Anda di halaman 1dari 30

EVALUASI PROYEK

Mulia Winirsya Apriliyanti, S.TP, MP


Pendahuluan
• Pembangunan suatu negara diperlukan kegiatan-kegiatan
berupa proyek.
• Proyek merupakan unit operasional pembangunan yang paling
kecil .
• Mempersiapkan proyek menyangkut aspek perencanaan atau
pelaksanaa proyek.
• Perencanaan proyek harus disusun secara cermat  secara
administrasi, teknis, dan ekonomis.
PROYEK
Jenis-jenis :
• Proyek fisik dan non fisik
• Proyek Pemerintah dan individu
• Proyek yang berorientasi sosial dan ekonomi
• Proyek skala besar dan kecil
PROYEK
Merupakan suatu kegiatan tertentu, dimaksudkan
untuk mencapai tujuan tertentu dengan menggunakan
sumber-sumber daya untuk memperoleh manfaat
(benefit) setelah beberapa periode
• Proyek memerlukan cost , yang diharapkan dapat memberikan suatu hasil (return
dalam waktu tertentu).

• Suatu perencanaan, pembiayaan, dan pelaksanaan diperlukan dalam proyek  yang


disesuaikan dengan tujuan yang ingin dicapai.

• Suatu proyek mempunyai tiga unsur utama yaitu BIAYA, MANFAAT, dan WAKTU.

• Analisis proyek dilakukan untuk membantu mengambil keputusan dalam menentukan


pemilihan penanaman investasi di dalam suatu proyek yang tepat, dari berbagai
alternatif yang dapat dilaksanakan.
EVALUASI
PROYEK
Suatu sistem analisis yang membandingkan biaya
dan manfaat untuk menentukan apakah suatu
proyek yang diusulkan akan mencapai tujuan,
sehingga dijadikan sebagai alat untuk menilai
kewajaran suatu proyek.
• Berdasarkan cara dan tujuannya, analisis proyek
dibedakan menjadi :

1. Analisis Finansial
2. Analisis Ekonomis
Analisis Finansial Analisis Ekonomis

Dilakukan untuk kepentingan individu atau lembaga Lebih ditujukan untuk melihat manfaat yang
yang menanamkan modalnya dalam proyek diperoleh oleh masyarakat luas, atau perekonomian
tersebut, misalnya: petani, wiraswata atau sebagai suatu sistem keseluruhan.
perusahaan.

Nilai yang digunakan (harga barang, upah) yang Nilai yang digunakan (harga barang, upah) yang
digunakan nilai yang berlaku di pasar (market price) digunakan nilai nilai ekonomi bayangan (shadow
price atau accounting price)

Harga suatu barang yang sama akan mempunyai nilai yang berbeda di dalam kedua analisis tersebut.
Komponen biaya dan manfaat yang digunakan
dalam
KOMPONEN
analisis proyek
ANALISIS
FINANSIAL EKONOMI
1. Biaya (Cost)
- Investasi V V
- Operasi V V
- Pemeliharaan V V
- Upah/ gaji V V
- Pajak V X
- Pengembalian kredit dan bunga V X
- Biaya sosial X V

2. Manfaat (Benefit)
- Hasil produksi V V
- Subsidi V X
- Kredit V X
- Hibah (Grant) V V
• Dalam arus kas / cash flow pada analisis finansial dan analisis
ekonomi  nilai penyusutan tidak perlu dimasukkan karena sudah
tercakup dalam komponen investasi.
• Nilai inflasi juga tidak ikut diperhitungkan karena diasumsikan bahwa
inflasi mempunyai pengaruh yang seimbang terhadap biaya dan
manfaat.
• Untuk menilai kelayakan suatu proyek/ membuat rangking beberapa
proyek yang harus dipilih  dapat menggunakan beberapa kriteria :
1. Net Present Value (NPV)
2. Internal Rate of Return (IRR)
3. Benefit Cost Ratio (B/ C)
Kegunaan EVALUASI PROYEK

• Digunakan dalam studi kelayakan (feasibility study)


• Alat/prasarana untuk mengajukan ke bank/
investor
• Bahan pertimbangan dalam penentuan skala
prioritas
PENYUSUNAN ARUS KAS

• Dalam menentukan nilai kriteria investasi dari suatu proyek 


pada tahap awal perlu dilakukan penyusunan arus kas pada
setiap tahun selama umur proyek.

