Oleh:
FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS AIRLANGGA
2021
BAB I
PENDAHULUAN
Dalam suatu organisasi ataupun perusahaan, kerjasama merupakan hal yang sangat
penting guna mencapai tujuan bersama yang baik didalamnya. Dimana didalam perusahaan
sendiri karyawan tergabung atas kelompok-kelompok atau divisi-divisi yang dibentuk oleh
perusahaan agar suatu pekerjaan dapat dikerjakan dengan efektif dan efisien. Serta pada
setiap tingkat organisasi merupakan faktor yang sangat penting dari suatu organisasi dan
keterlibatan mereka secara penuh akan memungkinkan kemampuan mereka digunakan
untuk manfaat organisasi (Gaspersz, 2005). Bersama dengan rekan kerja dalam suatu
kelompok maka diharapkan untuk saling membantu serta bekerjasama satu dengan lainnya.
Dengan demikian, setiap orang dalam struktur organisasi perusahaan dengan tujuan tertentu
membutuhkan kerjasama tim yang baik untuk mencapai tujuannya itu salah satunya di
perusahaan seperti di bank.
Bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk
simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan atau
bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak. Di era
globalisasi membuat dunia menjadi begitu terbuka, termasuk dalam dunia bisnis dan
perbankan. Masyarakat sangat membutuhkan kehadiran bank sebagai sarana penyimpanan
maupun membantu dalam usaha masyarakat baik usaha kecil menengah ke
atas.Perkembangan di dunia perbankan sekarang ini berkembang demikian pesatnya, begitu
juga dengan kebutuhan manusia yang semakin meningkat dan beraneka ragam sehingga
mendorong kebutuhan manusia. Para praktisi perbankan sadar akan pentingnya peranan
Customer Service bagi industri perbankan. Nama besar, gedung bertingkat dan teknologi
yang semakin canggih tidak akan berarti apabila sebuah bank tidak memiliki Customer
Service yang baik dalam memberikan pelayanan meliputi penampilan maupun berperilaku
dengan baik.
Banyak bank yang saat ini berdiri tegak dan bersaing untuk mendapatkan sebuah
customer atau pelanggan. Bagaimana cara untuk menarik nasabah yang baru agar menjadi
nasabah tetap maupun mempertahankan setiap nasabah menjadi tantangan khusus bagi
setiap bank. Setiap bank selalu memberikan produk-produk yang baik, dan memberikan
bonus yang menarik para pelanggannya. Persaingan antar bank saat ini sangatlah ketat,
karena setiap bank selalu meningkatkan dan menunjukkan kelebihannya tidak hanya dari
produknya saja, bank juga memberikan pelayanan yang baik, agar para nasabah atau
customer tetap menyimpan sejumlah dana pada bank tersebut. Bagaimana cara bank untuk
membuat para nasabah menjadi percaya dan loyal pada bank tersebut. Selain produk yang
dihasilkan, pelayanan prima juga penting bagi bank untuk merangkul atau menggaet para
nasabah, agar tetap percaya pada bank tersebut. Perusahaan perlu mendesain suatu sistem
yang dapat memenuhi tuntutan kepuasan konsumen yang semakin besar serta menerapkan
metode pengelolaan hubungan antara produsen dengan konsumen melalui customer service.
Ada beberapa faktor customer service yang perlu dibina oleh perusahaan yaitu personal
contact, social reinforcement, reassurance dan benefit reinforment. Faktor-faktor tersebut
merupakan nilai tambah yang dapat diberikan oleh perusahaan pada konsumen. Dari
deskripsi pekerjaan sebagai customer service tersebut diatas, dapat dilihat adanya dua peran
atau tanggung jawab besar yang harus diemban oleh seorang customer service. Peran yang
pertama adalah tanggungjawab terhadap konsumen pengguna jasa (customer) dan yang
kedua adalah tanggung jawab kepada pihak manajemen dalam perusahaan (supervisor).
Kedua peran itulah yang merupakan gambaran konflik dalam customer service. Konflik
ditunjukkan dengan dilema yang dihadapi customer service dalam memenuhi tanggung
jawab sebagai seorang karyawan perusahaan yang bertanggung jawab kepada konsumen
namun harus mampu menyeimbangkan kepentingan perusahaan dan kepentingan
konsumen. permasalahan yang terjadi dalam customer service adalah kadang kala kurang
cekatan dalam pelayanan bisa menjadi permasalahan pada customer service akibatnya
customer seringkali complain pada pihak bank. karena kurang puas terhadap layanan
customer service dibank tersebut.
