TESIS
FAKULTAS TEKNIK
PROGRAM MAGISTER
SALEMBA
2019
TESIS
Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Magister
FAKULTAS TEKNIK
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
KEKHUSUSAN MANAJEMEN PROYEK
SALEMBA
DESEMBER 2019
THESIS
Submitted as a partial fulfillment of the requirement for
Master of Engineering degree
FACULTY OF ENGINEERING
CIVIL ENGINEERING STUDY PROGRAM
PROJECT MANAGEMENT SPECIFICATIONS
SALEMBA
DECEMBER 2019
ii
Puji syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat dan
rahmat-Nya, saya dapat menyelesaikan tesis ini. Penulisan tesis ini dilakukan dalam
rangka memenuhi salah satu syarat untuk mencapai gelar Magister Teknik, Program
studi Teknik Sipil Universitas Indonesia. Saya menyadari bahwa, tanpa bantuan dan
bimbingan dari berbagai pihak, dari masa perkuliahan sampai pada penyusunan Tesis
ini, sangatlah sulit bagi saya untuk menyelesaikan tesis ini. Oleh karena itu, saya
mengucapkan terima kasih kepada :
1. Dosen pembimbing, Prof. Dr. Ir. Yusuf Latief, MT yang telah menyediakan waktu,
tenaga, dan pikiran untuk mengarahkan saya dalam penyusunan tesis ini;
2. Bapak Rossy, Bapak Eddy dan Bapak Wisnu, selaku dosen penguji yang telah
banyak memberi masukan dan arahan demi perbaikan tesis ini.
3. Dosen-dosen Program Studi Teknik Sipil UI, yang telah memberikan ilmunya.
4. Para Pakar dan rekan-rekan karyawan dari semua perusahaan yang berpartisipasi
dalam meluangkan waktu dan ilmunya pada saat wawancara, serta membantu
dalam usaha memperoleh data yang saya perlukan untuk penyelesaian tesis ini.
5. Keluarga yang saya cintai terutama istri, anak, dan ibu yang telah memberikan
bantuan dukungan materil dan moril.
6. Teman-teman, para sahabat, maupun rekan kerja di perusahaan dan kampus
Salemba UI, serta pihak-pihak lain yang telah membantu dan berjuang bersama
dalam proses pengerjaan dan penyelesaian tesis ini.
Akhir kata, saya berharap Tuhan Yang Maha Esa berkenan membalas segala kebaikan
semua pihak yang telah membantu. Semoga tesis ini dapat membawa manfaat bagi
pengembangan ilmu.
Penulis
vii
Kata kunci:
Knowledge Management, Critical Success Factor, Maturity Level, Konstruksi.
ix
Universitas Indonesia
Keywords:
Knowledge Management, Critical Success Factor, Maturity Level, Construction.
x
Universitas Indonesia
xi
Universitas Indonesia
xii
Universitas Indonesia
xiii
Universitas Indonesia
xiv
Universitas Indonesia
xv
Universitas Indonesia
xvi
Universitas Indonesia
1
Universitas Indonesia
Universitas Indonesia
rencana pemerintah untuk melakukan pengaturan tatanan yang lebih adil antara
kontraktor besar, menengah dan kecil, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan
Rakyat (PUPR) menerbitkan surat edaran tentang batasan nilai proyek
pembangunan infrastruktur di bawah Rp100 miliar tidak boleh dikerjakan Badan
Usaha Milik Negara (BUMN), melainkan swasta nasional (pu.go.id). Ini
merupakan kesempatan yang sangat besar bagi perusahaan jasa konstruksi swata
nasional untuk berpartisipasi untuk mendapatkan proyek konstruksi dan ikut
dalam pembangunan nasional. Pembinaan kontraktor swasta nasional agar
berdaya saing dan profesional juga dilakukan mulai dari pemaketan pekerjaan di
Kementerian PUPR. Pada tahun 2017 untuk belanja modal sebesar Rp 77,86
triliun yang terbagi menjadi 3.935 paket pekerjaan, 3650 paket (93%) diantaranya
memiliki nilai paket dibawah Rp 50 miliar dengan anggaran keseluruhan Rp32,2
triliun yang dikerjakan seluruhnya oleh kontraktor swasta nasional. Sebanyak 166
paket (4%) paket pekerjaan dengan nilai antara RP 50 miliar hingga Rp 100
miliar, dikerjakan 90% oleh swasta nasional. Sementara untuk paket diatas Rp
100 miliar terdapat 119 paket yang dikerjakan 65% oleh BUMN Karya dan 35%
oleh kontraktor swasta nasional. Hal ini sesuai rencana Pemerintah untuk
melakukan pengaturan tatanan yang lebih adil antara kontraktor besar, menengah
dan kecil. Tatanan tersebut antara lain mendorong kontraktor besar menjadi
kontraktor general yang menangani kualitas konstruksi, proyek, manajemen
dengan permodalan yang besar. Sedangkan badan usaha menengah dan kecil
didorong menjadi kontraktor spesialis dalam bidang tertentu. Meskipun tidak bisa
dipungkiri bahwa kesempatan BUMN untuk mendapatkan proyek pemerintah
jauh lebih besar dibandingkan swasta. Kendati demikian, perusahaan swasta
nasional di Indonesia di tengah sulitnya persaingan usaha, masih banyak yang
memiliki reputasi baik dan professional. Perusahaan swasta nasional yang besar di
Indonesia dengan skala besar diantaranya adalah PT Acset Indonusa Tbk, PT
Tripatra, Total Bangun Persada Tbk, PT Rekayasa Industri, PT Meindo Elang
Indah, PT Timas Suplindo, PT Gunanusa Fabricator Utama dan lain-lain.
Perusahaan swasta nasional ini ditengah ketatnya persaingan bisnis, dapat
menjalankan perusahaannya sampai sekarang. Ini merupakan salah satu faktor
dipilihnya objek perusahaan jasa konstruksi swasta nasional dalam penerapan
Universitas Indonesia
KM. Dalam penelitian ini, objek yang diteliti adalah perusahaan jasa konstruksi
swasta nasional skala besar yang sudah menerapkan manajemen pengetahuan atau
KM di organisasinya. Kontraktor yang digunakan dapat berupa kontraktor
bangunan gedung atau bangunan maupun kontraktor EPC yang dinilai atau
diprediksi setingkat pada level KM.
Universitas Indonesia
Universitas Indonesia
Universitas Indonesia
seminar dan konferensi, lokakarya, berbagi cerita, teknik manajemen ide, pameran
pengetahuan, dan pelatihan. Ini menggambarkan bawa KM pada saat ini
merupakan hal yang sangat penting dalam mengelola pengetahuan organisasi.
Menyadari bahwa KM penting untuk organisasi atau perusahaan dalam
skala apapun, lalu bagaimana proyek dapat bekerja dengan baik untuk
mengimplementasikannya di perusahaan jasa konstruksi swasta Nasional di
Indonesia? Wibowo dan Waluyo (2015) dalam penelitiannya terhadap tingkat
kematangan KM terhadap kontraktor di Indonesia menunjukkan bahwa 29
kontraktor di level praktik (level 2), 20 kontraktor di level terkelola (level 3) dan 5
kontraktor di level yang terus ditingkatkan (level 4). Ini memberikan gambaran
awal bahwa sebagian besar kontraktor memiliki level yang cukup rendah dalam
penerapan KM dalam meningkatkan kinerja organisasi. Solusi perbaikan untuk
meningkatkan tingkat kematangan belum tersaji dalam penelitian ini. Kontraktor
pada penelitian ini juga belum terperinci antara BUMN dan Swasta Nasional.
Masalah utama lainnya adalah bahwa definisi standar tidak tersedia
untuk KM, tidak seperti manajemen proyek, manajemen program, dan manajemen
portofolio. Ini berarti bahwa sampai standar KM dikembangkan, setiap
perusahaan harus meninjau definisi yang tersedia dan memilih definisi yang
sesuai dengan tujuan dan sasaran perusahaan. KM harus melibatkan orang dan
perusahaan bukan hanya alat dan teknik. KM juga membutuhkan tujuan dan
sasaran serta metrik spesifiknya sendiri untuk menunjukkan kemajuannya dalam
memenuhi tujuan untuk dapat menunjukkan manfaatnya dan tidak hanya
menunjukkan biayanya. Sementara definisi yang digunakan dalam makalah ini
menekankan pentingnya orang untuk proses, sikap orang-orang yang terlibat, dari
kontributor individu dan pengguna untuk eksekutif harus dipertimbangkan serta
budaya organisasi yang ada terhadapnya.
Studi Forbes dan SAP (2010) menunjukkan bahwa 85% responden survei
menyatakan organisasi mereka menganggap informasi sebagai aset strategis; 95%
menyatakan manajemen informasi, dan ekstensi, KM, sangat penting untuk
keberhasilan bisnis secara keseluruhan. Tantangannya adalah untuk menentukan
jenis aset pengetahuan yang dapat membantu setiap profesional proyek individu
meningkatkan proses pribadinya dan produktivitas secara keseluruhan. Proses
Universitas Indonesia
Universitas Indonesia
konstruksi swasta nasional di Indonesia. Oleh karena itu, langkah pertama dalam
mencapai tujuan knowledge management adalah pengakuan status saat ini dari
kemampuan KM di tingkat perusahaan jasa konstruksi dan itu dapat dicapai
melalui model kematangan knowledge management. Sudah sampai tingkat mana
kematangan KM pada dunia jasa konstruksi swasta Nasional di Indonesia?
Apabila masih rendah, bagaimana cara untuk meningkatkannya agar kinerja
perusahaan lebih baik. Untuk meningkatkan level kematangan KM, diperlukan
peninjauan keselarasan dengan identifikasi faktor kunci keberhasilan atau critical
success factor (CSF) untuk meningkatkan kinerja organisasi. Pemimpin organisasi
selalu mencari alasan dan faktor utama keberhasilan dalam merancang sistem
manajemen pengetahuan dan melaksanakannya di organisasi mereka (Yaghpoubi
& Maliki, 2012). Komponen apa yang mesti didahului untuk ditingkatkan pada
KM agar meningkatkan kinerja organisasi pada perusahaan jasa konstruksi swasta
nasional di Indonesia.
Universitas Indonesia
Universitas Indonesia
Universitas Indonesia
Universitas Indonesia
Dari beberapa referensi penelitian yang dikaji pada tabel 1.2 di atas,
maka dapat disimpulkan bahwa penerapan manajemen pengetahuan atau KM
Universitas Indonesia
yang dijalankan dengan optimal dapat meningkatkan kinerja organisasi yang baik,
termasuk pada perusahaan jasa konstruksi. Kebaruaan (Novelty) dalam penilitian
ini dibanding dengan penelitian lainnya yang terdahulu adalah mengevaluasi
tingkat kematangan penerapan manajemen pengetahuan atau KM dengan
mempertimbangkan faktor kunci keberhasilan (CSF) dari KM tersebut untuk
menaikkan tingkat kematangan KM sehingga kinerja organisasai dapat meningkat
lebih optimal. Pada penelitian terdahulu tidak ada yang menggabungkan
komponen tingkat kematangan KM dengan faktor kunci keberhasilannya atau
CSF dalam mengevaluasi tingkat kematanagan penerapan KM. Objek pada
penelitian ini juga terfokus pada perusahaan jasa konstruksi swasta nasional di
Indonesia yang belum dilakukan pada penelitian terdahulu.
Universitas Indonesia
Universitas Indonesia
Universitas Indonesia
17
Universitas Indonesia
Universitas Indonesia
Universitas Indonesia
konstruksi, salah satu cara yang bisa dilakukan perusahaan adalah pemanfaatan
suatu teknologi knowledge management (KM) atau manajemen pengetahuan yang
banyak digunakan perusahaan besar akhir-akhir ini. Penggunaan knowledge
management (KM) ini berguna untuk memfasilitasi dalam penyimpanan,
pengelolaan dan penyediaan pengetahuan dari/untuk stake holder yang pada
akhirnya digunakan untuk membangun suatu knowledge database.
Data Lembaga Pengembangan Jasa Konstruksi Nasional (LPJK)
mencatat terdapat 139.975 perusahaan konstruksi di Indonesia. Dari jumlah itu,
yang termasuk perusahaan konstruksi besar sebanyak 2.066 perusahaan. Untuk
perusahaan konstruksi dengan skala menengah ada 20.457 perusahaan. Sisanya,
sebanyak 117.328 merupakan perusahaan konstruksi berskala kecil dan 124
perusahaan konstruksi perorangan. Dalam penelitian ini, objek yang diteliti adalah
perusahaan jasa konstruksi swasta nasional skala besar yang sudah menerapkan
manajemen pengetahuan atau KM di organisasinya. Kontraktor yang digunakan
dapat berupa kontraktor bangunan gedung atau bangunan maupun kontraktor EPC
yang dinilai atau diprediksi setingkat pada level KM. Kontraktor gedung atau
bangunan umumnya membangun bangunan gedung-gedung tinggi dan
infrastruktur. Kontraktor EPC disini adalah singkatan dari Engineering,
Procurement and Construction, istilah yang digunakan untuk proses
design/perancangan sistem yang akan dibangun, pengadaan/pembelian barang dan
dilanjutkan dengan membangun/konstruksi apa yang telah dirancang. Proyek EPC
merupakan jenis proyek yang lebih kompleks dari proyek konstruksi biasa yang
banyak terdapat di industri migas (minyak dan gas), pembangkit tenaga listrik dan
energi, pertambanagan dan industri berat lainnya.
Universitas Indonesia
Universitas Indonesia
Universitas Indonesia
Universitas Indonesia
Universitas Indonesia
Universitas Indonesia
Universitas Indonesia
Level 1: Awal
Ini adalah tingkat kedewasaan paling mendasar di mana sebagian besar
organisasi memulai perjalanan manajemen pengetahuan mereka. Pada
tingkat ini, organisasi tidak memiliki proses atau praktik yang konsisten
untuk berhasil mengidentifikasi, menangkap, berbagi, mentransfer, dan
menerapkan pengetahuan intinya. Karakteristik kunci dari organisasi Level
1 adalah berbagi dan mentransfer pengetahuan secara acak dan informal
yang, pada gilirannya, tidak menghasilkan dampak bagi bisnis.
Untuk bergerak cepat melalui tingkat kematangan KM ini, tujuan berikut
harus dikomunikasikan dan ditindaklanjuti:
1. Menjelaskan KM dengan cara yang dapat dihubungkan oleh orang-
orang di organisasi
2. Membuat gambaran menarik tentang apa yang mungkin dicapai
dalam hal hasil bisnis;
3. Memperluas minat dan pemahaman di antara pemangku kepentingan
utama dan pemimpin senior
4. Mencari bidang-bidang usaha yang akan mendapat manfaat dari
aliran pengetahuan.
Level 2: Pengembangan
Fokus utama selama level kedua ini adalah untuk menetapkan iterasi
pertama dari strategi KM. Strategi untuk KM harus terhubung erat dengan
strategi dan tujuan bisnis perusahaan dan harus mengidentifikasi peluang
bisnis untuk menerapkan berbagi pengetahuan dan pendekatan transfer.
Peluang dan nilai peluang tersebut harus dinilai dan didokumentasikan
dengan jelas dalam kasus bisnis. Kasus bisnis harus menyediakan
perhitungan ROI yang mencakup investasi dan penilaian atas manfaat yang
diasumsikan yang dapat diukur dengan melakukan proyek KM yang
berfokus pada pekerjaan bisnis.
Tujuan untuk menciptakan kemampuan Level 2 KM meliputi:
1. Mengembangkan kepemimpinan pemikiran KM dan menghasilkan
dukungan;
2. Membuat dan membangun dukungan untuk strategi KM terintegrasi;
Universitas Indonesia
Universitas Indonesia
Universitas Indonesia
Level 5: Inovasi
Ketika organisasi mencapai Level 5, para pemimpin mulai mengandalkan
kemampuan KM untuk mendukung strategi bisnis dan model bisnis.
Namun, sementara organisasi memanfaatkan pendekatan dan proses KM
standar sebagai bagian dari strategi ekspansi di Level 4, organisasi tersebut
mungkin tidak mampu mencapai hasil bisnis yang diinginkan melalui proses
dan pendekatan KM saja. Tujuan utama pada tingkat kematangan kelima ini
adalah untuk meningkatkan proses bisnis inti dengan mengoptimalkan
pendekatan dan proses KM standar dan memasukkannya, dari ujung ke
ujung, dalam proses bisnis tersebut untuk mencapai hasil bisnis yang
diinginkan dan terobosan inovasi.
