Anda di halaman 1dari 8

Nama : Inayah Ramadhani

NIM : 20210102190
UAS Penggagaran Bisnis

Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut dengan jelas !


1. Perusahaan Maju Jaya merupakan produsen furniture sofa ingin mengetahui besarnya biaya BOP variabel.
Data yang tersedia adalah sebagai berikut:
• BOP pada saat perusahaan memproduksi 12.000 unit sofa adalah Rp. 23.500.000,0
• Pada saat perusahaan menghentikan kegiatan produksi, masih ada tagihan untuk kegiatan
operasional yang muncul sebesar Rp. 5.250.000,-
Tentukan besarnya BOP variabel dengan metode biaya berjaga-jaga! (10 poin).
Jawab:
- BOP pada produksi : 12.000 = Rp. 23.500.000
- BOP pada produksi : 0 = Rp. 5.250.000
- Selisih BOP : 12.000 unit = Rp. 18.250.000

BOP Variabel per unit = Rp. 18.250.000 / 12.000 = Rp. 1.521

2. Berikut disampaikan data BOP dan produksi PT X untuk semester 1 2021

BULAN BOP PRODUKSI

Jan Rp. 12.400.000,- 7.100

Feb Rp. 10.500.000,- 5.800

Maret Rp.12.000.000,- 6.800

April Rp.10.400.000,- 5.600

Mei Rp. 12.600.000,- 7.400

Juni Rp. 10.200.000,- 5.400

Berdasarkan data tersebut, tentukan BOP variabel dengan metode titik tertinggi dan terendah! (10 poin)
Jawab:

Tertinggi Terendah Selisih


Jumlah Produk 7.400 5.400 2.000

Biaya 12,600,000.00 10,200,000.00 2,400,000.00

BOP Variabel: 2.400.000 : 2.000 = 1.200 / jam mesin

PENGANGGARAN BISNIS-JAF-2022
Tabel perhitungan unsur biaya tetap
Titik kegiatan tinggi titik kegiatan rendah
Biaya produksi 12,600,000 10,200,000
Rp 1.200 x 7.400 8,880,000
Rp 1.200 x 5.400 6,480,000
Biaya Produksi tetap 3,720,000 10,200,000
Fungsi biaya produksi tersebut dinyatakan secara sistematis, berbentuk fungsi linier yakni :
Y = 3.720.000 + 1.200 x

3. Untuk memutusan melakukan penjualan secara kredit, manajemen melakukan pertimbangan dengan
prinsip 5C, jelaskan yang dimaksud dengan prinsip 5C tersebut! (10 poin)
Jawab:
5C adalah salah satu metode yang umum digunakan lembaga keuangan seperti bank dan
multifinance dalam analisa kelayakan permohonan kredit yang masuk. Hasil analisa akan digunakan
sebagai pertimbangan dalam pengambilan keputusan, apakah kreditnya diterima atau ditolak.
a. C yang pertama adalah analisa Character untuk mengukur karaker, perilaku pembayaran dan
profil risiko debitur termasuk kemungkinan gagal bayar ke depan. Analisa ini dilakukan dengan
menggunakan credit score atau riwayat perkreditan debitur di masa lalu.
b. C yang kedua adalah Capacity yang bertujuan mengukur kapasitas atau kemampuan calon
debitur dalam memenuhi kewajibannya kelak. Analisa dilakukan dengan mempelajari sumber
penghasilan atau pendapatan saat ini, proyeksi ke depan serta kewajiban yang dimiliki.
c. Selanjutnya adalah Capital atau kecukupan modal yang dimiliki calon debitur untuk melakukan
usaha atau bisnisnya. Analisa dilakukan dengan mempelajari nilai kekayaan bersih yang dimiliki
berupa selisih antara total aktiva dengan total kewajiban melalui laporan keuangan
d. C yang keempat adalah Collateral atau jaminan yang diberikan debitur. Analisa ini bertujuan
menilai seberapa besar nilai jaminan dibanding pinjaman dalam hal debitur tidak mampu
memenuhi kewajibannya.
e. C yang terakhir adalah Condition. Analisa ini dilakukan untuk mendapat kan gambaran
kemampuan debitur memenuhi kewajibannya sesuai kondisi ekonomi secara umum, industri
atau kondisi tertentu yang memengaruhi kemampuan membayar kewajiban

4. Perusahaan ABC akan melakukan investasi terhadap proyek A dan proyek B. Kedua proyek tersebut
merupakan proyek independen dan mutually exclusive. Investasi dikeluarkan pada awal tahun pertama.
Discount rate diketahui 8%. Adapun aliran kas bersih dari masing-masing proyek sebagai berikut:

Th Proyek A Proyek B

0 -600.000 -600.000

1 250.000 200.000

2 220.000 180.000

3 200.000 200.000

4 170.000 180.000

5 160.000 70.000

PENGANGGARAN BISNIS-JAF-2022
Tentukan Proyek yang harus dipilih berdasarkan perhitungan Payback Period dan NPV! (20 poin)
Jawab:
Jawab:
PAYBACK PERIOD:
Perhitungan:
Proyek A = - 600.000 – (250.000 + 220.000 + 200.000 + 170.000 + 160.000)
Proyek B = - 600.000 – (200.000 + 180.000 + 200.000 + 180.000 + 70.000)

Keputusannya pemilihan proyek : Proyek A, karena memiliki waktu pengembalian yang lebih pendek

NPV

Rumus :

CFt : Net Cash Flow pada tahun ke-t


k : tingkat diskonto
t : lama waktu atau periode
I0 : nilai investasi awal

- Proyek A Tahun 1 = 250.000 / (1+0,1)1 = 227.273


- Proyek A Tahun 2 = 220.000 / (1+0,1)2= 181.818
- Proyek A Tahun 3 = 200.000 / (1+0,1)3=150.263
- Proyek A Tahun 4 = 170.000 / (1+0,1)4=116.112
- Proyek A Tahun 5 = 160.000 / (1+0,1)5=99.347
Maka NPV Proyek A = (227.273 + 181.818 + 150.263 + 116.112 + 99.347) – 600.000 = 174.813

- Proyek B Tahun 1 = 200.000 / (1+0,1)1 = 181.818


- Proyek B Tahun 2 = 180.000 / (1+0,1)2 = 148.760
- Proyek B Tahun 3 = 200.000 / (1+0,1)3 = 150.263
- Proyek B Tahun 4 = 180.000 / (1+0,1)4 = 122.943
- Proyek B Tahun 5 = 70.000 / (1+0,1) = 43.464
Maka NPV Proyek B = (181.818 + 148.760 + 150.263 + 122.943 + 43.464) – 600.000 = 47.248

Th PV PV
Proyek A Proyek B
0 -600.000 -600.000

1 227.273 181.818

2 181.818 148.760

3 150.263 150.263

PENGANGGARAN BISNIS-JAF-2022
4 116.112 122.943

5 99.347 43.464

Keputusan: Proyek A, karena memiliki nilai lebih besar dibandingkan proyek B,


Walaupun keduanya memiliki nilai NPV > 0

5. Rencana penjualan atas dasar perkiraan akhir bulan untuk masa 6 bulan pertama tahun 2021 dari usaha
minuman “Chockless” adalah sbb:

Bulan Penjualan (Rp.)


Januari 4.000.000
Februari 4.500.000
Maret 5.000.000
April 5.500.000
Mei 6.000.000
Juni 6.500.000 \

• Komposisi antara penjualan tunai dan kredit adalah 60%:40% dengan waktu penjualan kredit adalah
1 bulan. Untuk penjualan tunai diberikan potongan 2,5%. Pola penerimaan piutang menurut
pengalaman yang lalu, para debitur membayar 75% tepat pada waktunya dan sisanya dibayarkan
pada bulan berikutnya.
• Penjualan bulan November dan Desember 2020, masing-masing sebesar Rp.2.500.000 dan
Rp.3.500.000
• Jumlah Bad Debt diperkirakan sebesar 1%

Berdasarkan data-data tersebut, buatlah skedul Penagihan Piutang dan Skedul Penerimaan Arus Kas
Masuk untuk bulan Januari s.d Juni 2021! (30 poin)
Jawab:
Penjualan Menurut Bentuk Pembayaran
Bulan Total penjualan Penjualan Tunai (60%) Penjualan Kredit (40%)
November 2,500,000 1,500,000 1,000,000
Desember 3,500,000 2,100,000 1,400,000
Januari 4,000,000 2,400,000 1,600,000
Februari 4,500,000 2,700,000 1,800,000
Maret 5,000,000 3,000,000 2,000,000
April 5,500,000 3,300,000 2,200,000
Mei 6,000,000 3,600,000 2,400,000
Juni 6,500,000 3,900,000 2,600,000
Total 37,500,000 22,500,000 15,000,000
Skedul Penerimaan Arus kas masuk dari Penjualan Tunai
Bulan Penjualan Tunai Potongan (2,5%) Penerimaan Kas
November 1,500,000 375,000 1,125,000
Desember 2,100,000 525,000 1,575,000
Januari 2,400,000 600,000 1,800,000
Februari 2,700,000 675,000 2,025,000
Maret 3,000,000 750,000 2,250,000
PENGANGGARAN BISNIS-JAF-2022
April 3,300,000 825,000 2,475,000
Mei 3,600,000 900,000 2,700,000
Juni 3,900,000 975,000 2,925,000
Total 22,500,000 5,625,000 16,875,000

