Anda di halaman 1dari 17

Analisis Manfaat Biaya (AMB)

Sayifullah
Materi Presentasi
 Tujuan dan kegunaan AMB
 Keputusan pelaksanaan suatu program
suatu pemerintah
 Future value dan present value
 Metode pemilihan suatu proyek
 Manfaat dan kelemahan AMB
Analisis Manfaat Biaya (AMB)
 Bertujuan untuk melakukan evaluasi atas
penggunaan sumber-sumber ekonomi oleh
pemerintah.
 AMB dilakukan karena keterbatasan dana
sedangkan program dpt tak terbatas.
 Agar tercapai efisiensi penggunaan faktor-
faktor produksi.
 AMB tdklah menitikberatkan masalah
distribusi, stabilitas ekonomi, dsb.
Keputusan Pelaksanaan Suatu Program
Pemerintah
 AMB  analisis utk melaksanakan atau tdk
melaksanakan suatu program dr segi
efisiensi.
 Suatu program, meskipun efisien, dpt saja
tidak laksanakan apabila menimbulkan
ketimpangan distribusi pendapatan yg
semakin pincang.
 Suatu program, meskipun tidak efisien, dapat
saja dilaksanakan apabila dpt menimbulkan
distribusi pendapatan yg semakin baik.
Struktur Manfaat dan Biaya Beberapa Proyek
(Asumsi : Manfaat dan Biaya Terjadi di Tahun yg Sama)
Proyek Manfaat Biaya Manfaat Rasio Urutan
(Rp Juta) (Rp Juta) Bersih Manfaat M/B
(M-B) Biaya
A 10 20 -10 0,50 VI
B 30 15 15 2,00 I
C 200 180 20 1,11 V
D 125 70 55 1,78 II
E 300 215 85 1,39 IV
F 145 103 42 1,41 III

Bila dana yg tersedia tak terbatas, semua proyek dpt dilaksanakan, terlebih
apabila proyek-proyek tsb merupakan proyek yg penting.

Bila evaluasi proyek dilakukan, maka proyek yg dilaksaankan dgn berdasarkan


kriteria net benefit adalah : B, C, D, E, dan F.

Bila dana yg tersedia terbatas, yaitu Rp 300 juta, maka proyek yg dipilih adalah
B, D, dan F. B, D, dan F dipilih krn Manfaat > Biaya.
Konsep Future Value dan Present Value
 Dalam kenyataannya umur suatu proyek dpt lebih
dari satu tahun.
 Umur proyek yg lebih dari satu tahun
menimbulkan nilai manfaat yg diperoleh dari suatu
proyek dpt berbeda utk masa sekarang dan masa
yg akan datang.
 Manusia bersifat myopic atau baginya lebih baik yg
pasti sekarang daripada sesuatu yg belum pasti
pada saat yg akan datang.
 Konsep future value dan present value dpt
digunakan untuk mengukur manfaat suatu proyek
atau beberapa proyek agar diketahui berapa nilai
manfaatnya sekarang dan yg akan datang.
Future Value
 Bila seseorang mempunyai uang senilai Rp 5
juta dan dibungakan terus menerus dgn
tingkat bunga sebesar 10 persen selama 30
tahun, maka uang tsb akan bernilai Rp 87
juta pada tahun ke-30 atau 5(1,10)30 = 87.
 Rumus umum penghitungan future value :
Pn = P0 (1+i)n
di mana,
Pn adalah nilai uang di masa akan datang
P0 adalah nilai uang di masa sekarang
i adalah tingkat bunga
n adalah tahun
Present Value
 Bila seseorang menerima uang senilai Rp 5 juta
untuk 5 tahun yg akan datang dgn tingkat bunga
yg berlaku adalah 10 persen, maka nilai uang tsb
sekarang tidaklah sama sebesar Rp 5 juta tetapi
Rp 3,10 juta atau 5/(1,10)5 = 3,10.
 Rumus umum penghitungan present value :
P0 = Pn / (1+i)n
di mana,
P0 adalah nilai uang di masa sekarang
Pn adalah nilai uang di masa akan datang
i adalah tingkat bunga
n adalah tahun
Metode Pemilihan Suatu Proyek
 Net Present Value (Nilai Bersih Sekarang)
 Internal Rate of Return (IRR)
 Ratio Manfaat Biaya
Net Present Value (Nilai Bersih Sekarang)