• Arus kas merupakan jumlah biaya yang dikeluarkan (cost) dan


pendapatan (manfaat) selama proyek berlangsung.
Penggunaan angka tahun untuk menggambarkan arus kas :

1. Dimulai dari tahun ke-0, 2. Dimulai dari tahun ke-1


Investasi dikeluarkan pada masa persiapan Investasi dikeluarkan pada saat mulai
(umumnya 1 tahun) sebelum proyek proyek, tanpa masa persiapan.
dimulai.
Dalam bentuk ini dapat dijumpai suatu
Artinya pada saat proyk dimulai, invstasi
sudah selesai dikeluarkan seluruhnya. pengeluaran investasi yang berjalan
dalam beberapa tahun, dan
penerimaan/ manfaat mungkin baru
akan mulai diperoleh pada tahn kedua,
*** Jadi, dalam penentuan arus kas ketiga atau tahun berikutnya.
tergantung pada perencanaan proyek yang
bersangkutan.
Istilah-istilah
• Benefit : Suatu manfaat yang diperoleh dari suatu proyek baik yang dapat dihitung atau
dinilai dengan uang ataupun yang tidak dapat dinilai dengan uang, baik secara langsung
maupun tidak langsung.

• Discount factor (Df) :


 Pengganda/ pengali untuk menjumlahkan uang yg akan datang, bila dinilai dalam waktu
sekarang.
 Dapat diketahui jika kita mempunyai informasi mengenai tingkat bunga modal dan periode
waktu yang digunakan dalam analisis.
 Perubahan nilai uang terhadap waktu (nilai yang diterima yg akan datang)  diharapkan
serendah-rendahnya.
 Rumus bunga present worth compound amount P = (1+i)-n
 Fungsi rumus : untuk mendapatkan P bila diketahui F, n, i diketahui.
 Yang digunakan tabel discount factor dengan Present value, apabila jumlah penerimaan =1
 P = F (1+i)-n
• Social opportunity cost of capital :
 Biaya sosial yg ditanggung oleh rakyat.
 Sebagai discount factor yg biasanya digunakan sebagai acuan dalam
perhitungan IRR, NPV.
 utk menentukan layak tidaknya gagasan usaha yg diajukan.
1. Net Present Value (NPV)
• Kriteria investasi dengan menghitung nilai keuntungan dari suatu proyek yang diproyeksikan pada waktu
sekarang (present value).
• Merupakan nilai sekarang (Present Value) dari selisih antara Benefit (Manfaat) dengan Cost (Biaya) pada
discount rate tertentu.
• NPV menunjukkan kelebihan Benefit dibandingkan dengan Cost.

n
NPV   NBi (1  i )  n atau Dimana:
i 1 NB = Net benefit = Benefit – Cost
n
NBi C = Biaya investasi + Biaya operasi
NPV   atau
i 1 (1  i ) n Bi = Benefit yang telah didiskon
n n Ci = Cost yang telah didiskon
NPV   Bi  Ci   N Bi i = diskon faktor
i 1 i 1
n = tahun (waktu)
Kriteria:
• NPV > 0 (nol) → usaha/proyek layak (feasible) untuk dilaksanakan
• NPV < 0 (nol) → usaha/proyek tidak layak (feasible) untuk
dilaksanakan
• NPV = 0 (nol) → usaha/proyek berada dalam keadaan BEP

• Jika PV benefit lebih besar dari PV cost  proyek


menguntungkan.

