Anda di halaman 1dari 35

SYSTEM EVALUATION

KELAYAKAN EKONOMI PROYEK

Design and Planning of


Engineering Systems
Dale D. Meredith, Kam W.
Wong, Ronald W. Woodhead
and Robert H. Wortman
By: Meredith, Dale D

6
PM-ES 2019
1
PENILAIAN KELAYAKAN
 Proses selanjutnya, insinyur mungkin
diminta untuk menilai kelayakan sistem
yang diusulkan atau mengevaluasi alternatif
solusi yang sedang dipertimbangkan.
 Pada dasarnya ini melibatkan pemeriksaan
biaya, manfaat dari konsekuensi sistem
atau alternatif solusi selama periode waktu
tertentu. Periode waktu ini dikenal sebagai
horizon perencanaan

PM-ES 2019 2
PENILAIAN KELAYAKAN
 Penting untuk diketahui bahwa cara di mana sistem
akan dievaluasi harus dipertimbangkan pada saat
masalah dirumuskan dan pada saat solusi
direncanakan.
 Penilaian kelayakan melibatkan penentuan apakah
solusi untuk masalah tersebut sesuai, dapat
diterima, dan dapat dicapai / diwujudkan
 Penilaian kelayakan melibatkan penentuan apakah
solusi untuk aspek keputusan evaluasi ini umumnya
terkait dengan kelayakan sistem atau proyek yang
diusulkan
PM-ES 2019 3
PENILAIAN KELAYAKAN
 Untuk sebagian besar masalah teknik, solusi yang
diusulkan biasanya akan diminta untuk lulus tes
kelayakan teknik, ekonomi, hukum, keuangan,
politik, lingkungan dan sosial.
 Tergantung pada sifat situasinya, mungkin tidak
perlu membuat penilaian untuk semua aspek. Aspek
yang akan ditangani harus ditetapkan setelah
mempertimbangkan dengan cermat kebutuhan dan
perhatian pemilik proyek. Pertimbangan ini harus
mencakup penentuan kelayakan sistem atau proyek
dari sudut pandang masyarakat yang lebih luas

PM-ES 2019 4
PENILAIAN KELAYAKAN

Proses analisis setiap aspek saling


berketerkaitan antara satu aspek dan aspek
lainnya sehingga hasil analisis aspek-aspek
tersebut menjadi terintergasi. Sebagai misal,
ketika seorang peneliti tengah menganalisis
aspek keuangan, hendaknya ia memanfaatkan
hasil analisis aspek-aspek lain, walaupun tetap
dimungkinkan mencari data yang dibutuhkan
sesuai dengan kebutuhannya langsung dari
lapangan.

PM-ES 2019 5
PENILAIAN KELAYAKAN
 Kelayakan rekayasa mensyaratkan bahwa
sistem yang diusulkan mampu menjalankan
fungsi yang dimaksudkan.
 Prosedur analisis desain seperti yang
dijelaskan dalam standar teknik dapat
digunakan untuk menunjukkan kemampuan
sistem yang diusulkan untuk menjalankan
fungsi yang sesuai yg diinginkan. Selain itu,
konstruksi atau implementasi sebuah solusi
harus memungkinkan dalam menyelesaikan
masalah
PM-ES 2019 6
PENILAIAN KELAYAKAN
 Sistem yang diusulkan secara ekonomis
layak jika nilai total manfaat yang
dihasilkan dari sistem melebihi biaya yang
dihasilkan dari sistem.
 Kelayakan ekonomi tergantung pada
kelayakan rekayasa karena sistem harus
mampu menghasilkan keluaran yang
diperlukan untuk menghasilkan manfaat
(paling efektif dalam menyelesaikan masalah)

PM-ES 2019 7
PENILAIAN KELAYAKAN
 Pemilik harus memiliki dana yang cukup
untuk membayar instalasi dan pengoperasian
sistem sebelum sistem yang diusulkan
dianggap layak secara finansial.
 Layak secara finansial mungkin atau tidak
terkait dengan kelayakan ekonomi. Seorang
pemilik mungkin dapat dan bersedia
membayar suatu sistem untuk memenuhi
tujuan nonekonomi.