Untuk mengoptimalkan pendekatan dan proses, kepemimpinan perlu
mengerahkan kegiatan peningkatan berkelanjutan yang proaktif untuk
menutup kesenjangan antara kemampuan KM saat ini dan hasil bisnis yang
diinginkan. Peningkatan berkelanjutan harus dilembagakan sehingga terjadi
di tingkat individu, departemen / fungsional, dan organisasi. Pada saat yang
sama, itu juga harus menyelaraskan kembali penilaian kinerja dengan
strategi KM.
Kegiatan utama untuk Level 5 meliputi:
1. Menanamkan metodologi KM standar dalam model bisnis,
2. Memantau kesehatan metodologi KM,
3. Menyelaraskan evaluasi dan pengakuan kinerja dengan strategi KM,
4. Menyeimbangkan kerangka kerja KM organisasi dengan kontrol
lokal, dan
5. Lanjutkan perjalanan.
Universitas Indonesia
diperkenalkan oleh John F. Rockart dan MIT Sloan School of Management pada
tahun 1979 sebagai cara untuk membantu eksekutif senior menentukan kebutuhan
informasi mereka untuk tujuan mengelola organisasi mereka (Rockart, 1979).
CSF untuk bisnis apa pun terdiri dari sejumlah area terbatas di mana
hasilnya, jika memuaskan, akan memastikan keberhasilan kinerja kompetitif
organisasi. Rockart (1979) menekankan, bahwa bidang kegiatan khusus ini harus
secara konstan dan hati-hati dikelola oleh perusahaan. Tujuan utama Rockart
dengan CSF adalah untuk mengumpulkan kebutuhan informasi untuk
pengambilan keputusan manajemen. Rockart menelusuri pekerjaan CSF-nya
sampai ke anteseden konseptualnya, "faktor-faktor keberhasilan," yang
diperkenalkan oleh D. Ronald Daniel pada tahun 1961. Daniel telah membahas
masalah informasi manajemen yang tidak memadai untuk menetapkan tujuan,
membentuk strategi, membuat keputusan, dan mengukur hasil terhadap tujuan
Universitas Indonesia
Tipe CSF
Selain jenis-jenis CSF yang diperkenalkan oleh tingkat manajemen, Rockart
(1979) mengidentifikasi lima jenis CSF yang mencerminkan cara mereka
berkontribusi terhadap pencapaian misi:
- struktur industri tertentu (CSF industri)
- strategi kompetitif, posisi industri, dan lokasi geografis (CSFs strategi)
- lingkungan makro (CSF lingkungan)
- masalah atau tantangan bagi organisasi (CSF temporal)
- perspektif manajemen (CSF manajemen)
Universitas Indonesia
CSFs organisasi dapat menyertakan salah satu atau semua tipe ini.
Memahami jenis CSF membantu organisasi mengetahui apakah CSF
dibagikan atau unik dan bagaimana mereka bertahan atau berkembang
seiring waktu.
Keunikan CSF
Caralli menempatkan fokus yang signifikan pada pemahaman CSF yang
unik untuk industri, organisasi, atau manajer. Tetapi CSF tidak selalu unik
untuk organisasi, divisi, unit operasional, atau individu yang kepadanya
mereka melamar. Rockart berfokus pada CSF di tingkat manajerial, bersama
dengan CSF tingkat departemen atau organisasi (meskipun ia terus
mengakui CSF tingkat industri). Dia juga mencatat bahwa CSF dapat
bersifat non-unik (dibagi di seluruh industri) atau terkait secara unik dengan
sumber-sumber internal dan eksternal selain dari industri.
Stabilitas CSF seiring waktu
Meskipun CSF mungkin tetap cukup konstan dari waktu ke waktu,
setidaknya dalam arti periode perencanaan strategis, dari perspektif Rockart
dan Bullen, CSF berubah “seiring perubahan lingkungan industri, karena
posisi perusahaan dalam suatu industri berubah, atau sebagai masalah atau
peluang tertentu bangkit ”(Bullen, 1981). Rockart juga menunjukkan bahwa
CSF bukanlah indikator utama ukuran standar yang dapat diterapkan di
semua divisi organisasi. Mungkin ada beberapa migrasi antara CSF dan
tujuan tertentu, terutama ketika CSF mencerminkan tantangan atau masalah
(CSF temporal). "Kesenjangan kinerja" di area operasional tertentu dapat
menyebabkan CSF diangkat menjadi tujuan yang berorientasi pada
perbaikan. Sebagai alternatif, suatu tujuan, setelah tercapai, dapat
bermigrasi ke CSF untuk keberlanjutan.
Universitas Indonesia
mengumpulkan data
menganalisis data
mendapatkan CSF
menganalisis CSF
Metode ini memberikan cara untuk memperoleh CSF melalui tinjauan
dokumen dan analisis tujuan dan sasaran personel manajemen kunci, serta
wawancara dengan individu-individu tersebut mengenai domain spesifik mereka
dan hambatan yang mereka hadapi dalam mencapai tujuan dan sasaran mereka.
Informasi yang dikumpulkan dibentuk menjadi pernyataan yang mewakili
kegiatan yang dilakukan manajer kunci; kegiatan-kegiatan ini dianalisis dan
ditempatkan ke dalam pengelompokan afinitas dari mana CSF diturunkan.
Universitas Indonesia
2.7 Hipotesa
Hipotesa adalah jawaban sementara terhadap masalah yang masih
bersifat praduga karena masi harus dibuktikan kebenarannya. Hipotesis ilmiah
mencoba mengutarakan jawaban sementara terhadap masalah yang kan diteliti;
Untuk mengetahui tingkat kematangan KM pada perusahaan jasa konstruksi
swasta nasional di Indonesia saat ini.
Memperoleh fakta tentang faktor- faktor kunci keberhasilan dalam
penerapan KM untuk meningkatkan kinerja organisasi.
Menaikkan tingkat kematangan Knowledge Management untuk
meningkatkan kinerja organisasi pada perusahaan jasa konstruksi swasta
nasional di Indonesia.
Adapun hipotesa yang akan diuji pada penelitian ini adalah sebagai
berikut:
Tingkat kematangan KM yang telah dicapai perusahaan jasa konstruksi
swasta nasional di Indonesia saat ini tergolong rendah sehingga perlu
ditingkatkan.
Faktor – faktor kunci keberhasilan dalam penerapan KM untuk
meningkatkan kinerja organisasi terdiri dari:
Kebijakan / Strategi,
Perencanaan dan Proses SDM,
Universitas Indonesia
Universitas Indonesia
Dari table 3.1 di atas, strategi penelitian yang digunakan akan dijabarkan
berdasarkan masing-masing rumusan masalah / research question (RQ) berikut:
37
Universitas Indonesia
Universitas Indonesia
kinerja organisasi dengan bantuan analisa arsip dan validasi pakar yang bisa
memberikan gambaran mengenai improvisasi tingkat kematanagan KM
pada perusahaan konstruksi di Indonesia.
Tabel 3.2 berikut merupakan rangkuman strategi penelitan yang dilakukan
untuk setiap rumusan masalah yang ada.
Universitas Indonesia
Universitas Indonesia
Universitas Indonesia
Universitas Indonesia
Universitas Indonesia
Universitas Indonesia
Sedangkan pada CSF, dalam hal KM, mereka dapat dipandang sebagai
kegiatan dan praktik yang harus ditangani untuk memastikan keberhasilan
implementasi (Wong 2005). Praktik-praktik ini perlu dipupuk jika sudah ada atau
dikembangkan jika belum ada. Valmohammadi (2015) dalam penelitiannya telah
Universitas Indonesia
Universitas Indonesia
Universitas Indonesia
Universitas Indonesia
Universitas Indonesia
Universitas Indonesia
Kuisioner Responden
Kuisioner responden berisi informasi dari responden mengenai penilaian
tingkat kematangan KM pada perusahaan mereka. Responden yang dipilih
adalah perusahaan konstruksi di Indonesia yang dapat berupa kontraktor
bangunan gedung / bangunan maupun kontraktor EPC yang dinilai atau
diprediksi setingkat pada level KM. Berikut contoh kuisioner responden
pada penelitian in:
Universitas Indonesia
Matrik atau skala untuk penilaian secara keseluruhan dan untuk setiap
kategori telah dikembangkan seperti yang ditunjukkan di bawah ini:
Universitas Indonesia
Universitas Indonesia
Metrik atau skala untuk penilaian secara keseluruhan dan untuk setiap
kategori telah dikembangkan seperti yang ditunjukkan di bawah ini:
Universitas Indonesia
Universitas Indonesia
Universitas Indonesia
Universitas Indonesia
Universitas Indonesia
√[ ( )] [ ( )]
Di mana:
N : Jumlah responden
X : Nilai dari responden untuk masing-masing indikator
Y : Nilai total dari seluruh indikator untuk setiap responden
3. Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas adalah uji untuk memastikan apakah kuesioner
penelitian yang akan dipergunakan untuk mengumpulkan data
variable penelitian reliable atau tidak. Kuesioner dikatakan reliabel
jika kuesioner tersebut dilakukan pengukuran ulang, maka akan
mendapatkan hasil yang sama. Reliabilitas merupakan
penerjemahan dari kata reliability yang mempunyai asal kata rely
dan ability. Pengukuran yang memiliki reliabilitas tinggi disebut
sebagai pengukuran yang reliabel. Reliabilitas mempunyai berbagai
makna lain seperti kepercayaan, keteladanan, keajegan, kestabilan,
konsistensi dan sebagainya, namun ide pokok yang terkandung
dalam konsep reliabilitas adalah sejauhmana suatu hasil
pengukuran dapat dipercaya. Dalam program SPSS metode yang
akan digunakan untuk uji reliabilitas adalah dengan menggunakan
metode Alpha Cronbach’s. dengan rumus sebagai berikut:
Universitas Indonesia
[ ]
Di mana:
ri : Nilai reliabilitas
k : Jumlah indikator
σb² : Varians setiap indikator
σt² : Varians seluruh indikator
Dan rumus untuk menghitung varians adalah:
( )
Di mana:
σ² : Varians
ΣX : Nilai total dari seluruh responden untuk setiap indikator
N : Jumlah responden
Universitas Indonesia
Universitas Indonesia
Universitas Indonesia
63
Universitas Indonesia
Universitas Indonesia
Universitas Indonesia
Universitas Indonesia
Universitas Indonesia
Hasil Pakar
Kode Indikator Kesimpulan
1 2 3 4 5
1. Kebijakan / Strategi
Memiliki visi bersama yang didukung
X40 Y Y Y Y Y Ya
semua pekerja
X41 Mengembangkan strategi KM Y Y Y Y Y Ya
Memiliki tujuan dan sasaran yang jelas
X42 Y Y Y Y Y Ya
untuk KM
Universitas Indonesia
Hasil Pakar
Kode Indikator Kesimpulan
1 2 3 4 5
1. Kebijakan / Strategi
Memiliki visi bersama yang didukung
X40 Y Y Y Y Y Ya
semua pekerja
X41 Mengembangkan strategi KM Y Y Y Y Y Ya
Memiliki tujuan dan sasaran yang jelas
X42 Y Y Y Y Y Ya
untuk KM
Menyelaraskan strategi KM dengan strategi
X43 Y Y Y Y Y Ya
bisnis
Strategi KM untuk mendukung masalah
X44 T Y Y Y Y Ya
bisnis yang vital
Identifikasi nilai potensial yang ingin
X45 Y Y Y Y Y Ya
dicapai
Mempertimbangkan ketersediaan sumber
X46 Y Y Y Y Y Ya
daya ketika berinvestasi dalam KM
Penganggaran dan alokasi sumber daya yang
X47 Y Y Y Y Y Ya
tepat untuk KM
Sumber daya keuangan yang memadai untuk
X48 Y Y Y Y Y Ya
membangun sistem teknologi
Sumber daya manusia yang memadai untuk
X49 Y Y Y Y Y Ya
mendukung inisiatif KM
Penyediaan waktu untuk karyawan untuk
X50 melakukan kegiatan yang berhubungan Y Y Y Y Y Ya
dengan pengetahuan
2. Perencanaan sumber daya manusia (SDM) & proses SDM
Penunjukan pemimpin KM (petugas atau
X51 Y Y Y Y Y Ya
manajer KM, dll.)
X52 Pembentukan tim atau kelompok KM Y Y Y Y Y Ya
Spesifikasi peran dan tanggung jawab untuk
X53 Y Y Y Y Y Ya
melakukan tugas-tugas KM
X54 Kepemilikan yang jelas dari inisiatif KM Y Y Y Y Y Ya
X55 Memiliki struktur datar organisasi Y Y Y Y Y Ya
Perekrutan karyawan untuk mengisi
X56 Y Y Y Y Y Ya
kesenjangan pengetahuan
Mempekerjakan orang yang memiliki
X57 Y Y Y Y Y Ya
orientasi positif terhadap pengetahuan
Kegiatan pengembangan profesional untuk
X58 Y Y Y Y Y Ya
karyawan
Universitas Indonesia
Hasil Pakar
Kode Indikator Kesimpulan
1 2 3 4 5
Retensi karyawan untuk bekerja pada
X59 Y Y Y Y Ya
perusahaan
Penyediaan peluang peningkatan karir bagi
X60 Y Y Y Y Y Ya
karyawan
3. Pelatihan dan peningkatan kinerja manusia
Pelatihan tentang konsep pengetahuan dan
X61 T Y Y Y Y Ya
KM
Membangun kesadaran KM di antara
X62 Y Y Y Y Y Ya
karyawan melalui pelatihan
Pelatihan tentang penggunaan sistem dan
X63 Y Y Y Y Y Ya
alat KM
Pelatihan bagi individu untuk mengambil
X64 T Y Y Y Y Ya
peran terkait pengetahuan
Pelatihan dalam pengembangan
keterampilan seperti pemikiran kreatif,
X65 Y Y Y Y Y Ya
pemecahan masalah, komunikasi, jaringan
lunak, pembentukan tim, dll
Mendorong karyawan untuk berpartisipasi
dalam peluang pembelajaran baru internal
X66 Y Y Y Y Y Ya
dan eksternal seperti konferensi, seminar
pelatihan, kursus universitas, dll
4. Metode, prosedur & proses dokumentasi untuk meningkatkan KM
X67 Pengukuran manfaat inisiatif KM Y Y Y Y Y Ya
X68 Melacak kemajuan inisiatif KM Y Y Y Y Y Ya
Evaluasi dampak KM terhadap kinerja
X69 Y Y Y Y Y Ya
keuangan
Pengembangan indikator (baik keras dan
X70 T Y Y Y Y Ya
lunak) untuk mengukur KM
X71 Pengukuran nilai modal intelektual Y Y Y Y Y Ya
Penyediaan pedoman untuk mengoperasikan
X72 T Y Y Y Y Ya
sistem benchmarking
Mendorong karyawan untuk
X73 membandingkan praktik terbaik organisasi Y Y Y Y Y Ya
lain
Pembentukan tolok ukur internal pada
X74 koordinasi strategi, anggaran, dan sistem Y Y Y Y Y Ya
SDM
Universitas Indonesia
Hasil Pakar
Kode Indikator Kesimpulan
1 2 3 4 5
5. Solusi Teknis IT
X75 Penggunaan sistem KM yang tepat Y Y Y Y Y Ya
Penerapan alat teknologi (alat kolaboratif,
X76 basis pengetahuan, alat pencarian, sistem Y Y Y Y Y Ya
manajemen dokumen, sistem cerdas dll)
X77 Pemanfaatan intranet atau internet Y Y Y Y Y Ya
Struktur atau kategori pengetahuan yang
X78 Y Y Y Y Y Ya
sesuai untuk repositori
X79 Kemudahan penggunaan teknologi Y Y Y Y Y Ya
Kesesuaian sistem KM dengan kebutuhan
X80 Y Y T Y Y Ya
pengguna
6. Pendekatan untuk menangkap / menggunakan pengetahuan tacid
Kepentingn menciptakan ide dan
X81 Y Y Y Y Y Ya
pengetahuan baru
Dokumentasi pengetahuan utama dan lesson
X82 Y Y Y Y Y Ya
learned.
