TESIS
RIANY ALDESTY
1606844063
FAKULTAS TEKNIK
PROGRAM MAGISTER
DEPOK
2017
TESIS
RIANY ALDESTY
1606844063
FAKULTAS TEKNIK
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
KEKHUSUSAN MANAJEMEN KONSTRUKSI
DEPOK
2017
i
THESIS
Submitted as a partial fulfillment of the requirement for Magister
Engineering Degree
RIANY ALDESTY
1606844063
FACULTY OF ENGINEERING
CIVIL ENGINEERING PROGRAM
SPECIALIST PROGRAM OF PROJECT MANAGEMENT
DEPOK
2017
ii
Puji syukur saya panjatkan kepada Allah SWT, karena atas berkat dan rahmat
Nya, saya dapat menyelesaikan tesis ini. Penulisan tesis ini dilakukan dalam
rangka memenuhi salah satu syarat untuk mencapai gelar Master Teknik Jurusan
Teknik Sipil pada Fakultas Teknik Universitas Indonesia. Tesis ini merupakan
salah satu penelitian mahasiswi S3. Saya menyadari bahwa, tanpa bantuan dan
bimbingan dari berbagai pihak, dari masa perkuliahan sampai pada penyusunan
tesis ini, sangatlah sulit bagi saya untuk menyelesaikan tesis ini. Oleh karena itu,
saya mengucapkan terima kasih kepada:
(1) Dosen pembimbing, yaitu Prof. Dr. Ir. Yusuf Latief, MT yang telah
menyediakan waktu, tenaga, dan pikirannya untuk memberikan wawasan
ilmu pengetahuan kepada penulis dalam penyusunan tesis ini;
(2) Bapak Rossy Armyn M.T selaku mahasiswa S3 yang telah menuntun dan
membantu saya dalam menyelesaikan tesis ini.
(3) Ibu Anita selaku S3 yang telah memberikan bantuan kelengkapan data-data
tesis ini.
(4) Orang tua dan keluarga saya yang telah memberikan bantuan dukungan
material dan moral; dan
(5) Teman-teman pasca sarjana 2016 khususnya, yang telah banyak membantu
saya dalam menyelesaikan tesis ini.
Akhir kata, semoga Allah swt berkenan membalas segala kebaikan semua pihak
yang telah disebutkan di atas. Semoga proposal tesis dapat membawa manfaat
untuk perkembangan ilmu pengetahuan.
Depok, 2017
Penulis
vii
Kata kunci: Pemeliharaan, perawatan, berbasis risiko, system manajemen mutu, gedung
pemerintah, standar operasional prosedur
ABSTRACT
Government buildings require maintenance and repair to extend the life of the building so
that services to the community can be indirectly met. The budget is issued annually by the
government to maintain and repair the building, but in carrying out maintenance and
repair there is no Quality Management System which is the basis of maintenance and
repair of government buildings. This study aims to develop a Quality Management
System Risk-Based in the maintenance and planning repair process in Government
Building. Method used in this research is Delphi method and respondent survey. The
most dominant risk variables selected using questioner and analyzed SPSS. The results of
the research is Standard Operation Procedures and Work Instructions risk based can
improve the quality and performance of building function in the management and repair
of buildings with renewable methods. Be found the organization and jobdesk of
institution X, which has 9 process busniss, 89 activities with input and output related, 11
highest risks with 29 action risk-based QMS Development.
ix
Universitas Indonesia
x
Universitas Indonesia
xi
Universitas Indonesia
xii
Universitas Indonesia
xiii
Universitas Indonesia
xiv
Universitas Indonesia
xv
Universitas Indonesia
xvi
Universitas Indonesia
xvii
Universitas Indonesia
Tabel 5.1. Aktivitas pada Tahap Pemeliharaan dan Perencanaan Perawatan Gedung
Pemerintah ................................................................................................. 355
Tabel 5.2. Tabel Risiko Aktivitas ................................................................................. 359
Tabel 5.3. Peristiwa Risiko Tertinggi ........................................................................... 364
Tabel 5.4. Pengembangan Sistem Manajemen Mutu ................................................... 365
xviii
Universitas Indonesia
1
Universitas Indonesia
Universitas Indonesia
Mutu adalah tingkatan keunggulan dalam arti yang kompetitif, seperti keandalan,
kemudahan pemeliharaan, dan merupakan suatu proses menghasilkan suatu barang yang
sesuai harapan atau kepuasan pelanggan (Joubert, Cruywagen, & Basson, 2006). Sistem
Universitas Indonesia
Universitas Indonesia
Universitas Indonesia
Universitas Indonesia
Universitas Indonesia
Universitas Indonesia
Universitas Indonesia
Universitas Indonesia
Universitas Indonesia
Universitas Indonesia
Universitas Indonesia
Universitas Indonesia
Universitas Indonesia
Universitas Indonesia
Universitas Indonesia
Universitas Indonesia
Universitas Indonesia
Universitas Indonesia
Universitas Indonesia
Universitas Indonesia
Universitas Indonesia
Universitas Indonesia
Universitas Indonesia
Universitas Indonesia
Universitas Indonesia
Universitas Indonesia
SMM yang telah ada dan dampak terhadap objek yang diteliti, sedangkan penelitian
yang akan dilakukan mengenai pengembangan Standar Manejemen Mutu yang
belum ada pada proses perencanaan perawatan dan pemeliharaan pekerjaan
bangunan dengan pendekatan studi kasus bangunan pemerintah yang berbasis
risiko. Sehingga diharapkan, penelitian ini akan bermanfaat bagi pengguna dan
mencapai tujuan penelitian yang diharapkan.
Universitas Indonesia
Universitas Indonesia
Universitas Indonesia
11. Membuat SOP dari setiap aktivitas pada pekerjaan pemeliharaan dan proses
perencanaan pekerjaan perawatan gedung pemerintah
12. Membuat Instuksi Kerja dari setiap aktivitas pada pekerjaan pemeliharaan
dan proses perencanaan pekerjaan perawatan gedung pemerintah
13. Membuat ceklist Instruksi Kerja dari setiap aktivitas pada pekerjaan
pemeliharaan dan proses perencanaan pekerjaan perawatan gedung
pemerintah
14. Membuat rekam mutu dari pekerjaan pemeliharaan dan proses perencanaan
pekerjaan perawatan gedung pemerintah
15. Merencanakan SMM dilingkungan pemerintah dalam pekerjaan
pemeliharaan dan proses perencanaan pekerjaan perawatan gedung
pemerintah berbasis risiko.
Universitas Indonesia
Universitas Indonesia
Universitas Indonesia
Universitas Indonesia
Universitas Indonesia
37
Universitas Indonesia
aparatur pemerintah yang dalam menjalankan tugas dan fungsinya berada dibawah
dan bertanggung jawab kepada pemimpin Lembaga Pemerintah X. Setjen dipimpin
oleh Sekretariat Jendral dan Badan Keahlian dipimpin oleh Kepala Badan Keahlian.
Setjen Lembaga Pemerintah X mempunyai tugas mendukung kelancaran
pelaksanaan wewenang dan tugas Lembaga Pemerintah X dibidang administrasi
dan persidangan. Didalam melaksanakan tugasnya, setjen menyelenggarakan
fungsi:
a. Perumusan dan evaluasi strategis Setjen
b. Koordinasi dan pembinaan terhadap pelaksanaan tugas unit organisasi di
lingkungan Setjen dan Badan Keahlian
c. Perumusan kebijakan, pembinaan, dan pelaksanaan dukungan adminstrasi
kepada Lembaga Pemerintah X
d. Perumusan kebijakan, pembinaan, dan pelaksanaan dukungan persidangan
kepada Lembaga Pemerintah X
e. Perumusan kebijakan dan pelaksanaan pengolahan data dan pelayanan
informasi serta dukungan tertentu pelaksanaan tugas dan fungsi Setjen
dan BK
f. Perumusan kebijakan dan pelaksanaan pengawasan intern dilingkungan
Setjen dan BK
g. Pelaksanaan kegiatan lain yang ditugaskan oleh Lembaga Pemerintah X
h. Pelaporan pelaksanaan tugas dan fungsi kepada Lembaga Pemerintah X.
Dari sisi penyerapan anggaran, tingkat realisasi anggaran Setjen Lembaga
Pemerintah X dari kurun waktu tahun 2010-2014 rata-rata sebesar 73,12%. Pada
saat iini penyerapan anggaran di Setjen Lembaga Pemerintah X masih tergantung
pada kinerja dewan, sehingga kegiatan dewan akan mempengaruhi penyerapan
anggaran di Setjen Lembaga Pemerintah X. Dalam perencanaan 4 tahun kedepan,
hal mendasar yang harus diperbaiki untuk meningkatkan kinerja dan penyerapan
anggaran adalah menyusun rencana kegiatan sesuai kebutuhan dan kepatutan.
Aspek akuntabilitas kinerja saat ini menjadi ukuran untuk menilai atau
menjadi standar “benchmark’ dalam mengukur dan membandingkan kinerja antara
satu instansi pemerintah dengan instansi pemerintah yang lain. Penilaiaan ini
dilakukan oleh Kementrian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi
Universitas Indonesia
Birokrasi. Setjen Lembaga Pemerintah X telah menjadi instansi yang dinilai sejak
tahun 2009. Hasil penilaian tersebut antara lain:
1) Pada tahun 2009, kinerja Setjen Lembaga Pemerintah X mendapat nilai
D dengan skor 25,22
2) Pada tahun 2010, kinerja Setjen Lembaga Pemerintah X meningkat
menjadi C dengan skor 44,68
3) Pada tahun 2011, kinerja Setjen Lembaga Pemerintah X kembali
meningkat menjadi CC dengan skor 50,88
4) Pada tahun 2012, kinerja Setjen Lembaga Pemerintah X tidak
mengalami kenaikan/tetap CC, tapi skornya meningkat yaiutu 56,12
5) Pada tahun 2013, kinerja Setjen Dlembaga Pemerintah X tetap CC
dengan skor menigkat lagi yaitu 60,28
6) Pada tahun 2014, kinerja Setjen Lembaga Pemerintah X tetap CC,
namun skornya turun menjadi 58,36.
Adapun terkait dengan kinerja pelaksanaan Reformasi Birokrasi, perubahan
nilai Setjen Lembaga Pemerintah X terus mengalami peningkatan mulai tahun 2013
sampai dengan 2015. Nilai PMPRB online pada tahun 2013 sebesar 70,67, tahun
2014 sebesar 71,94 dan tahun 2015 sebesar 73,65.
Universitas Indonesia
Universitas Indonesia
4. Prioritas Pekerjaan
Setelah semua kebutuhan pekerjaan teridentifikasi, diperlukan untuk
mengurutkan pekerjaan berdasarkan prioritasnya terhadap sasaran baik
waktu, biaya, maupun kualitas. Hal ini diperlukan untuk menentukan
pekerjaan apa yang menjadi prioritas dan membutuhkan dana lebih
serta waktu yang mendesak.
5. Analisa Konsekuensi
Analisa ini diperlukan dalam mengetahui dampak dari dilakukannya
pekerjaan pemeliharaan terhadap keseluruhan bangunan maupun
terhadap pekerjaan pemeliharaan lain terkait.
Pada penelitian yang dilakukan oleh Ali dan Chua (2016), permasalahan
dalam pemeliharaan bangunan negara diklasifikasikan menjadi 3 kategori utama
yaitu:
1. Manajemen Tingkat Atas
Permasalahan ini terkait dengan manajemen pada proses pemeliharaan
yang meliputi:
a. Kurangnya pengetahuan mengenai lingkup pemeliharaan
b. Manajemen pengadaan, dimana penentuan pemenang pengadaan
berdasarkan harga terendah, bukan kualitas tertinggi
c. Kontraktor pemeliharaan yang tidak memenuhi syarat
d. Peraturan pemerintah yang mempengaruhi pengambilan keputusan
e. Komunikasi antar stakeholder yang tidak lancar
f. Permasalahan finansial dalam pengalokasian anggaran
pemeliharaan
2. Sumber Daya Manusia
a. Kurangnya pengawasan dari tim pemeliharaan
b. Kurangnya staff ahli dan spesialis dalam pemeliharaan
c. Tidak adanya departemen khusus pemeliharaan dan tidak jelasnya
deskripsi pekerjaan pemeliharaan
d. Kurangnya kepedulian pengguna dan pengelola terhadap kondisi
bangunan
Universitas Indonesia
3. Masalah Teknis
a. Kurangnya sarana untuk mengelola pemeliharaan (software)
b. Kekurangan material dan spareparts
c. Kegagalan dalam strategi preventive-maintenance
d. Ketertinggalan dalam perkembangan teknologi
Universitas Indonesia
Universitas Indonesia
Universitas Indonesia
Pada penelitiaan ini akan terfokus pada Biro Pengelolaan Barang Milik Negara
yang mempunyai tugas menyelenggarakan pengelolaan Barang Milik Negara
tepatnya pada Pengelolaan Gedung dan Instalasi yang terdiri dari subbag gedung
dan taman, mekanikal dan elektrikal.
Universitas Indonesia
Universitas Indonesia
A. Peran Jabatan
Memimpin kegiatan Bagian Gedung dan Instalasi dalam melaksanakan
pengelolaan gedung dan pertamanan serta melaksanakan pengoperasian dan
pemeliharaan instalasi sesuai dengan peraturan yang berlaku, agar
pelaksanaan tugas berjalan lancar.
B. Tanggung Jawab
1. Kelancaran pelaksanaan program kerja Biro Pengelolaan Barang Milik
Negara terkait tugas Bagian Gedung dan Instalasi.
2. Kelancaran pengelolaan gedung dan pertamanan.
3. Kelancaran pengoperasian mekanikal.
4. Kelancaran pengoperasian elektrikal.
5. Kelancaran pelaksanaan tata usaha Bagian Gedung dan Instalasi.
6. Kesesuaian pendistribusian tugas kepada bawahan.
Universitas Indonesia
Universitas Indonesia
Gedung Pemerintah. Adapun data SOP Biro Pengelolaan Barang Milik Negara
yang didapat penulis dapat dilihat pada Tabel 2.1
BIRO
DINAS
PENGELOLAAN
PERUMAHAN
NAMA SOP YANG BERHUBUNGAN BARANG MILIK
DAN GEDUNG
DENGAN PEMELIHARAAN DAN NEGARA
PEMERINTAH
PERAWATAN GEDUNG SETJEN DAN BK
PROVINSI DKI
LEMBAGA
JAKARTA
PEMERINTAH X
No Nama SOP Ada Tidak Ada Tidak
SOP PEMBUATAN SASARAN
1 √
KINERJA PEGAWAI
SOP UPDATE DATA PEGAWAI KE
2 √
DALAM APLIKASI SIAP
3 SOP PERENCANAAN INHOUSE √
4 SOP PENGENDALIAN PERAWATAN √
SOP BIMBINGAN TEKNIS
5 √
PERAWATAN GEDUNG
SOP BIMBINGAN TEKNIS
6 √
BERDASARKAN SPT
SOP PEKERJAAN TAMBAH
7 √
KURANG
8 SOP PROSEDUR PERENCANAAN √
SOP PENGANGGARAN BIDANG
9 √
PERAWATAN
Universitas Indonesia
PEMELIHARAAN DAN
PERAWATAN GEDUNG
1. PEMELIHARAAN 2. PERAWATAN
Universitas Indonesia
Universitas Indonesia
Universitas Indonesia
Universitas Indonesia
Universitas Indonesia
Universitas Indonesia
Universitas Indonesia
Universitas Indonesia
Universitas Indonesia
masing proses. Menurut penelitian Taghipour (2015), risiko dalam proyek dapat
dikategorikan sebagai berikut:
- Berkaitan dengan kinerja, sasaran, mutu, dan masalah teknis
- Risiko Waktu
- Risiko Biaya
- Risiko yang meningkat
- Risiko Bencana
- Risiko Lingkungan, Keselamatan, dan Kesehatan.
Sedangkan menurut PMBOK Guide ada dua variabel dalam resiko yang dapat
diidentifikasi dan dinilai yaitu peluang terjadinya risiko dan dampak yang
ditimbulkan apabila risiko terjadi. Manajemen risiko dalam SMM dapat
didefinisikan sebagai manipulasi dari proses produksi untuk mencapai sasaran mutu
dengan mengalihkan faktor-faktor risiko yang berpotensi kegagalan sasaran mutu.
Beberapa faktor yang menyebabkan risiko dalam penerapan SMM antara lain:
1. Risiko dari manajemen puncak
a. Kurangnya dukungan
b. Meningkatnya biaya akibat pelatihan dan pelaksanaan SMM
2. Risiko dari staff
a. Kurangnya kepuasan staff akibat metode baru
b. SMM hanya dijadikan dokumentasi tetapi tidak diimplementasikan
dengan baik
c. Tidak ada peningkatan kualitas barang atau jasa
d. Sulitnya menyamakan mutu dengan sub-kontraktor atau pihak ke-3
3. Risiko dari tim proyek
a. Penambahan waktu akibat pengimplementasian SMM dalam setiap
pekerjaan
Universitas Indonesia
NO RISIKO REFERENSI
(Albuquerque, Primo, & Pereira,
Struktur organisasi dan manajemen
1 2015)(Tran & Molenaar, 2014)(Xia
tidak tepat
& Chan, 2012)(Sharif, 2005)
2 Job description yang tidak jelas (Sharif, 2005)
(Taghipou, Seraj, Hassani, &
Kurangnya jumlah dan kesiapan
3 Sharareh, 2015)(Albuquerque,
sumber daya staf
Primo, & Pereira, 2015)
(Taghipou, Seraj, Hassani, &
4 Kurangnya pengetahuan staf
Sharareh, 2015)(Xia & Chan, 2012)
Kekurangan pengetahuan dan
(Alič, 2013)(Harrington, Voehl, &
5 informasi mengenai Sistem
Wiggin, 2012)(Sharif, 2005)
Manajemen Mutu
Kegagalan memberikan pelatihan
(Harrington, Voehl, & Wiggin,
sebelum penerapan TQM dan
6 2012)(Sharif, 2005)
kurangnya program pelatihan yang
berkesinambungan
Sumber daya pelatihan yang tidak (Harrington, Voehl, & Wiggin,
7
memadai 2012)
Salah motivasi (Tujuan SMM yang
8 (Alič, 2013)
tidak tepat)
(Albuquerque, Primo, & Pereira,
9 Kurangnya kontrol kinerja staf
2015)
Kurangnya komunikasi antara
10 (Sharif, 2005)
pimpinan dan karyawan
11 Kurangnya dukungan dari pimpinan (Alič, 2013)(Sharif, 2005)
Kegagalan manajemen untuk
(Harrington, Voehl, & Wiggin,
12 mempertahankan komitmen jangka
2012)
panjang
Peralatan dan prasarana IT yang belum (Albuquerque, Primo, & Pereira,
13
memadai 2015)
(Tran & Molenaar, 2014)
Permasalahan regulasi / adanya
14 (Moleenar, Gransberg, Scott,
perubahan aturan hukum
Downs, & Ellis, 2005)
Kompleksitas lingkup proyek yang (Tran & Molenaar, 2014)(Adnan,
15
besar Bachik, Supardi, & Marhani, 2012)
Pembuatan Term of Reference
16 (Saqib, Farooqui, & Lodi, 2008)
(TOR)/KAKyang tidak tepat
Kesalahan perhitungan RAB yang
17 (Saqib, Farooqui, & Lodi, 2008)
sesuai TOR
Keterbatasan dalam menyediakan dana (Taghipou, Seraj, Hassani, &
18
yang memadai Sharareh, 2015)
(Taghipou, Seraj, Hassani, &
Kurang tepat menentukan durasi waktu
19 Sharareh, 2015)(Bogus, Migliaccio,
yang sesuai
& Jin, 2013)
Kelemahan teknis dalam mengelola (Taghipou, Seraj, Hassani, &
20
dan mengevaluasi kajian konsultan Sharareh, 2015)
Sulitnya mendapatkan trace jalan yang (Moleenar, Gransberg, Scott,
21
ideal Downs, & Ellis, 2005)
Universitas Indonesia
NO RISIKO REFERENSI
Penawaran yang kompetitif sulit
didapat (Kurangnya perhatian tehadap (Taghipou, Seraj, Hassani, &
22 pengalaman dan kemampuan Sharareh, 2015)
kontraktor karena pemilihan kontraktor (Hayden, 2014)(Xia & Chan, 2012)
berdarkan harga termurah)
Isi kontrak yang belum jelas (batas
penyelesaian proyek, ketentuan denda
(Tran & Molenaar, 2014)
23 bila proyek terlambat, dan ketentuan
(Bogus, Migliaccio, & Jin, 2013)
insentif bila proyek selesai lebih cepat,
dll)
Kurang tepat menetukan jenis
24 pembayaran dalam kontrak (Chen, Xia, Jin, Wu, & Hu, 2016)
(Lumpsump / GMP)
Tidak mempertimbangkan fasilitas (Taghipou, Seraj, Hassani, &
25
kontraktor saat kontrak Sharareh, 2015)
Keterlambatan dalam proses
26 (Alam, 2011)
pembuatan dokumen kontrak
Keterlambatan proses pelaksanaan
27 (Alam, 2011)
pelelangan atau bahkan gagal tender
Universitas Indonesia
Tabel 2.5 Identifikasi Faktor Risiko pada Proses Pemeliharaan Gedung (lanjutan)
No sesuai Risiko (Bogus, Migliaccio & JinReferensi
2013)
12 Kelemahan teknis dalam mengelola dan Proses PerencanaanSeraj, Hassani, &
(Taghipour,
mengevaluasi kajian konsultan Kheirabadi, 2015)
13 (Taghipour, Seraj, Hassani, &
Penawaran yang kompetitif sulit didapat
Kheirabadi, 2015), (Hayden,
(Kurangnya perhatian terhadap pengalaman
2014) (Xia & Chan, 2012)
dan kemampuan kontraktor karena pemilihan
kontraktor berdasarkan harga termurah)
14 Isi kontak yang belum jelas (batas penyelesaian (Tran & Molenaar, 2014)
proyek, ketentuan denda bila proyek (Bogus, Migliaccio, & Jin, 2013)
terlambat, dan ketentuan insentif bila proyek
selesai lebih
15 (Chen, Xia, Jin, Wu, & Hu, 2016)
Kurang tepat menentukan jenis pembayaran
dalam kontrak (Lumpsump/GMP)
16 Tidak mempertimbangkan fasilitas kontrak saat (Taghipour, Seraj, Hassani, &
kontrak Kheirabadi, 2015)
17 Keterlambatan dalam proses pembuatan (Alam, 2011)
dokumen kontrak
18 Keterlambatan proses pelaksanaan pelelangan (Alam, 2011)
atau bahkan gagal tender
Universitas Indonesia
Universitas Indonesia
Universitas Indonesia
Universitas Indonesia
Universitas Indonesia
konstan secara komprehensif dan efisien. Proses mutu berawal dari kendali mutu
yang menghasilkan jaminan mutu. Untuk mencapai hal tersebut maka diperlukan
sistem mutu yang akhirnya menghasilkan manajemen mutu seperti ISO 9000 dan
Total Quality Management (TQM) (Weckenmann, Akkasoglu, & Werner, 2015).
Menggabungkan sistem manajemen mutu berbasis manajemen resiko dapat
meningkatkan efisiensi bisnis, kualitas produk, perbaikan prosedur kerja, serta
membantu organisasi mengidentifikasi tujuan dan strategi bisnis (Stefanovic &
Jevtic, 2013). Berikut adalah diagram alir SMM berbasis resiko:
Universitas Indonesia
Universitas Indonesia
5. Formulir
Formulir dibuat untuk merekam data pemenuhan spesifikasi terhadap
SMM yang berpedoman pada dokumen prosedur dan instruksi kerja
6. Rencana mutu
Untuk mencapai hasil atau sasaran mutu yang akan dituju, diperlukan
perencanaan muutu mengenai situasi spersifik, identifikasi, dan
dokumentasi organisasi.
7. Spesifikasi mutu
Merupakan dokumen yang menjelaskan mengenai ketentuan, spesifikasi
yang harus dicapai.
8. Dokumen eksternal
Dokumen pendukung dalam pemenuhan spesifikasi mutu seperti gambar,
spesifikasi, ketentuan, standar, kode, dan manual.
9. Records
Memberikan bukti terlaksananya SMM sesuai dengan sasaran mutu yang
telah direncanakan.
Universitas Indonesia
Metode penelitian adalah strategi umum yang dianut dalam pengumpulan dan
analisis data yang diperlukan, guna menjawab persoalan yang dihadapi (Furchan,
2004, p. 39). Metode penelitian mengungkapkan cara teknis tentang metode yang
digunakan dalam penelitian serta membahas konsep teoritis berbagai metode,
kelebihan dan kelemahannya (Tamara, 2008, p. 36). Pada bab ini akan dibahas
mengenai pemilihan strategi penelitian, proses penelitian, variabel penelitian
instrumen penelitian, metode analisis penelitian serta kesimpulan dari metode
penelitian yang dipilih.
70
Universitas Indonesia
Berdasarkan tabel 3.1 dan jenis pernyataan penelitian yang digunakan maka
metode yang tepat untuk menjawab pertanyaan penelitian yaitu :
Universitas Indonesia
Universitas Indonesia
Universitas Indonesia
Universitas Indonesia
Universitas Indonesia
Universitas Indonesia
Universitas Indonesia
Universitas Indonesia
Universitas Indonesia
Universitas Indonesia
Universitas Indonesia
Universitas Indonesia
Universitas Indonesia
Universitas Indonesia
Universitas Indonesia
Contoh Kuesioner :
Universitas Indonesia
3.4.3 Responden
Instrumen yang digunakan dalam tahap ini dilakukan proses pengambilan
data primer terhadap responden/pihak yang terlibat dalam pekerjaan pemeliharaan
dan perawatan bangunan gedung pemerintah. Responden mempunyai persyaratan
khusus terutama terhadap pelaku pemeliharaan dan perawatan bangunan gedung
dengan pengalaman lebih dari 3 tahun.
Petunjuk Pengisian Kuesioner
1. Pertanyaan kuesioner disajikan dalam bentuk tabel
2. Responden diharapkan membubuhkan tanda silang (X) pada salah satu
kotak “Rating Frekuensi”.
3. Responden diharapkan membubuhkan tanda silang (X) pada salah satu
kotak “Rating Dampak”.
4. Responden dapat membubuhkan tanda sama dengan pada tanda silang jika
ingin mengganti jawaban (X)
Universitas Indonesia
Cara Pengisian
Universitas Indonesia
Universitas Indonesia
Menurut Sekaran data sekunder adalah data yang diperoleh peniliti dari
sumber-sumber yang ada melalui beberapa media perantara (diperoleh dan dicatat
pihak lain) (2006 p.77). Dalam penelitian ini, data sekunder yang digunakan adalah
buku, peraturan, jurnal, tesis, dan disertasi. Data-data tersebut dikumpulkan melalui
beberapa tahapan. Dalam penelitian ini dilakukan 18 tahapan, yaitu :
Universitas Indonesia
Universitas Indonesia
Universitas Indonesia
Universitas Indonesia
Universitas Indonesia
Universitas Indonesia
tanggapan apakah penanggung jawab yang sekarang ini sudah sesuai dengan
tupoksi yang berkaitan dengan Pemeliharaan dan perencanaan perawatan gedung
pemerintah atau belum, apabila belum, maka akan dilakukan revisi berupa
perubahan, penambahan, maupun pengurangan.
Universitas Indonesia
skala ordinal. Skala ordinal adalah skala yang didasarkan pada rangking,
diurutkan dari jenjang yang lebih tinggi sampai jenjang yang terendah atau
sebaliknya (Ridwan, 2007).
Terdapat 2 (dua) jenis uji homogenitas non parametrik, yaitu Kruskal-
Wallis H untuk lebih dari 2 kategori dan Mann Whitney untuk 2 kategori.
Di mana :
Universitas Indonesia
Jika nilai rhitung < rtabel, maka item pertanyaan atau pernyataan dalam
angket tidak berkorelasi signifikan terhadap skor total (artinya item angket
dinyatakan tidak valid).
Universitas Indonesia
Universitas Indonesia
3.7 Kesimpulan
Untuk menjawab rumusan masalah maka digunakan berbagai metode
penelitian yaitu survei dan studi kasus. Dalam penelitian ini digunakan kuesioner
sebagai instrumen penelitian yang disebarkan kepada responden. Wawancara dan
pengumpulan data sekunder juga dilakukan untuk memperdalam analisis.
Pengumpulan Data yang dilakukan sebanyak 8 tahap. Adapun data yang
dikumpulkan dilakukan analisis Methode Delphi untuk mendapatkan bentuk
organisasi, jobdesc, proses bisnis, aktivitas, input, output, durasi, penanggung
jawab, identifikasi risiko. Kemudian dilakukan Analisis Risiko Kualitatif untuk
didapatkan faktor risiko tertinggi. Setelah itu, dilakukan Analisis Tindakan
Pengembangan SMM, yaitu dengan membuat SOP, Instruksi Kerja, Checklist dan
Universitas Indonesia
Universitas Indonesia
Pada bab ini akan dibahas mengenai proses pengumpulan serta analisis
data yang dilakukan oleh penulis sebagaimana yang telah dijelaskan pada bab
sebelumnya. Dalam analisis data, digunakan beberapa alat bantu perangkat lunak
yaitu SPSS v.24 serta Microsoft Excel 2016.Kerangka penulisan pada bab 4 ini
dapat dilihat pada gambar dibawah :
SMM)
102
Universitas Indonesia
Universitas Indonesia
Universitas Indonesia
Universitas Indonesia
Universitas Indonesia
Universitas Indonesia
4.1.2 Pengumpulan Data Tahap 2 (Proses Bisnis, aktivitas, input, output, dan
durasi)
Selanjutnya pengumpulan tahap 2 divalidasi ke pakar dengan melakukan
penyebaran kuesioner, wawancara, dan diskusi mendalam. Adapun pakar dalam
melakukan validasi ini terdapat 5 (lima) orang yang bekerja di Bidang
Pemeliharaan dan Perawatan Gedung , antara lain :
Hasil dari pengumpulan data ke-5 pakar tersebut dibuat ke dalam tabulasi
data agar lebih mudah diolah, seperti yang dapat dilihat pada tabel berikut ini :
Universitas Indonesia
Tabel 4.4 Hasil Pengumpulan Data Proses Bisnis Tahap 2-1 (lanjutan)
Apakah Bapak / Ibu setuju uraian ini merupakan proses bisnis, aktivitas, output, dari
tahap pekerjaan pemeliharaan dan proses perencanaan pekerjaan perawatan gedung
pemerintah?
Pakar Pakar Pakar Pakar Pakar Pakar
Uraian
1 2 3 4 5 6
TAHAP PERAWATAN
A. PERENCANAAN PERAWATAN GEDUNG PEMERINTAH
X5. Perencanaan anggaran
Ya Ya Ya Ya Ya Ya
perawatan gedung
X6. Perencanaan swakelola Ya Ya Ya Ya Ya Ya
X7. Perencanaan pemilihan jasa
Ya Ya Ya Ya Ya Ya
pelelangan umum
X8. Perencanaan pemilihan jasa
Ya Ya Ya Ya Ya Ya
konsultan seleksi sederhana
X9. Perencanaan pemilihan jasa
Ya Ya Ya Ya Ya Ya
konsultan seleksi umum
Dari hasil Validasi Pakar Tahap 2-1 ini didapat penambahan variabel dari
5 (lima) menjadi 9 (sembilan).
Selanjutnya, validasi aktivitas ke pakar dengan melakukan penyebaran
kuesioner, wawancara, dan diskusi mendalam dengan pakar. Adapun hasil
pengumpulan data dari ke-5 pakar tersebut dibuat ke dalam tabulasi data agar
lebih mudah diolah, seperti yang dapat dilihat pada tabel berikut ini :
Universitas Indonesia
Universitas Indonesia
Universitas Indonesia
Universitas Indonesia
Universitas Indonesia
Universitas Indonesia
Universitas Indonesia
Universitas Indonesia
Universitas Indonesia
Universitas Indonesia
Pengumpulan data durasi ini adalah given dari lembaga terkait, jadi tidak ada
perubahan konten maupun konstrak. Berikut ditampilkan lebih detail pada tabel
dibawah :
Universitas Indonesia
Universitas Indonesia
Universitas Indonesia
Universitas Indonesia
Dari hasil Validasi Pakar aktivitas Tahap 2-2 ini didapat pengurangan
variabel dikarenakan banyak pakar yang tidak setuju terhadap aktivitas yang ada.
