TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Net Present Value
Dalam membuat sebuah investasi atas sebuah proyek, perlu diketahui
apakah keputusan akan investasi tersebut dapat dikatakan layak untuk
dilaksanakan atau tidak. Metode Net Present Value yang selanjutnya disingkat
NPV merupakan sebuah metode yang mengukur profitabilitas akan rencana
investasi dengan menggunakan faktor nilai waktu uang. Maksudnya, NPV
membandingkan nilai sekarang dari aliran kas masuk bersih (procedds) dengan
nilai sekarang dari biaya pengeluaran (outlays) (Nurhayati & Restiani, 2019).
Keterangan :
k = Suku bunga (discount rate)
At = Cash Flow pada periode t
C = Investasi awal
n = Periode terakhir dimana cash flow diharapkan
t = Waktu arus kas
Apabila setiap tahun investasi menghasilkan aliran kas masuk yang sama
besarnya maka NPV dapat dihitung dengan menggunakan bantuan table Present
Value (PV) annuity. Untuk rumus PV sendiri sebagai berikut:
1
PV =
1+ I n
Apabila nilai NPV lebih besar dari nol berarti proyek tersebut layak untuk
dilaksanakan dan apabila nilai NPV kurang dari nol berarti proyek tersebut tidak
layak untuk dilaksanakan. Namun, bila nilai NPV yang didapat sama dengan
nolmaka dikatakan proyek tersebut dalam keadaan Break Event Point (BEP),
keadaan dimana keuntungan yang didapatkan sama dengan pengeluaran.
0 1 0 NPV 0
IRR=i +(i −i )
NPV 0−NPV 1
Keterangan :
0
i = tingkat bunga yang akan menjadikan PV dari aliran kas masuk
1
i = tingkat bunga pembanding
NPV 0 = Net Present Value pada i 0
Apaila IRR lebih besar dari tingkat keuntungan yang dikehendaki maka
investasi layak dilakukan. Namun, apabila IRR lebih kecil dari tingkat
keuntungan yang dikehendaki maka Investasi tidak layak dilakukan.
Nilai manfaat biaya atau Benefit Cost Ratio (BCR) digunakan untuk
mengetahui manfaat sceara ekonomi yang dapat dihitung dengan rumus berikut:
(Keuntungan)
B/C=
( Biaya investasi+ Biaya mo )
Sumber: Yacob Ibrahim, 2003 dalam Ulfiana, 2016
Apabila nilai B/C lebih besar dari satu berarti proyek tersebut layak untuk
dilaksanakan dan apabila nilai B/C kurang dari satu berarti proyek tersebut tidak
layak untuk dilaksanakan. Namun, bila nilai B/C yang didapat sama dengan satu
maka dikatakan proyek tersebut dalam keadaan Break Event Point (BEP), keadaan
dimana keuntungan yang didapatkan sama dengan pengeluaran.