Anda di halaman 1dari 25

MANAJEMEN KEUANGAN

: PENGANGGARAN MODAL

10
Modul ke

(CAPITAL BUDGETING)

Fakultas

Ekonomi & Bisnis

Oleh :
Program Studi Team Teaching
Manajemen S1 Staf Pengajar FEB Universitas Widyatama
Penganggaran Modal

Sub Bahasan Pertama


Pembuatan Template Persentasi dengan menggunakan software Microsoft Powerpoint,
digunakan sebagai standar persentasi modul-modul yang digunakan selama kegiatan
Proses Belajar Mengajar (PBM) dilingkungan Universitas Widyatama.
Replacement
REPLACEMENT
Mengganti aktiva tetap lama yang masih mempunyai umur
ekonomis dengan aktiva tetap baru yang lebih menguntungkan.

Langkah : - menghitung nilai investasi awal (net investment)


- menghitung tambahan cashflow (incremental
cashflow)
- menganalisis kelayakan proyek dengan metode NPV
Contoh Soal:
PT. IVANDHARU merencanakan akan mengganti mesin yang dibeli 3
tahun lalu seharga Rp 500.000.000, umur ekonomis 7 tahun dan nilai
residu Rp 80.000.000, dengan mesin baru yang diperkirakan lebih
efisien seharga Rp 700.000.000 dengan umur ekonomis 4 tahun dan
nilai residu sebesar Rp 200.000.000. Mesin lama diperkirakan akan
laku dijual dengan harga Rp 350.000.000. Atas penggantian mesin
tersebut diharapkan bisa menghemat biaya tunai sebesar Rp
115.000.000 per tahun. Pajak 30% dan return yang diharapkan 18%.
Layakkah proyek tersebut?
Penyelesaian:
1. Menghitung investasi bersih (net investment)
a. Menghitung penjualan ML:

Nilai buku ML Rp 320.000.000


Laba bersih penjualan ML Rp 21.000.000
Penerimaan bersih Rp 341.000.000
Harga beli MB Rp 700.000.000
Investasi Bersih Rp 359.000.000

b. Menghitung penerimaan bersih dan investasi bersih:

Harga beli ML Rp 500.000.000


Akumulasi penyusutan Rp 180.000.000
Nilai buku ML Rp 320.000.000
Harga jual ML Rp 350.000.000
Laba penjualan ML Rp 30.000.000
Pajak 30% Rp 9.000.000
Laba bersih penjualan ML Rp 21.000.000
2. Menghitung tambahan cashflow (incremental cashflow) per tahun:

Penghematan tunai Rp 115.000.000


Penyusutan:
MB = Rp 125.000.000
ML = Rp 60.000.000
Tambahan penyusutan Rp 65.000.000
Tambahan laba sebelum pajak Rp 50.000.000
Pajak 30% Rp 15.000.000
Tambahan EAT Rp 35.000.000
Tambahan penyusutan Rp 65.000.000
Tambahan Cashflow Rp 100.000.000
3. Menganalisis kelayakan proyek dengan metode NPV
PV dari tambahan Cf tahun 1-4 = Rp 100.000.000 (PVIFA18%; 4)
= Rp 100.000.000 (2,690) = Rp 269.000.000

PV dari nilai residu tahun ke-4 = Rp 200.000.000 (PVIF18% ; 4)


= Rp 200.000.000 (0,516) = Rp 103.200.000

Total Present value of cashflow Rp 372.200.000


Investasi bersih Rp 359.000.000

Net Present Value (NPV) Rp 13.200.000

Keputusan: proyek layak karena menghasilkan NPV yang bernilai positif


sebesar Rp 13.200.000.
Capital Rationing
CAPITAL RATIONING
Capital Rationing yaitu memilih beberapa proyek dalam waktu yang
bersamaan dengan dana yang terbatas.

Proyek yang akan dipilih tergantung pada:

1. Sifat Proyek
a. Independen
b. Kontinjensi
c. Mutually Exclusive

2. Analisis Waktu
a. Analisi waktu tunggal: untuk proyek yang tidak bisa ditunda
b. Analisis waktu ganda: untuk proyek yang bisa ditunda.
Contoh Soal:

PT Mekar Berseri sedang mempertimbangkan beberapa proyek, sbb:


Proyek Kabutuhan Dana Investasi (Rp) PI
A 200.000.000 1,12
B 250.000.000 1,15
C 150.000.000 1,22
D 300.000.000 1,09
E 200.000.000 1,10
F 100.000.000 1,07
G 150.000.000 0,98

Proyek B dan E bersifat mutually exclusive, proyek C dan G bersifat


kontijensi, sedangkan lainnya bersifat independen. Dana tersedia
sebesar Rp 900.000.000. Proyek mana yang sebaiknya dipilih?
Penyelesaian:
1) Proyek B dan E bersifat mutually exclusive, maka proyek B yang dipilih,
karena menghasilkan PI paling besar, proyek E ditolak.
2) Proyek C dan G bersifat kontijensi, maka perlu dihitung PI gabungan.

Proyek Investasi PI PV of Cf
C Rp 150.000.000 1,22 Rp 186.000.000
G Rp 150.000.000 0,98 Rp 144.000.000

Rp 300.000.000 Rp 330.000.000

Proyek C dan G layak.