Sehingga dibuatkan lagi tabulasi yang baru yang telah disetujui oleh para pakar
sebagai berikut :
Apakah Bapak / Ibu setuju uraian ini merupakan aktivitas (kegiatan) dari tahap
pekerjaan pemeliharaan dan proses perencanaan pekerjaan perawatan gedung
pemerintah?
Var Uraian Aktivitas P1 P2 P3 P4 P5 P6
TAHAP PEMELIHARAAN
A. TAHAP PEMELIHARAAN BANGUNAN GEDUNG
SEWAKTU WAKTU (EMERGENCY)
X1 Work Order
X1.1 Menerima keluhan dari user Setuju Setuju Setuju Setuju Setuju Setuju
Mendisposisi ke subbagian
X1.2 Setuju Setuju Setuju Setuju Setuju Setuju
terkait
Melakukan pengecekan
X1.3 Setuju Setuju Setuju Setuju Setuju Setuju
kondisi lapangan
X1.4 Menentuan skala pekerjaan Setuju Setuju Setuju Setuju Setuju Setuju
Menentukan skala pekerjaan
X1.4.1 Setuju Setuju Setuju Setuju Setuju Setuju
kecil
Melakukan eksekusi langsung
X1.4.1.1 apabila ada di daftar material Setuju Setuju Setuju Setuju Setuju Setuju
consumable (prosam)
X1.4.1.2 Melaksanakan pekerjaan Setuju Setuju Setuju Setuju Setuju Setuju
Membuat laporan pekerjaan
X1.4.1.3 Setuju Setuju Setuju Setuju Setuju Setuju
ke PPHP
Membuat skala pekerjaan
X1.4.2 Setuju Setuju Setuju Setuju Setuju Setuju
besar
Membuat laporan analisa
X1.4.2.1 (surat usulan, gambar, rab, Setuju Setuju Setuju Setuju Setuju Setuju
foto)
X1.4.2.2 Meninjau lokasi Setuju Setuju Setuju Setuju Setuju Setuju
Berdiskusi dan menunggu
X1.4.2.3 Setuju Setuju Setuju Setuju Setuju Setuju
tanggapan
Mendapatkan surat tugas
X1.4.2.4 Setuju Setuju Setuju Setuju Setuju Setuju
pekerjaan
X1.4.2.5 Melaksanakan pekerjaan Setuju Setuju Setuju Setuju Setuju Setuju
Membuat Berita Acara
X1.4.2.6 Setuju Setuju Setuju Setuju Setuju Setuju
Penyelesaian Pekerjaan
X2. Inspeksi
Membuat jadwal preventive
X2.1 Setuju Setuju Setuju Setuju Setuju Setuju
maintenance
Membuat checklist kondisi
X2.2 Setuju Setuju Setuju Setuju Setuju Setuju
peralatan
Universitas Indonesia
Universitas Indonesia
Universitas Indonesia
Universitas Indonesia
Pada tahan pengumpulan data input dan output, data ini menyesuaikan
dengan hasil validasi aktivitas, maka ada output dan input yang berkurang.
Berikut hasil validasi pakar :
X1.4.2.5 Surat mulai kerja Setuju Setuju Setuju Setuju Setuju Setuju
X1.4.2.6 Laporan, dokumentasi. Setuju Setuju Setuju Setuju Setuju Setuju
X2
X2.1 Daftar jadwal Setuju Setuju Setuju Setuju Setuju Setuju
X2.2 Dokumentasi peralatan Setuju Setuju Setuju Setuju Setuju Setuju
X2.3 Dokumentasi Setuju Setuju Setuju Setuju Setuju Setuju
X2.4 Dokumentasi Setuju Setuju Setuju Setuju Setuju Setuju
X2.5 Berita acara Setuju Setuju Setuju Setuju Setuju Setuju
X2.6 Gambar, dokumentasi Setuju Setuju Setuju Setuju Setuju Setuju
X2.7 Laporan hasil survey Setuju Setuju Setuju Setuju Setuju Setuju
X2.8 Surat tugas pekerjaan Setuju Setuju Setuju Setuju Setuju Setuju
Surat mulai kerja, data
X2.9 survey
Setuju Setuju Setuju Setuju Setuju Setuju
Universitas Indonesia
Universitas Indonesia
Universitas Indonesia
Universitas Indonesia
Universitas Indonesia
Universitas Indonesia
terhadap penanggung jawab yang sudah ada, dimana sumbernya berasal dari
analisis arsip dan wawancara yang diolah oleh penulis.
Adapun hasil dari pengumpulan data penanggung jawab dari ke-2 pakar
tersebut dibuat ke dalam tabulasi data agar lebih mudah diolah, seperti yang dapat
dilihat pada tabel berikut ini :
Universitas Indonesia
Universitas Indonesia
Universitas Indonesia
Universitas Indonesia
Universitas Indonesia
Universitas Indonesia
Universitas Indonesia
Universitas Indonesia
Universitas Indonesia
Universitas Indonesia
Universitas Indonesia
Universitas Indonesia
Universitas Indonesia
Universitas Indonesia
Universitas Indonesia
Berikut hasil dari pengumpulan data pilot survei ke-5 pakar tersebut yang
dibuat ke dalam tabulasi data:
Universitas Indonesia
Universitas Indonesia
Universitas Indonesia
X6 Perencanaan Swakelola
Job description yang
X60 tidak jelas Ya Ya Ya Ya Ya
Surat Perintah Tugas
1
Perencanaan
X61 jumlah org kurang Ya Ya Ya Ya Ya
Kurangnya pengetahuan
X62 staff Ya Ya Ya Ya Ya
Laporan survey
2 Melakukan survey X63 Ya Ya Ya Ya Ya
pendahuluan kurang
Universitas Indonesia
Universitas Indonesia
Universitas Indonesia
Universitas Indonesia
Dari hasil pilot survey yang telah diisi oleh para pakar, semua risiko
dinyatakan mudah dipahami oleh setiap orang dan tidak ada perubahan konten
maupun kontrak pada data ini.
Universitas Indonesia
Universitas Indonesia
Universitas Indonesia
Universitas Indonesia
Universitas Indonesia
Universitas Indonesia
Universitas Indonesia
Universitas Indonesia
Universitas Indonesia
Universitas Indonesia
Universitas Indonesia
Universitas Indonesia
Universitas Indonesia
Universitas Indonesia
Adapun hasil dari wawancara tersebut dibuat ke dalam tabulasi data agar
lebih mudah diolah, seperti yang dapat dilihat pada tabel berikut ini :
Universitas Indonesia
Apakah Bapak / Ibu setuju Terhadap Tindakan Pengembangan Sistem Manajemen Mutu
pada tahap pemeliharaan dan perencanaan perawatan gedung pemerintah
SMM Pemeliharaan
No dan Perencanaan Tindakan Pengembangan P1 P2
Perawatan
Menambahkan alur pengecekan volume dan
IK Pemeliharaan item pekerjaan oleh atasan, kemudian
8 V V
inspeksi menambah aktivitas "perbaikan perhitungan
ulang apabila terdapat kesalahan"
IK Pemeliharaan Membuat disposisi ketika pejabat tidak dapat
9 V V
inspeksi menghadiri kegiatan
Pekerjaan Pemeliharaan Over haul
Dilakukan pengawasan perbaikan dengan
IK Pemeliharaan
10 tepat dan pembuatan pedoman pengawasan, V V
over haull
sosialisai cara pengawasan yang baik
IK Pemeliharaan Ditambahkan pedoman pemeriksaan
11 V V
over haull perencanaan teknis
Menambah aktivitas "perbaikan pengajuan
IK Pemeliharaan
12 bobot ulang apabila tidak sesuai kondisi V V
over haull
lapangan"
IK Pemeliharaan Membuat detail aktivitas monitoring dan
13 V V
overhaull supervisi lapangan
Pekerjaan Pemeliharaan rutin
IK pemeliharaan Mengganti orang yang membuat jadwal dan
14 V V
rutin melakukan review pekerja
Pekerjaan Perencanaan swakelola
IK Perencanaan Ditambahkan pedoman pemeriksaan
15 V V
swakelola perencanaan teknis
IK Perencanaan
Menambah pengecekan HPS oleh atasan
16 pengadaan jasa V V
sebelum ke tahap selanjutnya
pemilihan langsung
Pekerjaan Perencanaan Anggaran
Menambahkan alur pengecekan RAB dan
IK Perencanaan RKS oleh atasan, kemudian menambah
17 V V
anggaran aktivitas "perbaikan perhitungan ulang apabila
terdapat kesalahan"
IK perencanaan
18 Melakukan perbaikan perubahan anggaran V V
anggaran
Pekerjaan Perencanaan pengadaan jasa umum
IK Perencanaan
Menambah pengecekan RAB oleh atasan
19 pengadaan jasa V V
sebelum ke tahap selanjutnya
seleksi umum
IK Perencanaan
Menambah pengecekan HPS oleh atasan
20 pengadaan jasa V V
sebelum ke tahap selanjutnya
seleksi umum
IK Perencanaan Menambahkan alur pengecekan RAB dan
21 V V
pengadaan jasa RKS oleh atasan, kemudian menambah
Universitas Indonesia
Apakah Bapak / Ibu setuju Terhadap Tindakan Pengembangan Sistem Manajemen Mutu
pada tahap pemeliharaan dan perencanaan perawatan gedung pemerintah
seleksi umum aktivitas "perbaikan perhitungan ulang apabila
terdapat kesalahan"
Pekerjaan Perencanaan pengadaan jasa sederhana
IK Perencanaan
Menambah pengecekan RAB oleh atasan
22 pengadaan jasa V V
sebelum ke tahap selanjutnya
seleksi sederhana
Menambahkan alur pengecekan RAB dan
IK Perencanaan
RKS oleh atasan, kemudian menambah
23 pengadaan jasa V V
aktivitas "perbaikan perhitungan ulang apabila
pemilihan sederhana
terdapat kesalahan"
Pekerjaan Perencanaan pengadaan jasa langsung
IK Perencanaan
Menambah pengecekan RAB oleh atasan
24 pengadaan jasa V V
sebelum ke tahap selanjutnya
seleksi langsung
Menambahkan alur pengecekan RAB dan
IK Perencanaan
RKS oleh atasan, kemudian menambah
25 pengadaan jasa V V
aktivitas "perbaikan perhitungan ulang apabila
pemilihan langsung
terdapat kesalahan"
Daftar Sumak Pekerjaan Pemeliharaan dan Perencanaan Perawatan
Ditambahkan keterangan "Setiap personil
Daftar simak personil
yang akan melakukan kegiatan tersebut harus
26 pemeliharaan over V V
mendapat arahan jelas dari atasan terlebih
haull
dahulu.
Ditambahkan sebagai keterangan "Apabila
personil yang terlibat tidak memiliki
Daftar simak personil
27 kompetensi yang dipersyaratkan maka V V
pemeliharaan rutin
personil tersebut harus diganti" dalam daftar
simak personil
Ditambahkan sebagai keterangan "Apabila
Daftar simak personil personil yang terlibat tidak memiliki
28 pemeliharaan work kompetensi yang dipersyaratkan maka V V
order personil tersebut perlu diberikan pelatihan"
dalam daftar simak personil
Daftar simak personil Menambahkan keterangan "Apabila jumlah
29 pengadaan jasa personil kurang atau tidak kompeten, dapat V V
pemilihan langsung menggunakan jasa konsultan pengawas"
Universitas Indonesia
Universitas Indonesia
Universitas Indonesia
Universitas Indonesia
Hasil dari analisis Data Tahap 1 ini menggambarkan bahwa seluruh pakar
memberikan usulan perubahan/penambahan bentuk organisasi dan pembagian job
deskripsi.
4.2.2 Analisis Data Tahap 2 (Proses Bisnis, aktivitas, Input, Output dan
durasi)
Universitas Indonesia
Universitas Indonesia
Universitas Indonesia
Universitas Indonesia
Universitas Indonesia
Universitas Indonesia
Universitas Indonesia
Universitas Indonesia
Universitas Indonesia
Universitas Indonesia
Universitas Indonesia
Universitas Indonesia
Universitas Indonesia
Tabel 4.30 Hasil Pengumpulan Data Proses bisnis Tahap 2-2 (lanjutan)
Apakah Bapak / Ibu setuju uraian ini merupakan proses bisnis, aktivitas, output, dari
tahap pekerjaan pemeliharaan dan proses perencanaan pekerjaan perawatan gedung
pemerintah?
Pakar Pakar Pakar Pakar Pakar Pakar Kesim
Uraian
1 2 3 4 5 6 pulan
TAHAP PERAWATAN
A. PERENCANAAN PERAWATAN GEDUNG PEMERINTAH
X5. Perencanaan
anggaran perawatan Setuju Setuju Setuju Setuju Setuju Setuju Setuju
gedung
X6. Perencanaan
Setuju Setuju Setuju Setuju Setuju Setuju Setuju
swakelola
X7. Perencanaan
pemilihan jasa Setuju Setuju Setuju Setuju Setuju Setuju Setuju
pelelangan umum
X8. Perencanaan
pemilihan jasa
Setuju Setuju Setuju Setuju Setuju Setuju Setuju
konsultan seleksi
sederhana
X9 Perencanaan
pemilihan jasa
Setuju Setuju Setuju Setuju Setuju Setuju Setuju
konsultan seleksi
umum
Universitas Indonesia
Universitas Indonesia
Universitas Indonesia
Universitas Indonesia
Universitas Indonesia
Universitas Indonesia
Universitas Indonesia
Ka. Pokja
PROSES/ Kepala Kepala Kepala Sub Badan kasubag
TAHAP NO Teknis dan Staff Setjen Analis
AKTIVITAS Biro Bagian Bagian Anggaran gedung
Administrasi
Membuat
jadwal
preventive
maintenance
Menerima yang dilakukan
hasil principal
checklist (pemegang
kondisi merk), Membuat
Membuat
peralatan, Membuat berita laporan
laporan analisa
Menerima acara analisa usulan
X3 Overhaull usulan (surat
laporan kerusakan, (surat usulan,
usulan, gambar,
data Menerima gambar, rab,
rab, foto)
kondisi laporan usulan foto)
peralatan dari principal
dari (rencana, rab),
principal Membuat
laporan analisa
usulan (surat
usulan, gambar,
rab, foto)
Meninjau Meninjau Meninjau Meninjau
lokasi lokasi lokasi lokasi
Melakukan Melakukan
Berdiskusi dan Mendapatkan
monitoring monitoring
menunggu surat tugas
pengawasan pengawasan
tanggapan pekerjaan
pekerjaan pekerjaan
Universitas Indonesia
Ka. Pokja
PROSES/ Kepala Kepala Kepala Sub Badan kasubag
TAHAP NO Teknis dan Staff Setjen Analis
AKTIVITAS Biro Bagian Bagian Anggaran gedung
Administrasi
Memberikan Berita acara
surat tugas ke penyelesaian
principal pekerjaan
Membuat Melaksa-
Pemeliharaan Mengajukan
X4 jadwal nakan
Rutin usulan jadwal
pemeliharaan Pekerjaan
Membuat
laporan
rencana
realisasi
Membuat
konsep
pengajuan
penganggaran
ke
pengajuan ke (RKAKL)
PERENCA- Rencana pemerintah masuk ke
X5 bagian Rencana Kerja
NAAN anggaran / banggar
perencanaan dan Anggaran
kementrian
Kementrian
keuangan
Negara /
Lembaga
Membuat
Surat Perintah Melakukan
Perencanaan Gambar
X6 Tugas survey
swakelola Perencanaan
Perencanaan kerusakan
perawatan
Memvalidasi Meminta
RAB, Gambar validasi user Membuat RKS
dan RKS atas kerusakan
Mengitung
Mengolah
Volume
Data
Pekerjaan
Universitas Indonesia
Ka. Pokja
PROSES/ Kepala Kepala Kepala Sub Badan kasubag
TAHAP NO Teknis dan Staff Setjen Analis
AKTIVITAS Biro Bagian Bagian Anggaran gedung
Administrasi
Membandingkan
Merencanakan
harga satuan
RAB
pasar (3 harga)
Pengadaan Membuat Mengecek
X7
langsung KAK RAB
Membuat Draft Membuat SPT
Rancangan ke pejabat
Kontrak pengadaan
Menyerajhkan
dokumen
pengadaan
Pengadaan Membuat Mengecek
X8
Sederhana KAK RAB
Membuat Draft Membuat SPT
Rancangan ke pejabat
Kontrak pengadaan
Menyerajhkan
dokumen
pengadaan
Pengadaan Membuat Mengencek
X9
Umum KAK RAB
Membuat Draft Membuat SPT
Rancangan ke pejabat
Kontrak pengadaan
Universitas Indonesia
Kesimpulan:
Seluruh pakar
setuju
Universitas Indonesia
Kesimpulan:
Seluruh pakar
setuju
Universitas Indonesia
Kesimpulan:
Seluruh pakar
setuju
Universitas Indonesia
Kesimpulan:
Seluruh pakar
setuju
Universitas Indonesia
Kesimpulan:
Seluruh pakar
setuju
Universitas Indonesia
Kesimpulan:
Seluruh pakar
setuju
Universitas Indonesia
Kesimpulan:
Seluruh pakar
setuju
Universitas Indonesia
Kesimpulan:
Seluruh pakar
setuju
Universitas Indonesia
Kesimpulan:
Seluruh pakar
setuju
Universitas Indonesia
Dari hasil analisa bagan alur diatas, telah divalidasi kepakar dan para pakar
dinyatakan setuju dengan alur yang telah dibuat tersebut dan sesuai dengan tupoksi
masing-masing fungsi.
Universitas Indonesia
Universitas Indonesia
Universitas Indonesia
Universitas Indonesia
Universitas Indonesia
Universitas Indonesia
Universitas Indonesia
Universitas Indonesia
Universitas Indonesia
Universitas Indonesia
Universitas Indonesia
Dari hasil validasi pakar tahap identifikasi risiko ini didapat penambahan
variabel dari 89 (delapan puluh sembilan) menjadi 125 (seratus dua puluh lima)
Universitas Indonesia
dikarenakan adanya penambahan risiko dari para pakar yang mungkin terjadi pada
kegiatan pemeliharaan dan perencanaan perawatan gedung pemerintah X.
Universitas Indonesia
Universitas Indonesia
Universitas Indonesia
Universitas Indonesia
Universitas Indonesia
X6 Perencanaan Swakelola
Job description yang
X60 tidak jelas Ya Ya Ya Ya Ya Ya
Surat Perintah
1 Tugas X61 jumlah org kurang Ya Ya Ya Ya Ya Ya
Perencanaan
Kurangnya pengetahuan
X62 staff Ya Ya Ya Ya Ya Ya
Laporan survey
pendahuluan kurang
sesuai/ tidak lengkap ,
yang meliputi : 1.
gambaran awal kondisi
Melakukan X63 lapangan, 2. data Ya Ya Ya Ya Ya Ya
2 survey sebagai dasar
kerusakan penyusunan, 3.
Informasi dan masukan
untuk pematangan pola
pikir
Kompleksitas lingkup
X64 proyek yang besar
Ya Ya Ya Ya X Ya
Meminta validasi user yang
3 validasi user X65 kurang tepat atas Ya Ya Ya Ya Ya Ya
atas kerusakan kerusakan
Kurangnya pengetahuan
X66 staff
Ya Ya Ya Ya Ya Ya
4 Mengolah Data Kurangnya jumlah dan
X67 kesiapan sumber daya Ya Ya Ya Ya Ya Ya
staf
X68 Harga satuan belum fix Ya Ya Ya Ya Ya Ya
Kesalahan perhitungan
X69 RAB yang sesuai TOR
Ya Ya Ya Ya Ya Ya
Merencanakan Kurangnya jumlah dan
5
RAB X70 kesiapan sumber daya Ya Ya Ya Ya Ya Ya
staf
Kompleksitas lingkup
X71 proyek yang besar Ya Ya Ya Ya X Ya
Kurangnya pengetahuan
X72 staff Ya Ya Ya Ya Ya Ya
Mengestimasi Kurangnya jumlah dan
6 harga satuan X73 kesiapan sumber daya Ya Ya Ya Ya Ya Ya
pasar staf
Kompleksitas lingkup
X74 proyek yang besar
Ya Ya Ya Ya X Ya
Kurangnya jumlah dan
Membuat X75 kesiapan sumber daya Ya Ya Ya Ya Ya Ya
Gambar staf
7
Perencanaan
perawatan Kompleksitas lingkup
X76 proyek yang besar
Ya Ya Ya Ya X Ya
Universitas Indonesia
Universitas Indonesia
Universitas Indonesia
Hasil dari pilot survei pada tahap ini, bahwa semua variabel 125
peristiwa risiko ada yang mudah dimengerti dan tidak dimengerti oleh pakar, yang
berarti dianggap mudah dipahami dengan baik oleh responden. Variabel peristiwa
risiko dapat dilanjutkan disebar kepada responden untuk dilakukan penilaian
risiko.
Universitas Indonesia
Universitas Indonesia
Ada pun pedoman yang digunakan untuk menerima atau menolak jika hipotesis
nol (Ho) yang diusulkan adalah sebagai berikut :
Ho diterima jika nilai p-value pada kolom Asymp. Sig > level of significant
(α) sebesar 0,05 dan nilai chi square < dari nilai X20,05(df).
Ho ditolak jika nilai p-value pada kolom Asymp. Sig < level of significant (α)
sebesar 0,05 dan nilai chi square > dari nilai X20,05(df).
Universitas Indonesia
Universitas Indonesia
Universitas Indonesia
Universitas Indonesia
Universitas Indonesia
Universitas Indonesia
Universitas Indonesia
Universitas Indonesia
Universitas Indonesia
Universitas Indonesia
Universitas Indonesia
Universitas Indonesia
Universitas Indonesia
Universitas Indonesia
Universitas Indonesia
Universitas Indonesia
Universitas Indonesia
Universitas Indonesia
Universitas Indonesia
Universitas Indonesia
Universitas Indonesia
Pada tabel di atas terlihat bahwa nilai cronbach’s alpha sebesar 0.991
dengan jumlah variabel penelitian sebanyak 125 buah. Maka, dapat disimpulkan
bahwa kuesioner yang diuji reliable karena nilai cronbach’s alpha(0.991) > lebih
besar dari kritis product moment (0,6). Untuk dapat mengetahui tingkat reabilitas
dari kuesioner dengan melihat nilai cronbach’s alpha, dapat terlihat pada tabel
berikut:
Universitas Indonesia
Universitas Indonesia
Universitas Indonesia
Universitas Indonesia
Frekuensi
Variabel Peristiwa Risiko
Rata-Rata
Dampak
Variabel Peristiwa Risiko
Rata-Rata
Tidak adanya pedoman penilaian dalam
X86 pemeriksaan hasil proses 0.402272727
perencanaan/perancangan teknis
X45 Jadwal tidak diatur dengan baik 0.389772727
Universitas Indonesia
Threats 0.05
0.10 0.20 0.40 0.80
Probability Very Low Low Moderate High Very High
Universitas Indonesia
Universitas Indonesia
Universitas Indonesia
Universitas Indonesia
Universitas Indonesia
Universitas Indonesia
Universitas Indonesia
Universitas Indonesia
Universitas Indonesia
Universitas Indonesia
Universitas Indonesia
Universitas Indonesia
yang dapat mewakili setiap kategori proses bisnisnya. Walaupun 5 dari 15 risiko
ini memiliki level moderate namun perlu dilakukan respon, karena sewaktu-
waktu risiko tersebut dapat berubah level menjadi high. Berikut peristiwa risiko
tertinggi yang akan dianalisis lebih lanjut.
