5. Social Enterprise
Menurut Bull dan Crompton (2006), social enterprise atau usaha sosial adalah bisnis
yang secara spesifik ditujukan kepada sosial, komunitas, dan lingkungan melalui
struktur bisnis yang dapat menuntun mereka kepada keberlanjutan. Perusahaan sosial
adalah organisasi yang mengkolaborasikan misi sosial dari program nirlaba atau
pemerintah dengan pendekatan bisnis yang didorong oleh pasar (Social Enterprise
Alliance 2011). Di sisi lain Tan (2005) berpendapat bahwa social enterprise adalah
bentuk organisasi kewirausahaan yang tidak terbatas pada bentuk badan hukum
manapun yang mengikutsertakan segmen masyarakat dalam tujuan altruistik yang
bermanfaat. Menurut British Council (2020), perusahaan sosial adalah bisnis yang
berdagang untuk mengatasi masalah sosial dan lingkungan yang mana sebagian besar
keuntungan yang dihasilkan akan diinvestasikan kembali ke dalam misi sosial mereka.
Berdasarkan beberapa definisi diatas dapat disimpulkan bahwa social enterprise
merupakan organisasi yang menggunakan nilai-nilai bisnis dalam mengoptimalkan
sistem yang terdiri dari faktor material dan nonmaterial untuk mengarahkan proses
menuju tujuan akhir yaitu tujuan sosial. Menurut Yulius, Siregar, Tampubolon (2015)
untuk dapat mengenali sebuah usaha termasuk sebagai social enterprise, terdapat empat
kriteria, yaitu:
a. Tujuan utama dari organisasi adalah menghasilkan dampak sosial. Hal tersebut
dapat diidentifikasi dari visi misi yang dimiliki oleh perusahaaan dan dapat dilihat
dari bagaimana perusahaan secara konsisten menyampaikan dan
mengkomunikasikannya kepada publik mengenai komitmen mereka untuk dampak
sosial.
b. Model bisnis yang beroperasi menuntun perusahaan kepada tujuan sosial. Model
bisnis tersebut merupakan rancangan bagaimana perusahaan dapat melayani
kelompok yang tidak terlayani atau yang termasuk dalam bagian dasar piramida
dari segmen masyarakat.
c. Usaha sosial menyeimbangkan antara tingkat profitabilitas dan target dampak
sosial. Walaupun model bisnis berupaya untuk mencari pengembalian modal namun
tujuannya bukanlah untuk memaksimalkan laba. Usaha sosial tidak hanya
menetapkan target kinerja perusahaan tetapi juga melacak metrik dampak sosial.
d. Usaha sosial menginvestasikan kembali keuntungan dalam bentuk model sosial.
Ketika perusahaan menghasilkan laba, mereka akan memaksimalkan dampak sosial
dengan menginvestasikan kembali sebagian besar dana tersebut dalam bentuk
model usaha sosialnya.