Anda di halaman 1dari 20

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Lembaga Keuangan Non Bank (LKNB) atau Lembaga Keuangan

Non Bank adalah perusahaan atau lembaga yang bergerak dalam kegiatan

keuangan tetapi beroperasi secara berbeda dari bank tradisional. Lembaga

keuangan nasional tidak memiliki izin sebagai bank dan, seperti bank,

tidak dapat menerima simpanan dari publik, tetapi dapat menerbitkan

sekuritas (seperti obligasi atau saham) untuk memperoleh modal di pasar

keuangan. Modal tersebut kemudian digunakan untuk meminjamkan dana

kepada entitas lain seperti korporasi, koperasi atau individu untuk

membiayai berbagai investasi atau kegiatan ekonomi.

Koperasi, seperti yang Anda definisikan, adalah organisasi

ekonomi yang dimiliki dan dikelola oleh anggotanya untuk kebaikan yang

lebih besar. Koperasi biasanya dibentuk dengan tujuan untuk membantu

anggotanya memenuhi kebutuhan keuangan mereka melalui usaha

patungan. Keuntungan koperasi didistribusikan dan didistribusikan

kembali di antara para anggotanya sesuai dengan berapa banyak mereka

berkontribusi pada koperasi atau berbisnis dengan koperasi.

Peran koperasi dalam masyarakat sangat penting dan beragam.

Tugas pokok koperasi antara lain: Memperkuat ekonomi keanggotaan,

Koperasi meningkatkan daya beli dan kualitas hidup anggotanya dengan

menawarkan berbagai produk dan layanan yang kompetitif.


2

Kesadaran dan pendidikan, Koperasi berperan penting dalam

meningkatkan kesadaran keuangan anggotanya melalui program

pendidikan. Dampak keuangan, Koperasi memberdayakan anggotanya,

terutama di daerah pedesaan, dengan menyediakan akses ke modal,

sumber daya, dan pasar yang memungkinkan peningkatan produksi dan

pendapatan. Penciptaan pekerjaan Koperasi dapat menciptakan lapangan

kerja dan membantu mengurangi pengangguran di daerah tertentu. Peran

sosial dan kepemilikan, Koperasi mentransmisikan nilai-nilai

kebersamaan, gotong royong, dan partisipasi ekonomi aktif, yang pada

gilirannya memperkuat ikatan sosial dalam masyarakat.

Pembangunan berkelanjutan Koperasi biasanya beroperasi sesuai

dengan prinsip pembangunan berkelanjutan, yang berarti berusaha

menemukan keseimbangan antara pertumbuhan ekonomi, perlindungan

lingkungan dan kesejahteraan sosial.

Peran koperasi ini berlaku baik di perkotaan maupun di pedesaan

dan kontribusinya terhadap pertumbuhan ekonomi masyarakat dapat

signifikan dengan menciptakan peluang ekonomi, meningkatkan pendapatan

dan mengurangi ketimpangan sosial.

Dengan mendorong pertumbuhan ekonomi, koperasi memberikan

kontribusi yang positif. Koperasi yang menyatukan gerakan ekonomi

kerakyatan mendapat tempat di masyarakat. Pemerintah pusat dan daerah

dalam upayanya mengurangi pengangguran dan mengentaskan kemiskinan

terus mendorong pemberdayaan ekonomi melalui koperasi. Peran koperasi

semakin meningkat dalam meningkatkan output dan pendapatan


3

masyarakat, membantu menciptakan nilai tambah bagi perekonomian dan

pembangunan daerah. Indikator kunci pengembangan koperasi meliputi:

Keanggotaan, organisasi, volume bisnis, modal, kesempatan kerja, aset,

keuangan dan jasa (Pariaman Sinaga, 2008). Koperasi memiliki satu tujuan,

yaitu mensejahterakan anggotanya. Pada saat yang sama, kegiatan

kerjasama dikaitkan dengan penyediaan layanan. Kepuasan anggota akan

menjadi nilai tambah bagi organisasi koperasi melalui peningkatan

pendapatan ekonomi dan penambahan anggota. Itu semua tergantung pada

kualitas layanan yang diberikan kepada anggota.