Tanggung jawab seorang Customer Service antara lain menghadapi permintaan
pekerjaan atau ekspektasi yang sering tidak sesuai (Kahn et al., 1964; Jackson & Schuler,
1985). Ketidakmampuan untuk memenuhi permintaan yang inkompatibel dapat
membangkitkan konflik. Customer service yang diminta melayani sistem dan konsumen
yang berbeda-beda cenderung akan mengalami suatu konflik (Boles & Babin, 1996; Tansik,
1990).
Kasus dalam pekerjaan customer service tampaknya lebih besar daripada yang dialami
oleh para pekerja lain dan pada industri yang berbeda, karena secara literal customer service
terentang pada dua lingkungan. Mereka tidak hanya memiliki kewenangan internal saja,
namun juga memiliki konstituen eksternal yang sering mengakibatkan ekspektasi tangggung
jawab yang berbeda. Interaksi dengan konsumen akan menekan kualitas- kualitas tertentu
seorang customer service. Rafaeli (1989) menemukan bahwa konsumen memiliki pengaruh
waktu yang cukup besar atas seorang customer service, sedangkan pengaruh manajemen
adalah legitimasi atau logis, namun terkendali.
Hasil riset sebelumnya, menurut penelitian yang pernah dilakukan oleh Chung dan
Schneider (2002) dalam penelitiannya tentang konflik menyimpulkan tiga buah poin
penting yang paling relevan dalam hubungannya dengan penelitian konflik di kalangan para
customer service, yaitu:
1. Semakin customer service merasa bahwa mereka diberi reward atas perilaku yang
kondusif dalam memenuhi harapan konsumen, maka semakin sedikit konflik yang akan
mereka alami.
2. Konflik peran secara signifikan terkait dengan outcome atitudinal (kepuasan kerja dan
intensi turnover) serta perilaku absenteeism pekerja. Konflik terkait secara positif dengan
intensi turnover serta perilaku absenteeism, serta secara negatif dengan kepuasan kerja.
3. Konflik menjadi media relasi antara ketidakcocokan layanan dan outcome sikap serta
perilaku lainnya.
Agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan maka customer service harus cekatan
dan teliti dalam pekerjaannya . karena itu hal yang penting sebagai Customer Service yang
melakukan Service Excellent adalah bagaimana mengerti keinginan pelanggan (nasabah)
dan senantiasa memberikan nilai tambah di mata konsumen. Nilai tambah itu antara lain,
memberikan informasi yang jelas dan lengkap kepada nasabah, pelayanan yang cepat dan
tepat. karena semua bank dijaman sekarang sangatlah mementingkan pelayanan. Pelayanan
di setiap bank saat ini sangat ditunjukkan oleh setiap bank. Karena dengan adanya
pelayanan prima atau Service Excellent nasabah akan merasa nyaman untuk dilayani. Selain
itu dengan adanya pelayanan prima, maka bank akan dinilai baik oleh para nasabahnya.
Supaya bank dapat bernilai baik, maka bank harus memiliki pegawai yang mampu melayani
nasabah dengan baik. Service Excellent biasanya sangat dibutuhkan oleh seorang Customer
Service, agar nasabah dapat tertarik pada kedatangan pertama. Jika nasabah menilai dalam
pelayanan tersebut baik, maka nasabah akan dapat berpikir bahwa bank tersebut juga
memiliki sistem keuangan dan kinerja yang baik dalam mengelola dana. Nasabah atau
pelanggan akan merasa nyaman dengan pelayanan yang baik. Jika nasabah tersebut bisa
merasa nyaman, maka bank tersebut akan mendapatkan keuntungan yang cukup banyak dari
nasabah tersebut. Sesuai dengan fungsinya, Customer Service diharapkan dapat memberi
pelayanan yang baik, cepat dan akurat serta tidak meninggalkan sikap keramahan sebagai
cerminan suatu bank. Oleh karena itu, dengan adanya Customer Service ini nasabah tidak
perlu bingung dengan masalah administrasi dan segala prosedur yang berhubungan dengan
bank. Nasabah cukup menghubungi Customer Service dan menanyakan tentang informasi
yang dibutuhkan, dan akhirnya akan dapat meningkatkan jumlah nasabah dan juga
mencapai tujuan bank untuk mendapatkan nasabah loyal dapat terwujud.
