Judul Tugas
STUDI PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN
KONSTRUKSI (SMKK) PADA PERUSABAAN KONSTRUKSI
(BERDASARKAN PM PUPR NO.IO TAHUN 2021)
Pembimbing II
Mengetahu.i,
Ketua Departemen Teknik Sipil
vcrsi 3.0
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH
iii
KATA PENGANTAR
PUPR No.10 Tahun 2021)” sebagai salah satu syarat yang diajukan
iv
dan pengarahan mulai dari awal penelitian hingga selesainya
penulisan ini
digunakan
motivasi mulai dari awal penulisan Tugas Akhir ini hingga selesai
Hasanuddin
v
2. Kepada sahabat seperjuangan, Wahyu Agung Ramadhan dan
pengalamannya.
PLASTIS 2018 yang selama ini mulai dari maba sampai di detik-
5. Yang terakhir, saya ingin berterima kasih kepada diri sendiri, terima
dan karunia-Nya kepada kita dan semoga Tugas Akhir ini dapat memberi
Penulis
vi
STUDI PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN
KONSTRUKSI (SMKK) PADA PERUSAHAAN KONSTRUKSI
(BERDASARKAN PM PUPR NO.10 TAHUN 2021)
Dr. Rosmariani Arifuddin, ST, MT Dr. Eng. Ridwan Irwan Rahim, ST, MT
Pembimbing 1 Pembimbing 2
Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin
Jalan Poros Malino Km 6 Jalan Poros Malino Km 6
Gowa, Sulawesi Selatan – Indonesia Gowa, Sulawesi Selatan - Indonesia
ABSTRAK
vii
DAFTAR ISI
viii
3.8 Metode Pengumpulan Data ....................................................................... 44
3.9 Uji Instrumen ............................................................................................. 46
3.10 Metode Analisis Data ................................................................................ 47
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
ix
DAFTAR TABEL
DAFTAR GAMBAR
x
BAB 1. PENDAHULUAN
ini terus bertambah. Hal ini dapat terlihat pada Produk Domestik Bruto
Pusat Statistik (BPS, 2019), saat ini tenaga kerja konstruksi berjumlah 8.5
1
tetapi, selama proyek dalam sektor konstruksi berjalan akan selalu ada
2012 hingga 2014. Sebagian besar jenis kecelakaan kerja berasal dari
2
Hal diatas juga relevan terhadap jumlah kecelaakaan kerja yang terjadi
proyek konstruksi yang terjadi dalam kurun waktu terakhir ini dengan
jumlah kasus kecelakaan kerja yang terus bertambah seperti yang dapat
3
mengeluarkan peraturan Nomor 10 Tahun 2021 tentang pedoman sistem
2021).
(Manihuruk, 2021).
Hanya pada rentang tahun 2017 sampai 2019 sudah banyak terjadi
dari pihak kontraktor maupun dari pihak owner. Berbeda halnya dengan
kecelakaan konstruksi ini ada empat aspek yang akan terkena efeknya
4
Rakyat telah mengeluarkan aturan tentang Sistem Manajemen
struktur usaha yang kukuh, andal, berdaya saing tinggi, dan hasil Jasa
5
kesehatan dan keberlanjutan yang menjamin keselamatan keteknikan
yang kemudian akan menjadi bagian dari nilai kontrak pada proyek
6
1.2 Rumusan Masalah
sebagai berikut:
konstruksi ?
konstruksi?
perusahaan konstruksi.
7
1.4 Manfaat Penelitian
konstruksi,
4. Bahan refrensi bagi penilitian selanjutnya yang meniliti hal yang sama
di masa mendatang.
Engineer.
8
1.6 Sistematika Penulisan
BAB I. PENDAHULUAN
Pada bab ini akan diterangkan mengenai latar belakang studi yang
Keselamatan Konstruksi.
9
BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
selanjutnya.
10
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA
2021).