Menurut Kotler dan Amstrong dalam Rismi Somad dan Donni Juni

Priansa (2014) kepuasan pelanggan merupakan tingkatan dimana anggapan

kinerja (percieved performance) produk sesuai dengan harapan yang

dirasakan oleh pelanggan. Apabila kinerja produk jual lebih rendah

dibandingkan dengan harapan pelanggan, maka pelanggan tidak akan puas.

Sebaliknya apabila kinerja sesuai dengan harapan atau melebihi harapan,

maka pelanggan akan terpuaskan. Masalah pelayanan sebenarnya bukanlah

masalah yang sulit dan rumit, akan tetapi apabila hal ini kurang diperhatikan

maka dapat menimbulkan hal-hal yang rawan karena sifatnya yang sangat

sensitif. Agar dapat bersaing, bertahan hidup dan berkembang, koperasi

dituntut untuk mampu memberikan pelayanan terbaik yang dapat memenuhi

kebutuhan serta keinginan anggota. Koperasi sendiri merupakan bisnis jasa

yang berdasarkan pada azas kepercayaan. Maka dari itu, masalah pelayanan

menjadi faktor yang penting karena menentukan dalam keberhasilan.


4

Selain bantuan pengembangan lebih lanjut, organisasi juga tidak dapat

melupakan jenis kualitas produk (kualitas). Kualitas memiliki hubungan yang

nyaman dengan loyalitas konsumen. Kualitas akan memberikan rangsangan

kepada klien untuk meletakkan bidang-bidang kekuatan bagi sebuah organisasi.

Dalam jangka panjang ikatan semacam ini akan memberdayakan organisasi untuk

lebih mudah memahami asumsi klien dan kebutuhan mereka. Oleh karena itu

organisasi dapat meningkatkan loyalitas konsumen dimana organisasi dapat

meningkatkan loyalitas konsumen dengan memuaskan dan membatasi

pengalaman klien yang tidak diinginkan.

Dalam dunia bisnis, klien/individu adalah sumber daya yang paling penting

untuk memiliki pilihan untuk mempertahankan sebuah asosiasi atau bisnis.

Kepuasan sebagian tercermin dalam kesetiaan sebagian, karena semakin baik

bantuan yang kita berikan kepada orang-orang kita, semakin dekat mereka dengan

kita. Hal inilah yang menjadi fokus Dana Investasi Makmur Mandiri dan Advance

Agreeable, khususnya pemenuhan part, dari individu dan untuk individunya.

Makmur Mandiri Dana Cadangan dan Uang Muka Yang Disepakati

merupakan salah satu koperasi simpan pinjam yang ada di kota Bandar Lampung.

Makmur Mandiri Dana Cadangan dan Uang Muka Agreeable menawarkan

bantuan yang ramah dan cepat tentunya. Namun, Dana Cadangan dan Kredit

Bandar Lampung Makmur Mandiri yang Bermanfaat dalam menawarkan jenis

bantuan masih belum optimal, sehingga membuat beberapa individu dari Bandar

Lampung Makmur Mandiri Investasi Dana dan Kredit Bermanfaat kurang

menyenangkan.
5

Berdasarkan latar belakang tersebut maka penulis tertarik untuk melakukan

penelitian mengenai :“Pengaruh Pelayanan Terhadap Kepuasan Anggota

Pada Koperasi Simpan Pinjam Makmur Mandiri Bandar Lampung”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka permasalahan yang akan

dijadikan objek penelitian oleh penulis dirumuskan sebagai berikut : Bagaimana

Pengaruh kualitas pelayanan terhadap kepuasan anggota pada Koperasi Simpan

Pinjam Makmur Mandiri Bandar Lampung?

C. Batasan Masalah

Permasalahan dalam penelitian ini hanya terbatas pada masalah pelayanan

terhadap kepuasan anggota pada Koperasi Simpan Pinjam Makmur Mandiri

Bandar Lampung.