Universitas Indonesia
Universitas Indonesia
Dari hasil tanggapan pakar di atas terdapat pakar yang tidak setuju terhadap
risiko tertinggi ini seperti X45, X12, X46, dan X27, akan tetapi dikarenakan jumlah
pakar yang setuju lebih banyak dibanding yang tidak setuju sesuai dengan metode
Delphi, maka untuk variabel tersebut tetap dianalisis lebih lanjut. Hasil validasi pakar
tahap ini, diketahui pula penyebab, tindakan preventif, dampak, dan tindakan
korektif dari masing-masing peristiwa risiko tertinggi. Untuk menyetahui penyebab,
dampak, preventif, dan korektif yang beririsan, maka di buat pengkodean. Berikut
adalah tabulasi hasil penyebab, tindakan preventif, dampak, dan tindakan korektif:
Universitas Indonesia
Universitas Indonesia
Universitas Indonesia
Universitas Indonesia
Universitas Indonesia
Universitas Indonesia
Universitas Indonesia
Universitas Indonesia
Universitas Indonesia
Dapat dilihat dari tabel di atas bahwa dampak terjadi karena beberapa
penyebab. Seperti pada D4 : kesalahan pada proses pelaksanaan yang dapat
disebabkan oleh P3, P4, P7, P8. Sedangkan sebuah penyebab dapat menyebabkan
lebiih dari 1 dampak, seperti Penyebab 3 dapat menyebabkan D2, D3, D4, D5,
Universitas Indonesia
D6. Pada gambar kotak yang diarsir berwarna menunjukkan penyebab- dampak
untuk high risk. (Keterangan dapat dilihat pada Tabel 4.54)
Universitas Indonesia
(P18)
Pejabat sibuk
(X27)
(D5) Pejabat tidak hadir (X2)
Pelaksanaan (P16)
saat peninjauan, Pemeliharaan :
pekerjaan Jadal tidak sesuai inspeksi
sehingga tertunda
terhambat analisa pekerjaan
(P19)
Mendelegasikan
kepada staf tidak
berjalan
Universitas Indonesia
(P4)
Tidak ada prosedur
dalam melakukan
monitoring
pengawasan (D3)
pekerjaan Laporan
(P1) pengawasan tidak
Penambahan scope akurat
pihak ke3 yang tidak
(P3)
sesuai scope yang
Pengawasan tidak
ada
kompeten
(P16) (D2)
Tidak dicek ulang Kerusakan bangunan
(P15) oleh atasan akan semakin parah
Tidak ada katalog
atau manual alat
Universitas Indonesia
(P4) (P3)
Tidak ada prosedur Pengecek rab tidak
untuk mengecek rab kompeten
(P3) (P1)
Pekerja tidak Munculnya scope
(D6) kompeten (X98) tambahan
Usulan jadwal RAB tidak dicek (D1)
terlambat, secara tepat Perubahan jadwal
pelaksanaan (P8)
pemeliharaan
pekerjaan Informasi tentang (P2)
terhambat cara pengajuan Perubahan
usulan jadwal permintaan user
(X46)
kurang (X4) (X45)
Keterlambatan
Pemeliharaan: Jadwal tidak diatur
pengajuan usulan
pemeliharaan rutin dengan baik
jadwal
(P4)
Tidak adanya (P3)
prosedur pengajuan Kurangnya kesiapan
(D5)
Keterlambatan SDM
pelaksanaan (X48) (D2)
(P10) Kurangnya jumlah Kerusakan bangunan
perawatan
Jadwal dan kesiapan sdm akan semakin parah
(P4)
pemeliharaan tidak
Tidak ada data dasar
tersusun dengan
yang dapat dijadikan
jelas
dasar penjadwalan
(P1) (P7) (P17)
Scope pekerjaan yang Kesalahan Keterlambatan
bertambah perencanaan sdm anggaran
(D5) (D2)
Pekerjaan terlambat Hasil tidak sesuai
keinginan
Universitas Indonesia
(P3)
Kurangnya kesiapan (X86)
SDM
Tidak adanya
(D4)
pedoman penilaian (X6)
Kerusakan bangunan
dalam pemeriksaan Perencanaan :
akan semakin parah
hasil proses swakelola
(P7) perencanaan/peranc
Tidak ada prosedur angan teknis
/manual book
manajemen proyek
Universitas Indonesia
(P4)
(P4) Tidak ada prosedur
Tidak ada prosedur untuk mengecek rab
untuk membuat dan
mengecek HPS (X7)
(D4) (X92) Perencanaan : (X91)
HPS tidak dicek pemilihan jasa RAB tidak dicek (D4)
Kesalahan estimasi
dengan baik konsultasi secara tepat Kesalahan estimasi
biaya
(P3) pengadaan langsung biaya
Pembuat atau
pengecek HPS tidak (P3)
kompeten Pengecek rab tidak
kompeten
(P4) (P4)
Tidak ada prosedur Tidak ada prosedur
untuk membuat HPS untuk mengecek
RAB
(X9)
(X114) (X113) (D4)
(D4) Perencanaan :
HPS tidak di cek RAB tidak di cek kesalahan estimasi
Kesalahan estimasi Pemilihan jasa
dengan baik secara tepat biaya tidak sesuai
biaya konsultasi seleksi
desain
umum
(P3) (P10)
Pekerja tidak Pekerjal tidak
kompeten kompeten
Universitas Indonesia
TK1
P1 TK2
P2 TK3
P3 TK4
TP1 P4 X45 TK5
TP2 P5 X86 TK6
TP3 P6 X43 TK7
TP4 P7 X48 D1 TK8
TP5 P8 X60 D2 TK9
TP6 P9 X75 D3 TK10
TP7 P10 X85 D4 TK11
TP8 P11 X97 D5 TK12
TP9 P12 X100 D6 TK13
TP10 P13 X102 D7 TK14
TP11 P14 X105 D8 TK15
TP12 P15 X116 D9 TK16
TP13 P16 X121 TK17
TP14 P17 X122 TK18
TP15 P18 TK19
TP16 P19 TK20
TP17 P20
P21
P22
P23
TK1
P1 TK2
P2 TK3
P3 TK4
TP1 P4 X45 TK5
TP2 P5 X86 TK6
TP3 P6 X43 TK7
TP4 P7 X48 D1 TK8
TP5 P8 X60 D2 TK9
TP6 P9 X75 D3 TK10
TP7 P10 X85 D4 TK11
TP8 P11 X97 D5 TK12
TP9 P12 X100 D6 TK13
TP10 P13 X102 D7 TK14
TP11 P14 X105 D8 TK15
TP12 P15 X116 D9 TK16
TP13 P16 X121 TK17
TP14 P17 X122 TK18
TP15 P18 TK19
TP16 P19 TK20
TP17 P20
P21
P22
P23
Universitas Indonesia
TK1
P1 TK2
P2 TK3
P3 TK4
TP1 P4 X45 TK5
TP2 P5 X86 TK6
TP3 P6 X43 TK7
TP4 P7 X48 D1 TK8
TP5 P8 X60 D2 TK9
TP6 P9 X75 D3 TK10
TP7 P10 X85 D4 TK11
TP8 P11 X97 D5 TK12
TP9 P12 X100 D6 TK13
TP10 P13 X102 D7 TK14
TP11 P14 X105 D8 TK15
TP12 P15 X116 D9 TK16
TP13 P16 X121 TK17
TP14 P17 X122 TK18
TP15 P18 TK19
TP16 P19 TK20
TP17 P20
P21
P22
P23
TK1
P1 TK2
P2 TK3
P3 TK4
TP1 P4 X45 TK5
TP2 P5 X86 TK6
TP3 P6 X43 TK7
TP4 P7 X48 D1 TK8
TP5 P8 X60 D2 TK9
TP6 P9 X75 D3 TK10
TP7 P10 X85 D4 TK11
TP8 P11 X97 D5 TK12
TP9 P12 X100 D6 TK13
TP10 P13 X102 D7 TK14
TP11 P14 X105 D8 TK15
TP12 P15 X116 D9 TK16
TP13 P16 X121 TK17
TP14 P17 X122 TK18
TP15 P18 TK19
TP16 P19 TK20
TP17 P20
P21
P22
P23
Universitas Indonesia
TK1
P1 TK2
P2 TK3
P3 TK4
TP1 P4 X45 TK5
TP2 P5 X86 TK6
TP3 P6 X43 TK7
TP4 P7 X12 D1 TK8
TP5 P8 X60 D2 TK9
TP6 P9 X75 D3 TK10
TP7 P10 X85 D4 TK11
TP8 P11 X97 D5 TK12
TP9 P12 X100 D6 TK13
TP10 P13 X102 D7 TK14
TP11 P14 X105 D8 TK15
TP12 P15 X116 D9 TK16
TP13 P16 X121 TK17
TP14 P17 X122 TK18
TP15 P18 TK19
TP16 P19 TK20
TP17 P20
P21
P22
P23
TK1
P1 TK2
P2 TK3
P3 TK4
TP1 P4 X45 TK5
TP2 P5 X86 TK6
TP3 P6 X43 TK7
TP4 P7 X12 D1 TK8
TP5 P8 X46 D2 TK9
TP6 P9 X11 D3 TK10
TP7 P10 X42 D4 TK11
TP8 P11 X97 D5 TK12
TP9 P12 X100 D6 TK13
TP10 P13 X102 D7 TK14
TP11 P14 X105 D8 TK15
TP12 P15 X116 D9 TK16
TP13 P16 X121 TK17
TP14 P17 X122 TK18
TP15 P18 TK19
TP16 P19 TK20
TP17 P20
P21
P22
P23
Universitas Indonesia
TK1
P1 TK2
P2 TK3
P3 TK4
TP1 P4 X45 TK5
TP2 P5 X86 TK6
TP3 P6 X43 TK7
TP4 P7 X12 D1 TK8
TP5 P8 X46 D2 TK9
TP6 P9 X11 D3 TK10
TP7 P10 X42 D4 TK11
TP8 P11 X97 D5 TK12
TP9 P12 X100 D6 TK13
TP10 P13 X102 D7 TK14
TP11 P14 X105 D8 TK15
TP12 P15 X116 D9 TK16
TP13 P16 X121 TK17
TP14 P17 X122 TK18
TP15 P18 TK19
TP16 P19 TK20
TP17 P20
P21
P22
P23
TK1
P1 TK2
P2 TK3
P3 TK4
TP1 P4 X45 TK5
TP2 P5 X86 TK6
TP3 P6 X43 TK7
TP4 P7 X12 D1 TK8
TP5 P8 X46 D2 TK9
TP6 P9 X11 D3 TK10
TP7 P10 X42 D4 TK11
TP8 P11 X92 D5 TK12
TP9 P12 X113 D6 TK13
TP10 P13 X114 D7 TK14
TP11 P14 X58 D8 TK15
TP12 P15 X91 D9 TK16
TP13 P16 X98 TK17
TP14 P17 X27 TK18
TP15 P18 TK19
TP16 P19 TK20
TP17 P20
P21
P22
P23
Universitas Indonesia
Universitas Indonesia
Universitas Indonesia
Universitas Indonesia
Universitas Indonesia
Perencanaan: seleksi HPS tidak di cek dengan IK Perencanaan Menambah pengecekan HPS oleh
X9 X114
umum baik seleksi umum atasan sebelum ke tahap selanjutnya
IK
Perencanaan : Perubahan anggaran yang Melakukan perbaikan perubahan
X5 X58 Perencanaan
anggaran tidak sesuai anggaran
anggaran
Dilakukan pengawasan perbaikan
IK
Pemeliharaan: dengan tepat dan pembuatan pedoman
X3 X43 Pengawasan tidak detail pemeliharaan
overhaull pengawasan, sosialisai cara
Pemberian pelatihan overhaull
TP4 pengawasan yang baik
kepada SDM
Perencanaan : Seleksi HPS tidak di cek dengan IK Perencanaan Menambah pengecekan HPS oleh
X9 X114
Umum baik seleksi umum atasan sebelum ke tahap selanjutnya
Sosialisasi cara
Pemeliharaan: IK Membuat detail aktivitas monitoring
TP5 pengawasan yang X3 X43 Pengawasan tidak detail
overhaull Pemeliharaan dan supervisi lapangan
baik
membuat pedoman
Ditambahkan sebagai keterangan
atau prosedur
"Apabila personil yang terlibat tidak
melakukan Daftar simak
X1 Pemeliharaan: work X12 memiliki kompetensi yang
TP6 monitoring atau Pekerja kurang kompeten pemeliharaan
X4 order X48 dipersyaratkan maka personil tersebut
supervisi kegiatan, work order
perlu diberikan pelatihan" dalam
kemudian
daftar simak personil
disosialisasikan, dan
Universitas Indonesia
Universitas Indonesia
Universitas Indonesia
Universitas Indonesia
Universitas Indonesia
Universitas Indonesia
Universitas Indonesia
Universitas Indonesia
Universitas Indonesia
Apakah Bapak / Ibu setuju Terhadap Tindakan Pengembangan Sistem Manajemen Mutu
pada tahap pemeliharaan dan perencanaan perawatan gedung pemerintah
SMM
Pemeliharaan
Kesim
No dan Tindakan Pengembangan P1 P2
pulan
Perencanaan
Perawatan
IK Pemeliharaan
5 Menambahkan jalur rekruitment V V Setuju
work order
Menambah pekerja dan
IK pemeliharaan
6 mengevaluasi kaitannya dengan V V Setuju
work order
kesejahteraan pekerja
IK Pekerjaan Pemeliharaan Inspeksi
IK Pemeliharaan Menambahkan aktivitas
7 V V Setuju
inspeksi disposisi kegiatan
Menambahkan alur pengecekan
volume dan item pekerjaan oleh
IK Pemeliharaan atasan, kemudian menambah
8 V V Setuju
inspeksi aktivitas "perbaikan perhitungan
ulang apabila terdapat
kesalahan"
Membuat disposisi ketika
IK peemiliharaan
9 pejabat tidak dapat menghadiri V V Setuju
inspeksi
kegiatan
Pekerjaan Pemeliharaan Over haull
Dilakukan pengawasan
perbaikan dengan tepat dan
IK pemeliharaan
10 pembuatan pedoman V V Setuju
over haull
pengawasan, sosialisai cara
pengawasan yang baik
IK Pemeliharaan Ditambahkan pedoman
11 V V Setuju
over haull pemeriksaan perencanaan teknis
Menambah aktivitas "perbaikan
IK Pemeliharaan
12 pengajuan bobot ulang apabila V V Setuju
over haull
tidak sesuai kondisi lapangan"
Membuat detail aktivitas
IK Pemeliharaan
13 monitoring dan supervisi V V Setuju
overhaull
lapangan
Pekerjaan Pemeliharaan rutin
Mengganti orang yang membuat
IK pemeliharaan
14 jadwal dan melakukan review V V Setuju
rutin
pekerja
Pekerjaan Perencanaan swakelola
IK Perencanaan Ditambahkan pedoman
15 V V Setuju
swakelola pemeriksaan perencanaan teknis
IK Perencanaan
Menambah pengecekan HPS
pengadaan jasa
16 oleh atasan sebelum ke tahap V V Setuju
pemilihan
selanjutnya
langsung
Pekerjaan Perencanaan Anggaran
Universitas Indonesia
Apakah Bapak / Ibu setuju Terhadap Tindakan Pengembangan Sistem Manajemen Mutu
pada tahap pemeliharaan dan perencanaan perawatan gedung pemerintah
SMM
Pemeliharaan
Kesim
No dan Tindakan Pengembangan P1 P2
pulan
Perencanaan
Perawatan
Menambahkan alur pengecekan
RAB dan RKS oleh atasan,
IK Perencanaan
17 kemudian menambah aktivitas V V Setuju
anggaran
"perbaikan perhitungan ulang
apabila terdapat kesalahan"
IK perencanaan Melakukan perbaikan
18 V V Setuju
anggaran perubahan anggaran
Pekerjaan Perencanaan pengadaan jasa umum
IK Perencanaan Menambah pengecekan RAB
19 pengadaan jasa oleh atasan sebelum ke tahap V V Setuju
seleksi umum selanjutnya
IK Perencanaan Menambah pengecekan HPS
20 pengadaan jasa oleh atasan sebelum ke tahap V V Setuju
seleksi umum selanjutnya
Menambahkan alur pengecekan
IK Perencanaan RAB dan RKS oleh atasan,
21 pengadaan jasa kemudian menambah aktivitas V V Setuju
seleksi umum "perbaikan perhitungan ulang
apabila terdapat kesalahan"
Pekerjaan Perencanaan pengadaan jasa sederhana
IK Perencanaan Menambah pengecekan RAB
22 pengadaan jasa oleh atasan sebelum ke tahap V V Setuju
seleksi sederhana selanjutnya
Menambahkan alur pengecekan
IK Perencanaan
RAB dan RKS oleh atasan,
pengadaan jasa
23 kemudian menambah aktivitas V V Setuju
pemilihan
"perbaikan perhitungan ulang
sederhana
apabila terdapat kesalahan"
Pekerjaan Perencanaan pengadaan jasa langsung
IK Perencanaan Menambah pengecekan RAB
24 pengadaan jasa oleh atasan sebelum ke tahap V V Setuju
seleksi langsung selanjutnya
Menambahkan alur pengecekan
IK Perencanaan
RAB dan RKS oleh atasan,
pengadaan jasa
25 kemudian menambah aktivitas V V Setuju
pemilihan
"perbaikan perhitungan ulang
langsung
apabila terdapat kesalahan"
Daftar Sumak Pekerjaan Pemeliharaan dan Perencanaan Perawatan
Ditambahkan keterangan "Setiap
Daftar simak
personil yang akan melakukan
personil
26 kegiatan tersebut harus mendapat V V Setuju
pemeliharaan
arahan jelas dari atasan terlebih
over haull
dahulu.
Universitas Indonesia
Apakah Bapak / Ibu setuju Terhadap Tindakan Pengembangan Sistem Manajemen Mutu
pada tahap pemeliharaan dan perencanaan perawatan gedung pemerintah
SMM
Pemeliharaan
Kesim
No dan Tindakan Pengembangan P1 P2
pulan
Perencanaan
Perawatan
Ditambahkan sebagai keterangan
Daftar simak "Apabila personil yang terlibat
personil tidak memiliki kompetensi yang
27 V V Setuju
pemeliharaan dipersyaratkan maka personil
rutin tersebut harus diganti" dalam
daftar simak personil
Ditambahkan sebagai keterangan
"Apabila personil yang terlibat
Daftar simak
tidak memiliki kompetensi yang
personil
28 dipersyaratkan maka personil V V Setuju
pemeliharaan
tersebut perlu diberikan
work order
pelatihan" dalam daftar simak
personil
Daftar simak Menambahkan keterangan
personil "Apabila jumlah personil kurang
29 pengadaan jasa atau tidak kompeten, dapat V V Setuju
pemilihan menggunakan jasa konsultan
langsung pengawas"
Universitas Indonesia
mengikuti prosedur. Di dalam IK (Instruksi Kerja) ini berisikan Daftar Simak dan
Daftar Simak Rekaman. Daftar Simak adalah Checklist yang berisi uraian informasi
dari Instruksi Kerja. Sedangkan Daftar Simak Rekaman adalah checklist yang berisi
dokumen yang menyatakan bahwa sesuatu hasil telah dicapai atau suatu bukti
kegiatan telah dilaksanakan (ISO, 2015).
Berikut adalah SOP dan IK pada Proses Pemeliharaan dan Perencanaan
Perawatan Bangunan Gedung Pemerintah berbasis risiko (Warna merah berarti
penambahan aktivitas dari sebelumnya tidak ada.
Universitas Indonesia
Universitas Indonesia
Universitas Indonesia
Universitas Indonesia
Universitas Indonesia
Universitas Indonesia
PEMENUHAN
NO. URAIAN PERSYARATAN
BELUM SUDAH ACUAN
1. Dokumen keluhan
2. Dokumen disposisi
3. Dokumen survey lapangan
4. Dokumen laporan
5. Dokumen pelaksanaan
6. Dokumen pelaksanaan
7. Dokumen laporan pekerjaan
8. Dokumen analisa pekerjaan
9. Dokumen survey
10. Dokumen survey
11. Dokumen surat tugas
12. Dokumen pelaksanaan
13. Dokumen berita acara
Dibuat oleh : Catatan :
Universitas Indonesia
4.3.2 Inspeksi
Universitas Indonesia
Universitas Indonesia
Universitas Indonesia
Universitas Indonesia
Universitas Indonesia
Universitas Indonesia
Universitas Indonesia
Universitas Indonesia
Universitas Indonesia
Universitas Indonesia
Universitas Indonesia
Universitas Indonesia
4.3.4 Rutin
Universitas Indonesia
Universitas Indonesia
Universitas Indonesia
Universitas Indonesia
Universitas Indonesia
Universitas Indonesia
Universitas Indonesia
Universitas Indonesia
PEMENUHAN
NO. URAIAN PERSYARATAN
BELUM SUDAH ACUAN
1. Dokumen RKAKL
2. Dokumen RKAKL
3. Dokumen anggaran
4. Dokumen Anggaran
5. Dokumen pagu indikatif
6. Dokumen analisa anggaran
7. Dokumen pagu definitif
8. Dokumen perbaikan anggaran
9. Dokumen pagu
Dibuat oleh : Catatan :
Universitas Indonesia
Universitas Indonesia
Universitas Indonesia
Universitas Indonesia
Universitas Indonesia
Universitas Indonesia
Universitas Indonesia
Universitas Indonesia
Universitas Indonesia
Universitas Indonesia
Universitas Indonesia
Tabel 4.81 Daftar Simak Kegiatan Perencanaan Pemilihan Jasa Konsultsai Seleksi
Sederhana
Pemenuhan
No Uraian persyaratan Acuan
Sudah Belum
B. TAHAP PERENCANAAN
PERENCANAAN PEMILIHAN JASA KONSULTASI SELEKSI
SEDERHANA
1 Telah membuat KAK
2 Telah membuat Draft Rancangan Kontrak
3 Telah engecek RAB
Telah membuat permohonan Rencana
4
Umum Pengadaan ke ULP
5 Telah membuat Surat Undangan RUP
Telah melaksanakan RUP (Membahas
6
KAK)
Telah membuat Surat Undangan Rencana
7
Pelaksanaan Pengadaan (RPP)
Telah melaksanakan RPP (Membahas
8
rancangan kontrak dan HPS
Telah membuat permohonan Lelang ke
9
ULP
Telah memberikan Dokumen Lelang Ke
10
ULP
Universitas Indonesia
Universitas Indonesia
Tabel 4.83 Daftar Simak Kegiatan Perencanaan Pemilihan Jasa Konsultsai Seleksi
Sederhana
PEMENUHAN
NO. URAIAN PERSYARATAN
BELUM SUDAH ACUAN
1. Dokumen KAK
2. Draf Kontrak
3. Dokumen RAB dan HPS
4. Surat Permohonan
5. Surat Undangan RUP
6. BA RUP
7. Surat Undangan RPP
8. BA RPP
9. Surat Permohonan
10. BA penyerahan dokumen
Dibuat oleh : Catatan :
Universitas Indonesia
Universitas Indonesia
Tabel 4.84 Daftar Simak Kegiatan Perencanaan Pemilihan Jasa Konsultasi Seleksi
Umum
Pemenuhan
persyaratan Acuan
No Uraian
Sudah Belum
B. TAHAP PERENCANAAN
PERENCANAAN PEMILIHAN JASA
KONSULTASI SELEKSI UMUM
1 Telah membuat KAK
2 Telah membuat Draft Rancangan Kontrak
3 Telah engecek RAB
Telah membuat permohonan Rencana Umum
4
Pengadaan ke ULP
5 Telah membuat Surat Undangan RUP
6 Telah melaksanakan RUP (Membahas KAK)
Telah membuat Surat Undangan Rencana
7
Pelaksanaan Pengadaan (RPP)
Telah melaksanakan RPP (Membahas
8
rancangan kontrak dan HPS
9 Telah membuat permohonan Lelang ke ULP
10 Telah memberikan Dokumen Lelang Ke ULP
Universitas Indonesia
Universitas Indonesia
Tabel 4.86 Daftar Rekam Mutu Kegiatan Perencanaan Pemilihan Jasa Konsultasi
Seleksi Umum
PEMENUHAN
NO. URAIAN PERSYARATAN
BELUM SUDAH ACUAN
1. Dokumen KAK
2. Draf Kontrak
3. Dokumen RAB dan HPS
4. Surat Permohonan
5. Surat Undangan RUP
6. BA RUP
7. Surat Undangan RPP
8. BA RPP
9. Surat Permohonan
10. BA penyerahan dokumen
Dibuat oleh : Catatan :
Universitas Indonesia
4.4 Kesimpulan
Pengumpulan data dilakukan sesuai tahapan yang sudah ditentukan
sehingga didapatkan hasil sesuai tujuan penelitian ini, yaitu:
1. Organisasi dan Jobdescription di Lembaga Pemerintahan X terjadi
perubahan/penambahan struktur organisasi.
2. Lembaga Pemerintahan X dalam Pemeliharaan dan Perencanaan Perawatan
Gedung Pemerintah memiliki proses bisnis, yaitu sebanyak 9 proses bisnis.
3. Setiap proses bisnis pada tahap pemeliharaan dan perencanaan pemeliharaan
memerlukan berbagai Aktivitas, yaitu sebanyak 89 aktivitas.
4. Terdapat 15 faktor risiko yang terjadi pada pemeliharaan dan perencanaan
perawatan gedung pemerintah yang dapat menggagalkan sasaran mutu,
dengan 11 high risk dan 4 moderate risk
5. Pengembangan Sistem Manajemen Mutu pemeliharaan dan perencanaan
perawatan gedung pemerintah dapat dilakukan dengan berbasis risiko, yaitu
sebanyak 29 tindakan pengembangan berbasis risiko.
Universitas Indonesia
Dalam bab ini akan membahas temuan dan pembahasan dari analisa data
yang telah dilakukan pada bab sebelumnya. Kerangka penulisan pada bab 5 ini
dapat dilihat pada gambar dibawah.
5.1 Temuan
Dalam penelitian yang dilakukan terdapat beberapa temuan yang dihasilkan
dari pengumpulan data dari pakar (expert judgement) dan kuesioner. Berdasarkan
tujuan penelitian yang telah dibahas pada bab pendahuluan, terdapat 15 temuan
yang dikelompokkan menjadi 6 kelompok temuan yaitu mengenai (1) Bentuk
organisasi dan pembagian jobdesk di Biro Pengelolaan Barang Milik Negara
Pemerintahan X, (2) Proses bisnis, (3) Aktivitas, (4) Risiko Aktivitas, (5) Risiko
tertinggi dan responnya, dan (6) Pengembangan SMM (SOP, IK, Daftar Simak, dan
351
Universitas Indonesia
Universitas Indonesia
Universitas Indonesia
X2. Inspeksi
Inspeksi dilakukan secara terjadwal, untuk mengecek kondisi
eksisting bangunan.Hasil inspeksi dibuat RAB dan Gambar
pelaksanaan pemeliharaan untuk mengetahui kebutuhan dana. Berita
acara penyelesaian pekerjaan dibuat untuk mendandakan bahwa
pekerjaan telah selesai.
X3. Over Haull
Over houl dilakukan untuk barang barang mekanikal dan elektrikal
sesuai dengan manual book
1. Pemeliharaan Rutin
X4. Rutin
Pemeliharaan rutin bangunan gedung meruapakan pemeliharaan yang
sudah terjadwal, pemeliharaan gedung seperti pekerjaan cleaning
service, pemeliharaa ac merupakan pemeliharaan rutin yang selalu di
anggarkan dalam setiap tahun anggaran.
B. Tahap Perawatan Gedung Pemerintah
1. Perencanaan Perawatan Gedung Pemerintah
X5. Perencanaan Anggaran
Perencanaan Anggaran adalah suatu proses kegiatan untuk membuat
Rencana Kerja, dimulai dari rencana kerja sampai dengan pagu
anggaran.
X6. Perencanaan Swakelola
Perencanaan swakelola adalah suatu proses kegiatan yang dilakukan
oleh pihak ke-3 dengan memberikan surat perintah tugas perencanaan
perawatan.
X7. Pemilihan Jasa Konsultasi Pengadaan Langsung
Pemilihan jasa konsultasi pengadaan yang bernilai <50 jt
X8. Pemilihan Jasa Konsultasi Seleksi Sederhana
Pemilihan jasa konsultasi seleksi sederhana yang bernilai 50jt-200jt
X9. Pemilihan Jasa Konsultasi Seleksi Umum
Pemilihan jasa konsultasi seleksi umum < 200jt
Universitas Indonesia
Setiap proses bisnis ini nantinya akan menjadi SOP (Standar Operasional
Prosedur) dan IK (Intruksi Kerja) yang digunakan sebagai pedoman pelaksanaan
kegiatan pemeliharaan dan perencanaan pekerjaan perawatan bangunan gedung
pemerintah.
5.1.3 Aktivitas
Berdasarkan hasil pengumpulan dan analisa data, terdapat 89 aktivitas
Pemeliharaan dan Perencanaan Perawatan Gedung Pemerintah dan kemudian ada
penambahan dari respon risiko yang kemudian bertamabh menjadi . Aktivitas
tersebut adalah sebagai berikut:
Universitas Indonesia
Universitas Indonesia
Universitas Indonesia
Universitas Indonesia
1.TAHAP PEMELIHARAAN
PEMELIHARAAN BANGUNAN GEDUNG SEWAKTU WAKTU (EMERGENCY)
X1 Work Order
X3 Kelalaian petugas
Mendapatkan surat tugas pekerjaan dari Pejabat tidak ditempat, sehingga terjadi
11 X18
MK keterlambatan memulai pekerjaan
Universitas Indonesia
X2 Inspeksi
Membuat jadwal preventive X20 Pembuat jadwal tidak kompeten
1
maintenance X21 Format tidak menyeluruh dan tidak detail
X22 Laporan tidak lengkap
2 Melaporkan data kondisi peralatan X23 Laporan mengada-ada
X24 Pembuat laporan tidak kompeten
Membuat berita acara kerusakan
3 X25 Pejabat yang berwenang tidak hadir
(temuan)
Membuat laporan analisa (surat Salah perhitungan dalam menganalisa
4 X26
usulan, gambar, rab, foto) usulan
Pejabat mk tidak hadir saat peninjauan,
5 Meninjau lokasi dengan pemberi tugas X27
sehingga tertunda analisa pekerjaan
Tidak dapat disetujui karena biaya besar,
Berdiskusi dan menunggu tanggapan
6 X28 sehingga berpotensi merusak alat lain dan
dari pemberi tugas
k3
Mendapatkan surat tugas pekerjaan Pejabat tidak ditempat, sehingga terjadi
7 X29
dari pemberi tugas keterlambatan memulai pekerjaan
8 Melaksanakan pekerjaan X30 Salah menganalisa pekerjaan
Membuat Berita Acara Penyelesaian Tidak ada ba, berpotensi menjadi temuan
9 X31
Pekerjaan saat audit
X3 Over Haull
Membuat jadwal preventive
1 maintenance yang dilakukan principal X32 Pembuat jadwal tidak kompeten
(pemegang merk)
Menerima hasil checklist kondisi
2 X33 Format tidak lengkap, tidak menyeluruh
peralatan
Menerima laporan data kondisi
3 X34 Checklist tidak sesuai kondisi lapangan
peralatan dari principal
4 Membuat berita acara kerusakan X35 Pejabat yang berwenang tidak hadir
Menerima laporan usulan dari
5 X36 Laporan usulan tidak lengkap
principal (rencana, rab)
Membuat laporan analisa usulan (surat Salah perhitungan dalam menganalisa
6 X37
usulan, gambar, rab, foto) usulan
Mengajukan laporan usulan ke
7 X38 Laporan lambat ditanggapi
pemberi tugas
Pejabat mk tidak hadir saat peninjauan,
8 Meninjau lokasi dengan pemberi tugas X39
sehingga tertunda analisa pekerjaan
Tidak dapat disetujui karena biaya besar,
Berdiskusi dan menunggu tanggapan
9 X40 sehingga berpotensi merusak alat lain dan
dari pemberi tugas
k3
Mendapatkan surat tugas pekerjaan Pejabat tidak ditempat, sehingga terjadi
10 X41
dari pemberi tugas keterlambatan memulai pekerjaan
11 Memberikan surat tugas ke principal X42 Salah menganalisa pekerjaan
Melakukan monitoring pengawasan
12 X43 Pengawasan tidak detail
pekerjaan
Universitas Indonesia
Universitas Indonesia
daya staf
X68 Harga satuan belum fix
Kesalahan perhitungan RAB yang sesuai
X69 TOR
5 Merencanakan RAB
Kurangnya jumlah dan kesiapan sumber
X70 daya staf
X71 Kompleksitas lingkup proyek yang besar
X72 Kurangnya pengetahuan staff
Kurangnya jumlah dan kesiapan sumber
6 Mengestimasi harga satuan pasar X73 daya staf
X74 Kompleksitas lingkup proyek yang besar
Kurangnya jumlah dan kesiapan sumber
Membuat Gambar Perencanaan X75 daya staf
7
perawatan
X76 Kompleksitas lingkup proyek yang besar
X77 Kesalahan dalam memahami spesifikasi
8 Membuat RKS
X78 Kompleksitas lingkup proyek yang besar
Kurangnya jumlah dan kesiapan sumber
X79 daya staf
9 Mengitung Volume Pekerjaan
X80 Kompleksitas lingkup proyek yang besar
Membandingkan harga satuan pasar (3 Kurangnya jumlah dan kesiapan sumber
10
harga)
X81 daya staf
Kurangnya komunikasi antara pimpinan
X82 dan karyawan
11 Memvalidasi RAB, Gambar dan RKS X83 Kompleksitas lingkup proyek yang besar
Kesalahan perhitungan RAB yang sesuai
X84 TOR
Kurangnya jumlah dan kesiapan sumber
X85 daya staf
Tidak adanya pedoman penilaian dalam
Pemeriksaan hasil proses X86 Pemeriksaan hasil proses
12 perencanaan/perancangan teknis
perencanaan/perancangan teknis
Kesalahan perhitungan RAB yang sesuai
X87 TOR
X88 Kurangnya kontrol kinerja staff
PERENCANAAN PEMILIHAN JASA KONSULTASI PENGADAAN
X7
LANGSUNG
1 Membuat KAK X91 KAK tidak sesuai
2 Membuat Draft Rancangan Kontrak X89 Draft Rancangan kontrak tidak sesuai
X90 RAB tidak di cek secara tepat
3 Mengecek RAB
X91 HPS tidak di cek dengan baik
X92 Surat tidak terkirim tepat waktu
4 Membuat SPT ke pejabat pengadaan
X93 Kurangnya respon dari pejabat pengadaan
5 Menyerahkan dokumen pengadaan X94 Dokumen masih banyak yg belum sesuai
Universitas Indonesia
Universitas Indonesia
Dari hasil pengumpulan dan analisa data terdapat 125 risiko aktivitas yang
mungkin terjadi pada kegiatan pemeliharaan dan perencanaan perawatan gedung
pemerintah lembaga X. hasil ini divalidasi ke ahli pakar untuk mendapatkan
tindakan yang mampu mengeliminir risiko-risiko tersebut.
Setelah diidentifikasi maka dilakukan analisa faktor risiko tertinggi.
Berdasarkan hasil pengumpulan dan analisa data menggunakan SPSS, terdapat 11
(sebelas) peristiwa risiko tertinggi dan 4 (empat) risiko moderate yang mungkin
terjadi pada aktivitas pemeliharaan dan perencanaan perawatan gedung pemerintah
lembaga X ini. Peristiwa risiko tersebut adalah sebagai berikut:
Universitas Indonesia
Universitas Indonesia
Universitas Indonesia
5.2 Pembahasan
Hasil temuan yang telah dibahas pada subbab sebelumnya akan dilakukan
pembahasan yang mendalam yang komprehensif dan terintegrasi berdasarkan
rumusan masalah penelitian. Dengan tujuan utama dari penelitian ini adalah
melakukan pengembangan Sistem Manajemen Mutu proses pemeliharaan dan
perencanaan pekerjaan perawatan bangunan gedung pemerintah di lingkungan
Universitas Indonesia
lembaga X berbasis risiko. SMM berbasis risiko yang dimaksud yaitu SMM yang
dikembangkan sudah mengandung tindakan sebagai respon dari peristiwa risiko
yang mungkin terjadi.
Universitas Indonesia
Proses Bisnis ini terbagi menjadi 2 (dua) kelompok yaitu pada Tahap
Pemeliharaan sebanyak 4 proses bisnis, dan pada tahap perencanaan perawatan
sebanyak 5 proses bisnis. Pada tahap pemeliharaan, proses bisnis yang pertama
adalah work order, inspeksi, over haul, rutin. Sedangkan untuk proses
perencanaan perawatan adalah perencanaan anggaran, perencanaan swakelola,
perencanaan Pemilihan penyedia Jasa Konsultan Pelaksana dengan metode
Pelelangan Umum untuk proses pemilihan kontraktor pelaksana dengan nilai
lelang diatas 5 miliar rupiah, proses bisnis kedua adalah Pelaksanaan Pemilihan
penyedia Jasa Konsultan Pelaksana dengan metode Pelelangan Sederhana untuk
proses pemilihan kontraktor pelaksana perawatan dengan nilai lelang antara 200
juta hingga 5 miliar rupiah, proses bisnis ketiga adalah Pelaksanaan Pemilihan
penyedia Jasa Konsultan Pelaksana dengan metode Pemilihan Langsung untuk
proses pemilihan jasa kontraktor pelaksana dengan nilai dibawah 200 juta rupiah,.
5.2.3 Aktivitas
Tujuan penelitian keempat adalah mengetahui aktivitas apa saja yang
dilakukan dalam setiap proses bisnis tersebut. Berdasarkan temuan didapat 89
(delapan puluh sembilan) aktivitas dimana terdapat 43 (empat puluh tiga)
aktivitas pada tahap pemeliharaan dan 46 (empat puluh enam) aktivitas pada
tahap Perencanaan perawatan. Pada proses Pemeliharaan Bangunan Gedung
Pemerintah terdapat 4 (empat) proses bisnis, yaitu (1) Work order dengan 15
aktivitas dimulai dari menerima keluhan user hingga membuat berita acara
penyelesaian pekerjaan, (2) Inspeksi dengan 10 aktivitas yang dimulai dengan
membuat jadwal maintenance hingga membuat berita acara penyelesaian
pekerjaan. (3) over haull dengan 13 aktivitas yang dimulai dengan membuat
jadwal hingga berita acara penyelesaiaan pekerja dan (4) Pemeliharaan rutin
dengan 4 aktivitas yang dimulai dari membuat jadwal pemeliharaan hingga
membuat laporan rencana realisasi.
Sedangkan pada proses Pengawasan Perawatan Bangunan Gedung
Pemerintah terdapat 5 (lima) proses bisnis, yaitu (1) Perencanaan anggaran
dengan 9 (sembilan) aktivitas yang dimulai dari membuat rencana kerja hingga
menjadi pagu. (2) Perencanaan swakelola dengan 12 (dua belas) aktivitas yang
Universitas Indonesia
dimulai dari surat perintah tugas hingga pemeriksaan hasil perencanaan. (3)
Pemilihan Penyedia Jasa konsultasi pengadaan langsung dengan 5 (lima) aktivitas
dimulai dari pembuatan KAK hingga pemberian dokumen lelang ke ULP, (4)
Pelaksanaan Pemilihan Penyedia Jasa konsultasi seleksi sederhana dengan 10
(sepuluh) aktivitas dimulai dari pembuatan KAK hingga penyerahan dokumen
lelang, (5) Pelaksanaan Pemilihan Penyedia Jasa konsultasi seleksi umum dengan
10 (sepuluh) aktivitas yang dimulai dari membuat KAK hingga pemberian
dokumen leleang ke ULP.
Aktivitas-aktivitas ini memiliki rangkaian bagan alur dimana dapat diketahui
urutan dan rangkaian aktivitasnya. Bagan alur ini juga terdapat informasi mengenai
input untuk memulai aktivitas, output dari aktivitas, durasi dari aktivitas, serta
penanggung jawab masing-masing aktivitas. Dari rangkaian bagan alur proses
bisnis dan aktivitas ini sudah dapat dibuat dokumen Sistem Manajemen Mutu yang
terdiri dari SOP, IK, Daftar Simak, dan Daftar Rekam Mutu, namun belum berbasis
risiko, dimana belum berisikan tindakan untuk mengantisipasi risiko yang akan
menghambat pelaksanaan kegiatan.
