Anda di halaman 1dari 16

KRITERIA INVESTASI

1. NET PRESENT VALUE


2.
3.

NET BENEFIT COST RATIO
INTERNAL RATE OF RETURN
4. PROFITABILITY INDEX
5. PAYBACK PERIODS
Digunakan dalam rangka mencari ukuran
yang menyeluruh sebagai dasar
penerimaan/ penolakan atau urutan suatu
peroyek 
Dengan kata lain Kriteria Investasi
digunakan untuk menentukan apakah
suatu proyek layak dilaksanakan atau
harus ditolak.
Dasar dari kriteria ini tergantung dari
analisis yang digunakan, Analisis
Keuangan atau Analisis Ekonomi
Analisis Keuangan dan
Analisis Finansial
 cara pandang dari
Terdapat perbedaan
Analisis Keuangan ( Financial Analisys )
dengan Analisis Ekonomi ( Economical
Analisys ).

Hal ini terjadi karena jenis proyek yang


berbeda, swasta yang bersifat
maksimalisasi keuntungan dan
pemerintah yang maksimalisasi manfaat
sosial.
Analisis Keuangan ( Financial )

 Menitikberatkan pada pendekatan individu.

 Pelaksana biasanya swasta.

 Hasilnya merupakan Private Return.

 Lingkupnya mikro.
Analisis Ekonomi ( Economical )

 Pendekatan negara, berarti kegiatan bersifat makro.
 Hasilnya merupakan produktivitas masyarakat.
 Hasilnya disebut The Economic Return.
 Proyek diarahkan yang memberikan social return
paling tinggi.
Perbedaan antara Analisis
Keuangan dan Analisis Ekonomi

Analisis Keuangan : Analisis Ekonomi :
Harga Pasar/ Shadow Price/
Market Price. harga bayangan
Upah Berlaku Shadow Wages
setempat Beban Subsidi
Subsidi Pajak, transfer
Beban Pajak payment
Bunga Modal Bunga Modal
Jenis-jenis Kriteria Investasi :
1. Net Present Value ›0
Nilai bersih saat ini, NPV merupakan selisih antara benefit/

manfaat dengan biaya pada discount rate tertentu.
NPV menunjukkan kelebihan benefit dibandingkan dengan
biaya yang dikeluarkan.

NPV = ∑ Bt – Ct
(1+i)^n
= ∑ (Bt – Ct) df
= ∑ Net Benefit . df
Data alur kas PT. MAGIC

Tahun Benefit Cost Net Benefit Df 10%- PV

0 350 -350 1 -350


1
2
60
300
300
200

3 220 175
4 300 150
5 320 180
6 360 220
7 375 250
8 380 275
9 400 370

10 425 375

      npv
Lanjutan kriteria investasi……………..……..

2. Net Benefit Cost Ratio > 1


Perbandingan antara jumlah NPV positif dan NPV negatif,
kriteria ini menunjukkan berapa kali benefit diterima

dibandingkan dengan cost yang dikeluarkan.
Net B/C R =∑ (Bt – Ct ) df
∑ ( Ct – Bt ) df atau
= ∑ Net Benefit Positif
∑ Net Benefit Negatif atau
= ∑ PV Positif
∑ PV Negatif
Contoh hitungan Net B/C Ratio……….

Net Benefit df PV
-90
-240

  Net B/C Ratio


Lanjutan Kriteria Investasi……………………………………………..

3. Internal Rate of Return.



IRR adalah salah satu kriteria investasi untuk mengetahui
persentase keuntungan dari suatu proyek setiap tahun, juga
merupakan alat ukur kemampuanproyek dalam
mengembalikan bunga pinjaman.

Pada dasarnya IRR menunjukkan discount factor dimana PV


Cost = PV Benefit, sehingga NPV = 0, maka tingkat bunga
harus dinaikkan.
Langkah-langkah menghitung IRR :
1. Menentukan NPV positif.
2. Jika NPV > 0, maka naikkan tk. Bunga dengan interval max.

3.
5%

Jika masih positif naikkan lagi tk. Bunga, menggunakan trial
dan error.
4. Jika telah memperoleh NPV negatif, maka gunakan cara
interpolasi.
IRR = i1 + NPV (+) (i2 – i1 )
NPV (+) – NPV (-)

i1 = df dengan NPV (+)


i2 = df dengan NPV (-)
3. Profitability Index (PR)


PR adalah rasio perbandingan antara selisih benefit dengan biaya
operasi dan pemeliharaan dengan jumlah investasi. Nilai dari
masng-masing variabel dalam bentuk present value (telah
didiskon dengan DF darin SOCC) n
Rumus:  B   OM i
PR  i 1 n
i 1

 Ii
i 1

Jika: PR > 1 (satu) berarti proyek (usaha) layak dikerjakan


PR < 1 (satu) berarti proyek tidak layak dikerjakan
PR = 1 (satu) berarti proyek dalam keadaan BEP.
4. Net Benefit Cost Ratio (Net
B/C)
4. Net Benefit Cost Ratio (Net B/C)

Net B/C adalah perbandingan antara net benefit yang telah didiskon
positif (+) dengan net benefit yang telah didiskon negatif.
n
Rumus:
 N B ()
i
NetB / C  i 1
n

 N B ( )
i 1
i

Jika: Net B/C > 1 (satu) berarti proyek (usaha) layak dikerjakan
Net B/C < 1 (satu) berarti proyek tidak layak dikerjakan Net
B/C = 1 (satu) berarti cash in flows = cash out flows (BEP) atau
TR=TC
5. Gross Benefit Cost Ratio (Gross B/C)


Gross B/C adalah perbandingan antara benefit kotor yang telah
didiskon dengan cost secara keseluruhan yang telah didiskon.
Rumus: n

 B(1  r )
n

GrossB / C  i 1
n

 i
C
i 1
(1  r ) n

Jika: Gross B/C > 1 (satu) berarti proyek (usaha) layak dikerjakan
Gross B/C < 1 (satu) berarti proyek tidak layak dikerjakan Gross
B/C = 1 (satu) berarti proyek dalam keadaan BEP.

Gross B/C menunjukkan bahwa proyek layak dikerjakan.


6. Pay Back Period (PBP)


PBP adalah jangka waktu tertentu yang menunjukkan
terjadinya arus penerimaan (cash in flows) yang secara
kumulatif sama dengan jumlah investasi.
PBP digunakan untuk mengetahui berapa lama proyek dapat
mengembalikan investasi.
Rumus:

n n

I B i icp 1
PBP  Tp 1  i 1 i 1

Bp

Anda mungkin juga menyukai