D. Tujuan Penelitian

Berdasarkan pokok permasalahan di atas, maka tujuan penelitian ini adalah

untuk mengetahui seberapa besar pengaruh kualitas pelayanan terhadap kepuasan

anggota pada Koperasi Simpan Pinjam Makmur Mandiri Bandar Lampung.

E. Manfaat Penelitian

Manfaat yang diperoleh dengan dilakukannya penelitian ini adalah :

1. Bagi perusahaan

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi tentang

pelayanan terhadap kepuasan pelanggan dan dapat digunakan sebagai


6

bahan pertimbangan dalam melakukan pelayanan dan dalam

membenahi kualitas jasa yang ditawarkan.

2. Bagi Penulis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi tambahan pengetahuan

dan bermanfaat sebagai bahan referensi dan masukan bagi penelitian

yang lainnya.

3. Bagi Almamater Stie Gentiaras

Diharapkan hasil penelitian ini dapat menambah hasil penelitian

yang menyangkut Manajemen Sumber Daya Manusia.


7

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Uji Persyaratan Instrumen

1. Uji Validitas

Uji validitas adalah uji yang mengukur valid atau tidaknya kuesioner.

Uji validitas ditunjukkan kepada 30 responden dan dilakukan dengan

menggunakan korelasi product-moment. Menurut Riadi Edi (2016),

validitas adalah ukuran yang menunjukkan tingkat validitas atau keakuratan

suatu instrumen. Dalam penelitian ini, SPSS Statistics digunakan untuk

pengujian instrumen 20. Pengujian validitas menggunakan tingkat

kepercayaan 95% = 0,05%. Untuk mengukur tingkat validitas dalam

penelitian ini digunakan rumus korelasi product moment sebagai berikut:

𝑁 ∑𝑥𝑦−(∑𝑥)(∑𝑦)
R = √{𝑁∑𝑥 2−(∑𝑥)²}{𝑁∑𝑦 2 −(∑𝑦)²}

Kesesuaian R diperoleh melalui perhitungan dengan menggunakan

rumus di atas dikonsultasikan dengan tabel harga produk momen dengan

korelasi harga Rhitung< Rtabel maka butir instrumen tersebut dinyatakan tidak

valid begitupun sebaliknya apabila R hitung> Rtabel maka butir instrumen

tersebut dinyatakan valid. Berdasarkan hasil pengolahan data menggunakan

SPSS Statistic-24 diperoleh hasil sebagai berikut:


8

Tabel 4.1

Hasil Uji Validitas Variabel Kualitas Pelayanan (X)

