Anda di halaman 1dari 84

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Saatoini persainganobisnis perbankkan tidakohanya bertumpuppada

produknya saja, tetapiibertumpu padaopelayanan yangidisediakan. Haljini

karenakanpbank konvensionalnmaupun banktsyariah berusahapmengemas

sedemikian rupa dalamjmenjualvproduk atauijasanya agarndapat menarik

nasabah.lPermasalahan pelayananhterhadap nasabahuadalah masalahiyang

cukup.yangPdi hadapi.oleh bankIsyariah, makassemua sumbertdayatmanusia

di miliki olehjbank syariahxharustbisa memberi layanan primatsesuaijdengan

tugasjpokok dantfungsinya. Halrini dihlakukan untuktmemberikanjdampak

baiktsecara langsungjatau secara tidakjlangsung terhadaptpara nasabahnya. x

iPelayanan primajataurservice excellencesadalahspelayan terbaik yang di

berikan olehxpihak koperasi sesuaixdengan kebutuhanrnasabah yang pada

praktiknya lebih mengacuxpada StandarsOperating Procedure (SOP), Yang

mencakupjvisi danrmisi pelayanan, prosedur pelayanan, penampilan karyawan,

sikapjkaryawan, kompetensijyang di miliki karyawan dan sebagainya.

Permasalahanxservice excellenceumerupakan halryang mutlaksuntuk di

perhatikan,okarena servicexexcellence merupakanrsalah satu faktor utama

dalamrmemberikan kepuasanobagi mitra, maka dariritu servicexexcellence

menjadioprioritas utamaxdalam kegiatanuoperasional koperasi agar mampu

bertahanrdalam persainganryang ketat.

1
2

Karena sistem dan ideologi harustmemiliki indikatorratau kriteria yang

berbeda dalam penerapannya, maka standarrpenilaian servicejexcellence perlu

dilacak diobankjsyariah dan bankxkonvensional. Untuk membangun sistem

syariah, Islamic service excellence harus berpegang pada prinsip-prinsip

perbankan yang terdapat dalam Al-Quran dan hadits.

Untuk mencapai keunggulan layanan, ada dua tujuan umum: pelanggan

menginginkan layanan yang memuaskan, sedangkan BMT sebagai penyedia

bertujuan untuk memuaskan pelanggan tersebut. Penyediaan layanan yang

memuaskan kepada pelanggan sangat penting. Ketika kedua tujuan tersebut

tercapai, BMT harus melakukan upaya untuk mencapainya. Salah satu upaya

tersebut adalah penerapan standar service excellence yang inovatif dan kreatif,

yang akan memastikan tercapainya kedua tujuan tersebut.

Agar pelayanan yang optimal mengarah pada service excellence, maka

perlu difokuskan pada kepentingan dan kebutuhan mitra. Keberhasilan

memberikan layanan berkualitas tinggi dapat diukur dari kepuasan mitra.

Semakin tinggi tingkat kepuasan mitra maka semakin baik pengelolaan BMT

terhadap pelayanan yang diberikan kepada mitra.

Pada kenyataannya seringkali terjadi kebalikan antara harapan sebagian

mitra dengan kualitas pelayanan yang diberikan kepada mitra. Bahkan

mungkin ada sebagian mitra yangrmenyampaikan kritikjdan keluhantkarena

pelayananjyang diberikanjkurang atautbahkan tidakjmemuaskan. Maka BMT

harus berpikir keras untuk bersikap ramah, adil, cepat, tepat, dan berakhlak
3

mulia, agar dapat meningkatkan kualitas dan memenuhi kebutuhan serta

kepuasan penerimanya, serta tetap eksis melayani kebutuhan masyarakat.

Berdasarkan observasi awal yang peneliti temukan, ada satu fenomena

yang berkaitan denganopenelitian saatxini, yaitu mitra yangocenderung

menggadaikanxbeberapa barang berhargaxyang dimilikinya, antara lain

sertifikat, emas, peralatan elektronik, rdan barangsberharga lainnya. xDalam

prosesrgadai rahnxakad, mitra diwajibkan melakukanrpendaftaranvdengan

menunjukkan KarturTanda Pendudukr (KTP) dan memberikanrbarang sebagai

jaminan.

Dalam hukum Islam, praktik gadai dengan akad rahn diperbolehkan untuk

menghindari unsurxriba danrunsur-unsur yangxdilarangrdalam hukumxIslam.

Para Ulama sepakat bahwa hukum gadai diperbolehkan. Tujuan utama

pegadaian adalah untuk membantu orang yang membutuhkan bantuan, Allah

SWT memerintahkan setiap orang untuk saling membantu. Mengajukan

pinjaman modal sudah tidak asing lagi bagi masyarakat atau dunia usaha.

Pinjaman modal usaha dilakukan oleh masyarakat kecil dan menengah,

pengajuan pinjaman modal usaha dilatarbelakangi oleh berbagai alasan, mulai

dari ekspansi usaha, menyelamatkan usaha dari kebangkrutan, hingga pinjaman

untuk memulai usaha. Penawaran pinjaman untuk bisnis sangat populer

sekarang, mereka tidak hanya membagikan brosur tetapi mereka pergi dari

rumah ke rumah untuk menawarkan pinjaman usaha..


4

Pinjaman modal usaha kini juga memanfaatkan aset di tempat tinggal

nasabah sebagai agunan, setelah itu karyawan mendatangi rumah nasabah

untuk melakukan akad rahn dan melakukan transaksi.

Akad rahn yang digunakan menawarkan tingkat keamanan dan

pengembalian yang tinggi dengan risiko minimal. Karena aset nasabah

dijadikan agunan, Lembaga Keuangan Mikro Syariah (LKMS) hanya perlu

mengeksekusi atau menghukum barang yang dijaminkan. Akad rahn dalam

lembagaukeuangan Islam berbedaudengan gadaixpada lembagarkonvensional,

karenaxgadai padaolembaga berbasisxbunga dilarang dalam Islam karena

semata-mata mengambil keuntungan dari mengeksploitasi individu

berpenghasilansrendah yangxrentan terhadap krisis keuangan. Hal ini berbeda

denganvlembaga keuanganosyariahoyang memiliki misissosial-spiritual

berdasarkanrmaqashid syariah.

Akibatnya, masyarakat membutuhkan lembaga keuangan berbasis syariah

sehingga memunculkan lembaga keuangan syariah dengan izin badan usaha

dan jaminan keamanan produk pembiayaan yang memanfaatkan akad rahn.

Berdasarkanxuraian di atas, vpenulis tergugah untuk menggali lebih jauh

tentang “Dampak Service Excellence dan Akad Rahn Terhadap Modal Usaha

Pada BMT NU Cab. Socah Bangkalan”. Sangat penting bagi penulis untuk

menyelidiki masalah ini untuk menetapkan tolok ukur dan referensiubaru bagi

lembagaokeuangan Islam, serta memberikan sumber tambahan bagi pembaca

dan penulis.
5

B. RUMUSAN MASALAH

1. Apakah Service Excellence BerpengaruhbTerhadap Pinjaman Modal

Usaha Di BMT NU Cab. Socah Bangkalan?

2. Apakah Akad Rahn Berpengaruh Terhadap Pinjaman Modal Usaha di

BMT NU Cab. Socah Bangkalan?

C. TUJUAN PENELITIAN

Sesuaivdengan masalah yang tela diuraikan divatas, adapun tujuan dari

penelitianoiniusebagairberikut:

1. Untuksmengetahui service excellence berpengaruh terhadap pinjaman

modal usaha di BMT NU Cab. Socah Bangkalan.

2. Untuksmengetahuirpengaruh akad rahn terhadap pinjaman modal usaha di

BMT NU Cab. Socah Bangkalan.

D. MANFAAT PENELITIAN

Manfaatudan hasilpenelitianoini semogaxmampu memberikanumanfaat

yangsbaikodan luarxbiasa bagi paraxpembaca, baikxbersifat teoritisxatau

praktisx

1. Manfaat Teoritis

a. Penelitianrodiharapkanx dapatj memberikanx sumbanganxterhadap

perkembanganoService Excellence danjAkad Rahn terhadap pinjaman

Modal Usaha di BMT

b. Hasilbpenelitian inirsemoga dapatubermanfaat untukxmemperbanyak

penggunaanjteori-teori pendidikanjagama secara teknik analisis terhadap

karyajilmiah.
6

Manfaat Praktis

a. Bagi pihak BMT

Sebagairacuan yangxmembangun untuk meningkatkanupengetahuan

pimpinanodan stafvkaryawan terutama bagian AccountrOfficer (AO)

dalamxpelaksanaanopembiayaan murabahahsuntuk modalxusahavpada

BMT.

b. Bagi Peneliti

Penyelidikan ini diharapkan dapat bermanfaat untuk perbaikan karakter

pada diri sendiri. Idealnya, penelitian yang telah dilakukan ini juga dapat

digunakan sebagai bahan pemikiran dalam membuat penelitian dengan

menggunakan strategi kuantitatif ini..

c. Bagi Pembaca

1) Penelitianvkuantitatif inibsemoga dapatsmenjadi bahan xtambahan

pengetahuanodalamrhal service excellence dan akad rahn terhadap

pinjaman modal usaha di BMT. perkembangan Service Excellence

dan akad Rahn terhadap pinjaman Modal Usaha di BMTvdapat

dijadikanusebaga bahanracuan atau media dalam mengajarkan kepada

anak atau pesertardidik.

2) Penelitianxini diharapkanvuntuk dapatrmeningkatkanbpemahaman

mahasiswabmengenai Service Excellence dan akad Rahn terhadap

pinjaman Modal Usaha di BMT. Penelitianvini jugaodiharapkan

menjadiosalah satuubahanxreferensi yang membahas Service

Excellence dan akad Rahn terhadap pinjaman Modal Usaha.


7

3) Hasilxpenelitian inijjuga diharapkantmeningkatkan apresiasijbagi

pembacajdan penelitiokhususnyarmengenai perkembangan Service

Excellence dan akad Rahn terhadap pinjaman Modal Usaha di BMT

tersebut. xSelain itu, jjuga dapatjdimanfaatkan sebagaixbahan

pertimbanganrbagi pembacatkhususnya dalamrmengambil polajsikap

yangrberkenaansdengan perkembangan Service Excellence dan akad

Rahn terhadap pinjaman Modal Usaha di BMT.

4) Penelitian inixdiharapkan dapatrbermanfaat untukjpendidikanranak

padasmasa sekarang, rsupaya bisarlebih mengertitakanbpentingnya

nilai-nilaijperkembangan Service Excellence dan akad Rahn terhadap

pinjaman Modal Usaha di BMT.

E. DEFINISI OPERASIONAL

Menghindariikesalapahaman dalamjmemahami judultpenelitian ini, maka

perlusdiberikan penjelasanymengenai istilah-istilah yangxtercantum dildalam

juduljpenelitian sebagaitberikut;

Service excellence menurut Zainal & Laksana; pelayanansprima merupakan

istilahs “servicerexcellence” yangxsecara harfiah yang secara harfiah berarti

pelayananrterbaik ataursangat baik. Disebut sangaat baik atau terbaikskarena

sesuaisdengan standarxpelayanan yang berlaku ataurdimiliki istansi memberi

pelayanan.43

Berkaitansdengan bantuan, adasdua konsep yang harus dipahami, yaitu

pertolongan dan pertolongan. MenurutvKamus BahasaoIndonesia Luas,

pengertian membantu adalahxmembantuvmenyiapkan aparyang dibutuhkan


43
Zaenal,M., & Laksana,M.W. Menejemen Pelayanan Publik. (CV Pustaka Setia. 2015).
8

seseorang.xSedangkan konsep bantuan adalahrikhtiar untuk memenuhi

kebutuhanrorangrlain..44

LayananrPrima adalah layanantterbaiktdalam memenuhi antisipasi dan

kebutuhanrpelanggan. Dalam istilah alternatif, pelayananqprima adalah

pelayananryang memenuhivstandar keunggulan. Pelayananryangomemenuhi

standar keunggulan adalahtpelayanan yang memenuhi harapan danskepuasan

pelangganomasyarakat.45

Akad rahnu merupakan menahanrsalah satusharta milik peminjmrsebagai

jaminansatas harta yangoditerimanya.46

Maulidizen menyebutkan bahwa dalam ranah fikih Islam, sistem gadai disebut
dengan “rahn”. Rahn melibatkan mempertahankan aset berwujud yang
dimilikiroleh peminjam (arrahin) sebagairjaminan atas pinjaman yangvmereka
terima. Harta tersebut harus memiliki nilai ekonomi yang memungkinkan
lembaga keuangan (al-murtahin) untuk menjamin pelunasan utangnya dengan
meminta kembalibseluruh ataursebagian barangxyang digadaikan, dalam hal
peminjam tidak dapat memenuhi kewajiban utangnya dalam jangka waktu
yang ditentukan. jangka waktu..47

Anggia dan Sunan menyatakan bahwa Jaminan syariah (rahn) adalah akad
antara seorang individu untuk menyerahkan harta kekayaan seperti emas,
perhiasan, mobil, dan organisasi gadai syariah menurut peraturan perundang-
undangan gadai syariah. Sebagai imbalannya, pegadaian syariah memberikan
uang sebagai voucher, hingga maksimal 90% dari nilai taksir barang yang
disediakan oleh penggadai.48

44
M. Nur Rianto Al Arif, Dasar -dasar Pemasaran Bank Syarah. Cet.3 (Bandung:
Altabeta,2019), 211
45
Khoirul Maddy, Hakikat dan Pengertian Pelayanan Prima, (Jakarta: Kata Buku, 2016), 46
46
Djoko Muljono, (2015), Buku Pintar Akutansi Perbankan dan Keuangngan Syariah Ed.1,
Yogyakarta: Andi, 2015, hal.23
47
Puspita, I. C. Pengembangan Konsep Rahn dalam Pegadaiansyariah di PT. Pegadaian
(persero) Indonesia. (Universitas Brawijaya, 2016). 78
48
,Sahal, L. IMPLEMENTASI “Al-‟Uqud Al-Murakkabah” Atau“Hybrid Contracts”(Multi
Akad) Gadai Emas Pada Bank Syariah Mandiri Dan Pegadaian Syariah. Jurnal Studi Ekonomi,
No.2,Vol. 6, Institut Agama Islam Negeri Antasari Banjarmasin 2015). 147
9

Sementara Sahal mengatakan bahwa rahn0adalahtmenilai suatu barang

denganpharga tertentulatas suatunutang yangtdimungkinkan/pembayaran

hutang itu1dengan mengambilisebagian dariibarang tertentu.49

Pinjaman dalam dunia perbankan, Pinjaman sering disebut kredit. Secara garis

besar, pengertian pinjaman adalah sejumlah uang yang diberikan dengan

jaminan atau tanpa jaminan dan berkedudukan sebagai liabilitas, dimana

individu tersebut diharuskan untuk mengembalikannya tanpa bunga dalam

jangka waktu tertentu.50

Pinjaman memiliki arti legalitas menggunakan objek dengan cara yang sah,

untuk mendapatkan keuntungan dari jumlah pinjaman dan mengembalikannya

kepada pemiliknya. Dengan adanya pinjaman keuangan, memfasilitasi

peningkatan potensi yang ada dalam diri seseorang dengan tujuan

meningkatkan kesejahteraan fiskal. 51

Modal usaha yaitu uang yang dipakai sebagai pokok (induk) untuk berdagang

yang dapat dipergunakan untuk menghasilkan sesuatu yang menambah

kekayaan.52 ModaliUsahalyang saya maksud disini adalah dana atau sejumlah

uang yang disediakan oleh BMT NU Cab. Socah Bangkalan kepada klien, yang

digunakan sebagai investasi awal untuk memulai bisnis klien atau sebagai dana

tambahan untuk mempertahankan bisnis klien.

