Anda di halaman 1dari 11

Akun atau perkiraan adalah suatu formulir yang digunakan sebagai tempat mencatat transaksi

keuangan yang sejenis dan dapat merubah komposisi harta, kewajiban dan modal perusahaan.

atau

Akun atau perkiraan adalah suatu media untuk mengklasifikasikan dan mencatat penambahan
dan pengurangan dari tiap unsur-unsur laporan keuangan.

Secara umum Akun dapat dibedakan menjadi 2 kelompok, yaitu:

 Akun riil (tetap) adalah akun yang dilaporkan dalam neraca, di mana saldo akunnya
terbawa dari satu periode ke periode berikutnya. Akun riil terdiri dari tiga kelompok
yaitu harta, kewajiban dan modal.

Akun Riil/Permanen
a) Aktiva
(1) Aktiva Lancar
(2) Aktiva Tidak Lancar
(3) Aktiva Tetap
(4) Aktiva Lain-lain
b) Utang
(1) Utang Lancar/jangka pendek
(2) Utang Tidak Lancar/jangka panjang

c) Modal

 Akun nominal (sementara) adalah akun yang disajikan dalam laporan laba rugi.
Akun nominal terdriri dua kelompok yaitu pendapatan dan beban.

Akun Nominal/Sementara
a) Pendapatan
(1) Pendapatan Operasi
(2) Pendapatan Non Operasi
b) Beban
(1) Beban Operasi
(2) Beban Non Operasi

19. Perusahaan wajib menyajikan aktiva dan kewajibannya berdasarkan klasifikasi lancar dan
tidak lancar pada waktu menyusun laporan keuangan, kecuali pengklasifikasian lancar dan
tidak lancar untuk aktiva dan kewajiban biasanya tidak dipandang tepat untuk laporan
keuangan dari perusahaan yang periode siklus operasi normalnya tidak dapat ditentukan atau
sangat panjang dan yang diatur secara khusus untuk jenis industri tertentu. Paragraf 20-25
dari Pernyataan ini diterapkan apabila perusahaan memilih melakukan pengklasifikasian
tersebut.

Penerapan Klasifikasi Lancar dan Tidak Lancar


Aktiva Lancar

20. Aktiva lancar adalah aktiva yang dapat direalisasikan dalam satu tahun atau dalam siklus
operasi normal perusahaan, mana yang lebih lama, antara lain meliputi:

(a) Kas dan bank.


(b) Surat-surat berharga yang mudah dijual dan tidak dimaksudkan untuk ditahan.

(c) Deposito jangka pendek.


(d) Wesel tagih yang akan jatuh tempo dalam waktu satu tahun.
(e) Piutang usaha.
Piutang usaha dapat seluruhnya dimasukkan sebagai aktiva lancar, bila jumlah yang jangka
waktu penagihannya lebih dari satu tahun atau siklus usaha normal diungkapkan dalam
catatan atas laporan keuangan.

(f) Piutang lain-lain yang diharapkan akan direalisasikan dalam waktu satu tahun
(g) Persediaan.
(h) Pembayaran uang muka pembelian aktiva lancar.
(i) pembayaran pajak di muka.
(j) Biaya dibayar di muka yang akan menjadi beban dalam waktu satu tahun sejak tanggal
neraca.

Kewajiban Jangka Pendek

21. Kewajiban jangka pendek adalah kewajiban yang diharapkan akan dilunasi dalam waktu
satu tahun atau satu siklus operasi normal perusahaan, mana yang lebih lama, antara lain
meliputi:

(a) Pinjaman bank dan pinjaman lainnya.


