Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

MATA KULIAH AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH

PENYUSUTAN, PENURUNAN DAN DEPLESI

DOSEN PEMBIMBING : RIRIL MARDIANA F, S.Pd, M M

OLEH

KELOMPOK 5

NAMA NPM
FAHREZA AKBAR NURFAJRI 200404030013

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS KANJURUHAN MALANG
2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah memberikan
rahmat dan petunjuk-Nya sehingga makalah tentang keragaman sosial dan budaya Indonesia ini
dapat terselesaikan dengan baik.
Tidak lupa juga kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah turut
memberikan kontribusi dalam penyusunan makalah ini. Tentunya makalah ini tidak akan bisa
maksimal jika tidak mendapat dukungan dari berbagai pihak.
Makalah ini berisikan mengenai materi tentang penyusutan, penurunan dan deplesi.
Meski telah disusun secara maksimal, namun penulis sebagai manusia biasa menyadari
bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna. Karenanya kritik dan saran yang membangun
dari pembaca sekalian.
Demikian apa yang bisa saya sampaikan, semoga pembaca dapat mengambil manfaat
dari karya tulis ini.

Malang, 14 Oktober 2021

Penyusun
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.......................................................................................................................................2

DAFTAR ISI...................................................................................................................................................3

BAB 1...........................................................................................................................................................4

PENDAHULUAN...........................................................................................................................................4

A. Latar Belakang.....................................................................................................................................4

B. Rumusan Masalah...............................................................................................................................4

C. Tujuan..................................................................................................................................................4

BAB 2...........................................................................................................................................................5

PEMBAHASAN.............................................................................................................................................5

A. Penyusutan..........................................................................................................................................5

B. Metode Penyusutan............................................................................................................................6

C. Penurunan...........................................................................................................................................8

BAB 3.........................................................................................................................................................10

PENUTUP...................................................................................................................................................10

A. Kesimpulan........................................................................................................................................10

B. Saran..................................................................................................................................................10
BAB 1

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Penyusutan merupakan proses akuntansi dalam mengalokasikan biaya aktiva berwujud ke beban
dengan cara yang sistematis dan rasional selama periode yang diharapkan mendapat manfaat dari
penggunaan aktiva tersebut. Apabila aktiva jangka panjang dihapus, maka penyusutan digunakan
untuk menunjukkan bahwa aktiva tetap berwujud telah menurun nilainya. Apabila sumber daya
alam yang terlibat (seperti kayu, batu, minyak dan batu bara) maka istilah yang digunakan adalah
deplesi dan ketika aktiva tidak berwujud seperti paten atau goodwill telah habis masa
berlakunya, maka hal ini disebut amortisasi.

Standar akuntasi umum mengenai nilai terendah antara biaya atau harga pasar (lower of cost or
market) untuk persediaan tidak dapat diaplikasikan pada properti, pabrik dan peralatan.
Pengakuan Penurunan nilai dalam standar Akuntansi Internasional, penurunan nilai terjadi
apabila jumlah tercatat aktiva tidak dapat dipulihkan dan, oleh karena itu perlu dihapuskan.
Berbagai kejadian dan perubahan situasi mungkin akan mengarah pada suatu penurunan nilai.

B. Rumusan Masalah
1. Apa itu penyusutan
2. Metode – metode penyusutan
3. Apa itu penurunan
4. Apa itu deplesi
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui apa itu pemyusutan
2. Untuk mengetahui metode – metode penyusutan
3. Untuk mengetahui apa itu penuruna
4. Untuk mengetahui apa itu deplesi
BAB 2

