Anda di halaman 1dari 19

Proyeksi Laporan

Keuangan –
Reklasifikasi
Laba-rugi
Pendahuluan
Dalam proyeksi laporan Beberapa masalah yang akan
keuangan, umumnya laba- ditemui dalam reklasifikasi
rugi mendapatkan antara lain adalah :
perhatian lebih besar • Pengenalan karakter biaya
dibandingkan dengan yang khas pada perusahaan
bersangkutan
neraca. Hal ini karena laba-
rugi sering dijadikan • Treatment terhadap pos
tumpuan proyeksi. nonrecurring
Kalaupun analis akan
menyusun proyeksi arus kas,
dasar utamanya tetap sama,
yaitu proyeksi laba-rugi.

2
Format
Format Dasar akuntansi
Laba-Rugi Format
analisis

3
Modifikasi diperlukan untuk mengubah
format akuntansi menjadi format analisis.

Beberapa batasan akan


dibuat dalam format
analisis ini, antara lain:
• Format memisahkan
bagian operasi dan
nonoperasi
• Format memisahkan yang
recurring dan nonrecurring
• Biaya depresiasi dibuat
terpisah
• Biaya bunga dibuat
terpisah
4
Pada waktu melakukan proyeksi, seringkali
biaya akan dikaitkan dengan penjualan.
Sementara itu tidak semua biaya bersifat
variabel terhadap penjualan. Oleh karena itu
biaya yang secara pasti tidak bersifat
variabel terhadap penjualan sebaiknya
dipisahkan dari biaya lainnya sejak dari awal.
Dua biaya yang harus dipisahkan adalah:
• Depresiasi
• Biaya bunga
5
Ilustrasi 4.2 akan digunakan sebagai langkah awal
reklasifikasi.

Kuadran terpenting di sini adalah


kuadran 1, karena merupakan pertemuan
dari dua hal terpenting dalam
pengenalan karakter dan pola laba, yaitu:
• Operating income (laba usaha)
• Recurring income

6
earning
EBITDA muncul lebih

“ before akhir dibanding


dengan EBIT.
Interest EBIT merupakan laba
sebelum
tax memperhitungkan
kewajiban keuangan
(interest).
depreciation

amortization
7
Pemasok dana perusahan:
- Kreditor yang memberikan pinjaman
- Investor yang memberikan modal

Yang perlu dicatat tentang EBITDA:


• Perubahan umur aset tidak akan mempengaruhi
perhitungan EBITDA
• Kadang-kadang EBITDA disebut sebagai crude cash flow

8
Beberapa masalah dengan EBITDA
• Perubahan modal kerja tidak diakomodasi dalam EBITDA
• Pengakuan pendapatan yang prematur tetap menghasilkan
perbaikan pada EBITDA
• Kapitalisasi biaya yang agresif membuat EBITDA membaik,
karena dibebankan ke laba-rugi melalui penyusutan.

Catatan tentang penggunaan EBITDA


• EBITDA sebagai ukuran tunggak arus kas dapat menyesatkan.
• EBITDA akan lebih baik digunakan untuk perusahaan dengan aset berumur panjang.
• EBITDA tidak cocok untuk perusahaan dengan perubahan teknologi yang cukup banyak.
• EBITDA mudah dimanipulasi melalui kebijakan akuntansi yang agresif.
• EBITDA mengabaikan perubahan modal kerja.
• EBITDA tidak bisa digunakan untuk menilai kualitas laba.

9
Reklasifikasi dan
Penyesuaian Laba-Rugi
• Pos-pos yang diperlukan muncul
sesuai dengan format dasar yang
diinginkan. Apabila pos penyusutan dikeluarkan dari
• Pos-pos biaya penting yang beban pokok penjualan pada perusahaan
berhubungan dengan pos biaya manufaktur, maka yang terjadi adalah
lainnya. reklasifikasi.
• Pos-pos biaya penting yang Apabila pos pendapatan lain-lain yang
berhubungan dengan aset tetap dan dipandang selalu terjadi tetapi tidak
utang terpisah dengan biaya lainnya beraturan, maka yang diperlakukan adalah
yang berkorelasi dengan penjualan. penyesuaian.