11
standar keamanan, keselamatan, kesehatan dan keberlanjutan yang
Permen PUPR No.10 Tahun 2021 terdiri dari 6 bab, yaitu: 1.Umum
5.Peralihan 6.Penutup.
12
b. Tahap Perancangan, dimana pada tahap perancangan sudah
kebutuhan personil.
penyedia jasa dan disetujui oleh pengguna jasa pada saat PCM.
13
• Kepemimpinan dan partisipasi pekerja dalam keselamatan
konstruksi.
harus memperhatikan:
d. keselamatan lingkungan.
14
a. standar perencanaan berupa pemenuhan semua aspek
kombinasi.
15
a. hak tenaga kerja berupa perlindungan sosial tenaga kerja dalam
perundang-undangan;
akibat kerja;
dan sekitarnya;
lingkungan kerja.
konstruksi;
16
Keselamatan lingkungan merupakan keselamatan lingkungan yang
terhadap:
dan
tanah.
17
a. Pemilihan Penyedia Jasa
18
RKK yang berupa RKK pelaksanaan ,
RMPK, Program Mutu, RKPPL, dan
RMLLP yang telah diperiksa, dibahas,
atau direviu disetujui oleh Konsultan Pasal 24 ayat (4)
4
Manajemen Konstruksi dan/atau Permen 10/2021
Pengguna Jasa dan Penyedia Jasa
pada saat rapat persiapan
pelaksanaan Pekerjaan Konstruksi.
Program Mutu, RKK yang berupa
RKK pengawasan dan RKK
manajemen penyelenggaraan
konstruksi disampaikan oleh
konsultan Pengawas atau Konsultan
Manajemen Konstruksi, diperiksa,
Pasal 24 ayat (5)
5 dibahas, atau direviu oleh pelaksana
Permen 10/2021
Pekerjaan Konstruksi/Pengguna Jasa,
dan disetujui oleh Konsultan
Manajemen Konstruksi dan/atau
Pengguna Jasa dan Penyedia Jasa
pada saat rapat persiapan
pelaksanaan Pekerjaan.
Dalam tahap pelaksanaan Pekerjaan
Konstruksi, RKK, RMPK, Program
Mutu, RKPPL, dan RMLLP harus Pasal 25 ayat (1)
6
disesuaikan dengan perubahan Permen 10/2021
lingkup dan kondisi pada saat
pelaksanaan pekerjaan
Penyesuaian RKK, RMPK, Program
Mutu, RKPPL, dan RMLLP harus Pasal 25 ayat (2)
7
mendapatkan persetujuan dari Permen 10/2021
Pengguna Jasa.
Pengguna Jasa melakukan
pengawasan pelaksanaan RKK,
RMPK, Program Mutu, RKPPL dan Pasal 25 ayat (3)
8
RMLLP, serta mengevaluasi kinerja Permen 10/2021
penerapan SMKK yang dilaksanakan
oleh Penyedia Jasa.
19
Dalam melakukan pengawasan dan
evaluasi, Pengguna Jasa dapat
dibantu oleh Ahli Keselamatan dan
Kesehatan Kerja Konstruksi, ahli Pasal 25 ayat (4)
9
Keselamatan Konstruksi, tenaga ahli Permen 10/2021
teknis yang terkait Keselamatan
Konstruksi, dan/atau petugas
Keselamatan Konstruksi.
Penyedia Jasa harus menerapkan
AKK untuk pekerjaan yang
mempunyai tingkat risiko besar
Pasal 26 ayat (1)
10 dan/atau sedang dan pekerjaan
Permen 10/2021
bersifat khusus sesuai dengan
metode kerja Konstruksi yang
terdapat dalam RKK.
Pekerjaan bersifat khusus paling
sedikit terdiri atas pekerjaan panas,
pengangkatan, ruang terbatas,
Pasal 26 ayat (2)
11 menyelam, malam hari, ketinggian
Permen 10/2021
lebih dari 1.8, perancah, radiography,
bertegangan listrik, dan penggalian
atau kedalaman.
