Anda di halaman 1dari 7

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Alam sangat berperan penting bagi kehidupan manusia. Alam juga menjadi
sumber inspirasi dalam berkarya yang tidak terbatas. Seperti dalam pembuatan
produk fashion, banyak designer yang membuat karyanya terinpirasi dari alam.
Fashion dan alam itu dapat disandingkan menjadi karya yang luar biasa, salah
satunya seperti designer Irit Dulman pada tahun 2016 membuat karya yang
terinspirasi dari alam Florida yang memanfatkan daun virginia creeper, adapun
designer lainnya seperti Oskar Metsavaht pada tahun 2013 karya busananya yang
diberi nama Endless Summer ini terinspirasi dari kesempurnaan keadaan musim
panas di kota Ipanema. Tidak hanya ingin sekedar terinpirasi dari alam, Oskar
Metsavaht juga memanfatkan alam dengan memakai pewarna dari sayuran dan kulit
ikan di pergelaran Busan Endless Summer Spring Summer 2013. Dari contoh kedua
orang designer tersebut dapat diketahui bahwa alam bagi sebagian designer
merupakan sebuah inspirasi yang tidak terbatas dan bisa dimanfaatkan untuk
menghasilkan produk fashion.

Salah satu teknik dan produk yang saat ini tengah populer dan terinspirasi
dari alam adalah eco print. Teknik ini telah berkembang sejak lama, dan
dipopulerkan sejak tahun 2006 salah satunya oleh Indiana Flint. Berasal dari teknik
eco dyeing lalu Flint mengembangkannya menjadi teknik eco print. Beberapa
designer yang memulai mengembangkan memakai teknik eco print salah satunya
Renu Gupta designer yang berasal dari India. Salah satu seorang designer asal
Indonesia yang memakai teknik eco print adalah Novita Yunus yang telah
menggelar hasil karyanya di pergelaran busana India, Amazon India Fashion Week
Autumn/Winter 2017. Disebutkan oleh Flint (2008), teknik eco print diartikan
sebagai proses mentransfer warna dan bentuk ke kain melalui kontak langsung
antara kain dan daun. Flint mengaplikasikan teknik ini dengan cara menempelkan
tanaman yang memiliki pigmen warna pada kain berserat alami yang kemudian
direbus atau dikukus dalam kuali besar.

1
Teknik eco print biasa diaplikasikan pada bahan berserat alami seperti kain
kanvas, katun, sutra dan linen. Akan tetapi tidak semua kain serat alami
menghasilkan hasil yang sama, satu sama lain berbeda dalam menghasilkan warna
dan printing yang tercetak dalam kain. Terdapat beberapa penelitian tentang eco
dyeing dan eco printing, mereka banyak mengunakan bahan - bahan dan material
seperti katun, linen, kanvas, dan sutra. akan tetapi banyak dari penelitian mereka
akhirnya berakhir pada salah satu material yang populer seperti sutra. Sementara
material - material yang lain seperti katun, linen, kanvas tidak bisa menangkap
dengan optimal.

Dalam penelitian oleh Husna (2016), kain linen kurang optimal


menghasilkan warna dari tumbuhan yang digunakan untuk eco printing. Hal ini
disebabkan karena pada kain linen ekplorasi eco print kurang berhasil. Karena kain
linen memiliki serat yang berbeda dengan kain sutera, pada eksplorasi kain linen
siluet dan warna tidak tercetak dengan optimal, dikarenakan tidak ada proses
penumbukan pada saat eksplorasi yang dilakukan oleh Farisa Husna. Maka pada
penelitian ini penulis ingin mengoptimalkan teknik eco printing pada material yang
sampai saat ini di anggap belum optimal, yaitu bahan berserat alami pada kain linen.

Kain linen adalah salah satu jenis kain yang terbuat dari bahan alami berupa
serat tumbuhan sejenis rami yang dalam bahasa Inggris disebut dengan tanaman
Flax dan dalam bahasa latin disebut dengan Linum Usitatissimum, Sejarah mencatat
bahwa bahan linen konon telah ada sejak lebih dari 6000 tahun yang lalu di Mesir.
Bahkan pada masa tersebut, linen dijadikan bahan pembalut mummi. Hal ini
menjadikan kain berserat alami linen menjadi kain serat alami terkuat dan tahan
lama 3 kali lipat bila dibandingkan dengan kain katun, selain ketahanannya yang
kuat kain linen memiliki karakteristik nyaman dan ringan, mudah kering, dan ramah
lingkungan.