PEMBAHASAN
A. Penyusutan
Secara umum, penyusutan dapat diartikan sebagai pengalokasian harga suatu aktiva tetap
selama masa kegunaannya dengan metode tertentu. Jadi, timbulnya biaya penyusutan ini
diakibatkan oleh berkurangnya manfaat suatu aktiva dari waktu ke waktu. Penyusutan tidak
berlaku terhadap aktiva tanah karena harganya yang terus naik setiap tahun.
Pada akhir periode (satu tahun), akun aktiva tetap harus dicatat dalam jurnal penyesuaian akibat
adanya penyusutan ini. Biayanya dihitung menggunakan metode tertentu. Tetapi sebelum
menentukan metode, faktor mendasar dalam penghitungan tersebut perlu dipahami terlebih dulu.
Harga Perolehan
Dalam setiap perolehan aktiva tetap, selalu ada harga yang dialokasikan untuk
mendapatkannya. Harga perolehan ini menjadi salah satu faktor yang menentukan seberapa besar
pengalokasian nilai penyusutan dalam setiap periode. Penghitungan harga perolehan tidak hanya
melihat harga pembelian, tetapi juga ditambahkan dengan biaya lain yang ditimbulkan dari
perolehan aktiva tersebut.
Umur Ekonomis Aktiva
Faktor kedua adalah umur ekonomis, yaitu perkiraan sampai mana aktiva tersebut dapat
berkontribusi sebelum mengalami aus. Umur ekonomis tidak hanya berupa waktu, tetapi bisa
juga dalam bentuk hasil produksi dan jam kerja.
Penentuan umur ekonomis juga dilihat dari sisi fisik dan fungsional. Suatu aktiva tetap bisa saja
masih baik secara fisik, namun dari sisi fungsional sudah tidak dapat digunakan. Misalnya mesin
yang masih bisa beroperasi dengan normal tetapi sudah tidak mendukung sistem kerja yang baru.
Nilai Residu
Sementara nilai residu adalah nilai sisa dari sebuah aktiva di akhir umur ekonomisnya setelah
dikurang dengan nilai penyusutannya. Nilai residu bisa diperoleh jika aktiva yang habis umur
ekonomisnya ini dijual. Jika tidak, maka aktiva tersebut tidak memiliki nilai residu alias nol
B. Metode Penyusutan
Faktor yang ketiga yang terlibat dalam proses penyusutan adalah metode pembagian biaya secara
adil. Perusahaan menggunakan sejumlah metode penyusutan sebagai berikut :
1. Metode aktiva (unit penggunaan atau produksi)
2. Metode garis lurus
3. Metode beban menurun (dipercepat) :
· Jumlah angka tahun
· Metode saldo menurun
4. Metode penyusutan khusus :
· Metode kelompok dan gabungan/ komposit
· Metode campuran atau kombinasi
Metode Aktivitas
Metode aktivitas (activity method) juga disebut pendekatan beban variabel atau pendekatan unit
produksi, mengasumsikan penyusutan adalah fungsi dari penggunaan atau produktivitas dan
bukan dari berlalunya waktu. Umur aktiva ini dinyatakan dengan istilah keluaran (output) yang
disediakan (unit-unit yang diproduksi) atau masukan (input) seperti jumlah jam kerja.
Metode Garis Lurus
Metode garis lurus (straight line method) mempertimbangkan penyusutan sebagai fungsi dari
waktu, bukan fungsi dari penggunaan.
Metode Beban Menurun
Metode beban menurun (decreasing charge methods) menyediakan biaya penyusutan yang lebih
tinggi pada tahun-tahun awal dan beban yang lebih rendah pada priode mendatang.
Metode Penyusutan Khusus
Kadang – kadang perusahaan menggunakan penyusutan khusus. Karena aktiva yang terlibat
memiliki karakteristik yang unik, atau sifat industrinya mengharuskan penerapan metode
penyusutan khusus. Dua dari metode khusus ini diantaranya
1. Metode kelompok dan gabungan/ komposit
Metode kelompok digunakan apabila aktiva bersangkutan cukup homogen dan memiliki masa
manfaat yang hampir sama, sedangkan pendekatan gabungan digunakan apabila aktiva bersifat
heterogen dan memiliki umur manfaat yang berbeda.
2. Metode campuran atau kombinasi
Metode ini adalah metode yang secara khusus dikembangkan sendiri oleh perusahaan tetapi tetap
berpegang pada prinsip-prinsip akuntansi yang diterima umum.
C. Penurunan
Impairment atau penurunan nilai adalah penurunan permanen nilai manfaat masa depan dari
aset jangka panjang. Penurunan nilai bisa terjadi karena perubahan nilai pasar aset, lingkungan
bisnis, peraturan pemerintah, dll. Perusahaan harus menyesuaikan ke bawah aset yang dilaporkan
karena nilai bukunya melebihi nilai wajar atau nilai terpulihkan (recoverable value).
Saat menguji penurunan nilai, arus kas, total laba, atau manfaat lain yang diharapkan dihasilkan
oleh aset tersebut secara berkala dibandingkan dengan nilai buku aset yang sama.
Pengakuan Penurunan Nilai
Dalam standar Akuntansi Internasional, penurunan nilai terjadi apabila jumlah tercatat aktiva
tidak dapat dipulihkan dan, oleh karena itu perlu dihapuskan.
Berbagai kejadian dan perubahan situasi mungkin akan mengarah pada suatu penurunan nilai,
contohnya adalah :
a. Suatu penurunan nilai yang signifikan dalam nilai pasar aktiva
b. Suatu perubahan yang signifikan dalam jangka waktu atau cara aktiva itu digunakan
c. Suatu perubahan terbaik yang signifikan dalam faktor-faktor hukum atau iklim usaha yang
mempengaruhi nilai aktiva
d. Suatu akumulasi biaya yang secara signifikan melebihi jumlah biaya awal yang diperkirakan
untuk mengakuisisi atau membuat aktiva
e. Suatu proyeksi atau peramalan yang menunjukkan kerugian terus – menerus yang
berhubungan dengan aktiva
D. Deplesi
Jadi, pada dasarnya deplesi adalah salah satu metode penyusutan pada aset karena adanya
pengurangan biaya karena pengelolaan sumber daya menjadi bahan baku atau persediaan. Seperti
misalnya penurunan pada nilai pada barang tambang dan juga hutan kayu.
Berdasarkan pengertian tersebut, maka bisa kita simpulkan bahwa penyusutan pada suatu aset
terjadi secara alami.
Menghitung deplesi bisa dilakukan dengan cara mengurangkan dan juga menjumlahkan dari total
aset yang diambil dari nilai cadangan sumber daya alam. Beberapa aset yang bisa disusutkan
dalam deplesi contohnya adalah kayu, barang tambang, dll.
Perhitungan dasar deplesi melibatkan empat faktor :
1. Biaya akuisisi
2. Biaya eksplorasi
3. Biaya pengembangan
4. Baiya restorasi
BAB 3