AKK disusun oleh Ahli Keselamatan
dan Kesehatan Kerja Konstruksi, Ahli
Keselamatan Konstruksi, tenaga ahli Pasal 26 ayat (3)
12
teknis yang terkait Keselamatan Permen 10/2021
Konstruksi, dan/atau Petugas
Keselamatan Konstruksi
AKK harus ditinjau kembali oleh Ahli
Keselamatan dan Kesehatan Kerja
Konstruksi, Ahli Keselamatan
Konstruksi, dan/atau tenaga ahli yang Pasal 26 ayat (4)
13
membidangi Keselamatan Konstruksi Permen 10/2021
dalam hal terjadi perubahan metode
kerja, situasi, pengamanan, dan
sumber daya manusia.
20
Hasil peninjauan kembali harus
mendapatkan persetujuan dari
Pasal 26 ayat (5)
14 Pengguna Jasa dan ahli teknik sesuai
Permen 10/2021
bidangnya yang ditunjuk oleh
Penyedia Jasa pelaksana konstruksi.
Dalam tahap pelaksanaan pekerjaan
konstruksi, Rencana metode
pelaksanaan kerja, AKK serta rencana
Pasal 27 Permen
15 pemeriksaan dan pengujian
10/2021
merupakan komponen yang
digunakan sebagai bagian dari
persyaratan izin kerja.
Penyedia Jasa pelaksana konstruksi
melaporkan pelaksanaan RKK,
Pasal 28 ayat (1)
16 RMPK, Program Mutu, RKPPL, dan
Permen 10/2021
RMLLP kepada Pengguna Jasa
sesuai dengan kemajuan pekerjaan.
Laporan berupa laporan harian; Pasal 28 ayat (2)
17
mingguan dan akhir. Permen 10/2021
Laporan sebagaimana dimaksud pada
ayat (2) dilengkapi dengan Pasal 28 ayat (3)
18
dokumentasi foto dan/atau audio Permen 10/2021
visual.
Berdasarkan hasil pengawasan
pelaksanaan RKK, RMPK, Program
Mutu, RKPPL, dan RMLLP dan Pasal 29 ayat (1)
19
laporan , Pengguna Jasa Permen 10/2021
melaksanakan evaluasi kinerja
penerapan SMKK setiap bulan.
Evaluasi dilakukan untuk menjamin
kesesuaian dan keefektifan
Pasal 29 ayat (2)
20 pelaksanaan dan penerapan RKK,
Permen 10/2021
RMPK, Program Mutu, RKPPL, dan
RMLLP.
Penyedia Jasa pelaksana konstruksi
harus melaksanakan peningkatan Pasal 29 ayat (3)
21
kinerja sesuai hasil evaluasi kinerja Permen 10/2021
penerapan SMKK .
21
2.2 Perusahaan Konstruksi
ditetapkan.
22
kontraktor nasional di Indonesia yang mencapai 182.800 sedangkan 2
besar, semisal kontraktor yang berasal dari Badan Usaha Milik Negara.
non kecil yang bisa mengerjakan proyek yang nilainya di atas Rp 2,5
23
Sedangkan definisi kecelakaan kerja menurut OHSAS
menyebabkan kematian.
sumber buku:
langsung dari tindakan tidak aman dan kondisi tidak aman, yang
24
keduanya dapat dikontrol oleh manajemen. Tindakan tidak aman
kerja, yaitu:
menimbulkan kerugian.
3. Near miss, yaitu kejadian hampir celaka dengan kata lain kejadian
25
empat jenis, yaitu (Sedarmayanti, 2011):
hati-hati atau ceroboh atau bisa juga karena kondisi yang tidak aman,
26
Berdasarkan hasil statistik, penyebab kecelakaan kerja 85%
ceroboh, tidak memakai alat pelindung diri, dan lain-lain, hal ini
dan lain-lain.