Memiliki proses yang efisien untuk
X83 mengklasifikasikan dan menyimpan Y Y Y Y Y Ya
pengetahuan
Memiliki proses yang efisien untuk
X84 Y Y Y Y Y Ya
menemukan pengetahuan yang diperlukan
Berbagi pengetahuan dengan menggunakan
X85 Y Y Y Y Y Ya
pendekatan elektronik dan tatap muka
X86 Komunikasi yang efektif antar karyawan Y Y Y Y T Ya
Penerapan pengetahuan terbaik untuk
X87 Y Y Y Y T Ya
produk dan layanan organisasi
Dorongan pembelajaran berkelanjutan di
X88 Y Y Y Y T Ya
semua tingkatan
Perlindungan aset pengetahuan dari paparan
X89 Y Y Y Y T Ya
yang tidak sah atau dicuri
X90 Validasi dan relevansi pengetahuan Y Y Y Y T Ya
7. Budaya KM / budaya tenaga kerja yang mendukung KM
Pemimpin bertindak sebagai katalis untuk
X91 Y Y Y Y Y Ya
KM
Manajemen menetapkan kondisi yang
X92 Y Y Y Y Y Ya
diperlukan untuk KM
Universitas Indonesia
Hasil Pakar
Kode Indikator Kesimpulan
1 2 3 4 5
Manajemen bertindak sebagai panutan untuk
X93 Y Y Y Y Y Ya
menunjukkan perilaku yang diinginkan
Pemimpin mendorong penciptaan, berbagi,
X94 Y Y Y Y Y Ya
dan penggunaan pengetahuan
Manajemen mengakui KM sebagai hal
X95 Y Y Y Y Y Ya
penting untuk kesuksesan bisnis
Manajemen menunjukkan komitmen dan
X96 Y Y T Y Y Ya
dukungan untuk KM
Manajemen perubahan organisasi menuju
X97 Y Y Y Y Y Ya
adopsi KM melalui karyawan
Memiliki budaya yang menghargai
X98 pencarian pengetahuan dan pemecahan Y Y Y Y Y Ya
masalah
Tingkat kepercayaan yang tinggi di antara
X99 Y Y Y Y Y Ya
karyawan dalam berbagi pengetahuan
Berbagi kesalahan secara terbuka oleh
X100 karyawan adalah penting tanpa takut akan Y Y Y Y Y Ya
hukuman
X101 Kolaborasi antar karyawan adalah penting Y Y Y Y Y Ya
X102 Mendorong kerja tim di antara karyawan Y Y Y Y Y Ya
Pemberdayaan karyawan untuk
X103 Y Y Y Y Y Ya
mengeksplorasi kemungkinan baru
X104 Dorongan individu untuk bertanya Y Y Y Y Y Ya
Menerima berbagi pengetahuan (bukan
X105 Y Y Y Y Y Ya
penimbunan) sebagai kekuatan
Pemberian insentif yang tepat untuk
X106 Y Y Y Y Y Ya
mendorong perilaku KM
X107 Motivasi karyawan untuk mencari ilmu Y Y T Y Y Ya
Menghargai karyawan yang berbagi dan
X108 Y Y T Y Y Ya
menggunakan pengetahuan
Menghargai karyawan dengan penekanan
X109 Y Y Y Y Y Ya
pada kinerja kelompok
Mengikat pendekatan motivasi untuk sistem
X110 Y Y Y Y Y Ya
penilaian kinerja pekerjaan
Sumber: Olahan Penulis
Universitas Indonesia
Universitas Indonesia
Universitas Indonesia
Universitas Indonesia
Universitas Indonesia
Pria
75%
Untuk usia, dibagi menjadi 5 kelompok usia, yaitu 21-25 tahun, 26-30
tahun, 31-35 tahun, 36-40 tahun, dan di atas 45 tahun. Usia responden terbanyak
adalah 26-30 tahun.
Universitas Indonesia
26-30
44%
31-35
32%
Universitas Indonesia
PT. E
12%
PT. C
PT. D 15%
13%
Staf/setara
81%
Universitas Indonesia
>8 tahun
54% >5-8 tahun
27%
Universitas Indonesia
S1
82%
( )
Berdasarkan hasil perhitungan tersebut dapat diketahui bahwa nilai sampel saat ini
(n= 68) lebih besar dari minimal kecukupan sampel berdasarkan rumus Slovin
(n'=51). Maka darii tu dapat di ambil kesimpulan bahwa syarat kecukupan data
pada penelitian ini sudah terpenuhi.
Universitas Indonesia
Universitas Indonesia
adalah hasil uji homogenitas untuk tingkat pengukuran kondisi saat ini dan
kondisi sebaiknya pada variabel tingkat kematatangan KM.
Tabel 4.14 Uji Homogenitas Kategori Jabatan Pada Variabel Tingkat Kematangan
KM
Jabatan Responden
Maturity Level
Pengukuran Kondisi Saat Ini Pengukuran Kondisi Sebaiknya
Variabel Chi-Square df Sig. Variabel Chi-Square df Sig.
Y 2.007 2 0.367 Y 0.778 2 0.678
X1 7.080 2 0.029 X1 2.619 2 0.270
X2 1.289 2 0.525 X2 0.273 2 0.872
X3 3.749 2 0.153 X3 1.098 2 0.578
X4 3.587 2 0.166 X4 1.027 2 0.598
X5 1.773 2 0.412 X5 1.677 2 0.432
X6 1.152 2 0.562 X6 0.658 2 0.720
X7 1.763 2 0.414 X7 0.350 2 0.839
X8 2.075 2 0.354 X8 1.659 2 0.436
X9 4.132 2 0.127 X9 1.374 2 0.503
X10 0.312 2 0.855 X10 1.230 2 0.541
X11 3.010 2 0.222 X11 0.106 2 0.948
X12 3.178 2 0.204 X12 0.135 2 0.935
X13 3.859 2 0.145 X13 1.658 2 0.437
X14 2.208 2 0.331 X14 0.095 2 0.954
X15 3.415 2 0.181 X15 0.258 2 0.879
X16 0.174 2 0.917 X16 0.442 2 0.802
X17 1.562 2 0.458 X17 1.120 2 0.571
X18 1.948 2 0.378 X18 1.077 2 0.584
X19 2.705 2 0.259 X19 1.381 2 0.501
X20 3.468 2 0.177 X20 1.210 2 0.546
X21 2.632 2 0.268 X21 1.235 2 0.539
X22 1.869 2 0.393 X22 2.049 2 0.359
X23 4.491 2 0.106 X23 0.474 2 0.789
X24 1.131 2 0.568 X24 0.287 2 0.866
X25 3.836 2 0.147 X25 4.183 2 0.123
X26 0.011 2 0.995 X26 4.886 2 0.087
X27 1.744 2 0.418 X27 0.035 2 0.983
X28 1.063 2 0.588 X28 3.199 2 0.202
X29 0.354 2 0.838 X29 2.791 2 0.248
Universitas Indonesia
Universitas Indonesia
Universitas Indonesia
Universitas Indonesia
Tabel 4.16 Uji Homogenitas Kategori Lama Bekerja Pada Variabel Tingkat
Kematangan KM
Lama Bekerja Responden
Maturity Level
Pengukuran Kondisi Saat Ini Pengukuran Kondisi Sebaiknya
Variabel Chi-Square df Sig. Variabel Chi-Square df Sig.
Y 0.955 2 0.620 Y 3.171 2 0.205
X1 1.076 2 0.584 X1 0.585 2 0.747
X2 0.514 2 0.773 X2 0.686 2 0.710
X3 2.098 2 0.350 X3 0.130 2 0.937
X4 0.367 2 0.832 X4 0.101 2 0.951
X5 1.549 2 0.461 X5 0.491 2 0.782
X6 0.419 2 0.811 X6 2.794 2 0.247
X7 4.094 2 0.129 X7 1.661 2 0.436
X8 2.542 2 0.281 X8 0.396 2 0.820
X9 1.586 2 0.453 X9 1.335 2 0.513
X10 5.196 2 0.074 X10 2.031 2 0.362
X11 4.537 2 0.103 X11 2.574 2 0.276
X12 4.275 2 0.118 X12 0.360 2 0.835
X13 2.125 2 0.346 X13 0.430 2 0.807
X14 1.843 2 0.398 X14 1.408 2 0.495
X15 0.964 2 0.617 X15 0.011 2 0.995
X16 0.721 2 0.697 X16 0.728 2 0.695
X17 2.565 2 0.277 X17 0.351 2 0.839
X18 5.110 2 0.078 X18 1.140 2 0.566
X19 4.321 2 0.115 X19 0.814 2 0.666
X20 1.122 2 0.571 X20 1.051 2 0.591
X21 1.372 2 0.504 X21 0.432 2 0.806
X22 4.114 2 0.128 X22 0.144 2 0.930
X23 1.521 2 0.467 X23 0.019 2 0.991
X24 1.088 2 0.581 X24 1.909 2 0.385
X25 2.395 2 0.302 X25 2.136 2 0.344
X26 1.334 2 0.513 X26 2.637 2 0.267
X27 2.319 2 0.314 X27 0.957 2 0.620
X28 0.784 2 0.676 X28 0.681 2 0.711
X29 1.153 2 0.562 X29 0.639 2 0.727
X30 1.231 2 0.540 X30 2.407 2 0.300
X31 1.183 2 0.554 X31 1.158 2 0.560
X32 0.341 2 0.843 X32 0.466 2 0.792
Universitas Indonesia
Tabel 4.17 Uji Homogenitas Kategori Lama Bekerja Pada Variabel CSF
Lama Bekerja Responden
CSF
Variabel Chi-Square df Sig.
X40 0.891 2 0.641
X41 2.257 2 0.324
X42 2.951 2 0.229
X43 3.526 2 0.172
X44 0.534 2 0.766
X45 0.755 2 0.686
X46 2.330 2 0.312
X47 0.203 2 0.903
X48 1.451 2 0.484
X49 0.620 2 0.734
X50 1.966 2 0.374
X51 0.552 2 0.759
X52 0.239 2 0.888
Universitas Indonesia
Universitas Indonesia
Universitas Indonesia
Universitas Indonesia
Tabel 4.19 Uji Homogenitas Kategori Lama Bekerja Pada Variabel CSF
Pendidikan Responden
CSF
Variabel Kolmogorov-Smirnov Z Sig.
X40 0.243 1.000
X41 0.356 1.000
X42 0.674 0.755
X43 0.356 1.000
X44 0.187 1.000
X45 0.187 1.000
X46 0.655 0.784
X47 0.449 0.988
X48 0.449 0.988
X49 0.561 0.911
X50 0.823 0.507
X51 0.374 0.999
X52 0.318 1.000
Universitas Indonesia
Universitas Indonesia
Universitas Indonesia
Universitas Indonesia
Universitas Indonesia
Universitas Indonesia
Universitas Indonesia
Dari Tabel 4.22 dapat dilihat bahwa semua nilai koefisien korelasi setiap
item dengan skor total (r) > r tabel (0.2387). Dengan demikian semua item dari
angket tersebut dinyatakan valid atau mampu mengukur variabel tersebut,
sehingga dapat dipergunakan sebagai alat pengumpul data dalam penelitian ini.
Universitas Indonesia
Dari tabel 4.22 diketahui bahwa nilai dari Cronbach’s Alpha untuk
semua variabel lebih besar dari 0.6. Dari ketentuan yang telah disebutkan
sebelumnya maka dengan demikian item yang mengukur variabel-variabel
tersebut dinyatakan reliabel atau konsisten dalam mengukur variabel tersebut.
Kebijakan / Strategi
4,374
Budaya Tenaga Kerja Perencanaan & proses
2,282
yang Mendukung KM SDM
4,298 2,301 2,237 4,313
Pelatihan dan
Pendekatan 2,331 2,404
Peningkatan Kinerja
Pengetahuan tacid
4,386 4,429 Manusia
2,593 2,386
Metode, Prosedur &
Solusi Teknis IT Proses Dokumentasi
4,313 untuk Meningkatkan KM
4,407
Universitas Indonesia
Kebijakan / strategi
Kebijakan KM yang
terintegrasi
4,382
2,191
Strategi yang sejalan
Kebijakan informasi KM
dengan safety culture 2,618
4,426 2,044 4,441
2,279 2,279
Pembelajaran yang Tanggung jawab terhadap
4,235
berkelanjutan 4,382 strategi KM
Universitas Indonesia
Komponen “strategi yang sejalan dengan safety culture” memiliki level tertinggi,
yaitu sebesar 2.618 dengan tingkat kematangan KM pada kondisi yang diharapkan
(sebaiknya) yaitu 4.426. Sedangkan komponen terendah yaitu “kebijakan
informasi KM” dengan level saat ini adalah 2.044 dan kondisi yang diharapkan
(sebaiknya) yaitu 4.441.
2,338 4,412
Profil pekerjaan Perencanaan suksesi
4,206
2,338 2,368
2,368 2,132
Penilaian Risiko
Program bakat
4,529 2,206 Pengetahuan
4,191
4,176
Exit interviews
Universitas Indonesia
Universitas Indonesia
Metode penggabungan KM
4,118
Perubahan teknis & Pembelajaran dari
organisasi4,456 2,147 pengalaman
4,279
2,574 2,221
Dokumentasi kegiatan
2,662 2,324 Penilaian diri
kerja 4,265
4,515
2,515 2,309
Komposisi tim kerja 2,338 Pembandingan eksternal
4,324 4,294
4,250
Umpan balik pengalaman
operasional
Universitas Indonesia
Solusi teknis IT
Strategi IT dan KM
4,441
2,574
2,779 2,426
IT Sistem Manajemen Informasi
4,456 4,324
Universitas Indonesia
Indentifikasi pengetahuan
kunci
4,265
2,235
2,397
4,485
Pencarian dan
pengambilan pengetahuan
Universitas Indonesia
Budaya KM
2,250
2,147
4,265
Hadiah berbagi
pengetahuan
Gambar 4.14 Diagram Jaring Tingkat Kematangan KM (Budaya KM)
Sumber: Olahan Penulis
Universitas Indonesia
banyak terdapat di industri migas (minyak dan gas), pembangkit tenaga listrik dan
energi, pertambanagan dan industri berat lainnya. Berikut perbandingan tingkat
kematangan KM antara kontraktor bangunan dan EPC pada penelitian ini:
4,373
Kebijakan / Strategi
5 4,220
Budaya Tenaga Kerja 4 2,673 Perencanaan & proses
yang Mendukung KM 3 SDM
4,170 2,659 2
1 2,496
0
Pendekatan Pelatihan dan
2,557 2,783
Pengetahuan tacid Peningkatan Kinerja…
4,102 4,346
2,864 2,602
Metode, Prosedur &
Solusi Teknis IT
Proses Dokumentasi…
4,258
4,165
4,368
Kebijakan / Strategi
5
Budaya Tenaga Kerja 4 Perencanaan & proses
yang Mendukung KM 32,069 SDM
4,366 2,115 2 2,124 4,382
1
0 2,244
Pendekatan 2,199 Pelatihan dan
Pengetahuan tacid Peningkatan Kinerja…
4,525 4,496
2,453 2,259
Metode, Prosedur &
Solusi Teknis IT
4,492 Proses Dokumentasi…
4,387
Universitas Indonesia
4.6.1.1 Uji Kaiser Meyer Olkin (KMO) dan Measures of Sampling Adequacy
(MSA)
Pengujian Kaiser Meyer Olkin (KMO) dan Measures of Sampling
Adequacy (MSA) dimaksudkan untuk mengetahui kecukupan atau kelayakan
dalam analisis faktor. Kriteria pengujian menyatakan bahwa apabila nilai Kaiser
Meyer Olkin dan Measures of Sampling Adequacy lebih besar dari 0.5 maka
analisis faktor layak digunakan. Hasil perhitungan Kaiser Meyer Olkin dan
Measures of Sampling Adequacy dapat dilihat melalui ringkasan yang disajikan
dalam tabel 4.24 berikut.
