Anda di halaman 1dari 5

EMISI KARBON PEMANFAATAN FLY ASH DAN BOTTOM ASH SEBAGAI

SUBTITUSI MATERIAL KONSTRUKSI MENGGUNAKAN METODE LIFE CYCLE


ASSESSMENT
Rumusan Masalah :
1. Berapa besaran emisi karbon yang dihasilkan dari pemanfaatan Fly ash dan Bottom ash
2. Interpretion of Result menggunakan metode Life Cycle Assessment
By the Way Interpretion of Result itu hasilnya kurang lebih ada 2 ges,
1. Produksi CO2 yang dihasilkan dengan konsumsi Fly ash dan Bottom ash tertentu, dan
2. Rekomendasi serta arahan yang dapat diberikan ke “tempat penelitian” dalam hal ini lab Struktur
dan Bahan Teknik Sipil, nah hasilnya kemungkinan besar dari wawancara dengan ketua lab
mengenai manajemen limbah beton lab Struktur dan Bahan Teknik Sipil, gituww brayyy…eh Sist
Nah gaes, jadi rumusan masalah 1nya gimana dang??
OUTPUT????? APA ITU???!!!!
OHHHHH THIS???

- Besaran CO dari tiap proses, nah mix design masuk juga


- Arahan
Outcome untuk mengetahui urgensi penelitian ini

1. Data input yang digunakan berupa bahan baku dan penggunaan listrik dari proses mix design
material.

2. Data output yang digunakan berupa data produk yang dihasilkan dan emisi karbon dari
proses yang dianalisis.
Agar penelitian ini dapat dilakukan lebih fokus dan mendalam maka penulis memandang
permasalahan penelitian yang diangkat perlu dibatasi variabelnya. Oleh sebab itu, penulis
membatasi batasan penelitian sebagai berikut.

3. Penambahan fly ash (FA) dan bottom ash (BA) sebagai bahan subtitusi semen dengan variasi
30% FA : 100% BA, variasi 50% FA : 50% BA, variasi 30% FA, variasi 50% BA, variasi
30% FA : 50% BA, dan variasi 100% BA.

4. Sampel fly ash dan bottom ash yang digunakan berasal dari PLTU Anggrek, PLTU
Punagaya, PLTU Ampana, PLTU Kendari, dan PLTU Minahasa.

5. Pengujian kuat tekan beton umur 7 hari dan 28 hari.

6. Benda uji berbentuk silinder dengan diameter 100 mm dan tinggi 200 mm.

7. Semen yang digunakan berjenis PCC (Portland Composite Cement) dalam pencampuran
beton.
No Sampel Mix Id Air Semen Pasir FA BA Kerikil
1 Punagaya 100% BA (S) 5,62 10,79 - - 17,79 26,68
30% FA (C ) : 100% BA (S) 5,62 7,55 - 3,24 17,79 26,68
2 Ampana 100% BA (S) 5,6 10,7 8,9 - 8,90 26,68
2 9 0
30% FA (C ) : 100% BA (S) 5,62 7,55 8,90 3,24 8,90 26,68
50% FA : 50% BA 5,62 10,79 - 8,90 8,90 26,68
3 Kendari 100% BA (S) 5,62 10,79 - - 17,79 26,68
30% FA (C ) : 100% BA (S) 5,62 7,55 - 3,24 17,79 26,68
50% FA : 50% BA 5,62 10,79 17,79 8,90 8,90 26,68
50% BA (S) 5,62 10,79 8,90 - 8,90 26,68
30% FA (S) : 50% BA (S) 5,62 7,55 8,90 3,24 8,90 26,68
4 Anggrek 50% FA : 50% BA 5,62 10,79 - 8,90 8,90 26,68
100% BA (S) 5,62 10,79 - - 17,79 26,68
30% FA (C ) : 100% BA (S) 5,62 7,55 - 3,24 17,79 26,68
50% BA (S) 5,62 10,79 8,90 - 8,90 26,68
30% FA (C ) : 50% BA (S) 5,62 7,55 8,90 3,24 8,90 26,68
5 Minahasa 50% FA (S) 5,62 10,79 8,90 8,90 - 26,68
30% FA 5,62 7,55 17,8 3,24 0 26,68
50% BA 5,62 5,4 17,8 5,4 0 26,68
Mulai

Studi Pendahuluan Kajian Pustaka

Analisis Dengan Metode LCA:


Global and Scope Definition
Inventory Analysis
Impact Assessment
Mulai

Studi Pendahuluan dan Kajian Pustaka

Perumusan Masalah

Pengumpulan Data

Pemeriksaan Karakteristik Material:


- Agregat Halus (Pasir)
- Agregat Kasar (Batu Pecah)

Rancangan Campuran Beton (Mix Design Concrete)

Tidak
Slump Test
75±25 mm

Ya

Pembuatan Benda Uji:


Silinder 100 mm x 200 mm

Anda mungkin juga menyukai