Pernyataan R Hitung R Tabel Status

Pearson Correlation .400* 0,361 Valid


Var00001
Sig. (2-Tailed) .029 0,05

Pearson Correlation .477** 0,361 Valid


Var00002
Sig. (2-Tailed) .008 0,05

Pearson Correlation .442* 0,361 Valid


Var00003
Sig. (2-Tailed) .015 0,05

Pearson Correlation .604** 0,361 Valid


Var00004
Sig. (2-Tailed) .000 0,05

Pearson Correlation .625** 0,361 Valid


Var00005
Sig. (2-Tailed) .000 0,05

Pearson Correlation .487** 0,361 Valid


Var00006
Sig. (2-Tailed) .006 0,05

Pearson Correlation .372* 0,361 Valid


Var00007
Sig. (2-Tailed) .043 0,05

Pearson Correlation .425* 0,361 Valid


Var00008
Sig. (2-Tailed) .019 0,05

Pearson Correlation .263 0,361 Tidak Valid


Var00009
Sig. (2-Tailed) .161 0,05

Pearson Correlation .222 0,361 Tidak Valid


Var00010
Sig. (2-Tailed) .239 0,05

Pearson Correlation .342 0,361 Tidak Valid


Var00011
Sig. (2-Tailed) .065 0,05

Pearson Correlation .647** 0,361 Valid


Var00012
Sig. (2-Tailed) .000 0,05

Var00013 Pearson Correlation .635** 0,361 Valid


9

Sig. (2-Tailed) .000 0,05

Pearson Correlation .444* 0,361 Valid


Var00014
Sig. (2-Tailed) .014 0,05

Pearson Correlation .524** 0,361 Valid


Var00015
Sig. (2-Tailed) .003 0,05

Pearson Correlation .567** 0,361 Valid


Var00016
Sig. (2-Tailed) .001 0,05

Pearson Correlation .627** 0,361 Valid


Var00017
Sig. (2-Tailed) .000 0,05

Sumber data : Di olah peneliti tahun 2023

Berdasarkan tabel 4.1 di atas, menunjukkan bahwa hasil pengujian instrumen

variabel kualitas pelayanan (X) dengan total 17 pernyataan tidak sepenuhnya

valid. Dari hasil perhitungan uji validitas di atas terlihat bahwa angka 9,10 dan 11

tidak valid untuk ekspresi. Ini dapat dikenali dari angka R, yang lebih kecil dari

tabel R. Nilai tes validitas nilai tertinggi 0,647 dan nilai tes validitas nilai terendah

0,222. Silakan lihat lampiran untuk hasil edit lengkap.


10

Tabel 4.2

Hasil Uji Validitas Variabel Kepuasan Anggota (Y)

Pernyataan R Hitung R Tabel Status

Pearson Correlation .602** 0,361 Valid


q1
Sig. (2-Tailed) .000 0,05

Pearson Correlation .585** 0,361 Valid


q2
Sig. (2-Tailed) .001 0,05

Pearson Correlation .548** 0,361 Valid


q3
Sig. (2-Tailed) .002 0,05

Sumber Data : Diolah Peneliti tahun 2023

Berdasarkan tabel 4.2 di atas, menunjukkan bahwa hasil pengujian

instrumen kepuasan anggota (Y) dengan jumlah pernyataan 3 semuanya

valid, dengan koefisien korelasi pendapatan tertinggi sebesar 0,602 dan

koefisien korelasi pendapatan terendah sebesar 0,5483. Hasil olahan

lengkap muncul di lampiran .

2. Uji Reliabilitas

Reliabilitas adalah tingkat keandalan hasil pengukuran dengan

reliabilitas tinggi, yaitu efek yang mengarah pada hasil pengukuran

yang andal. Uji reliabilitas menguji reliabilitas instrumen penelitian.

Kuesioner dianggap andal atau dapat dipercaya jika jawaban orang

tersebut terhadap pertanyaan konsisten dari waktu ke waktu (Ghozali,

2011). Suatu kuesioner dikatakan reliabel apabila jawaban dari

kuesioner tersebut konsisten meskipun digunakan berulang kali dengan

asumsi kondisi pada saat pengukuran tidak berubah. Uji reliabilitas


11

yang dilakukan dengan menggunakan 30 sampel. Pengujian reliabilitas

dalam penelitian ini menggunakan SPSS Statistic -24, yang akan

memberikan bantuan untuk mengukur reliabilitas dengan uji statistik

Cronbach Alpha (α).

Tabel 4.3

Hasil Uji Reliabilitas

Variabel R Hitung R Tabel Keterangan

Kualitas Pelayanan 0,779 0,361 Reliabel

Kepuasan Anggota 0,602 0,361 Reliabel

Sumber Data: Diolah peneliti tahun 2023

Berdasarkan tabel 4.3 di atas, besar Cronbach alpha untuk variabel

kualitas pelayanan (X) adalah 0,779, artinya jika kuesioner disebar

ulang, kemungkinan responden akan menjawab pernyataan dengan

jawaban yang sama adalah 0,779 atau 77,9%. Kemudian besar kecilnya

Cronbach's alpha pada variabel kepuasan anggota (Y) adalah 0,602

yang berarti jika kuesioner disebarkan kembali maka kemungkinan

responden akan menjawab pernyataan dengan jawaban yang sama

adalah 0,602 atau 60,2%.