Universitas Indonesia
masing item pekerjaan tidak terlaksana dengan baik. Pemeliharaan rutin ini adalah
pekerjaan yang dilakukan sesuai umur masing-masing item pekerjaan jadi harus
dilakukan sesuai waktunya, seperti pemeliharaan AC yang harus dilakukan
pertiap 3 bulan. Jadi dengan adanya aktivitas pengaturan jadwal dapat
memperjelas aktivitas pemeliharaan rutin yang dapat membuat item-item yang
dipelihara bertahan dan tidak cepat rusak. Selanjutnya risiko tertinggi terjadi pada
perencanaan perawatan swakelola, yaitu tidak adanya pedoman penilaian dalam
pemeriksaan hasil proses perencanaan/perancangan teknis. Perencanaan swakelola
ini adalah pekerjaan yang dilakukan sendiri tanpa melibatkan pihak ketiga, maka
perlu adanya penilaian hasil pemeriksaan pekerjaan dengan membuat
assessment/evaluasi terhadap para pekerja perencanaan perawatan yang dapat
meningkatkan sasaran mutu gedung tersebut.
<
Universitas Indonesia
Pada bab ini akan membahas kesimpulan dan saran berdasarkan temuan
dan pembahasan yang telah dijelaskan pada bab sebelumnya. Kerangka penulisan
pada bab 6 ini dapat dilihat pada gambar dibawah.
6.1 Kesimpulan
Berdasarkan tujuan penelitian dapat disimpulkan dari penelitian ini
bahwa:
1. Organisasi dan Jobdesk
Telah dilakukan analisa organisasi, peran dan tanggung jawab dari setiap
fungsi-fungsi yang ada di lembaga X ini. Dimana sebelumnya terdiri dari 3
subbagian yang kemudian dipecah menjadi 6 sub bagian yaitu subbag gedung,
subbag taman, subbag mekanikal, subbag elektrikal, subbag rumah jabatan,
subbag wisma. Dengan adanya penambahan organisasi maka peran dan tanggung
jawab juga akan bertamabah, sehingga masing-masing fungsi mendapatkan tugas
yang sesuai dengan semestinya.
2. Proses Bisnis
Proses bisnis ini mendapat usulan dari beberapa ahli pakar yang pada awalnya
5 proses bisnis kemudian bertambah menjadi 9 proses. Dimana proses tersebut
372
Universitas Indonesia
sudah dilakukan validasi akhir dan disetujui oleh pakar-pakar yang telah
ditetapkan.
Proses Bisnis ini terbagi menjadi 2 (dua) kelompok yaitu pada Tahap
Pemeliharaan sebanyak 4 proses bisnis, dan pada tahap perencanaan perawatan
sebanyak 5 proses bisnis. Pada tahap pemeliharaan, proses bisnis yang pertama
adalah work order, inspeksi, over haul, rutin. Sedangkan untuk proses
perencanaan perawatan adalah perencanaan anggaran, perencanaan swakelola,
perencanaan Pemilihan penyedia Jasa Konsultan Pelaksana dengan metode
Pelelangan Umum untuk proses pemilihan kontraktor pelaksana dengan nilai
lelang diatas 5 miliar rupiah, proses bisnis kedua adalah Pelaksanaan Pemilihan
penyedia Jasa Konsultan Pelaksana dengan metode Pelelangan Sederhana untuk
proses pemilihan kontraktor pelaksana perawatan dengan nilai lelang antara 200
juta hingga 5 miliar rupiah, proses bisnis ketiga adalah Pelaksanaan Pemilihan
penyedia Jasa Konsultan Pelaksana dengan metode Pemilihan Langsung untuk
proses pemilihan jasa kontraktor pelaksana dengan nilai dibawah 200 juta rupiah,.
4. Dampak Risiko
Berdasarkan hasil pengumpulan dan analisa data dengan menggunakan SPSS,
bahwa terdapat 125 risiko dengan 11 (sebelas) peristiwa risiko tertinggi yang
mungkin terjadi terhadap aktivitas-aktivitas diatas. Hasil penilaian risiko ini telah
divalidasi akhir ke ahli pakar dan disetujui. Dari hasil tersebut akan terjadi
penambahan aktivitas yang dapat mengurangi/mengatasi kemungkinan risiko itu
terjadi.
Universitas Indonesia
5. Alur Komunikasi
Alur komunikasi yang didapat sudah sesuai dengan tugas pokok masing-
masing fungsi. Alur komunikasi ini didapat dari analisa RAM RACI yang telah
dilakukan diatas. Alur komunikasi ini tidak termasuk mutu baku hanya inpu dan
outputnya saja, sehingga dengan adanya alur ini akan menjadi lebih jelas alur
kegiatan pada masing-masing fungsi.
6. SOP
Pengembangan SOP (Standar Operasional Prosedur) ini adalah berupa
penambahan aktivitas yang dapat mengeliminir risiko-risiko yang mungkin terjadi
pada setiap aktivitas pemeliharaan dan perencanaan perawatan gedung pemerintah
lembaga X. Dari hasil analisa didapatkan 2 penambahan aktivitas (SOP) yaitu
pada pekerjaan pemeliharaan rutin dan pekerjaan perencanaan perawatan
swakelola.
Universitas Indonesia
6.2 Saran
1. Penelitian ini menghasilkan risiko yang tinggi, penelitian selanjutnya dapat
mencari faktor dominan.
2. Perlu adanya identifikasi sasaran pada setiap proses berkaitan dengan
indikator sasarannya.
3. Penelitian selanjutnya perlu adanya identifikasi aktifitas didasarkan respon
risiko sehingga akan menambah RAM RACI.
4. Penelitian selanjutnya perlu adanya identifikasi peristiwa risiko yang tepat
sehingga dapat dengan mudah mencari dampak dan penyebabnya.
5. Penelitian selanjutnya perlu adanya identifikasi terhadap fungsi-fungsi
penting didasarkan level risiko yang ada difungsi tersebut.
Universitas Indonesia
Universitas Indonesia
DAFTAR REFERENSI
Universitas Indonesia
Tran, D. Q., & Molenaar, K. R. (2014). Impact of Risk on Design- Build Selection for
Highway Design and Construction Projects. Journal Of Construction Engineering and
Management 30(2), 153-162.
Uday Kumar Diego Galar Aditya Parida Christer Stenström Luis Berges, 2013.
Maintenance performance metrics: a state-of-the-art review. Journal of Quality in
Maintenance Engineering, Vol. 19 Iss 3 pp. 233 -277
Wahid, Rosina Ab James Corner Peck-Leong Tan. 2011. ISO 9000 Maintenance in
service organizations:tales from two companies. International Journal of Quality &
Realibility Management. Vol. 28 Iss 7 pp. 735-757
Weckenmann, A., Akkasoglu, G., & Werner, T. (2015). Quality management - history
and trends. The TQM Journal, 27(3), 281 - 293
Wimala, Mia. (2000). Pengembangan Konsep Perencanaan Biaya Pemeliharaan Rutin
Gedung Pendidikan di Institut Teknologi Bandung. Tesis, Program Pascasarjana
Institut Teknologi Bandung.
Yin, R. K. (2013). Case Study Research : Design and Methods (5th ed.). Thousand Oaks,
California, United States of America: SAGE Publications.Suharsimi Arikunto (2000,
p. 134).
Zhang, Z., Waszink, A., & Wijngaard, J. (2000). An instrument for measuring TQM
implementation for Chinese manufacturing companies. International Journal of
Quality and Reliability Management Vol. 17 No 7, 730-755.
http://www.academia.edu/5524961/Sistem_Organisasi_Manajemen
Referensi Terkait :
1. UU NO 28 TAHUN 2002 tentang Bangunan Gedung
2. 2.PERMEN PU NO 45/PRT/M/2007 tentang Pedoman Teknis Pembangunan
Bangunan Gedung Negara
3. PERMEN PU NO 24/PRT/M/2008 tentang Pedoman Pemeliharaan Dan Perawatan
Bangunan Gedung
4. PERMENPU NO 6 TAHUN 2008 tentangb Pedoman Pengawasan Penyelenggaraan
Dan Pelaksanaan Pemeriksaan Konstruksi Di Lingkungan Departemen Pekerjaan
Umum
5. PERPRES NO 54 TAHUN 2010 Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah
6. PERMEN PU NO 35 TAHUN 2012 tentang Pedoman Penyusunan Standar
Operasional Prosedur Administrasi Pemerintahan
7. PERATURAN SEKRETARIS JENDRAL Lembaga Pemerintah X NO 14 TAHUN
2016 tentang Pedoman Penyusunan Standar Operasional Prosedur Administrasi
Pemerintah di Lingkungan Sekretariat Jendral dan Badan Keahlian Lembaga
Pemerintah X
8. PERATURAN SEKRETARIS JENDRAL LEMBAGA PEMERINTAH X NO 6
TAHUN 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Sekretariat Jendral dan Badan
Keahlian Lembaga Pemerintah X.
Universitas Indonesia
OLEH:
RIANY ALDESTY
1606844063
PROGRAM MAGISTER
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS INDONESIA
2017
Abstrak Penelitian
Pekerjaan pemeliharaan dan perawatan bangunan gedung memiliki banyak risiko. Hal ini karena belum adanya SMM (Sistem Manajemen
Mutu) yang baku. Tujuan penelitian ini adalah mengembangkan SMM pada pekerjaan pemeliharaan dan proses perencanaan pekerjaan
perawatan bangunan gedung pemerintah berbasis risiko. Penelitian ini menggunakan data primer dan sekunder yang didapatkan dari arsip
dan kuesioner. Metode penelitian menggunakan Qualitatif Risk Analysis untuk mengetahui risiko tertinggi, kemudian SMM
dikembangkannya dengan berbasis risiko melalui Analisis Respon Risiko. Pengembangan SMM pada proses pemeliharaan dan
pelaksanaan perawatan berbasis risiko dapat meningkatkan kinerja mutu bangunan Gedung Pemerintah.
Batasan Penelitian
1. Proses yang diteliti adalah proses pekerjaan pemeliharaan dan proses perencanaan pekerjaan perawatan bangunan Gedung Pemerintah.
2. Dokumen Sistem Manajemen Mutu (SMM) yang dikembangkan adalah dokumen terkait pekerjaan pemeliharaan dan perawatan
bangunan Gedung Pemerintah.
3. Sasaran mutu yang dimaksud dalam penelitian ini adalah tercapainya kesesuaian terhadap spesifikasi bangunan layak fungsi.
Tujuan Penelitian
1. Mengetahui skema bentuk organisasi pada pekerjaan pemeliharaan dan perencanaan perawatan bangunan di Gedung Pemerintah.
2. Mengetahui peran dan tanggung jawab stakeholder terkait pekerjaan pemeliharaan dan perencanaan perawatan bangunan di Gedung Pemerintah.
3. Mengetahui proses bisnis dalam pekerjaan pemeliharaan dan perencanaan perawatan bangunan di Gedung Pemerintah.
4. Mengidentifikasi aktivitas yang dilakukan pada pekerjaan pemeliharaan dan perencanaan perawatan bangunan di Gedung Pemerintah.
5. Mengidentifikasi input yang diperlukan dalam setiap aktivitas pada pekerjaan pemeliharaan dan perencanaan perawatan bangunan di Gedung
Pemerintah.
6. Mengidentifikasi keluaran yang harus dicapai dalam setiap aktivitas pada pekerjaan pemeliharaan dan perencanaan perawatan bangunan di Gedung
Pemerintah.
7. Mengetahui durasi yang dibutuhkan pada pekerjaan pemeliharaan dan perencanaan perawatan bangunan di Gedung Pemerintah.
8. Mengidentifikasi stakeholder yang bertanggung jawab pada setiap aktivitas pada pekerjaan pemeliharaan dan perencanaan perawatan bangunan di
Gedung Pemerintah.
9. Mengidentifikasi faktor risiko yang dapat mengakibatkan tidak tercapainya keluaran pada pekerjaan pemeliharaan dan perencanaan perawatan di
Gedung Pemerintah.
10. Menganalisa bagaimana mengembangkan alur komunikasi pada pekerjaan pemeliharaan dan perencanaan perawatan di Gedung Pemerintah.
L1 - 2
11. Menganalisa cara mengembangkan Standar Operasional Prosedur pada pekerjaan pemeliharaan dan perencanaan perawatan di Gedung Pemerintah.
(SMM)
12. Menganalisa cara membuat instruksi kerja pada setiap aktivitas pekerjaan pemeliharaan dan perencanaan perawatan di Gedung Pemerintah.
13. Menganalisa cara membuat checklist pada setiap aktivitas pekerjaan pemeliharaan dan perencanaan perawatan di Gedung Pemerintah.
14. Menganalisa cara membuat rekaman mutu pada pekerjaan pemeliharaan dan perencanaan perawatan di Gedung Pemerintah.
15. Menganalisa cara mengembangkan Sistem Manajemen Mutu pada pekerjaan pemeliharaan dan perencanaan perawatan di Gedung Pemerintah
KerahasiaanInformasi
Seluruh informasi yang Bapak/ Ibu berikan dalam penelitian ini akan dijamin kerahasiaannya
Terimakasih atas kesediaan Bapak/ Ibu untuk mengisi kuesioner ini. Semua informasi yang telah diberikan ini hanya akan digunakan
untukkepentingan penelitian saja dan dijamin kerahasiaannya.
Hormat saya,
Riany Aldesty
L1 - 3
(...................................)
L1 - 4
Pengumpulan data Tahap 1 ini dimana para narasumber diminta persetujuannya terhadap bentuk organisasi dan job description terhadap
data eksisting. Apakah bentuk organisasi ini sudah sesuai dengan kebutuhan organisasi yang berkaitan dengan pekerjaan pemeliharaan dan
perencanaan pekerjaan perawatan bangunan Lembaga Pemerintah X atau belum. Apabila belum, maka akan dilakukan revisi berupa
perubahan, penambahan, maupun pengurangan.
L1 - 5
Kepala Bagian Gedung dan Instalasi Memimpin kegiatan Bagian Gedung dan Instalasi dalam melaksanakan
pengelolaan gedung dan pertamanan serta melaksanakan pengoperasian dan pemeliharaan instalasi sesuai dengan
peraturan yang berlaku, agar pelaksanaan tugas berjalan lancar.
1. Kelancaran pelaksanaan program kerja Biro Pengelolaan Barang Milik Negara terkait tugas Bagian Gedung
dan Instalasi.
2. Kelancaran pengelolaan gedung dan pertamanan.
3. Kelancaran pengoperasian mekanikal.
4. Kelancaran pengoperasian elektrikal
5. Kelancaran pelaksanaan tata usaha Bagian GedungdanInstalasi
6. Kesesuaian pendistribusian tugas kepada bawahan.
Tambahan:
L1 - 2
Terimakasih atas kesediaan Bapak/ Ibu untuk mengisi kuesioner ini. Semua informasi yang telah diberikan ini hanya akan digunakan untuk
kepentingan penelitian saja dan dijamin kerahasiaannya.
Apabila Bapak/Ibu memiliki saran atau masukan untuk penelitian ini, dapat dituliskan pada kotak di bawah ini :
Catatan:
▪ Peneliti berharap Bapak/Ibu berkenan memeriksa kembali apakah masih ada jawaban yang belum terisi.
▪ Kuesioner yang belum terisi lengkaptidak dapat diolah,sehingga akan kehilangan masukan yang sangat berharga dari partisipasi
Anda dalam menyelesaikan penelitian ini.
L1 - 4
OLEH:
PROGRAM MAGISTER
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS INDONESIA
2017
Abstrak Penelitian
Pekerjaan pemeliharaan dan perawatan bangunan gedung memiliki banyak risiko. Hal ini karena belum adanya SMM (Sistem Manajemen
Mutu) yang baku. Tujuan penelitian ini adalah mengembangkan SMM pada pekerjaan pemeliharaan dan proses perencanaan pekerjaan
perawatan bangunan gedung pemerintah berbasis risiko. Penelitian ini menggunakan data primer dan sekunder yang didapatkan dari arsip
dan kuesioner. Metode penelitian menggunakan Qualitatif Risk Analysis untuk mengetahui risiko tertinggi, kemudian SMM
dikembangkannya dengan berbasis risiko melalui Analisis Respon Risiko. Pengembangan SMM pada proses pemeliharaan dan
pelaksanaan perawatan berbasis risiko dapat meningkatkan kinerja mutu bangunan Gedung Pemerintah.
Batasan Penelitian
1. Proses yang diteliti adalah proses pekerjaan pemeliharaan dan proses perencanaan pekerjaan perawatan bangunan Gedung Pemerintah.
2. Dokumen Sistem Manajemen Mutu (SMM) yang dikembangkan adalah dokumen terkait pekerjaan pemeliharaan dan perawatan
bangunan Gedung Pemerintah.
3. Sasaran mutu yang dimaksud dalam penelitian ini adalah tercapainya kesesuaian terhadap spesifikasi bangunan layak fungsi.
Tujuan Penelitian
1. Mengetahui skema bentuk organisasi pada pekerjaan pemeliharaan dan perencanaan perawatan bangunan di Gedung Pemerintah.
2. Mengetahui peran dan tanggung jawab stakeholder terkait pekerjaan pemeliharaan dan perencanaan perawatan bangunan di Gedung Pemerintah.
3. Mengetahui proses bisnis dalam pekerjaan pemeliharaan dan perencanaan perawatan bangunan di Gedung Pemerintah.
4. Mengidentifikasi aktivitas yang dilakukan pada pekerjaan pemeliharaan dan perencanaan perawatan bangunan di Gedung Pemerintah.
5. Mengidentifikasi input yang diperlukan dalam setiap aktivitas pada pekerjaan pemeliharaan dan perencanaan perawatan bangunan di Gedung
Pemerintah.
6. Mengidentifikasi keluaran yang harus dicapai dalam setiap aktivitas pada pekerjaan pemeliharaan dan perencanaan perawatan bangunan di Gedung
Pemerintah.
7. Mengetahui durasi yang dibutuhkan pada pekerjaan pemeliharaan dan perencanaan perawatan bangunan di Gedung Pemerintah.
8. Mengidentifikasi stakeholder yang bertanggung jawab pada setiap aktivitas pada pekerjaan pemeliharaan dan perencanaan perawatan bangunan di
Gedung Pemerintah.
9. Mengidentifikasi faktor risiko yang dapat mengakibatkan tidak tercapainya keluaran pada pekerjaan pemeliharaan dan perencanaan perawatan di
Gedung Pemerintah.
10. Menganalisa bagaimana mengembangkan alur komunikasi pada pekerjaan pemeliharaan dan perencanaan perawatan di Gedung Pemerintah.
11. Menganalisa cara mengembangkan Standar Operasional Prosedur pada pekerjaan pemeliharaan dan perencanaan perawatan di Gedung Pemerintah.
(SMM)
12. Menganalisa cara membuat instruksi kerja pada setiap aktivitas pekerjaan pemeliharaan dan perencanaan perawatan di Gedung Pemerintah.
13. Menganalisa cara membuat checklist pada setiap aktivitas pekerjaan pemeliharaan dan perencanaan perawatan di Gedung Pemerintah.
14. Menganalisa cara membuat rekaman mutu pada pekerjaan pemeliharaan dan perencanaan perawatan di Gedung Pemerintah.
15. Menganalisa cara mengembangkan Sistem Manajemen Mutu pada pekerjaan pemeliharaan dan perencanaan perawatan di Gedung Pemerintah
Kerahasiaan Informasi
Seluruh informasi yang Bapak/ Ibu berikan dalam penelitian ini akan dijamin kerahasiaannya
Terimakasih atas kesediaan Bapak/ Ibu untuk mengisi kuesioner ini. Semua informasi yang telah diberikan ini hanya akan digunakan
untukkepentingan penelitian saja dan dijamin kerahasiaannya.
Hormat saya,
Riany Aldesty
Pengumpulan data Tahap 2 ini dimana para narasumber diminta persetujuannya terhadap Proses bisnis eksisting dan instrumen
pelengkapnya berupa aktivitas, penanggung jawab, keluaran, dan durasi. Apakah aktivitas ini sudah sesuai dengan kebutuhan Proses Bisnis
pada Pekerjaan Pemeliharaan dan Tahap Perencanaan Pekerjaan Perawatan atau belum. Apabila belum, maka akan dilakukan revisi berupa
perubahan, penambahan, maupun pengurangan.
Apakah Bapak / Ibu setuju uraian ini merupakan proses bisnis, aktivitas dan keluaran dari tahap pemeliharaan dan perencanaan
pekerjaan perawatan bangunan gedung pemerintah ?
No Bisnis Proses dan Aktivitas Ya/Tidak Keluaran Ya/Tidak Input Durasi Keterangan
A.TAHAP PEMELIHARAAN
PEMELIHARAAN BANGUNAN GEDUNG SEWAKTU WAKTU ( EMERGENCY )
X1 Work order
Laporan dan
X1.1 Menerima keluhan dari user laporan keluhan
dokumentasi
Surat
X1.2 Mendisposisi ke subbagian terkait disposisi perintah
tugas
X1.3 Melakukan pengecekan kondisi lapangan laporan / ba Dokumentasi
X1.4 Menentuan skala pekerjaan skala pekerjaan Laporan
X1.4.1 Skala pekerjaan kecil
Melakukan eksekusi langsung apabila ada di Daftar
X1.4.1.1 laporan pekerjaan
daftar material consumable (prosam) material
Gambar ,
X1.4.1.2 Melaksanakan pekerjaan laporan pekerjaan surat mulai
kerja
Berita acara,
X1.4.1.3 Membuat laporan pekerjaan ke mk (pphp) laporan pekerjaan
dokumentasi
X1.4.1 skala pekerjaan besar
Membuat laporan analisa (surat usulan, Dokumentasi,
X1.4.2.1 surat usulan
gambar, rab, foto) gambar
Gambar,
X1.4.2.2 Meninjau lokasi dengan mk laporan / ba
dokumentasi
Berdiskusi dan menunggu tanggapan dari Laporan hasil
X1.4.2.3 berita acara
MK survey
Surat tugas
X1.4.2.4 Mendapatkan surat tugas pekerjaan dari MK surat tugas
pekerjaan,
Apakah Bapak / Ibu setuju uraian ini merupakan proses bisnis, aktivitas dan keluaran dari tahap pemeliharaan dan perencanaan
pekerjaan perawatan bangunan gedung pemerintah ?
No Bisnis Proses dan Aktivitas Ya/Tidak Keluaran Ya/Tidak Input Durasi Keterangan
data survey
Surat mulai
X1.4.2.5 Melaksanakan pekerjaan laporan pekerjaan
kerja
Membuat Berita Acara Penyelesaian Laporan,
X1.4.2.6 berita acara
Pekerjaan dokumentasi.
X2 Inspeksi
X2.1 Membuat jadwal preventive maintenance jadwal Daftar jadwal
Dokumentasi
X2.2 Membuat checklist kondisi peralatan checklist
peralatan
X2.3 Melaporkan data kondisi peralatan laporan Dokumentasi
X2.4 Membuat berita acara kerusakan (temuan) berita acara Dokumentasi
Membuat laporan analisa (surat usulan,
X2.5
gambar, rab, foto)
dokumen usulan Berita acara
Gambar,
X2.6 Meninjau lokasi dengan mk laporan / ba
dokumentasi
Berdiskusi dan menunggu tanggapan dari Laporan hasil
X2.7 berita acara
MK survey
Surat tugas
X2.8 Mendapatkan surat tugas pekerjaan dari MK surat tugas
pekerjaan
Surat mulai
X2.9 Melaksanakan pekerjaan laporan pekerjaan kerja, data
survey
Membuat Berita Acara Penyelesaian Laporan,
X2.10 berita acara
Pekerjaan dokumentasi.
X3 Overhaull
Membuat jadwal preventive maintenance
X3.1
yang dilakukan principal (pemegang merk)
jadwal Daftar jadwal
Apakah Bapak / Ibu setuju uraian ini merupakan proses bisnis, aktivitas dan keluaran dari tahap pemeliharaan dan perencanaan
pekerjaan perawatan bangunan gedung pemerintah ?
No Bisnis Proses dan Aktivitas Ya/Tidak Keluaran Ya/Tidak Input Durasi Keterangan
Checklist
X3.2 Menerima hasil checklist kondisi peralatan checklist
peralatan
Menerima laporan data kondisi peralatan
X3.3
dari principal
laporan Laporan
Laporan,
X3.4 Membuat berita acara kerusakan berita acara
dokumentasi
Menerima laporan usulan dari principal Laporan
X3.5
(rencana, rab) draft dokumen usulan usulan, RAB
Membuat laporan analisa usulan (surat Laporan
X3.6 dokumen usulan
usulan, gambar, rab, foto) usulan, RAB
Laporan
X3.7 Mengajukan laporan usulan ke MK dokumen usulan
analisa
X3.8 Meninjau lokasi dengan MK laporan / ba Dokumentasi
Berdiskusi dan menunggu tanggapan dari Dokumentasi,
X3.9 berita acara
MK Laporan
X3.10 Mendapatkan surat tugas pekerjaan dari MK surat tugas Surat tugas
X3.11 Memberikan surat tugas ke principal surat tugas Surat tugas
Melakukan monitoring pengawasan
X3.12
pekerjaan
laporan pengawasan Laporan
X3.13 Berita acara penyelesaian pekerjaan berita acara Laporan
PEMELIHARAAN RUTIN BADAN PENGELOLAAN BARANG MILIK NEGARA
X4 Pemeliharaan Rutin
X4.1 Membuat jadwal pemeliharaan Draft jadwal Daftar jadwal
X4.2 Mengajukan usulan jadwal ke mk Usulan Jadwal Dokumentasi
Mendiskusikan dan menunggu persetujuan Dokumentasi,
X4.3 Persetujuan
mk Laporan
X4.4 Melaksanakan Pekerjaan Laporan Surat tugas
Apakah Bapak / Ibu setuju uraian ini merupakan proses bisnis, aktivitas dan keluaran dari tahap pemeliharaan dan perencanaan
pekerjaan perawatan bangunan gedung pemerintah ?
No Bisnis Proses dan Aktivitas Ya/Tidak Keluaran Ya/Tidak Input Durasi Keterangan
kerja,
Laporan
Data survey,
X4.5 Membuat Laporan rencana realisasi Laporan
Laporan
B. TAHAP PERENCANAAN
PERENCANAAN PERAWATAN GEDUNG PEMERINTAH
X5 PERENCANAAN ANGGARAN PERAWATAN GEDUNG PEMERINTAH
Data RAB,
Membuat konsep penganggaran ( RKAKL ) dokumen anggaran,
pricelist,
X5.1 Rencana Kerja dan Anggaran Kementrian RAB, TOR, data
Negara / Lembaga pendukung hasil survey,
TOR, KAK
Data RAB,
dokumen anggaran,
pricelist,
X5.2 pengajuan ke bagian perencanaan RAB, TOR, data
pendukung hasil survey,
TOR, KAK
Data RAB,
dokumen anggaran,
pricelist,
X5.3 masuk ke banggar RAB, TOR, data
pendukung hasil survey,
TOR, KAK
dokumen anggaran, Dokumen
pengajuan ke pemerintah / kementrian
X5.4
keuangan
RAB, TOR, data anggaran dan
pendukung data
X5.5 menerima pagu indikatif pagu anggaran DIPA
Dokumen
X5.6 mengadakan pembahasan anggaran pagu anggaran anggaran dan
data
X5.7 menerima pagu definitif pagu anggaran DIPA
Apakah Bapak / Ibu setuju uraian ini merupakan proses bisnis, aktivitas dan keluaran dari tahap pemeliharaan dan perencanaan
pekerjaan perawatan bangunan gedung pemerintah ?
No Bisnis Proses dan Aktivitas Ya/Tidak Keluaran Ya/Tidak Input Durasi Keterangan
Dokumen
di tahun berjalan apabila ada perubahan anggaran dan
kebutuhan perbaikan yang berakibat pada
X5.8
perubahan angggaran, maka diajukan revisi
pagu anggaran data
anggaran pendukung
RAB, TOR
X5.9 pagu sudah bisa digunakan pagu anggaran Pagu
PERENCANAAN PEMILIHAN JASA PERENCANAAN
X6 PERENCANAAN SWAKELOLA
SPT
X6.1 Surat Perintah Tugas Perencanaan Dokumen SPT
perencana
Dokumen data
Laporan dan
X6.2 Melakukan survey kerusakan kerusakan, sketsa
gambar dokumentasi
Laporan dan
X6.3 Meminta validasi user atas kerusakan BA kerusakan
dokumentasi
Laporan dan
X6.4 Mengolah Data Data survey
dokumentasi
Laporan dan
X6.5 Merencanakan RAB RAB
dokumentasi
Laporan dan
X6.6 Mengestimasi harga satuan pasar RAB
dokumentasi
Laporan
X6.7 Membuat Gambar Perencanaan perawatan Gambar Perencanan ,gambar dan
dokumentasi
Laporan
X6.8 Membuat RKS RKS
gambar, RAB
X6.9 Mengitung Volume Pekerjaan RAB Data harg
Apakah Bapak / Ibu setuju uraian ini merupakan proses bisnis, aktivitas dan keluaran dari tahap pemeliharaan dan perencanaan
pekerjaan perawatan bangunan gedung pemerintah ?
No Bisnis Proses dan Aktivitas Ya/Tidak Keluaran Ya/Tidak Input Durasi Keterangan
apasar,
laporan, RAB
Membandingkan harga satuan pasar ( 3 RAB,
X6.10 RAB
harga ) gambar, RKS
RAB,
X6.11 Memvalidasi RAB, Gambar dan RKS RAB , Gambar, RKS
gambar, RKS
Hasil pemeriksaan RAB,
Pemeriksaan hasil proses
X6.12
perencanaan/perancangan teknis
RAB,RKS gambar,
,GAMBAR RKS
X7 PERENCANAAN PEMILIHAN JASA KONSULTASI PENGADAAN LANGSUNG
Data survey,
X7.1 Membuat KAK Dokumen KAK pricelist, data
pendukung
Data survey,
X7.2 Membuat Draft Rancangan Kontrak Draf Kontrak pricelist, data
pendukung
X7.3 Mengencek RAB Dokumen RAB RAB
X7.4 Membuat HPS Dokumen HPS RAB
X7.5 Membuat SPT ke pejabat pengadaan Dokumen SPT SPT
BA penyerahan Dokumen
X7.6 Menyerajhkan dokumen pengadaan
dokumen pengadaan
X8 PERENCANAAN PEMILIHAN JASA KONSULTASI SELEKSI SEDERHANA
Data survey,
X8.1 Membuat KAK Dokumen KAK pricelist, data
pendukung
Data survey,
X8.2 Membuat Draft Rancangan Kontrak Draf Kontrak pricelist, data
pendukung
Apakah Bapak / Ibu setuju uraian ini merupakan proses bisnis, aktivitas dan keluaran dari tahap pemeliharaan dan perencanaan
pekerjaan perawatan bangunan gedung pemerintah ?
No Bisnis Proses dan Aktivitas Ya/Tidak Keluaran Ya/Tidak Input Durasi Keterangan
Data survey,
pricelist, data
pendukung,
X8.3 Mengecek RAB Dokumen RAB
Draft
Rancangan
Kontrak
Data survey,
pricelist, data
pendukung,
X8.4 Membuat HPS Dokumen HPS
Draft
Rancangan
Kontrak, RAB
Permohonan Rencana Umum Pengadaan ke Dokumen
X8.5 Surat Permohonan
ULP Pengadaan
Dokumen
X8.6 Membuat Surat Undangan RUP Surat Undangan RUP
Pengadaan
Dokumen
X8.7 Pelaksanaan RUP ( Membahas KAK ) BA RUP
Pengadaan
Surat Undangan Rencana Pelaksanaan Dokumen
X8.8 Surat Undangan RPP
Pengadaan ( RPP ) Pengadaan
Pelaksanaan RPP ( Membahas rancangan Dokumen
X8.9 BA RPP
kontrak dan HPS Pengadaan
Dokumen
X8.10 Permohonan Lelang ke ULP Surat Permohonan
Lelang
Surat
BA penyerahan Permohonan
X8.11 Memberikan Dokumen Lelang Ke ULP
dokumen dan Dokumen
Lelang
X9 PERENCANAAN PEMILIHAN JASA KONSULTASI SELEKSI UMUM
X9.1 Membuat KAK Dokumen KAK Data survey,
Apakah Bapak / Ibu setuju uraian ini merupakan proses bisnis, aktivitas dan keluaran dari tahap pemeliharaan dan perencanaan
pekerjaan perawatan bangunan gedung pemerintah ?
