MATAKULIAH : MANAJEMEN-KEUANGAN-LANJUTAN
DOSEN : ERWIN LEVIANTO, SE, M.Si
KELAS : MJ18P (BLENDED)
HARI / TANGGAL : Sabtu / 20 Nopember 2021
WAKTU : 09:30 - 12:00
SIFAT UJIAN : Open Book/Excel
SOAL :
1. Suatu perusahaan PT. ABC pada tahun 2021 akan melakukan ekspansi dengan menambah cabang di suatu
kota, untuk kebutuhan kantor, perusahaan tersebut berencana membeli gedung bekas senilai Rp. 12 Miliar,
ditahun awal perusahaan tersebut juga harus membeli mesin senilai Rp. 8 Miliar dan juga membutuhkan
modal kerja bersih sebesar Rp. 6 Miliar untuk dapat beroperasi. Umur ekonomis proyek ini diperkirakan
selama 4 tahun dan berakhir tahun 2025. Bagian pemasaran yakin untuk proyeksi penjualan setiap
tahunnya dapat mencapai Rp. 40 Miliar/Tahun. Bagian produksi memperkirakan untuk biaya bisa
mencapai Rp. 29 Miliar/tahun nya. Tingkat pajak yang berlaku sebesar 40%. Nilai depresiasi
menggunakan MACRS sesuai tabel berikut:
dalam jutaan Rp
Depresiasi Tahun 1 Tahun 2 Tahun 3 Tahun 4
Bangunan 156 312 312 312
Mesin 1,600 2,560 1,520 960
Pada akhir proyek tahun 2025 (nilai sisa/residu) gedung tersebut laku dijual seharga Rp. 7.5 Miliar dan
mesin laku terjual Rp. 2 Miliar. Buatlah Initial Cash Flow, Operating Cash Flow dan Terminal Cash Flow
selama jangka waktu proyek!
Bangunan Mesin
Harga Beli/Perolehan Rp 12.000.000.000 Rp 8.000.000.000
Harga Jual/Pasar Rp 7.500.000.000 Rp 2.000.000.000
Nilai Buku Tahun 2025 Rp 312.000.000 Rp 960.000.000
Keuntungan/Kerugian
Penjualan Rp 7.188.000.000 Rp 1.040.000.000
Pajak 40% Rp 2.875.200.000 Rp 416.000.000
Nilai Sisa Bersih Rp 4.624.800.000 Rp 1.584.000.000
1
2. 2.0 2.0 2.0 2.0
021 22 23 24 25
I Initial Invesment
12.000.000.00
Bangunan 0
Mesin 8.000.000.000
26.000.000.00
Total 0
II Operating Cash Flow
2
29.000.000.00 29.000.000.00 29.000.000.00 29.000.000.00
Biaya-Biaya 0 0 0 0
2. Sebagai seorang Manajer Keuangan anda diminta menganalisis dua usulan proyek dengan nilai investasi
diawal yang sama yaitu sebesar Rp. 10 Miliar. Dengan biaya modal setiap proyek sama yaitu sebesar 12%.
Dengan umur proyek masing-masing selama 4 tahun. Diketahui arus kas bersih dari kedua proyek tersebut
adalah sbb:
a. Hitunglah masing-masing proyek dan jelaskan PayBack Periode (PP), Discounted PayBack Periode,
Net Present Value (NPV), Internal Rate of Return (IRR), MIRR, Profitability Index (PI)
3
1) PP
Proyek A: 2 + (10.000.000.000-6.500.000.000) : (6.500.000.000-3.000.000.000) x 1 tahun
= 2 + 3.500.000.000 : 2.500.000.000 x 1 tahun
= 2 + 1,4
= 3,4
Proyek B: 10.000.000.000 : 3.500.000.000
= 2,85
3) NPV
Proyek A: -10M + (6,5 M/1,11) + (3 M/1,12) + (3 M/1,13) + (1 M/1,14)
= -10.000.000.000 + 5.909.090.909 + 2.479.338.842 + 2.253.944.402 +
683.013.455
= 710.387.608
Proyek B: -10 M + (3,5 M/1,11) + (3,5 M/1,12) + (3,5 M/1,13) + (3,5 M/1,14)
=-10.000.000.000 + 3.181.818.181 + 2.892.561.983 + 2.629.601.803
+2.390.547.093
= 1.094.529.060
4) IRR
Proyek A : 12% + (710.387.608 : 10.710.387.608) = 12,066%
Proyek B : 12% + (1.094.529.060 : 11.094.529.060) = 12,098%
5) MIRR
Proyek A : 10.000.000.000 = 10.710.387.608/(1+MIRR)4
= 10.000.0000.000 (1+MIRR)4 = 10.710.387.608 = 1,071
Proyek B : 10.000.000.000 = 11.094.529.060 (1+MIRR)4
=10.000.000.000 (1+MIRR)4 = 11.094.529.060 = 1,109
6) PI
Proyek A : 10.710.387.608/10.000.000.000 = 1,071
Proyek B : 11.094.529.060/10.000.000.000= 1,109
b. Proyek mana yang harus diterima jika keduanya merupakan proyek independent
Proyek B, karena meskipun memiliki hutang sebesar Rp 10.000.000.000, proyek B mampu
mengembalikan keuntungan/return sebesar Rp 3.500.000.000 konstan setiap tahunnya dan arus kas
pada proyek tersebut tidak terpengaruh kepada arus kas proyek yang lain.
c. Proyek mana yang harus diterima jika keduanya merupakan proyek mutually exclusive
Proyek A, karena kas poyek tersebut bisa mempengaruhi penerimaan arus kas proyek yang lain dan
juga penerimaan proyek tersebut mengeliminir proyek setara.