Jika suatu pinjaman dilunasi sesuai dengan jadual yang disetujui oleh kreditor, maka
pinjaman tersebut diklasifikasikan sesuai dengan jadual pelunasannya, dengan mengabaikan
hak kreditor untuk meminta pembayaran sewaktu waktu.
(b) Bagian kewajiban jangka panjang yang akan jatuh tempo dalam waktu satu tahun sejak
tanggal neraca, dengan pengecualian seperti tersebut pada paragraf 22.
(c) Hutang usaha dan biaya yang masih harus dibayar.
(d) Uang muka penjualan.
(e) Hutang pembelian aktiva tetap, pinjaman bank dan rupa-rupa hutang lainnya yang harus
diselesaikan dalam waktu satu tahun.
(f) Penyisihan kewajiban pajak.
(g) Hutang dividen.
(h) Pendapatan yang ditangguhkan dan uang muka dari pelanggan.
(i) Kewajiban kontinjen (sehubungan dengan PSAK No. 8 tentang Kontinjensi dan Peristiwa
Setelah Tanggal Neraca).

22. Bagian kewajiban jangka panjang yang akan jatuh tempo dalam waktu satu tahun setelah
tanggal neraca dapat tidak diklasifikasikan sebagai kewajiban jangka pendek jika perusahaan
bermaksud untuk membiayai kembali (refinance) kewajiban tersebut dengan pendanaan
jangka panjang dan terdapat jaminan bahwa perusahaan akan mampu melakukannya.
Kemampuan perusahaan tersebut ditunjukkan dengan adanya:
(a) penerbitan modal saham atau kewajiban (obligation) jangka panjang baru setelah tanggal
neraca; atau
(b) perjanjian pendanaan yang tidak dapat dibatalkan dan tidak akan jatuh tempo dalam satu
tahun setelah tanggal neraca serta kreditor atau investor yang bersangkutan mempunyai
kemampuan keuangan untuk memenuhi perjanjian tersebut.

23. Jika bagian kewajiban jangka panjang yang akan jatuh tempo dalam waktu satu tahun
setelah tanggal neraca tidak diklasifikasikan sebagai kewajiban jangka pendek sehubungan
dengan paragraf 22, maka jumlah kewajiban tersebut dan persyaratan pendanaan kembali
harus diungkapkan.

Penyajian Dalam Laporan Keuangan

24. Jumlah aktiva lancar dan kewajiban jangka pendek yang disajikan dalam laporan
keuangan tidak dapat saling menghapus (offset), kecuali dimungkinkan menurut hukum.

Aset tetap dalam akuntansi adalah aset berwujud yang memiliki umur lebih dari satu tahun
dan tidak mudah diubah menjadi kas. Jenis aset tidak lancar ini biasanya dibeli untuk
digunakan untuk operasi dan tidak dimaksudkan untuk dijual kembali.

Contoh aset tetap antara lain adalah properti, bangunan, pabrik, alat-alat produksi, mesin,
kendaraan bermotor, furnitur, perlengkapan kantor, komputer, dan lain-lain. Aset tetap
biasanya memperoleh keringanan dalam perlakuan pajak. Kecuali tanah atau lahan, aset tetap
merupakan subyek dari depresiasi atau penyusutan.

Pengertian aktiva tetap berwujud

Adalah aktiva – kativa yang berwujud yang sifatnya relatif permanaen yang digunakan dalam
kegiatan perusahaan yang normal isitlah realtif permanent menunjukkan sifat di mana aktiva
yang bersangkutan dapat digunakan dalam jangka waktu yang relatif cukup lama.

Aktiva tetap berwujud yang dimiliki oleh suatu perusahaan dapat mempunyai macam –
macam bentuk seperti tanah, bangunan, mesin – mesin dapat alat – alat, kendaraan, mebel
dan lain – lain. Dari macam – macam aktiva tetap berwujud di atas untuk tujuan akutansi
dilakukan pengelompokan sebagai berikut :

a. Aktiva tetap yang umurnya tidak terbatas seperti tanah untuk letak perusahaan,
pertanian dan peternakan.
b. Aktiva tetap yang umurnya terbatas dan apabila sudah habis masa penggunaannya
bias diganti dengan aktiva yang sejenis
c. Aktiva tetap yang umurnya terbatas dan apabila sudah habis masa penggunaannya
tidak dapat diganti dengan aktiva yang sejenis
Pengeluaran – Pengeluaran Modal Dan Pendapatan