12

B. Hasil Analisis Deskriptif

Berikut ini adalah hasil tanggapan dari responden terhadap variabel

kualitas pelayanan (X) dan variabel kepuasan anggota(Y). Dari

populasi750 anggota didapatkan 260 responden yang dijadikan sebagai

data penelitian ini

Tabel 4.4

Hasil Tanggapan Responden Terhadap Variabel Kualitas Pelayanan (X)

No Pernyataan Total Jawaban

Karyawan selalu tampil rapih dan bersih dalam


1
1046
bekerja
Koperasi Simpan Pinjam Makmur Mandiri memiliki
2
1007
fasilitas yang lengkap
Koperasi Simpan Pinjam Makmur Mandiri memiliki
3
1.041
ruangan yang bersih dan nyaman
Koperasi Simpan Pinjam Makmur Mandiri memiliki
4
1.037
tekonologi serta peralatan yang mendukung
Karyawan dapat memahami masalah yang dialami
5
1.045
oleh anggota
Karyawan dapat menangani masalah atau keluhan
6
1.040
yang dialami oleh anggota secara tepat
Koperasi Simpan Pinjam Makmur Mandiri
7 memiliki karyawan yang bersungguh-sungguh
1.059
dalam melayani konsumen
Pelayanan yang diberikan oleh Koperasi Simpan
8
990
Pinjam Makmur Mandiri tepat waktu
9 Karyawan cepat tanggap terhadap keluhan anggota 1.071

Karyawan memberikan informasi yang jelas kepada


10
1.058
calon anggota dan anggota
Karyawan melayani serta merespon anggota
11
1.072
dengan cepat
12 Karyawan mampu berkomunikasi dengan baik 1.007

13 Karyawan melayani dengan sabar dan ramah 1.034


13

Karyawan memiliki pengetahuan tentang produk


14
1.048
dari Koperasi Simpan Pinjam Makmur Mandiri
Sumber Data: Diolah peneliti tahun 2023

Berdasarkan tabel 4.4 di atas maka dapat ditarik kesimpulan yaitu,

butir pernyataan yang mendapatkan nilai terbesar adalah butir pernyataan

ketujuhdengannilai 1059 yang berbunyi “Koperasi Simpan Pinjam Makmur

Mandiri memiliki karyawan yang bersungguh-sungguh dalam melayani

konsumen”, maka dari itu karyawan perlu untuk kesungguhanhatiselama

melayani anggota Koperasi Simpan Pinjam Makmur MandiriBandar

Lampung. Dan butir pernyataan yang mendapatkan nilai terkecil adalah

butir pernyataan kedelapan dengan nilai 990 yang berbunyi “Pelayanan

yang diberikan oleh Koperasi Simpan Pinjam Makmur Mandiri tepat

waktu”, maka dari itu perlu adanya dilakukan pelatihan untuk karyawan

agar lebih cepat dalam melakukan pelayanan tepat waktu. Hal ini perlu

dilakukan agar anggota lebih merasa puas dan nyaman dengan kualitas

pelayanan dari Koperasi Simpan Pinjam Makmur Mandiri Bandar

Lampung.

Tabel 4.5

Hasil Tanggapan Responden Terhadap Variabel Kepuasan Anggota (Y)

No Pernyataan Total Jawaban

1 Saya akan memakai jasa menabung dan meminjam 1.093


yang ada di Koperasi Simpan Pinjam Makmur
Mandiri secara rutin
2 Saya akan merekomendasikan Koperasi Simpan 1.099
Pinjam Makmur Mandiri kepada orang lain
14