PM-ES 2019 8
PENILAIAN KELAYAKAN
 Mungkin juga proyek yang layak secara
ekonomi tidak layak secara finansial
karena pihak lain tidak dapat memperoleh
cukup dana untuk menerapkan sistem
tersebut.

PM-ES 2019 9
METODE YANG UMUM DIGUNAKAN
 Beberapa metode yang umum digunakan
dalam analisis finansial antara lain :
1. Net Present Value (NPV),
2. Internal Rate Return (IRR),
3. Benefit Cost Ratio (BCR) dan
4. Payback Periode (PP), laba rugi dan
analisa sensitivitas.

PM-ES 2019 10
METODE YANG UMUM DIGUNAKAN
1. Net Present Value (NPV),
Metode NPV pada dasarnya memindahkan
cashflow yang menyebar sepanjang umur
investasi ke waktu awal investasi atau
kondisi present. Jika nilai NPV > 0 maka
proyek tersebut bisa dikatakan layak atau
menguntungkan, sebaliknya jika diperoleh
nilai NPV < 0 maka proyek tersebut tidak
layak atau tidak menguntungkan.

PM-ES 2019 11
METODE YANG UMUM DIGUNAKAN
1. Net Present Value (NPV),
 Net Present Value (NPV) didapatkan
dari total manfaat yang diperoleh dari
pembangunan selama umur proyek
dikurangi dengan total biaya selama
umur proyek dan dihitung berdasarkan
nilai sekarang (present value).

PM-ES 2019 12
METODE YANG UMUM DIGUNAKAN
1. Net Present Value (NPV)
NPV = ΣPVt – A0
NPV = (PV1 + PV2 + …) – A0
PV = NCF x Discount factor
Discount factor = 1/(1+r)t

Keterangan:
NPV = Net Present Value
PV = Present Value
NCF = aliran kas
A0 = investasi yang dikeluarkan pada awal tahun
r = biaya modal
t = periode waktu investasi / proyek
PM-ES 2019 13
METODE YANG UMUM DIGUNAKAN
1. Net Present Value (NPV)
Pengambilan keputusan investasi dalam metode ini
menggunakan asumsi sebagai berikut:
• Jika NPV0 > NPV1 (NPV negatif), maka investasi atau
proyek dinilai tidak layak karena berisiko mengalami
kerugian.
• Jika NPV0 < NPV1 (NPV positif), maka investasi atau
proyek dinilai layak karena berpotensi menghasilkan
keuntungan.
• Jika NPV0 = NPV1 (NPV = 0), maka investasi atau
proyek dinilai tidak layak karena tidak menghasilkan
keuntungan.
PM-ES 2019 14
METODE YANG UMUM DIGUNAKAN
2. Internal Rate Return (IRR),
 Economic Internal Rate of Return (EIRR)
dinyatakan sebagai suatu tingkat diskonto
(suku bunga) dimana nilai sekarang dari
keuntungan adalah sama besarnya dengan
nilai sekarang dari biaya-biaya yang
dikeluarkan. Dengan kata lain EIRR
merupakan tingkat diskonto pada kondisi nilai
NPV = 0 atau nilai BCR = 1.0
 Untuk menghitung nilai IRR harus dilakukan
dengan cara trial and error atau menggunakan
tabel tingkat bunga.
PM-ES 2019 15
METODE YANG UMUM DIGUNAKAN

2. Internal Rate Return (IRR),


Internal Rate of Return (IRR) Internal
rate of return adalah indikator tingkat
efisiensi suatu rencana investasi dapat
diterima. Besarnya IRR didapatkan
dengan metode coba-coba untuk
mendapatkan nilai NPV= 0.

PM-ES 2019 16
METODE YANG UMUM DIGUNAKAN

2. Internal Rate Return (IRR),


▪ Pengambilan keputusan investasi berdasarkan
metode IRR menggunakan asumsi sebagai berikut:
• Suatu investasi dikatakan layak, jika nilai IRR yang
dihasilkan lebih besar dari tingkat bunga yang
diterapkan.
• Suatu investasi dikatakan tidak layak, jika nilai IRR
yang dihasilkan lebih kecil dari tingkat bunga yang
diterapkan.