 Nilai bersih suatu proyek merupakan nilai


dari suatu proyek setelah dikurangkan
seluruh biaya pd suatu tahun tertentu dari
keuntungan atau manfaat yg diterima pada
tahun yg bersangkutan dan didiskontokan
dgn tingkat bunga yg berlaku.
 NBS = B0-C0 + (B1-C1/(1+i)) + (B2-C2/(1+i)2)
+ (B3-C3/(1+i)3) + … + (Bn-Cn/(1+i)n)
 NBS = ∑ (Bn-Cn/(1+i)n)
Kriteria Nilai Bersih Sekarang (dalam jutaan Rp)

Tahun Proyek
Pabrik Semen Pabrik Minyak
0 -1.000 -1.000
1 600 0
2 0 0
3 550 1.200
Nilai Bersih Sekarang dgn Berbagai Tingkat
Bunga
i (tingkat bunga) Nilai Sekarang (dlm jutaan Rp)
Pabrik semen Pabrik minyak
0 150 200
0.01 128 165
0.03 86 98
0.05 46 37
0.07 10 -21

Tingkat bunga yg terlalu tinggi akan menyebabkan NBS menjadi rendah untuk
proyek-proyek yg memberikan hasil dalam jangka waktu lama. Sebaliknya,
tingkat bunga yg rendah akan memprioritaskan pada proyek-proyek yg
memberikan hasil yg cepat.
Internal Rate of Return (IRR)
 IRR yaitu tingkat diskonto (r) yg
menghasilkan nilai sekarang suatu
proyek sama dgn nol.
 Rumus umum metode IRR :
 B0-C0 + (B1-C1/(1+r)) + (B2-C2/(1+r)2) +
(B3-C3/(1+r)3) + … + (Bn-Cn/(1+r)n) = 0
Contoh Penghitungan IRR
 Perusahaan berencana mengeluarkan biaya
promosi melalui radio sebesar 1 miliar tahun
ini dan diperkirakan tahun depan penerimaan
perusahaan akan meningkat 1,04 miliar.
 Tingkat pengembalian atau rate of return
biaya promosi dgn metode IRR :
-1.000.000.000+(1.040.000.000/(1+r))=0
1.040 = 1.000 (1+r)
1.040 = 1.000 + 1.000r
40 = 1.000r
r = 40/1000 = 0,04 = 4 %
Keputusan Pelaksanaan Suatu Proyek
(Membandingkan rate of return, r dgn tingkat bunga berlaku, i)

 Bila r > i  go
 Bila r < i  no go
Metode Rasio Manfaat Biaya
 M = M0 + (M1/(1+i)) + (M2/(1+i)2) +
(M3/(1+i)3) + … + (Mn/(1+i)n)
 C = C0 + (C1/(1+i)) + (C2/(1+i)2) +
(C3/(1+i)3) + … + (Cn/(1+i)n)
 Bila M/C > 1  go
 Bila M/C < 1  no go
Manfaat Kelemahan
 Terjaminnya penggunaan  Tidak memperhatikan segi
sumberdaya ekonomi distribusi pendapatan.
secara efisien.  Tidak semua proyek dpt
dihitung secara kuantitatif.
 Terjadinya bias pemilihan
proyek karena hanya
proyek yg dapat hitung
secara kuantitaif saja yg
dievaluasi.

Manfaat dan Kelemahan Analisis Manfaat dan Biaya

Anda mungkin juga menyukai