2. Faktor kimia, yaitu berupa gas, uap, debu, kabut, awan, cairan, dan
27
benda-benda padat.
tumbuhan.
sebagainya.
a. Faktor Lingkungan
28
3. Memenuhi penyelenggaraan ketatarumahtanggaan, meliputi
yang baik terlihat dari baiknya pagar atau tutup pengaman pada
yang berputar. Bila pagar atau tutup pengaman telah terpasang, harus
tersebut yang dilihat dari bentuk dan ukurannya yang sesuai terhadap
dilindungi.
d. Faktor manusia
29
Pencegahan kecelakaan terhadap faktor manusia meliputi peraturan
(Sedarmayanti,2011):
30
2.4 Dasar Hukum Program Keselamatan Konstruksi (K2)
31
BAB 3. METODE PENELITIAN
data yang dipelajari adalah data dari sampel yang diambil dari
3.2 Populasi
32
penelitian, populasi yang dijadikan sebagai subjek penelitian adalah
a. PT. BK
b. PT. TPT
c. PT. P
d. CV. RC
e. PT. MBN
f. PT. NKE
g. PT. APM
h. PT. DAK
i. PT. ICD
j. PT. WKS
k. PT. PKM
l. PT. OMK
33
3.4 Diagram Alir Penelitian
MULAI
Studi Literatur
Penyebaran
Kuisioner
Analisa Kuisioner :
Coding
Uji Validitas,
Reabilitas, Normalitas
dan Linearitas
Uji Analisa Regresi
Uji Anova
Uji T
Pembahasan
Kesimpulan
SELESAI
34
Gambar 3.2 Diagram Alir Analisa Data
Coding
Uji Instrumen
Uji Analisis
Regresi Linear
Sederhana
Valid
Tidak Hilangkan Variabel
Valid Tidak Valid
Uji Anova
Uji T
Pembahasan
35
IBM SPSS ver 25.
instrumen yang akan menjadi tolak ukur dominan berpengaruh atau tidak
MULAI
SELESAI
36
3.5 Pemilihan Strategi Penelitian
Sangat Sangat
Rendah Tinggi
Rendah Tinggi
Sumber : (Drs. Ridwan, M.B.A, 2004)
37
Berikut penjabaran skala pengaruh kebijakan terhadap
1. Sangat Rendah
2. Rendah
3. Tinggi
4. Sangat Tinggi
38
3.6 Operasionalisasi Variabel
39
Program Mutu, RKK yang berupa
RKK pengawasan dan RKK
manajemen penyelenggaraan
konstruksi disampaikan oleh
konsultan Pengawas atau Konsultan
Manajemen Konstruksi, diperiksa,
Pasal 24 ayat (5)
X1.5 dibahas, atau direviu oleh pelaksana
Permen 10/2021
Pekerjaan Konstruksi/Pengguna Jasa,
dan disetujui oleh Konsultan
Manajemen Konstruksi dan/atau
Pengguna Jasa dan Penyedia Jasa
pada saat rapat persiapan
pelaksanaan Pekerjaan.
Dalam tahap pelaksanaan Pekerjaan
Konstruksi, RKK, RMPK, Program
Mutu, RKPPL, dan RMLLP harus Pasal 25 ayat (1)
X1.6
disesuaikan dengan perubahan Permen 10/2021
lingkup dan kondisi pada saat
pelaksanaan pekerjaan
Penyesuaian RKK, RMPK, Program
Mutu, RKPPL, dan RMLLP harus Pasal 25 ayat (2)
X1.7
mendapatkan persetujuan dari Permen 10/2021
Pengguna Jasa.
Pengguna Jasa melakukan
pengawasan pelaksanaan RKK,
RMPK, Program Mutu, RKPPL dan Pasal 25 ayat (3)
X1.8
RMLLP, serta mengevaluasi kinerja Permen 10/2021
penerapan SMKK yang dilaksanakan
oleh Penyedia Jasa.