PM-ES 2019 17
METODE YANG UMUM DIGUNAKAN

3. Benefit cost Ratio (BCR)


 BCR > 1 : mengindikasikan bahwa rencana proyek
(solusi) menghasilkan keuntungan yang lebih besar
dibandingkan biaya yang dikeluarkan sehingga
solusi dapat dilaksanakan.
 BCR = 1 : mengindikasikan bahwa rencana proyek
(solusi) memberikan keuntungan yang hanya cukup
untuk menutup biaya konstruksi.
 BCR < 1 : mengindikasikan bahwa rencana proyek
(solusi) tidak menghasilkan keuntungan, atau akan
menghasilkan keuntungan pada jangka waktu yang
cukup lama.

PM-ES 2019 18
METODE YANG UMUM DIGUNAKAN

3. Benefit cost Ratio (BCR)


Jika nilai BCR > 1 maka bisa dikatakan
proyek tersebut layak, jika sebaliknya
nilai BCR < 1 maka proyek tersebut tidak
layak

PM-ES 2019 19
METODE YANG UMUM DIGUNAKAN

3. Profitability Index (PI)


Sesuai dengan namanya, metode ini mengukur layak
tidaknya suatu investasi dari indeks keuntungannya
dengan membandingkan antara nilai sekarang
seluruh penerimaan kas bersih dengan nilai sekarang
investasi.
Suatu investasi disebut layak menurut metode ini
apabila nilai PI lebih besar dari 1, karena dinilai
menguntungkan. Sebaliknya, jika nilai PI lebih kecil
dari 1, artinya tidak menguntungkan sehingga
investasi tersebut tidak layak.

PM-ES 2019 20
METODE YANG UMUM DIGUNAKAN

4. Profitability Index (PI)


Rumusan perhitungan nilai PI yakni :

PI = PV/I

Keterangan:
PI = Profitability Index
PV = Present Value (nilai sekarang seluruh penerimaan kas
bersih)
I = Investasi

PM-ES 2019 21
METODE YANG UMUM DIGUNAKAN
4. Payback Periode (PP)
Payback Periode (PP) adalah lamanya waktu
yang diperlukan untuk menutup kembali original
cash out. Metode ini mengukur kecepatan
pengembalian modal investasi, jadi satuan ukuran
yang dihasilkan bukan dalam bentuk persentase
ataupun rupiah, melainkan waktu.
Jika nilai/waktu PP lebih cepat atau singkat dari
yang disyaratkan, artinya investasi dianggap
layak. Sebaliknya, apabila nilai PP lebih lambat /
lama dari yang disyaratkan, berarti investasi
tersebut tidak layak.
.
PM-ES 2019 22
ANALISIS KELAYAKAN INVESTASI
ANALISIS KELAYAKAN INVESTASI
ANALISIS KELAYAKAN INVESTASI
ANALISIS KELAYAKAN INVESTASI

NILAI
TAMBAH
`

Berkaitan dengan
regulasi, gejolak
ekonomi, inflasi
ANALISIS KELAYAKAN INVESTASI
Cashflow stlh pendanaan
Equity 100 200
Debt 465,12
Pengembalian atas debt 400
Bunga atas debt 14% 65,12 65,12
Cashflow stlh pendanaan - - 65,12 (65,12) 534,88 2.000,00 2.000,00 2.000,00 2.000,00 2.000,00 2.000,00 2.000,00 2.000,00
Kumulatif Cash Flow - - 65,12 0,00 534,88 2.534,88 4.534,88 6.534,88 8.534,88 10.534,88 12.534,88 14.534,88 16.534,88

PERHITUNGAN BUNGA
Pinjaman - - 465,12 - - - - - - - - - -
Pengembalian - - - - 465,12 - - - - - - - -
Cashflow - - 465,12 - (465,12) - - - - - - - -
Kumulatif Cashflow - - 465,12 465,12 - - - - - - - - -
Bunga 130,23 - - 65,12 65,12 - - - - - - - - -