Universitas Indonesia
Tabel 4.24 Uji Kaiser Meyer Olkin (KMO) dan Measures of Sampling Adequacy
(MSA)
Faktor MSA Kriteria Keterangan
Kebijakan / Strategi 0.925 0.5 Layak
Perencanaan & proses SDM 0.914 0.5 Layak
Pelatihan dan Peningkatan Kinerja
0.912 0.5 Layak
Manusia
Metode, Prosedur & Proses Dokumentasi
0.906 0.5 Layak
untuk Meningkatkan KM
Solusi Teknis IT 0.910 0.5 Layak
Pendekatan Pengetahuan tacid 0.863 0.5 Layak
Budaya Tenaga Kerja yang Mendukung
0.896 0.5 Layak
KM
KMO = 0.903
Sumber: Olahan Penulis
Berdasarkan tabel 4.24 di atas dapat diketahui bahwa nilai Kaiser Meyer
Olkin lebih besar dari 0.5, begitu juga dengan nilai Measures of Sampling
Adequacy masing-masing variabel lebih besar dari 0.5. Dengan demikian analisis
exploratory faktor dinyatakan layak digunakan dalam menentukan atau
mengidentifikasi faktor kunci keberhasilan dalam penerapan KM untuk
meningkatkan kinerja organisasi pada perusahaan jasa konstruksi swasta nasional
di Indonesia.
Universitas Indonesia
Universitas Indonesia
Universitas Indonesia
Universitas Indonesia
Universitas Indonesia
Universitas Indonesia
menjadi fokus yang harus ditingkatkan maupun diperbaiki dengan optimal agar
menaikkan tingkat kematangan KM sehingga meningkatkan kinerja organisasi
pada perusahaan jasa konstruksi swata nasional di Indonesia.
Universitas Indonesia
5.1 Pendahuluan
Pada bab ini akan dijelaskan seputar temuan dari hasil pengolahan data
dari bab sebelumnya, yaitu hasil tingkat kematangan KM dan faktor kunci
keberhasilan atau CSF KM serta analisis untuk improvisasinya berdasarkan gap
yang paling terbesar.
5.2 Temuan
Temuan pertama dari penelitian ini adalah tingkat kematangan KM pada
perusahaan jasa sektor konstruksi swasta nasional di Indonesia. Setelah dilakukan
perbandingan tingkat kematangan KM yang telah dicapai perusahaan, baik
kontraktor bangunan maupun kontraktor EPC, tidak ada perbedaan yang besar
atau signifikan. Tingkat kematangan KM terletak pada level antara 2
(pengembangan) dan 3 (standarisasi). Setelah diurutkan pada semua perusahaan di
penelitian ini, katagori Solusi Teknis IT menempati urutan tertinggi untuk tingkat
kematangan KM dengan level 2.593. Jika ditelusuri lagi, komponen solusi teknis
IT yang memiliki tingkat kematangan adalah sistem IT dengan level 2.779.
Meskipun tertinggi, ini masih sangat jauh dari kondisi sebaiknya yang diharapkan.
Sedangkan katagori terendah dimiliki oleh perencanaan dan proses SDM dengan
level 2.237. Untuk komponen terendahnya adalah penilaian risiko pengetehuan
dengan level 2.132. Seluruh katagori penelitian ini maupun komponen / faktornya
memiliki tingkat kematangan KM dibawah 3 (standarisasi). Tabel 5.1 merupakan
urutan tingkat kematangan penerapan KM saat ini untuk setiap katagori dan
faktor/komponennya.
117
Universitas Indonesia
Universitas Indonesia
Universitas Indonesia
5.3 Pembahasan
Pada subbab ini akan dilakukan pembahasan yang lebih mendalam
terhadap temuan yang diperoleh pada penilitian ini. Pembahasan ini terdiri dari
tingkat kematangan dan CSF KM serta analisis untuk improvisasinya.
Pembahasan juga dilakukan dengan proses validasi akhir dan diskusi serta dengan
kuesioner validasi akhir oleh pakar. Tabel 5.4 berikut adalah profil pakar yang
berpartisipasi dalam penelitian ini.
Universitas Indonesia
Universitas Indonesia
Universitas Indonesia
Dari tabel 5.6 dapat dilihat bahwa urutan faktor kunci keberhasilan KM
yang paling dominan atau tiga teratas sama dengan urutan tingkat kematangan
KM pada kondisi yang diharapkan. Oleh karena itu dapat disimpulkan faktor
kunci keberhasilan atau CSF penerapan knowledge management yang paling
dominan pada perusahaan jasa konstruksi swasta nasional di Indonesia adalah
pelatihan dan peningkatan kinerja manusia, solusi teknis IT, dan pendekatan
pengetahuan tacid.
Untuk menyebarkan kebijakan pengetahuan dan totalitas pengetahuan
dalam organisasi, karyawan harus sepenuhnya dan sangat akrab dengan konsep
pengetahuan. Jadi, program pelatihan sangat penting bagi organisasi untuk
Universitas Indonesia
Universitas Indonesia
Universitas Indonesia
Universitas Indonesia
depan perusahaan. Perusahaan tanpa orang seperti mobil tanpa pengemudi, tidak
akan berjalan dan tidak akan bertambah cepat. Dalam perspektif KM, orang yang
menjalankan perusahaan perlu memiliki praktik berbagi pengetahuan yang baik.
Mereka juga perlu mendapat informasi tentang inisiatif KM di perusahaan untuk
membuat mereka menyadarinya, memahami pentingnya, dan menjadi bagian dari
itu (Ramadhani, 2012).
Setelah dilakukan studi literatur mengenai tindakan improvisasi
kebijakan atau strategi pada penelitian ini, dilakukan validasi pakar seperti
terlampir pada tabel 5.8. Oleh karena itu, rekomendasi perbaikan atau
improvement yang paling utama dari gap yang terbesar pada penelitian ini adalah:
Mengembangkan strategi / kebijakan KM dengan meninjau kembali visi dan
misi organisasi dan rencana strategi dan bisnis yang terkait.
Melakukan acara induksi bagi semua karyawan atau staf untuk menjelaskan
pentingnya KM dan sistem yang tersedia di perusahaan.
Memberikan informasi tentang visi dan misi mengenai KM organisasi
kepada semua karyawan untuk membuat mereka menyadarinya, memahami
pentingnya, dan menjadi bagian dari itu.
5.4 Kesimpulan
Dengan dilakukannya evaluasi tingkat kematangan dan faktor kunci
keberhasilan penerapan KM pada perusahaan jasa konstruksi swasta nasional di
Indonesia ditemukan bahwa KM berpengaruh terhadap kinerja organisasi. Tingkat
kematangan KM menggunakan tujuh kategori organisasi atau fungsional. Tingkat
kematangan KM saat ini pada semua katagori berada pada level 2, yaitu
pengembangan sehingga perlu ditingkatkan. Setelah dilakukan analisis terhadap
faktor kunci keberhasilan, didapatkan faktor- faktor kunci yang paling dominan,
yang teratas adalah pelatihan dan pengkatan kinerja manusia. Selanjutnya untuk
melakukan improvisasi dalam menaikkan tingkat kematangan KM, gap terbesar
antara kondisi saat ini dan yang diharapkan ditemukan, yaitu kebijakan/strategi
dan didapatkan komponen-komponen nya yang perlu diperbaiki dengan
mengkaitkan faktor kunci keberhasilannya. Improvisasi yang paling utama untuk
ditingkatkan adalah katagori kebijakan / strategi.
Universitas Indonesia
Universitas Indonesia
6.1 Kesimpulan
Manajemen pengetahuan atau knowledge management berpengaruh
positif terhadap kinerja organisasi. Tujuan pertama dari penelitian ini adalah
untuk mengetahui tingkat kematangan KM yang telah dicapai perusahaan jasa
konstruksi swasta nasional di Indonesia saat ini. Setelah dilakukan dilakukan
serangkaian analisis tingkat kematangan KM menggunakan tujuh kategori
organisasi atau fungsional, didapatkan bahwa tingkat kematangan berada pada
level 2 (pengembangan) sedangkan yang diharapkan adalah level 4(optimalisasi)
sehingga perlu ditingkatkan.
Setelah dilakukan analisis terhadap faktor kunci keberhasilan, didapatkan
faktor- faktor kunci paling dominan yang dengan melihat nilai dari loading faktor
yang paling tinggi. Dari 7 kategori organisasi atau fungsional, yang teratas adalah
katagori pelatihan dan pengkatan kinerja manusia dengan CSF yaitu pelatihan
tentang penggunaan sistem dan alat KM. Ururan kedua adalah katagori solusi
teknis IT dengan CSF yaitu kemudahan penggunaan teknologi. Ketiga adalah
katagori pendekatan pengetahuan tacid dengan CSF yaitu proses yang efisien
untuk mengklasifikasikan dan menyimpan pengetahuan. Keempat adalah katagori
budaya kerja KM dengan CSF yaitu kolaborasi antar karyawan. Kelima adalah
katagori kebijakan/strategi dengan CSF yaitu memiliki visi bersama yang
didukung semua pekerja. Urutan keenam adalah katagori metode, prosedur &
proses dokumentasi dengan CSF yaitu pengukuran manfaat inisiatif KM.
Sedangkan urutan terakhir adalah katagori perencanaan dan proses SDM dengan
CSF yaitu penyediaan peluang peningkatan karir bagi karyawan .
Dalam menaikkan tingkat kematangan KM untuk meningkatkan kinerja
organisasi pada perusahaan, dilakukan analisis terhadap gap yang terbesar antara
kondisi saat ini dan kondisi yang diharapkan. Pada penelitian ini diperoleh gap
terbesar pada katagori kebijakan / strategi dengan komponen gap terbesar adalah
“kebijakan KM terinformasikan kepada semua staf (X3)” dan CSF yang paling
129
Universitas Indonesia
dominan adalah “memiliki visi bersama yang didukung semua pekerja (X40)”.
Sehingga rekomendasi perbaikan atau improvement pada penelitian ini agar
menaikkan tingkat kematangan KM untuk meningkatkan kinerja organisasi pada
perusahaan jasa konstruksi swasta nasional di Indonesia yang lebih efektif dan
efisien adalah mengembangkan strategi / kebijakan KM dengan meninjau kembali
visi dan misi organisasi dan rencana strategi dan bisnis yang terkait, melakukan
acara induksi bagi semua karyawan atau staf untuk menjelaskan pentingnya KM
dan sistem yang tersedia di perusahaan, serta memberikan informasi tentang visi
dan misi mengenai KM organisasi kepada semua karyawan untuk membuat
mereka menyadarinya, memahami pentingnya, dan menjadi bagian dari itu.
6.2 Saran
Berikut saran mengenai evaluasi tingkat kematangan dan faktor kunci
keberhasilan penerapan KM pada perusahaan jasa konstruksi swasta nasional di
Indonesia pada penelitian ini:
Perusahaan jasa konstruksi di Indonesia dapat menerapkan atau
mengembangkan evaluasi tingkat kematangan penerapan KM dan mencari
faktor kunci keberhasilannya untuk meningkatkan kinerja organisasi
masing-masing perusahaan.
Pada penelitian ini, terdapat beberapa indikator variabel yang dianggap
tidak valid pada saat pengolahan data. Oleh karena itu, perlu penelitian baru
untuk mengkaji tentang variabel tersebut.
Untuk penelitian selanjutnya dapat dianalisis hubungan setiap variabel pada
setiap katagori, vaiabel mana yang paling berpengaruh terhadap kinerja
organisasi sehingga apabila variabel itu ditingkatkan akan signifikan
mendongkrak naik kinerja organisasi.
Universitas Indonesia
131
Universitas Indonesia
Universitas Indonesia
Universitas Indonesia
Song, S., & Sun, J. (2018). Exploring effective work unit knowledge management
(KM): roles of network, task, and KM strategies. Journal of Knowledge
Management, Vol. 22(7), 1614-1636.
Tomal, D. R. & Jones, K. J. (2015). A comparison of core competencies of
women and men leaders in the manufacturing industry. The Coastal
Business Journal, Vol. 14 No. 1, pp. 13-25.
Uit Beijerse, R. P. (1999). Questions in knowledge management: defining and
conceptualising a phenomenon. Journal of Knowledge Management, Vol.
3(2), 94-110.
Valmohammadi, Changiz. (2010). Identification and prioritization of critical
success factors of knowledge management in Iranian SMEs: An experts’
view. African Journal of Business Management, Vol. 4(6), pp. 915-924
Wibowo, A. W., & Waluyo, R. (2015). Knowledge management maturity in
construction companies. Procedia Engineering, 125, 89 – 94
Yaghoubi, N.M., & Maleki, N. (2012). Critical success factors of knowledge
management (A case study: Zahedan electric distribution company). J.
Basic. Appl. Sci. Res., 2(12)12024-12030
Yin, Robert K. (2002). Studi kasus (desain dan metode). Jakarta: PT. Raja
Grafindo Persada.
Zwikael, O., & Globerson, S. (2006). From critical success factors to critical
success processes. International Journal of Production Research, Vol. 44
(17), 3433-3449.
Universitas Indonesia
LAMPIRAN 1
OLEH:
ARIF HIDAYAT ZAIN
1706991063
FAKULTAS TEKNIK
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
SALEMBA
OKTOBER 2019
Abstrak Penelitian
Saat ini, manajemen pengetahuan atau Knowledge Management (KM) dianggap sebagai alat kompetitif yang tepat untuk sukses dalam ekonomi
berbasis pengetahuan, sehingga banyak organisasi telah mengerahkan dan menerapkan KM untuk miningkatkan kinerja seperti perusahaan jasa
konstruksi. Tujuan dari makalah ini adalah untuk memberikan pedoman dan gambaran bagi organisasi untuk mengevaluasi tingkat kematangan
KM pada perusahaan jasa konstruksi swasta nasional di Indonesia dan cara untuk menaikkannya agar kinerja organisasi meningkat. Langkah
pertama dalam mencapai tujuan KM adalah pengakuan status saat ini dari kemampuan KM itu sendiri pada perusahaan yang didapat melalui
model kematangan knowledge management. Sudah sampai tingkat mana kematangan KM pada dunia jasa konstruksi swasta Nasional di
Indonesia? Apabila masih rendah, bagaimana cara untuk meningkatkannya agar kinerja perusahaan lebih baik. Untuk meningkatkan level
kematangan KM, diperlukan peninjauan keselarasan dengan identifikasi faktor kunci keberhasilan atau critical success factor (CSF) untuk
meningkatkan kinerja organisasi. Tujuh kriteria organisasi atau fungsional digunakan sebagai elemen kunci menuju pendekatan KM yang
efektif, yaitu kebijakan/strategi, perencanaan dan proses SDM, pelatihan dan peningkatan kinerja manusia, metode prosedur & proses
dokumentasi, solusi teknis (TI), pendekatan menangkap/mengginakan pengetahuan tacid, dan budaya KM.
Research Abstract
At present, Knowledge Management (KM) is considered an appropriate competitive tool for success in a knowledge-based economy, so many
organizations have deployed and implemented KM to improve performance such as construction service companies. The purpose of this paper is
to provide guidelines and assessments for organizations to evaluate the level of KM maturity in national construction service companies in
Indonesia and ways to increase them in order to improve organizational performance. The first step in achieving the objectives of KM is the
current status of recognition of the ability of KM itself in the company obtained through the knowledge management maturity model. What is the
level of KM maturity in the world of national private construction in Indonesia? If it is still low, how to improve it so that the companys
performance is better. To increase the level of KM maturity, a review of harmony with key success factors or critical success factors (CSF) is
needed to improve organizational performance. Seven organizational or functional criteria are used as key elements towards an effective KM
approach, namely policies / strategies, HR planning and processes, training and improvement of human performance, procedure methods &
documentation processes, technical solutions (IT), approaches to capturing / using tacid knowledge, and KM culture.
Informasi Penelitian
Apabila Bapak/Ibu memiliki pertanyaan/membutuhkan informasi mengenai penelitian ini, dapat menghubungi:
1. Penulis/ Mahasiswa : Arif Hidayat Zain (arifhidayatzain@gmail.com)
2. Dosen Pembimbing : Prof. Dr. Ir. Yusuf Latief, M.T. (yusuflatief73@gmail.com)
Research Information
If you have questions / need information about this research, you can contact:
Kerahasian Informasi
Terima kasih atas kesediaan Bapak/Ibu meluangkan waktu untuk mengisi kuesioner penelitian ini. Partisipasi Bapak/Ibu akan sangat membantu
dalam mencapai tujuan dari penelitian ini. Semua informasi yang Bapak/Ibu berikan dalam penelitian ini hanya akan dipakai untuk keperluan
penelitian saja dan dijamin kerahasiaannya.
