Anda di halaman 1dari 5

Nama : Shafira Ramadhania

Kelas : Akuntansi A Reg B1

NPM : 0119103025

12. Depreciation, Impairments, and Depletion


Pengertian Penyusutan

Penyusutan (depreciation) didefinisikan sebagai proses akuntansi dalam mengalokasikan


biaya aktiva berwujud ke beban dengan cara yang sistematis dan rasional selama periode yang
diharapkan mendapat manfaat dari penggunaan aktiva tersebut. Apabila aktiva jangka panjang
dihapus, maka istilah penyusutan (depreciation) paling sering digunakan untuk menunjukkan
bahwa aktiva tetap berwujud telah menurun nilainya. Apabila sumber daya alam yang terlibat
(seperti kayu, batu, minyak dan batu bara) maka istilah yang digunakan adalah deplesi
(depletion). Ketika aktiva tidak berwujud seperti paten atau goodwill telah habis masa
berlakunya, hal tersebut disebut amortisasi (amortization).

Faktor-faktor yang terlibat dalam proses penyusutan diantaranya :

1. Dasar Penyusutan Aktiva : dasar yang ditetapkan untuk penyusutan merupakan fungsi dari
dua factor yaitu biaya awal dan nilai sisa atau pelepasan.

Biaya Awal xxx


Dikurangi Nilai Sisa xxx
Dasar Penyusutan xxx
2. Estimasi Umur Pelayanan atau Jasa : umur pelayanan suatu aktiva dan umur fisiknya
seringkali tidak sama, oleh karena itu terjadi aktiva yang ditarik dari penggunaannya. Hal
ini terjadi karena 2 alasan yaitu factor-faktor fisik (kerusakan / habisnya umur fisik) dan
factor-faktor ekonomi (ketidaklayakan, penggantian, keusangan).

Metode Penyusutan

Faktor yang ketiga yang terlibat dalam proses penyusutan adalah metode pembagian biaya
secara adil. Perusahaan menggunakan sejumlah metode penyusutan sebagai berikut :
1. Metode aktivitas (unit penggunaan atau produksi) : disebut juga pendekatan beban
variabel atau pendekatan unit produksi, mengasumsikan penyusutan adalah fungsi dari
penggunaan atau produktivitas dan bukan dari berlalunya waktu. Umur aktiva ini
dinyatakan dengan istilah keluaran (output) yang disediakan (unit-unit yang diproduksi)
atau masukan (input) seperti jumlah jam kerja.: tidak tepat digunakan pada situasi dimana
penyusutan merupakan fungsi dari waktu dan bukan aktivitas.

(biaya dikurangi nilai sisa) x jam tahun ini


= beban penyusutan
total estimasi jam
2. Metode garis lurus : mempertimbangkan penyusutan sebagai fungsi dari waktu, bukan
fungsi dari penggunaan. Keterbatasan : metode ini didasarkan pada 2 asumsi yang tidak
realistis yaitu keunaan ekonomi aktiva itu sama setiap tahun serta beban reparasi dan
pemeliharaan sama setiap periode.

(biaya dikurangi nilai sisa)


= beban penyusutan
estimasi umur pelayanan
a. Metode beban menurun (dipercepat) : Metode beban menurun (decreasing charge
methods) menyediakan biaya penyusutan yang lebih tinggi pada tahun-tahun awal
dan beban yang lebih rendah pada priode mendatang, memiliki dua metode yaitu
Jumlah angka tahun (menghasilkan beban penyusutan yang menurun berdasarkan
pecahan yang menurun dari biaya yang dapat disusutkan) dan Metode saldo menurun
(menggunakan tarif penyusustan berupa beberapa kelipatan dari metode garis lurus.

Metode penyusutan khusus

Perusahaan menggunakan penyusutan khusus karena aktiva yang terlibat memiliki


karakteristik yang unik, atau sifat industrinya mengharuskan penerapan metode penyusutan
khusus. Terdapat 2 metode yaitu Metode kelompok dan gabungan/ komposit (beberapa akun
akitiva sering disusutkan dalam satu tarif) dan Metode campuran atau kombinasi

Masalah Penyusutan Khusus

Beberapa yang berkaitan dengan penyusutan tetap diantaranya:


1. Penyusutan dan periode parsial atau sebagian (perusahaan harus menentukan beban
penyusutan untuk setahun penuh dan kemudian merata-ratakannya)

2. Penyusutan dan pergantian aktiva tetap (konsep salah tentang penyusutan yang
menyediakan dana bagi pengganti aktiva karena penyusutan sama dengan beban lain yang
mengurangi laba bersih dan tidak melibatkan arus keluar)

3. Revisi tarif penyusutan (tariff ditentukan berdasarkan pengalaman masa lalu dan
merupakan estimasi yang perlu di revisi selama umur aktiva)

Penurunan Nilai

Standar akuntasi umum mengenai nilai terendah antara biaya atau harga pasar (lower of
cost or market) untuk persediaan tidak dapat diaplikasikan pada properti, pabrik dan peralatan.