Dalam industri fashion penggunaan kain linen dijadikan sebuah produk,


seperti designer asal Australia Liya Mirzaeva yang menggunakan kain linen untuk
handmade clothing contohnya dress, skirt dan top. Pada karyanya Mirzaeva (2017)
menggunakan teknik eco dyeing dan eco print. Menurut Jonathan Simkhai
handmade clothing adalah produksi mode yang memilik arti lebih mahal yang

2
dinilai dari proses pembuatan dan design pembuatan yang rumit lebih merinci.
Clark (2005) berpendapat bahwa “handmade clothing mempunyai nilai historis”,
lebih padat karya dan langka di dalam detail garmen, tidak ada unsur moneter dalam
handmade clothing memiliki koneksi kuat dengan pembuat handmade clothing.

Bahan alam yang akan digunakan pada penelitian ini adalah bunga – bunga
yang tumbuh di dataran tinggi dan cuaca sejuk seperti di daerah Cisarua Lembang
Bandung, seperti bunga Herbras (Gerbera), bunga Mawar (Rosa) dan bunga Krisan
(Chrysanthemum). Melalui penelitian ini, eksplorasi teknik eco print yang ditinjau
dari proses pembuatannya dapat menjadi produk akhir bertujuan untuk memenuhi
kebutuhan target market yang menjadikan alam sebagai sumber inspirasi, sumber
percaya diri untuk penggunanya, serta saat digunakan menjadi penambah nilai bagi
dirinya.

1.2 Identifikasi Masalah


Adapun identifikasi masalah dari penilitian ini antara lain :

1. Adanya potensi pengembangan teknik eco print pada material kain linen
dengan menjadikan keindahan alam flora Indonesia sebagai sumber
inspirasi.
2. Kain linen memiliki potensi untuk diolah dengan menggunakan teknik
eco print, namun diperlukan proses dan material yang tepat untuk
menghasilkan visual akhir yang optimal.
3. Teknik eco print pada material kain linen memiliki potensi untuk
dijadikan produk yang menarik, karena adanya minat yang tinggi dari
masyarakat terhadap produk handmade clothing.

1.3 Rumusan Masalah


1. Bagaimana mengembangkan potensi teknik eco print pada material kain
linen dengan menjadikan alam sebagai sumber inspirasi?
2. Bagaimana mendapatkan proses dan material yang tepat untuk
menghasilkan visual akhir yang optimal yang didapat dari teknik eco
print pada material kain linen?

3
3. Bagaimana menciptakan produk handmade clothing yang diminati
masyarakat dengan menggunakan teknik eco print pada material kain
linen?

1.4 Batasan Masalah


Peneliti menggunakan teknik eco print yang merupakan teknik yang
terinpirasi dari kekayaan alam, seperti kekayaan alam Indonesia yang beragam akan
jenis flora nya. Salah satu kekayaan alam Indonesia yang peneliti ambil adalah
keindahan alam pegunungan Cisarua Lembang, selain alam nya yang indah serta
keragaman jenis flora yang beragam. Salah satu nya bunga hebras dan mawar yang
peneliti ambil sebagai bahan baku utama dalam proses eco print. Teknik ini
merupakan salah satu cara untuk memberi warna pada permukaan kain melalui
proses penumbukan, perebusan dan melakukan mordanting. Teknik ini hanya
membutuhkan alat dan bahan yang sederhana namun dapat menciptakan visual
akhir yang unik dan memiliki visual one of kind pada permukaan kain. peneliti
menggunakan material utama yaitu kain serat alam linen. Bahan baku yang dipilih
merupakan tanaman yang mudah didapatkan yaitu bunga Mawar Merah(Rosa),
bunga Herbras (Gerbera) dan bunga Krisan (Chrysanthemum).

1.5 Tujuan Penelitian


Tujuan dari penelitian ini adalah:

1. Mengoptimalkan potensi pengembangan teknik eco print pada material


kain linen dengan menjadikan alam sebagai sumber inspirasi.
2. Mendapatkan tahapan proses dan material yang tepat untuk
menghasilkan visual akhir yang optimal yang didapatkan dari teknik
eco print pada material kain linen.
3. Mampu menciptakan produk handmade clothing yang diminati
masyarakat dengan menggunakan teknik eco print pada material kain
linen.