CASHFLOW BAGI PENYANDANG DANA


TAHUN
KETERANGAN Investasi +1th Inv +2th Inv
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
Cashflow Equity (Owner) (100,00) (200,00) - - - - - - - - - - -
Cashflow stlh pendanaan - - 65,12 (65,12) 534,88 2.000,00 2.000,00 2.000,00 2.000,00 2.000,00 2.000,00 2.000,00 2.000,00
Net Cash Flow (100,00) (200,00) 65,12 (65,12) 534,88 2.000,00 2.000,00 2.000,00 2.000,00 2.000,00 2.000,00 2.000,00 2.000,00
Disc. Rate (yearly) 12,00% 100% 89% 80% 71% 64% 57% 51% 45% 40% 36% 32% 29% 26%
Present Value (PV) (100,00) (200,00) 51,91 (65,12) 339,93 1.134,85 1.013,26 904,70 807,77 721,22 643,95 574,95 513,35
Kumulatif NPV (100,00) (300,00) (248,09) (313,21) 26,72 1.161,58 2.174,84 3.079,54 3.887,30 4.608,52 5.252,47 5.827,42 6.340,77
IRR 74,51% -53,41% -57,77% 14,14% 52,89% 64,40% 69,44% 71,92% 73,21% 73,21% 73,91% 74,51%
ANALISIS KELAYAKAN INVESTASI
ANALISIS KELAYAKAN INVESTASI
ETIKA DALAM STUDI KELAYAKAN BISNIS

Aspek moral dan etika dalam berbisnis khususnya


lagi pada kegiatan studi kelayakan bisnis telah
menjadi suatu hal yang paling penting. Hasil studi
kelayakan bisnis yang berlandaskan analisis-
analisis ilmiah bisa saja dimanipulasi oleh mereka
yang berpikiran sempit dan pendek, sehingga
tidak lagi objektif tetapi sudah menjadi sebuah
bom waktu yang suatu saat akan meledak dan
menghancurkan tidak hanya orang-orang yang
terkait pada bisnis itu, tetapi secara makro
ekonomi akan melemahkan ekonomi nasional dan
membuat masyarakat luas menjadi menderita
Investment Process
Tahapan yang dilakukan
1. Membuat konsep awal berkaitan dengan tujuan
proyek yang akan dibangun
2. Stakeholder Analysis (expectation analysis)
3. Membuat Kajian Kelayakan (Feasibility Study)
untuk mengetahui sejauh mana proyek tersebut
layak dibangun dan diusahakan / dioperasikan
sehingga memberikan nilai keuntungan dan
manfaat bagi pemilik dan para pihak terkait. Hasil
dari FS ini dapat memberikan keputusan Go no Go
(apakah proyek ybs diteruskan atau dihentikan)
4. Merumuskan skema pendanaan.
5. Merumuskan skema kelembagaan sesuai dengan
skema pendanaan yang dirumuskan diatas.
STAKEHOLDERS ANALYSIS
Investment Process
Tahapan yang dilakukan
6. Analisis resiko atas setiap hubungan sesuai skema
yang dibentuk
7. Menyusun regulasi / legal aspek yang diperlukan
atas setiap hubungan kerja sama
8. Membuat kesepakatan kerja sama (kontrak kerja
sama)
9. Masing-masing pihak melaksanakan kewajiban
awal seperti :
– Membentuk perusahaan baru (New.Co) sebagai vehicle
– Menyetor dana awal (equity) yang disepakati dengan
membuka rekening baru atas nama New.Co
– Melakukan tahapan perijinan, persiapan, pembangunan
fisik dan pengoperasian proyek.
ALOKASI RESIKO
Risk
No Stage Type of Risks
Allocation/Treatment
• Perubahan arah kebijakan • Jaminan dari pemerintah
1 Pre-FS & FS • Sulit memperoleh data • Koordinasi para pihak
• Kinerja perencana yang kurang • Proses bidding yg benar
2 DED baik
• Eskalasi harga • Fixed Price Contract
• Keterlambatan pengiriman • Garansi dari pihak
3 Procurement
barang/material Supplier
• Cost overrun • Fixed Price Contract
• Completion delay • Pemilihan Kontraktor yg
4 Construction
berpengalaman
• Proyeksi revenue tidak tercapai • Perpanjangan konsesi
Operation & atau pemerintah
5 membayar kompensasi
Maintenance • Kerusakan/kehilangan properti • Asuransi

Resiko yg dianalisis dg Simulasi MonteCarlo pd Cash Flow, a.l. : fluktuasi


tarif, kurs mata uang, nilai suku bunga, demand pengguna, dan realisasi
kompensasi.
Terima
Kasih
35

Anda mungkin juga menyukai