3. Proyek yang lain bersifat independen, maka dibuat ranking
berdasarkan PI, sbb:

Ranking Kabutuhan Dana Investasi (Rp) PI


Proyek
B 250.000.000 1,15
A 200.000.000 1,12
C+G 300.000.000 1,10
D 300.000.000 1,09
F 100.000.000 1,07
4. Berdasarkan ranking dan keterbatasan dana (Rp 900.000.000), maka:
Alternatif I: memilih proyek B, A, C + G, dan F

Proyek Investasi (Rp) PI PV of Cf


B 250.000.000 1,15 287.500.000
A 200.000.000 1,12 224.000.000
C+G 300.000.000 1,10 330.000.000
F 100.000.000 1,07 107.000.000

Total 850.000.000 948.500.000


Alternatif II: memilih proyek A, C + G, D dan F

Proyek Investasi (Rp) PI PV of Cf


A 200.000.000 1,12 224.000.000
C+G 300.000.000 1,10 330.000.000
D 300.000.000 1,09 327.000.000
F 100.000.000 1,07 107.000.000

Total 900.000.000 988.000.000

5) Keputusan:
Alternatif I menghasilkan PI gabungan 1,12 (ada sisa dana Rp 50.000.000)
Alternatif II menghasilkan PI gabungan 1,10 (tidak ada sisa dana)
Maka sebaiknya memilih alternatif I yaitu proyek B, A, C + G, dan F (PI lebih
tinggi).
Usulan Investasi dengan Umur Berbeda
Pemilihan Usulan Investasi Dgn Umur Berbeda
a. Replacement Chain Approach (ekualisasi umur proyek)
Merupakan metoda yang menyamakan umur kedua proyek
yang berbeda dengan mengasumsikan membeli aktiva
tersebebut beberapa kali sehingga menghasilkan umur aktiva
yang sama.
b. Equivalent Annual Annuity Method (metoda NPV tak terhingga)
Merupakan metoda yang menentukan nilai rata-rata NPV
tahunan dengan membaginya dengan discount factor
annuitynya selama umur ekonomis masing-masing proyek.
Untuk menghitung EAA rumusnya sebagai berikut :
Contoh Soal:
Suatu perusahaan sedang mempertimbangkan 2 buah proyek yang
bersifat mutually exclusive. Ada dua alternative alat pemindah barang
yaitu system conveyor (proyek C) dan truk forklift (proyek F), dengan
besar investasi masing-masing Rp. 300.000.000 dan Rp. 200.000.000.
Proyek C mempunyai umur 6 tahun dan proyek F mempunyai umur 3
tahun dengan discount factor 15 %
Arus kas dari kedua proyek ini sebagai berikut :.
Tahun Arus Kas Proyek C Arus Kas Proyek F
1 75.000.000 100.000.000
2 105.000.000 120.000.000
3 120.000.000 140.000.000
4 105.000.000
5 90.000.000
6 105.000.000
Contoh Soal:
Dari data tersebut tentukan proyek mana yang sebaiknya
dilaksanakan oleh perusahaan dengan menggunakan metoda :
1. Replacement Chain Approach (ekualisasi umur proyek)
2. Equivalent Annual Annuity Method (metoda NPV tak terhingga)
Penyelesaian:
Dengan melakukan perhitungan NPV dan IRR diperoleh hasil
perhitungan sebagai berikut :

Proyek NPV IRR


C 73.740.000 25,33%
F 69.840.000 34,13%
Dari kedua proyek tersebut secara perhitungan NPV proyek C yang
dipilih karena mempunyai NPV yang lebih besar dari proyek F, tetapi
secara perhitungan IRR proyek F dipilih karena mempunya nilai IRR
yang lebih besar dibandingkan dengan proyek C. Untuk menentukan
proyek mana yang dipilih, maka dilakukan perhitungan sebagai
berikut :
Penyelesaian:
a. Replacement Chain Approach (ekualisasi umur proyek)
Proyek C

Proyek F
Penyelesaian:
Perhitungan NPV dan IRR proyek F
Tahun Arus Kas Proyek F PVIF(15%,6) Present Value
1 100.000.000 0,87 87.000.000
2 120.000.000 0,756 90.720.000
3 -60.000.000 0,658 -39.480.000
4 100.000.000 0,572 57.200.000
5 120.000.000 0,497 59.640.000
6 140.000.000 0,432 60.480.000
Jumlah PV 315.560.000
Investasi 200.000.000
NPV Proyek F 115.560.000

Dengan melakukan trial and error dengan rentang tingkat discount


factor 15% - 35% diperoleh tingkat IRR = 34,26%
Kesimpulan :
Proyek yang sebaiknya dilaksanakan oleh perusahaan adalah proyek F, karena
memberikan NPV yang lebih besar dari proyek C yaitu RP. 115.560.000 dan
tingkat IRR yang diberikan lebih besar yaitu 34,26%.
Penyelesaian:
b. Equivalent Annual Annuity Method (metoda NPV tak terhingga)

Kesimpulan :
Proyek yang sebaiknya dilaksanakan oleh perusahaan adalah
proyek F, karena memberikan NVP yang lebih besar dari proyek C
yaitu Rp. 30.591.327,2
Terima Kasih Atas Perhatiannya

Team Teaching
Dosen Tetap FEB

Anda mungkin juga menyukai