Anda di halaman 1dari 5

11.

1 PSAK 18: AKUNTANSI DAN PELAPORAN PROGRAM MANFAAT


PURNAKARYA
Program manfaat purnakarya kadang dikenal dengan berbagai istilah, seperti program
pensiun atau tunjangan hari tua. Pernyataan ini menganggap program manfaat purnakarya
sebagai suatu entitas pelaporan yang terpisah dari pemberi kerja peserta dalam program
tersebut. Pernyataan ini tidak mengatur imbalan kerja dalam bentuk lain, seperti kewajiban
pemberian pesangon, perjanjian kompensasi yang ditangguhkan, tunjangan cuti jangka
panjang, program pensiun dini atau pemutusan kontrak kerja khusus, tunjangan kesehatan
dan kesejahteraan, ataupun program bonus. Terdapat istilah-istilah yang digunakan untuk
tujuan pernyataan ini, yaitu :
1. Pendanaan, yaitu pengalihan aset kepada entitas yang terpisah dari entitas pemberi
kerja untuk pembayaran manfaat purnakarya.
2. Program imbalan pasti, yaitu program manfaat purnakarya dimana jumlah yang
dibayarkan sebagai manfaat purnakarya ditentukan dengan mengacu pada suatu
formula yang biasanya didasarkan pada penghasilan karyawan dan/atau masa kerja.
3. Program iuran pasti, yaitu program yang mana jumlah yang dibayarkan sebagai
manfaat purnakarya ditentukan oleh iuran ke suatu dana bersama pendapatan investasi
selanjutnya.
4. Program manfaat purnakarya, yaitu pengaturan yang mana entitas menyediakan
manfaat purnakarya untuk karyawan pada saat atau setelah berhenti bekerja baik dalam
bentuk iuran bulanan atau lumpsum.
5. Aset neto tersedia untuk manfaat purnakarya, yaitu aset dari program manfaat
purnakarya dikurangi liabilitas selain nilai kini aktuaria atas manfaat purnakarya yang
dijanjikan.
6. Manfaat telah menjadi hak (vested benefits), yaitu manfaat, hak atas manfaat, dalam
ketentuan dari program manfaat purnakarya yang tidak bergantung pada kelangsungan
ikatan kerja.
7. Nilai kini aktuaria dari manfaat purnakarya terjanji adalah nilai kini dari pembayaran
yang diperkirakan oleh program manfaat purnakarya kepada karyawan masih bekerja
dan yang sudah tidak bekerja, yang dapat diatribusikan pada jasa yang telah diberikan
11.1.1 Program Iuran Pasti
Laporan keuangan program iuran pasti mencakup laporan aset neto tersedia untuk
manfaat purnakarya dan deskripsi mengenai kebijakan pendanaan. Kewajiban pemberi kerja
biasanya diselesaikan melalui iurannya kepada dana purnakarya. Bantuan aktuaris biasanya
tidak diperlukan walaupun kadang-kadang digunakan untuk mengestimasi manfaat
purnakarya yang akan diterima peserta berdasarkan iuran kini dan perbedaan tingkat iuran di
masa depan serta pendapatan investasi. Tujuan pelaporan program iuran pasti adalah
1
memberikan informasi secara periodik mengenai penyelenggaraan program purnakarya dan
kinerja investasinya. Tujuan tersebut lazimnya dapat dipenuhi dengan menyusun laporan,
antara lain terdiri atas:
1. Deskripsi atas aktivitas signifikan program manfaat purnakarya selama suatu periode
pelaporan dan dampak setiap perubahan yang terkait dengan program, serta
keanggotaan dan syarat dan ketentuannya.
2. Pelaporan kinerja transaksi dan investasi selama periode dan posisi keuangan program
purnakarya pada akhir periode pelaporan.
3. Deskripsi atas kebijakan investasi.
11.1.2 Program Manfaat Pasti
Dalam paragraf 17, laporan keuangan program imbalan pasti mencakup :