No Bisnis Proses dan Aktivitas Ya/Tidak Keluaran Ya/Tidak Input Durasi Keterangan
pricelist, data
pendukung
Data survey,
X9.2 Membuat Draft Rancangan Kontrak Draf Kontrak pricelist, data
pendukung
Data survey,
pricelist, data
pendukung,
X9.3 Mengencek RAB , RKS dan Gambar Dokumen RAB
Draft
Rancangan
Kontrak
Data survey,
pricelist, data
pendukung,
X9.4 Membuat HPS Dokumen HPS
Draft
Rancangan
Kontrak, RAB
Permohonan Rencana Umum Pengadaan ke Dokumen
X9.5 Surat Permohonan
ULP Pengadaan
Dokumen
X9.6 Membuat Surat Undangan RUP Surat Undangan RUP
Pengadaan
Dokumen
X9.7 Pelaksanaan RUP ( Membahas KAK ) BA RUP
Pengadaan
Surat Undangan Rencana Pelaksanaan Dokumen
X9.8 Surat Undangan RPP
Pengadaan Pengadaan
Pelaksanaan RPP ( Membahas rancangan Dokumen
X9.9 BA RPP
kontrak dan HPS Pengadaan
Dokumen
X9.10 Permohonan Lelang ke ULP Surat Permohonan
Lelang
Apakah Bapak / Ibu setuju uraian ini merupakan proses bisnis, aktivitas dan keluaran dari tahap pemeliharaan dan perencanaan
pekerjaan perawatan bangunan gedung pemerintah ?
No Bisnis Proses dan Aktivitas Ya/Tidak Keluaran Ya/Tidak Input Durasi Keterangan
Surat
BA penyerahan Permohonan
X9.11 Memberikan Dokumen Lelang Ke ULP
dokumen dan Dokumen
Lelang
Terimakasih atas kesediaan Bapak/ Ibu untuk mengisi kuesioner ini. Semua informasi yang telah diberikan ini hanya akan digunakan untuk
kepentingan penelitian saja dan dijamin kerahasiaannya.
Apabila Bapak/Ibu memiliki saran atau masukan untuk penelitian ini, dapat dituliskan pada kotak di bawah ini :
Catatan:
▪ Peneliti berharap Bapak/Ibu berkenan memeriksa kembali apakah masih ada jawaban yang belum terisi.
▪ Kuesioner yang belum terisi lengkaptidak dapat diolah,sehingga akan kehilangan masukan yang sangat berharga dari partisipasi Anda
dalam menyelesaikan penelitian ini.
OLEH:
PROGRAM MAGISTER
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS INDONESIA
2017
Abstrak Penelitian
Pekerjaan pemeliharaan dan perawatan bangunan gedung memiliki banyak risiko. Hal ini karena belum adanya SMM (Sistem Manajemen
Mutu) yang baku. Tujuan penelitian ini adalah mengembangkan SMM pada pekerjaan pemeliharaan dan proses perencanaan pekerjaan
perawatan bangunan gedung pemerintah berbasis risiko. Penelitian ini menggunakan data primer dan sekunder yang didapatkan dari arsip
dan kuesioner. Metode penelitian menggunakan Qualitatif Risk Analysis untuk mengetahui risiko tertinggi, kemudian SMM
dikembangkannya dengan berbasis risiko melalui Analisis Respon Risiko. Pengembangan SMM pada proses pemeliharaan dan
pelaksanaan perawatan berbasis risiko dapat meningkatkan kinerja mutu bangunan Gedung Pemerintah.
Batasan Penelitian
1. Proses yang diteliti adalah proses pekerjaan pemeliharaan dan proses perencanaan pekerjaan perawatan bangunan Gedung Pemerintah.
2. Dokumen Sistem Manajemen Mutu (SMM) yang dikembangkan adalah dokumen terkait pekerjaan pemeliharaan dan perawatan
bangunan Gedung Pemerintah.
3. Sasaran mutu yang dimaksud dalam penelitian ini adalah tercapainya kesesuaian terhadap spesifikasi bangunan layak fungsi.
Tujuan Penelitian
1. Mengetahui skema bentuk organisasi pada pekerjaan pemeliharaan dan perencanaan perawatan bangunan di Gedung Pemerintah.
2. Mengetahui peran dan tanggung jawab stakeholder terkait pekerjaan pemeliharaan dan perencanaan perawatan bangunan di Gedung Pemerintah.
3. Mengetahui proses bisnis dalam pekerjaan pemeliharaan dan perencanaan perawatan bangunan di Gedung Pemerintah.
4. Mengidentifikasi aktivitas yang dilakukan pada pekerjaan pemeliharaan dan perencanaan perawatan bangunan di Gedung Pemerintah.
5. Mengidentifikasi input yang diperlukan dalam setiap aktivitas pada pekerjaan pemeliharaan dan perencanaan perawatan bangunan di Gedung
Pemerintah.
6. Mengidentifikasi keluaran yang harus dicapai dalam setiap aktivitas pada pekerjaan pemeliharaan dan perencanaan perawatan bangunan di Gedung
Pemerintah.
7. Mengetahui durasi yang dibutuhkan pada pekerjaan pemeliharaan dan perencanaan perawatan bangunan di Gedung Pemerintah.
8. Mengidentifikasi stakeholder yang bertanggung jawab pada setiap aktivitas pada pekerjaan pemeliharaan dan perencanaan perawatan bangunan di
Gedung Pemerintah.
9. Mengidentifikasi faktor risiko yang dapat mengakibatkan tidak tercapainya keluaran pada pekerjaan pemeliharaan dan perencanaan perawatan di
Gedung Pemerintah.
10. Menganalisa bagaimana mengembangkan alur komunikasi pada pekerjaan pemeliharaan dan perencanaan perawatan di Gedung Pemerintah.
11. Menganalisa cara mengembangkan Standar Operasional Prosedur pada pekerjaan pemeliharaan dan perencanaan perawatan di Gedung Pemerintah.
(SMM)
12. Menganalisa cara membuat instruksi kerja pada setiap aktivitas pekerjaan pemeliharaan dan perencanaan perawatan di Gedung Pemerintah.
13. Menganalisa cara membuat checklist pada setiap aktivitas pekerjaan pemeliharaan dan perencanaan perawatan di Gedung Pemerintah.
14. Menganalisa cara membuat rekaman mutu pada pekerjaan pemeliharaan dan perencanaan perawatan di Gedung Pemerintah.
15. Menganalisa cara mengembangkan Sistem Manajemen Mutu pada pekerjaan pemeliharaan dan perencanaan perawatan di Gedung Pemerintah
KerahasiaanInformasi
Seluruhinformasi yang Bapak/ Ibuberikandalampenelitianiniakandijaminkerahasiaannya
Terimakasih atas kesediaan Bapak/ Ibu untuk mengisi kuesioner ini. Semua informasi yang telah diberikan ini hanya akan digunakan
untukkepentingan penelitian saja dan dijamin kerahasiaannya.
Hormat saya,
Riany Aldesty
Pengumpulan data Tahap 3 ini dimana para narasumber diminta pendapatnya terhadap Siapa saja yang berperan sebagai Pihak Responsible
(penanggung jawab), Accountable (pemberi keputusan), Consult (saran/kontribusi), dan Inform (mengetahui hasil) dari tahap pelaksanaan
dan pengawasan pekerjaan perawatan bangunan gedung pemerintah. Dari hasil tersebut akan terlihat alur komunikasi dalam setiap proses
dan aktifitas pekerjaan.
Menurut Bapak / Ibu siapakah yang memiliki peran sebagai Pihak Responsible (penanggung jawab), Accountable (pemberi keputusan),
Consult (saran/kontribusi), dan Inform (mengetahui hasil) dari tahap pemeliharaan dan perencanaan perawatan bangunan gedung pemerintah?
Kontraktor Pelaksana
Konsultan Perencana
Barang Milik Negara
Konsultan Pengawas
Barang Milik Negara
Pejabat Pengadaan
Tim PHO
instalasi
PPK
No Bisnis Proses / Aktivitas Ket.
A.TAHAP PEMELIHARAAN
PEMELIHARAAN BANGUNAN GEDUNG SEWAKTU WAKTU ( EMERGENCY )
X1 Work order
X1.1 Menerima keluhan dari user
X1.2 Mendisposisi ke subbagian terkait
X1.3 Melakukan pengecekan kondisi lapangan
X1.4 Menentuan skala pekerjaan
X1.4.
Skala pekerjaan kecil
1
X1.4.1. Melakukan eksekusi langsung apabila ada di
1 daftar material consumable (prosam)
X1.4.1.
2 Melaksanakan pekerjaan
X1.4.1.
3 Membuat laporan pekerjaan ke mk (pphp)
X1.4.1 skala pekerjaan besar
X1.4.2.
1 Membuat laporan analisa (surat usulan, gambar,
Menurut Bapak / Ibu siapakah yang memiliki peran sebagai Pihak Responsible (penanggung jawab), Accountable (pemberi keputusan),
Consult (saran/kontribusi), dan Inform (mengetahui hasil) dari tahap pemeliharaan dan perencanaan perawatan bangunan gedung pemerintah?
Kontraktor Pelaksana
Konsultan Perencana
Barang Milik Negara
Konsultan Pengawas
Barang Milik Negara
Pejabat Pengadaan
Tim PHO
instalasi
PPK
No Bisnis Proses / Aktivitas Ket.
rab, foto)
X1.4.2.
2 Meninjau lokasi dengan mk
X1.4.2.
3 Berdiskusi dan menunggu tanggapan dari MK
X1.4.2.
4 Mendapatkan surat tugas pekerjaan dari MK
X1.4.2.
5 Melaksanakan pekerjaan
X1.4.2.
6 Membuat Berita Acara Penyelesaian Pekerjaan
X2 Inspeksi
X2.1 Membuat jadwal preventive maintenance
X2.2 Membuat checklist kondisi peralatan
X2.3 Melaporkan data kondisi peralatan
X2.4 Membuat berita acara kerusakan (temuan)
Membuat laporan analisa (surat usulan, gambar,
X2.5
rab, foto)
X2.6 Meninjau lokasi dengan mk
Menurut Bapak / Ibu siapakah yang memiliki peran sebagai Pihak Responsible (penanggung jawab), Accountable (pemberi keputusan),
Consult (saran/kontribusi), dan Inform (mengetahui hasil) dari tahap pemeliharaan dan perencanaan perawatan bangunan gedung pemerintah?
Kontraktor Pelaksana
Konsultan Perencana
Barang Milik Negara
Konsultan Pengawas
Barang Milik Negara
Pejabat Pengadaan
Tim PHO
instalasi
PPK
No Bisnis Proses / Aktivitas Ket.
Menurut Bapak / Ibu siapakah yang memiliki peran sebagai Pihak Responsible (penanggung jawab), Accountable (pemberi keputusan),
Consult (saran/kontribusi), dan Inform (mengetahui hasil) dari tahap pemeliharaan dan perencanaan perawatan bangunan gedung pemerintah?
Kontraktor Pelaksana
Konsultan Perencana
Barang Milik Negara
Konsultan Pengawas
Barang Milik Negara
Pejabat Pengadaan
Tim PHO
instalasi
PPK
No Bisnis Proses / Aktivitas Ket.
X4 Pemeliharaan Rutin
X4.1 Membuat jadwal pemeliharaan
X4.2 Mengajukan usulan jadwal ke mk
X4.3 Mendiskusikan dan menunggu persetujuan mk
X4.4 Melaksanakan Pekerjaan
X4.5 Membuat Laporan rencana realisasi
Menurut Bapak / Ibu siapakah yang memiliki peran sebagai Pihak Responsible (penanggung jawab), Accountable (pemberi keputusan),
Consult (saran/kontribusi), dan Inform (mengetahui hasil) dari tahap pemeliharaan dan perencanaan perawatan bangunan gedung pemerintah?
Kontraktor Pelaksana
Konsultan Perencana
Barang Milik Negara
Konsultan Pengawas
Barang Milik Negara
Pejabat Pengadaan
Tim PHO
instalasi
PPK
No Bisnis Proses / Aktivitas Ket.
B. TAHAP PERENCANAAN
PERENCANAAN PERAWATAN GEDUNG PEMERINTAH
PERENCANAAN ANGGARAN
X5
PERAWATAN GEDUNG PEMERINTAH
Membuat konsep penganggaran ( RKAKL )
X5.1 Rencana Kerja dan Anggaran Kementrian Negara
/ Lembaga
X5.2 pengajuan ke bagian perencanaan
X5.3 masuk ke banggar
X5.4 pengajuan ke pemerintah / kementrian keuangan
X5.5 menerima pagu indikatif
X5.6 mengadakan pembahasan anggaran
X5.7 menerima pagu definitif
di tahun berjalan apabila ada perubahan
kebutuhan perbaikan yang berakibat pada
X5.8
perubahan angggaran, maka diajukan revisi
anggaran
Menurut Bapak / Ibu siapakah yang memiliki peran sebagai Pihak Responsible (penanggung jawab), Accountable (pemberi keputusan),
Consult (saran/kontribusi), dan Inform (mengetahui hasil) dari tahap pemeliharaan dan perencanaan perawatan bangunan gedung pemerintah?
Kontraktor Pelaksana
Konsultan Perencana
Barang Milik Negara
Konsultan Pengawas
Barang Milik Negara
Pejabat Pengadaan
Tim PHO
instalasi
PPK
No Bisnis Proses / Aktivitas Ket.
Menurut Bapak / Ibu siapakah yang memiliki peran sebagai Pihak Responsible (penanggung jawab), Accountable (pemberi keputusan),
Consult (saran/kontribusi), dan Inform (mengetahui hasil) dari tahap pemeliharaan dan perencanaan perawatan bangunan gedung pemerintah?
Kontraktor Pelaksana
Konsultan Perencana
Barang Milik Negara
Konsultan Pengawas
Barang Milik Negara
Pejabat Pengadaan
Tim PHO
instalasi
PPK
No Bisnis Proses / Aktivitas Ket.
Menurut Bapak / Ibu siapakah yang memiliki peran sebagai Pihak Responsible (penanggung jawab), Accountable (pemberi keputusan),
Consult (saran/kontribusi), dan Inform (mengetahui hasil) dari tahap pemeliharaan dan perencanaan perawatan bangunan gedung pemerintah?
Kontraktor Pelaksana
Konsultan Perencana
Barang Milik Negara
Konsultan Pengawas
Barang Milik Negara
Pejabat Pengadaan
Tim PHO
instalasi
PPK
No Bisnis Proses / Aktivitas Ket.
Menurut Bapak / Ibu siapakah yang memiliki peran sebagai Pihak Responsible (penanggung jawab), Accountable (pemberi keputusan),
Consult (saran/kontribusi), dan Inform (mengetahui hasil) dari tahap pemeliharaan dan perencanaan perawatan bangunan gedung pemerintah?
Kontraktor Pelaksana
Konsultan Perencana
Barang Milik Negara
Konsultan Pengawas
Barang Milik Negara
Pejabat Pengadaan
Tim PHO
instalasi
PPK
No Bisnis Proses / Aktivitas Ket.
Terimakasih atas kesediaan Bapak/ Ibu untuk mengisi kuesioner ini. Semua informasi yang telah diberikan ini hanya akan digunakan untuk
kepentingan penelitian saja dan dijamin kerahasiaannya.
Apabila Bapak/Ibu memiliki saran atau masukan untuk penelitian ini, dapat dituliskan pada kotak di bawah ini :
Catatan:
Peneliti berharap Bapak/Ibu berkenan memeriksa kembali apakah masih ada jawaban yang belum terisi.
Kuesioner yang belum terisi lengkaptidak dapat diolah,sehingga akan kehilangan masukan yang sangat berharga dari partisipasi Anda
dalam menyelesaikan penelitian ini.
OLEH:
PROGRAM MAGISTER
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS INDONESIA
2017
Abstrak Penelitian
Pekerjaan pemeliharaan dan perawatan bangunan gedung memiliki banyak risiko. Hal ini karena belum adanya SMM
(Sistem Manajemen Mutu) yang baku. Tujuan penelitian ini adalah mengembangkan SMM pada pekerjaan
pemeliharaan dan proses perencanaan pekerjaan perawatan bangunan gedung pemerintah berbasis risiko. Penelitian ini
menggunakan data primer dan sekunder yang didapatkan dari arsip dan kuesioner. Metode penelitian menggunakan
Qualitatif Risk Analysis untuk mengetahui risiko tertinggi, kemudian SMM dikembangkannya dengan berbasis risiko
melalui Analisis Respon Risiko. Pengembangan SMM pada proses pemeliharaan dan pelaksanaan perawatan berbasis
risiko dapat meningkatkan kinerja mutu bangunan Gedung Pemerintah.
Batasan Penelitian
1. Proses yang diteliti adalah proses pekerjaan pemeliharaan dan proses perencanaan pekerjaan perawatan bangunan
Gedung Pemerintah.
2. Dokumen Sistem Manajemen Mutu (SMM) yang dikembangkan adalah dokumen terkait pekerjaan pemeliharaan
dan perawatan bangunan Gedung Pemerintah.
3. Sasaran mutu yang dimaksud dalam penelitian ini adalah tercapainya kesesuaian terhadap spesifikasi bangunan
layak fungsi.
Tujuan Penelitian
1. Mengetahui skema bentuk organisasi pada pekerjaan pemeliharaan dan perencanaan perawatan bangunan di Gedung
Pemerintah.
2. Mengetahui peran dan tanggung jawab stakeholder terkait pekerjaan pemeliharaan dan perencanaan perawatan
bangunan di Gedung Pemerintah.
3. Mengetahui proses bisnis dalam pekerjaan pemeliharaan dan perencanaan perawatan bangunan di Gedung
Pemerintah.
4. Mengidentifikasi aktivitas yang dilakukan pada pekerjaan pemeliharaan dan perencanaan perawatan bangunan di
Gedung Pemerintah.
5. Mengidentifikasi input yang diperlukan dalam setiap aktivitas pada pekerjaan pemeliharaan dan perencanaan
perawatan bangunan di Gedung Pemerintah.
6. Mengidentifikasi keluaran yang harus dicapai dalam setiap aktivitas pada pekerjaan pemeliharaan dan perencanaan
perawatan bangunan di Gedung Pemerintah.
7. Mengetahui durasi yang dibutuhkan pada pekerjaan pemeliharaan dan perencanaan perawatan bangunan di
Gedung Pemerintah.
8. Mengidentifikasi stakeholder yang bertanggung jawab pada setiap aktivitas pada pekerjaan pemeliharaan dan
perencanaan perawatan bangunan di Gedung Pemerintah.
9. Mengidentifikasi faktor risiko yang dapat mengakibatkan tidak tercapainya keluaran pada pekerjaan pemeliharaan
dan perencanaan perawatan di Gedung Pemerintah.
10. Menganalisa bagaimana mengembangkan alur komunikasi pada pekerjaan pemeliharaan dan perencanaan perawatan
di Gedung Pemerintah.
11. Menganalisa cara mengembangkan Standar Operasional Prosedur pada pekerjaan pemeliharaan dan perencanaan
perawatan di Gedung Pemerintah.
(SMM)
12. Menganalisa cara membuat instruksi kerja pada setiap aktivitas pekerjaan pemeliharaan dan perencanaan perawatan
di Gedung Pemerintah.
13. Menganalisa cara membuat checklist pada setiap aktivitas pekerjaan pemeliharaan dan perencanaan perawatan di
Gedung Pemerintah.
14. Menganalisa cara membuat rekaman mutu pada pekerjaan pemeliharaan dan perencanaan perawatan di Gedung
Pemerintah.
15. Menganalisa cara mengembangkan Sistem Manajemen Mutu pada pekerjaan pemeliharaan dan perencanaan
perawatan di Gedung Pemerintah
L4 - 2
KerahasiaanInformasi
Seluruhinformasi yang Bapak/ Ibuberikandalampenelitianiniakandijaminkerahasiaannya
Terimakasih atas kesediaan Bapak/ Ibu untuk mengisi kuesioner ini. Semua informasi yang telah diberikan ini hanya
akan digunakan untukkepentingan penelitian saja dan dijamin kerahasiaannya.
Hormat saya,
Riany Aldesty
(...................................)
L4 - 3
KUESIONER PENELITIAN
(BAGAN ALIR)
Pengumpulan data Tahap ini dimana para narasumber diminta persetujuannyaterhadap bagan alur
aktivitas. Apakahbagan alur ini sudah sesuai dengan kebutuhan Proses Bisnis pada
TahapPemeliharaan dan Perencana Perawatan Bangunan Gedung Pemerintah. Apabila belum, maka
akan dilakukan revisi berupa perubahan,penambahan, maupun pengurangan.
L4 - 4
L4 - 5
L4 - 6
L4 - 7
L4 - 8
L4 - 9
L4 - 10
L4 - 11
L4 - 12
L4 - 13
Terimakasih atas kesediaan Bapak/ Ibu untuk mengisi kuesioner ini. Semua informasi yang telah
diberikan ini hanya akan digunakan untuk kepentingan penelitian saja dan dijamin kerahasiaannya.
Apabila Bapak/Ibu memiliki saran atau masukan untuk penelitian ini, dapat dituliskan pada kotak di
bawah ini :
Catatan:
Peneliti berharap Bapak/Ibu berkenan memeriksa kembali apakah masih ada jawaban yang
belum terisi.
Kuesioner yang belum terisi lengkaptidak dapat diolah,sehingga akan kehilangan masukan yang
sangat berharga dari partisipasi Anda dalam menyelesaikan penelitian ini.
L4 - 14
OLEH:
Riany Aldesty
1606844063
PROGRAM MAGISTER
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS INDONESIA
2017
Abstrak Penelitian
Pekerjaan pemeliharaan dan perawatan bangunan gedung memiliki banyak risiko. Hal ini karena belum adanya SMM (Sistem Manajemen
Mutu) yang baku. Tujuan penelitian ini adalah mengembangkan SMM pada pekerjaan pemeliharaan dan proses perencanaan pekerjaan
perawatan bangunan gedung pemerintah berbasis risiko. Penelitian ini menggunakan data primer dan sekunder yang didapatkan dari arsip
dan kuesioner. Metode penelitian menggunakan Qualitatif Risk Analysis untuk mengetahui risiko tertinggi, kemudian SMM
dikembangkannya dengan berbasis risiko melalui Analisis Respon Risiko. Pengembangan SMM pada proses pemeliharaan dan
pelaksanaan perawatan berbasis risiko dapat meningkatkan kinerja mutu bangunan Gedung Pemerintah.
Batasan Penelitian
1. Proses yang diteliti adalah proses pekerjaan pemeliharaan dan proses perencanaan pekerjaan perawatan bangunan Gedung Pemerintah.
2. Dokumen Sistem Manajemen Mutu (SMM) yang dikembangkan adalah dokumen terkait pekerjaan pemeliharaan dan perawatan
bangunan Gedung Pemerintah.
3. Sasaran mutu yang dimaksud dalam penelitian ini adalah tercapainya kesesuaian terhadap spesifikasi bangunan layak fungsi.
Tujuan Penelitian
1. Mengetahui skema bentuk organisasi pada pekerjaan pemeliharaan dan perencanaan perawatan bangunan di Gedung Pemerintah.
2. Mengetahui peran dan tanggung jawab stakeholder terkait pekerjaan pemeliharaan dan perencanaan perawatan bangunan di Gedung Pemerintah.
3. Mengetahui proses bisnis dalam pekerjaan pemeliharaan dan perencanaan perawatan bangunan di Gedung Pemerintah.
4. Mengidentifikasi aktivitas yang dilakukan pada pekerjaan pemeliharaan dan perencanaan perawatan bangunan di Gedung Pemerintah.
5. Mengidentifikasi input yang diperlukan dalam setiap aktivitas pada pekerjaan pemeliharaan dan perencanaan perawatan bangunan di Gedung
Pemerintah.
6. Mengidentifikasi keluaran yang harus dicapai dalam setiap aktivitas pada pekerjaan pemeliharaan dan perencanaan perawatan bangunan di Gedung
Pemerintah.
7. Mengetahui durasi yang dibutuhkan pada pekerjaan pemeliharaan dan perencanaan perawatan bangunan di Gedung Pemerintah.
8. Mengidentifikasi stakeholder yang bertanggung jawab pada setiap aktivitas pada pekerjaan pemeliharaan dan perencanaan perawatan bangunan di
Gedung Pemerintah.
9. Mengidentifikasi faktor risiko yang dapat mengakibatkan tidak tercapainya keluaran pada pekerjaan pemeliharaan dan perencanaan perawatan di
Gedung Pemerintah.
10. Menganalisa bagaimana mengembangkan alur komunikasi pada pekerjaan pemeliharaan dan perencanaan perawatan di Gedung Pemerintah.
11. Menganalisa cara mengembangkan Standar Operasional Prosedur pada pekerjaan pemeliharaan dan perencanaan perawatan di Gedung Pemerintah.
(SMM)
12. Menganalisa cara membuat instruksi kerja pada setiap aktivitas pekerjaan pemeliharaan dan perencanaan perawatan di Gedung Pemerintah.
13. Menganalisa cara membuat checklist pada setiap aktivitas pekerjaan pemeliharaan dan perencanaan perawatan di Gedung Pemerintah.
14. Menganalisa cara membuat rekaman mutu pada pekerjaan pemeliharaan dan perencanaan perawatan di Gedung Pemerintah.
15. Menganalisa cara mengembangkan Sistem Manajemen Mutu pada pekerjaan pemeliharaan dan perencanaan perawatan di Gedung Pemerintah
KerahasiaanInformasi
Seluruhinformasi yang Bapak/ Ibuberikandalampenelitianiniakandijaminkerahasiaannya
Terimakasih atas kesediaan Bapak/ Ibu untuk mengisi kuesioner ini. Semua informasi yang telah diberikan ini hanya akan digunakan
untukkepentingan penelitian saja dan dijamin kerahasiaannya.
Hormat saya,
Riany Aldesty
(...................................)
KUESIONER PENELITIAN
(RISIKO AKTIVITAS)
Pengumpulan data Tahap ini dimana para narasumber diminta untuk mengidentifikasi peristiwa risiko yang mungkin terjadi pada setiap
aktivitas dalam tahap pemeliharaan dan perencanaan pekerjaan perawatan bangunan gedung pemerintah. Dimana pakar dapat memberikan
persetujuannya terhadap peristiwa risiko yang telah dibuat. Narasumber dapat merevisi, mengurangi, maupun menambah variabel yang
ada.
Apakah Bapak/Ibu Setuju terhadap Peristiwa Risiko Yang Mungkin Terjadi Pada Tahap Pemeliharaan?
Usulan (
No Bisnis Proses dan Aktivitas Variabel Referensi Peristiwa Risiko Ya Tidak Jika Tidak Ket
)
A.TAHAP PEMELIHARAAN
Apakah Bapak/Ibu Setuju terhadap Peristiwa Risiko Yang Mungkin Terjadi Pada Tahap Pemeliharaan?
Usulan (
No Bisnis Proses dan Aktivitas Variabel Referensi Peristiwa Risiko Ya Tidak Jika Tidak Ket
)
X13 Wawancara Pengawasan kurang teliti
X1.4.1.3 Membuat laporan pekerjaan ke mk (pphp) X14 Wawancara Laporan tidak lengkap
X1.4.1 skala pekerjaan besar
Membuat laporan analisa (surat usulan, Salah perhitungan dalam
X1.4.2.1 X15 Wawancara
gambar, rab, foto) perencanaan
Pejabat mk tidak hadir
X1.4.2.2 Meninjau lokasi dengan mk X16 Wawancara saat peninjauan, sehingga
tertunda analisa pekerjaan
Tidak dapat disetujui
Berdiskusi dan menunggu tanggapan dari karena biaya besar,
X1.4.2.3 X17 Wawancara
MK sehingga berpotensi
merusak alat laiin dan k3
Pejabat tidak ditempat,
Mendapatkan surat tugas pekerjaan dari sehingga terjadi
X1.4.2.4 X18 Wawancara
MK keterlambatan memulai
pekerjaan
Salah menganalisa
X1.4.2.5 Melaksanakan pekerjaan X19 Wawancara
pekerjaan
Membuat Berita Acara Penyelesaian tidak ada ba, berpotensi
X1.4.2.6 X20 Wawancara
Pekerjaan menjadi temuan saat audit
Apakah Bapak/Ibu Setuju terhadap Peristiwa Risiko Yang Mungkin Terjadi Pada Tahap Pemeliharaan?
Usulan (
No Bisnis Proses dan Aktivitas Variabel Referensi Peristiwa Risiko Ya Tidak Jika Tidak Ket
)
Pembuat laporan tidak
X25 Wawancara
kompeten
Pejabat yang berwenang
X2.4 Membuat berita acara kerusakan (temuan) X26 Wawancara
tidak hadir
Membuat laporan analisa (surat usulan, Salah perhitungan dalam
X2.5 X27 Wawancara
gambar, rab, foto) menganalisa usulan
Pejabat mk tidak hadir
X2.6 Meninjau lokasi dengan mk X28 Wawancara saat peninjauan, sehingga
tertunda analisa pekerjaan
Tidak dapat disetujui
Berdiskusi dan menunggu tanggapan dari karena biaya besar,
X2.7 X29 Wawancara
MK sehingga berpotensi
merusak alat laiin dan k3
Pejabat tidak ditempat,
Mendapatkan surat tugas pekerjaan dari sehingga terjadi
X2.8 X30 Wawancara
MK keterlambatan memulai
pekerjaan
Salah menganalisa
X2.9 Melaksanakan pekerjaan X31 Wawancara
pekerjaan
Membuat Berita Acara Penyelesaian tidak ada ba, berpotensi
X2.10 X32 Wawancara
Pekerjaan menjadi temuan saat audit
Apakah Bapak/Ibu Setuju terhadap Peristiwa Risiko Yang Mungkin Terjadi Pada Tahap Pemeliharaan?
Usulan (
No Bisnis Proses dan Aktivitas Variabel Referensi Peristiwa Risiko Ya Tidak Jika Tidak Ket
)
Menerima laporan data kondisi peralatan Checklist tidak sesuai
X3.3 X35 Wawancara
dari principal kondisi lapangan
Pejabat yang berwenang
X3.4 Membuat berita acara kerusakan X36 Wawancara
tidak hadir
Menerima laporan usulan dari principal Laporan usulan tidak
X3.5 X37 Wawancara
(rencana, rab) lengkap
Membuat laporan analisa usulan (surat Salah perhitungan dalam
X3.6 X38 Wawancara
usulan, gambar, rab, foto) menganalisa usulan
X3.7 Mengajukan laporan usulan ke MK X39 Wawancara Laporan lambat ditanggapi
Pejabat mk tidak hadir
X3.8 Meninjau lokasi dengan MK X40 Wawancara saat peninjauan, sehingga
tertunda analisa pekerjaan
Tidak dapat disetujui
Berdiskusi dan menunggu tanggapan dari karena biaya besar,
X3.9 X41 Wawancara
MK sehingga berpotensi
merusak alat laiin dan k3
Pejabat tidak ditempat,
Mendapatkan surat tugas pekerjaan dari sehingga terjadi
X3.10 X42 Wawancara
MK keterlambatan memulai
pekerjaan
Salah menganalisa
X3.11 Memberikan surat tugas ke principal X43 Wawancara
pekerjaan
Melakukan monitoring pengawasan
X3.12 X44 Wawancara
pekerjaan Pengawasan tidak detail
tidak ada ba, berpotensi
X3.13 Berita acara penyelesaian pekerjaan X45 Wawancara
menjadi temuan saat audit
Apakah Bapak/Ibu Setuju terhadap Peristiwa Risiko Yang Mungkin Terjadi Pada Tahap Pemeliharaan?