4
1.6 Manfaat Penelitian
Manfaat dari penelitian ini adalah:

1. Memberi kesadaran pada pengguna produk fashion bahwa alam dapat


menjadi sumber inspirasi yang tidak terbatas.
2. Memberikan suatu pembelajaran eco printing yang mudah
diaplikasikan yang belum banyak diimplementasikan di Indonesia.
3. Menjadikan produk eco fashion yang terbuat dari 100% alam mampu
bersaing dengan produk lainnya dan memberikan nilai lebih pada
peminatnya.

1.7 Metodologi Penelitian


Metodologi dari penelitian ini menggunakan metode kualitatif. Dengan
mengumpulkan data dari beberapa sumber :

1. Studi literatur
Metode pengumpulan data dari sumber media cetak yang menunjang
penelitian. Pengumpulan data diambil dari :
1. Teknik eco printing dan eco dyeing : Eco Colour oleh Indiana Flint,
A Dyers Manual oleh Jill Goodwin.
2. Tumbuhan : Morfologi Tumbuhan oleh Gembong Tjitrosoepomo.
3. Produk fashion : Teori Busana dan Desain Busana oleh Riyanto,
Arifah A.
Metode pengumpulan data dari sumber media online diambil dari :
1. http://www.polkacafe.com/interview-designer-renu-gupta-rang-rez-
eco-printing-process-3893.html.
2. https://kumparan.com/@kumparanstyle/fashion-show-di-india-
novita-yunus-andalkan-teknik-eco-print.
3. http://go3mart.com/kelebihan-dan-kekurangan-kain-linen/.
4. http://www.liya.com.au/tutorials/archives/11-2017.
5. https://www.demilked.com/contrast-fashion-nature-liliya-
hudyakova/.

5
2. Observasi teknik
Observasi dilakukan secara langsung dengan Ella lulusan Telkom
University tahun 2013 pemilik dari brand Aest Fabric di Jakarta dan
observasi tidak langsung melalui media online terhadap vlog di Youtube
mengenai pengamatan teknik-teknik eco print yang biasa dilakukan.
3. Eksperimen
Metode ini dilakukan setelah mencari teori dari studi literatur dan
diaplikasikan pada tahap ini guna mendapatkan hasil akhir yang
diinginkan. Penulis melakukan eksperimen melalui tahapan-tahapan
sebagai berikut :
a. Eksperimen awal : Penulis menggunakan kelopak dan daun mawar,
herbras dan krisan disusun pada kain linen lalu dibundel dan diikat
dengan tali lalu direbus akan tetapi hasil dari eksperimen motif
kelopak bunga dan daun tidak tercetak dengan optimal akan tetapi
mengeluarkan warna dengan baik.
b. Ekperimen lanjutan : Setelah melakukan eksperimen pertama penulis
mencoba menumbuk bunga dan daun setelah itu dilakukan proses
mordanting.
Dari Eksperimen – 2, dapat disimpulkan motif dari kelopak dan daun tercetak
dengan baik
4. Wawancara
Melakukan wawancara dengan narasumber Farisah Husna, seorang
lulusan Universitas Telkom yang telah melakukan penelitian tentang eco
print sebelumnya dan Ella Trimutri Medasa, seorang lulusan Universitas
Telkom, pemilik dari brand Aest Fabric.

6
1.8 Sistematika Penulisan
Susunan penelitian ini teridiri dari empat bab, diantaranya adalah:

1. Bab 1 Pendahuluan, dalam bab ini berisi mengenai latar belakang


penelitian, identifikasi masalah, rumusan masalah, batasan masalah,
tujuan, manfaat, metedologi penelitian dan sistematikan penulisan
penelitian.

2. Bab 2 Studi literatur, dalam bab ini menjelaskan data pendukung


latar belakang pada bab sebelumnya yang didapat dari sumber
terpercaya melalui media cetak berupa buku, dan media online
berupa website.

3. Bab 3 Proses Perancangan , dalam bab ini menjelaskan proses


perancangan dimulai dari observasi studi literatur dari sumber online
berupa website,wawancara, observasi secara langsung, eksperimen ,
konsep.

4. Bab 4 Kesimpulan dan saran, dalam bab ini menjelaskan


kesimpulan dari penelitian dan saran sebagai media alternatif untuk
pengembangan penelitian selanjutnya.

Anda mungkin juga menyukai