Confidentiality of Information
Thank you for your willingness to take the time to fill out this research questionnaire. Participation of Mr / Ms will be very helpful in achieving
the objectives of this research. All information that you provide in this study will only be used for research purposes only and is guaranteed
confidentiality.
Apakah indikator ini dapat mengukur tingkat kematangan KM pada perusahaan jasa konstruksi di Indonesia?
Can this indicator measure the level of KM maturity in construction companies in Indonesia?
Pilihan Jawaban
Kode Indikator Answer Keterangan (Tanggapan/Perbaikan)
Code Indicator YA TIDAK Comments / Corrections
Yes No
1. Kebijakan / Strategi
Policy/Strategy
Apakah kebijakan KM terintegrasi ke dalam sistem manajemen? X Indikator ini tidak sesuai, integrasi KM
tidak mempengaruhi strategi
X2 Is a KM policy integrated into the management system?
This indicator is not appropriate, KM
integration does not affect the strategy
BAGIAN I – Apakah indikator ini dapat mengukur tingkat kematangan KM pada perusahaan jasa konstruksi di Indonesia?
PART I - Can this indicator measure the level of KM maturity in construction companies in Indonesia?
Pilihan Jawaban
Kode Indikator Answer Keterangan (Tanggapan/Perbaikan)
Code Indicator YA TIDAK Comments / Corrections
Yes No
Seberapa besar pengaruh KM terhadap kinerja organisasi?
Y
How big is the impact of KM on organizational performance?
1. Kebijakan / Strategi
Policy / Strategy
BAGIAN I – Apakah indikator ini dapat mengukur tingkat kematangan KM pada perusahaan jasa konstruksi di Indonesia?
PART I - Can this indicator measure the level of KM maturity in construction companies in Indonesia?
Pilihan Jawaban
Kode Indikator Answer Keterangan (Tanggapan/Perbaikan)
Code Indicator YA TIDAK Comments / Corrections
Yes No
improve individual and organizational performance?
BAGIAN I – Apakah indikator ini dapat mengukur tingkat kematangan KM pada perusahaan jasa konstruksi di Indonesia?
PART I - Can this indicator measure the level of KM maturity in construction companies in Indonesia?
Pilihan Jawaban
Kode Indikator Answer Keterangan (Tanggapan/Perbaikan)
Code Indicator YA TIDAK Comments / Corrections
Yes No
Are exit interviews carried out to capture critical knowledge and experience
when people leave the organization?
BAGIAN I – Apakah indikator ini dapat mengukur tingkat kematangan KM pada perusahaan jasa konstruksi di Indonesia?
PART I - Can this indicator measure the level of KM maturity in construction companies in Indonesia?
Pilihan Jawaban
Kode Indikator Answer Keterangan (Tanggapan/Perbaikan)
Code Indicator YA TIDAK Comments / Corrections
Yes No
X15 Apakah program pelatihan menggunakan alat yang tepat seperti simulator,
Pelatihan Berbasis Komputer (CBT), simulasi multi-media, dll. untuk
menangkap / mentransfer pengetahuan kunci?
Does the training programme utilise appropriate tools such as simulators,
Computer Based Training (CBT), multi-media simulations, etc. to
capture/transfer critical knowledge?
BAGIAN I – Apakah indikator ini dapat mengukur tingkat kematangan KM pada perusahaan jasa konstruksi di Indonesia?
PART I - Can this indicator measure the level of KM maturity in construction companies in Indonesia?
Pilihan Jawaban
Kode Indikator Answer Keterangan (Tanggapan/Perbaikan)
Code Indicator YA TIDAK Comments / Corrections
Yes No
4. Metode, prosedur & proses dokumentasi untuk meningkatkan KM
Methods, Procedures & Documentation Processes for Improving KM
X24 Apakah umpan balik (internal dan eksternal) dari pengalaman operasional
(pembelajaran) digunakan oleh organisasi untuk perencanaan tindakan
BAGIAN I – Apakah indikator ini dapat mengukur tingkat kematangan KM pada perusahaan jasa konstruksi di Indonesia?
PART I - Can this indicator measure the level of KM maturity in construction companies in Indonesia?
Pilihan Jawaban
Kode Indikator Answer Keterangan (Tanggapan/Perbaikan)
Code Indicator YA TIDAK Comments / Corrections
Yes No
korektif untuk mencapai peningkatan?
Is the feedback (internal and external) from operational experience (lessons
learned) used by the organization for corrective action planning to achieve
improvements?
X27 Apakah prosedur, gambar, rencana pelajaran dan dokumentasi terkait segera
diperbarui secara sistematis untuk mengatasi perubahan teknis dan
organisasi?
Are procedures, drawings, lesson plans and related documentation updated
promptly in a systematic way to address technical and organizational
changes?
5. Solusi Teknis IT
Technical (IT) Solutions
BAGIAN I – Apakah indikator ini dapat mengukur tingkat kematangan KM pada perusahaan jasa konstruksi di Indonesia?
PART I - Can this indicator measure the level of KM maturity in construction companies in Indonesia?
Pilihan Jawaban
Kode Indikator Answer Keterangan (Tanggapan/Perbaikan)
Code Indicator YA TIDAK Comments / Corrections
Yes No
Are IT and KM strategies aligned?
X30 Apakah organisasi menggunakan sistem dan alat pendukung TI yang sesuai
seperti: Manajemen konten / dokumen, Pemetaan konsep, Database
pengetahuan, Alat simulasi, Perencanaan Sumber Daya Perusahaan (ERP),
Portal / Intranet, Mesin pencari pengetahuan, Sistem pakar, Wiki / blog
Does the organization utilise appropriate IT support systems and tools such
as: Content/document management, Concept mapping, Knowledge databases,
Simulation tools, Enterprise Resource Planning (ERP), Portals/Intranets,
Knowledge search engines, Expert systems, Wiki’s/blogs
BAGIAN I – Apakah indikator ini dapat mengukur tingkat kematangan KM pada perusahaan jasa konstruksi di Indonesia?
PART I - Can this indicator measure the level of KM maturity in construction companies in Indonesia?
Pilihan Jawaban
Kode Indikator Answer Keterangan (Tanggapan/Perbaikan)
Code Indicator YA TIDAK Comments / Corrections
Yes No
Tangkapan eksplisit (dokumentasi naratif), Pemetaan konsep, Bercerita,
Lainnya
Does the organization adopt effective techniques to capture critical
knowledge such as: Elicitation interviews, Video capture, On the Job
Training (OJT) dialogue, Mentoring/coaching, Communities of Practice
(COP), Explicit capture (narrative documentation), Concept mapping, Story
telling, Others
X33 Apakah informasi dan data disimpan dan disajikan dalam cara yang efektif
untuk memfasilitasi pencarian dan pengambilan?
Is information and data retained and presented in an effective way to
facilitate search and retrieval?
BAGIAN I – Apakah indikator ini dapat mengukur tingkat kematangan KM pada perusahaan jasa konstruksi di Indonesia?
PART I - Can this indicator measure the level of KM maturity in construction companies in Indonesia?
Pilihan Jawaban
Kode Indikator Answer Keterangan (Tanggapan/Perbaikan)
Code Indicator YA TIDAK Comments / Corrections
Yes No
X36 Apakah organisasi memiliki pendekatan terbuka, tanpa menyalahkan untuk
melaporkan insiden / kejadian dan berbagi dari pelajaran yang dipetik?
Does the organization have an open, no blame approach to reporting
incidents/events and sharing from lessons learned?
X39 Apakah manajer mendorong kepercayaan, kerja sama dan kolaborasi antara
individu dan tim?
Do managers encourage trust, cooperation and collaboration between
individuals and teams?
Critical Success Factor (CSF) merupakan faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi keberhasilan dan kesuksesan perusahaan atau organisasi.
Dalam Hal ini adalah faktor kunci keberhasilan Knowledge Management
Critical Success Factor (CSF) are all factors that influence the success of a company or organization. In this case, it is a key success factor for
Knowledge Management
Apakah indikator ini dapat mengukur faktor kunci keberhasilan penerapan KM pada perusahaan jasa konstruksi di Indonesia?
Can this indicator measure the critical success factors of KM in construction service companies in Indonesia?
Pilihan Jawaban
Keterangan
Kode Indikator Answer
(Tanggapan/Perbaikan)
Code Indicator YA TIDAK
Comments / Corrections
Yes No
1. Kebijakan / Strategi
Policy/Strategy
Mengembangkan strategi KM
X41
To develop a KM strategy
Apakah indikator ini dapat mengukur faktor kunci keberhasilan penerapan KM pada perusahaan jasa konstruksi di Indonesia?
Can this indicator measure the critical success factors of KM in construction service companies in Indonesia?
Pilihan Jawaban
Keterangan
Kode Indikator Answer
(Tanggapan/Perbaikan)
Code Indicator YA TIDAK
Comments / Corrections
Yes No
Strategi KM untuk mendukung masalah bisnis yang vital
X44
That a KM strategy to support a vital business issue?
Apakah indikator ini dapat mengukur faktor kunci keberhasilan penerapan KM pada perusahaan jasa konstruksi di Indonesia?
Can this indicator measure the critical success factors of KM in construction service companies in Indonesia?
Pilihan Jawaban
Keterangan
Kode Indikator Answer
(Tanggapan/Perbaikan)
Code Indicator YA TIDAK
Comments / Corrections
Yes No
2. Perencanaan sumber daya manusia (SDM) & proses SDM
Human Resource (HR) Planning and HR Processes
Apakah indikator ini dapat mengukur faktor kunci keberhasilan penerapan KM pada perusahaan jasa konstruksi di Indonesia?
Can this indicator measure the critical success factors of KM in construction service companies in Indonesia?
Pilihan Jawaban
Keterangan
Kode Indikator Answer
(Tanggapan/Perbaikan)
Code Indicator YA TIDAK
Comments / Corrections
Yes No
Professional development activities for employees
Apakah indikator ini dapat mengukur faktor kunci keberhasilan penerapan KM pada perusahaan jasa konstruksi di Indonesia?
Can this indicator measure the critical success factors of KM in construction service companies in Indonesia?
Pilihan Jawaban
Keterangan
Kode Indikator Answer
(Tanggapan/Perbaikan)
Code Indicator YA TIDAK
Comments / Corrections
Yes No
Training in skills development such as creative thinking, problem solving,
communication, soft networking, team building, etc.
Apakah indikator ini dapat mengukur faktor kunci keberhasilan penerapan KM pada perusahaan jasa konstruksi di Indonesia?
Can this indicator measure the critical success factors of KM in construction service companies in Indonesia?
Pilihan Jawaban
Keterangan
Kode Indikator Answer
(Tanggapan/Perbaikan)
Code Indicator YA TIDAK
Comments / Corrections
Yes No
Penyediaan pedoman untuk mengoperasikan sistem benchmarking
X72
Provision of guidelines to operate a benchmarking system..
Pembentukan tolok ukur internal pada koordinasi strategi, anggaran, dan sistem
SDM
X74
Establishment of internal benchmark on coordination of strategy, budget, and HR
systems.
5. Solusi Teknis IT
Technical (IT) Solutions
Penerapan alat teknologi (alat kolaboratif, basis pengetahuan, alat pencarian, sistem
manajemen dokumen, sistem cerdas dll)
X76
The application of technological tools (collaborative tools, knowledge bases,
searching tools, document management systems, intelligent systems etc).
Apakah indikator ini dapat mengukur faktor kunci keberhasilan penerapan KM pada perusahaan jasa konstruksi di Indonesia?
Can this indicator measure the critical success factors of KM in construction service companies in Indonesia?
Pilihan Jawaban
Keterangan
Kode Indikator Answer
(Tanggapan/Perbaikan)
Code Indicator YA TIDAK
Comments / Corrections
Yes No
Struktur atau kategori pengetahuan yang sesuai untuk repository
X78
Appropriate knowledge structures or categories for a repository.
Apakah indikator ini dapat mengukur faktor kunci keberhasilan penerapan KM pada perusahaan jasa konstruksi di Indonesia?
Can this indicator measure the critical success factors of KM in construction service companies in Indonesia?
Pilihan Jawaban
Keterangan
Kode Indikator Answer
(Tanggapan/Perbaikan)
Code Indicator YA TIDAK
Comments / Corrections
Yes No
Berbagi pengetahuan dengan menggunakan pendekatan elektronik dan tatap muka
X85
Sharing knowledge using both electronic and face-to-face approaches.
Perlindungan aset pengetahuan dari paparan yang tidak sah atau dicuri
X89
Protection of knowledge assets from unauthorized exposure or being stolen.
Apakah indikator ini dapat mengukur faktor kunci keberhasilan penerapan KM pada perusahaan jasa konstruksi di Indonesia?
Can this indicator measure the critical success factors of KM in construction service companies in Indonesia?
Pilihan Jawaban
Keterangan
Kode Indikator Answer
(Tanggapan/Perbaikan)
Code Indicator YA TIDAK
Comments / Corrections
Yes No
Leaders act as catalysts for KM.
X99 Tingkat kepercayaan yang tinggi di antara karyawan dalam berbagi pengetahuan
Apakah indikator ini dapat mengukur faktor kunci keberhasilan penerapan KM pada perusahaan jasa konstruksi di Indonesia?
Can this indicator measure the critical success factors of KM in construction service companies in Indonesia?
Pilihan Jawaban
Keterangan
Kode Indikator Answer
(Tanggapan/Perbaikan)
Code Indicator YA TIDAK
Comments / Corrections
Yes No
High level of trust among employees important in sharing knowledge.
Berbagi kesalahan secara terbuka oleh karyawan adalah penting tanpa takut akan
X100 hukuman
Sharing of mistakes openly by employees important without the fear of punishment.
Apakah indikator ini dapat mengukur faktor kunci keberhasilan penerapan KM pada perusahaan jasa konstruksi di Indonesia?
Can this indicator measure the critical success factors of KM in construction service companies in Indonesia?
Pilihan Jawaban
Keterangan
Kode Indikator Answer
(Tanggapan/Perbaikan)
Code Indicator YA TIDAK
Comments / Corrections
Yes No
Motivation of employees to seek for knowledge
Menghargai karyawan yang berbagi dan menggunakan pengetahuan
X108
Visibly rewarding employees who share and use knowledge
Menghargai karyawan dengan penekanan pada kinerja kelompok
X109
Rewarding employees with an emphasis on group performance
Mengikat pendekatan motivasi untuk sistem penilaian kinerja pekerjaan
X110
Tying motivational approaches to job performance assessment system
LAMPIRAN 2
OLEH:
ARIF HIDAYAT ZAIN
1706991063
FAKULTAS TEKNIK
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
SALEMBA
OKTOBER 2019
Abstrak Penelitian
Saat ini, manajemen pengetahuan atau Knowledge Management (KM) dianggap sebagai alat kompetitif yang tepat untuk sukses dalam ekonomi
berbasis pengetahuan, sehingga banyak organisasi telah mengerahkan dan menerapkan KM untuk miningkatkan kinerja seperti perusahaan jasa
konstruksi. Tujuan dari makalah ini adalah untuk memberikan pedoman dan gambaran bagi organisasi untuk mengevaluasi tingkat kematangan
KM pada perusahaan jasa konstruksi swasta nasional di Indonesia dan cara untuk menaikkannya agar kinerja organisasi meningkat. Langkah
pertama dalam mencapai tujuan KM adalah pengakuan status saat ini dari kemampuan KM itu sendiri pada perusahaan yang didapat melalui
model kematangan knowledge management. Sudah sampai tingkat mana kematangan KM pada dunia jasa konstruksi swasta Nasional di
Indonesia? Apabila masih rendah, bagaimana cara untuk meningkatkannya agar kinerja perusahaan lebih baik. Untuk meningkatkan level
kematangan KM, diperlukan peninjauan keselarasan dengan identifikasi faktor kunci keberhasilan atau critical success factor (CSF) untuk
meningkatkan kinerja organisasi. Tujuh kriteria organisasi atau fungsional digunakan sebagai elemen kunci menuju pendekatan KM yang
efektif, yaitu kebijakan/strategi, perencanaan dan proses SDM, pelatihan dan peningkatan kinerja manusia, metode prosedur & proses
dokumentasi, solusi teknis (TI), pendekatan menangkap/mengginakan pengetahuan tacid, dan budaya KM.