Usulan (
No Bisnis Proses dan Aktivitas Variabel Referensi Peristiwa Risiko Ya Tidak Jika Tidak Ket
)
PEMELIHARAAN RUTIN BADAN PENGELOLAAN BARANG MILIK NEGARA
Pemeliharaan jadwal tidak diatur dengan
X4 X4.1 Membuat jadwal pemeliharaan X46 Wawancara
Rutin baik
keterlambatan pengajuan
X4.2 X47 Wawancara
Mengajukan usulan jadwal ke mk usulan jadwal
Mendiskusikan dan menunggu
X4.3 X48 Wawancara laporan lambat ditanggapi
persetujuan mk
Kurangnya jumlah dan
X4.4 Melaksanakan Pekerjaan X49 Wawancara
kesiapan sumber daya staf
pembuat laporan tidak
X4.5 Membuat laporan rencana realisasi X50 Wawancara
kompeten
Apakah Bapak/Ibu Setuju terhadap Peristiwa Risiko Yang Mungkin Terjadi Pada Tahap Perencanaan?
Usulan
No Bisnis Proses dan Aktivitas Variabel Referensi Peristiwa Risiko Ya Tidak ( Jika Ket
Tidak )
B. TAHAP PERENCANAAN
PERENCANAAN PERAWATAN GEDUNG PEMERINTAH
PERENCANAAN
ANGGARAN Membuat konsep penganggaran (
Usulan harga satuan yang
X5 PERAWATAN X5.1 RKAKL ) Rencana Kerja dan Anggaran X51 wawancara
meleset dari rencana
GEDUNG Kementrian Negara / Lembaga
PEMERINTAH
Pengajuan yang tidak
X5.2 pengajuan ke bagian perencanaan X52 wawancara
tepat
Terlambat masuk ke
X5.3 masuk ke banggar X53 wawancara
banggar
pengajuan ke pemerintah / kementrian pengajuan yang tidak
X5.4 X54 wawancara
keuangan tepat
pagu indikatif yang
X5.5 menerima pagu indikatif X55 wawancara
diberikan kurang
pembahasan anggaran
X5.6 mengadakan pembahasan anggaran X56 wawancara
yang kurang cermat
X5.7 menerima pagu definitif X57 wawancara pagu defiinit yang kurang
di tahun berjalan apabila ada perubahan
kebutuhan perbaikan yang berakibat perubahan anggaran yang
X5.8 X58 wawancara
pada perubahan angggaran, maka tidak sesuai
diajukan revisi anggaran
pagu masih belum
X5.9 pagu sudah bisa digunakan X59 wawancara
digunakan
PERENCANAAN PEMILIHAN JASA PERENCANAAN
X6 PERENCANAAN X6.1 Surat Perintah Tugas Perencanaan X60 Sharif , 2005 Job description yang
Apakah Bapak/Ibu Setuju terhadap Peristiwa Risiko Yang Mungkin Terjadi Pada Tahap Perencanaan?
Usulan
No Bisnis Proses dan Aktivitas Variabel Referensi Peristiwa Risiko Ya Tidak ( Jika Ket
Tidak )
SWAKELOLA tidak jelas
(Taghipou,
Seraj,
Hassani Dan
Kurangnya pengetahuan
X61 Sharareh,
staff
2015)( Xia
dan Chan ,
2012 )
Laporan survey
pendahuluan kurang
sesuai/ tidak lengkap ,
yang meliputi : 1.
gambaran awal kondisi
X6.2 Melakukan survey kerusakan X62 Tesis tiara
lapangan, 2. data sebagai
dasar penyusunan, 3.
Informasi dan masukan
untuk pematangan pola
pikir
( Tran dan
molenaar ,
2014) (
Adnan Kompleksitas lingkup
X63
bachik, proyek yang besar
supardi dan
mardani ,
2012)
Meminta validasi user atas validasi user yang kurang
X6.3 X64 wawancara
kerusakan tepat atas kerusakan
Apakah Bapak/Ibu Setuju terhadap Peristiwa Risiko Yang Mungkin Terjadi Pada Tahap Perencanaan?
Usulan
No Bisnis Proses dan Aktivitas Variabel Referensi Peristiwa Risiko Ya Tidak ( Jika Ket
Tidak )
(Taghipou,
Seraj,
Hassani Dan
Kurangnya pengetahuan
X6.4 Mengolah Data X65 Sharareh,
staff
2015)( Xia
dan Chan ,
2012 )
Taghipou,
Seraj,
Hassani Dan
Sharareh, Kurangnya jumlah dan
X66 2015) ( kesiapan sumber daya
Albuquerque, staf
Primo. Dan
Pereira, 2015
)
(Taghipou,
Seraj,
Hassani Dan
Kurangnya pengetahuan
X6.5 Merencanakan RAB X67 Sharareh,
staff
2015)( Xia
dan Chan ,
2012 )
Saqib,
Kesalahan perhitungan
X68 Farooqui dan
RAB yang sesuai TOR
Lodi 2008
Apakah Bapak/Ibu Setuju terhadap Peristiwa Risiko Yang Mungkin Terjadi Pada Tahap Perencanaan?
Usulan
No Bisnis Proses dan Aktivitas Variabel Referensi Peristiwa Risiko Ya Tidak ( Jika Ket
Tidak )
Taghipou,
Seraj,
Hassani Dan
Sharareh, Kurangnya jumlah dan
X69 2015) ( kesiapan sumber daya
Albuquerque, staf
Primo. Dan
Pereira, 2015
)
( Tran dan
molenaar ,
2014) (
Adnan Kompleksitas lingkup
X70
bachik, proyek yang besar
supardi dan
mardani ,
2012)
(Taghipou,
Seraj,
Hassani Dan
Kurangnya pengetahuan
X6.6 Mengestimasi harga satuan pasar X71 Sharareh,
staff
2015)( Xia
dan Chan ,
2012 )
Taghipou,
Seraj, Kurangnya jumlah dan
X72 Hassani Dan kesiapan sumber daya
Sharareh, staf
2015) (
Apakah Bapak/Ibu Setuju terhadap Peristiwa Risiko Yang Mungkin Terjadi Pada Tahap Perencanaan?
Usulan
No Bisnis Proses dan Aktivitas Variabel Referensi Peristiwa Risiko Ya Tidak ( Jika Ket
Tidak )
Albuquerque,
Primo. Dan
Pereira, 2015
)
( Tran dan
molenaar ,
2014) (
Adnan Kompleksitas lingkup
X73
bachik, proyek yang besar
supardi dan
mardani ,
2012)
Taghipou,
Seraj,
Hassani Dan
Sharareh, Kurangnya jumlah dan
Membuat Gambar Perencanaan
X6.7 X74 2015) ( kesiapan sumber daya
perawatan
Albuquerque, staf
Primo. Dan
Pereira, 2015
)
( Tran dan
molenaar ,
2014) (
Kompleksitas lingkup
X75 Adnan
proyek yang besar
bachik,
supardi dan
mardani ,
Apakah Bapak/Ibu Setuju terhadap Peristiwa Risiko Yang Mungkin Terjadi Pada Tahap Perencanaan?
Usulan
No Bisnis Proses dan Aktivitas Variabel Referensi Peristiwa Risiko Ya Tidak ( Jika Ket
Tidak )
2012)
Taghipou,
Seraj,
Hassani Dan
Sharareh, Kurangnya jumlah dan
X6.8 Membuat RKS X76 2015) ( kesiapan sumber daya
Albuquerque, staf
Primo. Dan
Pereira, 2015
)
( Tran dan
molenaar ,
2014) (
Adnan Kompleksitas lingkup
X77
bachik, proyek yang besar
supardi dan
mardani ,
2012)
Taghipou,
Seraj,
Hassani Dan Kurangnya jumlah dan
X6.9 Mengitung Volume Pekerjaan X78 Sharareh, kesiapan sumber daya
2015) ( staf
Albuquerque,
Primo. Dan
Apakah Bapak/Ibu Setuju terhadap Peristiwa Risiko Yang Mungkin Terjadi Pada Tahap Perencanaan?
Usulan
No Bisnis Proses dan Aktivitas Variabel Referensi Peristiwa Risiko Ya Tidak ( Jika Ket
Tidak )
Pereira, 2015
)
( Tran dan
molenaar ,
2014) (
Adnan Kompleksitas lingkup
X79
bachik, proyek yang besar
supardi dan
mardani ,
2012)
Taghipou,
Seraj,
Hassani Dan
Sharareh, Kurangnya jumlah dan
Membandingkan harga satuan
X6.10 X80 2015) ( kesiapan sumber daya
pasar ( 3 harga )
Albuquerque, staf
Primo. Dan
Pereira, 2015
)
Kurangnya komunikasi
Memvalidasi RAB, Gambar dan ( Sharif,
X6.11 X81 antara pimpinan dan
RKS 2005 )
karyawan
( Tran dan
molenaar , Kompleksitas lingkup
X82
2014) ( proyek yang besar
Adnan
Apakah Bapak/Ibu Setuju terhadap Peristiwa Risiko Yang Mungkin Terjadi Pada Tahap Perencanaan?
Usulan
No Bisnis Proses dan Aktivitas Variabel Referensi Peristiwa Risiko Ya Tidak ( Jika Ket
Tidak )
bachik,
supardi dan
mardani ,
2012)
Saqib,
Kesalahan perhitungan
X83 Farooqui dan
RAB yang sesuai TOR
Lodi 2008
Taghipou,
Seraj,
Hassani Dan
Sharareh, Kurangnya jumlah dan
Pemeriksaan hasil proses
X6.12 X84 2015) ( kesiapan sumber daya
perencanaan/perancangan teknis
Albuquerque, staf
Primo. Dan
Pereira, 2015
)
Tidak adanya pedoman
Wawancara
penilaian dalam
Ka bid
X85 Pemeriksaan hasil proses
Bidang
perencanaan/perancangan
Perawatan
teknis
Saqib,
Kesalahan perhitungan
X86 Farooqui dan
RAB yang sesuai TOR
Lodi 2008
(
Albuquerque, Kurangnya kontrol
X87
Primo. Dan kinerja staff
Pereira, 2015
Apakah Bapak/Ibu Setuju terhadap Peristiwa Risiko Yang Mungkin Terjadi Pada Tahap Perencanaan?
Usulan
No Bisnis Proses dan Aktivitas Variabel Referensi Peristiwa Risiko Ya Tidak ( Jika Ket
Tidak )
)
PERENCANAAN
PEMILIHAN JASA
X7 KONSULTASI X7.1 Membuat KAK X88 wawancara KAK tidak sesuai
PENGADAAN
LANGSUNG
Membuat Draft Rancangan Draft Rancangan kontrak
X7.2 X89 wawancara
Kontrak tidak sesuai
RAB tidak di cek secara
X7.3 Mengecek RAB X90 wawancara
tepat
HPS tidak di cek dengan
X7.4 Membuat HPS X91 wawancara
baik
Membuat SPT ke pejabat Surat tidak terkirim tepat
X7.5 X92 wawancara
pengadaan waktu
Dokumen masih banyak
yg belum sesuai dengan
X7.6 Menyerahkan dokumen pengadaan X93 wawancara
permintaan pejabat
pengadaan
PERENCANAAN
PEMILIHAN JASA
X8 X8.1 Membuat KAK X94 wawancara KAK tidak sesuai
KONSULTASI SELEKSI
SEDERHANA
Membuat Draft Rancangan Draft Rancangan kontrak
X8.2 X95 wawancara
Kontrak tidak sesuai
RAB tidak di cek secara
X8.3 Mengecek RAB X96 wawancara
tepat
X8.4 Membuat HPS X97 wawancara HPS tidak di cek dengan
Apakah Bapak/Ibu Setuju terhadap Peristiwa Risiko Yang Mungkin Terjadi Pada Tahap Perencanaan?
Usulan
No Bisnis Proses dan Aktivitas Variabel Referensi Peristiwa Risiko Ya Tidak ( Jika Ket
Tidak )
baik
Permohonan Rencana Umum Surat tidak terkirim tepat
X8.5 X98 wawancara
Pengadaan ke ULP waktu
Surat Undangan tidak
X8.6 Membuat Surat Undangan RUP X99 wawancara
terkirim tepat waktu
Pembahasan KAK tidak
dihadiri oleh semua
Pelaksanaan RUP ( Membahas
X8.7 X100 wawancara peserta sehingga masih
KAK )
menunggu kesepakatan
bersama
Surat Undangan Rencana Surat tidak terkirim tepat
X8.8 X101 wawancara
Pelaksanaan Pengadaan ( RPP ) waktu
Pembahasan Rancangan
Kontrak dan HPS tidak
Pelaksanaan RPP ( Membahas dihadiri oleh semua
X8.9 X102 wawancara
rancangan kontrak dan HPS peserta sehingga masih
menunggu kesepakatan
bersama
Surat tidak terkirim tepat
X8.10 Permohonan Lelang ke ULP X103 wawancara
waktu
Memberikan Dokumen Lelang Ke Dokumen masih banyak
X8.11 X104 wawancara
ULP yg belum sesuai
PERENCANAAN
PEMILIHAN JASA
X9 X9.1 Membuat KAK X105 wawancara KAK tidak sesuai
KONSULTASI SELEKSI
UMUM
Membuat Draft Rancangan Draft Rancangan kontrak
X9.2 X106 wawancara
Kontrak tidak sesuai
Apakah Bapak/Ibu Setuju terhadap Peristiwa Risiko Yang Mungkin Terjadi Pada Tahap Perencanaan?
Usulan
No Bisnis Proses dan Aktivitas Variabel Referensi Peristiwa Risiko Ya Tidak ( Jika Ket
Tidak )
RAB , tidak di cek secara
X9.3 Mengencek RAB X107 wawancara
tepat
HPS tidak di cek dengan
X9.4 Membuat HPS X108 wawancara
baik
Permohonan Rencana Umum Surat tidak terkirim tepat
X9.5 X109 wawancara
Pengadaan ke ULP waktu
Surat Undangan tidak
X9.6 Membuat Surat Undangan RUP X110 wawancara
terkirim tepat waktu
Pembahasan KAK tidak
dihadiri oleh semua
Pelaksanaan RUP ( Membahas
X9.7 X111 wawancara peserta sehingga masih
KAK )
menunggu kesepakatan
bersama
Surat Undangan Rencana Surat tidak terkirim tepat
X9.8 X112 wawancara
Pelaksanaan Pengadaan waktu
Pembahasan Rancangan
Kontrak dan HPS tidak
Pelaksanaan RPP ( Membahas dihadiri oleh semua
X9.9 X113 wawancara
rancangan kontrak dan HPS peserta sehingga masih
menunggu kesepakatan
bersama
Surat tidak terkirim tepat
X9.10 Permohonan Lelang ke ULP X114 wawancara
waktu
Memberikan Dokumen Lelang Ke Dokumen masih banyak
X9.11 X115 wawancara
ULP yg belum sesuai
Terimakasih atas kesediaan Bapak/ Ibu untuk mengisi kuesioner ini. Semua informasi yang telah diberikan ini hanya akan digunakan untuk
kepentingan penelitian saja dan dijamin kerahasiaannya.
Apabila Bapak/Ibu memiliki saran atau masukan untuk penelitian ini, dapat dituliskan pada kotak di bawah ini :
Catatan:
Peneliti berharap Bapak/Ibu berkenan memeriksa kembali apakah masih ada jawaban yang belum terisi.
Kuesioner yang belum terisi lengkaptidak dapat diolah,sehingga akan kehilangan masukan yang sangat berharga dari partisipasi Anda
dalam menyelesaikan penelitian ini.
OLEH:
RIANY ALDESTY
1606844063
PROGRAM MAGISTER
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS INDONESIA
2017
Abstrak Penelitian
Pekerjaan pemeliharaan dan perawatan bangunan gedung memiliki banyak risiko. Hal ini karena belum
adanya SMM (Sistem Manajemen Mutu) yang baku. Tujuan penelitian ini adalah mengembangkan SMM
pada pekerjaan pemeliharaan dan proses perencanaan pekerjaan perawatan bangunan gedung pemerintah
berbasis risiko. Penelitian ini menggunakan data primer dan sekunder yang didapatkan dari arsip dan
kuesioner. Metode penelitian menggunakan Qualitatif Risk Analysis untuk mengetahui risiko tertinggi,
kemudian SMM dikembangkannya dengan berbasis risiko melalui Analisis Respon Risiko. Pengembangan
SMM pada proses pemeliharaan dan pelaksanaan perawatan berbasis risiko dapat meningkatkan kinerja
mutu bangunan Gedung Pemerintah.
Batasan Penelitian
1. Proses yang diteliti adalah proses pekerjaan pemeliharaan dan proses perencanaan pekerjaan perawatan
bangunan Gedung Pemerintah.
2. Dokumen Sistem Manajemen Mutu (SMM) yang dikembangkan adalah dokumen terkait pekerjaan
pemeliharaan dan perawatan bangunan Gedung Pemerintah.
3. Sasaran mutu yang dimaksud dalam penelitian ini adalah tercapainya kesesuaian terhadap spesifikasi
bangunan layak fungsi.
Tujuan Penelitian
1. Mengetahui skema bentuk organisasi pada pekerjaan pemeliharaan dan perencanaan perawatan bangunan
di Gedung Pemerintah.
2. Mengetahui peran dan tanggung jawab stakeholder terkait pekerjaan pemeliharaan dan perencanaan
perawatan bangunan di Gedung Pemerintah.
3. Mengetahui proses bisnis dalam pekerjaan pemeliharaan dan perencanaan perawatan bangunan di Gedung
Pemerintah.
4. Mengidentifikasi aktivitas yang dilakukan pada pekerjaan pemeliharaan dan perencanaan perawatan
bangunan di Gedung Pemerintah.
5. Mengidentifikasi input yang diperlukan dalam setiap aktivitas pada pekerjaan pemeliharaan dan
perencanaan perawatan bangunan di Gedung Pemerintah.
6. Mengidentifikasi keluaran yang harus dicapai dalam setiap aktivitas pada pekerjaan pemeliharaan dan
perencanaan perawatan bangunan di Gedung Pemerintah.
7. Mengetahui durasi yang dibutuhkan pada pekerjaan pemeliharaan dan perencanaan perawatan bangunan
di Gedung Pemerintah.
8. Mengidentifikasi stakeholder yang bertanggung jawab pada setiap aktivitas pada pekerjaan pemeliharaan
dan perencanaan perawatan bangunan di Gedung Pemerintah.
9. Mengidentifikasi faktor risiko yang dapat mengakibatkan tidak tercapainya keluaran pada pekerjaan
pemeliharaan dan perencanaan perawatan di Gedung Pemerintah.
10. Menganalisa bagaimana mengembangkan alur komunikasi pada pekerjaan pemeliharaan dan perencanaan
perawatan di Gedung Pemerintah.
11. Menganalisa cara mengembangkan Standar Operasional Prosedur pada pekerjaan pemeliharaan dan
perencanaan perawatan di Gedung Pemerintah.
(SMM)
12. Menganalisa cara membuat instruksi kerja pada setiap aktivitas pekerjaan pemeliharaan dan perencanaan
perawatan di Gedung Pemerintah.
13. Menganalisa cara membuat checklist pada setiap aktivitas pekerjaan pemeliharaan dan perencanaan
perawatan di Gedung Pemerintah.
14. Menganalisa cara membuat rekaman mutu pada pekerjaan pemeliharaan dan perencanaan perawatan di
Gedung Pemerintah.
15. Menganalisa cara mengembangkan Sistem Manajemen Mutu pada pekerjaan pemeliharaan dan
perencanaan perawatan di Gedung Pemerintah
L6 - 2
Kerahasiaan Informasi
Seluruh informasi yang Bapak/ Ibu berikan dalam penelitian ini akan dijamin kerahasiaannya
Terimakasih atas kesediaan Bapak/ Ibu untuk mengisi kuesioner ini. Semua informasi yang telah diberikan ini hanya
akan digunakan untukkepentingan penelitian saja dan dijamin kerahasiaannya.
Hormat saya,
Riany Aldesty
(...................................)
L6 - 3
KUESIONER PENELITIAN
(PILOT SURVEI RISIKO)
Pengumpulan data Tahap ini dimana para narasumber diminta tanggapannya mengenai peristiwa
risiko, apakah faktor/peristiwa risiko tersebut mudah dipahami. Apabila belum, maka akan
dilakukan revisi berupa perubahan, penambahan, maupun pengurangan.
L6 - 4
L6 - 7
L6 - 8
Terimakasih atas kesediaan Bapak/ Ibu untuk mengisi kuesioner ini. Semua informasi yang telah
diberikan ini hanya akan digunakan untuk kepentingan penelitian saja dan dijamin kerahasiaannya.
Apabila Bapak/Ibu memiliki saran atau masukan untuk penelitian ini, dapat dituliskan pada kotak di
bawah ini :
Catatan:
Peneliti berharap Bapak/Ibu berkenan memeriksa kembali apakah masih ada jawaban yang
belum terisi.
Kuesioner yang belum terisi lengkaptidak dapat diolah,sehingga akan kehilangan masukan yang
sangat berharga dari partisipasi Anda dalam menyelesaikan penelitian ini.
L6 - 9
OLEH:
RIANY ALDESTY
1606844063
PROGRAM MAGISTER
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS INDONESIA
2017
Abstrak Penelitian
Pekerjaan pemeliharaan dan perawatan bangunan gedung memiliki banyak risiko. Hal ini karena belum
adanya SMM (Sistem Manajemen Mutu) yang baku. Tujuan penelitian ini adalah mengembangkan SMM
pada pekerjaan pemeliharaan dan proses perencanaan pekerjaan perawatan bangunan gedung pemerintah
berbasis risiko. Penelitian ini menggunakan data primer dan sekunder yang didapatkan dari arsip dan
kuesioner. Metode penelitian menggunakan Qualitatif Risk Analysis untuk mengetahui risiko tertinggi,
kemudian SMM dikembangkannya dengan berbasis risiko melalui Analisis Respon Risiko. Pengembangan
SMM pada proses pemeliharaan dan pelaksanaan perawatan berbasis risiko dapat meningkatkan kinerja
mutu bangunan Gedung Pemerintah.
Batasan Penelitian
1. Proses yang diteliti adalah proses pekerjaan pemeliharaan dan proses perencanaan pekerjaan perawatan
bangunan Gedung Pemerintah.
2. Dokumen Sistem Manajemen Mutu (SMM) yang dikembangkan adalah dokumen terkait pekerjaan
pemeliharaan dan perawatan bangunan Gedung Pemerintah.
3. Sasaran mutu yang dimaksud dalam penelitian ini adalah tercapainya kesesuaian terhadap spesifikasi
bangunan layak fungsi.
Tujuan Penelitian
1. Mengetahui skema bentuk organisasi pada pekerjaan pemeliharaan dan perencanaan perawatan bangunan
di Gedung Pemerintah.
2. Mengetahui peran dan tanggung jawab stakeholder terkait pekerjaan pemeliharaan dan perencanaan
perawatan bangunan di Gedung Pemerintah.
3. Mengetahui proses bisnis dalam pekerjaan pemeliharaan dan perencanaan perawatan bangunan di Gedung
Pemerintah.
4. Mengidentifikasi aktivitas yang dilakukan pada pekerjaan pemeliharaan dan perencanaan perawatan
bangunan di Gedung Pemerintah.
5. Mengidentifikasi input yang diperlukan dalam setiap aktivitas pada pekerjaan pemeliharaan dan
perencanaan perawatan bangunan di Gedung Pemerintah.
6. Mengidentifikasi keluaran yang harus dicapai dalam setiap aktivitas pada pekerjaan pemeliharaan dan
perencanaan perawatan bangunan di Gedung Pemerintah.
7. Mengetahui durasi yang dibutuhkan pada pekerjaan pemeliharaan dan perencanaan perawatan bangunan
di Gedung Pemerintah.
8. Mengidentifikasi stakeholder yang bertanggung jawab pada setiap aktivitas pada pekerjaan pemeliharaan
dan perencanaan perawatan bangunan di Gedung Pemerintah.
9. Mengidentifikasi faktor risiko yang dapat mengakibatkan tidak tercapainya keluaran pada pekerjaan
pemeliharaan dan perencanaan perawatan di Gedung Pemerintah.
10. Menganalisa bagaimana mengembangkan alur komunikasi pada pekerjaan pemeliharaan dan perencanaan
perawatan di Gedung Pemerintah.
11. Menganalisa cara mengembangkan Standar Operasional Prosedur pada pekerjaan pemeliharaan dan
perencanaan perawatan di Gedung Pemerintah.
(SMM)
12. Menganalisa cara membuat instruksi kerja pada setiap aktivitas pekerjaan pemeliharaan dan perencanaan
perawatan di Gedung Pemerintah.
13. Menganalisa cara membuat checklist pada setiap aktivitas pekerjaan pemeliharaan dan perencanaan
perawatan di Gedung Pemerintah.
14. Menganalisa cara membuat rekaman mutu pada pekerjaan pemeliharaan dan perencanaan perawatan di
Gedung Pemerintah.
15. Menganalisa cara mengembangkan Sistem Manajemen Mutu pada pekerjaan pemeliharaan dan
perencanaan perawatan di Gedung Pemerintah
L7 - 2
Kerahasiaan Informasi
Seluruh informasi yang Bapak/ Ibu berikan dalam penelitian ini akan dijamin kerahasiaannya
Terimakasih atas kesediaan Bapak/ Ibu untuk mengisi kuesioner ini. Semua informasi yang telah diberikan ini hanya
akan digunakan untukkepentingan penelitian saja dan dijamin kerahasiaannya.
Hormat saya,
Riany Aldesty
(...................................)
L7 - 3
KUESIONER PENELITIAN
(PERINGKAT RISIKO)
Pengumpulan data Tahap ini dimana para narasumber /responden diminta tanggapannya terhadap
penilaian risiko pada setiap aktivitas pemeliharaan dan perawatan bangunan gedung. Pada tahap ini
responden akan menentukan skala probabilitas dan dampak dari setiap faktor/peristiwa risiko.
Berikut skala pengukuran yang digunakan untuk menilai rating pengukuran frekuensi dan rating
dampak dari masing-masing variabel
1. Skala Pengukuran Frekuensi Risiko
Skala Penilaian Keterangan
1 Tidak Pernah Sangat jarang terjadi, hanya pada kondisi tertentu, tidak pernah
2 Jarang Kadang terjadi terjadi pada kondisi tertentu
3 Kadang-kadang Terjadi pada setiap kondisi
4 Sering Sering terjadi pada setiap kondisi
5 Selalu Selalu terjadi pada setiap kondisi
L7 - 4
I.TAHAP PEMELIHARAAN
A. PEMELIHARAAN BANGUNAN GEDUNG SEWAKTU-WAKTU (EMERGENCY)
X1 Work Order
Menentuan skala
X1.4 X9 Salah perhitungan / analisa pekerjaan ༃ ༄༅ ༆ ༇ ༃ ༄ ༅ ༆ ༇
pekerjaan
X1.4.1 Skala pekerjaan kecil
Melakukan eksekusi
X1.4.1. langsung apabila ada di
1
X10 Stok material tidak ada ༃ ༄༅ ༆ ༇ ༃ ༄ ༅ ༆ ༇
daftar material
consumable (prosam)
X11 Jumlah pekerja kurang ༃ ༄༅ ༆ ༇ ༃ ༄ ༅ ༆ ༇
X1.4.1.
2 Melaksanakan pekerjaan X12 Pekerja kurang kompeten ༃ ༄༅ ༆ ༇ ༃ ༄ ༅ ༆ ༇
Membuat laporan
X1.4.1.
3 pekerjaan ke pemberi X14 Laporan tidak lengkap ༃ ༄༅ ༆ ༇ ༃ ༄ ༅ ༆ ༇
tugas (pphp)
X1.4.1 Skala Pekerjaan Besar
Membuat laporan analisa
X1.4.2.
1 (surat usulan, gambar, X15 Salah perhitungan dalam perencanaan ༃ ༄༅ ༆ ༇ ༃ ༄ ༅ ༆ ༇
rab, foto)
Pejabat pemberi tugas tidak hadir saat
X1.4.2. Meninjau lokasi dengan
2 X16 peninjauan, sehingga tertunda analisa ༃ ༄༅ ༆ ༇ ༃ ༄ ༅ ༆ ༇
pemberi tugas
pekerjaan
Berdiskusi dan Tidak dapat disetujui karena biaya
X1.4.2.
3 menunggu tanggapan X17 besar, sehingga berpotensi merusak ༃ ༄༅ ༆ ༇ ༃ ༄ ༅ ༆ ༇
dari pemberi tugas alat lain dan k3
Mendapatkan surat tugas Pejabat tidak ditempat, sehingga
X1.4.2.
4 pekerjaan dari pemberi X18 terjadi keterlambatan memulai ༃ ༄༅ ༆ ༇ ༃ ༄ ༅ ༆ ༇
tugas pekerjaan
X1.4.2.