49
Sahal, L. IMPLEMENTASI Al-Uqud Al-Murakkabah ............, 102
50
https://propeku.com/artikel/pinjaman-adalah---3383 di akses pada tgl 09 februri 2023 di
akses 08 februri 2023
51
Ghazaly dan Abdul Rahman, Fiqh Muamalat, (Jakarta : Prenamedia Group, 2018), 3
52
Aulia Mahesti, Pembiayaan Mubarahah Untuk Modal Usaha Pada BMT
Taqwamuammadiyah Cabang Bandar Buat Padang. Instutut Agama Islam Negeri Batu Sangkar
tahun 2018 di akses pada 08 Feberuari 2023
10

Konsep pendanaan wirausaha mengacu pada sesuatu yang digunakan

untuk mendirikan atau mengoperasikan bisnis. Pendanaan ini dapat berupa

sumber daya moneter dan tenaga kerja terampil. Sumber daya moneter

biasanya digunakan untuk membiayai berbagai kebutuhan bisnis, seperti biaya

investasi, memperoleh izin, membeli aset, dan menutup modal kerja. Di sisi

lain, tenaga kerja terampil mengacu pada keahlian individu dalam mengelola

bisnis..53

Seperti dalam studi yang dilakukan oleh Budi Wahyono yang menegaskan

bahwa investasi bisnis memiliki dampak yang menguntungkan dan patut

diperhatikan pada pendapatan pedagang dan menegaskan bahwa penelitiannya

selaras dengan sudut pandang Case and Fair yang mengklaim bahwa semakin

tinggi investasi bisnis yang dilakukan, semakin tinggi peluang untuk mencapai

yang relatif besar. pendapatan operasional.54

F. Batasan Masalah

penting untuk diketahui dan diperhatikan untuk menjaga relevansi dan

efektivitas penelitian yaitu:

1. Penelitian ini menggunakan jenis kuantitatif dan hanya fokus terhadap

Pengaruh Service Excellence Dan Akad Rahn Terhadap Modal Usaha Di

BMT NU Cab. Socah Bangkalan tahun 2022-2023.

53
Sadono Sukirno Dkk, Pengantar Bisnis, Cet.2 (Predana : Media, 2020), 43
54
Budi Wahyono, “Analisis Faktor-Faktor yang Memengaruhi Pendapatan Pedagang di Pasar
Bantul Kabupaten Bantul”, Jurnal Pendidikan & Ekonomi, Vol. 6, No. 4 (2017), 395.
BAB II

LANDASAN TEORI

A. Kerangka Teori

1. Service Exellence (Pelayanan Prima)

Layanan prima memungkinkan BMT untuk meningkatkan loyalitas

mitra dan memperluas pangsa pasarnya, sehingga menekankan peran

penting dan berdampak dari layanan luar biasa dalam keseluruhan operasi

BMT.

a. Pengertian Service Excellence (Pelayanan Prima)

Berkaitan dengan bantuan, ada dua konsep yang harus dipahami,

yaitu membantu dan bantuan. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia,

pengertian membantu adalah membantu dalam mempersiapkan apa yang

diperlukan oleh seseorang. Sedangkan pengertian bantuan adalah usaha

untuk memenuhi kebutuhan orang lain..55

yang tidak melibatkan pengalihan kepemilikan atau produksi produk

fisik. Dalam industri jasa dan perdagangan, terdapat permintaan yang

tinggi terhadap pelayanan prima atau service excellence. Hal ini

dikarenakan dalam lingkungan bisnis yang kompetitif, penjual dituntut

untuk memberikan pelayanan yang memuaskan kepada pelanggannya.

Kegagalan untuk melakukannya dapat mengakibatkan pelanggan beralih

ke pesaing.56

55
M. Nur Rianto Al Arif, Dasar -dasar Pemasaran Bank Syarah. Cet.3 (Bandung:
Altabeta,2019), 211
56
Malayu S. P Hasibuan, Dasar –Dasar Perbankan (Jakarta: PT Bumi Aksara,2017), 152

11
12

Layanan disampaikan sebagai aktivitas atau tindakan individu atau

entitas untuk memastikan kepuasan kepada klien atau rekanan. Pelayanan

prima adalah kemampuan organisasi dalam memberikan pelayanan yang

dapat menjamin kepuasan kepada pelanggan sesuai dengan kriteria yang

telah ditetapkan. Kecakapan tersebut ditunjukkan melalui insan

perusahaan, serta sarana dan prasarana yang dimiliki, serta pelayanan

yang dilakukan secara ramah, adil, cepat, tepat, dan bermoral, sehingga

meningkatkan kualitas dan memenuhi persyaratan serta kepuasan

penerima.57

Service Excellence (Prime Service) juga dapat dipahami sebagai

dedikasi perusahaan kepada pelanggannya dengan berusaha memberikan

layanan berkualitas terbaik dalam memenuhi harapan dan persyaratan

pelanggan.58

Layanan Prima (Service Excellence) adalah layanan terbaik dalam

memenuhi antisipasi dan kebutuhan pelanggan. Pada hakikatnya

pelayanan prima adalah pelayanan yang memenuhi kriteria keunggulan.

Pelayanan yang memenuhi kriteria keunggulan adalah pelayanan yang

memenuhi harapan dan kepuasan pelanggan/masyarakat.59

57
Kasmir, Etika Coustomer Service Excellence Service. Ed.1, Cet.2. (Jakarta: Raja Wali Pers,
2018), 31-32
58
Nina Rahmawati, Manajemen Pelayanan Prima, (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2016). 18
59
Khoirul Maddy, Hakikat dan Pengertian Pelayanan Prima, (Jakarta: Kata Buku, 2016), 8
13

b. Standar Service Excellence (Pelayanan Prima)

Standar pelayanan merupakan ukuran yang dibakukan dalam

penyelenggara pelayanan publik yang wajib ditaati oleh pemberi atau

penerima pelayanan.Keputusan MENPAN No. 63/2003, meliputi :60

1) Prosedur Pelayanan

Para prosedur pelayanan yang dibakukan bagi penerima pelayanan

termasuk pengadaan.

2) Waktu Penyelesaian

Waktu penyelesaian yang ditetapkan sejak saat pengajuan

permohonan sampai dengan penyelesaian pelayanan termasuk

pengaduan.

3) Biaya Pelayanan

Biaya atau tarif termasuk rinciannya yang dititipkan dalam proses

pemberian pelayanan.

4) Sarana dan Prasarana

Penyedia sarana dan prasarana pelayanan yang memadai oleh

penyelenggara pelayanan publik.

5) Produk Pelayanan

Hasil pelayanan yang akan diterima sesuai dengan ketentuan yang

telah di terapkan.

6) Kompetensi Petugas

60
Zaenal Mukarom, Muhibudin Wijaya Laksana, Membangun Kinerja Pelayanan Publik
Menuju Clean Government and Good Governance, (Bandung: CV Pustaka Setia, 2016), 228
14

Pemberi Pelayanan Kompetensi petugas pemberi pelayanan yang

ditetapkan dengan tepat berdasarkan pengetahuan, keahlian,

keterampilan, sikap dan perilaku yang dibutuhkan.

c. Ciri-Ciri Service Excellence (Pelayanan Prima)

Banyak dari BMT yang terus-menerus ingin dianggap jauh lebih baik

daripada BMT lain oleh pandangan orang karena setiap bagian akan

menjadi klien setia dari prob atau manfaat yang ditawarkan. Selain itu,

BMT juga percaya bahwa manfaat luar biasa yang diberikan, individu

akan ikut serta dalam memajukan BMT kepada individu lainnya. Ciri-ciri

manfaat besar termasuk mengambil setelah:

1) Penampilan individu dan fisik, serta administrasi front office

mensyaratkan prasyarat seperti: wajah harus menarik, tubuh harus

tegap atau tidak cacat, bahasa bicara menarik, perilaku biasa,

penampilan tertentu, pakaian harus memikat.

2) Nyaman dan terjamin, yaitu secara utuh dan menakjubkan, keuntungan

staf dalam menyampaikan jaminan yang diberikan kepada klien harus

diperhatikan, bukan sebaliknya terus menerus melanggar jaminan.

3) Kesiapan untuk melayani sebagai pekerjaan dan spesialis harus

melayani klien, hasil yang konsisten petugas harus benar-benar

bersedia melayani klien.

4) Informasi dan kemampuan sebagai syarat untuk melayani dengan baik.

pekerja harus memiliki informasi dan penguasaan, seperti tingkat


15

instruksi tertentu dan persiapan tertentu yang diperlukan dalam posisi

tersebut dan memiliki keterlibatan yang luas di bidangnya.

5) Sopan santun dan bertetangga, yaitu individu-individu yang

memanfaatkan keuntungan dirinya sendiri dan lapisan masyarakat dari

moo dan status keuangan dan sosial yang tinggi, sehingga petugas

manfaat masyarakat dituntut untuk terus mengajak dalam melayani,

tenang, tidak berpikiran sempit dan bertetangga dalam berbicara

dengan klien.

6) Kejujuran dan percaya pada keuntungan, dalam perwakilan

keuntungan harus lugas, spesifik sah dalam bentuk aturan, adil dalam

pembiayaan dan jujur dalam menyelesaikan waktu. Dari segi

kesungguhan ini, petugas manfaat dapat dikategorikan sebagai manfaat

yang dapat dipercaya dari segi sikap, dapat dipercaya dari

perkataannya, dapat dipercaya dalam menyelesaikan akhir pelayanan

sehingga klien merasa puas karenanya.

7) Kepastian hukum, yaitu penyelenggaraan pemerintahan kepada

masyarakat dalam rangka surat pilihan dari pusat, harus memiliki

keaslian atau kepastian hukum. Jika setiap hasil diwariskan dengan

kepastian hukum maka komunitas akan menjadi jelas.

8) Keterbukaan, bahwa setiap gerakan yang memperlakukan hibah, maka

pengaturan keterusterangan harus dilakukan. Keterbukaan ini akan

mengimbangi setiap gerakan yang memperlakukan lisensi, komponen

kemudahan, kejelasan data hingga terbuka.


16

9) Produktif, manfaat dalam berbagai hal, yang didambakan masyarakat

adalah produktivitas dan kelangsungan hidup dari berbagai sudut

pandang aset sehingga konservatif dalam hal diambil, waktu singkat

dan tepat serta kualitas yang baik.

10) Biaya, pemantapan pimpinan dalam penyelenggaraan pemerintahan

memerlukan kesopanan dalam memutuskan pembiayaan, pembiayaan

harus seimbang dengan penguasaan masyarakat dan biaya harus lugas

dan sesuai dengan pengaturan perundang-undangan.

11) Tidak pilih-pilih manfaat, manfaat tidak boleh dipisah-pisahkan

dengan masalah suku, agama, golongan dan legislatif, dengan

demikian segala sesuatu harus memenuhi jangkauan masyarakat yang

luas dan merata.

12) Kemudahan strategi dan cara pelayanan kepada masyarakat dengan

memperhatikan kenyamanan, dan tidak berbelit-belit dalam

melaksanakan administrasi tersebut

d. Tujuan Service Excellence (Pelayanan Prima)

Terdapat beberapa tujuan Service Excellent (Pelayanan Prima) yaitu:

1) Menyumbangkan rasa pemenuhan dan kepercayaan kepada individu-

individunya.

2) Kualitas memberdayakan individu untuk membangun hubungan yang

solid dengan perusahaan.

3) Menjaga dan merawat individu agar tetap merasa diperhatikan dan

diprioritaskan segala kebutuhan atau keinginannya.


17

4) Menjaga individu agar tetap setia menggunakan produk atau layanan

yang diiklankan.61

Berdasarkan gambaran di atas, dapat disimpulkan bahwa alasan

keunggulan manfaat adalah untuk menyediakan layanan yang dapat

memenuhi dan memenuhi individu atau masyarakat dan memberikan pusat

manfaat bagi individu.

e. Indikator Service Excellence (Pelayanan Prima)

Kemenangan dalam mewujudkan manfaat besar tidak dapat dibedakan

dari kemampuan memilih pendekatan konsep. Konsep manfaat didasarkan

pada A6, yaitu membuat administrasi dengan menyesuaikan konsep di

bawahnya:62

1) Sikap (Antitude)

perilaku yang harus ditekankan saat berhubungan dengan individu,

seperti terlihat hormat dan serasi, mempertimbangkan dengan tegas,

solid dan logis, dan waspada.

2) Perhatian (Attention)

Pertimbangan dapat menjadi perhatian individu. baik terkait dengan

pertimbangan persyaratan dan keinginan individu serta pemahaman

tentang usulan umpan balik.

3) Kegiatan (Action)

61
Rusydi, M, Customer Excellence, (Yogyakarta: Gosyen Publishing, 2017), 83
62
Ibid., 75-76.
18

bisa berupa tindakan nyata yang harus dilakukan dalam memberikan

administrasi kepada individu, seperti; mencatat keinginan individu,

menegaskan kembali kebutuhan individu, mewujudkan keinginan

individu, dan mengkomunikasikan penghargaan dalam kepercayaan

bahwa individu akan kembali.

4) Kapasitas (Ability)

Kemampuan bisa menjadi informasi dan kemampuan tertentu yang

sangat mendasar untuk mendukung program manfaat yang luar biasa.

5) Penampilan (Appearance)

Penampilan seseorang baik fisik maupun fisik maupun non fisik, yang

mampu mencerminkan kepastian dan keabsahan pihak lain.

6) Tanggung Jawab (Accountability)) adalah sikap tidak pilih kasih

terhadap individu sebagai bentuk kepedulian untuk menghindari atau

meminimalisir kemalangan atau kekecewaan anggota..

2. Akad Rahn

a. Pengertian Akad Rahn

Dalam fiqh muamalah ar-rahn dikenal dengan kata pinjaman dengan

jaminan, yaitu menyimpan suatu barang sebagai tanggungan utang.63

Sedangkan dalam konteks, rahn adalah menggadaikan suatu benda

sebagai jaminan atas suatu utang yang dapat digunakan sebagai

pembayaran jika utang itu tidak dapat dilunasi. Artinya rahn sama dengan

63
H. Hendi Suhendi, Fiqh Muamalah, Ed.1. Cet.12. (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
2019), hlm. 105.1
19

borg, yaitu barang yang digadaikan oleh debitur dan sewaktu-waktu

dapat disita jika debitur lalai melunasi utangnya.64

Sedangkan Al-rahn adalah akad penyerahan barang harta (marhun)

dan nasabah (rahin) kepada pihak bank/nonbank sebagai jaminan

sebagian atau seluruh utang.65

Menurut asal kata, Ar-Rahn berarti kekekalan dan abadi, atau Al-

Habsu wa Luzumu berarti keterkurungan atau keniscayaan dan bisa juga

berarti kepastian.

Adapun secara etimologi para ulama fiqh mendefinisikannya sebagai

berikut:66

1) Menurut Sayyid Sabiq ar-rahn adalah menggunakan barang-barang

berharga sebagai jaminan utang menurut perspektif syara'.

2) Menurut Muhammad Rawas Qal’ahji, penyusun Ensiklopedia Fiqh

Umar bin Khattab r.a berpendapat bahwa ar-rahn adalah

membentengi utang dengan jaminan utang.

3) Menurut Masifuq Zuhdi, ar-rahn adalah akad atau akad pinjam

meminjam dengan mengalihkan barang sebagai tanggungan utang.