Research Abstract
At present, Knowledge Management (KM) is considered an appropriate competitive tool for success in a knowledge-based economy, so many
organizations have deployed and implemented KM to improve performance such as construction service companies. The purpose of this paper is
to provide guidelines and assessments for organizations to evaluate the level of KM maturity in national construction service companies in
Indonesia and ways to increase them in order to improve organizational performance. The first step in achieving the objectives of KM is the
current status of recognition of the ability of KM itself in the company obtained through the knowledge management maturity model. What is the
level of KM maturity in the world of national private construction in Indonesia? If it is still low, how to improve it so that the companys
performance is better. To increase the level of KM maturity, a review of harmony with key success factors or critical success factors (CSF) is
needed to improve organizational performance. Seven organizational or functional criteria are used as key elements towards an effective KM
approach, namely policies / strategies, HR planning and processes, training and improvement of human performance, procedure methods &
documentation processes, technical solutions (IT), approaches to capturing / using tacid knowledge, and KM culture.
Informasi Penelitian
Apabila Bapak/Ibu memiliki pertanyaan/membutuhkan informasi mengenai penelitian ini, dapat menghubungi:
1. Penulis/ Mahasiswa : Arif Hidayat Zain (arifhidayatzain@gmail.com)
2. Dosen Pembimbing : Prof. Dr. Ir. Yusuf Latief, M.T. (yusuflatief73@gmail.com)
Research Information
If you have questions / need information about this research, you can contact:
Kerahasian Informasi
Terima kasih atas kesediaan Bapak/Ibu meluangkan waktu untuk mengisi kuesioner penelitian ini. Partisipasi Bapak/Ibu akan sangat membantu
dalam mencapai tujuan dari penelitian ini. Semua informasi yang Bapak/Ibu berikan dalam penelitian ini hanya akan dipakai untuk keperluan
penelitian saja dan dijamin kerahasiaannya.
Confidentiality of Information
Thank you for your willingness to take the time to fill out this research questionnaire. Participation of Mr / Ms will be very helpful in achieving
the objectives of this research. All information that you provide in this study will only be used for research purposes only and is guaranteed
confidentiality.
Apakah indikator pengukur tingkat kematangan KM pada perusahaan jasa konstruksi ini mudah dimengerti?
Can this indicator measure the level of KM maturity in construction companies in Indonesia is easy to understand?
Pilihan Jawaban
Kode Indikator Answer Keterangan (Tanggapan/Perbaikan)
Code Indicator YA TIDAK Comments / Corrections
Yes No
4. Metode, prosedur & proses dokumentasi untuk meningkatkan KM
X21 Apakah organisasi memiliki metodologi komprehensif yang membahas X Kata pembelajaran dari pengalaman
pembelajaran dari pengalaman? diganti dengan pengalaman pekerjaan
BAGIAN I – Apakah indikator pengukur tingkat kematangan KM pada perusahaan jasa konstruksi ini mudah dimengerti?
PART I - Is the indicator measuring the maturity level of KM in construction service companies is easy to understand?
Pilihan Jawaban
Kode Indikator Answer Keterangan (Tanggapan/Perbaikan)
Code Indicator YA TIDAK Comments / Corrections
Yes No
Seberapa besar pengaruh KM terhadap kinerja organisasi?
Y
How big is the impact of KM on organizational performance?
1. Kebijakan / Strategi
Policy / Strategy
BAGIAN I – Apakah indikator pengukur tingkat kematangan KM pada perusahaan jasa konstruksi ini mudah dimengerti?
PART I - Is the indicator measuring the maturity level of KM in construction service companies is easy to understand?
Pilihan Jawaban
Kode Indikator Answer Keterangan (Tanggapan/Perbaikan)
Code Indicator YA TIDAK Comments / Corrections
Yes No
Does the organization’s strategic focus support continuous learning to
improve individual and organizational performance?
BAGIAN I – Apakah indikator pengukur tingkat kematangan KM pada perusahaan jasa konstruksi ini mudah dimengerti?
PART I - Is the indicator measuring the maturity level of KM in construction service companies is easy to understand?
Pilihan Jawaban
Kode Indikator Answer Keterangan (Tanggapan/Perbaikan)
Code Indicator YA TIDAK Comments / Corrections
Yes No
pengalaman kunci ketika orang meninggalkan organisasi?
Are exit interviews carried out to capture critical knowledge and experience
when people leave the organization?
BAGIAN I – Apakah indikator pengukur tingkat kematangan KM pada perusahaan jasa konstruksi ini mudah dimengerti?
PART I - Is the indicator measuring the maturity level of KM in construction service companies is easy to understand?
Pilihan Jawaban
Kode Indikator Answer Keterangan (Tanggapan/Perbaikan)
Code Indicator YA TIDAK Comments / Corrections
Yes No
and dissemination of knowledge?
X15 Apakah program pelatihan menggunakan alat yang tepat seperti simulator,
Pelatihan Berbasis Komputer (CBT), simulasi multi-media, dll. untuk
menangkap / mentransfer pengetahuan kunci?
Does the training programme utilise appropriate tools such as simulators,
Computer Based Training (CBT), multi-media simulations, etc. to
capture/transfer critical knowledge?
BAGIAN I – Apakah indikator pengukur tingkat kematangan KM pada perusahaan jasa konstruksi ini mudah dimengerti?
PART I - Is the indicator measuring the maturity level of KM in construction service companies is easy to understand?
Pilihan Jawaban
Kode Indikator Answer Keterangan (Tanggapan/Perbaikan)
Code Indicator YA TIDAK Comments / Corrections
Yes No
4. Metode, prosedur & proses dokumentasi untuk meningkatkan KM
Methods, Procedures & Documentation Processes for Improving KM
BAGIAN I – Apakah indikator pengukur tingkat kematangan KM pada perusahaan jasa konstruksi ini mudah dimengerti?
PART I - Is the indicator measuring the maturity level of KM in construction service companies is easy to understand?
Pilihan Jawaban
Kode Indikator Answer Keterangan (Tanggapan/Perbaikan)
Code Indicator YA TIDAK Comments / Corrections
Yes No
X24 Apakah umpan balik (internal dan eksternal) dari pengalaman operasional
(pembelajaran) digunakan oleh organisasi untuk perencanaan tindakan
korektif untuk mencapai peningkatan?
Is the feedback (internal and external) from operational experience (lessons
learned) used by the organization for corrective action planning to achieve
improvements?
X27 Apakah prosedur, gambar, rencana pelajaran dan dokumentasi terkait segera
diperbarui secara sistematis untuk mengatasi perubahan teknis dan
organisasi?
Are procedures, drawings, lesson plans and related documentation updated
promptly in a systematic way to address technical and organizational
changes?
BAGIAN I – Apakah indikator pengukur tingkat kematangan KM pada perusahaan jasa konstruksi ini mudah dimengerti?
PART I - Is the indicator measuring the maturity level of KM in construction service companies is easy to understand?
Pilihan Jawaban
Kode Indikator Answer Keterangan (Tanggapan/Perbaikan)
Code Indicator YA TIDAK Comments / Corrections
Yes No
5. Solusi Teknis IT
Technical (IT) Solutions
X30 Apakah organisasi menggunakan sistem dan alat pendukung TI yang sesuai
seperti: Manajemen konten / dokumen, Pemetaan konsep, Database
pengetahuan, Alat simulasi, Perencanaan Sumber Daya Perusahaan (ERP),
Portal / Intranet, Mesin pencari pengetahuan, Sistem pakar, Wiki / blog
Does the organization utilise appropriate IT support systems and tools such
as: Content/document management, Concept mapping, Knowledge
databases, Simulation tools, Enterprise Resource Planning (ERP),
Portals/Intranets, Knowledge search engines, Expert systems, Wiki’s/blogs
BAGIAN I – Apakah indikator pengukur tingkat kematangan KM pada perusahaan jasa konstruksi ini mudah dimengerti?
PART I - Is the indicator measuring the maturity level of KM in construction service companies is easy to understand?
Pilihan Jawaban
Kode Indikator Answer Keterangan (Tanggapan/Perbaikan)
Code Indicator YA TIDAK Comments / Corrections
Yes No
knowledge?
X33 Apakah informasi dan data disimpan dan disajikan dalam cara yang efektif
untuk memfasilitasi pencarian dan pengambilan?
Is information and data retained and presented in an effective way to
facilitate search and retrieval?
BAGIAN I – Apakah indikator pengukur tingkat kematangan KM pada perusahaan jasa konstruksi ini mudah dimengerti?
PART I - Is the indicator measuring the maturity level of KM in construction service companies is easy to understand?
Pilihan Jawaban
Kode Indikator Answer Keterangan (Tanggapan/Perbaikan)
Code Indicator YA TIDAK Comments / Corrections
Yes No
Does the culture of the organization promote the sharing and transfer of
knowledge, particularly tacit knowledge, amongst personnel?
X39 Apakah manajer mendorong kepercayaan, kerja sama dan kolaborasi antara
individu dan tim?
Do managers encourage trust, cooperation and collaboration between
individuals and teams?
Critical Success Factor (CSF) merupakan faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi keberhasilan dan kesuksesan perusahaan atau organisasi.
Dalam Hal ini adalah faktor kunci keberhasilan Knowledge Management
Critical Success Factor (CSF) are all factors that influence the success and success of a company or organization. In this case, it is a key
success factor for Knowledge Management
Apakah indikator pengukur faktor kunci keberhasilan penerapan KM pada perusahaan jasa konstruksi ini mudah dimengerti?
Are indicators measuring key factors for successful implementation of KM in construction service companies easy to understand?
Pilihan Jawaban
Keterangan
Kode Indikator Answer
(Tanggapan/Perbaikan)
Code Indicator YA TIDAK
Comments / Corrections
Yes No
1. Kebijakan / Strategi
Policy/Strategy
Mengembangkan strategi KM
X41
To develop a KM strategy
Apakah indikator pengukur faktor kunci keberhasilan penerapan KM pada perusahaan jasa konstruksi ini mudah dimengerti?
Are indicators measuring key factors for successful implementation of KM in construction service companies easy to understand?
Pilihan Jawaban
Keterangan
Kode Indikator Answer
(Tanggapan/Perbaikan)
Code Indicator YA TIDAK
Comments / Corrections
Yes No
Strategi KM untuk mendukung masalah bisnis yang vital
X44
That a KM strategy to support a vital business issue?
Apakah indikator pengukur faktor kunci keberhasilan penerapan KM pada perusahaan jasa konstruksi ini mudah dimengerti?
Are indicators measuring key factors for successful implementation of KM in construction service companies easy to understand?
Pilihan Jawaban
Keterangan
Kode Indikator Answer
(Tanggapan/Perbaikan)
Code Indicator YA TIDAK
Comments / Corrections
Yes No
2. Perencanaan sumber daya manusia (SDM) & proses SDM
Human Resource (HR) Planning and HR Processes
Apakah indikator pengukur faktor kunci keberhasilan penerapan KM pada perusahaan jasa konstruksi ini mudah dimengerti?
Are indicators measuring key factors for successful implementation of KM in construction service companies easy to understand?
Pilihan Jawaban
Keterangan
Kode Indikator Answer
(Tanggapan/Perbaikan)
Code Indicator YA TIDAK
Comments / Corrections
Yes No
Professional development activities for employees
Apakah indikator pengukur faktor kunci keberhasilan penerapan KM pada perusahaan jasa konstruksi ini mudah dimengerti?
Are indicators measuring key factors for successful implementation of KM in construction service companies easy to understand?
Pilihan Jawaban
Keterangan
Kode Indikator Answer
(Tanggapan/Perbaikan)
Code Indicator YA TIDAK
Comments / Corrections
Yes No
Training in skills development such as creative thinking, problem solving,
communication, soft networking, team building, etc.
Apakah indikator pengukur faktor kunci keberhasilan penerapan KM pada perusahaan jasa konstruksi ini mudah dimengerti?
Are indicators measuring key factors for successful implementation of KM in construction service companies easy to understand?
Pilihan Jawaban
Keterangan
Kode Indikator Answer
(Tanggapan/Perbaikan)
Code Indicator YA TIDAK
Comments / Corrections
Yes No
Penyediaan pedoman untuk mengoperasikan sistem benchmarking
X72
Provision of guidelines to operate a benchmarking system..
Pembentukan tolok ukur internal pada koordinasi strategi, anggaran, dan sistem SDM
X74 Establishment of internal benchmark on coordination of strategy, budget, and HR
systems.
5. Solusi Teknis IT
Technical (IT) Solutions
Penerapan alat teknologi (alat kolaboratif, basis pengetahuan, alat pencarian, sistem
manajemen dokumen, sistem cerdas dll)
X76
The application of technological tools (collaborative tools, knowledge bases,
searching tools, document management systems, intelligent systems etc).
Apakah indikator pengukur faktor kunci keberhasilan penerapan KM pada perusahaan jasa konstruksi ini mudah dimengerti?
Are indicators measuring key factors for successful implementation of KM in construction service companies easy to understand?
Pilihan Jawaban
Keterangan
Kode Indikator Answer
(Tanggapan/Perbaikan)
Code Indicator YA TIDAK
Comments / Corrections
Yes No
Struktur atau kategori pengetahuan yang sesuai untuk repository
X78
Appropriate knowledge structures or categories for a repository.
Apakah indikator pengukur faktor kunci keberhasilan penerapan KM pada perusahaan jasa konstruksi ini mudah dimengerti?
Are indicators measuring key factors for successful implementation of KM in construction service companies easy to understand?
Pilihan Jawaban
Keterangan
Kode Indikator Answer
(Tanggapan/Perbaikan)
Code Indicator YA TIDAK
Comments / Corrections
Yes No
Berbagi pengetahuan dengan menggunakan pendekatan elektronik dan tatap muka
X85
Sharing knowledge using both electronic and face-to-face approaches.
Perlindungan aset pengetahuan dari paparan yang tidak sah atau dicuri
X89
Protection of knowledge assets from unauthorized exposure or being stolen.
Apakah indikator pengukur faktor kunci keberhasilan penerapan KM pada perusahaan jasa konstruksi ini mudah dimengerti?
Are indicators measuring key factors for successful implementation of KM in construction service companies easy to understand?
Pilihan Jawaban
Keterangan
Kode Indikator Answer
(Tanggapan/Perbaikan)
Code Indicator YA TIDAK
Comments / Corrections
Yes No
Manajemen menetapkan kondisi yang diperlukan untuk KM
X92
Management establish the necessary conditions for KM.
Apakah indikator pengukur faktor kunci keberhasilan penerapan KM pada perusahaan jasa konstruksi ini mudah dimengerti?
Are indicators measuring key factors for successful implementation of KM in construction service companies easy to understand?
Pilihan Jawaban
Keterangan
Kode Indikator Answer
(Tanggapan/Perbaikan)
Code Indicator YA TIDAK
Comments / Corrections
Yes No
Berbagi kesalahan secara terbuka oleh karyawan adalah penting tanpa takut akan
X100 hukuman
Sharing of mistakes openly by employees important without the fear of punishment.
Apakah indikator pengukur faktor kunci keberhasilan penerapan KM pada perusahaan jasa konstruksi ini mudah dimengerti?
Are indicators measuring key factors for successful implementation of KM in construction service companies easy to understand?
Pilihan Jawaban
Keterangan
Kode Indikator Answer
(Tanggapan/Perbaikan)
Code Indicator YA TIDAK
Comments / Corrections
Yes No
Menghargai karyawan yang berbagi dan menggunakan pengetahuan
X108
Visibly rewarding employees who share and use knowledge
Menghargai karyawan dengan penekanan pada kinerja kelompok
X109
Rewarding employees with an emphasis on group performance
Mengikat pendekatan motivasi untuk sistem penilaian kinerja pekerjaan
X110
Tying motivational approaches to job performance assessment system
LAMPIRAN 3
Research Abstract
At present, Knowledge Management (KM) is considered an appropriate competitive tool for success
in a knowledge-based economy, so many organizations have deployed and implemented KM to
improve performance such as construction service companies. The purpose of this paper is to
provide guidelines and assessments for organizations to evaluate the level of KM maturity in national
construction service companies in Indonesia and ways to increase them in order to improve
organizational performance. The first step in achieving the objectives of KM is the current status of
recognition of the ability of KM itself in the company obtained through the knowledge management
maturity model. What is the level of KM maturity in the world of national private construction in
Indonesia? If it is still low, how to improve it so that the companys performance is better. To increase
the level of KM maturity, a review of harmony with key success factors or critical success factors
(CSF) is needed to improve organizational performance. Seven organizational or functional criteria
are used as key elements towards an effective KM approach, namely policies / strategies, HR
planning and processes, training and improvement of human performance, procedure methods &
documentation processes, technical solutions (IT), approaches to capturing / using tacid knowledge,
and KM culture.