Perlakuan akuntansi terhadap pengeluaran – pengeluaran yang berhubungan dengan


perolehan dan penggunaan aktiva tetap dapat dibagi menjadi dua, yaitu :

a. Pengeluran modal adalah pengeluran – pengeluran untuk memperoleh suatu manfaat


yang akan dirasakan lebih dari satu periode akutansi pengeluaran – pengeluaran.
b. Pengeluran pendapatan adalah pengeluran – pengeluran untuk memperoleh suatu
manfaat yang hanya dirasakan dalam periode akuntansi yang bersangkutan. Oleh
karena itu pengeluaran – pengeluran seperti ini dicatat dalam rekening biaya

Perinsip Penilaian Aktiva Tetap Berwujud

Adalah jumlah kas atau setara kas yang dibayarkan atau nilai wajar imbalan lain yang
diberikan untuk memperoleh suatu aktiva pada saat perolehan atau konstruksi sampai dengan
aktiva tersebut dalam kondisi dan tempat yang siap untuk digunakan.

Harga Perolehan Aktiva Tetap Berwujud

Untuk menentukan besarnya harga perolehan suatu aktiva, berlaku prinsip yang menyatakan
bahwa semua pengeluaran yang terjadi sejak pembelian sampai aktiva itu siap dipakai harus
dikapitalisasi. Karena jenis aktiva itu macam – macam maka masing – masing jenis
mempunyai masalah – masalah khusus yang akan dibicarakan berikut ini :

Tanah

Tanah yang dimiliki dan digunakan sebagai tempat berdirinya perusahaan dicatat dalam
rekening tanah. Apabila tanah itu tidak digunakan dalam usaha perusahaan maka dicatat
dalam rekening investasi jangka jangka panjang. Harga perolehan tanah terdiri dari berbagai
elemen seperti :

a. Harga beli
b. Komisi pembelian
c. Bea balik nama
d. Biaya penelitian tanah
e. Iuran – iuran (pajak – pajak) selama tanah belum dipakai
f. Biaya merobohkan bangunan lama
g. Biaya perataan tanah pembersihan dan pembagian
h. Pajak – Pajak yang jadi beban pembelian pada waktu pembelian tanah

Bangunan
Gedung yang diperoleh dari pembelian, harga perolehannya harus dialokasikan pada tanah
dan gedung. Biaya yang dikapitalisasi sebagai harga perolehan gedung adalah :

a. Harga beli
b. Biaya Perbaikan sebelum gedung itu dipakai
c. Komisi pembelian
d. Bea balik nama
e. Pajak – Pajak yang menjadi tanggungan pembeli pada waktu pembelian

Mesin dan alat – alat

Yang merupakan harga perolehan meisn dan alat – alat adalah

a. Harga beli
b. Pajak – pajak yang menjadi beban pembeli
c. Biaya angkut
d. Asuransi selama dalam perjalanan
e. Biaya pemasangan
f. Biaya – biaya yang dikeluarkan selama masa percobaan mesin

Alat – Alat Kerja

Alat – alat kerja yang dimiliki bias berupa alat – alat untuk mesin atau alat – alat tangan

Pattern dan dies atau Cetakan – Cetakan

Cetakan – cetakan yang dipakai untuk peroduksi dalam beberapa periode dicatat dalam
rekening aktiva tetap dan didepresiasi selam umur ekonomisnya

Perabotan dan Alat – Alat Kantor

Pembelian atau pembuatan alat – alat harus dipisahkan – pisahkan untuk fungsi – fungsi
produksi, penjulaan dan administrasi, sehingga depresiasinya dapat dibebankan pada maisng
– masing fungsi tersebut.