Pengakuan Penurunan Nilai

Dalam standar Akuntansi Internasional, penurunan nilai terjadi apabila jumlah tercatat
aktiva tidak dapat dipulihkan dan, oleh karena itu perlu dihapuskan. Contoh kejadian dan
perubahan situasi mungkin akan mengarah pada penurunan nilai yaitu penurunan nilai yang
signifikan dalam nilai pasar aktiva, perubahan yang signifikan dalam jangka waktu / cara aktiva
itu digunakan, perubahan terbaik yang signifikan dalam faktor-faktor hukum / iklim usaha yang
mempengaruhi nilai aktiva, akumulasi biaya yang secara signifikan melebihi jumlah biaya awal
yang diperkirakan untuk mengakuisisi / membuat aktiva, proyeksi / peramalan yang
menunjukkan kerugian terus – menerus yang berhubungan dengan aktiva.

Pengukuran Penurunan Nilai

Proses penentuan kerugian penurunan nilai : menelaah kejadia / perubahan situasi atas
kemungkinan terjadinya penurunan nilai, jika menunjukkan penurunan maka pengujian tentang
kemampuan pemulihan akan diterapkan dan jika jumlah arus kas bersih masa depan yang
diharapkan dari aktiva jangka panjang lebih kecil dari jumlah yang tercatat aktiva maka telah
terjadi penurunan nilai, dengan asumsi tersebut maka kerugian penurunan nilai.

Restorasi Kerugian Penurunan Nilai


Kerugian penurunan nilai tidak dapat direstorasi atas aktiva yang ditahan untuk
digunakan.

Aktiva yang akan Dilepaskan

Aktiva yang ditahan untuk dilepaskan dapat dicatat pada periode mendatang, selama
pencatatan itu tidak pernah lebih besar dari nilai tercatat aktiva sebelum penurunan nilai.
Kerugian atau keuntungan yang berhubungan dengan aktiva yang diturunkan ini harus
dilaporkan sebagai bagian dari laba operasi berlanjut.

Deplesi

Sumber daya alam (natural resources), yang sering sekali disebut aktiva yang dapat habis,
mencangkup minya , mineral, dan kayu. Aktiva ini dikarakteristikkan dengan dua fitur utama
yaitu Pengambilan (penggunaan) sepenuhnya aktiva itu dan penggantian aktiva ini hanya dapat
dilakukan oleh tindakan alam.

Perhitungan dasar deplesi

Melibatkan empat faktor : Biaya akuisisi (harga yang dibayarkan guna memperoleh hak
property untuk mencari atau menemukan sumber daya alam yang belum ditemukan atau harga
yang harus dibayar untuk sumber daya yang telah ditemukan; Biaya Eksplorasi (biaya yang
diperlukan untuk menemukan sumber daya alam) ; Biaya Pengembangan (berwujud : tidak
diperhitungkan dalam dasar deplesi ; tidak berwujud : dianggap sebagai bagian dari deplesi) ;
Biaya Restorasi (biaya yang substansional untuk merestorasi property kembali seperti kondisi
semula dan merupakan bagian dari deplesi)

Penghapusan Biaya Sumber Daya

Deplesi dihitung dengan metode unit produksi (pendekatan aktivitas) yang berarti bahwa
deplesi merupakan fungsi dari jumlah unit selama periode berjalan.

(total biaya - nilai sisa) biaya deplesi per


=
total estimasi unit yang tersedia unit
Masalah Khusus dalam Akuntansi Deplesi
Akuntansi untuk sumber daya alam memiliki beberapa masalah menarik yang tidak biasa ditemui
pada sebagian besar jenis aktiva lainnya. Masalah ini dibagi menjadi empat kategori :

1. Kesulitan mengestimasi cadangan yang dapat dipulihkan ( dengan prosedur merevisi


tingkat deplesi atas dasar prospektif dengan membagi biaya yang tersisa dengan estimasi
biaya baru cadangan yang dipulihkan.

2. Masalah nilai penemuan (standar akuntansi sekarang tidak mengakui nilai penemuan,
maka jika standar diubah maka dapat dicatat)

3. Aspek pajak dari sumber daya alam (aspek pajak dari akuntansi untuk kebanyakan
sumber daya alam telah menimbulkan beberapa ketentuan controversial)

4. Akuntansi untuk deviden likuidas (sulitnya membedakan antara deviden yang merupakan
pengembalian modal dan yang bukan)

Anda mungkin juga menyukai