4) Menurut Nasrun Haroen, ar-rahn adalah mengagunkan sesuatu

(barang) atas barang-barang berharga terhadap hak (piutang) yang

dapat dipergunakan sebagai pembayaran atas hak (piutang) tersebut,

baik keseluruhan maupun sebagiannya.


64
Yadi Janwari, Fikih Lembaga Keuangan Syariah, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya. 2015),
hlm. 102.
65
Totok Budisantoso, Nuritomo, Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya,(Jakarta:Salemba
Empat,2017). 206
66
Abdul Rahman Ghazaly, Ghofur Ihsan, Sapiudin Shidiq, Fiqh Muamalat,(Jakarta:PT
Kharisma Putra Utama,2018), 26
20

Sepertijtelahtdijelaskan dioatas, bahwalar-rahn adalahxmenjadikan

barang berharga sebagai jaminan utang. Dengan demikian, jaminan

berkaitan erat dengan hutang dan piutang yang timbul darinya. Padahal,

pemberian utang merupakan tindakan kebijakan untuk membantu

masyarakat yang dalam keadaan terdesak dan tidak memiliki uang tunai.

Namun demi ketenangan, kreditur memberikan jaminan bahwa debitur

akan membayar utangnya. Untuk itu pemilik uang dapat meminta

jaminan berupa barang.

b. Rukun Dan Syarat Rahn

Akad gadai dipandang sah dan benar menurut syariat Islam apabila

telah memenuhi rukun dan syarat gadai yang telah ditentukan

dalam hukum Islam.

1) Rukun Rahn

Dalam menjalankan pegadaian syariah (rahn), pegadaian harus

memenuhi rukun gadai syariah. Rukun gadai tersebut antara lain:

a) Ar-Rahin (yang menggadaikan)

Orang yang telah dewasa, berakal, bisa dipercaya dan memiliki

barang yang digadaikan.

b) Al-Murtahin (yang menerima gadai)

Orang bank atau lembaga yang dipercaya oleh rahin untuk

mendapatkan modal dengan jaminan barang (gadai).

c) Al-Marhun/rahn (barang yang digadaikan)


21

Barang yang digunakan rahin untuk dijadikan jaminan dala

mendapatkan utang.

d) Al-Marhun bih (Utang)

Sejumlah dana yang diberikan murtahin kepada rahin atas dasar

besarnya tafsiran marhun.

e) Shighat, Ijab dan Qabul

Sighat dapat dilakukan baik dalam bentuk tertulis maupun lisan,

asalkan saja didalamnya terkandung maksud adanya perjanjian

gadai di antara para pihak.67

2) Syarat Rahn

Adapun ketentuan atau persyaratan yang menyertai akad rahn

tersebut meliputi sebagai berikut:

a) Akad. Akad tidak mengandung syarat fasik atau batil seperti

murtahin mensyaratkan barang jaminan dapat dimanfaatkan tanpa

batas.

b) Marhun bih (pinjaman). Pinjaman merupakan hak yang wajib

dikembalikan kepada murtahin dan bisa dilunasi dengan barang

yang dirahn-kan tersebut. Pinjaman itu jelas dan tertentu.

c) Marhun (barang yang dirahnkan). Marhun bisa dijual dan nilainya

seimbang dengan pinjaman, memiliki nilai, jelas ukurannya, milik

sah penuh dari rahn, tidak terkait dengan hak orang lain, dan bisa

diserahkan, baik materi maupun manfaatnya.

67
Zainuddin Ali Baihaqi Nu’man, Hukum Gadai Syariah. Ed.1. Cet.2.(Bandung: Sinar
Grafika. 2016). 27
22

d) Jumlah maksimum dana rahn dan nilai liuidasi barang yang dirahn-

kan serta jangka waktu rahn ditetapkan dalam prosedur.

e) Rahin dibebani jasa manajemen atas barang berupa: biaya asuransi,

biaya penyimpanan, biaya keamanan, dan biaya pengelolaan serta

asministrasi.68

c) Dasar Hukum Rahn

Diperbolehkannya gadai dalam hukum Islam, yang juga berlaku

untuk hukum jual beli. Menurut Al-Qur'an, al-Hadits, dan ijma', barang

apapun yang dapat diperjualbelikan juga dapat dijadikan agunan dalam

akad gadai. Landasan hukum ini mengesahkan praktik gadai:

1) `Landasan Al-Quran

Terjemahan : Jika kamu dalam perjalanan (dan bermu'amalah tidak

secara tunai) sedang kamu tidak memperoleh seorang penulis, Maka

hendaklah ada barang tanggungan yang dipegang (oleh yang

berpiutang). akan tetapi jika sebagian kamu mempercayai sebagian

yang lain, Maka hendaklah yang dipercayai itu menunaikan

amanatnya (hutangnya) dan hendaklah ia bertakwa kepada Allah

Tuhannya dan janganlah kamu (para saksi) menyembunyikan

persaksian. dan barang siapa yang menyembunyikannya, Maka

Sesungguhnya ia adalah orang yang berdosa hatinya dan Allah Maha

mengetahui apa yang kamu kerjakan.69

2) Landasan Hadis
68
Henrry Sutanro, Manajemen Pemasaran Bank Syariah, (Bandung: Pustaka Setia, 2019). 395
69
https://umma.id/post/surah-al-baqarah-ayat-283-286-seri-tadabbur-al-quran-20738?
lang=id di kunjungi pada 15 Februri 2023
23

Hadis Nabi riwayat al-Bukhari dan Muslim dari 'Aisyah r.a., ia

berkata:

Terjemahan : Sesungguhnya Rasulullah s.a.w. pernah membeli


makanan dengan berutang dari seorang Yahudi, dan Nabi
menggadaikan sebuah baju besi kepadanya.70

Dari hadis ini dapat disimpulkan bahwa Nabi Muhammad pernah

memiliki hutang kepada non muslim dan menggunakan pakaiannya

sebagai jaminan. Mayoritas ulama sepakat tentang kebolehan

menggadaikan dalam konteks hukum. Hal ini ditunjukkan dengan

contoh Nabi Muhammad SAW yang menggunakan baju besinya

sebagai jaminan untuk mendapatkan makanan dari seorang Yahudi.

3) Landasan Ijma

Para ahli sepakat bahwa transfer (qabdh) adalah syarat utama dalam

akad rahn, dan akad dianggap sah jika transfer dilakukan dengan

persetujuan rahn. Jika persetujuan tidak diperoleh, maka perjanjian itu

menjadi batal. Ketika transfer selesai, semua syarat untuk transaksi

ini, marhun bih dan marhun, harus sudah terpenuhi, karena transfernya

permanen, artinya marhun tetap menjadi milik murtahin dan tidak

dapat dikembalikan ke rahin. Rahin dapat meminta marhun untuk

dimanfaatkan dengan persetujuan murtahin, dengan peringatan bahwa

marhun tidak kehilangan nilainya saat digunakan. Apabila telah terjadi

akad rahn antara rahin dan murtahin, dan marhun telah berpindah,

maka marhun akan tetap dibebani oleh hutang yang masih ada dan

70
https://tafsirq.com/fatwa/dsn-mui/rahn di kunjungi pada 15 Februri 2023
24

akan tetap berada di bawah rahn selama hutang tersebut belum

dibayar, dengan akibat hukum yang menyertainya.71

d) Tujuan dan Mamfaat Rahn

1) Rahn bertujuan sebagai berikut:

a) Ikut serta melaksanakan dan memelihara pelaksanaan

kebijaksanaan dan prakarsa pemerintah di bidang perekonomian

dan kemajuan nasional secara menyeluruh dengan menyalurkan

dana/pinjaman modal sesuai dengan asas-asas peraturan

perundang-undangan agunan.

b) Pencegahanjpraktiktijon, pegadaianxgelap, pinjamanvtidak wajar

lainnya.

c) Pemamfaatan gadaikbebas bungatpada gadai syariahimemiliki efek

jaringupengamanan sosialdkarena masyarakattyang butuh

danavmendesak tidak lagi dijerat pinjamanppembiayaan berbasis

bunga.

d) Membantuxorang-orang yangbmembutuhkannpinjamanydengan

syaratwmudah.

2) Rahn bertmanfaat sebagai berikut:

a) Bagiynasabah, aksesibilitas dana dengan proses yang relatif mudah

dan dalam jangkafwaktu yangllebih cepatfdibandingkantdengan

pembiayaan/kredit bank. Selain itu, kolaborator juga mendapatkan

71
Dimyauddin Djuwaini, Pengantar Fiqh Muamalat, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar. 2015)
25

keuntungan dari evaluasi ahli tentang nilai asetobergerak, dapatkan

fasilitas penyimpanan bergerak yang aman dan andal.

b) Bagi Perusahaan Pegadaian

(1)Laba yang diperoleh dari sewa modal yang dibayar oleh

peminjam.

(2)Penghasilan yang berasal dari biaya yang dibayarkan oleh

pelanggan untuk memperoleh layanan tertentu. Bagi bank

syariah yang menawarkan produk gadai syariah dapat

mengambil keuntungan dari pungutan biaya sewa ruang

penyimpanan emas.72

(3)Pelaksanaan tujuan Perum Pegadaian sebagai badan usaha milik

negara yang bergerak di bidang dukungan keuangan dengan

memberikan bantuan kepada individu yang membutuhkan dana

melalui proses yang relatif mudah.

e) Berakhirnya Akad Rahn

Akad gadai berakhir dengan terjadinya hal-hal sebagai berikut:

1) Benda itu telah dikembalikan kepada pemiliknya. Menurut mayoritas

ulama selain Syafi'iyah, akad gadai terjadi karena barang jaminan

berpindah kepada pemilik (rahin). Hal ini karena gadai berfungsi


72
Mardani, Lembaga Keuangan Syariah, Cet. II.( Jakarta: Kencana ,2015). 179
26

sebagai jaminan utang. Apabila barang jaminan dialihkan kepada

rahin, maka jaminan dianggap batal demi hukum, sehingga akad gadai

berakhir.

2) Rahin (pegadaian) melunasi hutang.

3) Jual paksa Jika utang jatuh tempo dan rahin tidak mampu

melunasinya, maka atas permintaan hakim, rahin dapat menjual

agunan tersebut. Jika rahin menolak untuk menjual hartanya (borg),

maka hakim akan menjualnya untuk melunasi hutang (rahin). Dengan

utang diselesaikan, kontrak gadai diakhiri.

4) Murtahin melepaskan utang melalui berbagai cara, termasuk hiwalah

(pengalihan utang kepada pihak lain).73

5) Gadai telah dicabut oleh murtahin, meskipun tanpa persetujuan rahin.

Jika pencabutannya dari rahin, maka gadai itu tidak sah dan tidak

dicabut.

6) Menurut Malikiyah, gadai diakhiri dengan meninggalnya rahin

sebelum borg diterima oleh murtahin, atau hilangnya aliyatul ada',

seperti kebangkrutan, gila, atau sakit parah yang berujung kematian.

7) Rusaknya borg (objek yang digadaikan). Para ulama telah sepakat

bahwa akad gadai dapat batal karena rusaknya borg (barang yang

digadaikan).

8) Tindakan (tasarruf) terhadap borg dengan sewa, hibah atau sedekah.

Apabila rahin atau murtahin menyewakan, menghibahkan,

menghibahkan, atau menjual borg kepada pihak lain dengan izin


73
Wangsawidjaja, Pembiayaan Bank Syariah, (Jakarta: PT Gramedia. 2020). 315.
27

masing-masing pihak, maka akad gadai berakhir. Demikian juga

tentang gadai (rahn) yang meliputi pengertian dan dasar hukum, rukun

dan syaratnya, hukum dan akibatnya, bertambahnya barang gadai dan

berakhirnya akad gadai..74

3. Pinjaman Modal Usaha

a. Pengertian Pinjaman Modal Usaha

Menurut Thesaurus Bahasa Indonesia, modal adalah sesuatu (uang

atau barang) yang digunakan sebagai landasan atau bekal usaha. Untuk

mendirikan atau mengoperasikan bisnis memerlukan sejumlah modal

(uang) dan tenaga kerja (keahlian) tertentu. Modal berupa uang sangat

penting untuk membiayai segala keperluan usaha. Sementara itu, modal

keahlian mengacu pada keterampilan dan kapasitas seseorang untuk

mengelola atau mengoperasikan bisnis.

Jumlah modal yang dibutuhkan bergantung pada jenis usaha, apakah

mikro, kecil, menengah, atau besar. Setiap jenis membutuhkan modal

dalam batas-batas tertentu. Oleh karena itu, jenis usaha menentukan

jumlah modal yang diperlukan. Misalnya, persyaratan untuk bisnis pabrik

berbeda dengan perdagangan. Faktor lain yang mempengaruhi jumlah

modal adalah lamanya waktu yang dibutuhkan perusahaan untuk

menghasilkan produk yang diinginkan. Bisnis yang membutuhkan jangka

waktu yang lebih panjang juga membutuhkan modal yang relatif besar.

74
Ahmad Wardi Muslich, Fiqh Muamalat, (Jakarta: Amzan, 2015). 313.
28

Kebutuhan modal dapat bersumber dari berbagai dana yang tersedia, baik

modal pribadi maupun modal pinjaman.75

Pinjaman dapat diartikan sebagai barang atau jasa yang menjadi

kewajiban pihak yang satu untuk dibayarkan kepada pihak lain sesuai

dengan perjanjian tertulis ataupun lisan, yang dinyatakan atau

diimplikasikan serta wajib dibayarkan kembali dalam jangka waktu

tertentu.76

Sementa itu, modal usaha merupakan dana yang digunakan untuk

menjalankan usaha agar tetap berjalan. Modal usaha dapat diartikan

sebagai:

1) Modal pertama kali ketika membuka usaha,

2) modal untuk perluasan usaha,

3) modal untuk menjalankan usaha sehari-hari.

Dengan memberikan dukungan keuangan untuk ekspansi bisnis atau

investasi pada peralatan atau teknologi baru. Hal ini memungkinkan

anggota koperasi untuk meningkatkan produktivitas dan daya saing

mereka di pasar. Selain itu, pinjaman modal usaha dari koperasi

seringkali memiliki suku bunga yang lebih rendah dibandingkan dengan

bank tradisional, menjadikannya pilihan yang lebih terjangkau bagi

pemilik usaha kecil. Secara keseluruhan, pinjaman modal usaha

memainkan peran penting dalam memfasilitasi pertumbuhan dan

keberhasilan bisnis, baik di bank tradisional maupun koperasi. misalnya:

75
Kasmir, Kewirausahaan (Jakarta: Rajawali Pers, 2017), 90-9
76
Ibid., 122-123
29

a) Dengan pinjaman, seorang petani dapat membeli pupuk, bibit

unggul, cangkul dan alat pertanian lainnya yang akan membantu

meningkatkan hasil usaha taninya. Ini berarti akan membantu

meningkatkan pendapatan mereka. Peningkatan pendapatan berarti

meningkatkan kehidupan ekonomi.

b) Dengan uang pinjaman nelayan dapat membeli jaring ikan yang baik

sehingga diharapkan pendapatannya meningkat.

c) Dengan uang pinjaman, seorang pekerja atau pegawai akan dapat

membeli barang-barang yang tidak dapat dibeli dari upah atau gaji

bulanannya (misalnya mesin jahit, sepeda motor, dll). Dengan

mengembalikan pinjaman setiap bulan, ia akan memiliki barang-

barang kebutuhan anaknya, seperti baju, buku, sepeda dan

sebagainya.77

b. Jenis-jenis Modal Usaha

Pada dasarnya, kebutuhan dana untuk melakukan perdagangan terdiri

dari dua kategori, yaitu dana ventura dan dana operasional. Kedua

kategori dana ini berbeda-beda, baik dari segi tujuan maupun jangka

waktunya. Berikut adalah penjelasan dari dua kategori modal usaha:

1) Modal Investasi

Penanaman modal digunakan untuk jangka waktu yang diperpanjang

dan dapat digunakan berulang kali. Biasanya, durasinya lebih dari satu

tahun. Tujuan utama investasi modal jangka panjang adalah untuk

memperoleh aset berwujud, seperti real estat, struktur atau bangunan,


77
Azrul Tunjung, M, Koperasi dan Perekonomian Indonesia (Penerbit Erlangga,2017), 52-53
30

mesin, peralatan, kendaraan, dan saham lainnya. Modal investasi

umumnya bersumber dari modal pinjaman jangka panjang (dengan

jangka waktu lebih dari satu tahun). Pinjaman ini biasanya diperoleh

dari sektor perbankan..78

2) Modal Kerja

Modal kerja merupakan modal yang digunakan untuk membiayai

operasi perusahaan pada saat perusahaan beroperasi. Modal semacam

ini bersifat jangka pendek, biasanya digunakan untuk satu atau

beberapa bentuk generasi. Modal kerja digunakan untuk alasan

membeli bahan baku dan biaya lainnya. Modal kerja juga bisa didapat

dari modal kredit bank (biasanya paling ekstrim dalam satu tahun).