Menghitung Piutang Netto


Bulan Piutang Kotor Bad Debt (1%) Piutang Neto

November 1,000,000 10,000 990,000


Desember 1,400,000 14,000 1,386,000
Januari 1,600,000 16,000 1,584,000
Februari 1,800,000 18,000 1,782,000
Maret 2,000,000 20,000 1,980,000
April 2,200,000 22,000 2,178,000
Mei 2,400,000 24,000 2,376,000
Juni 2,600,000 26,000 2,574,000
Total 15,000,000 150,000 14,850,000

Menghitung Piutang Netto


Anggaran Piutang
Bulan Penagihan
Bulan Sisa
Jan Feb Mar Apr Mei Jun

November 742,500 247,500


Desember 1,039,500 346,500
Januari 1,188,000 396,000
Februari 1,336,500 445,500

Maret 1,485,000 495,000

April 1,633,500 544,500

Mei 1,782,000 594,000

Juni 2,574,000
Total 1,782,000 1,782,000 1,732,500 1,930,500 2,128,500 2,326,500 3,168,000

Menghitung Piutang Netto


Sumber Januari Februari Maret April Mei Juni Total
Penjualan
Tunai 1,800,000 2,025,000 2,250,000 2,475,000 2,700,000 2,925,000 14,175,000

Piutang 1,782,000 1,782,000 1,732,500 1,930,500 2,128,500 2,326,500 11,682,000

Jumlah 3,582,000 3,807,000 3,982,500 4,405,500 4,828,500 5,251,500 25,857,000

PENGANGGARAN BISNIS-JAF-2022
6. Sebuah periusahaan menghasilkan dua macam produk X dan Y. Perusahaan memproduksi produk X
sebanyak 20.000 unit dengan harga Rp. 10.000 per unit dan produk Y sebanyak 10.000 unit dengan harga
Rp. 30.000 per unit. Biaya variabel produk A dan B masing-masing sebesar 63% dari penjualan. Sedangkan
biaya tetap produk A sebesar Rp. 30.000.000 dan produk B sebesar Rp. 45.000.000. Data laporan laba-rugi
untuk produk A dan B tersebut sbb:

Keterangan Produk A Produk B Total

Penjualan 200.000.000 300.000.000 500.000.000

Biaya Variabel 126.000.000 189.000.000 315.000.000

Kontribusi 74.000.000 211.000.000 285.000.000


Marjin
Biaya Tetap 30.000.000 45.000.000 75.000.000

Laba Operasional 44.000.000 166.000.000 210.000.000

Perimbangan penjualan (sales mix) produk A dan B adalah 2:3 yaitu antara Rp. 200.000.000 : Rp.
300.000.000, Sedangkan perimbangan produknya adalah A : B = 1: 1 yaitu 10.000 unit : 10.000 unit.

Berdasarkan informasi yang ada, tentukan:


a. BEP total (10 poin)
b. Penjualan produk X dan Y untuk mendapatkan titik BEP (10 poin)

Jawab:
a.
BEP Total = Biaya Tetap Total
1 - (Variabel Cost : Penjualan Total)

BEP Total = FC
1 - VC / P

BEP Total = 75.000.000


1 - (315.000.000 : 500.000.000)

= 75.000.000
1 - 0,63

= Rp 202.702.703

b.
Perimbangan sales produk A dan B = A : B = 2 : 3, maka:
- Penjualan Produk A = 2/5 x Rp. 202.702.703 = Rp. 81.081.081
Atau dalam unit = Rp 81.081.081 : Rp. 10.000/unit = 8.108 Unit

- Penjualan Produk B = 3/5 x Rp. 202.702.703 = Rp. 121.621.622


Atau dalam unit = Rp. 121.621.622 : Rp. 30.000 = 4.054 Unit

PENGANGGARAN BISNIS-JAF-2022
Maka agar produk A mendapatkan titik BEP : harus menjualkan 8.108 unit dan agar produk B
mendapatkan titik BEP : harus menjualkan 4.054 Unit

SELAMAT MENGERJAKAN ☺

PENGANGGARAN BISNIS-JAF-2022
PENGANGGARAN BISNIS-JAF-2022

Anda mungkin juga menyukai