Informasi Penelitian
Apabila Bapak/Ibu memiliki pertanyaan/membutuhkan informasi mengenai penelitian ini, dapat
menghubungi:
1. Penulis/ Mahasiswa : Arif Hidayat Zain (arifhidayatzain@gmail.com)
2. Dosen Pembimbing : Prof. Dr. Ir. Yusuf Latief, M.T. (yusuflatief73@gmail.com)
Research Information
If you have questions / need information about this research, you can contact:
1. Author / Student : Arif Hidayat Zain (arifhidayatzain@gmail.com)
2. Supervisor : Prof. Dr. Ir. Yusuf Latief, M.T. (yusuflatief73@gmail.com)
Kerahasian Informasi
Terima kasih atas kesediaan Bapak/Ibu meluangkan waktu untuk mengisi kuesioner penelitian ini.
Partisipasi Bapak/Ibu akan sangat membantu dalam mencapai tujuan dari penelitian ini. Semua
informasi yang Bapak/Ibu berikan dalam penelitian ini hanya akan dipakai untuk keperluan penelitian
saja dan dijamin kerahasiaannya.
Confidentiality of Information
Thank you for your willingness to take the time to fill out this research questionnaire. Participation of
Mr / Ms will be very helpful in achieving the objectives of this research. All information that you
provide in this study will only be used for research purposes only and is guaranteed confidentiality.
https://docs.google.com/forms/d/1wOpoe9RtG8IchIeliqZO83O1d-67kqoIfEC28lFcM_g/edit 1/20
Evaluasi tingkat..., Arif Hidayat Zain, FT UI, 2019
12/14/2019 EVALUASI TINGKAT KEMATANGAN DAN FAKTOR KUNCI KEBERHASILAN PENERAPAN KNOWLEDGE MANAGEMENT PAD…
* Required
3. 3. Umur / Age *
4. 4. Instansi / Company *
5. 5. Jabatan / Position *
Knowledge Management
Manajemen Pengetahuan atau Knowledge Management (KM) adalah kumpulan perangkat, teknik
dan strategi untuk mempertahankan, menganalisis, mengorganisasi, meningkatkan, dan membagikan
pengertian dan pengalaman.
https://docs.google.com/forms/d/1wOpoe9RtG8IchIeliqZO83O1d-67kqoIfEC28lFcM_g/edit 2/20
Evaluasi tingkat..., Arif Hidayat Zain, FT UI, 2019
12/14/2019 EVALUASI TINGKAT KEMATANGAN DAN FAKTOR KUNCI KEBERHASILAN PENERAPAN KNOWLEDGE MANAGEMENT PAD…
0 1 2 3 4 5
Kondisi Saat Ini
Kondisi Sebaiknya
9. (X1) Apakah organisasi memiliki kebijakan tertulis untuk menerapkan strategi di area KM?
*
Mark only one oval per row.
0 1 2 3 4 5
Kondisi Saat Ini
Kondisi Sebaiknya
0 1 2 3 4 5
Kondisi Saat Ini
Kondisi Sebaiknya
11. (X3) Apakah kebijakan KM terinformasikan kepada semua staf dalam organisasi? *
Mark only one oval per row.
0 1 2 3 4 5
Kondisi Saat Ini
Kondisi Sebaiknya
https://docs.google.com/forms/d/1wOpoe9RtG8IchIeliqZO83O1d-67kqoIfEC28lFcM_g/edit 3/20
Evaluasi tingkat..., Arif Hidayat Zain, FT UI, 2019
12/14/2019 EVALUASI TINGKAT KEMATANGAN DAN FAKTOR KUNCI KEBERHASILAN PENERAPAN KNOWLEDGE MANAGEMENT PAD…
12. (X4) Apakah tim yang bertanggung jawab untuk mengelola perumusan dan implementasi
strategi organisasi KM diidentifikasi dengan jelas? *
Mark only one oval per row.
0 1 2 3 4 5
Kondisi Saat Ini
Kondisi Sebaiknya
13. (X5) Apakah fokus strategis organisasi mendukung pembelajaran berkelanjutan untuk
meningkatkan kinerja individu dan organisasi? *
Mark only one oval per row.
0 1 2 3 4 5
Kondisi Saat Ini
Kondisi Sebaiknya
14. (X6) Apakah kebijakan organisasi KM selaras dengan terus menekankan budaya
kesehatan dan keselamatan kerja yang baik? *
Mark only one oval per row.
0 1 2 3 4 5
Kondisi Saat Ini
Kondisi Sebaiknya
15. (X7) Apakah organisasi menerapkan metodologi yang komprehensif untuk memastikan
bahwa kebutuhan SDM terpenuhi baik saat ini dan masa depan (perencanaan tenaga
kerja)? *
Mark only one oval per row.
0 1 2 3 4 5
Kondisi Saat Ini
Kondisi Sebaiknya
0 1 2 3 4 5
Kondisi Saat Ini
Kondisi Sebaiknya
17. (X9) Apakah penilaian risiko dilakukan untuk mengidentifikasi potensi hilangnya
pengetahuan dan keterampilan kunci? *
Mark only one oval per row.
0 1 2 3 4 5
Kondisi Saat Ini
Kondisi Sebaiknya
18. (X10) Apakah exit interview dilakukan untuk menangkap pengetahuan dan pengalaman
kunci ketika orang meninggalkan organisasi? *
Mark only one oval per row.
0 1 2 3 4 5
Kondisi Saat Ini
Kondisi Sebaiknya
https://docs.google.com/forms/d/1wOpoe9RtG8IchIeliqZO83O1d-67kqoIfEC28lFcM_g/edit 4/20
Evaluasi tingkat..., Arif Hidayat Zain, FT UI, 2019
12/14/2019 EVALUASI TINGKAT KEMATANGAN DAN FAKTOR KUNCI KEBERHASILAN PENERAPAN KNOWLEDGE MANAGEMENT PAD…
19. (X11) Apakah ada program untuk mengembangkan kepemimpinan baru / bakat teknis
secara tepat waktu? *
Mark only one oval per row.
0 1 2 3 4 5
Kondisi Saat Ini
Kondisi Sebaiknya
20. (X12) Apakah organisasi memanfaatkan profil pekerjaan atau yang setara untuk menilai
dan memantau kebutuhan keterampilan / kompetensinya? *
Mark only one oval per row.
0 1 2 3 4 5
Kondisi Saat Ini
Kondisi Sebaiknya
21. (X13) Apakah organisasi memasukkan metodologi untuk mengelola program pelatihan? *
Mark only one oval per row.
0 1 2 3 4 5
Kondisi Saat Ini
Kondisi Sebaiknya
22. (X14) Apakah organisasi memiliki program pelatihan yang membahas cara mendapatkan
dan mendistribusikan pengetahuan? *
Mark only one oval per row.
0 1 2 3 4 5
Kondisi Saat Ini
Kondisi Sebaiknya
23. (X15) Apakah program pelatihan menggunakan alat yang tepat seperti simulator, Pelatihan
Berbasis Komputer , simulasi multi-media, dll. untuk menangkap / mentransfer
pengetahuan kunci? *
Mark only one oval per row.
0 1 2 3 4 5
Kondisi Saat Ini
Kondisi Sebaiknya
0 1 2 3 4 5
Kondisi Saat Ini
Kondisi Sebaiknya
25. (X17) Apakah pelatihan penyegaran rutin dilakukan untuk mempertahankan dan
meningkatkan kompetensi? *
Mark only one oval per row.
0 1 2 3 4 5
Kondisi Saat Ini
Kondisi Sebaiknya
https://docs.google.com/forms/d/1wOpoe9RtG8IchIeliqZO83O1d-67kqoIfEC28lFcM_g/edit 5/20
Evaluasi tingkat..., Arif Hidayat Zain, FT UI, 2019
12/14/2019 EVALUASI TINGKAT KEMATANGAN DAN FAKTOR KUNCI KEBERHASILAN PENERAPAN KNOWLEDGE MANAGEMENT PAD…
26. (X18) Apakah organisasi memiliki program formal peningkatan kinerja manusia untuk
mempertahankan dan meningkatkan kompetensi? *
Mark only one oval per row.
0 1 2 3 4 5
Kondisi Saat Ini
Kondisi Sebaiknya
27. (X19) Apakah pendekatan pelatihan dan bimbingan digunakan untuk mendukung berbagi
pengetahuan? *
Mark only one oval per row.
0 1 2 3 4 5
Kondisi Saat Ini
Kondisi Sebaiknya
28. (X20) Apakah metode KM dimasukkan ke dalam prosedur dan proses, tidak menjadi tugas
tambahan yang terpisah? *
Mark only one oval per row.
0 1 2 3 4 5
Kondisi Saat Ini
Kondisi Sebaiknya
0 1 2 3 4 5
Kondisi Saat Ini
Kondisi Sebaiknya
30. (X22) Apakah penilaian diri secara teratur digunakan untuk meningkatkan pengetahuan
organisasi? *
Mark only one oval per row.
0 1 2 3 4 5
Kondisi Saat Ini
Kondisi Sebaiknya
31. (X23) Apakah pembandingan eksternal secara teratur digunakan untuk meningkatkan
pengetahuan organisasi dengan mengadopsi praktik industri yang baik? *
Mark only one oval per row.
0 1 2 3 4 5
Kondisi Saat Ini
Kondisi Sebaiknya
32. (X24) Apakah umpan balik (internal dan eksternal) dari pengalaman operasional
(pembelajaran) digunakan oleh organisasi untuk perencanaan tindakan korektif untuk
mencapai peningkatan? *
Mark only one oval per row.
0 1 2 3 4 5
Kondisi Saat Ini
Kondisi Sebaiknya
https://docs.google.com/forms/d/1wOpoe9RtG8IchIeliqZO83O1d-67kqoIfEC28lFcM_g/edit 6/20
Evaluasi tingkat..., Arif Hidayat Zain, FT UI, 2019
12/14/2019 EVALUASI TINGKAT KEMATANGAN DAN FAKTOR KUNCI KEBERHASILAN PENERAPAN KNOWLEDGE MANAGEMENT PAD…
33. (X25) Apakah komposisi tim kerja (seperti keahlian / pengalaman individu)
dipertimbangkan untuk meningkatkan transfer pengetahuan? *
Mark only one oval per row.
0 1 2 3 4 5
Kondisi Saat Ini
Kondisi Sebaiknya
34. (X26) Apakah semua kegiatan kerja didokumentasikan sedemikian rupa sehingga
pengetahuan dapat diambil, dibagikan, dan dimanfaatkan secara efektif? *
Mark only one oval per row.
0 1 2 3 4 5
Kondisi Saat Ini
Kondisi Sebaiknya
35. (X27) Apakah prosedur, gambar, rencana pelajaran dan dokumentasi terkait segera
diperbarui secara sistematis untuk mengatasi perubahan teknis dan organisasi? *
Mark only one oval per row.
0 1 2 3 4 5
Kondisi Saat Ini
Kondisi Sebaiknya
0 1 2 3 4 5
Kondisi Saat Ini
Kondisi Sebaiknya
0 1 2 3 4 5
Kondisi Saat Ini
Kondisi Sebaiknya
38. (X30) Apakah organisasi menggunakan sistem dan alat pendukung TI yang sesuai seperti:
Manajemen konten / dokumen, Pemetaan konsep, Database pengetahuan, Alat simulasi,
Perencanaan Sumber Daya Perusahaan, Portal / Intranet, Mesin pencari pengetahuan,
Sistem pakar, Wiki / blog ? *
Mark only one oval per row.
0 1 2 3 4 5
Kondisi Saat Ini
Kondisi Sebaiknya
39. (X31) Apakah organisasi menggunakan metode untuk mengidentifikasi orang yang
memiliki pengetahuan kunci? *
Mark only one oval per row.
0 1 2 3 4 5
Kondisi Saat Ini
Kondisi Sebaiknya
https://docs.google.com/forms/d/1wOpoe9RtG8IchIeliqZO83O1d-67kqoIfEC28lFcM_g/edit 7/20
Evaluasi tingkat..., Arif Hidayat Zain, FT UI, 2019
12/14/2019 EVALUASI TINGKAT KEMATANGAN DAN FAKTOR KUNCI KEBERHASILAN PENERAPAN KNOWLEDGE MANAGEMENT PAD…
40. (X32) Apakah organisasi mengadopsi teknik yang efektif untuk menangkap pengetahuan
kritis seperti: Wawancara pelamar, Pengambilan video, Dialog Pelatihan Kerja, Mentoring /
pembinaan, Komunitas Praktek, Tangkapan eksplisit (dokumentasi naratif), Pemetaan
konsep, Bercerita, Lainnya *
Mark only one oval per row.
0 1 2 3 4 5
Kondisi Saat Ini
Kondisi Sebaiknya
41. (X33) Apakah informasi dan data disimpan dan disajikan dalam cara yang efektif untuk
memfasilitasi pencarian dan pengambilan? *
Mark only one oval per row.
0 1 2 3 4 5
Kondisi Saat Ini
Kondisi Sebaiknya
42. (X34) Apakah organisasi memiliki proses untuk transfer dan pemanfaatan pengetahuan
yang ditangkap secara efektif? *
Mark only one oval per row.
0 1 2 3 4 5
Kondisi Saat Ini
Kondisi Sebaiknya
43. (X35) Apakah budaya organisasi mempromosikan berbagi dan transfer pengetahuan,
khususnya pengetahuan/pengalaman individu (tacid) di antara personel? *
Mark only one oval per row.
0 1 2 3 4 5
Kondisi Saat Ini
Kondisi Sebaiknya
44. (X36) Apakah organisasi memiliki pendekatan terbuka, tanpa menyalahkan untuk
melaporkan insiden / kejadian dan berbagi dari pelajaran yang dipetik? *
Mark only one oval per row.
0 1 2 3 4 5
Kondisi Saat Ini
Kondisi Sebaiknya
45. (X37) Apakah berbagi pengetahuan di organisasi diakui dan diberi penghargaan? *
Mark only one oval per row.
0 1 2 3 4 5
Kondisi Saat Ini
Kondisi Sebaiknya
46. (X38) Apakah manajer memimpin dengan melakukan contoh praktis, kepemimpinan yang
terlihat mendukung strategi manajemen pengetahuan? *
Mark only one oval per row.
0 1 2 3 4 5
Kondisi Saat Ini
Kondisi Sebaiknya
https://docs.google.com/forms/d/1wOpoe9RtG8IchIeliqZO83O1d-67kqoIfEC28lFcM_g/edit 8/20
Evaluasi tingkat..., Arif Hidayat Zain, FT UI, 2019
12/14/2019 EVALUASI TINGKAT KEMATANGAN DAN FAKTOR KUNCI KEBERHASILAN PENERAPAN KNOWLEDGE MANAGEMENT PAD…
47. (X39) Apakah manajer mendorong kepercayaan, kerja sama dan kolaborasi antara individu
dan tim? *
Mark only one oval per row.
0 1 2 3 4 5
Kondisi Saat Ini
Kondisi Sebaiknya
1 2 3 4 5
https://docs.google.com/forms/d/1wOpoe9RtG8IchIeliqZO83O1d-67kqoIfEC28lFcM_g/edit 9/20
Evaluasi tingkat..., Arif Hidayat Zain, FT UI, 2019
12/14/2019 EVALUASI TINGKAT KEMATANGAN DAN FAKTOR KUNCI KEBERHASILAN PENERAPAN KNOWLEDGE MANAGEMENT PAD…
1 2 3 4 5
1 2 3 4 5
1 2 3 4 5
1 2 3 4 5
1 2 3 4 5
1 2 3 4 5
55. (X47) Penganggaran dan alokasi sumber daya yang tepat untuk KM *
Mark only one oval.