Sebagai aturan apalagi dunia mengelola akun dapat mendanai modal

usaha dan modal kerja baik secara bersamaan atau mandiri

(tergantung kebutuhan dan permintaan klien).79

Berdasarkan penjelasan di masa lalu, dapat dilihat bahwa modal

perdagangan memiliki dua macam, yaitu khusus untuk spekulasi dan

untuk membiayai operasi suatu perdagangan. Kedua jenis modal

perdagangan dapat digunakan bersamaan dengan perdagangan. Untuk

memulai perdagangan, modal spekulasi biasanya diperlukan, pada saat

itu diperlukan modal kerja untuk menjalankan perdagangan.

B. Penenetian Terdahulu

78
Ibid., 92
79
Ibid., 92-93
31

Berdasarkan penjelasan di masa lalu, dapat dilihat bahwa modal

perdagangan memiliki dua macam, yaitu untuk usaha dan untuk mendukung

jalannya suatu perdagangan. Kedua jenis modal perdagangan dapat digunakan

sesuai dengan kebutuhan perdagangan. Untuk memulai perdagangan, modal

ventura biasanya diperlukan, pada saat itu diperlukan modal kerja

untuk menjalankan perdagangan, yaitu :

1. Ende Nurlaela, 2021, “Kontribusi produk pembiayaan Modal Usaha

Barokah (MUB) pada perkembangan usaha pedagang pasar tanah merah

bangkalan”, UIN Sunan Ampel Surabaya.80 Penelitian ini menggunakan

metode penelitian kualitatif dengan metode deskriptif analisis. Tekhnik

pengumpulan data dilakukan dengan wawancara, observasi dan

dokumentasi. Hasil dari penelitian ini yaitu adanya kontribusi produk

pembiayaan Modal Usaha Barokah (MUB) BMT-UGT Nusantara Cabang

Tanah merah Bangkalan pada perkembangan usaha pedagang pasar tanah

merah bangkalan, dapat dilihat dari berkembangnya omset penjualan.

Adapun kondisi pedagang pasar tanah merah bangkalan sebelum dan

sesudah menerima pembiayaan juga berkembang dilihat dari

perkembangan omset dan jumlah pelanggan.

Perbedaan dalam penelitian ini terletak pada subyek penelitian dimana

sumber data diperoleh dari pedagang pasar Tanah Merah Bangkalan yang

berjumlah 10 orang. Sedangkan penulis sumber datanya diperoleh dari

80
Ende Nurlaela, “Kontribusi Produk Pembiayaan Modal Usaha Barokah (MUB) Pada
Perkembangan Usaha Dagang Pasar Tanah Merah Bangkalan”, Skripsi. (Surabaya: UIN Sunan
Ampel, 2021), 1.
32

Pimpinan dan karyawan BMT NU Cab. Socah. Adapun persamaan pada

penelitian ini adalah sama-sama membahas tentang Modal Usaha.

2. Galis Kurnia Afdhila,2015, “Analisis Implementasi Pembiayaan Ar-Rahn

(Gadai Syariah) pada kantor Pegadaian Syariah Cabang Landungsari

Malang”.81 Penelitian ini menggunakan metode kualitatif. Adapun hasil

dari penelitian ini adalah pegadaian syariah tidak sepenuhnya berpengaruh

bersebrangan dengan konsep dasar pembiayaan Rahn, pegadaian Rahn

yang ditetapkan oleh DSN-MUI. Dalam transaksinya terdapat beberapa

aspek yang tidak memenuhi fatwa DSN MUI dan dapat dijadikan contoh

bagi lembaga keuangan syariah lainnya yang belum memenuhinya.

Perbedaan dalam penelitian ini terletak pada subyek penelitian

menggunakan jenis metode kualitatif. Sedangkan penulis menggunakan

metode kualitatif dan sumber datanya diperoleh dari Pimpinan dan

karyawan BMT NU Cab. Socah. Adapun persamaan pada penelitian ini

adalah sama-sama membahas tentang Akad Rahn.

3. Fuad Ulil Khakim, 2015. yang berjudul “Pengaruh Pelayanan Prima

(Service Excellent) Terhadap Kepuasan Nasabah (Studi Kasus BPD DIY

Syariah Cabang Cik Ditiro yogyakarta”.82 Hasil dari pembahasan adalah

peneliti menyimpulkan bahwa studi kasus yang diteliti, pelayanan yang

ditawarkan oleh BPD DIY Syariah Cabang Cik Ditiro belum memenuhi

kepuasan nasabah. Hal ini dapat dilihat dari peralatan yang digunakan oleh

81
Galis Kurnia Afdhila, Analisis Implementasi Pembiayaan Ar-Rahn(Gadai Syariah) pada
kantor Pegadaian Syariah Cabang Landungsari Malang, Skripsi. (Malang:Universitas
Brawijaya,2015
82
Ulil Khakim, Fuad. Pengaruh Pelayanan Prima (Service Excelent) Terhadap Kepuasan
Nasabah (Studi Kasus BPD DIY Syariah Cabang Cik Ditiro. Skripsi. Yogyakarta, 2015).
33

bank itu sendiri yang belum mampu mengimbangi peralatan yang dimiliki

oleh perusahaan perbankan lainnya. Misalnya, ketiadaan mesin antrian

mengharuskan pelanggan untuk tetap menggunakan kupon antrian yang

mereka peroleh sendiri. Sarana promosi yang tersedia juga kurang efektif

untuk menarik masyarakat umum yang masih awam dengan BPD DIY

Syariah Cabang Cik Ditiro. Dalam penelitian ini, Fuad berkonsentrasi

pada dampak layanan yang diberikan terhadap kepuasan pelanggan.

Kemiripan antara penelitian ini dengan penelitian yang akan saya

lakukan adalah sama-sama fokus pada pelayanan yang diberikan pegawai

bank kepada nasabah. Perbedaan antara penelitian ini dengan penelitian

yang akan dilakukan adalah tujuan dari penelitian ini yaitu untuk

mengetahui kepuasan nasabah, sedangkan penelitian saya bertujuan untuk

mengetahui pengaruh pelayanan terhadap Kredit Modal Usaha. Apalagi

pada penelitian sebelumnya hanya ada satu variabel X yaitu pelayanan

prima, sedangkan penelitian ini terdiri dari dua variabel X yaitu pelayanan

prima dan Akad Rahn.

C. Kerangka Berpikir

Kerangka Berpikir didapatkan dari beberapa teori atau konsep yang sesuai

dengan permasalahan yang diteliti hingga memunculkan asumsi-asumsi yang

berbentuk bagan alur pemikiran yang dapat dirumuskan ke dalam hipotesis

yang dapat diuji.

Secara sistematis kerangka berfikir dalam penelitian ini dapat digambarkan

sebagai berikut :
34

Gambar 2.1 Kerangka Berpikir

BMT NU Cab. Socah

Service Excellence Akad Rahn

Pinjaman Modal Usaha

Wawancara/Dokumentasi

Hasil Penelitian

D. Hipotesis Penelitian

Hipotesis adalah suatu perumusan sementara mengenai suatu hal yang

dibuat untuk menjelaskan hal itu dan juga menuntun atau mengarahkan

penyelidikan selanjutnya. Berdasarkan tinjauan diatas maka hipotesis yang

akan diuji dalam penelitian adalah :

a. Hipotesis Pertama

Ho1 : Tidak terdapat pengaruh Service Excellence Terhadap Pinjaman

Modal Usaha Di BMT NU Cab. Socah.

Ha1 : Terdapat Pengaruh Service Excellence Terhadap Pinjaman Modal

Usaha Di BMT NU Cab. Socah.

Hipotesis Kedua
35

Ho2 : Tidak terdapat Pengaruh Akad Rahn Terhadap Pinjaman Modal

Usaha Di BMT NU Cab. Socah.

Ha2 : Terdapat Pengaruh Akad Rahn Terhadap Pinjaman Modal Usaha Di

BMT NU Cab. Socah.

c. Hipotesis Ketiga

Ho3 : Tidak terdapat pengaruh Service Excellence dan Akad Rahn Terhadap

Pinjaman Modal Usaha Di BMT NU Cab. Socah.

Ha3 : Terdapat Pengaruh Service Excellence dan Akad Rahn Terhadap

Pinjaman Modal Usaha Di BMT NU Cab. Socah.


BAB III

METODE PENELITIAN

Strategixinvestigasi padavdasarnya adalah caravlogis untukomendapatkan

informasibdengan tujuan dan pekerjaanutertentu. Maka, strategi yang digunakan

pencipta dalam pertimbangan “Dampak Manfaat Fabulousness dan Akad Rahn

Terhadap Uang Muka Modal Dagang di BMT NU Cab. Socah Bangkalan” adalah

sebagai berikut.:

A. Metode/Jenis Penelitian

Dalamxpenelitian inirmenggunakan metoderpenelitian kuantitatifsyaitu

penelitianoyang menekankanrkepada fenomena-fenomenauobjektif dengan

menggunakansangka-angka, rpengolahan statistik, rstruktur dan percobaan

terkontrol.83 sDengan tipesdesain penelitian yang digunakanxyaitu survey

researchratau penelitianxyang dilakukansdengan mengumpulkanbinformasi

yang dilakukan denganrcara menyusunsdaftar pertanyaanx yang diajukan

kepada responden.84

B. Populasi dan Sampel Penelitian

1. Populasi

Populasi adalah semuarnilai, baikohasil kalkulasi maupun pendugaan,

baikxkuantitatif maupun subjektif, darirciri-ciri tertentu berkenaan dengan

sekumpulan objekxyang total danrjelas. Populasirdalam setiap pemikiran

83
Asep Saepul Hamdi, E. Bahruddin, Metode Penelitian Kuantitaif Aplikasi dalam Pendidikan
(Yogyakarta: Penerbit Deepublish, 2018), 5
84
V. Wiratna Sujarweni, Metode Penelitian Bisnis dan Ekonomi (Yogyakarta: Pustaka Baru
Press, 2019), 71

36
37

harus diungkapkan secara tegas, khususnya mengenai perkiraan populasi

individu dan pertanyaan tentang zona yang diamankan. Alasan menahan

populasi adalah agar kami dapat menentukan ukuran individu uji yang

diambil dari individu populasi dan membatasi legitimasi rentang

generalisasi.85

Setelahrmelakukan surveivawal padaulokasi penelitian makaxpeneliti

mendapatkanxpopulasi nasabahryang melakukan pinjaman modal usaha di

BMT NU Cab. Socah yaitu sebanyak 120 nasabah.

2. Sampel

Sampelxadalahxbagian darixjumlah dan karakteristik yangrdimiliki

olehrpopulasirtersebut. Bilaopopulasi besar, dan penelitibtidaksmungkin

mempelajarissemua yang ada padarpopulasi, misalnyaskarena keterbatasan

dana, stenaga, danswaktu, xmaka penelitirdapat menggunakanusampel

diambil dalam populasisitu.86 Teknikrsampling yang akan digunakan dalam

penelitianoini adalah non probabilityr sampling, yaitu sampling yangrtidak

memberikanrpeluang atauskesempatan yang sama bagixsetiap unsurbatau

anggotaupopulasi yangudipilih menjadixsampel. Sampel dalam penelitian

ini adalahrBMT NU Cab. Socah terhitung hingga saat ini yaitu berjumalah

120 nasabah.

Metodexyang digunakanrdalam pengambilanxsampel padaupenelitian

inibyaitu purposiveosampling yaituxteknik penentuanssampel dengan

pertimbanganotertentu. Penentuanrmenggunakanspurposive sampling

85
Husaini Usman, PengantarStatistika, Ed.2. Cet.7. (Jakarta: PT BumiAksara, 2015). 181.
86
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D (Bandung:Alfabeta, 2016). 8
38

karena peneliti menetapkan beberapa kriteria. Rumusuyang digunakan

untuk menentukan jumlahnyarsampel dengan menggunakan rumusrSlovin.

a) Rumus Slovin

Rumus Solvin adalah rumus yangrdi gunakansuntuk menghitung

banyaknya sampel minimunxsuatu surveiupopulasin terbatasx (finite

populationssurvey), dimana tujuansutama darixsurvei tersebutuadalah

mengestimasisproporsi populasi. Bentuk dari rumusrslovinsyaitu:87 x

N
n 2
1+ Ne

Keterangan:

n = Ukuran Sampel

N = Ukuran Populasi

e = Perkiraan Tingkat Kesalahan (10% atau 0,1)

Dalamupenelitian ini, jumlahrsampel di BMT NU Cab. Socah Bangkalan

dari rumus slovin adalah sebagai berikut:

120
n= 2
1+120 (0 ,1)

120
n=
1+120 ( 0 , 01 )

120
n=
13

n=9,230

n=9

87
Asep Saepul Hamdi, E. Bahruddin, Metode Penelitian Kuantitaif Aplikasi dalam Pendidikan
(Yogyakarta: Penerbit Deepublish, 2018), 46
39

Dalambpenelitian ini, rpresentasesyang digunakanxsebesar 10% sebagai

batasrkesalahan pengambilanvsampel, sehingga berdasarkan rumus tersebut

jumlahoperhitunganxdarirpopulasi 120 nasabahrmaka sampelrdalam

penelitianrini berjumlahr (n) 9xresponden. r

C. Data dan Sumber Data

1. Sumber Data Penelitian

a. Data primer

Dataoprimer adalahrdata yangxdi peroleh secararlangsungxdari

responden. Data inisdikumpulkan dengan menggunakansteknik observasi

langsungsmelalui penyebaran kuisioner, yaiturdengan menyebarkan daftar

pertanyaaan. oDalamspenelitian ini data diperolehslangsung darirnasabah

yangsmenggunakan Pinjaman Modal Usaha di BMT NU Cab. Socah

Bangkalan.

b. Data sekunder

Datavsekunder adalahrsumber dataupenelitian yangodi peroleh

secaravtidak langsungbdari sumbernyartetapi melaluismediauperantara.

Sepertivmedia perantarab (diperoleh danudicatat olehspihak lain) sberupa

bukti, ocatatan, atauxlaporan historisu (data dokumen) yangvtelah

dipublikasikanrdan yang tidak dipublikasikan.