DATA SUBJEK :
Nama customer service : Roro Hanifa Surya
Tempat kerja : Kantor BCA (Jl. Biliton kota Surabaya)
BAB II
DASAR TEORI
Menurut Hackman dalam Cummings, T. G., & Worley (2014) Kegiatan membangun
tim dapat berfokus pada level-level berikut: (1) one or more individuals; (2) the group’s
operation and behaviour atau (3) the group’s relationship with the rest of the
organization. Dia juga menambahkan bahwa mereka juga dapat diklasifikasikan menurut
apakah orientasi mereka adalah (1) diagnostic or (2) development.
RANCANGAN INTERVENSI
Daftar Pustaka
Pambudi, L. (2018, Januari 22). Behavioral Event Interview (BEI), Cara untuk Terhindar dari
Cerita Klise Para Pelamar. Diambil kembali dari Kompasiana:
https://www.kompasiana.com/luhurpambudi/5a65ef30cf01b43bd63c1742/behavioral-event-int
erview-bei-cara-untuk-terhindar-dari-cerita-klise-para-pelamar?page=all
Cummings, T. G., & Worley, C. G. (2014). Organization development and change. Cengage
learning.
Spencer, Lyle M., Jr. & Signe M., Spencer. (1993). Competence at Work: Models for Superior
Performance. Canada : John Wiley & Sons,
Lampiran Verbatim
Verbatim Wawancara
Usia : 25 Tahun
Tanggal Wawancara :
P : Selamat malam mbak. Sebelumnya perkenalkan, Saya Tiara dari Fakultas Psikologi,
Universitas Airlangga yang sedang menyelesaikan tugas mata kuliah Asin IO . Apakah mbak
Roro bersedia kami wawancara ?
P : Baik mbak. Sesi wawancara pada hari ini kemungkinan berlangsung selama kurang lebih 60
menit. apakah bisa saya mulai untuk sesi ini?
P : Oke mbak kita mulai ya, sebelumnya mungkin mbak roro bisa memperkenalkan diri dulu?
S : Oh iya, saya Roro . Kerja di Bank BCA Billiton sebagai customer service.
P : Lumayan lama ya mbak. Terus kalau sebagai customer service sendiri kan pasti sibuk dan
pastilah mengalami suatu permasalahan , nah kira-kira masalah apasih mbak yang sering
dialami customer service sendiri?
S : Biasanya sih masalahnya ya ini menghadapi nasabah yang nggak sabaran ya. Tapi justru
masalah terbesarnya itu ada di diri saya sendiri. Maksudnya gini, awal-awal lulus kuliah itu
bingung mau kemana, jadi akhirnya setiap ada lowongan kerjaan gitu saya masukin itu lamaran
kerja . Nah ternyata nyantolnya disini (Bank BCA, sebagai Customer Service) . Setelah masuk
sebagai customer service ternyata ngga mudah ya. Apalagi menurut saya cara berkomunikasi
saya dengan oranglain masih kurang. Saya stress karena passion yang saya miliki ini kurang
untuk saya terapkan di jobdesk saya, sehingga saya sering dapat teguran dari atasan saya,
karena sering dikomplain nasabah. Dan butuh waktu yang cukup lama untuk beradaptasi
dengan jobdesk saya saat ini.
S : Ya gimana ya, jalanin aja. Sampai sekarang juga saya masih belajar lah intinya untuk bisa
berkomunikasi sebaik mungkin dengan para nasabah. Karena tekanan dari atasan saya ini juga
bikin lumayan pusing gitu. Kayak, diomelin nasabah aja saya udah pening. apalagi ditegur
atasan , jadi beban tersendiri juga sih. Tapi sejauh ini cara saya untuk menangani itu tadi yaa
berusaha setenang mungkin supaya ketika jam kerja tetep bisa fokus.
P : Kira-kira sejauh ini hal-hal apa yang mbak roro lakukan supaya tetap fokus gitu terlepas dari
sebenarnya merasakan adanya tekanan jobdesk mbak roro sekarang? karena kan ngga gampang
ya kerja disaat sebenarnya pikiran kita kemana-mana.
S : Bener , makannya itu saya stress . Ini sih aku mikirnya yg bikin stress ya karena kurang
sesuainya passion yang tak punya sama jobdesk kerjaanku skrg. Jadi kerjanya ya merasa
tertekan, jadi kurang nyaman. Cuman kalau untuk hal-hal apa aja yang saya lakukan untuk tetap
fokus itu gabisa diatur ya. Diawal itu saya udah sering banget mengosongkan pikiran dan
bener-bener fokus ke kerjaan tapi rasa gugup itu muncul ketika saya wajah nasabah yang tidak
puas, kecewa, atau marah dengan pelayanan saya gitu. Akhirnya ngga fokus lagi, performa saya
turun lagi , ditegur lagi. gitu sih.