1. Laporan yang menyajikan (a) Aset neto tersedia untuk manfaat purnakarya (b) Nilai
kini aktuaria atas manfaat purnakarya terjanji yang membedakan antara manfaat telah
menjadi hak (vested benefits) dan manfaat belum menjadi hak (nonvested benefits) (c)
Surplus atau defisit.
2. Laporan aset neto tersedia untuk manfaat purnakarya termasuk salah satu dari (a)
Catatan yang mengungkapkan nilai kini aktuaria atas manfaat purnakarya terjanji, yang
membedakan antara manfaat telah menjadi hak dan manfaat belum menjadi hak (b)
Acuan atas informasi aset neto tersedia untuk manfaat purnakarya disertakan dalam
laporan aktuaris jika penilaian aktuaria belum disajikan pada tanggal pelaporan
keuangan, penilaian terakhir digunakan sebagai dasar penyusunan dan tanggal penilaian
diungkapkan.
Nilai Kini Aktuarisasi dari Manfaat Purnakarya Terjanji
Nilai kini dari pembayaran yang diperkirakan oleh program manfaat purnakarya dapat
dihitung dan dilaporkan dengan menggunakan tingkat gaji kini atau proyek gaji proyeksi
sampai dengan waktu purnakarya peserta. Nilai kini aktuaria atas manfaat purnakarya terjanji
berdasarkan proyeksi gaji diungkapkan untuk menunjukkan besarnya kewajiban potensial
dengan dasar kelangsungan usaha sebagai dasar umum untuk pendanaan. Sebagai tambahan
atas pengungkapan nilai kini aktuaria atas manfaat purnakarya terjanji, penjelasan memadai
juga dibutuhkan untuk memberikan petunjuk yang lebih jelas dalam konteks bagaimana
menyajikan nilai kini aktuaria atas manfaat purnakarya terjanji, berbentuk informasi tentang
kecukupan pendanaan masa depan program manfaat purnakarya dan kebijakan pendanaan
berdasarkan proyeksi gaji yang dimasukkan dalam laporan keuangan atau laporan aktuaris.
Penilaian Aktuaris
Jika penilaian aktuaris belum disajikan pada tanggal pelaporan keuangan, penilaian
terakhir digunakan sebagai dasar penyusunan laporan keuangan yang bersangkutan dan
tanggal penilaian tersebut diungkapkan.
Isi Laporan Keuangan
Pada program imbalan pasti, informasi disajikan dalam salah satu format berikut, yang
mencerminkan perbedaan praktik pengungkapan dan penyajian informasi aktuaris:
1. Suatu laporan dimasukkan dalam laporan keuangan yang memperlihatkan aset neto
tersedia untuk manfaat purnakarya, nilai kini aktuaria atas manfaat purnakarya terjanji,
dan hasil surplus atau defisit.
2. Laporan keuangan termasuk laporan aset neto tersedia untuk manfaat purnakarya dan
laporan perubahan aset tersedia untuk manfaat purnakarya. Nilai kini aktuaria atas
manfaat purnakarya terjanji diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan.
3. Laporan keuangan termasuk laporan aset neto tersedia untuk manfaat purnakarya dan
laporan perubahan aset neto tersedia untuk manfaat purnakarya dengan nilai kini
aktuaria dari manfaat purnakarya terjanji yang terdapat dalam laporan aktuaris terpisah.
11.1.3 Program Purnakarya
Penilaian Aset Program Purnakarya
Investasi program manfaat purnakarya harus diakui pada nilai wajar. Pada kasus surat
berharga yang diperdagangkan, maka nilai wajar adalah nilai pasar. Pada investasi program
purnakarya yang dimiliki seandainya estimasi nilai wajar tidak mungkin, maka
pengungkapan harus dibuat berisi alasan mengapa nilai wajar tidak dapat digunakan. Dalam
kasus efek yang diperdagangkan pada nilai wajar biasanya menggunakan nilai pasar karena
dianggap sebagai nilai yang paling tepat untuk mengukur nilai surat berharga pada tanggal
pelaporan dan kinerja investasi selama periode tersebut.
Pengungkapan
Laporan keuangan program manfaat purnakarya yang berupa manfaat pasti atau iuran
pasti, berisi informasi mengenai Laporan Perubahan Aset Neto tersedia untuk manfaat
purnakarya, ringkasan kebijakan akuntansi yang signifikan, dan penjelasan mengenai
program manfaat purnakarya dan dampak setiap perubahan program manfaat purnakarya
selama periode..
11.1.4 Tanggal Efektif
Entitas menerapkan Pernyataan ini untuk periode tahun buku yang dimulai pada atau
setelah 1 Januari 2012.