2. Definisi operasional Variabel

Definisi operasional dari menyelidiki faktor diharapkan untuk

mendapatkan makna dari setiap pertanyaan tentang variabel yang baru-baru

ini diselidiki, memberontak, dan sumber estimasi berasal. Definisi


40

operasional suatu variabel adalah pemahaman tentang variabel yang akan

diungkapkan dalam definisi konsep, baik secara operasional, untuk semua

maksud dan tujuan maupun secara nyata dalam ruang lingkup penyelidikan

yang direnungkan. Untuk memperjelas pertanyaan tersebut, maka

penjelasan definisi operasional dari faktor-faktor penelitian adalah sebagai

berikut: :

a) Variabel Bebas (Variabel Bebas)

Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi atau menyebabkan

perubahan atau munculnya variabel bawahan (bawahan). Variabel ini

secara teratur diperiksa dengan (X). Faktor otonom dalam pertimbangan

ini menggunakan dua faktor yaitu Kebesaran Manfaat (X_1) dan Akad

Rahn (X_2).

b) Variabel Bawahan (Variabel Bawahan)

Variabel bawahan adalah variabel yang dipengaruhi atau yang

merupakan akibat dari faktor-faktor bebas. Variabel ini diperiksa dengan

tanda (Y). Yang sering disinggung sebagai faktor hasil, kriteria, hasil.

Variabel bawahan dalam pertimbangan ini adalah Pinjaman Modal Usaha

(Y). Daftar faktor operasional muncul sebagai berikut:


41

Tabel 3.1 Skala Pengukuran.


Variabel Indikator Skala Pengukuran
1. Sikap
2. Perhatian
Service Exellence 3. Tindakan
Skala Likert
( X 1) 4. Kemampuan
5. Penampilan
6. Tanggung Jawab

Akad Rahn 1. Syarat Rahn Skala Likert


( X 2) 2. Rukun Rahn

1. Syarat & Ketentuan


Pinjaman Modal
Modal Investasi
Usaha Skala Likert
2. Syarat & Ketentuan
(Y)
Modal Kerja

3. Skala Pengukuran

Skalarpengukuran merupakanukesepakatan yang diiginkanosebagai

acuan untukumenentukan panjangupendeknya intervalryang ada dalam alat

ukurutersebut bilaodigunakan dalamvpengukuran yangvakan menghasilkan

dataukuanlitatif.88

Penulisxdalam melakukansskala pengukuranxmenggunakan skala likert.

Skalavlikert digunakanountuk mengukurxsikap, pendapatsdan persepsi

seseorangsatau seseorngxterhadap suatuomasalah. Penelitianbini

memberikan 5 alternatifujawaban sebagai berikut:

Tabel. 3.2 skor untuk setiap pertanyaan pada Skala Likert


88
Sugiono. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D (Bandung: Alfabeta,2016), 48
42

Jawaban Skor Pertanyaan Positif Skor Pertanyaan Negatif


Sangat Setuju 5 1
Setuju 4 2
Ragu-Ragu 3 3
Tidak Setuju 2 4
Sangat Tidak
1 5
Setuju

D. Teknik Pengumpulan Data

Teknikbpengumpulan dataomerupakan langkahxyang paling utamaupada

penelitian, xkarena tujuansprimer pada penelitian merupakanumendapatkan

data. xTeknik pengumpulan data yangudigunakan dalam penelitian iniuyakni

angketxatau kuisioner, uwawancara dano dokumentasi.

1. Angket atau Kuesioner

Survey atau survei adalah metode pengumpulan informasi yang

dilakukan dengan cara memberikan sekumpulan pertanyaan atau menyusun

penjelasan kepada responden untuk dibalas. Kuesioner dapat berbentuk

pertanyaan tertutup atau terbuka, dapat diberikan kepada responden secara

khusus.89

Dalam pemikiran ini survey yang digunakan berbentuk skala Likert

dengan artikulasi tertutup, yaitu jawaban dari artikulasi yang disampaikan

telah diberikan. Survei diberikan kepada responden dan diisi langsung

dengan memilih salah satu jawaban yang dapat diakses yang disetujui

olehnya.

89
Asep Saepul Hamdi, E. Bahruddin, Metode Penelitian Kuantitaif Aplikasi dalam Pendidikan
(Yogyakarta: Penerbit Deepublish, 2018), 19
43

2. Wawancara (interview)

Wawancara merupakan latihan yang dilakukan untuk mendapatkan data

secara lugas dengan tingkatan pertanyaan kepada responden. Dalam

pemikiran ini, analis akan melakukan wawancara dengan pihak terkait.90

3. Dokumentasi

Metode dokumentasi adalah metode pengumpulan informasi dengan

mencari informasi tentang hal-hal atau faktor-faktor dalam bingkai catatan,

transkrip, buku, surat kabar harian, majalah, prestasi, risalah rapat,

pengaturan, rencana, dan sebagainya.91

Dalam penelitian ini dokumentasi yang digunakan berupa foto lapangan,

buku referensi dan sumber lain yang berkaitan dengan informasi yang

mendukung penelitian.

E. Instrumen Penelitian.

Menurutvpurwanto, InstrumenfPenelitian adalah alatlyang di gunakan

untukimengumpulkan dataldalam penelitian. Istrumen penelitian dibuatlsesuai

tujuanopengukuran danuteori yangxdigunakan.

Adapun untukumemenuhi persyaratanxistrumen penelitianomaka

dilakukanxuji validitasrdan realibilitas. Penelitianxini menggunakanslinier

berganda.v

Selanjutnya di lakukan ujixhipotesis yang bertujuan untuktmengetahui

tentangukekuatanbvariabel bebas terhadapuvariabel terikat. Ujixhipotesis

90
Arifin, Z. (2017). Kriteria instrumen dalam suatu Penelitian. Jurnal THEOREMS (The
Original Research of Mathematics, 2(1), 28-36.
91
Asep Saepul Hamdi, E. Bahruddin, Metode Penelitian Kuantitaif Aplikasi dalam Pendidikan
(Yogyakarta: Penerbit Deepublish, 2018), 21
44

meliputisanalisis regresixberganda, linieritas, koefienxdeterminasi ( R2), uji f,

danxuji t. sBerikut jenis instumen yangtdigunakan dalamtpenelitian ini: o

1. Survei dapat merupakanoalat yang digunakanxuntuk mengumpulkan

informasi yangxberisi pertanyaan-pertanyaan yanguharus dijawabvoleh

responden.ySenada dengan Purwanto, survei dapat menjadi instrumen

penyelidikan yang sebagian besar digunakanyuntuk menyelidiki dengan

pendekatanykuantitatif yangbmemuat pertanyaan-pertanyaan yangtdisusun

sedemikianbrupa sehingga hampir menanyakan faktor-faktor. Survei

memungkinkan penyelidikan untuk merenungkan keadaan pikiran,

keyakinan, perilaku, dan karakteristik yang digunakan sebagai responden

dalam menyelidiki variabel. Tujuan melakukan survei adalah untuk

mendapatkan data yang relevan dengan pertanyaan tentang tujuan dan untuk

mendapatkan legitimasi tertinggi dan kualitas yang tak tergoyahkan.

2. Wawancara atau latihan menjawab dan menjawab pertanyaan tentang yang

dilakukan secara lisan atau tertulis, dilakukan oleh dua orang atau lebih

yang saling berhadapan, untuk mendapatkan data yang diharapkan. Dalam

pertimbangan ini, analis mewawancarai staf atau perintis BMT NU Cab.

Socah Bangkalan. Dengan cara memberikan sejumlah pertanyaan tertulis

dan pertanyaan kepada responden untuk dibalas. Analis dibantu oleh staf

BMT dalam menyebarkan survei yang diberikan kepada klien, survei dalam

kerangka pilihan yang berbeda terdiri dari lima jawaban yang akan didapat.

3. Dokumentasi dapat berupa sejumlah fakta dan informasi yang dituangkan

dalam bentuk materi seperti surat, catatan, laporan, foto dan sebagainya.
45

Dalam renungan ini, pencipta juga mengumpulkan informasi dari catatan

yang diklaim oleh BMT NU Cab. Socah Bangkalan, misalnya, untuk

mengetahui informasi jumlahnya.

F. Teknik Analisi Data

Sebuah pertanyaan tentang berasal dari munculnya masalah. Setelah

masalah dibedakan, dan dibatasi, pada saat itu masalah didefinisikan.

Perincian masalah diungkapkan dalam kalimat alamat dan hipotesis disusun

untuk membantu analis melakukan penyelidikan lebih awal.

Teori dapat diterjemahkan sebagai jawaban sementara terhadap definisi

masalah penelitian, kemudian didemonstrasikan secara eksperimental

berdasarkan informasi di lapangan. Pengumpulan informasi dilakukan pada tes

yang diambil dari masyarakat. Untuk mendapatkan informasi yang akurat,

penting untuk menggunakan pertanyaan tentang pemberontak. Agar instrumen

dapat dipercaya, harus diuji legitimasi dan kualitasnya yang tak tergoyahkan.

Setelah dicoba, instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur faktor-

faktor yang telah ditetapkan. Prosedur pengumpulan informasi dalam bentuk

survey atau survei. Informasi yang telah terkumpul kemudian dianalisis

menggunakan pengukuran ekspresif, tes prasyarat ujian, dan ujian akhir.

Investigasi informasi yang muncul ditampilkan menggunakan tabel dispersi

perulangan, diagram batang, diagram lingkaran, dan diberi wacana. Kemudian

menyimpulkan dan memberikan proposal.

Gambar 3.2 Bagan Prosedur Penelitian

Rumusan Landasan Perumusan Pengumpulan


Masalah Teori Hipotesis Data
46

Simpulan Analisis
dan Saran Data

Adapunrteknik analisisjdata yangtdigunakan dalamrpenelitian iniradalah :92

1. UjirValiditas danrReliabilitas

UjijValiditas danoReliabilitas dilakukanjuntuk mengujijapakahjkuisioner

layakxdigunakan sebagairinstrumen penelitianjatau tidak. r

a. Uji Validitas

Untukxmendukung analisirregresi dilakukanouji validitaszdan

reabilitas. zUji validitasodalam penelitianjini digunakanjuntuktmenguji

kevalidantkuisioner. Validitasjmenunjukkan sejauhjmana ketepatanxdan

kecermatanxsuatu alattukur dalamomelakukan kecermatanofungsijalat

ukurnya. rPengujian menggunakanr2 sisi denganjtaraf signifikanj0.05

jikaxr hitung > ¿ r tabel xmaka instrument atauxitem-itemzpernyataan

berkorelasi signifikanjterhadap skorxtotal (dinyatakanxvalid), odan

sebaliknyarjika r hitung << r tabel di nyatakan tidakjvalid.

b. UjixReliabilitas

Ujijreliabilitas digunakanjuntuk mengetahuitkonsistensi alatxukur,

apakahxalat pengukur yangxdigunakan dapatrdiandalkan danotetap

konsistenojika pengukuranztersebut diulang. xAdapunvcaramyang

digunakanmuntuk mengujirreliabilitas kuisionerjdalam penelitianzini

adalahomenggunakan rumusmkoefisien AlphaoCronbach.93mUntuk


92
Sugiyono. Metode Penelitian Kombinasi, Cet.10. (Bandung:Alfabeta, 2018), 73
93
Budi Setiawan, Teknik Praktis analisis Penelitian sosial dan bisnis dengan SPSS,
(Penerbit:Andi,2015). 37
47

mengetahuirkuisioner tersebutjsudah reliabeljakan dilakukantpengujian

reliabilitasjkuisioner dengantbantuan komputerrprogram SPSS. jKriteria

penilaiantuji reliabilitaszadalah :

1) Apabilarhasil koefisientAlpha lebih besarmdari tarafzsignifikansi

60%ratau 0.6jmaka kueisionerjtersebut reliabel.x

2) Apabilajhasil koefisienrAlpha lebih keciljdari tarafjsignifikansit60%

ataut0.6 makaxkuesioner tersebutjtidak reliabel.r

2. UjijAsumsi Klasikr

a. Ujitnormalitas

yaitujmenguji dataxvariabel bebasrdan variabelxterikat yangzpada

persamaantregresi yangzdihasilkan apakanoberdistribusi normaljatau

tidakjnormal. Persamaanxregresi dikatakantbaik jikajmempunyaijdata

variabelxbebas danzdata variabeloterikat berdistribusimnormalzatau

mendekationormal.

b. Ujixlinearilitas

Uji linieritas merupakan uji yang dijpakai untuk mengetahuirapakah

variabeljterikat denganjvariabel bebasrmemiliki hubunganoyang linier.94

Untuk mengetahui variabel X 1, X 2 danoY memiki hubunganmdengan

nilaizsig deviationmfrom linearityzlebih kecilzdari 0.05xmaka

berkesimpulan memiliki hubungan yang linier sedangkan jikarnilaijsig

deviationxfrom linearityzlebihobesar darim0.05 makaxtidak memiliki

hubunganjyangtlinier.

c. Uji Heterokedastisitas
94
Sutanro, Henrry. Manajemen Pemasaran Bank Syariah,(Bandung: Pustaka Setia2019).33
48

Ujijini bertujuantuntuk mengujirapakah dalamjsuatu peristiwatrelaps

terjadioperubahan residualzyang tidak seimbang darizsatu persepsijke

persepsi lainnya. Jika perubahan residual dari pengamatanzlainztetap,

makamsering disebutxhomoskedastisitas dantjika beragamxdisebut

heteroskedastisitas.mRelaps yangzhebat adalahmyang memiliki

homoskedastisitaszatauxtidak memiliki heteroskedastisitas. rPada

pengujianjini dapat dilihat bahwa jikarnilai sentralitas > lebihrmenonjol

darim0,05 makazdisimpulkanmbahwa dalam relaps tidakmterjadi

heteroskedastisitas,zsedangkan jikaznilai sentralitas kurang darix0,05

makajterjadioheteroskedastisitas.

3. UjizRegresi LinearjBerganda

Analisisrregresi linearjberganda untukjmempelajari hubunganrantara

duazvariabel. Analilismini digunakanzuntuk mengetauiopengaruh service

exellence dan akad rahn terhadap pinjaman modal usaha di BMT NU Cab.

Socah Bangkalan. Adapunxpersamaan umumxregresi linearoBerganda

adalahz:95

Y =a+b X + b X +....+bn Xn
Keterangan :
Y = Pinjaman Modal Usaha ( X 1)=Service Excellence
a = Konstanta (X 2)=Akad Rahn
b = Koefisien Regresi

4. UjizParsial ( UjizT)

Ujimt digunakanzuntuk menentukanmnilai ujizstatistikodengan

persamaanratau dapatzjuga dikatakanmuntuk mengujijhipotesis,tmaka

95
Ibid., 24
49

diadakanxpengujian denganxmenggunakan rumusr “t”. Adapuntpersamaan

darixuji t ialahrsebagai berikut:k

r √ n−2
t=
√ 1−r 2
Keterangan:
t = Uji t r = Koefisienrkorelasi yangxmempengaruhi
n= Jumlah sampel r2 = Koefisien determinasi

5. Uji Simultan (F)

UjirF dikenalrdengan Ujizserentak atauxuji Model ataurUjioAnova,

yaitujuji untukxmelihat bagaimanakahopengaruh semuatvariabeltbebasnya

secaraxbersama-sama terhadapxvariabel terikatnya. oAtau untukzmenguji

apakahxmodel regresioyang kita buatzPositif dan signifikanjataujtidak

positifxdan nonjsignifikan.

