah pada penurunan nilai yaitu penurunan nilai yang
signifikan dalam nilai pasar aktiva, perubahan yang signifikan dalam jangka waktu / cara aktiva
itu digunakan, perubahan terbaik yang signifikan dalam faktor-faktor hukum / iklim usaha yang
mempengaruhi nilai aktiva, akumulasi biaya yang secara signifikan melebihi jumlah biaya awal
yang diperkirakan untuk mengakuisisi / membuat aktiva, proyeksi / peramalan yang
menunjukkan kerugian terus – menerus yang berhubungan dengan aktiva.
Proses penentuan kerugian penurunan nilai : menelaah kejadia / perubahan situasi atas
kemungkinan terjadinya penurunan nilai, jika menunjukkan penurunan maka pengujian tentang
kemampuan pemulihan akan diterapkan dan jika jumlah arus kas bersih masa depan yang
diharapkan dari aktiva jangka panjang lebih kecil dari jumlah yang tercatat aktiva maka telah
terjadi penurunan nilai, dengan asumsi tersebut maka kerugian penurunan nilai.
Aktiva yang ditahan untuk dilepaskan dapat dicatat pada periode mendatang, selama
pencatatan itu tidak pernah lebih besar dari nilai tercatat aktiva sebelum penurunan nilai.
Kerugian atau keuntungan yang berhubungan dengan aktiva yang diturunkan ini harus
dilaporkan sebagai bagian dari laba operasi berlanjut.
Deplesi
Sumber daya alam (natural resources), yang sering sekali disebut aktiva yang dapat habis,
mencangkup minya , mineral, dan kayu. Aktiva ini dikarakteristikkan dengan dua fitur utama
yaitu Pengambilan (penggunaan) sepenuhnya aktiva itu dan penggantian aktiva ini hanya dapat
dilakukan oleh tindakan alam.
Melibatkan empat faktor : Biaya akuisisi (harga yang dibayarkan guna memperoleh hak
property untuk mencari atau menemukan sumber daya alam yang belum ditemukan atau harga
yang harus dibayar untuk sumber daya yang telah ditemukan; Biaya Eksplorasi (biaya yang
diperlukan untuk menemukan sumber daya alam) ; Biaya Pengembangan (berwujud : tidak
diperhitungkan dalam dasar deplesi ; tidak berwujud : dianggap sebagai bagian dari deplesi) ;
Biaya Restorasi (biaya yang substansional untuk merestorasi property kembali seperti kondisi
semula dan merupakan bagian dari deplesi)
Deplesi dihitung dengan metode unit produksi (pendekatan aktivitas) yang berarti bahwa
deplesi merupakan fungsi dari jumlah unit selama periode berjalan.
2. Masalah nilai penemuan (standar akuntansi sekarang tidak mengakui nilai penemuan,
maka jika standar diubah maka dapat dicatat)
3. Aspek pajak dari sumber daya alam (aspek pajak dari akuntansi untuk kebanyakan
sumber daya alam telah menimbulkan beberapa ketentuan controversial)
4. Akuntansi untuk deviden likuidas (sulitnya membedakan antara deviden yang merupakan
pengembalian modal dan yang bukan)