Kendaraan

Seperti halnya perabot, maka kendaraan yang dimiliki juga harus dipisahkan untuk setiap
fungsi yang berbeda
Tempat Barang yang Dapat Dikembalikan

Adalah barang – barang yang dipakai sebagai tempat dari produk yang dijual

Cara – Cara Perolehan Aktiva Tetap

Aktiva tetap dapat diperoleh dengan berbagai cara, dimana masing – masing cara perolehan
akan mempengaruhi penentuan harga perolehan berikut ini akan dibahas tetang harga
perolehan :

Pembelian Tunai

Aktiva tetap berwujud yang diperoleh dari pembelian tunai dicatat dalam buku – buku
dengan jumlah sebesar uang yang dikeluarkan

Pembelian secara gabungan

Harga perolehan dari setiap aktiva yang diperoleh secara gabungan ditentukan dengan
mengalokasikan harga gabungan tersebut berdasarkan perbandingan nilai wajar setiap aktiva
yang bersangkutan

Perolehan Melalui Pertukaran

Ditukar dengan Surat – surat Berharga

Aktiva tetap yang diperoleh dengan cara ditukar dengan saham atau Obligasi perusahaan,
dicatat dalam buku sebesar harga pasar saha atau obligasi yang digunakan sebagai penukar

Ditukar dengan aktiva tetap yang lain

Banyak pembelian aktiva tetap dilakukan dengan cara tukar – menukar atau sering disebut
“tukar tambah”. Dimana aktiva lama digunakan untuk membayar harga aktiva baru ada dua
jenis pertukaran yaitu :

a. Pertukaran aktiva tetap yang tidak sejenis


b. Pertukaran aktiva tetap yang sejenis

Pembelian angsuran
Apabila aktiva tetap diperoleh dari pembelian angsuran, maka dalam harga perolehan aktiva
tetap tidak boleh termasuk bunga.

Diperoleh dari Hadiah atau Donasi

Aktiva tetap yang diperoleh dari hadiah atau donasi, pencatatannya bias dilakukan
menyimpang dari prinsip harga perolehan

Aktiva yang Dibuat sendiri

Perusahaan mungkin membuat sendiri aktiva tetap yang diperlukan seperti gedung, alat – alat
dan perabotan. Pembuatan aktiva ini biasanya dengan tujuan untuk mengisi kapasitas atau
pegawai yang masih diam

Biaya – Biaya Selama Masa Penggunaan Aktiva

Aktiva tetap yang dimiliki dan digunakan dalam usaha perusahaan akan memerlukan
pengeluaran – pengeluaran yang tujuannya adalah agar dapat memenuhi kebutuhan
perusahaan. Pengeluaran – pengeluaran tersebut dapat dikelompokan menjadi :

Reparasi dan Pemeliharaan

Biaya reparasi dapat merupakan biaya yang jumlahnya kecil jika reparasinya bisa dan
jumlahnya cukup besar jika reparasinya besar. Reparasi besar biasanya terjadi selah beberapa
than, sehingga dapat dikatakan bahwa manfaat reparasi seperti ini akan dirasakan dalam
beberapa periode. Oleh karena itu biaya reparasi besar dikapitalisasi dan pembebanannya
sebagai biaya dilakukan dalam periode – periode yang menerima manfaat

Penggantian

Adalah biaya yang dikeluarkan untuk mengganti aktiva atau suatu bagian aktiva dengan unit
yang baru yang tipenya sama.

Perbaikan

Adalah penggantian suatu aktiva dengan aktiva baru untuk memperoleh kegunaan yang lebih
besar
Penambahan

Adalah memperbesar atau memperluas fasilitas suatu aktiva seperti penambahan ruang dalam
bangunan ruang parker dan lain – lain

Penyusunan Kembali aktiva tetap

Biaya – biaya yang dikeluarkan dalam penyusunan kebali aktiva atau perubahan route
produksi atau untuk mengurangi biaya produksi, jika jumlahnya cukup berarti dan manfaat
penyusunan kembali itu akan dirasakan lebih dari satu periode akuntansi maka harus di
kapitalisasi

Memberhentian Aktiva

Aktiva tetap bisa dihentikan pemakaiannya dengan cara dijual, ditukarkan, maupun karena
rusak. Pada waktu aktiva tetap dihentikan dari pemakian maka semua rekening yang
berhubungan dengan aktiva tersebut dihapuskan.