UjitF dapat dilakukanrdengan membandingkanrF hitung denganxTabel

F: zFoTabelodalamzExcel, jika F hitung >rdarimF tabel, (Hordi tolakzHa

diterima) rmaka modelzsignifikan atauzbisa dilihatmdalamxkolom

signifikansixpada Anovam(OlahanmdenganrSPSS,jGunakanzUjixRegresi

denganxiMetodemEnter/FullrModel).xModelmsignifikanzoselamaxkolom

signifikansij(%)¿ Alphaz(kesiapan berbuatrsalah tipet1, yangrmenentukan

penelitijsendiri, ilmutsosial biasanyarpaling besarjalpha 10%,tatau 5%ratau

1%).xDan sebaliknyarjika FmHitung ¿ F tabel, jmaka modelttidak

signifikan, jhal ini jugatditandai nilaixkolom signifikansit (%) akantlebih

besarjdarijalpha.
50

Rumus F Tabel : K=n−k

Keterangan : n = Jumlah Variabel Independent (bebas)

k =Jumlah responden atau sampel penelitian

6. UjimKoefisien Determinasio ( R2)

Koefisienrdeterminasi majemukr ( R2) padaxintinya mengukurjseberapa

jauhmkemampuan modeljdalam menerangkanxvariasi variabelrterikat.

Digunakanxuntuk mengukurjseberapa besarnyatpengaruh ataurpengaruh

variabeljbebas terhadapovariasi naikjturunnya variabelrterikat.mNilai

koefisientdeterminasi beradajantarax0 hinggao1.mJika R2 adalahm1,rmaka

semakinjkuat pengaruhxvariabel bebasrterhadap variabelmterikatodan

sebaliknyamjika nilaio R2 mendekatim0, makarsemakin lemahxpengaruh

variabelmbebas terhadapmvariabel terikat.mKoefisienmdeterminanr ( R2)

bertujuanmuntuk mengetahuimseberapa besarxkemampuanrrvariabel

independent menjelaskan variabeljdependen.DalamroutputjSPSS, koefisien

determinasijterletak padajtabel ModelrSummary danotertulis RxSquare.


BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Lokasi Penelitian

1. Deskripsi lokasi penelitian

BMT NU Jawa Timur merupakanrlembaga keuanganjnon banktyang

bertempatan di Utara pasar Klobungan Desa Bilaporah Cabang. Socah

Bangkalan :

a. Nama LembagamKeuangan : BMToNU JawarTimur CabangrSocah

Bangkalan.

b. Alamat Lembaga Keuangan : Utara pasar Klobungan Desa Bilaporah.

c. Jam kerja :

1) Masuk : 07.00 WIB

2) Keluar : 16.00 WIB

2. Sejarah Berdirinya BMT NU JAWA TIMUR Cab. Socah

a. Latar Belakang BerdirinyaxBMT NUjJAWArTIMUR Cab. Socah

BerdirinyajBMT NUrJawa TimurjCabang socah tidak terlepas dari

perjuangan seorang Pengurus MWC NU Socah yang melihat kondisi

NU Socah yang seperti kehilangan arah, hal ini dikarenakan banyaknya

factor yang tidak memadai, salah satu contoh lemahnya perekonomian

ummat Socah, lebih-lebih warga Nahdliyin.

Hal ini menjadi perhatian khusus oleh pengurus MWC NU Socah

pada tahun 2017 silam, maka oleh segenap pengurus MWC NU Socah

mengusulkan agar MWC mengadakan atau menbentuk sebuah lembaga

51
52

yang bisa mengurusi perekonomian Ummat, dan mampu memberikan

suntikan dana terhadap MWC NU Socah sehingga mampu menjadi

penggerak roda organisasi yang mandiri. Maka pada tahun 2017 MWC

NU Socah dalam hal ini ustad Moh, Syaiful Islam dan kawan-kawan

mengusulkan untuk menghadap kepada Direktur Utama BMTrNU

JawajTimur untukxmembuka KantortCabang dixKecamatan Socah,

akan tetapi oleh sebagian pengurus ditentang dan tidak setuju dengan

usulan tersebut, dengan alasan lembaga tersebut tidak berada dibawah

langsung Kepengurusan MWC NU Socah.

Dengan pertentangan tersebut, pengurus MWC NU Socah

memutuskan untuk membuat Lembaga Keungan sendiri yang diurus

oleh Pengurus MWC NU Socah sendiri. Akan tetapi oleh beberapa

Pengurus sendiri timbul kekhawatiran dan resiko yang terjadi

dikemudian hari pada lembaga tersebut karena tidak dikelola oleh

tenaga professional, maka Usulan untuk menghadap ke Direktur Utama

BMT NU Jawa Timur ditunda.

Seiring berjalannya waktu, lembaga keuangan yang ada ditubuh

MWC Nu Socah itu sendiri mengarami wanprestasi yang

mengakibatkan hilangnya pengurus dan asset yang ada sehingga

menimbulkan kekecewaan pada anggota lembaga itu sendiri. Pada

tahun 2020 usulan untuk menghadap kepada Direktur Utama BMT NU

Jawa Timur kembali digaungkan oleh Ustad Moh. Syaiful islam dan
53

kawan-kawan yang pada kalai ini disetujui oleh sebagian besar

Pengurus MWC NU Socah.

b. Waktu Peresmian Oleh Direktur Utama

Akhrinya pada bulan Juli 2021, DirekturjUtama BMTjNUtJawa

Timurxmemberikan restu kepadaxMWC NU Socah untuk melakukan

perekrutan Calon Pengelola BMTxNU JawajTimurtCabang Socah yang

nantinyarakan menjadijPengelola dan PengabdioBMT NUjJawa

TimurmCabang Socah.

Pada awal Pendaftaran ada 52 orang pelamar hingga ketika

diadakan test online, namun ketika dilakukan penyaringan dan diadakan

test interview terpilih 32 orang yang nantinya menjadi 6 orang sebagai

Pengelola Perintis BMT NU Jawa Timur Cabang Socah.

Pada Bulan Agustus 2021 terpilihlah 6 orang sebagai Calon

Pengelola BMT NUCabang Socah yang terdiri, Agus Zainuddin sebegai

Kepala Cabang, Hafidori sebagai Pembiayaan, Asrin Diana Kamilin

sebagai Admin & Keuangan, Abdul Qodir Arif sebagai LASISMA,

Agus Ahmad Rohli sebagai Tabungan dan Qudziyah sebagai Teller.

Untuk mempersiapkan Pengelola yang matang dan Professional,

mereka dikirim dengan program magang selama 30 hari di 2 Cabang di

Area Bangkalan yaitu di Cabang Burneh dan Arosbaya, setelah

Program dijalani calon pengelola masih harus ditempa lebih lanjut

dengan Program Diklat Wajib selama seminggu di Kantor PusatrBMT


54

NUmJawatTimur di Kabupaten Sumenep, tepatnyajdi DesatGapura

Tengah, KecamatanjGapura.

Setelah Program Diklat Wajib Pengelola diikuti, akhirnya tiba

waktu peresmian BMT NU Jawa Timur Cabang Socah pada tanggal 12

Oktober 2021 dengan kantor bertempat di Pertigaan Klobungan Utara

Pasar, Desa Bilaporah, kecamatan Socah. Dengan modal awal

575.000.000.

c. Sang Perintis Awal

BMT NU Jawa Timur Cabang Socah yang sudah diresmikan

langsungmoleh DirekturxUtama BMTxNU JawaxTimur yang juga

dihadiri oleh KH. Makki Nasir selaku Ketua PC NU Bangkalan dan

dengan modal awal 575.000.000 melakukan gerakan awal dengan

mengadakan Promo Tabungan dengan Tanpa diundi dengan hadiah

yang sangat menggiurkan mampu menghasilkan modal tambahan dalam

1 bulan diangka 1.5 miliyar lebih.

BMT NU Cabang Socah memiliki strukturisasi yang di Kepalai

oleh Agus Zainuddin, juga diawasi oleh beberapa Pengurus MWC NU

Socah yakni oleh K. Hasan Aidit yang selaku Ketua MWC NU Socah,

juga ada H. Syamsul Arifin, H. Mustain Roisy, Ust. Muh. Syaiful Islam

dan Ust. Abdul Rozaq, yang mana di Manageri oleh seorang Pemuda

Kreatif dan Inovatif Faisol Koroni, S.E


55

Hingga pada akhir tahun 2022 berdirinya BMT NU Cabang Socah

telah dipercaya untuk mengelola Asset sebesar 6.5 miliyar yang

bersumber dari Tabungan Anggota.96

3. Visijdan MisijBMT NU MT NU CabangoSocah Bangkalan

a. Visir

Terwujutnya BMTtNUtyangtjujur, amanah, jdan professional sehingga

anggunjdalam layanan,xunggul dalamokinerja menujujterbentuknya

100xkantor cabangopada tahunx2026 untukmkemandirianrdan

kesejahteraanjanggota.

b. Misir

1) Memberikanjlayanan prima,jBina usahatdan solusi kepadaxanggota

sebagaixpilihan utamax

2) Menerapkanxdan mengembangkanmsecara murnixdanjkonsekuen

sehinggajmenjadi acuanjtata kelolatusaha yangoprofesional dan

amanaht

3) Mewujutkanrpertumbuhanjdan keuntunganjyangtberkesinambungan

menujurberdirinya 100rkantor cabangxpada tahunj2026

4) Mengutamakanmpenghimpunan danaxatas dasarxta’awuntdan

penyaluranmpembiayaan padaxsegment UMKMxbaikxsecara

perseoranganxmaupun berbasihtjamaah

5) Mewujutkanjpenghimpunan dantpenyaluran zakat,xinfak, shodakoh

dantwakaf

96
Wawancara pada tanggal 20 Mei 2023
56

6) MenyiapkanmdanmmengembangkanxSDIxyangxberkualitas,jprofesi

onal, danjmemiliki integritasxtinggi

7) Mengembangkanrbudaya danxlingkungan kerjaxyang ramahtdan

sehatjserta managementxyang sesuairprinsif kejhatirhatian

8) Menciptakanrkodisi terbaikrbagi SDIxsebagai tempatrkebanggaa

dalamxmengabdi tampajbatas dantmelayani denganjikhlasjsebagai

perwujutanjibadah

9) Meningkatkantkepedulian danxtanggung jawabrkepadarlingkungan

danxjamaah.

4.Legalitas BMT NU JATIM Cab. Socah Bangkalan

Tanggal Berdiri : 12 OKTOBER 2021

Badan Hukum : 188.4/11/BH/XVI.26/435.113/2007

SIUP : P2T/21/09.06/02/11/2016

NPWP : 02.599.962.4-608.000

Alamat : Utara pasar Klobungan Desa Bilaporah.

Telp/fax : 082297008881/081913668881

Email : bmtnu.socah83@gmail.com

5. Prestasi BMT NU Cab. Socah Bangkalan

JUARA 3 VIDIO IKLAN SEJAWA TIMUR


57

6. Struktur BMT NU Cabang Socah Bangkalan

Gambar 4.1 Struktur

: GARIS KOMANDO
: GARIS KOORDINASI

Dewan Pengelola BMT NU Cab. Socah Bangkalan

a. Kepala Cabang : Agus Zainuddin

b. Admin & keuangan : Asrin Diana Kamilin

c. Teller : Qudziyah

d. Bagian Tabungan : Agus Ahmad Rohli

e. Bagian Pembiayaan : Hafidori

f. Bagian Lasisma : Abdul Qodir Arif


58

7. Produk-produkrBMT NUrCabang Socah Bangkalan

a. ProdukmTabungan Syariaho

1) SIAGAj (SimpanantAnggota)

Disediakanrbagi yangjberminat menjadijanggota sekaligusopemilik

BMTmNU denganjbagi hasiljyang menguntungkantyaitu 70%jdari

SHUjdengan menggunakanrakad Musyarakah.xSiaga terdirijdari:

siagatpokok dibayarjsatu kalitsebesartRp.100.000,-. jSiagatwajib

pebulanjRp.20.000,-.dantsiaga khususjdibayar kapanrsajajdengan

setoranjminimal Rp.100.000,-.xSiaga pokkxdan wajibjhanyaldapat

ditariklketika berhentijdari keanggota-antsedangkan siagajkhusus

harusodapat di tariik sesuailketentuan.

2) SIDIKrFATHONAH (simpananxpendidikanlfathonah)

Simpananxbagi yangjingin meraihtcita-cita pendidikanmsecara

sempurnaxdengan bagixhasil 45%jxyangxrmenguntungkan.

Menggunakanjakad mudlarobahtmutlaqoh. Setoranrkapan sajaldan

penarikanxpada tahunxajaran barutdan semesteran.tSetoranoawal

Rp.2.500jdan selanjutnyatminimaljRp.500.

3) SAJADAH (SimpananlBerjangkajWadi’ahtBerhadiah)

Simpananldengan keuntunganjyang dapat dinikmatirdiawaljdengan

memperolehlhadiah tanpajdi undi.rMenggunakan akadrwadi’ahlYad

Al-Dhamanahxdan dapatmdi Tarik padazwaktuxberdasarkan

ketentuanxyangjberlaku.
59

4) SIBERKAHz (SimpananoBerjangkallmudlarabah)

Keuntunganzyang melimpahldengan bagilhasil 65%zmenggunakan

akadrmudlarabahxmutlaqah. Setoranjminimal satujtahun.

5) SAHARAj (SimpananlHaji DantUmrah

Simpananryang dapatomempermudah andaomeninaikanjhajitdan

Umrahtdengan memperolehxkeuntungan yangrmelimpahldengan

bagilhasil 65%jsebagai bekaljtambahan biayarHaji danxUmrah.

Menggunakanmakad mudharabahzmutlaqah. setoranlawaltminimal

Rp.1.000.000,-.jDan setoranlselanjutnya sesuailkemampuan,setoran

kapanxsaja danxpenarikan hanyamdapat dilakukanrketikaakan

melaksanakanjhaji dan umrahtkecuali UdzurjSyar’i.

6) SABARx (SimpananjLebaran)

Simpanantyang biajmempermudah untukjmemenuhizkebutuhan

lebaranjdengan memperolehzkeuntungan dariobagi hasilmsebesar

55%.jMenggunakan akadxmudlarabah mutlaqahtdenganlsetoran

awalmRp. 25.000 danrsetoran selanjutnyaxminimalxRp.l5.000.

setoranrkapan sajajdan penarikanthanya bisajdilakukan setiaprbulan

Ramadhan.x

7) TABAHj (TabunganrMudlarabah)

Simpananzyang bisazmempermudah andamemenuhimkebutuhan

sehari-harjkarena setoranldan penarikanldapat dilakukanlkapanjsaja

danxmemperoleh keuntunganjbagi hasilt40%. Menggunakanxakad


60

mudhlarabahrmutlaqah. Setoranoawal Rp.10.000rdanjselanjutnya

minimaljRp.2.500.

8) TARAWIj (TabunganjUkhrawi)

TabunganjsekaligustBeramal, karenaxbagi hasilztabunganjanda

disedekahkanxkepada fakirmmiskin danoanak yatimopiatu.

Menggunakanjakad mudlarabahzmutlaqah denganrsetorantawal

Rp.25.000,-danjselanjudnya minimalxRp.5.000tdengan bagixhasil

50%.x

b. ProdukjpembiayaanrSyariah

1) AL-QARDLULjHASAN

Pembiayaanjdengan jasajseikhlanya dengantjangka waktulmaksimal

36mbulanrdengan angsuranxmingguan bulanan,j4obulannan,x6

bulanan.j

2) MUABAHAHjDANtMUSYARAKAH

Pembiaaanjdengan polajjual belijbarang. Hargatpokokrdiketahui

bersamaxdengan hargajjual berdasarkanjkesepakatan. Selisihjharga

pokokldengan hargaljual merupakanzmargin/keuntunganrBMTjNU.

Jangkarwaktu maksimalx36 bulanxdengan angsuranjbulanan, j4

bulanan, j6 bulananj (Ba’I BitsamanilzAjil) danlatau cashrtempo.

