Interpolasi Linier Untuk Menghitung Potongan Memanjang Sandaran Kiri Sisi

Hulu Bendungan Margatiga

Kajian: Triyanto,*, Ahmad Herison
1
Department of Civil Engineering, Universitas Lampung, Lampung, INDONESIA
2
Master of Civil Engineering, Lampung University, Lampung, INDONESIA
*
Corresponding authors: triabhinaya@gmailcom

Dimasukkan Direvisi Diterima

ABSTRACT

The left back of Dam Margatiga is a hill row activity that functions as an inundation area that mixes the dam has
been inundated. Left Backrest reaches 30 Km.
Linear interpolation is used to calculate contour, topographic or cross-sectional data. This is done because the cross
section data used is usually limited and available in the form of longitudinal or transverse pieces, not in the form of
surface data. River cross-sectional data is needed to conduct river modeling studies, ranging from flood modeling,
river design modeling, to modeling for doors on rivers for specific purposes.
Bendungan Margatiga is located in East Lampung. Margatiga Dam has a capacity of around 68 million m3 of air,
which will be used for river irrigation, PDAM. Apart from beneficiaries for irrigation and drinking water.
Case study on the left back of Sungai Margatiga in the city of Pringsewu, Lampung Province. Lampung (Fig. 1).
This section is located in East Lampung, Lampung Province. Precise and highly accurate river flow topography data
is very important for various projects in this important river system. The length of this section is 200 m with an
average width of 30 m.

KEY WORDS: Interpolation; Left Back Of Dam; Margatiga Dam

permukaan atau permukaan. Data cross-sectional

1 PENDAHULUAN sungai diperlukan untuk melakukan studi pemodelan
Sandaran kiri Bendungan Margatiga merupakan suatu sungai, mulai dari pemodelan banjir, pemodelan
deret perbukitan yang berfungsi sebagai sandaran area desain tanggul sungai, hingga pemodelan untuk pintu
genangan ketika bendungan sudah digenangi. yang digunakan di sungai untuk tujuan tertentu.

Panjang Sandaran Kiri Mencapai 30 Km.
Interpolasi linier banyak digunakan untuk menghitung
data kontur, topografi atau cross-sectional. Hal ini
dilakukan karena data penampang yang dimiliki
biasanya terbatas dan tersedia dalam bentuk potongan
memanjang atau melintang, bukan dalam bentuk data
Bendungan Margatiga terletak di Lampung Timur.
Bendungan Margatiga direncanakan memiliki daya
tampung sekitar 68 juta m3 air, yang akan digunakan
untuk irigasi sungai, PDAM. Selain penerima manfaat
untuk irigasi dan air minum.

1
 Journal of the Civil Engineering

Gbr 1. Lokasi bendungan marga tiga

Bendungan Margatiga, sepanjang 300 m, dengan

2 AREA STUDI rumus sebagai berikut:
Studi kasus di sandaran kiri Sungai Margatiga di kota
Pringsewu, Provinsi Lampung. Lampung (Gbr. 1).
Bagian ini terletak di Lampung Timur, Provinsi
Lampung. Data topografi alur sungai yang akurat dan
sangat akurat sangat penting untuk berbagai proyek
penelitian dalam sistem sungai yang penting ini.
Panjang bagian ini adalah 200 m dengan lebar rata-
rata 30 m.

3 METHODOLOGY
Metodologi yang digunakan adalah dengan
perhitungan Interpolasi Linier topografi sandaran kiri
Gbr 2. Rumus interpolasi linier biasa

Gbr 3. Pot memeanjang STA 0

2
Journal of the Civil Engineering Forum Vol. 4 No. 2 (May 2018)

Gbr 4. Pot memeanjang STA 0 + 50

Gbr 5. Pot memeanjang STA 0 + 100

4 HASIL & DISKUSI

Kajian ini menggunakan interpolasi untuk mengetahui
nilai potongan memanjang sandaran kiri sungai

Area Interpolasi

P1 (X1, Y1) = (15,20)

Q = (X, Y) = (12, Y )

P2 (X2, Y2) = (14, 18)

Gbr 6. Layout STA 0 sd 0 + 150

3

Calculate Y Values:
5 KESIMPULAN
2 hal yang penting:
1) Interpolasi linier dapat digunakan dalam hal
topografy
2) Berdasarkan hasil interpolasi nilai elevasi pada
STA 075 adalah 14 m
PENGAKUAN
Studi ini dilakukan di Margatiga Lampung Timur.
Untuk kebutuhan magister Teknik Sipil Universitas
Lampung.
DAFTAR PUSATAKA
Babak, O., Deutsch, C.V., 2008. Statistical approach
to inverse distance interpolation. Stochastic
Environ. Res. Risk Assess. 23 (5), 543–553.
http://dx.doi.org/10.1007/s00477-008-0226-6.
Boisvert, J.B., Deutsch, C.V., 2011a. Modeling
locally varying anisotropy of COemissions in
the United States. Stochastic Environ. Res. Risk
Assess. 25 (8), 1077–1084.
http://dx.doi.org/10.1007/s00477-011-0483-7.
Boisvert, J.B., Deutsch, C.V., 2011b. Programs for
kriging and sequential Gaussiansimulation with
Journal of the Civil Engineering
Y ( )
Y = 14
Jadi Nilai Y adalah 14 m
locally varying anisotropy using non-Euclidean
distances.Comput. Geosci. 37 (4), 495–510.
http://dx.doi.org/10.1016/j.cageo.2010.03.021.
DlJKSTRA, E., 1959. A note on two problems in
connexion with graphs. Numer. Math. 1, 269–
271.
Gardner, B., Sullivan, P.J., Lembo, J.A.J., 2003.
Predicting stream temperatures:geostatistical
model comparison using alternative distance
metrics. Can. J.Fisheries Aquatic Sci. 60 (3),
344–351. http://dx.doi.org/10.1139/f03-025.
Goovaerts, P., 1997. Geostatistics for Natural
Resources Evaluation. Oxford University Press.
Harvey, J.W., Bencala, K.E., 1993. The effect of
streambed topography on
surfacesubsurfacewater exchange in mountain
catchments. Water Resour. Res. 29 (1),89–98.
http://dx.doi.org/10.1029/92WR01960.
Hoef, J.M.V., Peterson, E., Theobald, D., 2006.
Spatial statistical models that use flowand
stream distance. Environ. Ecol. Statist. 13 (4),
449–464. http://dx.doi.org/10.1007/s10651-
006-0022-8.
Horritt, M.S., Bates, P.D., Mattinson, M.J., 2006.
Effects of mesh resolution andtopographic
representation in 2D finite volume models of
shallow water fluvialflow. J. Hydrol. 329 (1–
2), 306–314.