Asuransi Kebakaran

Perusaahan biasanya mengasuransikan harta benda terhadap kemungkinan timbulnya


kerugian karena kebakaran. Perjanjian asuransi ini dinyatakan dalam polis. Perusahan
asuransi akan mengganti kerugian dalam hal adanya kebakaran, maksimum sebesar jumlah
pertanggungan yang dinyatakan dalam polis

Asuransi Bersama

Syarat asuransi bersama adalah syarat menyatakan bahwa apabila harta benda diasuransikan
(dipertanggung jawabkan) dengan jumlah yanglebih rendah dari pada suatu persentase
tertentu dari pasar benda tersebut pada saat terjadinya kebakaran, maka perusahan yang
mempertanggungkan akan memikul kerugian karena kebakaran sebanding dengan selisih
jumlah pertanggungan dengan persentase tertentu dari harga pasar harta tersebut

Jumlah kerugian yang akan diganti oleh perusahaan asuransi adalah yang paling rendah dari
jumlah berikut :
a. jumlah yang dibebankan kepada perusahaan asuransi yang dihitung dengan cara
asuransi bersama
b. jumlah pertanggungan dalam polis
c. jumlah kerugian yang sebenarnya

Polis Gabungan

Apabila perusahaan mengasuransikan beberapa aktiva dalam satu polis, maka polis itu akan
menunjukkan syarat alokasi yang dasarnya adalah harga pasar aktiva – aktiva tersebut pada
saat terjadinya kebakaran

Pencatatan Asuransi Kebakaran

Apabila terjadi kebakaran atas harta yang diasuransikan maka langkah – langkah yang
dilakukan untuk mengadakan pencatatan akuntansinya adalah sebagai berikut :

a. Menyusun kembali catatan – catatan yang terbakar


b. Menyesuaikan buku – buku agar dapat menunjukkan keadaan yang sebenarnya pada
saat kejadiannya kebakaran
c. Menentukan nilai buku aktiva yang terbakar
d. Membebankan nilai buku aktiva yang terbakar dan biaya – biaya yant timbul pada
saat kebakaran, ke rekening kerugian kebakaran
e. Menetukan jumlah yang diterima dari perusahaan asuransi
f. Rekening kerugian kebakaran dikredit dengan jumlah ini dan jumlah yang diterima
dari penjualan aktiva yang terbakar
g. Menutup saldo rekening kerugian ke rekening laba rugi. Saldo ini menunjukkan rugi
atau laba dari kebakaran

Penyusutan Aktiva Tetap (Depreciation)


Thu, Jan 28, 2010

Panduan

Penyusutan (Depreciation) merupakan salah satu konsekwensi atas penggunaan aktiva tetap,
dimana aktiva tetap akan mengalami ke-aus-an atau penurunan fungsi.

Apa Itu Penyusutan (Depreciation) ?

Logika umum : Penyusutan (Depreciation) merupakan cadangan yang nantinya digunakan


untuk membeli aktiva baru untuk menggantikan aktiva lama yang sudah tidak produktif lagi .
Bandingkan dengan yang dibawah ini ……

Logika Akuntansi : Penyusutan (Depreciation) adalah Harga Perolehan Aktiva Tetap yang di
alokasikan ke dalam Harga Pokok Produksi atau Biaya Operasional akibat penggunaan aktiva
tetap tersebut.

atau ; Cost/Exepenses yang diperhitungkan (dibebankan) dalam Harga Pokok produksi atau
biaya operasional akibat pengunaan aktiva di dalam proses produksi dan operasional
perusahaan secara umum.

Pencatatan (Jurnal) Atas Penyusutan :

Bentuk Jurnalnya :
[-Debit-]. Depreciation = xxxx
[-Credit-]. Accumulated Depreciation = xxxx

Saat pencatatan :
Biasanya dicatat (dibukukan) pada saat penutupan buku (entah : akhir bulan, akhir kwartal,
akhir tahun buku).