3) RAHNl/jGADAI

Pembiayaanldenganomenyerahkanzbarangmdanmataujjjbuktilkepem

ilikanjbarang sebagaijtanggungan pinjamanldengan nilaitpinjaman

maksimalj92% darithargalbarang. Masajpinjaman maksimalj4lbulan


61

danjperpanjang maksimalj3jkali. Barangzyang diserahkanmberupa

barangxberharga sepertilperhiasan emasjdan sebagainya.jBiayanya

taksirzdan ujirbarang ditanggungxpemilikxbarang. BMTmNU

mendapatkanlujrah / ongkosjpenitipan barangjsetiap harinyalsebesar

Rp.6zsetiap kelipatanrRp.10.000ldari hargajbarang.

4) PembiayaanrTanpajJaminan

Layananlberbasisjamaahj (LASISMA) merupakanjlayananlpinjaman

ataujpembiayaaanrtanpa jaminanlbagi anggotajyangtberpenghasilan

rendahjdenganlmembentukjkelompok.

5) PembiayaanjHiduplSehati

Pembiayaanthidup sehatijislamiz (HIDUPjSEHATI) jdisiapkanjbagi

anggotajyang belumjmemilikijjamban/wc.kamarxmandi/taoletrdan

saranalair bersihlyang sehat denganlmenggunakan akadjmudlarabah

c. Produkxjasa

1) Transfer/kirimanzuang antarjbank dalamrdan luarjnegri

2) Pendaftaranrhaji danrumrah

3) Pembayaranjtagihan listrikjPLN,jBPJS,jTelephone,jPulsa,tDLL

4) Pembayaranlbiaya pendidikanrperguruanjtinggi 97

B. Penyajian data dan Analisis data


97
Brosur BMT NU JATIM, Ibit.
62

1. Penyajian data

Berdasarkan hasil penelitian yang di lakukan peneliti pengaruh service

excelence dan akad rahn terhadap pinjaman modal usaha di BMT NU

Cabang Socah Bangkalan dengan jumlah 9 responden, sehingga dapat di

ambil gambaran mengenai jenis kelamin, usia, pekerjaan, dan pendidikan

terakhir. Adapun karakteristik objek penelitian sebagai berikut:

a. Hasil responden sesuai jeni kelamin

Tabel 4.1

Ditribusi jawaban responden berdasarkan jenis kelamin

No Jenis Kelamin Jumlah Persentase


1 Laki-Laki 3 33%
2 Perempuan 6 66%
Jumlah 9 100%

Berdasarkan tabel responden dengan jenis kelamin diatas bisa

disimpulkan sebaian besar mitra yang dijadikan responden adalah laki-

laki sebanyak 3 responden dengan jumlah prsentase 33% sedangkan yang

berjenis perempuan sebanyak 6 responden dengan jumlah persentase

66% dari jumlah responden 9 dengan persentase 100%.

b. Hasil responden berdasarkan usia.


63

Tabel 4.2

Ditribusi jawaban responden berdasarkan usia

No Usia Jumlah persentase


1 20-30 Tahun 1 11%
2 31-40 Tahun 5 56%
3 41-55 Tahun 3 33%
Jumlah 9 100%

Dari tabel responden berdasarkan usia diatas dapat disimpulkan

bahwa mitra BMT NU Cab. Socah Bangkalan terdapat 1 responden

berumur 20 – 30 tahun dengan persentase 11% , 5 responden berumur

31 – 40 tahun dengan persentase 56%, 3 responden berumur 41 – 50

tahun dengan persentase 33% . Hal ini diketahui dari semua responden

yang ada yaitu 9 responden dengan jumlah persentase 100%.

c. Hasil responden berdasarkan pekerjaan

Tabel 4.3

Ditribusi jawaban responden berdasarkan pekerjaan

No Pekerjaan Jumlah Persentase

1 Wiraswata 9 100%

Jumlah 9 100%

Berdasarkan tabel pekerjaan diatas semua responden bekerja sebagai

wiraswasta 9 orang dengan presentase 100 %.

d. Hasil responden berdasarkan pendidikan terakhir


64

Tabel 4.4

Ditribusi jawaban responden berdasarkan pendidikan terakhir

No Pendidikan Terakhir Jumlah Persentase

1 SD 3 33^%

2 SMA 5 56%

3 D1 1 11%

Jumlah 9 100%

Berdasarkan pendidikan terakhir oleh responden yaitu SD 3 orang

dengan persentase 33% , SMA 5 orang dengan persentase 56%, D1 1

orang dengan persentase 11% dari keseluruhan 9 responden dengan

persentase 100%.

Penyebaran angket memiliki keterangan nilai sebagai berikut :

1) SS (sangat setuju)

2) S (setuju)

3) RG ( ragu-ragu)

4) TS ( tidak setuju)

5) STS (sangat tidak setuju)

Adapun hasi dari jawaban pertanyaan kuesioner service excelence

yang ada di BMT NU Cab. Socah Bangkalan di lihat dai tabel di bawah

ini :

Tabel 4.5
65

Tabel hasil angket variabel X1 service excellence yang ada di BMT


NU Cab. Socah Bangkalan
Responden S.1 S.2 S.3 S.4 S.5 S.6 TOTAL X1
1 4 4 5 5 5 5 28
2 4 4 4 4 4 5 25
3 5 4 4 5 5 5 28
4 4 4 2 4 4 4 22
5 5 4 4 5 4 5 27
6 3 4 2 5 2 5 21
7 2 3 3 4 3 4 19
8 2 3 2 4 5 5 21
9 2 2 1 3 1 2 11

Adapun hasil dari jawaban pertanyaan kuesioner akad rahn yang ada di

BMT NU Cab. Socah Bangkalan di lihat dai tabel di bawah ini.

Tabel 4.6

Tabel hasil angket akad rahn yang ada di BMT NU Cab. Socah
Bangkalan
re s s
S S S S S S S S S
sp . . X
. . . . . . . . .
o 1 1 2
1 2 3 4 5 6 7 8 9
n 0 1
5
1 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5
4
5
2 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
4
5
3 4 5 5 5 4 4 4 5 5 5 4
0
4
4 4 4 4 5 5 4 5 4 4 4 4
7
4
5 4 4 5 4 4 4 4 3 4 3 4
3
4
6 3 5 4 3 5 5 4 4 4 2 2
1
3
7 3 4 3 4 3 3 3 4 5 3 3
8
3
8 3 4 4 4 3 2 4 3 4 2 2
5
2
9 2 3 3 3 1 1 2 2 2 1 1
1
66

Adapun hasil dari jawaban pertanyaan kuesioner pinjaman modal

usaha yang ada di BMT NU Cab. Socah Bangkalan di lihat dai tabel di

bawah ini :

Tabel 4.7

Tabel hasil angket Y pinjaman modal usaha rahn yang ada di BMT
NU Cab. Socah Bangkalan
Responde
S.1 S.2 S.3 S.4 S.5 S.6 TOTAL Y
n
1 5 5 5 4 5 5 29
2 4 5 5 5 5 4 28
3 5 5 5 5 4 5 29
4 4 4 4 4 4 4 24
5 5 4 4 4 5 4 26
6 4 4 3 4 2 4 21
7 4 4 4 2 4 4 22
8 2 4 3 4 5 4 22
9 2 3 2 1 2 3 13

2. Uji validitas dan Rehabilitas

Dari data yang sudah saya sebarkan ke 9 responden melalui penyebaran

angket, yang akan di lakukan uji validitas dan rehabilitas

a. Uji validitas

Uji validitas ini di lakukan untuk mengetahui kevalidtan angket yaitu

melalui 2 sisi dengan taraf r-hitung r-tabel maka di katakan valid jika r-

hitung r-tabel maka dikatakan tidak valid.


67

Tabel 4.8
Uji validitas X1 (service excellenceyang ada di BMT NU Cab. Socah
Bangkalan)
No item R−hitung R−tabel Sig Kriteria
S.1 0.823 0.6664 0.006 Valid
S.2 0.880 0.6664 0.002 Valid
S.3 0.869 0.6664 0.002 Valid
S.4 0.835 0.6664 0.005 Valid
S.5 0.819 0.6664 0.007 Valid
S.6 0.867 0.6664 0.002 Valid

Berdasarkan uji validitas pearson product moment yang

menggunakan SPSS 16.0 maka dapat di peroleh hasil di atas.

Dari uji validitas pearson product moment X 1 (service excellence

yang ada di BMT NU Cab. Socah Bangkalan) terdapat 6 pernyataan,

sehingga R hitung lebih besar dari R tabel maka dinyatakan valid.

Tabel 4.9

Uji validitas X2 (akad rahn yang ada di BMT NU Cab. Socah


Bangkalan)
No item R-Hitung R-Tabel Sig Kriteria
S.1 0.921 0.6664 0.000 Valid
S.2 0.847 0.6664 0.004 Valid
S.3 0.813 0.6664 0.008 Valid
S.4 0.827 0.6664 0.006 Valid
S.5 0.895 0.6664 0.001 Valid
S.6 0.818 0.6664 0.001 Valid
S.7 0.915 0.6664 0.007 Valid
S.8 0.910 0.6664 0.001 Valid
S.9 0.844 0.6664 0.004 Valid
S.10 0.931 0.6664 0.000 Valid
68

S.11 0.929 0.6664 0.000 Valid


Berdasarkan uji validitas pearson product moment yang

menggunakan SPSS 16.0 maka dapat di peroleh hasil di atas.

Dari uji validitas pearson product moment Uji validitas X 2 (akad rahn

yang ada di BMT NU Cab. Socah Bangkalan) terdapat 11 pernyataan,

sehingga R hitung lebih besar dari R tabel maka dinyatakan valid.

Tabel 4.10

Uji validitas Y (pinjaman modal usaha BMT NU Cab. Socah

Bangkalan)

No item R-Hitung R-Tabel Sig Kriteria


S.1 0.795 0.6664 0.011 Valid
S.2 0.937 0.6664 0.000 Valid
S.3 0.949 0.6664 0.005 Valid
S.4 0.841 0.6664 0.005 Valid
S.5 0.741 0.6664 0.022 Valid
S.6 0.867 0.6664 0.002 Valid

Berdasarkan uji validitas pearson product moment yang

menggunakan SPSS 16.0 maka dapat di peroleh hasil di atas.

Dari uji validitas pearson product moment Uji validitas Y(pinjaman

modal usaha BMT NU Cab. Socah Bangkalan) terdapat 6 pernyataan,

sehingga R hitung lebih besar dari R tabel maka dinyatakan valid.

b. Uji Reabilitas
69

Untuk menguji kendala realiable suatu pertanyaan di gunakan teknik

analis uji cronbach’s alpha untuk setiap variable menggunakan spss 16.0

dan setiap pernyaan di anggap reliable apabila cronbach’s alpha lebih

dari 0,6 hasil uji reabilitas sebagai berikut:

Tabel 4.11

Hasil uji reabilitas X1, X2,Y

Reliability Statistics X1

Cronbach's Alpha N of Items


.902 6

Reliability Statistics X2
Cronbach's Alpha N of Items
.963 11

Reliability Statistics Y
Cronbach's Alpha N of Items
.898 6

Berdasarkan analisis pearson product moment yang menggunakan

SPSS 16.0 maka mendapatkan Hasil reabilitas dalam penelitian yaitu X 1 ,

X 2 danY dengan jumlah keseluruan nilai Cronbach's Alpha lebih dari

0,06 sehingga data tersebut dapat di simpulkan semua data realibel,

sehingga setiap variabel dapat digunakan penelitian.

2. Uji Asumsi

a. Uji Normalitas
70

Tabel 4.12

Hasil uji normalitas X1,X2, dan Y

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test


Unstandardized
Residual
N 9
a
Normal Parameters Mean .0000000
Std. Deviation .80561685
Most Extreme Absolute .187
Differences Positive .114
Negative -.187
Kolmogorov-Smirnov Z .560
Asymp. Sig. (2-tailed) .912
a. Test distribution is Normal.

Berdasarkan hasil normalitas diketahui nilai signifikasin 0.912 lebih

besar dari 0.05 maka dapat di simpulkan bahwa residual berdistribusi

normal.

b. Uji linieritas

Tabel 4.13
71

Hasil linieritas regresi berganda X1,X2, dan Y


ANOVA Table

Sum of Squares df Mean Square F Sig.

PINJAMAN MODAL USAHA * Between (Combined) 207.056 6 34.509 138.037 .007

SERVICE EXCELLENCE Groups


Linearity 195.482 1 195.482 781.929 .001

Deviation from
11.573 5 2.315 9.259 .100
Linearity

Within Groups .500 2 .250

Total 207.556 8

ANOVA Table

Sum of Squares df Mean Square F Sig.

PINJAMAN MODAL USAHA * Between (Combined) 207.056 7 29.579 59.159 .100

AKAD RAHN Groups


Linearity 187.866 1 187.866 375.732 .033

Deviation from
19.190 6 3.198 6.397 .294
Linearity

Within Groups .500 1 .500

Total 207.556 8

Berdasarkan analisis di atas maka hasil service excellence (X1)

nilai signifikasi dalam tabel Deviation from Linearity adalah 0.100

lebih kecil dari 0,05 sedangkan hasil akad rahn (X2) nilai signifikasi

dalam tabel Deviation from Linearity adalah 0.294 lebih kecil dari 0,05

maka dapat disimpulkan keduanya memiliki hubungan yang linier

terhadap pinjaman modal usaha ( Y ).

c. Uji heteroskedastisitas

Tabel 4.14
72

Hasil uji heteroskedastisitas

Coefficientsa

Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients

Model B Std. Error Beta t Sig.

1 (Constant) .538 .854 .630 .552

X1 -.016 .083 -.182 -.198 .850

X2 .010 .043 .219 .238 .820

a. Dependent Variable: ABSRES2


Berdasarkan uji heteroskedaritas pearson product moment yang

menggunakan SPSS 16.0 maka dapat di peroleh hasil dari X 1 nilai sig

0.850 lebih besar dari 0.05 dan X 2 nilai sig 0.0820 lebih besar dari 0.05

maka dapat disimpulkan bahwa variabel X 1 dan X 2 tidak terjadi

heteroskedaritas.

3. Uji hipotesis

a. Uji regresi linier berganda

Tabel 4.15
Hasil uji regresi linier berganda
Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients

Model B Std. Error Beta t Sig.

1 (Constant) 2.635 1.417 1.859 .112

X1 .562 .137 .600 4.093 .006

X2 .200 .071 .413 2.820 .030

Hasil dari tabel di artas, diketahui persamaan regresi linier berganda

yang dihasilkan sebagai berikut :

Y = 2.635 + 0.562 X1 + 0.200 X2


73

Dari persamaan regresi memperlihatkan hubungan antara variable

X 1 dan X 2 terhadap variable Y , dari persamaan tersebut bisa

disimpulkan bahwa selanjutnya dari data yang ada dicari persamaan

regresi antara X 1 dan X 2 terhadap variable Y.

1) Nilai konstanta (a) yaitu 2.635 artinya apabila tidak ada perubahan

dari service excellence dan akad rahn ( X 1 DAN X 2 adalah 0) maka

hasil pinjaman modal usaha ( Y ) 2.635.

2) Nilai koefisien regresi dari service excellence (b1) yaitu 0.562.

Koefisien regresi positif ( searah ) , sebesar 0.562 artinya jika X 1

meningkat 1 satuan maka hasil pinjaman modal usaha ( Y ) juga

akan meningkat sebesar 0.562. kesimpulannya yaitu jika service

excellence yang ada di Cabang Socah Bangkalan meningkat maka

pinjaman modal usaha di BMT NU Cab. Socah Bangkalan

meningkat.