• Untuk menghitung NPV diperlukan data tentang perkiraan biaya


investasi, biaya operasi, dan pemeliharaan serta perkiraan benefit dari
proyek yang direncanakan.
Contoh 1:
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan untuk membangun
industri pengolahan hasil pertanian, diketahui:
Dana investasi: Rp. 35.000.000,- dialokasikan selama 2 tahun, yaitu
tahun persiapan Rp. 20.000.000,- dan tahun pertama Rp. 15.000.000,-.
Kegiatan pabrik dimulai setelah tahun ke-2 dari pengembangan kontruksi.
Jumlah biaya operasi dan pemeliharaan berdasarkan rekapitulasi dari
berbagai biaya pada tahun kedua sebesar Rp 5.000.000,- per tahun dan
untuk tahun-tahun berikutnya seperti pada tabel 1. Benefit dari kegiatan
industri ini adalah jumlah produksi dari pengolahan hasil-hasil pertanian.
Kegiatan produksi dimulai pada tahun kedua dengan jumlah penghasilan
Rp 10.000.000,- sedang tahun-tahun berikutnya seperti terlihat pada tabel 1.
Berdasarkan data di atas, apakah rencana pembukaan industri yang
mengolah hasil pertanian tersebut layak untuk dkembangkan bila dilihat
dari segi NPV dengan diskon faktor sebesar 18%?
Tabel 1: Perhitungan NPV (dalam Rp.000,-)
Thn Investasi Biaya Total Cost Benefit Net Benefit D.F. Present Value
Operasi 18%
0 20.000 - 20.000 - -20.000 1,0000 -20.000
1 15.000 - 15.000 - -15.000 0,8475 -12,713
2 - 5.000 5.000 10.000 5.000 0,7182 3,591
3 - 6.000 6.000 12.000 6.000 0,6086 3,652
4 - 6.000 6.000 14.000 8.000 0,5158 4,126
5 - 7.000 7.000 17.000 10.000 0,4371 4,371
6 - 7.000 7.000 21.000 14.000 0,3704 5,186
7 - 8.000 8.000 25.000 17.000 0,3139 5,336
8 - 9.000 9.000 30.000 21.000 0,2660 5,586
9 - 10.000 10.000 36.000 26.000 0,2255 5,863
10 - 11.000 11.000 43.000 32.000 0,1911 6,115
NPV 11.115
2. Benefit Cost Ratio
(Analisa Manfaat dan Biaya )
• Analisis kelayakan ini merupakan tingkat perbandingan antara
manfaat dan biaya dari suatu proyrk.
• Dalam perhitungan BC ratio terdapat dua cara yang dapat
digunakan yaitu :
1. Net Benefit Cost Ratio (Net B/C)
2. Gross Benefit Cost Ratio (Gross B/C)
Net Benefit Cost Ratio (Net B/C)
• Net B/C adalah perbandingan antara net benefit yang telah didiskon positif (+)
dengan net benefit yang telah didiskon negatif
• Net B/C adalah perbandingan antara jumlah NPV positif dengan jumlah NPV
negatif.
• Net B/C menunjukkan gambaran berapa kali lipat benefit akan diperoleh dari cost
yang dikeluarkan.
n

 N B () i
NetB / C  i 1
n

 N B ( )
i 1
i

Jika:
Net B/C > 1 (satu) berarti proyek (usaha) layak dikerjakan
Net B/C < 1 (satu) berarti proyek tidak layak dikerjakan
Net B/C = 1 (satu) berarti cash in flows = cash out flows (BEP atau TR=TC)
Dari Contoh 1 dibuat Tabel 2 berikut:
Tabel 2: Jumlah benefit dan persiapan Perhitungan Net B/C
Proyek
n
Th Net Benefit
D.F.
18%
Present Value  N B ()
i
0 -20.000.000 1,0000 -20.000.000 NetB / C  i 1
n

1 -15.000.000 0,847458 -12,713.870  N B ( )


i 1
i

2 5.000.000 0,718218 3,590.920


43.825.599
3 6.000.000 0,608631 3,651.785 NetB / C   1,3397  1,34
4 8.000.000 0,515789 4,126.312 32.711 .870
5 10.000.000 0,437109 4,371.090
6 14.000.000 0,370432 5,186.048
7 17.000.000 0,313925 5,336.725 Hasil perhitungan menunjukkan bahwa Net
8 21.000.000 0,266038 5,586.798
B/C > 1, berarti proyek tersebut layak untuk
9 26.000.000 0,225456 5,861.856
dikerjakan.
10 32.000.000 0,191064 6,114.048
23
Gross Benefit Cost Ratio (Gross B/C)
• Gross B/C adalah perbandingan antara benefit kotor yang telah didiskon
dengan cost secara keseluruhan yang telah didiskon.
• Gross B/C adalah perbandingan antara jumlah Present Value Benefit (PV
Benefit) dengan jumlah Present Value Cost (PV Cost)
n
Jika:
 B(1  r )  n Gross B/C > 1 : berarti proyek (usaha) layak
GrossB / C  i 1
n dikerjakan
 C (1  r )
i
n
Gross B/C < 1 : berarti proyek tidak layak dikerjakan
i 1 Gross B/C = 1 : berarti proyek dalam keadaan BEP.

Dari contoh 1 (tabel 2), Gross B/C dapat dihitung sbb:


69.077.839
GrossB / C   1,1917  1,19
57.964.101

Gross B/C menunjukkan bahwa proyek layak dikerjakan


3. Internal Rate of Return (IRR)

• IRR untuk mengetahui persentase keuntungan dari suatu proyek tiap


tahun.
• IRR alat ukur kemampuan proyek dalam mengembalikan bunga
pinjaman.
• IRR pada dasarnya menunjukkan PV (B) = PV (C)
• Tingkat suku bunga yang membuat B/C = 1
• Suatu proyek akan menguntungkan kalau IRR lebih besar dari bunga
modal yang dikenakan (IRR>i)
Jika IRR > SOCC maka proyek dikatakan layak
IRR = SOCC berarti proyek pada BEP
IRR < SOCC dikatakan bahwa proyek tidak layak

Untuk menentukan besarnya nilai IRR harus dihitung dulu NPV 1 dan NPV2
dengan cara coba-coba. Jika NPV1 bernilai positif maka discount factor
kedua harus lebih besar dari discount factor prtama, dan sebaliknya.

NPV 
IRR  it   
 i  i 


NPV  

 
 NPV  


 2 1 


 
  
   
Keterangan :
i1 = Discount Faktor (Tingkat bunga) yang menghasilkan NPV1 (Positif)
i2 = Discount Faktor (Tingkat bunga) yang menghasilkan NPV2 (Negatif)
(dalam Rp.000,-)
NPV1
Thn NetBenefit D.F. Present D.F. Present IRR  i1  i2  i1 
18% Value 24% Value ( NPV1  NPV2 )
0 -20.000 1 -20.000 1 -20.000 11 .114
IRR  0,18  (0,24  0,18)
1 -15.000 0,8475 -12.713 0,8065 -12.098 (11 .114  48)
IRR  0,23974  23,97%
2 5.000 0,7182 3.591 0,6504 3.252
3 6.000 0,6086 3.652 0,5245 3.147
4 8.000 0,5158 4.126 0,423 3.384
5 10.000 0,4371 4.371 0,3411 3.411 Hasil perhitungan menunjukkan
6 14.000 0,3704 5.186 0,2751 3.851 bahwa IRR 23,97% lebih besar dari
7 17.000 0,3139 5.336 0,2218 3.771 suku bunga sebesar 18%, berarti
8 21.000 0,266 5.586 0,1789 3.757 proyek tersebut layak untuk
26.000 0,2255 5.863 0,1443 3.752
9 dikerjakan
10 32.000 0,1911 6.115 0,1164 3.725
NPV 11.113,60 -48,00
4. Pay Back Period (PBP)
• PBP adalah jangka waktu tertentu yang menunjukkan terjadinya arus
penerimaan (cash in flows) yang secara kumulatif sama dengan jumlah
investasi dalam bentuk present value.

• PBP digunakan untuk mengetahui berapa lama proyek dapat


mengembalikan investasi.
Dimana:
PBP = Pay Back Period
Rumus: n n
Tp-1 = Tahun sebelum terdapat PBP
I i   Bicp 1 Ii = Jumlah investasi telah didiskon
PBP  T p 1  i 1 i 1
Bicp-1 = Jumlah benefit yang telah didiskon
Bp sebelum PBP
Bp = Jumlah benefit pada PBP
Dari Tabel, PBP dapat dihitung sbb:
32.712  29.137
PBP  5 
7.778
PBP  5  0,4596

PBP = 5 tahun 5 bulan 15 hari.

Untuk nilai Tp-1 dihitung secara kumulatif dari nilai benefit yang telah didiskon
(7.182+7.303+7.221+7.431=29.137) karena pada tahun kelima terdapat
kumulatif benefit di bawah jumlah investasi yang telah didiskon.
Nilai Bp yaitu jumlah benefit pada PBP adalah sebesar 7.778, berarti pada
tahun keenam terdapat jumlah kumlatif benefit sama dengan jumlah
investasi.
05/24/2023 29
Thank You
Insert the Sub Title of Your Presentation

Anda mungkin juga menyukai