Besar-nya :
Dicatat sebesar nilai penyusutannya, tergantung berbagai faktor (lebih rincinya, lanjutkan ke
sub pokok bahasan berikut ini…).
Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Biaya Penyusutan

1. Harga Perolehan (Acquisition Cost)


Harga Perolehan adalah faktor yang paling berpengaruh terhadap biaya penyusutan.
Mengenai “Harga Perolehan” telah kita bahas secara rinci pada artikel sebelumnya,
yang belum membaca, silahkan [-baca-]
2. Nilai Residu (Salvage Value)
Merupakan taksiran nilai atau potensi arus kas masuk apabila aktiva tersebut dijual
pada saat penarikan/penghentian (retirement) aktiva. Nilai residu tidak selalu ada, ada
kalanya suatu aktiva tidak memiliki nilai residu karena aktiva tersebut tidak dijual
pada masa penarikannya alias di jadikan besi tua, hingga habis terkorosi. Tentu saja
ini tidak dianjurkan, alangkah bagusnya jika di daur ulang.
3. Umur Ekonomis Aktiva (Economical Life Time)
Sebagian besar, aktiva tetap memiliki 2 jenis umur, yaitu :
- Umur fisik : Umur yang dikaitkan dengan kondisi fisik suatu aktiva. Suatu aktiva
dikatakan masih memiliki umur fisik apabila secara fisik aktiva tersebut masih dalam
kondisi baik (walaupun mungkin sudah menurun fungsinya).
- Umur Fungsional : Umur yang dikaitkan dengan kontribusi aktiva tersebut dalam
penggunaanya. Suatu aktiva dikatakan masih memiliki umur fungsional apabila aktiva
tersebut masih memberikan kontribusi bagi perusahaan. Walaupun secara fisik suatu
aktiva masih dalam kondisi sangat baik, akan tetapi belum tentu masih memiliki umur
fungsional. Bisa saja aktiva tersebut tidak difungsikan lagi akibat perubahan model
atas produk yang dihasilkan, kondisi ini biasanya terjadi pada aktiva mesin atau
peralatan yang dipergunakan untuk membuat suatu produk. Atau aktiva tersebut
sudah tidak sesuai dengan jaman (not fashionable), kondisi ini biasanya terjadi pada
jenis aktiva yang bersifat dekoratif (misalnya : furniture/mebeler, hiasan dinding,
dsb).
Dalam penentuan beban penyusutan, yang dijadikan bahan perhitungan adalah umur
fungsional yang biasa dikenal dengan umur ekonomis.

4. Pola Penggunaan Aktiva


Pola penggunaan aktiva berpengaruh terhadap tingkat ke-aus-an aktiva, yang mana
untuk mengakomodasi situasi ini biasanya dipergunakan metode penyusutan yang
paling sesuai.

Metode-metode Penyusutan (Depreciation Method)

Ada berbagai metode penyusutan, hanya beberapa metode saja yang biasa dipergunakan.

Berikut adalah 2 metode penyusutan yang paling banyak dipergunakan, karena paling mudah
dan paling relevan dengan perlakuan akuntansi.

1. Metode Garis Lurus (Straight Line Method)

Konsep dasarnya :

Metode ini menganggap aktiva tetap akan memberikan kontribusi yang merata (tanpa
fluktuasi) disepanjang masa penggunaannya, sehingga aktiva tetap akan mengalami tingkat
penurunan fungsi yang sama dari periode ke periode hingga aktiva diarik dari
penggunaannya.

Metode ini termasuk yang paling luas dipakai. Untuk penerapan “Matching Cost Principle”,
metode garis lurus dipergunakan untuk menyusutkan aktiva-aktiva yang fungsionalnya tidak
terpengaruh oleh besar kecilnya volume produk/jasa yang dihasilkan. Misalnya : bangunan,
peralatan kantor.

Anda mungkin juga menyukai