PENUTUP

A. Kesimpulan
Penyusutan dapat diartikan sebagai pengalokasian harga suatu aktiva tetap selama masa
kegunaannya dengan metode tertentu. Jadi, timbulnya biaya penyusutan ini diakibatkan oleh
berkurangnya manfaat suatu aktiva dari waktu ke waktu.
Impairment atau penurunan nilai adalah penurunan permanen nilai manfaat masa depan dari
aset jangka panjang. Penurunan nilai bisa terjadi karena perubahan nilai pasar aset, lingkungan
bisnis, peraturan pemerintah
Deplesi adalah salah satu metode penyusutan pada aset karena adanya pengurangan biaya
karena pengelolaan sumber daya menjadi bahan baku atau persediaan. Seperti misalnya
penurunan pada nilai pada barang tambang dan juga hutan kayu.
B. Saran
Penyusutan, penurunan dan deplesi merupakan bagian penting dalam akuntansi agar bisa lebih
baik
Daftar Pustaka
https://accurate.id/akuntansi/pengertian-biaya-penyusutan/

http://ikhsanrosyidi.blogspot.com/2017/01/penyusutan-penurunan-dan-deplesi.html

https://cerdasco.com/penurunan-nilai/

https://accurate.id/akuntansi/deplesi-adalah/

Anda mungkin juga menyukai