• Pos-pos yang tidak terlalu dominan


tidak mendapatkan perlakuan yang
berlebihan, seperti pos lain-lain.
• Pos-pos tertentu digabung dengan
pos lain sepanjang tidak mempunyai
sifat spesifik.
Penjualan
Ada beberapa kemungkinan atas perlakuan pada pos penjualan:
• Jika tidak ada informasi tambahan, kombinasi produk dianggap sama dari waktu
ke waktu.
• Jika terdapat data penjualan per segmen usaha yang mengalami trend yang
berbeda akan lebih baik apabila setiap segmen dibuat trend-nya tersendiri.
• Pastikan pendapatan lain-lain yang bersifat non-operasi tidak ikut dihitung dalam
penjualan.

11
Beban Pokok Penjualan
Beban pokok penjualan (bpp, cost of goods sold) muncul pada
perusahaan yang menjual produk.
Pada perusahaan dagang, BPP muncul akibat proses pembelian.
Pada perusahaan manufaktur terjadi pengolahan dari bahan baku
menjadi barang jadi.

Seperti yang diketahui, dalam barang jadi terdapat tiga elemen biaya :
• Biaya bahan baku
• Biaya tenaga kerja
• Biaya umum (overhead) pabrik
12

12
Beban Operasi
Beban operasi pada perusahaan dagang dan manufaktur akan terdiri dari:
• Beban penjualan
• Beban umum dan administrasi
• Biaya riset pada perusahaan farmasi

Pada perusahaan dagang, depresiasi tergabung bersama beban operasi.


Pada perusahaan manufaktur, depresiasi juga terdapat pada beban
operasi, selain yang terdapat pada BPP.
Pada perusahaan jasa, depresiasi mungkin ditemui dalam kondisi yang
sudah terpisah.
13
Depresiasi
Biaya depresiasi dipisahkan dari biaya lainnya dengan beberapa
pertimbangan:
• Tuntutan format EBITDA
• Karakter dasar depresiasi yang tidak berhubungan dengan penjualan
• Tingkat penggunaan aset tetap di dalam perusahaan

Bagi analis yang akan mengambil data dari perusahaan publik dapat
mengetahui biaya depresiasi ini dari catatan atas laporan keuangan terkait:
• Aset tetap
• Aset tak berwujud Emiten tidak selalu menggunakan
kata depresiasi tetapi juga
• Biaya 14
penyusutan untuk menyebutkan
depresiasi dalam laporan keuangan

14
Beban Bunga
Beban bunga muncul akibat penggunaan sumber dana utang (debt).
Secara umum biaya bunga akan dihitung secara persentase terhadap
utang berbunga (interest bearing debt).
Beban bunga dihitung secara gross. Cara memperoleh data beban bunga
secara gross adalah sebagai berikut:
• Beban bunga dipisahkan dari pendapatan bunga
• Bunga yang terdapat pada aset tetap dan proyek dalam penyelesaian
dikeluarkan dan kemudian ditambahkan terhadap beban bunga di
laba-rugi.

15

15
Pendapatan dan Beban Lain

Yang akan dimasukkan ke dalam pendapatan lain-lain


adalah:
• Seluruh pendapatan lain-lain.
• Apabila diperlukan, pendapatan bunga dipisahkan
dengan pendapatan lain.

16

16
Pajak

Yang penting disini adalah mengetahui tarif efektif pajak atas laba
perusahaan. Cara perhitungannya yaitu seluruh pajak di laba-rugi
dijumlahkan tanpa memisahkan pajak kini dan tangguhan. Tarif
efektif adalah jumlah pajak dibagi dengan laba sebelum pajak.

17

17
Normalisasi Laba-Rugi

Setelah proses reklasifikasi selesai, maka langkah pilihan selanjutnya


adalah normalisasi. Terdapat dua kelompok pos yang perlu dinormalisasi,
yaitu:

• Kelompok pertama adalah kelompok pendapatan dan terutama biaya


yang secara eksplisit muncul secara resmi di laporan laba-rugi.

• Kelompok kedua adalah kelompok pendapatan dan terutama biaya


yang muncul dengan berbeda tetapi mempunyai sifat yang sama
dengan kelompok pertama.
18

18
Thanks!

19

Anda mungkin juga menyukai