3) Nilai koefisien regresi dari akad rahn (b2) yaitu 0.200. Koefisien

regresi positif ( searah ) , sebesar 0.200 artinya jika X 2 meningkat 1

satuan maka hasil pinjaman modal usaha ( Y ) juga akan meningkat

sebesar 0.200. kesimpulannya yaitu jika akad rahn yang ada di

Cabang Socah Bangkalan meningkat maka pinjaman modal usaha di

BMT NU Cab. Socah Bangkalan meningkat.

Dengan demikian berdasarkan hasil data yang sudah di analisi

bisa di tari kesimpulan bahwa service excellence dan akad rahn


74

meningkat, maka pinjaman modal usah di BMT NU Cab. Socah

Bangkalan meningkat

b. UJI T

Dengan kriteria jika T hitung lebih besar dari T tabel maka H o di tolak

H a di terima, sedangkan jika T hitung lebih kecil dari T tabel maka H a di

terima H o di tolak. Sedangkan untuk mengetai T tabel (mencari df) yaitu

menggunakan rumus sebagai berikut:

N-k-1

Keterangan:

n : jumlah responden

k : jumlah variabel

9-3-1 = 5

Berarti df = 5 dengan probilitas (pr) 5 % atau 0.05 dalam penilian ini


menemukan nilai T tabelsebesar 2.01505.
Berdasarkan anilisis data ini menggunakan spsss 16.0, maka

hasilnya sebagai berikut:

Tabel 4.16

Hasil uji variabel X1, dan X2


75

Coefficientsa

Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients

Model B Std. Error Beta t Sig.

1 (Constant) 2.635 1.417 1.859 .112

X1 .562 .137 .600 4.093 .006

X2 .200 .071 .413 2.820 .030

a. Dependent Variable: Y

Dari di atas memperoleh nilai signifikan dari X 1 0.006 lebih kecil

dari 0.05 dan T hitung sebesar 4.093 dan nilai T tabel sebesar 2.01505

Karena nilai T hitung lebih besar dari T tabel maka H o di tolak. Maka dapat

disimpulkan adanya pengaruh service excellence yang ada di BMT NU

Cab. Socah Bangkalan ( X 1 ) terhadap pinjaman modal usaha di BMT

NU Cab. Socah Bangkalan(Y).

Sedangkan nilai signifikan dari X 2 0.030 lebih kecil dari 0.05 dan

T hitung sebesar 2.820 Karena nilai T hitung lebih besar dari T tabel sebesar

2.01505 maka H o di tolak. Maka dapat disimpulkan adanya pengaruh

akad rahn yang ada di BMT NU Cab. Socah Bangkalan ( X 2 ) terhadap

pinjaman modal usaha di BMT NU Cab. Socah Bangkalan(Y).

c. UJI F

Uji ini digunakan untuk mencari taraf keeratan (signifikan) ada

hubungan antara variabel X 1, X 2 dan Y.


76

Dengan kriteria jika F hitunglebih kecil dari F tabel maka signifikan, H a

di terima H o di tolak, Sedangkan jika F hitung lebih besar dari F table

maka tidak signifikan, H a di terima H o di terima.

Langkah – langkah untuk menemukan derajat bebas (df) sebagai

berikut :

Pembilangan/ df (N1) : k-1

Penyebut /(N2) : k-1

Keterangan :

K : jumlah variabel

N : jumlah responden

Pembilangan/ df (N1) : 3 - 1 = 2

Penyebut /(N-K) :9–3=6

Dengan demikian df (N1) = 2 dan df (N2) = 6 dengan mengambil

taraf = 0.05 pada penelitian ini menemukan nilai F tabel sebesar 5.14

Berdasarkan anilisis data ini menggunakan spsss 16.0, maka

hasilnya sebagai berikut:

Tabel 4. 17

Hasil uji F
77

ANOVAb

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 202.363 2 101.182 116.925 .000a

Residual 5.192 6 .865

Total 207.556 8

a. Predictors: (Constant), X2, X1

b. Dependent Variable: Y

Dari table di atas bisa dilihat nilai dari F hitung sebesar 116.925 dan

F tabel 5.14 karena F hitunglebih besar dari signifikan uji t X1 0.030 lebih

kecil dari 0.05 dan T hitungsebesar 2.820 Karena nilai F tabel lebih besar

dari T tabel maka H o ditolak. Maka dapat disimpulkan adanya pengaruh

akad rahn yang ada di BMT NU Cab. Socah Bangkalan (X2) terhadap

pinjaman modal usaha di BMT NU Cab. Socah Bangkalan(Y). Maka

H a di terima H o di tolak.

Berdasarkan uji F tersebut dapat disimpulkan adanya pengaruh

yang signifikan dari X1, X2, dan Y.

4. Uji koefisien diterminasi (R square)

Tabel 4.18
Hasil uji F
Model Summary

Std. Error of the


R R Square Adjusted R Square Estimate

.987a .975 .967 .930

a. Predictors: (Constant), X2, X1

Table diatas bisa di ketehui R square ( R2) hasil tersebut akan diubah

menjadi bentuk persen (%) dengan cara berikut:


78

R2 x 100

0.975 x 100 = 97,5

Dapat disimpulkan bahwa hasil dari pinjaman modal usaha di BMT

NU Cab. Socah Bangkalan (Y), yang dipengaruhi oleh variable service

excelence ( X 1) dan akad rahn di BMT NU Cab. Socah Bangkalan ( X 2 )

yaitu sebesar 97,5% sedangkan sisanya di pengaruhi ole variable lain yang

tidak diteliti dalam pembahan ini.

C. Pembahasan

1. Pengaruh Service Excellence Dan Akad Rahn Terhadap Pinjaman

Modal Usaha Di BMT NU Cab. Socah.

Hasil perhitungan regresi menunjukkan bahwa nilai signifikan uji t

X1 0.030 lebih kecil dari 0.05 dan T hitungsebesar 2.820 Karena nilai T hitung

lebih besar dari T tabel maka H o ditolak. Maka dapat disimpulkan adanya

pengaruh akad rahn yang ada di BMT NU Cab. Socah Bangkalan (X2)

terhadap pinjaman modal usaha di BMT NU Cab. Socah Bangkalan (Y).

Berdasarkan hasil penelitian setelah melakukan pengujian secara

parsial dengan uji t menunjukan bahwa nilai signifikan dari X 1 0.006

lebih kecil dari 0.05 dan T hitung sebesar 4.093. Karena nilai T hitung lebih

besar dari T tabel maka H o di tolak. Maka dapat disimpulkan adanya

pengaruh service excellence yang ada di BMT NU Cab. Socah

Bangkalan ( X 1) terhadap pinjaman modal usaha di BMT NU Cab.

Socah Bangkalan (Y).


79

2. Pengaruh Akad Rahn Terhadap Pinjaman Modal Usaha di BMT NU

Cab. Socah Bangkalan.

Sedangkan hasil uji analisis uji T nilai signifikan dari X 1 0.030 lebih

kecil dari 0.05 dan T hitung sebesar 2.820 Karena nilai T hitung lebih besar

dari T tabel maka H o di tolak. Maka dapat disimpulkan adanya pengaruh

akad rahn yang ada di BMT NU Cab. Socah Bangkalan ( X 2 ) terhadap

pinjaman modal usaha di BMT NU Cab. Socah Bangkalan (Y).

Berdasarkan hasil penelitian setelah melakukan pengujian secara

parsial dengan uji F nilai dari F hitung sebesar 116.925 dan F tabel 5.14

karena F hitunglebih besar dari signifikan uji t X1 0.030 lebih kecil dari

0.05 dan T hitungsebesar 2.820 Karena nilai F tabel lebih besar dari T tabel

maka H o ditolak. Maka dapat disimpulkan adanya pengaruh yang

signifikan dari X1, X2, dan Y.


BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari penelitian yang telah dilakukan di BMT NU Cab. Socah Bangkalan

dengan judul “service excellence dan akad rahn terhadap pinjaman modal

usaha di BMT NU Cab. Socah Bangkalan” bisa disimpulkan sebagai berikut:

1. Bahwa ada pengaruh positif antara service excellence (X1) terhadap

pinjaman modal usaha (Y) di BMT NU Cab. Socah Bangkalan yang telah

di buktikan dengan T hitung = 4.093 T tabel 2.01505 berdasarkan hasil

tersebut maka hipotesis dinyatakan service excellence berpengaruh

terhadap pinjaman modal usaha, diterima.

2. Bahwa ada pengaruh positif antara akad rahn (X2) terhadap pinjam modal

usaha (Y) di BMT NU Cab. Socah Bangkalan yang telah dibuktikan

dengan T hitung sebesar 2.820 T tabel 2.011505 berdasarkan hasil

tersebut maka hipotesis dinyatakan akad rahn berpengaruh terhadap

pinjaman modal usaha, diterima.

B. Saran

Dari hasil analilis dan pembahasan hasil uji hipotesis yang telah dilakukan

maka ada beberapa saranyang mungkin dapat bermanfaat sebagai berikut

1. Bagi BMT NU Cab. Socah Bangkalan disarankan agar terus meningkatkan

service excellence dan akad rahnnya agar mitra merasa nyaman dan puas

terhadap apa yang diberikan oleh koperasi tersebut.

80
81

2. Bagi peneliti selanjutnya di sarankan untuk memperluas serta

memperdalam penelitiannya mungkin drngan teori yang berbeda untuk

mebuktikan bahwa memang service excellence dan akad rahn berpengaruh

terhadap pinjaman modol usaha


DAFTAR PUSTAKA

Afdhila, Galis Kurnia. 2015. Analisis Implementasi Pembiayaan Ar-Rahn(Gadai


Syariah) pada kantor Pegadaian Syariah Cabang Landungsari Malang,
Skripsi. Malang: Universitas Brawijaya.

Arif, M. Nur Rianto Al. 2019. Dasar -dasar Pemasaran Bank Syarah.
Bandung: Altabeta.

Azrul Tunjung, M. 2017. Koperasi dan Perekonomian Indonesia. Penerbit


Erlangga.

Budisantoso, Totok & Nuritomo. 2017. Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.
Jakarta: Salemba Empat.

Djuwaini, Dimyauddin. 2015. Pengantar Fiqh Muamalat. Yogyakarta: Pustaka


Pelajar.

Fuad, Ulil Khakim. 2015. Pengaruh Pelayanan Prima (Service Excelent)


Terhadap Kepuasan Nasabah Studi Kasus BPD DIY Syariah Cabang Cik
Ditiro. Skripsi. Yogyakarta.

Ghazaly, Abdul Rahman dkk. 2018. Fiqh Muamalat. Jakarta:PT Kharisma Putra
Utama.

Ghazaly & Abdul Rahman. 2018. Fiqh Muamalat. Jakarta : Prenamedia Group.

Hamdi, Asep Saepul & E. Bahruddin. 2018. Metode Penelitian Kuantitaif Aplikasi
dalam Pendidikan. Yogyakarta: Penerbit Deepublish.

Husaini, Usman. 2015. Pengantar Statistika, Ed.2. Cet.7. Jakarta: PT


BumiAksara.

https://propeku.com/artikel/pinjaman-adalah---3383 di akses pada 09 Februri


2023.
https://tafsirq.com/fatwa/dsn-mui/rahn di kunjungi pada 15 Februri 2023
https://umma.id/post/surah-al-baqarah-ayat-283-286-seri-tadabbur-al-quran-
20738?lang=id di kunjungi pada 15 Februri 2023.

Janwari, Yadi. 2015. Fikih Lembaga Keuangan Syariah. Bandung: PT Remaja


Rosdakarya.
Kasmir. 2018. Etika Coustomer Service Excellence Service. Jakarta: Raja Wali
Pers.
Kasmir. 2017. Kewirausahaan Jakarta: Rajawali Pers.

82
83

Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan. 2017. Kamus Lengkap Bahasa


Indonesia. Ed.V. Jakarta : Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan.

Muslich,Ahmad Wardi. 2015. Fiqh Muamalat. Jakarta: Amzan.

Mahesti, Aulia. 2018. Pembiayaan Mubarahah Untuk Modal Usaha Pada BMT
Taqwamuammadiyah Cabang Bandar Buat Padang. Instutut Agama Islam
Negeri Batu Sangkar.

Muljono, Djoko. 2015. Buku Pintar Akutansi Perbankan dan Keuangngan


Syariah Ed. Yogyakarta: Andi.

Maddy, Khoirul. 2016. Hakikat dan Pengertian Pelayanan Prima. Jakarta: Kata
Buku.
Malayu, S. P Hasibuan. 2017. Dasar –Dasar Perbankan Jakarta: PT Bumi
Aksara.
Mardani. 2015. Lembaga Keuangan Syariah, Cet. II. Jakarta: Kencana.
Nurlaela, Ende. 2021. Kontribusi Produk Pembiayaan Modal Usaha Barokah
(MUB) Pada Perkembangan Usaha Dagang Pasar Tanah Merah
Bangkalan, Skripsi. Surabaya: UIN Sunan Ampel.

Nu’man, Zainuddin Ali Baihaqi. 2016. Hukum Gadai Syariah. Ed.1. Cet.2.
Bandung: Sinar Grafika.
Puspita, I. C. 2016. Pengembangan Konsep Rahn dalam Pegadaian syariah.
Purwanto. 2018. Teknik penyusunan instrumen uji Validitas dan reliabilitas
penlitian ekonomi Syariah (1nd ed.). Magelang:Staial Press.
Rusydi,Mhd. 2017. Customer Excellence. Yogyakarta: Gosyen Publishing.
Rahmawati, Nina. 2016. Manajemen Pelayanan Prima. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Setiawan, Budi. 2015. Teknik Praktis analisis Penelitian sosial dan bisnis dengan
SPSS. Penerbit: Andi.

Susilo, Edi. 2017 . Shriah Compliance Akad Rahn Lembaga Mikro Syariah Studi
Kasus BMT Muamalah Jepara. IQTISHADIA : Jurnal Ekonomi dan
Perbankan Syariah. Vol. 4 No.1 dalam http://ejournal.iainmadura.ac. di
kunjungi pada 09 Februri 2023.

Suhendi, H. Hendi. 2019. Fiqh Muamalah. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
Sudarsono, Heri. 2015. Bank & Lembaga Keuangan Syari'ah. Yogyakarta:
Ekonisia.
Sutanro, Henrry. 2019. Manajemen Pemasaran Bank Syariah. Bandung: Pustaka
Setia.
Sukirno, Sadono Dkk. 2020. Pengantar Bisnis. Jakarta: Predana Media.
84

Sugiyono. 2016. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D.


Bandung:Alfabeta,

Sugiyono. 2018. Metode Penelitian Kombinasi, Cet.10. Bandung:Alfabeta,


Sujarweni, V. Wiratna. 2019. Metode Penelitian Bisnis dan Ekonomi. Yogyakarta:
Pustaka Baru Press.

Wahyono, Budi. 2017. Analisis Faktor-Faktor yang Memengaruhi Pendapatan


Pedagang di Pasar Bantul Kabupaten Bantul. Jurnal Pendidikan &
Ekonomi. Vol. 6, No. 4 395 dalam
https://journal.student.uny.ac.id/ojs/index.php/ekonomi/article/view/7163
di kunjungi pada 09 Februri 2023.

Wangsawidjaja. 2020. Pembiayaan Bank Syariah. Jakarta: PT Gramedia.


Zaenal,M., & Laksana,M.W. 2015. Menejemen Pelayanan Publik. CV Pustaka
Setia.
(2016). Membangun Kinerja Pelayanan Publik Menuju Clean Government
and Good Governance. Bandung: CV Pustaka Setia.

Anda mungkin juga menyukai