Dalam melakukan pengawasan dan
evaluasi, Pengguna Jasa dapat
dibantu oleh Ahli Keselamatan dan
Kesehatan Kerja Konstruksi, ahli Pasal 25 ayat (4)
X1.9
Keselamatan Konstruksi, tenaga ahli Permen 10/2021
teknis yang terkait Keselamatan
Konstruksi, dan/atau petugas
Keselamatan Konstruksi.
40
Penyedia Jasa harus menerapkan
AKK untuk pekerjaan yang
mempunyai tingkat risiko besar
Pasal 26 ayat (1)
X1.10 dan/atau sedang dan pekerjaan
Permen 10/2021
bersifat khusus sesuai dengan
metode kerja Konstruksi yang
terdapat dalam RKK.
Pekerjaan bersifat khusus paling
sedikit terdiri atas pekerjaan panas,
pengangkatan, ruang terbatas,
Pasal 26 ayat (2)
X1.11 menyelam, malam hari, ketinggian
Permen 10/2021
lebih dari 1.8, perancah, radiography,
bertegangan listrik, dan penggalian
atau kedalaman.
AKK disusun oleh Ahli Keselamatan
dan Kesehatan Kerja Konstruksi, Ahli
Keselamatan Konstruksi, tenaga ahli Pasal 26 ayat (3)
X1.12
teknis yang terkait Keselamatan Permen 10/2021
Konstruksi, dan/atau Petugas
Keselamatan Konstruksi
AKK harus ditinjau kembali oleh Ahli
Keselamatan dan Kesehatan Kerja
Konstruksi, Ahli Keselamatan
Konstruksi, dan/atau tenaga ahli yang Pasal 26 ayat (4)
X1.13
membidangi Keselamatan Konstruksi Permen 10/2021
dalam hal terjadi perubahan metode
kerja, situasi, pengamanan, dan
sumber daya manusia.
Hasil peninjauan kembali harus
mendapatkan persetujuan dari
Pasal 26 ayat (5)
X1.14 Pengguna Jasa dan ahli teknik sesuai
Permen 10/2021
bidangnya yang ditunjuk oleh
Penyedia Jasa pelaksana konstruksi.
Dalam tahap pelaksanaan pekerjaan
konstruksi, Rencana metode
pelaksanaan kerja, AKK serta rencana
Pasal 27 Permen
X1.15 pemeriksaan dan pengujian
10/2021
merupakan komponen yang
digunakan sebagai bagian dari
persyaratan izin kerja.
41
Penyedia Jasa pelaksana konstruksi
melaporkan pelaksanaan RKK,
Pasal 28 ayat (1)
X1.16 RMPK, Program Mutu, RKPPL, dan
Permen 10/2021
RMLLP kepada Pengguna Jasa
sesuai dengan kemajuan pekerjaan.
Laporan berupa laporan harian; Pasal 28 ayat (2)
X1.17
mingguan dan akhir. Permen 10/2021
Laporan sebagaimana dimaksud pada
ayat (2) dilengkapi dengan Pasal 28 ayat (3)
X1.18
dokumentasi foto dan/atau audio Permen 10/2021
visual.
Berdasarkan hasil pengawasan
pelaksanaan RKK, RMPK, Program
Mutu, RKPPL, dan RMLLP dan Pasal 29 ayat (1)
X1.19
laporan , Pengguna Jasa Permen 10/2021
melaksanakan evaluasi kinerja
penerapan SMKK setiap bulan.
Evaluasi dilakukan untuk menjamin
kesesuaian dan keefektifan
Pasal 29 ayat (2)
X1.20 pelaksanaan dan penerapan RKK,
Permen 10/2021
RMPK, Program Mutu, RKPPL, dan
RMLLP.
Penyedia Jasa pelaksana konstruksi
harus melaksanakan peningkatan Pasal 29 ayat (3)
X1.21
kinerja sesuai hasil evaluasi kinerja Permen 10/2021
penerapan SMKK .
