Anda di halaman 1dari 13

RATE OF RETURN

(IRR)
LAJU PENGEMBALIAN
RATE OF RETURN (IRR)
Laju pengembalian Atau Internal Rate of Return ( IRR ),
dari suatu investasi dapat didefinisikan sebagai tingkat suku
bunga yang akan menyebabkan nilai ekivalen biaya atau
investasi sama dengan nilai ekivalen penerimaan. Dengan
demikian maka perumusan nilai sekarang (present value)
dan nilai tahunan (annual value) merupakan dasar dari
perhitungan IRR.
Menghitung nilai IRR pada prinsipnya adalah Menentukan
suatu nilai suku bunga (i), dengan mengambil asumsi pada
keadaan sebagal berikut:
Contoh
Sebuah proyek dengan Investasi sebesar Rp. 8.200.000,00
akan memberikan penerimaan sebesar Rp 2.000.000,-/thn
selama 5 tahun. Berapa IRR dari proyek investasi tersebut ?
Jika rencana investasi yang akan dievaluasi hanya satu buah, maka
pilihan rencana investasi tersebut dapat diterima apabila
mempunyai nilai IRR yang lebih besar dari tingkat pengembalian
minimum yang diinginkan (Minimum Attractive Rate of Return /
MARR) oleh Investor, jika yang terjadi sebaliknya maka pilihan
tersebut ditolak. Atau bisa dirumuskan dengan kriteria sebagai
berikut.
PV untuk semua biaya = PV untuk semua pemasukan
Contoh:
Seorang petani membeli tanah 30 Ha dengan harga Rp.
100.000.000.- dan menjualnya 10 tahun kemudian dengan harga
Rp. 259.000.000.-. Berapa nilai IRR nya?
BENEFIT COST
RATIO
Rasio manfaat biaya (RMB) merupakan perbandingan antara nilai ekivalen manfaat
dengan nilai ekivalen biaya, atau dirumuskan sebagai berikut:

Kriteria untuk menerima atau menolak sebuah pilihan adalah,


proyek diterima bila RMB > 1 dan ditolak bila sebaliknya.
Macam – macam Perhitungan Raslo Manfaat Blaya (Benefit
Cost Ratio )
1. Perhitungan rasio manfaat – biaya konvensional

Apabila B/C ratio > 1 maka proyek investasi ini secara ekonomis menguntungkan
(economically advantageous). Namun, apabila B/C ratio < 1 maka proyek
investasi tersebut secara ekonomis tidak dapat dipertimbangkan untuk
dilaksanakan (not justified).

2. Modifikasi perhitungan rasio manfaat – biaya (modified B/C


ratio)

Berbeda dengan perhitungan B/C ratio konvensional tersebut di atas


Dalam perhitungan ini, khusus untuk biaya-biaya operasi dan
pemeliharaan dipisahkan dari biaya-biaya lainnya dan dijadikan sebagai
faktor pengurang pada numerator atau pembilang.
3. Perhitungan selisih antara manfaat biaya

Pendekatan perhitungan ini hanya mengurangkan seluruh biaya-biaya termasuk


unsur-unsur disbenefits dari seluruh manfaat. Apabila Net Benefits (B - dikurangi
dengan Costs Iebih besar atau sama dengan nol maka proyek investasi ini dapat
diterima.

Contoh :
Suatu proyek investasi sebesar Rp1,5 miliar akan memberikan pendapatan bagi
perusahaan sebesar Rp500 juta setiap tahun selama 10 tahun umur proyek. Laju
pengembalian atau rate of return adalah sebesar 6% per tahun. Biaya operasional
setiap tahun sebesar Rp50 juta. Pelaksanaan proyek ini akan menimbulkan
tambahan biaya per tahun sebesar Rp200 juta yang harus ditanggung oleh
proyek perusahaan lainnya. Hitung conventional B/C ratio, modified B/C ratio dan
perhitungan B-C.
a. Conventional B/C ratio
B/C ratio >1maka proyek investasi
ini secara ekonomi
menguntungkan

b. Modified B/C ratio

B/C ratio > 1 maka proyek


investasi ini secara ekonomi
menguntungkan
c. B – C
B - C > 0 maka proyek
ini secara ekonomi
menguntungkan

Anda mungkin juga menyukai