3 Saya tidak akan terpengaruh dengan promosi dari 1.120


anggota pesaing
Sumber Data: Diolah peneliti tahun 2023

Berdasarkan tabel 4.5 di atas maka dapat ditarik kesimpulan yaitu,

butir pernyataan yang mendapatkan nilai terbesar adalah butir pernyataan

ketigadengannilai 1120 yang berbunyi “Saya tidak akan terpengaruh dengan

promosi dari anggota pesaing”. Maka dari itu kualitas pelayanan dari

Koperasi Simpan Pinjam Makmur Mandiri Bandar Lampung perlu

dipertahankan bahkan ditingkatkan. Hal ini bertujuan agar anggota tidak

terpengaruh dengan promosi dari anggota yang menjadi pesaing bagi

koperasi. Dan butir pernyataan yang mendapatkan nilai terkecil adalah butir

pernyataan pertama dengan nilai 1093 yang berbunyi “Saya akan memakai

jasa menabung dan meminjam yang ada di Koperasi Simpan Pinjam

Makmur Mandiri secara rutin”. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar

anggota enggan menabung dan meminjam dari koperasi Simpanan Pinjam

Makmur Mandiri Bandar Lampung secara rutin. Atau dengan kata lain

anggota melakukan aktivitas secarra tentantif. Untuk itu koperasi perlu

untuk meningkatkan pelayanan, atau juga dengan memberikan bunga jasa

dan pinjaman yang lebih meanrik agar anggota semakin rajin melakukan

aktivitas keuangan di Koperasi Simpan Pinjam Makmur Mandiri Bandar

Lampung .
15

C. Analisis Data

1. Analisis Regresi Sederhana

Analisis regresi linier sederhana merupakan metode analisis untuk

mengetahui ketepatan prediksi pengaruh antara variabel bebas (X) dan

variabel terikat (Y) yaitu kepuasan anggota dan kualitas pelayanan.

Analisis regresi linier sederhana digunakan untuk mengetahui pengaruh

variabel bebas kualitas pelayanan (X) dan variabel bebas kepuasan

anggota (Y). Analisis data dilakukan dengan menggunakan program

SPSS Statistics -20.

Tabel 4.6

Hasil Uji Regresi Linier Sederhana

Coefficientsa

Standardized
Unstandardized Coefficients
Model Coefficients t Sig.

B Std. Error Beta

(Constant) 3.653 .287 12.737 .000


1
layanan .148 .072 .126 2.044 .042

a. Dependent Variable: kepuasan

Tabel coefficients Pada kolom B Constant (a) adalah 3,653 sedangkan

Pelayanan (b) adalah 0,148 sehingga persamaan regresinya dapat ditulis

sebagai berikut:

Y = a + bX

Y = 3,563 + 0,148X
16

Berdasarkan persamaan di atas maka dapat dijelaskan sebagai berikut:

a. Konstanta (a) yaitu sebesar 3,653 yang artinya apabila variabel

kualitas pelayanan dianggap nol, maka besarnya kepuasan anggota

Koperasi Simpan Pinjam Makmur Mandiri Bandar Lampung

adalah positif 3,653.

b. Nilai koefisien B pada variabel kualitas pelayanan sebesar 0,148

yang artinya setiap peningkatan 1 nilai variabel X maka nilai

kepuasan anggotamengingkat sebesar 0,148 dengan asumsi yang

lain adalah tetap dan begitupun sebaliknya.

2. Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah sampel yang

digunakan mempunyai distribusi normal atau tidak. Dalam model

regresi linier, asumsi ini ditunjukkan oleh nilai erroryang berdistribusi

normal.Model regresi yang baik adalah model regresi yang dimiliki

distribusi normal atau mendekati normal,sehingga layak dilakukan

pengujian secara statistik. Sebelum dilakukan uji hipotesis

menggunakan regresi linier sederhana perlu dilakukam uji normalitas

terlebih dahulu.

Berikut ini hasil uji normalitas P-P plot:


17

Gambar 4.2

Grafik Uji Normalitas

Dasar pengambilan keputusan:

a. Jika data menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah

garis diagonal maka pola distribusi normal

b. Jika data menyebar jauh dari diagonal dan atau tidak mengikuti

arah garis diagonal maka pola distribusi tidak normal.

Berdasarkan gambar 4.2 di atas dan dasar pengambilan keputusan dapat

disimpulkan bahwa data dalam penelitian ini berdistribusi normal. Hal ini

dapat dilihat dari penyebaran titik-titik berada yang di sekitar garis diagonal

dan sepanjang garis mengikuti garis diagonal.