5 Melaksanakan pekerjaan X19 Salah menganalisa pekerjaan ༃ ༄༅ ༆ ༇ ༃ ༄ ༅ ༆ ༇
X2 Inspeksi
L7 - 5
Membuat jadwal
X2.1 X20 Pembuat jadwal tidak kompeten ༃ ༄༅ ༆ ༇ ༃ ༄ ༅ ༆ ༇
preventive maintenance
Membuat checklist Format tidak menyeluruh dan tidak
X2.2 X21 ༃ ༄༅ ༆ ༇ ༃ ༄ ༅ ༆ ༇
kondisi peralatan detail
X22 Laporan tidak lengkap ༃ ༄༅ ༆ ༇ ༃ ༄ ༅ ༆ ༇
Melaporkan data kondisi
X2.3 X23 Laporan mengada-ada ༃ ༄༅ ༆ ༇ ༃ ༄ ༅ ༆ ༇
peralatan
X24 Pembuat laporan tidak kompeten ༃ ༄༅ ༆ ༇ ༃ ༄ ༅ ༆ ༇
Membuat berita acara
X2.4 X25 Pejabat yang berwenang tidak hadir ༃ ༄༅ ༆ ༇ ༃ ༄ ༅ ༆ ༇
kerusakan (temuan)
Membuat laporan analisa
Salah perhitungan dalam menganalisa
X2.5 (surat usulan, gambar, X26 ༃ ༄༅ ༆ ༇ ༃ ༄ ༅ ༆ ༇
usulan
rab, foto)
Meninjau lokasi dengan Pejabat mk tidak hadir saat peninjauan,
X2.6 X27 ༃ ༄༅ ༆ ༇ ༃ ༄ ༅ ༆ ༇
pemberi tugas sehingga tertunda analisa pekerjaan
Berdiskusi dan Tidak dapat disetujui karena biaya
X2.7 menunggu tanggapan X28 besar, sehingga berpotensi merusak ༃ ༄༅ ༆ ༇ ༃ ༄ ༅ ༆ ༇
dari pemberi tugas alat lain dan k3
Mendapatkan surat tugas Pejabat tidak ditempat, sehingga
X2.8 pekerjaan dari pemberi X29 terjadi keterlambatan memulai ༃ ༄༅ ༆ ༇ ༃ ༄ ༅ ༆ ༇
tugas pekerjaan
X2.9 Melaksanakan pekerjaan X30 Salah menganalisa pekerjaan ༃ ༄༅ ༆ ༇ ༃ ༄ ༅ ༆ ༇
Membuat Berita Acara Tidak ada ba, berpotensi menjadi
X2.10 X31 ༃ ༄༅ ༆ ༇ ༃ ༄ ༅ ༆ ༇
Penyelesaian Pekerjaan temuan saat audit
X3 Overhaul
Membuat jadwal
preventive maintenance
X3.1 X32 Pembuat jadwal tidak kompeten ༃ ༄༅ ༆ ༇ ༃ ༄ ༅ ༆ ༇
yang dilakukan principal
(pemegang merk)
Menerima hasil checklist Format tidak lengkap, tidak
X3.2 X33 ༃ ༄༅ ༆ ༇ ༃ ༄ ༅ ༆ ༇
kondisi peralatan menyeluruh
Menerima laporan data
Checklist tidak sesuai kondisi
X3.3 kondisi peralatan dari X34 ༃ ༄༅ ༆ ༇ ༃ ༄ ༅ ༆ ༇
lapangan
principal
Membuat berita acara
X3.4 X35 Pejabat yang berwenang tidak hadir ༃ ༄༅ ༆ ༇ ༃ ༄ ༅ ༆ ༇
kerusakan
Menerima laporan
X3.5 usulan dari principal X36 Laporan usulan tidak lengkap ༃ ༄༅ ༆ ༇ ༃ ༄ ༅ ༆ ༇
(rencana, rab)
Membuat laporan analisa
Salah perhitungan dalam menganalisa
X3.6 usulan (surat usulan, X37 ༃ ༄༅ ༆ ༇ ༃ ༄ ༅ ༆ ༇
usulan
gambar, rab, foto)
Mengajukan laporan
X3.7 X38 Laporan lambat ditanggapi ༃ ༄༅ ༆ ༇ ༃ ༄ ༅ ༆ ༇
usulan ke pemberi tugas
Meninjau lokasi dengan Pejabat mk tidak hadir saat peninjauan,
X3.8 X39 ༃ ༄༅ ༆ ༇ ༃ ༄ ༅ ༆ ༇
pemberi tugas sehingga tertunda analisa pekerjaan
Berdiskusi dan Tidak dapat disetujui karena biaya
X3.9 menunggu tanggapan X40 besar, sehingga berpotensi merusak ༃ ༄༅ ༆ ༇ ༃ ༄ ༅ ༆ ༇
dari pemberi tugas alat laiin dan k3
Mendapatkan surat tugas Pejabat tidak ditempat, sehingga
X3.10 pekerjaan dari pemberi X41 terjadi keterlambatan memulai ༃ ༄༅ ༆ ༇ ༃ ༄ ༅ ༆ ༇
tugas pekerjaan
Memberikan surat tugas
X3.11 X42 Salah menganalisa pekerjaan ༃ ༄༅ ༆ ༇ ༃ ༄ ༅ ༆ ༇
ke principal
Melakukan monitoring
X3.12 X43 Pengawasan tidak detail ༃ ༄༅ ༆ ༇ ༃ ༄ ༅ ༆ ༇
pengawasan pekerjaan
L7 - 6
X4 PemeliharaanRutin
Membuat jadwal
X4.1 X45 Jadwal tidak diatur dengan baik ༃ ༄༅ ༆ ༇ ༃ ༄ ༅ ༆ ༇
pemeliharaan
Mengajukan usulan X46 Keterlambatan pengajuan usulan
X4.2 ༃ ༄༅ ༆ ༇ ༃ ༄ ༅ ༆ ༇
jadwal ke pemberi tugas jadwal
Mendiskusikan dan
X4.3 menunggu persetujuan X47 Laporan lambat ditanggapi ༃ ༄༅ ༆ ༇ ༃ ༄ ༅ ༆ ༇
pemberi tugas
Kurangnya jumlah dan kesiapan
X4.4 Melaksanakan Pekerjaan X48 ༃ ༄༅ ༆ ༇ ༃ ༄ ༅ ༆ ༇
sumber daya staf
Membuat laporan
X4.5 X49 Pembuat laporan tidak kompeten ༃ ༄༅ ༆ ༇ ༃ ༄ ༅ ༆ ༇
rencana realisasi
II. TAHAP PERENCANAAN
A. PEMELIHARAAN BANGUNAN GEDUNG SEWAKTU WAKTU (EMERGENCY)
X5 PERENCANAAN ANGGARAN PERAWATAN GEDUNG PEMERINTAH
Membuat konsep
penganggaran (RKAKL)
Usulan harga satuan yang meleset dari
1 Rencana Kerja dan X50 ༃ ༄༅ ༆ ༇ ༃ ༄ ༅ ༆ ༇
rencana
Anggaran Kementrian
Negara / Lembaga
Pengajuan ke bagian
2 X51 Pengajuan yang tidak tepat ༃ ༄༅ ༆ ༇ ༃ ༄ ༅ ༆ ༇
perencanaan
3 Masuk ke banggar X52 Terlambat masuk ke banggar ༃ ༄༅ ༆ ༇ ༃ ༄ ༅ ༆ ༇
L7 - 7
L7 - 8
L7 - 9
L7 - 10
Terimakasih atas kesediaan Bapak/ Ibu untuk mengisi kuesioner ini. Semua informasi yang telah
diberikan ini hanya akan digunakan untuk kepentingan penelitian saja dan dijamin kerahasiaannya.
Apabila Bapak/Ibu memiliki saran atau masukan untuk penelitian ini, dapat dituliskan pada kotak di
bawah ini :
Catatan:
Peneliti berharap Bapak/Ibu berkenan memeriksa kembali apakah masih ada jawaban yang
belum terisi.
Kuesioner yang belum terisi lengkaptidak dapat diolah,sehingga akan kehilangan masukan yang
sangat berharga dari partisipasi Anda dalam menyelesaikan penelitian ini.
L7 - 11
OLEH:
RIANY ALDESTY
1606844063
PROGRAM MAGISTER
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS INDONESIA
2017
Abstrak Penelitian
Pekerjaan pemeliharaan dan perawatan bangunan gedung memiliki banyak risiko. Hal ini karena belum
adanya SMM (Sistem Manajemen Mutu) yang baku. Tujuan penelitian ini adalah mengembangkan SMM
pada pekerjaan pemeliharaan dan proses perencanaan pekerjaan perawatan bangunan gedung pemerintah
berbasis risiko. Penelitian ini menggunakan data primer dan sekunder yang didapatkan dari arsip dan
kuesioner. Metode penelitian menggunakan Qualitatif Risk Analysis untuk mengetahui risiko tertinggi,
kemudian SMM dikembangkannya dengan berbasis risiko melalui Analisis Respon Risiko. Pengembangan
SMM pada proses pemeliharaan dan pelaksanaan perawatan berbasis risiko dapat meningkatkan kinerja
mutu bangunan Gedung Pemerintah.
Batasan Penelitian
1. Proses yang diteliti adalah proses pekerjaan pemeliharaan dan proses perencanaan pekerjaan perawatan
bangunan Gedung Pemerintah.
2. Dokumen Sistem Manajemen Mutu (SMM) yang dikembangkan adalah dokumen terkait pekerjaan
pemeliharaan dan perawatan bangunan Gedung Pemerintah.
3. Sasaran mutu yang dimaksud dalam penelitian ini adalah tercapainya kesesuaian terhadap spesifikasi
bangunan layak fungsi.
Tujuan Penelitian
1. Mengetahui skema bentuk organisasi pada pekerjaan pemeliharaan dan perencanaan perawatan bangunan
di Gedung Pemerintah.
2. Mengetahui peran dan tanggung jawab stakeholder terkait pekerjaan pemeliharaan dan perencanaan
perawatan bangunan di Gedung Pemerintah.
3. Mengetahui proses bisnis dalam pekerjaan pemeliharaan dan perencanaan perawatan bangunan di Gedung
Pemerintah.
4. Mengidentifikasi aktivitas yang dilakukan pada pekerjaan pemeliharaan dan perencanaan perawatan
bangunan di Gedung Pemerintah.
5. Mengidentifikasi input yang diperlukan dalam setiap aktivitas pada pekerjaan pemeliharaan dan
perencanaan perawatan bangunan di Gedung Pemerintah.
6. Mengidentifikasi keluaran yang harus dicapai dalam setiap aktivitas pada pekerjaan pemeliharaan dan
perencanaan perawatan bangunan di Gedung Pemerintah.
7. Mengetahui durasi yang dibutuhkan pada pekerjaan pemeliharaan dan perencanaan perawatan bangunan
di Gedung Pemerintah.
8. Mengidentifikasi stakeholder yang bertanggung jawab pada setiap aktivitas pada pekerjaan pemeliharaan
dan perencanaan perawatan bangunan di Gedung Pemerintah.
9. Mengidentifikasi faktor risiko yang dapat mengakibatkan tidak tercapainya keluaran pada pekerjaan
pemeliharaan dan perencanaan perawatan di Gedung Pemerintah.
10. Menganalisa bagaimana mengembangkan alur komunikasi pada pekerjaan pemeliharaan dan perencanaan
perawatan di Gedung Pemerintah.
11. Menganalisa cara mengembangkan Standar Operasional Prosedur pada pekerjaan pemeliharaan dan
perencanaan perawatan di Gedung Pemerintah.
(SMM)
12. Menganalisa cara membuat instruksi kerja pada setiap aktivitas pekerjaan pemeliharaan dan perencanaan
perawatan di Gedung Pemerintah.
13. Menganalisa cara membuat checklist pada setiap aktivitas pekerjaan pemeliharaan dan perencanaan
perawatan di Gedung Pemerintah.
14. Menganalisa cara membuat rekaman mutu pada pekerjaan pemeliharaan dan perencanaan perawatan di
Gedung Pemerintah.
15. Menganalisa cara mengembangkan Sistem Manajemen Mutu pada pekerjaan pemeliharaan dan
perencanaan perawatan di Gedung Pemerintah
L8 - 2
KerahasiaanInformasi
Seluruhinformasi yang Bapak/ Ibuberikandalampenelitianiniakandijaminkerahasiaannya
Terimakasih atas kesediaan Bapak/ Ibu untuk mengisi kuesioner ini. Semua informasi yang telah diberikan ini hanya
akan digunakan untukkepentingan penelitian saja dan dijamin kerahasiaannya.
Hormatkami,
(...................................)
L8 - 3
KUESIONER PENELITIAN
(RESPON RISIKO)
Pengumpulan data pada tahap ini dimana para narasumber diminta persetujuannya terhadap
peristiwa risiko tertinggi hasil pengolahan data. Pada tahap ini juga narasumber diminta
tanggapannya mengenai penyebab, dampak, tindakan-tindakan preventif maupun korektif dalam
melakukan respon terhadap faktor risiko tertinggi.
L8 - 4
P1 P2 P3
Pemeliharaan :
4 X012 Pekerja kurang kompeten X1 Melaksanakan pekerjaan High √ √ X
Work Order
Pemeliharaan :
6 X011 Jumlah pekerja kurang X1 Work Order Melaksanakan pekerjaan High √ √ √
(skala kecil)
Perencanaan :
HPS tidak di cek dengan
7 X092 X7 Pemilihan Membuat HPS High √ √ √
baik
Langsung
L8 - 5
Apakah Anda
setuju dengan
Rank Var Peristiwa Risiko Bisnis Proses Aktivitas Level
hasil ini?
P1 P2 P3
maka diajukan revisi
anggaran
Perencanaan :
RAB tidak di cek secara
12 X091 X7 Pemilihan Mengecek RAB Moderate √ √ √
tepat
Langsung
Perencanaan :
RAB tidak di cek secara
14 X098 X8 Seleksi Mengecek RAB Moderate √ √ √
tepat
Sederhana
Ranking Risiko 1
Level Risiko High
KategoriRisiko Perencanaan : Swakelola / Pemeriksaan hasil proses perencanaan/perancangan teknis
Tidak adanya pedoman penilaian dalam pemeriksaan hasil proses perencanaan/perancangan
PeristiwaRisiko
teknis
Penyebab
TindakanPreventif
Dampak
TindakanKorektif
Ranking Risiko 2
Level Risiko High
KategoriRisiko Pemeliharaan : Rutin / Membuat jadwal pemeliharaan
PeristiwaRisiko Jadwal tidak diatur dengan baik
Penyebab
L8 - 6
TindakanPreventif
Dampak
TindakanKorektif
Ranking Risiko 3
Level Risiko High
KategoriRisiko Pemeliharaan : Overhaull / Melakukan monitoring pengawasan pekerjaan
PeristiwaRisiko Pengawasan tidak detail
Penyebab
TindakanPreventif
Dampak
TindakanKorektif
Ranking Risiko 4
Level Risiko High
KategoriRisiko Pemeliharaan : Work Order (skala kecil) / Melaksanakan pekerjaan
PeristiwaRisiko Jumlah pekerja kurang
Penyebab
TindakanPreventif
Dampak
TindakanKorektif
Ranking Risiko 5
Level Risiko High
KategoriRisiko Perencanaan : Pemilihan Langsung / Mengecek RAB
PeristiwaRisiko RAB tidak di cek secara tepat
Penyebab
TindakanPreventif
Dampak
TindakanKorektif
Ranking Risiko 6
Level Risiko High
Perencanaan : Anggaran / Di tahun berjalan apabila ada perubahan kebutuhan perbaikan yang
KategoriRisiko
berakibat pada perubahan angggaran, maka diajukan revisi anggaran
PeristiwaRisiko Perubahan anggaran yang tidak sesuai
Penyebab
L8 - 7
TindakanPreventif
Dampak
TindakanKorektif
Ranking Risiko 7
Level Risiko High
KategoriRisiko Perencanaan : Pemilihan Langsung / Membuat HPS
PeristiwaRisiko HPS tidak di cek dengan baik
Penyebab
TindakanPreventif
Dampak
TindakanKorektif
Ranking Risiko 8
Level Risiko High
KategoriRisiko Pemeliharaan : Rutin / Melaksanakan Pekerjaan
PeristiwaRisiko Kurangnya jumlah dan kesiapan sumber daya staf
Penyebab
TindakanPreventif
Dampak
TindakanKorektif
Ranking Risiko 9
Level Risiko High
KategoriRisiko Perencanaan : Seleksi Sederhana / Mengecek RAB
PeristiwaRisiko RAB tidak di cek secara tepat
Penyebab
TindakanPreventif
Dampak
TindakanKorektif
Ranking Risiko 10
Level Risiko High
KategoriRisiko Pemeliharaan : Work Order / Melaksanakan pekerjaan
PeristiwaRisiko Pekerja kurang kompeten
Penyebab
L8 - 8
TindakanPreventif
Dampak
TindakanKorektif
Ranking Risiko 11
Level Risiko High
KategoriRisiko Pemeliharaan : Rutin / Mengajukan usulan jadwal ke pemberi tugas
PeristiwaRisiko Keterlambatan pengajuan usulan jadwal
Penyebab
TindakanPreventif
Dampak
TindakanKorektif
Ranking Risiko 12
Level Risiko Moderate
KategoriRisiko Pemeliharaan : Overhaull / Memberikan surat tugas ke principal
PeristiwaRisiko Salah menganalisa pekerjaan
Penyebab
TindakanPreventif
Dampak
TindakanKorektif
Ranking Risiko 13
Level Risiko Moderate
KategoriRisiko Perencanaan : Seleksi Umum / Membuat HPS
PeristiwaRisiko HPS tidak di cek dengan baik
Penyebab
TindakanPreventif
Dampak
TindakanKorektif
Ranking Risiko 14
Level Risiko Moderate
KategoriRisiko Pemeliharaan : Work Order (skala kecil) / Melaksanakan pekerjaan
PeristiwaRisiko Pengawasan kurang teliti
L8 - 9
Penyebab
TindakanPreventif
Dampak
TindakanKorektif
Ranking Risiko 15
Level Risiko Moderate
Perencanaan : Anggaran / Membuat konsep penganggaran (RKAKL) Rencana Kerja dan
KategoriRisiko
Anggaran Kementrian Negara / Lembaga
PeristiwaRisiko Usulan harga satuan yang meleset dari rencana
Penyebab
TindakanPreventif
Dampak
TindakanKorektif
L8 - 10
Terimakasih atas kesediaan Bapak/ Ibu untuk mengisi kuesioner ini. Semua informasi yang telah
diberikan ini hanya akan digunakan untuk kepentingan penelitian saja dan dijamin kerahasiaannya.
Apabila Bapak/Ibu memiliki saran atau masukan untuk penelitian ini, dapat dituliskan pada kotak di
bawah ini :
Catatan:
Peneliti berharap Bapak/Ibu berkenan memeriksa kembali apakah masih ada jawaban yang
belum terisi.
Kuesioner yang belum terisi lengkaptidak dapat diolah,sehingga akan kehilangan masukan yang
sangat berharga dari partisipasi Anda dalam menyelesaikan penelitian ini.
L8 - 11
OLEH:
RIANY ALDESTY
1606844063
PROGRAM MAGISTER
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS INDONESIA
2017
Abstrak Penelitian
Pekerjaan pemeliharaan dan perawatan bangunan gedung memiliki banyak risiko. Hal ini karena belum adanya SMM
(Sistem Manajemen Mutu) yang baku. Tujuan penelitian ini adalah mengembangkan SMM pada pekerjaan
pemeliharaan dan proses perencanaan pekerjaan perawatan bangunan gedung pemerintah berbasis risiko. Penelitian ini
menggunakan data primer dan sekunder yang didapatkan dari arsip dan kuesioner. Metode penelitian menggunakan
Qualitatif Risk Analysis untuk mengetahui risiko tertinggi, kemudian SMM dikembangkannya dengan berbasis risiko
melalui Analisis Respon Risiko. Pengembangan SMM pada proses pemeliharaan dan pelaksanaan perawatan berbasis
risiko dapat meningkatkan kinerja mutu bangunan Gedung Pemerintah.
Batasan Penelitian
1. Proses yang diteliti adalah proses pekerjaan pemeliharaan dan proses perencanaan pekerjaan perawatan bangunan
Gedung Pemerintah.
2. Dokumen Sistem Manajemen Mutu (SMM) yang dikembangkan adalah dokumen terkait pekerjaan pemeliharaan
dan perawatan bangunan Gedung Pemerintah.
3. Sasaran mutu yang dimaksud dalam penelitian ini adalah tercapainya kesesuaian terhadap spesifikasi bangunan
layak fungsi.
Tujuan Penelitian
1. Mengetahui skema bentuk organisasi pada pekerjaan pemeliharaan dan perencanaan perawatan bangunan di Gedung
Pemerintah.
2. Mengetahui peran dan tanggung jawab stakeholder terkait pekerjaan pemeliharaan dan perencanaan perawatan
bangunan di Gedung Pemerintah.
3. Mengetahui proses bisnis dalam pekerjaan pemeliharaan dan perencanaan perawatan bangunan di Gedung
Pemerintah.
4. Mengidentifikasi aktivitas yang dilakukan pada pekerjaan pemeliharaan dan perencanaan perawatan bangunan di
Gedung Pemerintah.
5. Mengidentifikasi input yang diperlukan dalam setiap aktivitas pada pekerjaan pemeliharaan dan perencanaan
perawatan bangunan di Gedung Pemerintah.
6. Mengidentifikasi keluaran yang harus dicapai dalam setiap aktivitas pada pekerjaan pemeliharaan dan perencanaan
perawatan bangunan di Gedung Pemerintah.
7. Mengetahui durasi yang dibutuhkan pada pekerjaan pemeliharaan dan perencanaan perawatan bangunan di
Gedung Pemerintah.
8. Mengidentifikasi stakeholder yang bertanggung jawab pada setiap aktivitas pada pekerjaan pemeliharaan dan
perencanaan perawatan bangunan di Gedung Pemerintah.
9. Mengidentifikasi faktor risiko yang dapat mengakibatkan tidak tercapainya keluaran pada pekerjaan pemeliharaan
dan perencanaan perawatan di Gedung Pemerintah.
10. Menganalisa bagaimana mengembangkan alur komunikasi pada pekerjaan pemeliharaan dan perencanaan perawatan
di Gedung Pemerintah.
11. Menganalisa cara mengembangkan Standar Operasional Prosedur pada pekerjaan pemeliharaan dan perencanaan
perawatan di Gedung Pemerintah.
(SMM)
12. Menganalisa cara membuat instruksi kerja pada setiap aktivitas pekerjaan pemeliharaan dan perencanaan perawatan
di Gedung Pemerintah.
13. Menganalisa cara membuat checklist pada setiap aktivitas pekerjaan pemeliharaan dan perencanaan perawatan di
Gedung Pemerintah.
14. Menganalisa cara membuat rekaman mutu pada pekerjaan pemeliharaan dan perencanaan perawatan di Gedung
Pemerintah.
15. Menganalisa cara mengembangkan Sistem Manajemen Mutu pada pekerjaan pemeliharaan dan perencanaan
perawatan di Gedung Pemerintah
L9 - 2
KerahasiaanInformasi
Seluruhinformasi yang Bapak/ Ibuberikandalampenelitianiniakandijaminkerahasiaannya
Terimakasih atas kesediaan Bapak/ Ibu untuk mengisi kuesioner ini. Semua informasi yang telah diberikan ini hanya
akan digunakan untukkepentingan penelitian saja dan dijamin kerahasiaannya.
Hormat saya,
Riany Aldesty
(...................................)
L9 - 3
KUESIONER PENELITIAN
(PENGEMBANGAN SMM)
Pengumpulan data Tahap ini dimana para narasumber diminta persetujuannyaterhadap Hasil dari
pengembangan SMM berbasis risiko pada Tahap Pemeliharaan dan Perencanaan Perawatan
Bangunan Gedung Pemerintah.
L9 - 4
Apakah Bapak / Ibu setuju Terhadap Tindakan Pengembangan Sistem Manajemen Mutu
pada tahap pemeliharaan dan perencanaan perawatan gedung pemerintah
SMM Pemeliharaan dan
No Tindakan Pengembangan P1 P2
Perencanaan Perawatan
SOP Pekerjaan Pemeliharaan dan Perencanaan Perawatan
Membuat jadwal untuk menyesuaikan scope
1 SOP pemeliharaan rutin tambahan dan melakukan pengawasan agar SDM
selalu membuat jadwal pemeliharaan
SOP Perencanaan Memperbaiki hasil pemeriksaan sesuai ketentuan
2
Swakelola dan membuat pedoman penilaian yang baik
IK Pekerjaan Pemeliharaan work order
IK Pemeliharaan work Menambahkan aktivitas "melakukan pekerjaan
4
order perbaikan apabila diperlukan"
IK Pemeliharaan work
5 Menambahkan jalur rekruitment
order
IK pemeliharaan work Menambah pekerja dan mengevaluasi kaitannya
6
order dengan kesejahteraan pekerja
IK Pekerjaan Pemeliharaan Inspeksi
IK Pemeliharaan
7 Menambahkan aktivitas disposisi kegiatan
inspeksi
Menambahkan alur pengecekan volume dan item
IK Pemeliharaan pekerjaan oleh atasan, kemudian menambah
8
inspeksi aktivitas "perbaikan perhitungan ulang apabila
terdapat kesalahan"
IK peemiliharaan Membuat disposisi ketika pejabat tidak dapat
9
inspeksi menghadiri kegiatan
Pekerjaan Pemeliharaan Over haul
Dilakukan pengawasan perbaikan dengan tepat dan
IK pemeliharaan over
10 pembuatan pedoman pengawasan, sosialisai cara
haull
pengawasan yang baik
IK Pemeliharaan over Ditambahkan pedoman pemeriksaan perencanaan
11
haull teknis
IK Pemeliharaan over Menambah aktivitas "perbaikan pengajuan bobot
12
haull ulang apabila tidak sesuai kondisi lapangan"
IK Pemeliharaan Membuat detail aktivitas monitoring dan supervisi
13
overhaull lapangan
Pekerjaan Pemeliharaan rutin
Mengganti orang yang membuat jadwal dan
14 IK pemeliharaan rutin
melakukan review pekerja
Pekerjaan Perencanaan swakelola
IK Perencanaan Ditambahkan pedoman pemeriksaan perencanaan
15
swakelola teknis
IK Perencanaan
Menambah pengecekan HPS oleh atasan sebelum
16 pengadaan jasa
ke tahap selanjutnya
pemilihan langsung
Pekerjaan Perencanaan Anggaran
Menambahkan alur pengecekan RAB dan RKS oleh
IK Perencanaan
17 atasan, kemudian menambah aktivitas "perbaikan
anggaran
perhitungan ulang apabila terdapat kesalahan"
L9 - 5
Apakah Bapak / Ibu setuju Terhadap Tindakan Pengembangan Sistem Manajemen Mutu
pada tahap pemeliharaan dan perencanaan perawatan gedung pemerintah
IK perencanaan
18 Melakukan perbaikan perubahan anggaran
anggaran
Pekerjaan Perencanaan pengadaan jasa umum
IK Perencanaan
Menambah pengecekan RAB oleh atasan sebelum
19 pengadaan jasa seleksi
ke tahap selanjutnya
umum
IK Perencanaan
Menambah pengecekan HPS oleh atasan sebelum
20 pengadaan jasa seleksi
ke tahap selanjutnya
umum
IK Perencanaan Menambahkan alur pengecekan RAB dan RKS oleh
21 pengadaan jasa seleksi atasan, kemudian menambah aktivitas "perbaikan
umum perhitungan ulang apabila terdapat kesalahan"
Pekerjaan Perencanaan pengadaan jasa sederhana
IK Perencanaan
Menambah pengecekan RAB oleh atasan sebelum
22 pengadaan jasa seleksi
ke tahap selanjutnya
sederhana
IK Perencanaan Menambahkan alur pengecekan RAB dan RKS oleh
23 pengadaan jasa atasan, kemudian menambah aktivitas "perbaikan
pemilihan sederhana perhitungan ulang apabila terdapat kesalahan"
Pekerjaan Perencanaan pengadaan jasa langsung
IK Perencanaan
Menambah pengecekan RAB oleh atasan sebelum
24 pengadaan jasa seleksi
ke tahap selanjutnya
langsung
IK Perencanaan Menambahkan alur pengecekan RAB dan RKS oleh
25 pengadaan jasa atasan, kemudian menambah aktivitas "perbaikan
pemilihan langsung perhitungan ulang apabila terdapat kesalahan"
Daftar Sumak Pekerjaan Pemeliharaan dan Perencanaan Perawatan
Ditambahkan keterangan "Setiap personil yang
Daftar simak personil
26 akan melakukan kegiatan tersebut harus mendapat
pemeliharaan over haull
arahan jelas dari atasan terlebih dahulu.
Ditambahkan sebagai keterangan "Apabila personil
Daftar simak personil yang terlibat tidak memiliki kompetensi yang
27
pemeliharaan rutin dipersyaratkan maka personil tersebut harus
diganti" dalam daftar simak personil
Ditambahkan sebagai keterangan "Apabila personil
Daftar simak personil
yang terlibat tidak memiliki kompetensi yang
28 pemeliharaan work
dipersyaratkan maka personil tersebut perlu
order
diberikan pelatihan" dalam daftar simak personil
Daftar simak personil Menambahkan keterangan "Apabila jumlah
29 pengadaan jasa personil kurang atau tidak kompeten, dapat
pemilihan langsung menggunakan jasa konsultan pengawas"
L9 - 6
Terimakasih atas kesediaan Bapak/ Ibu untuk mengisi kuesioner ini. Semua informasi yang telah
diberikan ini hanya akan digunakan untuk kepentingan penelitian saja dan dijamin kerahasiaannya.
Apabila Bapak/Ibu memiliki saran atau masukan untuk penelitian ini, dapat dituliskan pada kotak di
bawah ini :
Catatan:
Peneliti berharap Bapak/Ibu berkenan memeriksa kembali apakah masih ada jawaban yang
belum terisi.
Kuesioner yang belum terisi lengkaptidak dapat diolah,sehingga akan kehilangan masukan yang
sangat berharga dari partisipasi Anda dalam menyelesaikan penelitian ini.
L9 - 7
BIRO PENGELOLAAN
BARANG MILIK NEGARA
TAHUN 2018
1 | SOP PEMELIHARAAN BANGUNAN GEDUNG
Sekertariat Jenderal Dan Badan Keahlian Dewan Perwakilan Rakyat
DAFTAR ISI 2
BAGIAN-1 | PENDAHULUAN 6
BAGIAN-2 | PEMELIHARAAN 10
Menimbang : 1. Bahwa
2. a
Menimbang :
Pertama : Standar Operasional Prosedur (SOP) Pemeliharaan Bangunan
Gedung;
Kedua : Standar Operasional Prosedur (SOP) Pemeliharaan Bangunan
Gedungsebagaimana dimaksud pada diktum
pertama,digunakan sebagai pedoman pelaksanaan pekerjaan
perawatan di lingkungan Setjen dan BK DPR RI;
Ketiga : Standar Operasional Prosedur (SOP) ini ditetapkan untuk
dilaksanakandengan baik dan penuh tanggung jawab;
Keempat : Jika terdapat kekeliruan dalam keputusan ini di kemudian hari
akandilakukan perbaikan sebagaimana mestinya; Surat
keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan
Ditetapkan di : Jakarta
Pada tanggal : 2 Januari 2018
Makmur, S.Sos.,M.M.
NIP.1955xxxxxxxx
11. Permen PU No. 09/PRT/M/2008 tentang Pedoman Sistim Manajemen Keselamatan dan
Kesehatan Kerja (K3) Konstruksi Bidang Pekerjaan Umum
13. Keputusan Sekretaris Jenderal Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia No.
539/SEKJEN/2016 Tentang Perubahan Atas Keputusan Sekretaris Jenderal Dewan
Perwakilan Rakyat Republik Indonesia Nomor 1266/SEKJEN/2014 tentang Penetapan
Rencana Strategis Sekretariat Jenderal Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia
Tahun 2015 – 2019
1. MAKSUD
Memberikan panduan tata cara kegiatan pemeliharaan bangunan gedung,
mulai dari pemeliharaan sewaktu-waktu hingga pemeliharaan rutin.
2. TUJUAN
Adapun tujuan disusunnya Standar Operasional Prosedur (SOP)
Pemeliharaan Bangunan Gedung Pemerintah adalah sebagai berikut:
1. Tersedianya suatu Standar Operasional Prosedur (SOP)pemeliharaan
bangunan gedung yang dapat digunakan sebagai acuan standar dalam
pelaksanaan pemeliharaan bangunan gedung pada Biro Pengelolaan
Barang Milik Negara di Setjen dan BK DPR RI.
2. Sebagai pedoman pelaksanaan dalam menjalankan pemeliharaan
bangunan gedung bagi semua tingkatan mulai dari Kepala Biro, Kepala
Bagian, Kepala Sub Bagian, Kapokja, Staff, maupun Pelaksana dan
Pejabat Pengadaan.
3. Untuk kesamaan persepsi dan keseragaman cara bertindak bagisemua
personil yang terlibat dalam pemeliharaan bangunan gedung.
1.4 PENGERTIAN
2. PEMELIHARAAN BANGUNAN
Pemeliharaan adalah kombinasi dari berbagai kegiatan yang dilakukan
untuk memelihara fasilitas produksi termasuk mesin dan alat-alat produksi
lainnya atau untuk memperbaikinya sampai pada suatu kondisi yang dapat
diterima.
Simbol Arti
Proses
Perpindahan Halaman
1. PELAKSANAAN ARSITEKTUR
Terdiri dari 6 (enam) orang :
- 1 (satu) orang Kepala .....
2. PELAKSANAAN ELEKTRIKAL
Terdiri dari 6 (enam) orang :
- 1 (satu) orang Kepala .....
- 1 (satu) orang Pengemudi .....
- 4 (empat) orang Anggota
3. PELAKSANAAN MEKANIKAL
Terdiri dari 6 (enam) orang :
- 1 (satu) orang Kepala .....
- 1 (satu) orang Pengemudi .....
- 4 (empat) orang Anggota
PEMENUHAN
NO. URAIAN PERSYARATAN
BELUM SUDAH ACUAN
1. Telah menerima keluhan dari user
2. Telah mendisposisi ke subbagian terkait
3. Telah melakukan pengecekan kondisi
lapangan
4. Telah menentukan skala pekerjaan
5. Telah Menentukan skala pekerjaan kecil
6. Telah melakukan eksekusi langsung apabila
ada di daftar material consumable (prosam)
7. Telah melaksanakan pekerjaan
8. Telah membuat laporan pekerjaan (pphp)
9. Telah membuat skala pekerjaan besar
10. Telah membuat laporan analisa (surat usulan,
gambar, rab, foto)
11. Telah meninjau lokasi
12. Telah berdiskusi dan menunggu tanggapan
13. Telah mendapatkan surat tugas pekerjaan
14. Telah melaksanakan pekerjaan
15. Telah membuat Berita Acara Penyelesaian
Pekerjaan
Dibuat oleh : Catatan :
PEMENUHAN
NO. URAIAN PERSYARATAN
BELUM SUDAH ACUAN
1. Telah membuat jadwal preventive
maintenance
2. Telah membuat checklist kondisi peralatan
3. Telah melaporkan data kondisi peralatan
4. Telah membuat berita acara kerusakan
(temuan)
5. Telah membuat laporan analisa (surat usulan,
gambar, rab, foto)
6. Telah meninjau lokasi
7. Telah berdiskusi dan menunggu tanggapan
8. Telah mendapatkan surat tugas pekerjaan
9. Telah melaksanakan pekerjaan
10. Telah membuat Berita Acara Penyelesaian
Pekerjaan
Dibuat oleh : Catatan :
Jabatan : ……………………………………..