4
3. Tono membeli sebuah obligasi pemerintah dengan nilai Nominal Rp. 50 Juta, dengan imbal hasil coupon
rate sebesar 10% yang dibayarkan setiap tahun dengan jangka waktu 10 Tahun
a. Apabila memasuki tahun ke-2 tingkat keuntungan yang diharapkan sebesar 8%, hitung nilai pasar
obligasi tersebut dan hitung berapa nilai premi (premiumnya)
Nilai pasar: Rp 50.000.000 x 10% x 8% = Rp 400.000
Nilai premi: Rp 400.000 x 10 tahun x 8% = Rp 320.000
b. Apabila memasuki tahun ke-2 tingkat keuntungan yang diharapkan sebesar 12%, hitung nilai pasar
obligasi tersebut dan hitung berapa nilai diskonnya
Nilai pasar: Rp 50.000.000 x 10% x 12%= Rp 600.000
Nilai diskon: Rp 600.000 x 10 tahun x 12%= Rp Rp 720.000
4. Diketahui pada tahun ke – 0 (saat ini) hasil RUPS Perusahaan PT. XYZ, tbk memutuskan untuk
membagikan Dividen sebesar Rp. 250 per lembar sahamnya (D 0). Diperkirakan dalam 3 tahun ke depan
dividen tersebut akan tumbuh growth konstan sebesar 10% pertahunnya (g tiga tahun pertama)
dikarenakan adanya ekspansi bisnis, kemudian diprediksikan akan tumbuh konstan sebesar 5% selamanya
(g tahun ke empat s.d selamanya ~ ). Jika tingkat keuntungan yang diharapkan sebesar 12% (ks), hitunglah
berapa harga saham tersebut
5. Sebagai seorang Manajer Keuangan anda disuruh menganalisa untuk memilih opsi membeli atau leasing
dalam proyek pengadaan mesin produksi dengan data-data sbb:
a. Opsi Membeli:
- Untuk membeli mesin tersebut harus mengeluarkan uang sebesar Rp 10 Miliar
- Biaya pemeliharaan sebesar Rp. 500 juta setiap tahunnya
- Dengan tarif pajak sebesar 40% maka akan ada penghematan pajak dari biaya pemeliharaan
sebesar Rp. 200 juta setiap tahunnya (40% x Rp. 500 juta)
- Depresiasi mesin menggunakan MACRS berdasarkan table berikut:
dalam jutaan rupiah
Nominal Mesin Rp. 10 Miliar Tahun 1 Tahun 2 Tahun 3 Tahun 4 Tahun 5
Depresiasi Dalam % MACRS 20% 32% 19% 12% 11%
Depresiasi Dalam Nominal 2,000 3,200 1,900 1,200 1,100
Penghematan Pajak dari depresiasi 40% 800 1,280 760 480 440
Depresiasi dapat menjadi penghemat pajak
b. Opsi Leasing:
- Biaya sewa mesin setiap tahunnya sebesar Rp. 2.8 Miliar selama 5 tahun
- Penghematan pajak dari pembayaran leasing setiap tahunnya Rp 1.120.000.000 (40% x Rp. 2.8
Miliar)
- Ditahun ke 5 perusahaan akan mengambil opsi untuk membeli mesin tersebut dari lessor seharga
Rp. 715 Juta
Jika tingkat diskonto sebesar 6% dengan menggunakan arus kas yang di present value kan opsi apakah
yang harusnya diambil oleh manajer keuangan tersebut!
Jawaban:
5
PV 6%; Rp 10.000.000.000/(1+0,06)5
Rp 10.000.000.000/1,33822558 = Rp 7.472.581.715
Opsi yang harus diambil manajer keuangan adalah mempertahankan opsi leasing karena setiap tahun
penyusutan makin bertambah dan dan memiliki nilai jual yang tinggi.
6. PT. KLM diketahui mempunyai pendapatan sebelum bunga dan pajak (EBIT) sebesar Rp. 4 Miliar.
Tingkat pajak sebesar 40% (T). Jumlah hutang sebesar Rp. 2 Miliar (D) dengan bunga tingkat bunga 10%
(rd). jumlah saham yang beredar sebanyak 600 ribu lembar (N 0) dengan nilai buku Rp. 10.000 per saham,
dengan biaya ekuitas saham 15% (rs)
c. Berapa WACC
Rd (biaya dari utang) x re (biaya ekuitas) x (tarif pajak marginal)
= 15% x 40% x 10%
=60%
d. Jika perusahaan ingin merubah struktur modalnya dengan meningkatkan hutangnya sebesar Rp. 8
Miliar menjadi Rp. 10 Miliar (D) yang digunakan untuk membeli saham di harga saat ini (jawaban
pertanyaan b), tingkat bunga naik menjadi 12% (r d) dan biaya ekuitas naik menjadi 17% (r s) dengan
asumsi EBIT tetap, berapakah EPS dan harga sahamnya (P0), apakah akan meningkat atau menurun?
6
Rp 10 milyar x 12% x 17% = 204.000.000
204.000.000/10.000 saham = Rp 20.400/lembar
Meningkat, karena adanya perbedaan antara bunga naik dan biaya ekuitas yang naik juga.