Dosen Pengampu :
Disusun oleh :
170810101121
Universitas Jember
2020
ABSTRAK
Penilaian kesehatan Koperasi merupakan suatu hal yang penting untuk dilakukan
karena untuk menilai sejauhmana kinerja, kelayakan usaha, kelangsungan hidup koperasi
tersebut. Aspek yang digunakan untuk penilaian kesehatan adalah aspek permodalan, kualitas
aktiva produktif, manajemen, efisiensi, kemandirian dan pertumbuhan, likuiditas, jatidiri
koperasi.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat kesehatan Koperasi Serba Usaha
Nira Sejahtera di Desa Cukir. Kecamatan Diwek. Kabupaten Jombang. Berdasarkan
Peratura.Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Republik Indonesia
No.14/Per/M.KUKM/XII/2009. Bertujuan mengukur tingkat kesehatan Koperasi.
Koperasi sebagai ekonomi yang bersifat sosial dengan tujuan untuk mensejahterakan
taraf hidup yang layak bagi anggota dan masyarakat, serta memiliki peranan yang strategis
untuk menunjang pelaksanaan pembangunan nasional dan meningkatkan pemerataan
pembangunan. Maka dari itu koperasi harus menjaga kepercayaan yang di berikan anggota
ataupun masyarakat dalam mengelolah dana mereka. Perwujudan dari kesungguhan koperasi
dalam mengelola dana dari anggota dan masyarakat adalah dengan menjaga kesehatan kinerja
yang baik didalam koperasi tersebut. Karena kinerja sangatlah penting bagi badan usaha.
Dengan ini Koperasi juga sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berorientasi untuk
menumbuhkan partisipasi masyarakat dengan maksud untuk memperkokoh struktur
perekonomian nasional dengan demokrasi ekonomi yang berdasarkan atas asas kekeluargaan.
Koperasi Simpan Pinjam merupakan jenis koperasi yang ada di Indonesia. bergerak
dalam bidang pemupukan simpanan dana dari para anggotanya, untuk kemudian dipinjamkan
kembali kepada para anggota yang memerlukan bantuan dana kepada anggota koperasi
(Rudianto 2014:2).
Kegiatan utama Koperasi Simpan Pinjam adalah menyediakan jasa penyimpanan dan
peminjam dana kepada anggota koperasi.yang perlu diperhatikan secara perofesional harus
sesuai dengan prinsip- prinsipnya dan kesehatan dalam Koperasi Simpan Pinjam tersebut.
Sehingga dapat meningkatkan kepercayaan anggota dan masyarakat disekitarnya. Koperasi
tersebut selain itu harus juga memperhatikan manajemennya yaitu agar dapat melakukan
evaluasi dengan mudah terhadap kinerja pada anggotanya maupun karyawannya yang di
jalankan, apakah bisnis yang dijalankan menguntungkan secara ekonomis dan
menguntungkan secara bisnis?. Selain mengevaluasi kinerja bisnis. Manajemen koperasi
harus di pertanggung jawabkan bisnis yang dijalankan kepada pemiliknya melalui rapat
Anggaran Tahunan (RAT) . Agar misi dan visi yang diinginkan koperasi simpan pinjam
tersebut tercapai. Koperasi menurut Undang- Undang Republik Indonesia No. 25 Tahun 1992
adalah badan usaha yang beranggotakan atau badan hukum koperasi dengan melandaskan
kegiatanya berdasarkan prinsip koperasi sekaligus gerakan ekonomi rakyat yang berdasarkan
atas azas kekeluargaan.
Dalam suatu penilaian kesehatan Koperasi Simpan Pinjam merupakan suatu hal yang
penting untuk dilakukan karena untuk menilai sejauhmana kinerja, kelayakan usaha,
kelangsungan hidup koperasi tersebut.
Ada beberapa sasaran untuk penilaian kesehatan usaha Koperasi Simpan Pinjam.
3. Meningkatkan citra dan kredibilitas kegiatan usaha simpan pinjam oleh koperasi
sebagai lembaga keuangan yang mampu mengelola kegiatan usaha simpan pinjam.
6. Meningkatkan manfaat ekonomi anggota dalam kegiatan usaha simpan pinjam oleh
Koperasi.
c) Aspek efisiensi
d) Aspek likuiditas
Aspek aspek tersebut di berikan bobot penilaian sesuai dengan besarnya pengaruh
terhadap kesehatan koperasi. Koperasi Serba Usaha Nira Sejahtera tersebut menyediakan jasa
dan peminjam dana selain itu juga menyalurkan bantuan untuk para petani tebu yang
terutama menjadi anggota Koperasi Serba Usaha Nira Sejahtera. Bertujuan untuk
memberikan sebagai nilai tambah dalam efisiensi budidaya tebu di Kabupaten Jombang.
Masalah keuangan yang sering terjadi di koperasi ialah kredit macet atau pinjaman macet.