Tanggal : ……………………………………..
Jabatan : ……………………………………..
Tanggal : ……………………………………..
BIRO PENGELOLAAN
BARANG MILIK NEGARA
TAHUN 2018
1 | IK PEMELIHARAAN PERAWATAN BANGUNAN GEDUNG
Sekertariat Jenderal Dan Badan Keahlian Dewan Perwakilan Rakyat
DAFTAR ISI 2
BAGIAN-1 | PENDAHULUAN 6
BAGIAN-2 | PEMELIHARAAN 9
Menimbang : 1. Bahwa
2. a
Menimbang :
Pertama : Instruksi Kerja (IK) Pemeliharaan Bangunan Gedung;
Kedua : Instruksi Kerja (IK) Pemeliharaan Bangunan Gedung
sebagaimana dimaksud pada diktum pertama, digunakan
sebagai pedoman pelaksanaan pekerjaan perawatan di
lingkungan Setjen dan BK DPR RI;
Ketiga : Instruksi Kerja (IK) ini ditetapkan untuk dilaksanakan dengan
baik dan penuh tanggung jawab;
Keempat : Jika terdapat kekeliruan dalam keputusan ini di kemudian hari
akan dilakukan perbaikan sebagaimana mestinya; Surat
keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan.
Ditetapkan di : jakarta
Pada tanggal : 2 Januari 2018
Makmur, S.Sos.,M.M.
NIP.1955xxxxxxxx
3. Peraturan Presiden Republik Indonesia No. 27 Tahun 2015 tentang Sekretariat Jenderal
dan Badan Keahlian Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia.
11. Permen PU No. 09/PRT/M/2008 tentang Pedoman Sistim Manajemen Keselamatan dan
Kesehatan Kerja (K3) Konstruksi Bidang Pekerjaan Umum
13. Keputusan Sekretaris Jenderal Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia No.
539/SEKJEN/2016 Tentang Perubahan Atas Keputusan Sekretaris Jenderal Dewan
Perwakilan Rakyat Republik Indonesia Nomor 1266/SEKJEN/2014 tentang Penetapan
Rencana Strategis Sekretariat Jenderal Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia
Tahun 2015 – 2019
1.2.1 MAKSUD
Memberikan panduan tata cara kegiatan pemeliharaan bangunan gedung,
mulai dari pemeliharaan sewaktu-waktu hingga pemeliharaan rutin.
1.2.2 TUJUAN
Adapun tujuan disusunnya Instruksi Kerja (IK) Pemeliharaan Bangunan
Gedung Pemerintah adalah sebagai berikut:
1. Tersedianya suatu Instruksi Kerja (IK) pemeliharaan bangunan
gedung yang dapat digunakan sebagai urutan aktivitas dalam
pelaksanaan pemeliharaan bangunan gedung pada Biro Pengelolaan
Barang Milik Negara di Setjen dan BK DPR RI.
2. Sebagai mekanisme kerja dalam menjalankan pemeliharaan bangunan
gedung bagi semua tingkatan mulai dari Kepala Biro, Kepala Bagian,
Kepala Sub Bagian, Pokja, Staff, maupun Pelaksana dan Pejabat
Pengadaan.
3. Untuk kesamaan persepsi dan keseragaman cara bertindak bagi
semua personil yang terlibat dalam pemeliharaan bangunan gedung.
1.4 PENGERTIAN
b) Khusus
Instruksi Kerja (IK) dalam konteks ini adalah dokumen meknisme yang
menjelaskan secara rinci urutan aktifitas yang melibatkan semua
tingkatan mulai dari Kepala Biro, Kepala Bagian, Kepala Sub Bagian,
Pokja, Staff, maupun Pelaksana dan Pejabat Pengadaan.
Simbol Arti
Proses
Perpindahan Halaman
No Nama IK Nomor IK
1 IK Pemeliharaan Work order 05/
2 IK Pemeliharaan Inspeksi 06/
3 IK Pemeliharaan Overhaull 07/
4 IK Pemeliharaan Rutin 08/
PEMENUHAN
NO. URAIAN PERSYARATAN
BELUM SUDAH ACUAN
1. Dokumen keluhan
2. Dokumen disposisi
3. Dokumen survey lapangan
4. Dokumen laporan
5. Dokumen pelaksanaan
6. Dokumen pelaksanaan
7. Dokumen laporan pekerjaan
8. Dokumen analisa pekerjaan
9. Dokumen survey
10. Dokumen survey
11. Dokumen surat tugas
12. Dokumen pelaksanaan
13. Dokumen berita acara
Dibuat oleh : Catatan :
PEMENUHAN
NO. URAIAN PERSYARATAN
BELUM SUDAH ACUAN
1. Dokumen timeline
2. Dokumen checklis
3. Dokumen checklis
4. Dokumen berita acara
5. Dokumen laporan analisa
6. Dokumen survey
7. Dokumen notulen rapat
8. Dokumen surat tugas
9. Dokumen pelaksanaan
10. Dokumen berita acara
Dibuat oleh : Catatan :
PEMENUHAN
NO. URAIAN PERSYARATAN
BELUM SUDAH ACUAN
1. Dokumen timeline
2. Dokumen checklist
3. Dokumen survey
4. Dokumen berita acara
5. Dokumen perencanaan rab
6. Dokumen surat usulan
7. Dokumen survey
8. Dokumen notulen rapat
9. Dokumen surat tugas kenagaraan
10. Dokumen surat tugas
11. Dokumen surat tugas
12. Dokumen monitoring pengawasan
13. Dokumen berita acara
Dibuat oleh : Catatan :
Pemenuhan persyaratan
No Uraian Acuan
Belum Sudah
Membuat jadwal pemeliharaan
Kasubag mengecek peralatan mekanila
1
eletrikal yang ada di bidang kerjanya
Kasubag mempersiakan data data manual
2
book
Kasubag membuat jadwal preventive
3
maintenance
Kasubag melaporkan kepada kepala bagian
4 terkait dengan jadwal dan manual book
yang ada
Mengajukan usulan jadwal
Kasubag mengajukan usulan jadwal
1
pemeliharaan
Kabag menyetujui jadwal pelaksanaan
2
pemeliharaan
Mendiskusikan dan menunggu persetujuan
Staff mendiskusikan kegiatan-kegiatan
1
yang akan dilakukan
Membuat list alat-alat yang akan dipelihara
2
secara rutin
Kasubbag dan Pokja menyetujui usulan
3
jadwal
Melaksanakan pekerjaan
Staf melaksanakan eksekusi di lapangan
1
dalam hal perbaikan
Tenaga teknis dilapangan dikerahkan
2
untuk melaksanakan perbaiakn
Staf teknis memastikan material yang akan
3
digunakan siap
Membuat laporan rencana realisasi
Staf membuat laporan hasil pekerjaan yang
1
telah di lakukan
Staf melaporkan kepada kepala bagian
2 untuk mendapat persetujuan
Kepala subbagian mengecek hasil
3 pekerjaan yang telah di lakukan
Kepala biro menandatangani laporan hasil
4 pekerjaan
Melaporkan hasil pekerjaan kepada panitia
5 penerima hasil pekerjaaan
PEMENUHAN
NO. URAIAN PERSYARATAN
BELUM SUDAH ACUAN
1. Dokumen timeline
2. Dokumen usulan jadwal
3. Dokumen notulen rapat
4. Dokumen pelaksanaan
5. Dokumen rencana realisasi
Dibuat oleh : Catatan :
HARI :
TANGGAL :
ACARA :
TEMPAT :
PIMPINAN RAPAT
.........................................
NIP .............................................
BIRO PENGELOLAAN
BARANG MILIK NEGARA
TAHUN 2018
1 | SOP PERENCANAAN PERAWATAN BANGUNAN GEDUNG
Sekertariat Jenderal Dan Badan Keahlian Dewan Perwakilan Rakyat
DAFTAR ISI 2
BAGIAN-1 | PENDAHULUAN 6
Menimbang : 1. Bahwa
2. a
Menimbang :
Pertama : Standar Operasional Prosedur (SOP) Perencanaan Perawatan
Bangunan Gedung;
Kedua : Standar Operasional Prosedur (SOP) Penanggulangan
Kebakaran sebagaimana dimaksud pada diktum
pertama,digunakan sebagai pedoman pelaksanaan pekerjaan
perawatan di lingkungan Setjen dan BK DPR RI;
Ketiga : Instruksi Kerja (IK) ini ditetapkan untuk dilaksanakan dengan
baik dan penuh tanggung jawab;
Keempat : Jika terdapat kekeliruan dalam keputusan ini di kemudian hari
akan dilakukan perbaikan sebagaimana mestinya; Surat
keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan
Ditetapkan di : jakarta
Pada tanggal : 2 Januari 2018
Makmur, S.Sos.,M.M.
NIP.1955xxxxxxxx
3. Peraturan Presiden Republik Indonesia No. 27 Tahun 2015 tentang Sekretariat Jenderal
dan Badan Keahlian Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia.
11. Permen PU No. 09/PRT/M/2008 tentang Pedoman Sistim Manajemen Keselamatan dan
Kesehatan Kerja (K3) Konstruksi Bidang Pekerjaan Umum
13. Keputusan Sekretaris Jenderal Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia No.
539/SEKJEN/2016 Tentang Perubahan Atas Keputusan Sekretaris Jenderal Dewan
Perwakilan Rakyat Republik Indonesia Nomor 1266/SEKJEN/2014 tentang Penetapan
Rencana Strategis Sekretariat Jenderal Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia
Tahun 2015 – 2019
1.2.1 MAKSUD
Memberikan panduan tata cara kegiatan pengawasan pekerjaaan perawatan gedung
pemerintah dimulai dari pengawasan pemilihan penyedia jasa hinga pengawasan
swakelola maupun monitoring konsultan pengwawas yang dilakukan oleh pihak
pemilik / owner yang dengan ini adalah kementrian/Lembaga dan Instansi.
1.1.1 TUJUAN
Adapun tujuan disusunnya Standar Operasional Prosedur (SOP) Pelaksanaan
Perawatan Bangunan Gedung Pemerintah adalah sebagai berikut:
1. Tersedianya suatu Standar Operasional Prosedur (SOP) pelaksanaan
perawatan bangunan gedung yang dapat digunakan sebagai acuan
standar dalam pelaksanaan perawatan bangunan gedung pada Biro
Pengelolaan Barang Milik Negara di Setjen dan BK DPR RI.
2. Sebagai pedoman pelaksanaan dalam menjalankan pelaksanaan
perawatan bangunan gedung bagi semua tingkatan mulai dari Kepala
Biro, Kepala Bagian, Kepala Sub Bagian, Kapokja, Staff, maupun
Pelaksana dan Pejabat Pengadaan.
3. Untuk kesamaan persepsi dan keseragaman cara bertindak bagisemua
personil yang terlibat dalam pelaksanaan perawatan bangunan
gedung.
1.4 PENGERTIAN
1.4.1 PROSEDUR OPERASIONAL STANDAR (STANDARD OPERATING
PROCEDURES – SOP)
a) Umum
Standar Operasional Prosedur (SOP) adalah pedoman atau acuanuntuk
melaksanakan tugas pekerjaan sesuai dengan fungsi dan alatpenilaian
Arti
Simbol
Proses
Perpindahan Halaman
Berikut ini disajikan Daftar SOP Perencanaan Perawatan Bangunan Gedung Pemerintah:
PEMENUHAN
NO. URAIAN PERSYARATAN
BELUM SUDAH ACUAN
1. Telah membuat konsep penganggaran (
RKAKL ) Rencana Kerja dan Anggaran
Kementrian Negara / Lembaga
2. Telah melakukan pengajuan ke bagian
perencanaan
3. Telah masuk ke banggar
4. Telah melakukan pengajuan ke pemerintah /
kementrian keuangan
5. Telah menerima pagu indikatif
6. Telah mengadakan pembahasan anggaran
7. Telah menerima pagu definitif
8. Telah mengajukan revisi anggaran di tahun
berjalan apabila ada perubahan kebutuhan
perbaikan yang berakibat pada perubahan
angggaran,
9. Telah menggunakan pagu
Dibuat oleh : Catatan :
PEMENUHAN
NO. URAIAN PERSYARATAN
BELUM SUDAH ACUAN
1. Telah membuat Surat Perintah Tugas
Perencanaan
2. Telah melakukan survey kerusakan
3. Telah meminta validasi user atas kerusakan
4. Telah mengolah Data
5. Telah merencanakan RAB
6. Telah membuat estimasi harga satuan pasar
7. Telah membuat Gambar Perencanaan
perawatan
8. Telah membuat RKS
9. Telah mengitung Volume Pekerjaan
10. Telah membandingkan harga satuan pasar ( 3
harga )
11. Telah memvalidasi RAB, Gambar dan RKS
12. Telah memeriksaan hasil proses
perencanaan/perancangan teknis
Dibuat oleh : Catatan :
PEMENUHAN
NO. URAIAN PERSYARATAN
BELUM SUDAH ACUAN
1. Telah membuat KAK
2. Telah membuat Draft Rancangan Kontrak
3. Telah mengencek RAB
4. Telah membuat SPT ke pejabat pengadaan
5. Telah menyerahkan dokumen pengadaan
Dibuat oleh : Catatan :
PEMENUHAN
NO. URAIAN PERSYARATAN
BELUM SUDAH ACUAN
1. Telah membuat KAK, spesifikasi material yang akan
digunakan
2. Telah membuat Draft Rancangan Kontrak
3. Telah mengecek RAB, RKS, Gambar, dan telah membuat
HPS
4. Telah membuat permohonan Rencana Umum Pengadaan
ke ULP
5. Telah membuat Surat Undangan RUP
6. Telah melaksanaan RUP ( Membahas KAK )
7. Telah membuat dan mengajukan Surat Undangan
Rencana Pelaksanaan Pengadaan
8. Telah melaksanaan RPP ( Membahas rancangan kontrak
dan HPS
9. Telah membuat permohonan Lelang ke ULP
10. Telah memberikan Dokumen Lelang Ke ULP
Dibuat oleh : Catatan :
PEMENUHAN
NO. URAIAN PERSYARATAN
BELUM SUDAH ACUAN
1. Telah membuat KAK, spesifikasi material yang akan
digunakan
2. Telah membuat Draft Rancangan Kontrak
3. Telah mengecek RAB, RKS, Gambar, dan telah membuat
HPS
4. Telah membuat permohonan Rencana Umum
Pengadaan ke ULP
5. Telah membuat Surat Undangan RUP
6. Telah melaksanaan RUP ( Membahas KAK )
7. Telah membuat dan mengajukan Surat Undangan
Rencana Pelaksanaan Pengadaan
8. Telah melaksanaan RPP ( Membahas rancangan kontrak
dan HPS
9. Telah membuat permohonan Lelang ke ULP
10. Telah memberikan Dokumen Lelang Ke ULP
Dibuat oleh : Catatan :
BIRO PENGELOLAAN
BARANG MILIK NEGARA
TAHUN 2018
1 | IK PERENCANAAN PERAWATAN BANGUNAN GEDUNG
Sekertariat Jenderal Dan Badan Keahlian Dewan Perwakilan Rakyat
DAFTAR ISI 2
KEPUTUSAN SEKERTARIAT JENDERAL DAN BADAN KEAHLIAN 3
DEWAN PERWAKILAN RAKYAT RI 3
BAGIAN-1 | PENDAHULUAN 6
1.1 DASAR.................................................................................................................................................................................... 6
1.2 MAKSUD DAN TUJUAN ................................................................................................................................................... 7
1.3 RUANG LINGKUP .............................................................................................................................................................. 7
1.4 PENGERTIAN ...................................................................................................................................................................... 7
1.5 MAKNA DAN SIMBOL SOP ............................................................................................................................................ 9
1.6 A ............................................................................................................................................................................................... 9
BAGIAN-2 | PERENCANAAN PERAWATAN 10
3.1 TAHAP PERENCANAAN ANGGARAN PERAWATAN GEDUNG ................................................................... 10
3.2 TAHAP PERENCANAAN SWAKELOLA .................................................................................................................. 10
3.3 TAHAP PERENCANAAN PEMILIHAN JASA KONSULTAN PERENCANA PEMILIHAN LANGSUNG10
3.4 TAHAP PERENCANAAN PEMILIHAN JASA KONSULTAN PERENCANA SELEKSI SEDERHANA .. 11
3.5 TAHAP PERENCANAAN PEMILIHAN JASA KONSULTAN PERENCANA SELEKSI UMUM ............... 11
BAGIAN-3 | STRUKTUR ORGANISASI PELAKSANAAN PERAWATAN 12
4.1 JABATAN DALAM OPERASI ....................................................................................................................................... 12
4.2 STANDAR KELOMPOK KERJA DALAM PELAKSANAAN ................................................................................ 12
BAGIAN-4 | DAFTAR SOP PERENCANAAN PEKERJAAN PERAWATAN 14
5.1 SOP PERENCANAAN ANGGARAN PERAWATAN GEDUNG .......................................................................... 15
5.2 SOP PERENCANAAN SWAKELOLA ........................................................................................................................ 17
5.3 SOP PERENCANAAN PEMILIHAN PENYEDIA JASA KONSULTAN PERENCANAPEMILIHAN
LANGSUNG ....................................................................................................................................................................... 18
5.4 SOP PERENCANAAN PEMILIHAN PENYEDIA JASA KONSULTAN PERENCANA SELEKSI
SEDERHANA .................................................................................................................................................................... 20
5.5 SOP PERENCANAAN PEMILIHAN PENYEDIA JASA KONSULTAN PERENCANAPEMILIHAN UMUM
22
Menimbang : 1. Bahwa
2. a
Menimbang :
Pertama : IK (IK) Perencanaan Perawatan Bangunan Gedung;
Kedua : Instruksi Kerja (IK) Penanggulangan Kebakaran sebagaimana
dimaksud pada diktum pertama,digunakan sebagai pedoman
pelaksanaan pekerjaan perawatan di lingkungan Setjen dan BK
DPR RI;
Ketiga : Instruksi Kerja (IK) ini ditetapkan untuk dilaksanakan dengan
baik dan penuh tanggung jawab;
Keempat : Jika terdapat kekeliruan dalam keputusan ini di kemudian hari
akan dilakukan perbaikan sebagaimana mestinya; Surat
keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan
Ditetapkan di : Jakarta
Pada tanggal : 2 Januari 2018
Makmur, S.Sos.,M.M.
NIP.1955xxxxxxxx
3. Peraturan Presiden Republik Indonesia No. 27 Tahun 2015 tentang Sekretariat Jenderal
dan Badan Keahlian Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia.
11. Permen PU No. 09/PRT/M/2008 tentang Pedoman Sistim Manajemen Keselamatan dan
Kesehatan Kerja (K3) Konstruksi Bidang Pekerjaan Umum
13. Keputusan Sekretaris Jenderal Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia No.
539/SEKJEN/2016 Tentang Perubahan Atas Keputusan Sekretaris Jenderal Dewan
Perwakilan Rakyat Republik Indonesia Nomor 1266/SEKJEN/2014 tentang Penetapan
Rencana Strategis Sekretariat Jenderal Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia
Tahun 2015 – 2019
1.2.1 MAKSUD
Memberikan urutan aktivitas kegiatan perencanaan pekerjaaan perawatan gedung
pemerintah dimulai dari pekerjaan perencanaan anggaran hingga perencanaan
penyedia jasa yang dilakukan oleh pihak pemilik / owner yang dengan ini adalah
kementrian/Lembaga dan Instansi.
1.1.1 TUJUAN
Adapun tujuan disusunnya Instruksi Kerja (IK) Perencanaan Perawatan
Bangunan Gedung Pemerintah adalah sebagai berikut:
1. Tersedianya suatu Instruksi Kerja (IK) Perencanaan Perawatan
bangunan gedung yang dapat digunakan sebagai urutan aktivitas
dalam pelaksanaan Perencanaan Perawatan bangunan gedung pada
Biro Pengelolaan Barang Milik Negara di Setjen dan BK DPR RI.
2. Sebagai mekanisme kerja perencanaan dalam menjalankan
pelaksanaan perawatan bangunan gedung bagi semua tingkatan mulai
dari Kepala Biro, Kepala Bagian, Kepala Sub Bagian, Kapokja, Staff,
maupun Pelaksana dan Pejabat Pengadaan.
3. Untuk kesamaan persepsi dan keseragaman cara bertindak bagisemua
personil yang terlibat dalam pelaksanaan perawatan bangunan
gedung.
1.4 PENGERTIAN
1.4.1 INSTRUKSI KERJA IK (WIRK INSTRUCTION – IK)
a) Umum
Instruksi Kerja (IK) adalah dokumen mekanisme kerja yang mengatur
secara rinci dan jelas urutan suatu aktivitas yang hanya melibatkan
satu fungsi saja sebagai pendukung Prosedur Mutu atau Prosedur Kerja.
b) Khusus
Instruksi Kerja (IK) dalam konteks ini adalah dokumen meknisme yang
menjelaskan secara rinci urutan aktifitas yang melibatkan semua
tingkatan mulai dari Kepala Biro, Kepala Bagian, Kepala Sub Bagian,
Kapokja, Staff, maupun Pelaksana dan Pejabat Pengadaan.
Simbol Arti
Proses
Perpindahan Halaman
No Nama IK Nomor IK
1 IK Perencanaan Anggaran Perawatan 05/
Gedung
2 IK Perencanaan Swakelola 06/
3 IK Perencanaan Pemilihan Jasa 07/
Konsultan Perencana Pemilihan
Langsung
4 IK Perencanaan Pemilihan Jasa 08/
Konsultan Perencana Seleksi Umum
5 IK Perencanaan Pemilihan Jasa 09/
Konsultan Perencana Seleksi
Sederhana
PEMENUHAN PERSYARATAN
NO URAIAN ACUAN
BELUM SUDAH
Membuat konsep penganggaran ( RKAKL ) Rencana Kerja dan Anggaran
Kementrian Negara / Lembaga
Kapokja melakukan penyusunan
1
RKAKL
Memeriksa bukti kerja atau rekaman
2
untuk setiap kegiatan
Pengajuan ke bagian perencanaan
Kapokja mengajukan RKAKL
1
kebagian perencanaan
Bagian perencanaann melakukan
2
analisa RKAKL
Masuk ke banggar
Biro perencana mengajukan RKAKL
1
ke bagian anggaran
pengajuan ke pemerintah / kementrian keuangan
Kepala bagian mengajukan anggaran
1
ke pemerintah/kemenkeu
menerima pagu indikatif
1 Menerima surat pengesahan pagu
Membuat time line kegiatan satu
2
tahun dengan anggarannya
Merencanakan timeline lelang,
3
timeline pelaksanaan
mengadakan pembahasan anggaran
Kepala biro menerima pagu indikatif
1
untuk dibahas
2 Biro renkeu melakukan analisa pagu
3 Menetapkan pagu definitif
menerima pagu definitif
Setjen menerima/mengesahkan pagu
1
definitif
Ditahun berjalan apabila ada perubahan kebutuhan perbaikan yang berakibat
pada perubahan angggaran, maka diajukan revisi anggaran
Deputi administrasi melakukan
1
perbaikan
pagu sudah bisa digunakan
Kepala bagian mengesahkan pagu
1
yang sudah tetap
2 Mencetak pagu
PEMENUHAN
NO. URAIAN PERSYARATAN
BELUM SUDAH ACUAN
1. Dokumen RKAKL
2. Dokumen RKAKL
3. Dokumen anggaran
4. Dokumen Anggaran
5. Dokumen pagu indikatif
6. Dokumen analisa anggaran
7. Dokumen pagu definitif
8. Dokumen perbaikan anggaran
9. Dokumen pagu
Dibuat oleh : Catatan :
PEMENUHAN
NO. URAIAN PERSYARATAN
BELUM SUDAH ACUAN
1. Dokumen SPT
2. Dokumen survey kerusakan
3. Dokumen validasi
4. Dokumen analisa data
5. Dokumen RAB
6. Dokumen gambar perencana
7. Dokumen RKS
8. Dokumen BQ
9. Dokumen harga satuan pasar
10. Dokumen RAB, gambar, RKS
11. Dokumen hasil perencanaan teknis
Dibuat oleh : Catatan :
PELAKSANAAN
NO KEGIATAN KET. ACUAN
BELUM SUDAH
Membuat KAK
1 Analis membuat Kerangka Acuan Kerja
berdasarkan:
- BQ Pekerjaan Pemeliharaan
- Gambar
- Lingkup Pekerjaan
- RKS
- Dokumen Tender Kegiatan sejenis
sebelumnya
Membuat Draft Rancangan Kontrak
Analis membuat Rancangan Kontrak
berdasarkan:
- Nilai kontrak
2
- Jaminan - jaminan
- rencana pembayaran termin
- surat-surat khusus kontrak
3 Kasubbag mengecek draft rancangan kontrak
Kasubbag memaraf dan mengirimkan ke Kabag untuk
4
diparaf
Mengecek RAB
Analis membuat daftar
5 kebutuhan item pekerjaan berdasarkan
RAB
6 Kepala biro selaku PPK mengecek RAB, Gamabr, HPS.
Membuat SPT ke pejabat pengadaan
7 Kepala biro membuat surat perintah tugas
8 Pejabat menerima dan memproses pengadaan
Menyerahkan dokumen pengadaan
9 Pejabat pengadaan menyerahkan dokumen ke Kepala biro
PEMENUHAN
NO. URAIAN PERSYARATAN
BELUM SUDAH ACUAN
1. Dokumen KAK
2. Draf Kontrak
3. Dokumen RAB& HPS
4. Dokumen SPT
5. BA penyerahan dokumen
Dibuat oleh : Catatan :
PELAKSANAAN
NO KEGIATAN KET. ACUAN
BELUM SUDAH
Membuat KAK
Analis membuat Kerangka Acuan Kerja
berdasarkan:
- BQ Pekerjaan Pemeliharaan
- Gambar
1
- Lingkup Pekerjaan
- RKS
- Dokumen Tender Kegiatan sejenis
sebelumnya
Membuat Draft Rancangan Kontrak
Analis membuat Rancangan Kontrak
berdasarkan:
- Nilai kontrak
2
- Jaminan - jaminan
- rencana pembayaran termin
- surat-surat khusus kontrak
Kasubbag mengecek draft rancangan
3
kontrak
Kasubbag memaraf dan mengirimkan ke
4
Kabag untuk diparaf
Mengecek RAB
Analis membuat daftar
5 kebutuhan item pekerjaan berdasarkan
RAB
Kepala biro selaku PPK mengecek RAB,
6
Gamabr, HPS.
Permohonan Rencana Umum Pengadaan ke ULP
7 Kepala bagian membuat permohonan
rencana pengadaan ke ULP
Membuat Surat Undangan RUP
8 Kepala biro membuat surat undangan
9 ULP menerima surat RUP
Pelaksanaan RUP ( Membahas KAK )
10 Kepala biro didampingi ULP untuk
melaksanakan RUP
11 membahas KAK bersama ULP
Surat Undangan Rencana Pelaksanaan Pengadaan ( RPP )
12 Kepala biro membuat surat undangan
Pelaksanaan RPP
13 ULP menyetujui pelaksanaan pengadaan
32 | IK PERENCANAAN PERAWATAN BANGUNAN GEDUNG
Sekertariat Jenderal Dan Badan Keahlian Dewan Perwakilan Rakyat
PEMENUHAN
NO. URAIAN PERSYARATAN
BELUM SUDAH ACUAN
1. Dokumen KAK
2. Draf Kontrak
3. Dokumen RAB dan HPS
4. Surat Permohonan
5. Surat Undangan RUP
6. BA RUP
7. Surat Undangan RPP
8. BA RPP
9. Surat Permohonan
10. BA penyerahan dokumen
Dibuat oleh : Catatan :
PELAKSANAAN
NO KEGIATAN KET. ACUAN
BELUM SUDAH
Membuat KAK
Analis membuat Kerangka Acuan Kerja
berdasarkan:
- BQ Pekerjaan Pemeliharaan
- Gambar
1
- Lingkup Pekerjaan
- RKS
- Dokumen Tender Kegiatan sejenis
sebelumnya
Membuat Draft Rancangan Kontrak
Analis membuat Rancangan Kontrak
berdasarkan:
- Nilai kontrak
2
- Jaminan - jaminan
- rencana pembayaran termin
- surat-surat khusus kontrak
Kasubbag mengecek draft rancangan
3
kontrak
Kasubbag memaraf dan mengirimkan ke
4
Kabag untuk diparaf
Mengecek RAB
Analis membuat daftar
5 kebutuhan item pekerjaan berdasarkan
RAB
Kepala biro selaku PPK mengecek RAB,
6
Gamabr, HPS.
Permohonan Rencana Umum Pengadaan ke ULP
7 Kepala bagian membuat permohonan
rencana pengadaan ke ULP
Membuat Surat Undangan RUP
8 Kepala biro membuat surat undangan
9 ULP menerima surat RUP
Pelaksanaan RUP ( Membahas KAK )
10 Kepala biro didampingi ULP untuk
melaksanakan RUP
11 membahas KAK bersama ULP
Surat Undangan Rencana Pelaksanaan Pengadaan ( RPP )
12 Kepala biro membuat surat undangan
Pelaksanaan RPP
13 ULP menyetujui pelaksanaan pengadaan
37 | IK PERENCANAAN PERAWATAN BANGUNAN GEDUNG
Sekertariat Jenderal Dan Badan Keahlian Dewan Perwakilan Rakyat
PEMENUHAN
NO. URAIAN PERSYARATAN
BELUM SUDAH ACUAN
1. Dokumen KAK
2. Draf Kontrak
3. Dokumen RAB dan HPS
4. Surat Permohonan
5. Surat Undangan RUP
6. BA RUP
7. Surat Undangan RPP
8. BA RPP
9. Surat Permohonan
10. BA penyerahan dokumen
Dibuat oleh : Catatan :
LAMPIRAN 10
DOKUMEN REKAMAN MUTU
Nomor :
1. Nama :
Jabatan :
Dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama PT. X. selanjutnya disebut PIHAK
PERTAMA
2. Nama :
Jabatan :
Dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama ….. selanjutnya disebut PIHAK KEDUA
1.
2.
3. Building Manager
PT. X
Jl………….
TANDA TERIMA
Telah diterima :
- 1 buah valve kuniongan
- 1 buah check valve kuningan
- 2 buah timer theben SUL
- 1 Sok drat luar 2
- 4 sealtape onda
Yang Menerima,
…………………………….
SURAT TUGAS
NOMOR : 1/1/2017
Menimbang :
Memberi Tugas
Kepada : Nama :
Jabatan :
Perusahaan :
Demikian surat tugas ini untuk dilaksanakan dengan penuh tanggung jawab.
NIP.111111111111111
Tembusan :
Kepada Yth,
Kepala Biro Umum
Jl. X
Jakarta
Dengan Hormat,
Dari hasil inspeksi dan service yang dilakukan terhadap system pompa yang
sering on/off, hal tersebut dapat membuat cepat rusak panel kontrol, pompa maupun
instalasi. Dari hasil pengecekan diketahui adanya kerusakan pada membrane Tank
dimana fungsi dari perangkat ini adalah menekan dan mengatur tekanan air dan instalasi
pompa.
Demikian surat usulan ini kami sampaikan atas perhatian dan kerjasamanya
kami ucapkan terimakasih.
Hormat Kami,
PT. X
Building Manager
BERITA ACARA
KERUSAKAN
No. …./X/Z/……../2017
Nama Alat :
Type :
Spesifikasi :
Lokasi :
Demikian berita acara kerusakan ini dibuat untuk dapat diketahui dan segera ditindak
lanjuti.
Dibuat oleh,
Supervisor Teknisi
(…………….) (…………………)
(……………) (………………..)
Lembaga X PT. X
(……………………….) (………………..…)