P : Hmmm iya emang ngga gampang sih ya mbak untuk merasa nyaman di zona yang ngga kita
kuasai. Tapi semoga mbak roro bisa cepat beradaptasi dengan lingkungan yang ada dan bisa
bekerja secara maksimal ya mbak .
P : Yauda mbak mungkin segini dulu aja wawancara kita. Terimakasih banyak mbak roro sudah
mau menyempatkan waktu untuk sesi wawancara ini, mohon maaf kalau ada salah kata atau
hal-hal yang mungkin kurang berkenan ya mbak.
S : Iya sama sama, maaf juga ya kalau saya jadi curhat hehe.
P : Tidak apa-apa mbak, terimakasih banyak malahan saya.
S : Sama-sama , sama-sama.
Pertanyaan Jawaban
Nah mbak, saya mau bertaya Ya gitu mas. Kita kalau sudah berada di jam sibuk, pastinya kita
nih. Mbak sebegai customer akan kerepotan dalam menangani masalah-masalah yang dialami
Service pasti sibuk sekali dan oleh para nasabah. Terkadang beberapa nasabah seperti tidak
pernah mengalami suatu sabaran. Apalagi dalam beberapa kondisi, terkadang kita
permasalahan yang agaknya kekurangan tenaga karena teman-teman kita diperbantukan ke
membuat mbak dan pusat. Otomatis kita menjadi kewalahan. antrian mulai mengular
rekan-rekan kerja menjadi dan nasabah meminta cepat untuk dilayani. Sedangkan kita harus
kewalahan. Kira-kira masalah melayani seluk beluknya. Terkadang kita melakukan tugas yang
seperti apa mbak dan semestinya tidak dipegang oleh kita agar mempermudah kita dan
bagaimana cara mbak rekan-rekan untuk memecahkan masalah nasabah tersebut secara
mengatasi permasalahan efisien. Dan mau tidak mau, kami meminta teman-teman dari
tersebut. pihak keamanan untuk mengamankan antrian atau kondisi agar
tetap tertib.
Nah mbak kan sebagai CSO Pernah mas, ada suatu saat saya harus melayani nasabah yang
pasti melayani para nasabah seperti itu, namun salah satu syaratnya seperti surat KK atau
dari segala usia. Apakah mbak persyaratan lainnya tidak bisa diberikan dengan beberapa alasan
pernah melayani nasabah jelas, maka dari kami sendiri melihat, apabila tidak keadaan
lansia yang mengajukan nasabah itu sedang dalam keadaan sangat terdesak atau misal,
pinjaman namun salah satu kehilangan identitas maka kita coba untuk dipermudah. Namun
syaratnya tidak bisa dipenuhi? bila beberapa persyaratan inti tidak dapat dipenuhi maka kami
dengan sangat terpaksa tidak bisa melayaninya karena akan
melanggar kode etik bank.
Mbak selama mbak kerja di Sebenarnya tugas kami ini ada beberapa mas yaitu, melayani
bank tersebut, apa yang anda nasabah dalam permasalahan rekeningnya, mempromosikan
kerjakan metode atau program baru dari bank, dan mengenalkan cara
melakukan investasi pertama kali kepada nasabah baru. Seperti
pertama kali membuka rekening, bagaimana cara mengganti atau
memperpanjang masa berlaku kartu ATM dan lain sebagainya.
Nah mbak, apakah ada yang Beberapa hal saya rasa sulit, seperti mempromosikan program dan
menurut mbak tugas apa yang melayani permasalahan nasabah yang berbeda-beda. Namun
paling sulit dan bagaimana dengan mentoring dari rekan-rekan lain dan senior, serta
mbak menanganinya seringnya kami berhadapan dengan permasalahan tersebut, maka
kami dapat menyelasaikannya.
Nah, dengan jobdesc seperti Awalnya saya juga sempat gugup pada waktu itu. Kegugupan saya
itu bagaimana mbak dapat makin menjadi ketika saya membayangkan wajah nasabah yang
mengatasinya? tidak puas, kecewa, atau marah dengan pelayanan saya. Namun
dalam masa training itu saya telah diajarkan hal-hal dasar
bagaimana cara menyelesaikan masalah yang sekiranya masih
dapat kita selesaikan sendiri. Selain itu kita harus selalu senyum
dan ramah dalam menghadapi customer dan jangan berfikir
tentang hasilnya jelek, namun kita harus berfikir apakah kita
sudah memberikan yang terbaik untuk costumer.