11.2 PSAK NO. 53 TENTANG PEMBAYARAN BERBASIS SAHAM


PSAK 53 (revisi 2010): “Pembayaran Berbasis Saham” secara jelas membagi transaksi
pembayaran berbasis saham, sedangkan PSAK 53 (revisi 1998): “Kompensasi Berbasis
Saham” tidak memberikan batasan yang jelas hanya mengatur tentang transaksi pembayaran
berbasis saham. Tujuan pernyataan ini adalah untuk mengatur pelaporan keuangan entitas
yang melakukan transaksi pembayaran berbasis saham.
11.2.1 Ruang Lingkup
Entitas harus menerapkan Pernyataan ini untuk akuntansi seluruh transaksi
pembayaran berbasis saham, apakah entitas dapat mengidentifikasikan secara khusus
beberapa atau seluruh barang dan jasa yang diterima, termasuk:
1. Transaksi pembayaran berbasis saham dengan penyelesaian instrumen ekuitas,
2. Transaksi pembayaran berbasis saham dengan penyelesaian kas, dan
3. Transaksi di mana entitas menerima atau memperoleh barang atau jasa dan syarat
perjanjiannya memberikan pilihan kepada entitas atau pemasok barang atau jasa.
11.2.2 Pengakuan
Entitas harus mengakui barang atau jasa yang diterima atau diperoleh dalam transaksi
pembayaran berbasis saham pada saat memperoleh barang atau pada saat jasa diterima.
Entitas juga harus mengakui kenaikan nilai ekuitas terkait jika barang atau jasa diterima
dalam transaksi pembayaran berbasis saham, atau kenaikan nilai liabilitas jika yang
diselesaikan dengan kas. Ketika barang atau jasa yang diterima atau diperoleh dalam
transaksi pembayaran berbasis saham tidak memenuhi kualifikasi pengakuan sebagai aset,
maka barang atau jasa tersebut harus diakui sebagai beban.
11.2.3 Transaksi Pembayaran Berbasis Saham yang Diselesaikan dengan Ekuitas
Untuk transaksi pembayaran berbasis saham yang diselesaikan dengan instrumen
ekuitas, entitas harus mengukur barang atau jasa yang diterima, dan kenaikan ekuitas terkait,
secara langsung, pada nilai wajar barang atau jasa yang diterima, kecuali jika nilai wajar
tersebut tidak dapat diestimasi secara andal.
11.2.4 Transaksi Pembayaran Berbasis Saham yang Diselesaikan dengan Kas
Untuk transaksi pembayaran berbasis saham yang diselesaikan dengan kas, entitas
harus mengukur barang atau jasa yang diperoleh dan liabilitas yang timbul sebesar nilai wajar
liabilitas. Entitas harus mengakui jasa yang diterima, dan liabilitas untuk membayar jasa
tersebut, pada saat karyawan memberikan jasa.
11.2.5 Transaksi Pembayaran Berbasis Saham dengan Pilihan Kas
Untuk transaksi pembayaran berbasis saham dimana persyaratan perjanjian
memberikan pilihan kepada entitas atau pihak lawan transaksi untuk menyelesaikan transaksi
dengan kas (atau aset lain) atau dengan penerbitan instrumen ekuitas, maka entitas harus
mengakui transaksi tersebut atau komponen transaksi tersebut sebagai transaksi pembayaran
berbasis saham dengan penyelesaian kas.
1. Transaksi Pembayaran Berbasis Saham dengan Persyaratan Pengaturan yang
Memberikan Pilihan Penyelesaian kepada Pihak Lawan
2. Transaksi Pembayaran Berbasis Saham dengan Persyaratan Pengaturan yang
Memberikan Pilihan Penyelesaian kepada Entitas
11.2.6 Pembayaran Berbasis Saham antara Kelompok Entitas
Untuk transaksi pembayaran berbasis saham antara kelompok entitas, dalam laporan
keuangan tersendiri atau individu, entitas yang menerima barang atau jasa harus mengukur
barang atau jasa yang diterima sebagai diselesaikan dengan instrumen ekuitas atau
diselesaikan dengan kas dengan menilai: sifat dari penghargaan yang diberikan dan
kepemilikan hak dan kewajiban.
11.2.7 Pengungkapan
Entitas harus mengungkapkan informasi yang memungkinkan pengguna laporan
keuangan untuk memahami bagaimana nilai wajar barang atau jasa yang diterima, atau nilai
wajar instrumen ekuitas yang diberikan, dalam suatu periode yang telah ditentukan. Entitas
harus mengungkapkan informasi yang memungkinkan pengguna laporan keuangan untuk
memahami sifat dan lingkup perjanjian pembayaran berbasis saham yang ada dalam suatu
periode.
11.2.8 Tanggal Efektif
Entitas menerapkan PSAK ini untuk periode tahun buku yang dimulai pada atau
setelah 1 Januari 2012. Penerapan dini diperkenankan.

DAFTAR PUSTAKA
Ikatan Akuntan Indonesia. 2014. Standar Akuntansi Keuangan per Efektif 1 Januari 2015.
Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai