Dibuat Oleh:
Ridhwan Abdul Wahid 21010117140085
Kelas A
Proyek pembangunan tidak terlepas dari adanya investasi. Investasi ini tentunya perlu
dianalisis kelayakan finansialnya sebelum dilaksanakan sebuah proyek pembangunan.
Analisis kelayakan finansial ini dilakukan dengan konsep memproyeksikan perbandingan
antara biaya yang dikeluarkan (cost) dengan pendapata (benefit) yang nantinya akan
diterima dari pembangunan sebuah proyek. Ada berbagai macam kriteria untuk
menganalisis suatu kelayakan finansial proyek, salah satunya yaitu Benefit Cost Ratio
(BCR).
Benefit Cost Ratio adalah kriteria kelayakan finansial yang menghitung perbandingan
antara jumlah nilai sekarang dari pendapatan (benefit) dan pengeluaran (cost) proyek
selama umur ekonomisnya. Hasil perhitungan BCR harus memiliki rasio atau
perandingan lebih besar dari 1. Semakin besar selisihnya terhadap 1 maka semakin kecil
resiko investasi proyeknya (invesment risk). Penggunaan analisis menggunakan BCR
sangat dikenal untuk kepentinggan proyek di sektor publik. Hal ini dikarenakan adanya
penekanan pada manfaat (benefit) untuk kepentingan umum. Namun bukan berarti pihak
swasta mengabaikan kriteria kelayakan finansial ini. Adapun rumus yang digunakan
untuk menghitung BCR sebagai berikut:
PV Benefit
BCR= ……….…………………………… (2)
Cf
Dimana:
BCR = Perbandingan manfaat terhadap biaya (benefit-cost ratio)
PVBenefit = Nilai sekarang benefit
PVBenefit = Nilai sekarang biaya
Cf = Nilai investasi awal
Pada proyek-proyek sektor swasta, benefit umumnya berupa pendapatan minus biaya
diluar biaya pertama (misal untuk operasi dan produksi), sehingga perhitungan BCR nya
menjadi:
R−C op
BCR= ……….…………………………… (3)
Cf
Dimana:
R = Nilai sekarang pendapatan
Cop = Nilai sekarang biaya (diluar biaya pertama)
Cf = Nilai investasi awal
Kriteria dari hasil perhitungan BCR adalah sebagai berikut:
BCR < 1 usulan proyek ditolak
BCR = 1 netral
BCR > 1 usulan proyek diterima
PV Benefit 192.249.011
BCR = = = 2,26
PV Cost 85.00 .000
Nilai BCR > 1 maka proyek pengembangan perumahan tersebut layak untuk
dilakukan
Proyek Y
Operasi & Disc Fac: 1/(1+i)^n PVc PVb
Tahun Investasi Benefit
Pemeliharaan Operasi &
(n) (milyar) (milyar) 8% 10% Investasi Benefit
(milyar) Pemeliharaan
(a) (b) (c) (d) (e) (f) (g) = (b) * (e) (h) = (c) * (e) (i) = (d) * (f)
0 50 1 1 50
1 80 15 0.926 0.909 74.074 13.636
2 15 70 0.857 0.826 12.397 57.851
3 25 75 0.794 0.751 18.783 56.349
4 25 80 0.735 0.683 17.075 54.641
5 35 80 0.681 0.621 21.732 49.674
Jumlah 124.074 83.624 218.515
PV Benefit 218,515
BCR Proyek Y = = = 1,05 (BCR > 1)
PV Cost (124,074+ 83,624)
Proyek Z
Operasi & Disc Fac: 1/(1+i)^n PVc PVb
Tahun Investasi Benefit
Pemeliharaan Operasi &
(n) (milyar) (milyar) 8% 10% Investasi Benefit
(milyar) Pemeliharaan
(a) (b) (c) (d) (e) (f) (g) = (b) * (e) (h) = (c) * (e) (i) = (d) * (f)
0 150 1 1 150
1 50 25 0.926 0.909 22.727
2 25 80 0.857 0.826 20.661 66.116
3 35 80 0.794 0.751 26.296 60.105
4 30 90 0.735 0.683 20.490 61.471
5 40 90 0.681 0.621 24.837 55.883
Jumlah 150.000 115.012 243.575
PV Benefit 243,575
BCR Proyek Z = = = 0,92 (BCR < 1)
PV Cost (150+115,012)
Usulan proyek yang tidak layak adalah proyek X dan Proyek Z karena nilai BCR
nya kurang dari 1
3. Untuk memudahkan perhitungan dibuat cash flow dan tabel arus kas
R R R
I1 I2 C1 C1 C1 C1 C1 C2 C2 C2 C2 C2
2022 2023 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35
B1 B1 B1 B1 B1 B2 B2 B2 B2 B2
Keterangan:
I1 = Rp. 750 Milyar
I2 = Rp. 400 Milyar
C1 = Rp. 6 Milyar
C2 = Rp. 6,6 Milyar
R = Rp. 2 Milyar
B1 = Rp. 175 Milyar
B2 = Rp. 183,75 Milyar