Pinjaman macet adalah pinjaman yang belum dikembalikan selama satu periode
tertentu.sering kali pinjaman macet semacam ini terjadi tetapi jumlahnya tidak terlalu
besar.Kemungkinan pinjaman tersebut tidak didukung oleh agunan (pinjaman yang
diragukan). Dengan adanya program penilaian kesehatan koperasi. Seluruh koperasi bisa
melakukan program tersebut untuk mengajukan pinjaman dana di lembaga keuangan sebagai
menambah permodalan dikoperasi selain itu juga mengetahui kinerja dan kesehatan koperasi
tersebut.
Tinjauan Pustaka
1.Koperasi
Bahwa dapat di simpulkan dari berbagai pengertian diatas koperasi adalah sebuah
badan usaha yang beranggotakan seseorang yang bermaksud dalam mensejahterakan
anggotanya dalam menjalankannya berdasarkan prinsip-prinsip koperasi dan berasas dengan
bersifat kekeluargaan untuk dapat saling menolong.
2.Prinsip-Prinsip Koperasi.
3) Pembagian sisa hasil usaha (SHU) dilakukan secara adil dan sebanding
5) Kemandirian
Berdasarkan bidang usaha ini dan anggotanya, menurut PSAK No. 27 Tahun 2009,
koperasi dapat di kelompokkan menjadi beberapa jenis koperasi sebagai berikut:
2) Koperasi Konsumen
Koperasi tersebut koperasi yang anggotanya terdiri dari para konsumen akhir atau
pemakai barang dan jasa. Jenis barang dan jasa yang dilayani suatu Koperasi Konsumen
tergantung pada latar belakang kebutuhan para anggota tersebut yang akan
dipenuhi.yaitu,koperasi yang mengelola toko serba ada, minimarket.
3) Koperasi Pemasaran
Koperasi Pemasaran adalah koperasi yang anggotanya terdiri dari para produsen atau
pemilik barang atau penyedia jasa.Koperasi Pemasaran di bentuk bermaksud sebagai
membantu para anggotanya memasarkan barang-barang produk yang dibuat mereka hasilkan.
Jadi semua koperasi yang termasuk Koperasi Pemasaran mengahasilkan barang secara
individual.
Titik utamanya koperasi ini adalah menyederhanakan rantai tata niaga dan
mengurangi sekecil mungkin kerlibatan para pedagang perantara dalam memasarkan produk-
produk yang mereka hasilkan.
4) Koperasi Produsen
Koperasi ini adalah koperasi yang para anggotanya tidak memiliki badan usaha
sendiri tetapi bekerja sama dalam wadah koperasi untuk menghasilkan dan memasarkan
barang atau jasa.Tujuan utamanya yaitu menyatukan kemampuan dan modal para anggotanya
guna menghasilkan barang-barang atau jasa tertentu melalui suatu badan usaha yang mereka
kelola dan miliki sendiri.
Tentang pedoman penilaian Kesehatan Koperasi yang meliputi tujuh aspek yaitu:
aspek permodalan, kualitas aktiva produktif, manajemen, efisiensi, likuiditas, kemandirian
dan pertumbuhan, jatidiri koperasi. Penilaian terhadap masing-masing aspek tersebut
diberikan bobot penilaian sesuai dengan besarnya yang berpengaruh terhadap kesehatan
KJKS/UJKS koperasi tersebut. Dengan menggunakan sistem nilai kredit atau reward system
yang dinyatakan dengan nilai kredit 0 samapi 100.
Laporan Keuangan.
A. Aspek Permodalan.
1. Rasio modal sendiri terhadap total asset.Dalam mendapatkan rasio antara modal sendiri
terhadap total asset antara lain:
a) Untuk rasio antara modal sendiri dengan total assets lebih kecil atau sama dengan
0% diberikan nilai 0
b) Untuk setiap kenaikan rasio 45 mulai dari 0% nilai ditambah 5 dengan maksimum
nilai 100
c) Untuk rasio lebih besar dari 60% samapi rasio 100% setiap kenaikan rasio 4% nilai
dikurangi 5
Untuk memperoleh rasio modal sendiri terhadap pinjaman diberikan berisiko adalah.
a) Untuk rasio modal sendiri terhadap pinjaman diberikan yang berisiko lebih kecil
atau sama dengan 0 diberikan nilai 0
b) Modal tertimbang adalah jumlah dari hasil kali setiap komponen modal KSP/USP
koperasi yang terdapat pada neraca dengan bobot pengakuan risiko
c) ATMR adalah jumlah dari hasil kali setiapkomponen aktiva KSP dan USP
Koperasi yangterdapat pada neraca dengan bobot pengakuanrisiko.
Aspek Manajemen
1) Manajemen umum
2) Manajemen kelembagaan
3) Manajemen permodalan
4) Manajemen aktiva
5) Manajemen likuiditas