18

3. Uji Parsial (Uji T)

Pengujian uji parsial (uji t) dilakukan terhadap koefisien regresi

secara parsial, pengujian ini dilakukan untuk mengetahui peran parsial

antara variabel bebas (X) dengan variabel terikat (Y).

Tabel 4.7

Hasil Uji Regresi Parsial (Uji T)

Coefficientsa

Standardized
Unstandardized Coefficients
Model Coefficients t Sig.

B Std. Error Beta

(Constant) 3.653 .287 12.737 .000


1
layanan .148 .072 .126 2.044 .042

a. Dependent Variable: kepuasan

Berdasarkan tabel 4.8 di atas maka diketahui nilai t hitung pada variabel

kualitas pelayanan yaitu sebesar 2,044 dan nilai sig sebesar 0,042. Hal

tersebut menunjukkan bahwa nilai t hitung (12,725) lebih besar dari pada t tabel

dan sig sebesar 0,046 lebih kecil daripada 0,05. Dengan demikian dapat

disimpulkan bahwa Ho ditolak dan Ha diterima. Artinya variabel kualitas

pelayanan mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kepuasan anggota

Koperasi Simpan Pinjam Makmur Mandiri Bandar Lampung.


19

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis data dan pengujian hipotesis tentang

Kualitas Pelayanan Terhadap Kepuasan Anggota Koperasi Simpan Pinjam

Makmur Mandiri Bandar Lampung maka dapat diperoleh kesimpulan

bahwa, Hasil dari nilai t dengan α sebesar 0,42 yaitu 2,044 dan lebih besar

daripada t tabel. Kemudian diperoleh persamaan regresi yaitu, Y = 3,563 +

0,148X dimana nila pada koefisien B pada variabel kuliatas pelayanan yaitu

sebesar 0,148 yang artinya untuk setiap peningkatan variabel X sebesar satu

satuan maka kepuasan anggota akan meningkat sebesar 0,1488. Koefisien

bernilai positif hal ini berarti bahwa adanya hubungan positif antara kualitas

pelayanan dengan kepuasan anggota Koperasi Simpan Pinjam Makmur

MandiriBandar Lampung. Maka dari itu apabila semakin tinggi kualitas

pelayanan maka akan semakin tinggi pula kepuasan anggota dan begitupun

sebaliknya.

Nilai dari koefisien determinasi R2 (R Square) dari output model

summary adalah sebesar 0,016 atau 1,6%. Hal ini bermakna bahwa

persentase pengaruh kulitas pelayanan terhadap kepuasan anggota adalah

sebesar 1,6% atau dengan kata lain bahwa variabel kepuasan anggota pada

Koperasi Kredit Bahtera Bandar Lampung dipengaruhi oleh kualitas


20

pelayanan sebesar 1,6% sedangkan sisanya 98,4% dipengaruhi oleh faktor

lain yang tidak termasuk ke dalam penelitian ini.

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka ada saran yang

ingin sampaikan dalam penelitian ini, yaitu:

Pelayanan yang perlu ditingkatkan oleh Koperasi Simpan Pinjam Makmur

Mandiri Bandar Lampung yaitu keterampilan pegawai dalam memberikan

pelayanan secara tepat waktu. Maka dari itu perlu dilakukan pelatihan untuk

pegawai koperasi agar mampu memenuhi kebutuhan anggota koperasi

dengan cepat dan tepat. Hal tersebut perlu dilakukan anggota Koperasi

Simpan Pinjam Makmur Mandiri merasa puas dan tetap bertahan dan

koperasi dapat bersaing dengan lembaga keuangan yang lain, terutama

karena masih sedikitnya anggota dari Koperasi Simpan Pinjam Makmur

Mandiri Bandar Lampung. Maka dari itu sangat penting untuk

meningkatkan kualitas pelayanannya.

Anda mungkin juga menyukai