1 2 3 4 5
https://docs.google.com/forms/d/1wOpoe9RtG8IchIeliqZO83O1d-67kqoIfEC28lFcM_g/edit 10/20
Evaluasi tingkat..., Arif Hidayat Zain, FT UI, 2019
12/14/2019 EVALUASI TINGKAT KEMATANGAN DAN FAKTOR KUNCI KEBERHASILAN PENERAPAN KNOWLEDGE MANAGEMENT PAD…
56. (X48) Sumber daya keuangan yang memadai untuk membangun sistem teknologi *
Mark only one oval.
1 2 3 4 5
57. (X49) Sumber daya manusia yang memadai untuk mendukung inisiatif KM *
Mark only one oval.
1 2 3 4 5
58. (X50) Penyediaan waktu untuk karyawan untuk melakukan kegiatan yang berhubungan
dengan pengetahuan *
Mark only one oval.
1 2 3 4 5
1 2 3 4 5
1 2 3 4 5
61. (X53) Spesifikasi peran dan tanggung jawab untuk melakukan tugas-tugas KM *
Mark only one oval.
1 2 3 4 5
1 2 3 4 5
https://docs.google.com/forms/d/1wOpoe9RtG8IchIeliqZO83O1d-67kqoIfEC28lFcM_g/edit 11/20
Evaluasi tingkat..., Arif Hidayat Zain, FT UI, 2019
12/14/2019 EVALUASI TINGKAT KEMATANGAN DAN FAKTOR KUNCI KEBERHASILAN PENERAPAN KNOWLEDGE MANAGEMENT PAD…
1 2 3 4 5
1 2 3 4 5
65. (X57) Mempekerjakan orang yang memiliki orientasi positif terhadap pengetahuan *
Mark only one oval.
1 2 3 4 5
1 2 3 4 5
1 2 3 4 5
1 2 3 4 5
1 2 3 4 5
https://docs.google.com/forms/d/1wOpoe9RtG8IchIeliqZO83O1d-67kqoIfEC28lFcM_g/edit 12/20
Evaluasi tingkat..., Arif Hidayat Zain, FT UI, 2019
12/14/2019 EVALUASI TINGKAT KEMATANGAN DAN FAKTOR KUNCI KEBERHASILAN PENERAPAN KNOWLEDGE MANAGEMENT PAD…
1 2 3 4 5
1 2 3 4 5
72. (X64) Pelatihan bagi individu untuk mengambil peran terkait pengetahuan *
Mark only one oval.
1 2 3 4 5
73. (X65) Pelatihan dalam pengembangan keterampilan seperti pemikiran kreatif, pemecahan
masalah, komunikasi, jaringan lunak, pembentukan tim, dll *
Mark only one oval.
1 2 3 4 5
74. (X66) Mendorong karyawan untuk berpartisipasi dalam peluang pembelajaran baru
internal dan eksternal seperti konferensi, seminar pelatihan, kursus universitas, dll *
Mark only one oval.
1 2 3 4 5
1 2 3 4 5
1 2 3 4 5
https://docs.google.com/forms/d/1wOpoe9RtG8IchIeliqZO83O1d-67kqoIfEC28lFcM_g/edit 13/20
Evaluasi tingkat..., Arif Hidayat Zain, FT UI, 2019
12/14/2019 EVALUASI TINGKAT KEMATANGAN DAN FAKTOR KUNCI KEBERHASILAN PENERAPAN KNOWLEDGE MANAGEMENT PAD…
1 2 3 4 5
78. (X70) Pengembangan indikator (baik keras dan lunak) untuk mengukur KM *
Mark only one oval.
1 2 3 4 5
1 2 3 4 5
1 2 3 4 5
81. (X73) Mendorong karyawan untuk membandingkan praktik terbaik organisasi lain *
Mark only one oval.
1 2 3 4 5
82. (X74) Pembentukan tolok ukur internal pada koordinasi strategi, anggaran, dan sistem
SDM *
Mark only one oval.
1 2 3 4 5
1 2 3 4 5
https://docs.google.com/forms/d/1wOpoe9RtG8IchIeliqZO83O1d-67kqoIfEC28lFcM_g/edit 14/20
Evaluasi tingkat..., Arif Hidayat Zain, FT UI, 2019
12/14/2019 EVALUASI TINGKAT KEMATANGAN DAN FAKTOR KUNCI KEBERHASILAN PENERAPAN KNOWLEDGE MANAGEMENT PAD…
84. (X76) Penerapan alat teknologi (alat kolaboratif, basis pengetahuan, alat pencarian, sistem
manajemen dokumen, sistem cerdas dll) *
Mark only one oval.
1 2 3 4 5
1 2 3 4 5
86. (X78) Struktur atau kategori pengetahuan yang sesuai untuk repository *
Mark only one oval.
1 2 3 4 5
1 2 3 4 5
1 2 3 4 5
1 2 3 4 5
1 2 3 4 5
https://docs.google.com/forms/d/1wOpoe9RtG8IchIeliqZO83O1d-67kqoIfEC28lFcM_g/edit 15/20
Evaluasi tingkat..., Arif Hidayat Zain, FT UI, 2019
12/14/2019 EVALUASI TINGKAT KEMATANGAN DAN FAKTOR KUNCI KEBERHASILAN PENERAPAN KNOWLEDGE MANAGEMENT PAD…
91. (X83) Memiliki proses yang efisien untuk mengklasifikasikan dan menyimpan pengetahuan
*
Mark only one oval.
1 2 3 4 5
92. (X84) Memiliki proses yang efisien untuk menemukan pengetahuan yang diperlukan *
Mark only one oval.
1 2 3 4 5
93. (X85) Berbagi pengetahuan dengan menggunakan pendekatan elektronik dan tatap muka *
Mark only one oval.
1 2 3 4 5
1 2 3 4 5
95. (X87) Penerapan pengetahuan terbaik untuk produk dan layanan organisasi *
Mark only one oval.
1 2 3 4 5
1 2 3 4 5
97. (X89) Perlindungan aset pengetahuan dari paparan yang tidak sah atau dicuri *
Mark only one oval.
1 2 3 4 5
https://docs.google.com/forms/d/1wOpoe9RtG8IchIeliqZO83O1d-67kqoIfEC28lFcM_g/edit 16/20
Evaluasi tingkat..., Arif Hidayat Zain, FT UI, 2019
12/14/2019 EVALUASI TINGKAT KEMATANGAN DAN FAKTOR KUNCI KEBERHASILAN PENERAPAN KNOWLEDGE MANAGEMENT PAD…
1 2 3 4 5
1 2 3 4 5
1 2 3 4 5
101. (X93) Manajemen bertindak sebagai panutan untuk menunjukkan perilaku yang diinginkan
*
Mark only one oval.
1 2 3 4 5
1 2 3 4 5
103. (X95) Manajemen mengakui KM sebagai hal penting untuk kesuksesan bisnis *
Mark only one oval.
1 2 3 4 5
1 2 3 4 5
https://docs.google.com/forms/d/1wOpoe9RtG8IchIeliqZO83O1d-67kqoIfEC28lFcM_g/edit 17/20
Evaluasi tingkat..., Arif Hidayat Zain, FT UI, 2019
12/14/2019 EVALUASI TINGKAT KEMATANGAN DAN FAKTOR KUNCI KEBERHASILAN PENERAPAN KNOWLEDGE MANAGEMENT PAD…
1 2 3 4 5
106. (X98) Memiliki budaya yang menghargai pencarian pengetahuan dan pemecahan masalah
*
Mark only one oval.
1 2 3 4 5
107. (X99) Tingkat kepercayaan yang tinggi di antara karyawan dalam berbagi pengetahuan *
Mark only one oval.
1 2 3 4 5
108. (X100) Berbagi kesalahan secara terbuka oleh karyawan adalah penting tanpa takut akan
hukuman *
Mark only one oval.
1 2 3 4 5
1 2 3 4 5
1 2 3 4 5
1 2 3 4 5
https://docs.google.com/forms/d/1wOpoe9RtG8IchIeliqZO83O1d-67kqoIfEC28lFcM_g/edit 18/20
Evaluasi tingkat..., Arif Hidayat Zain, FT UI, 2019
12/14/2019 EVALUASI TINGKAT KEMATANGAN DAN FAKTOR KUNCI KEBERHASILAN PENERAPAN KNOWLEDGE MANAGEMENT PAD…
1 2 3 4 5
1 2 3 4 5
1 2 3 4 5
1 2 3 4 5
1 2 3 4 5
1 2 3 4 5
118. (X110) Mengikat pendekatan motivasi untuk sistem penilaian kinerja pekerjaan *
Mark only one oval.
1 2 3 4 5
https://docs.google.com/forms/d/1wOpoe9RtG8IchIeliqZO83O1d-67kqoIfEC28lFcM_g/edit 19/20
Evaluasi tingkat..., Arif Hidayat Zain, FT UI, 2019
12/14/2019 EVALUASI TINGKAT KEMATANGAN DAN FAKTOR KUNCI KEBERHASILAN PENERAPAN KNOWLEDGE MANAGEMENT PAD…
Powered by
https://docs.google.com/forms/d/1wOpoe9RtG8IchIeliqZO83O1d-67kqoIfEC28lFcM_g/edit 20/20
Evaluasi tingkat..., Arif Hidayat Zain, FT UI, 2019
LAMPIRAN 4 : KUESIONER TAHAP 4 VALIDASI PAKAR
LAMPIRAN 4
OLEH:
ARIF HIDAYAT ZAIN
1706991063
FAKULTAS TEKNIK
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
SALEMBA
OKTOBER 2019
Abstrak Penelitian
Saat ini, manajemen pengetahuan atau Knowledge Management (KM) dianggap sebagai alat kompetitif yang tepat untuk sukses dalam ekonomi
berbasis pengetahuan, sehingga banyak organisasi telah mengerahkan dan menerapkan KM untuk miningkatkan kinerja seperti perusahaan jasa
konstruksi. Tujuan dari makalah ini adalah untuk memberikan pedoman dan gambaran bagi organisasi untuk mengevaluasi tingkat kematangan
KM pada perusahaan jasa konstruksi swasta nasional di Indonesia dan cara untuk menaikkannya agar kinerja organisasi meningkat. Langkah
pertama dalam mencapai tujuan KM adalah pengakuan status saat ini dari kemampuan KM itu sendiri pada perusahaan yang didapat melalui
model kematangan knowledge management. Sudah sampai tingkat mana kematangan KM pada dunia jasa konstruksi swasta Nasional di
Indonesia? Apabila masih rendah, bagaimana cara untuk meningkatkannya agar kinerja perusahaan lebih baik. Untuk meningkatkan level
kematangan KM, diperlukan peninjauan keselarasan dengan identifikasi faktor kunci keberhasilan atau critical success factor (CSF) untuk
meningkatkan kinerja organisasi. Tujuh kriteria organisasi atau fungsional digunakan sebagai elemen kunci menuju pendekatan KM yang
efektif, yaitu kebijakan/strategi, perencanaan dan proses SDM, pelatihan dan peningkatan kinerja manusia, metode prosedur & proses
dokumentasi, solusi teknis (TI), pendekatan menangkap/mengginakan pengetahuan tacid, dan budaya KM.
Informasi Penelitian
Apabila Bapak/Ibu memiliki pertanyaan/membutuhkan informasi mengenai penelitian ini, dapat menghubungi:
1. Penulis/ Mahasiswa : Arif Hidayat Zain (arifhidayatzain@gmail.com)
2. Dosen Pembimbing : Prof. Dr. Ir. Yusuf Latief, M.T. (yusuflatief73@gmail.com)
Kerahasian Informasi
Terima kasih atas kesediaan Bapak/Ibu meluangkan waktu untuk mengisi kuesioner penelitian ini. Partisipasi Bapak/Ibu akan sangat membantu
dalam mencapai tujuan dari penelitian ini. Semua informasi yang Bapak/Ibu berikan dalam penelitian ini hanya akan dipakai untuk keperluan
penelitian saja dan dijamin kerahasiaannya.
Confidentiality of Information
Thank you for your willingness to take the time to fill out this research questionnaire. Participation of Mr / Ms will be very helpful in achieving
the objectives of this research. All information that you provide in this study will only be used for research purposes only and is guaranteed
confidentiality.
Pada tahap ini akan dilakukan validasi atas temuan penelitian yang diperoleh mengenai tingkat kematangan KM dan faktor kunci keberhasilan /
CSF penerapan KM serta strategi improvisasi untuk menaikkan tingkat kematangan KM. Untuk itu, Bapak/Ibu diminta untuk memberikan
komentar/tanggapan atas temuan penelitian serta saran atas strategi improvisasi yang telah dibuat.
TEMUAN PENELITIAN
Mohon isi apakah setuju atau tidak setuju dengan temuan ini dan beri komentar/tanggapan
Tingkat Tidak
Peringkat Katagori Level/Tahapan Setuju Komentar
Kematangan Setuju
Level 2
1 Solusi Teknis IT 2,593
(Pengembangan)
Pelatihan dan Peningkatan Kinerja Level 2
2 2,404
Manusia (Pengembangan)
Metode, Prosedur & Proses Dokumentasi Level 2
3 2,386
untuk Meningkatkan KM (Pengembangan)
Level 2
4 Pendekatan Pengetahuan Tacid 2,331
(Pengembangan)
Budaya Tenaga Kerja yang Mendukung Level 2
5 2,301
KM (Pengembangan)
Level 2
6 Kebijakan / Strategi 2,282
(Pengembangan)
Level 2
7 Perencanaan & proses SDM 2,237
(Pengembangan)
Komentar / Tanggapan
Mohon isi apakah setuju atau tidak setuju dengan strategi improvisasi ini dan beri komentar/tanggapan
Tidak
Improvisasi Setuju Komentar
Setuju
Kebijakan / Strategi - Gap 2.091
Kebijakan KM terinformasikan kepada semua staf (X3)
Memiliki visi bersama yang didukung semua pekerja (X40)
- Apakah (X3) dan (X40) bersinergi / berhubungan?
Perencanaan & proses SDM - Gap 2.076
Program pengembangan kepemimpinan baru / bakat teknis (X11)
Penyediaan peluang peningkatan karir bagi karyawan (X60)
-Apakah (X11) dan (X60) bersinergi / berhubungan?
Pendekatan Pengetahuan Tacid - Gap 2.055
Proses untuk transfer dan pemanfaatan pengetahuan yang ditangkap secara efektif (X34)
Komunikasi yang efektif antar karyawan (X86)
-Apakah (X34) dan (X34) bersinergi / berhubungan?
Dalam menaikkan tingkat kematangan KM untuk meningkatkan kinerja organisasi pada perusahaan, dilakukan analisis terhadap gap
yang terbesar antara kondisi saat ini dan kondisi yang diharapkan. Pada penelitian ini diperoleh gap terbesar pada katagori kebijakan / strategi
dengan komponen gap terbesar adalah “kebijakan KM terinformasikan kepada semua staf (X3)” dan CSF yang paling dominan adalah “memiliki
visi bersama yang didukung semua pekerja (X40)”.
Mohon isi apakah setuju atau tidak setuju dengan strategi improvisasi ini dan beri komentar/tanggapan
Gap Terbesar: Kebijakan / Strategi
Komponen: kebijakan KM terinformasikan kepada semua staf
CSF: memiliki visi bersama yang didukung semua pekerja
Tidak
No Improvisasi Setuju Komentar
Setuju
Mengembangkan strategi / kebijakan KM dengan meninjau kembali visi dan misi
1
ogranisasi dan rencana strategi dan bisnis yang terkait.
Melakukan acara induksi bagi semua karyawan atau staf untuk menjelaskan
2
pentingnya KM dan sistem yang tersedia di perusahaan.
Memberikan informasi tentang visi dan misi mengenai KM organisasi kepada semua
3 karyawan untuk membuat mereka menyadarinya, memahami pentingnya, dan menjadi
bagian dari itu.
4 Lainnya:
LAMPIRAN 5
UNIVERSITAS INDONESIA
FAKULTAS TEKNIK
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
SALEMBA
Telah berlangsung Ujian Tesis Semester Genap 2019/2020 Program Studi S2 Khusus Salemba
Fakultas Teknik Sipil, kekhususan Manajemen Proyek, dengan peserta :
dan diminta melakukan perbaikan Tesis yang diminta oleh Dosen Penguji dan Dosen
Pembimbing, yaitu :