CORPORATE GOVERNANCE
SAP 8
EMA 469 C2
KELOMPOK 4
2
Sumber utama tekanan untuk meningkatkan pengungkapan laporan keuangan
adalah dari komunitas keuangan dan investasi. Perusahaan Multinasional dan badan
pengaturan standar Negara dengan pasar modal yang berkembang telah memberi
perhatian lebih terhadap dorongan dari pihak pihak tersebut. Prinsip good corporate
governance tentang disclosure and transparency, menurut Organization for
Economic Co-operation and Development (OECD) harus memastikan bahwa
pengungkapan yang tepat waktu dan akurat dilakukan terhadap semua hal yang
material berkaitan dengan perusahaan, mencakup kondisi keuangan, kinerja,
kepemilikan dan tata kelola perusahaan.
Pengungkapan informasi perusahaan perlu dilakukan secara berimbang.Artinya,
informasi yang disampaikan bukan hanya yang bersifat positif saja namun termasuk
informasi yang bersifat negatif. Ini untuk menghindari adanya informasi yang salah
(disinformasi) serta informasi penting yang disembunyikan oleh perusahaan yang
berakibat merugikan pihak lain, baik pemegang saham maupun stakeholders lainnya.
Beberapa kasus perbankan, beberapa waktu lalu, antara lain akibat adanya
disinformasi yang disampaikan kepada publik. Informasi dan laporan keuangan yang
dilaporkan yang baik-baik saja meski sudah diaudit oleh eksternal auditor.Akibatnya,
banyak bank bangkrut dan terpaksa ditutup atau dilikuidasi pemerintah.
1.2 Transparansi
Transparansi perusahaan dapat diartikan sebagai ketersediaan relevansi yang
tersebar luas, informasi yang dapat dipercaya mengenai kinerja perusahaan dalam
suatu periode yang terkait, posisi keuangan, kesempatan investasi, pemerintah, nilai
dan risiko perusahaan dagang yang bersifat umum. Transparansi bisa dalam informasi
maupun dalam pengambilan kebijakan. Transparansi dalam informasi adalah
penungkapan informasi oleh manajemen yang diwajibkan oleh UU baik dilakukan
sukarela atau untuk memenuhi etika bisnis. Transparansi tidak berarti mengemukakan
semuanya kepada publik. Pengertian transparansi juga mengakui adanya rahasia
perusahaan dalam hal misalnya jika diungkapkan dapat menimbulkan dampak negatif
kepada perusahaan. Dalam akuntansi istilah yang dipakai adalah disclosure. Yang
3
diwajibkan dalam akuntansi hanya disclosure yang mengungkapkan semua hal yang
dianggap signifikan atau material yang dinilai dapat mempengaruhi keputusan
mereka.
Transparansi dalam kebijakan yaitu memberikan kesempatan kepada semua pihak
yang berkepentingan untuk mengetahui secara jelas prosedur dan tata cara yang
ditempuh oleh manajemen dalam mengurus perusahaan atau mengambil keputusan
akan melakukan prosedur yang wajar tanpa membonceng kepentingan tertentu. Atau
bisa juga memberikan informasi secara akurat, benar, teratur, dan tepat waktu.
Prinsip transparansi juga berhubungan dengan kualitas informasi yang
disampaikan perusahaan. Kepercayaan investor akan sangat tergantung dengan
kualitas penyajian informasi yang disampaikan perusahaan. Oleh karena itu akuntan
manajemen (yang bekerja pada perusahaan) dituntut untuk menyediakan informasi
yang jelas, akurat, tepat waktu dan dapat diperbandingkan dengan indikator- indikator
yang sama. Untuk itu informasi yang ada dalam perusahaan harus diukur, dicatat, dan
dilaporkan oleh akuntan sesuai dengan prinsip dan standar akuntansi yang berlaku.
Prinsip transparansi ini menghendaki adanya keterbukaan dalam melaksanakan
proses pengambilan keputusan dan keterbukaan dalam penyajian yang lengkap atas
semua informasi yang dimliki perusahaan. Peran akuntan manajemen, internal
auditor, dan komite audit menjadi penting dalam hal penyajian informasi akuntansi
dalam laporan keuangan perusahaan secara transparan kepada pemakainya.
4
Dugaan adanya insider trading sangat terasa pada saat harga saham PGN anjlok pada
harga Rp 7.400,00. Jatuhnya harga saham tersebut dilihat tidak wajar, karena merujuk
pada harga sebelumnya Rp 9.650,00 berarti telah jatuh sebanyak 23,36%. Melihat dengan
jatuhnya harga saham dalam penjualan dibursa efek, patut diduga bahwa adanya
kesalahan atau pun kesengajaan dalam hal transaksi yang dilakukan oleh PT Perusahaan
Gas Negara Tbk. Terdapat beberapa fakta-fakta hukum yang dapat dijadikan sebagai
bahan penelitian lebih lanjut, antara lain sebagai berikut:
1) Adanya bukti-bukti yang menunjuk pada praktek transaksi saham perusahaan yang
dilakukan oleh pihak orang dalam perusahaan, yang terjadi pada periode 12
september 2006 sampai dengan 11 januari 2007.
2) Adanya informasi yang tergolong sebagai informasi material dan dapat
mempengaruhi harga saham diantaranya:
a. Penurunan harga saham PT Perusahaan Gas Negara sangat erat dengan siaran pers
yang dilakukan manajemn perusahan sehari sebelumnya tertanggal 11 jaunari
2007.
b. Pernyataan bahwa ditundanya proyek komersialisasi pemipaan gas PT
Perusahaan Gas Negara Tbk yang semula akan dilakukan pada akhir Desember
2006 tertunda menjadi Maret 2007.
c. Informasi tentang penurunan volume gas telah diketahui para pihak perusahaan
sejak tertanggal 12 September 2006 dan informasi tentang tertundanya gas in
sejak tanggal 18 Desember 2006, para pihak perusahaan baru menjelaskan pada
tanggal 11 januari 2007.
Dalam kasus ini, ada tiga hal yang dihadapi oleh PT. PGN mulai dari pelanggaran
prinsip keterbukaan hingga insider trading. Beberapa di antaranya adalah sebagai berikut:
1) Pelanggaran prinsip disclosure terhadap keterlambatan penyampaian laporan kepada
Bapepam dan masyarakat tentang peristiwa material.
2) Pelanggaran prinsip disclosure terhadap pemberian keterangan yang secara material
tidak benar.
3) Keterlibatan fiduciary position dalam kasus insider trading transaksi efek PGAS.
5
DAFTAR PUSTAKA