42
3.6.2 Variabel dependen
1 2 3 4
Sangat
Rendah Tinggi Sangat Tinggi
Rendah
Y≤5 5 < Y < 10 11 < Y < 20 Y ≥ 21
1. Data Sekunder
2. Data Primer
43
kuisioner pada pihak-pihak perusahaan konstruksi yang dapat
1. Studi Literatur
2. Wawancara
44
3. Angket.Kuisioner
konstruksi.
b. Pertanyaan kuisioner
45
3.9 Uji Instrumen
a. Uji Validitas
b. Uji Reabilitas
46
mampu mengungkapkan data yang bias dipercaya. Menurut
c. Uji Normalitas
47
perusahaan konstruksi terkait Permen PUPR No.10 Tahun
a. Analisis Regresi
Y= 𝒂 + 𝒃𝑿 + 𝒆
(Variabel dependen)
e = Error term
a = Konstanta
48
b. Uji F (Uji Simultan)
c. Analisa Deskriptif
49
BAB 4. HASIL DAN PEMBAHASAN
kuisioner diberikan inisial diantaranya PT. BK, PT. TPT, PT. P, CV. RC,
PT. MBN, PT. NKE, PT. APM, PT. DAK, PT. ICD, PT. WKS, PT. PKM,
Pengalaman
Pendidikan
Responden Kerja Jabatan
R1 S2 >10 tahun Project Manajer
R2 S2 >10 tahun OHSE Manager
R3 S1 >10 tahun OHSE Manager
R4 S2 >10 tahun Project Manajer
R5 S1 >10 tahun Project Manajer
R6 S1 >10 tahun OHSE Manager
R7 S1 >10 tahun OHSE Officer
R8 S1 >10 tahun Project Manajer
R9 S1 >10 tahun Ahli Staff K3
R10 S1 ≤ 5 tahun Ahli Staff K3
R11 S1 >10 tahun Ahli Staff K3
R12 S1 ≤ 5 tahun Ahli Staff K3
Sumber : Olah Data, 2021
50
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan terhadap 12
33% 34%
8% 25%
jabatan Ahli Staff K3, 25% responden dengan jabatan OHSE Manajer
dapat disimpulkan bahwa sebanyak 67% (Project Manajer & Ahli Staff
51
b. Berdasarkan Pendidikan Responden
S2 S1
25%
75%
83%
52
bahwa sebanyak 17% responden memiliki pengalaman kerja kurang dari
konstruksi.
valid).
b. Jika r hitung < r tabel (sig 0.05) maka instrument atau item-item
tidak valid).
53
X1.7 0.958 0.576 Valid
X1.8 0.860 0.576 Valid
X1.9 0.672 0.576 Valid
X1.10 0.734 0.576 Valid
X1.11 0.034 0.576 Tidak Valid
X1.12 0.958 0.576 Valid
X1.13 0.849 0.576 Valid
X1.14 0.672 0.576 Valid
X1.15 0.849 0.576 Valid
X1.16 0.711 0.576 Valid
X1.17 0.682 0.576 Valid
X1.18 0.687 0.576 Valid
X1.19 0.958 0.576 Valid
X1.20 0.711 0.576 Valid
X1.21 0.626 0.576 Valid
Sumber : Olah Data SPSS, 2021
r hitung, dimana r tabel harus lebih besar dari r hitung maka dari tabel
54
Adanya ketidakvalidan data diatas disebabkan karena kondisi setiap
valid secara statistik. Instrumen yang dinyatakan tidak valid, maka tidak
alat ukut yang digunakan, dalam arti apakah alat ukur tersebut akurat,
Cronbach’s Alpha If
Variabel Item Deleted
X1.1 0.952
X1.2 0.953
X1.3 0.955
X1.4 0.952
X1.5 0.953
X1.6 0.956
X1.7 0.950
X1.8 0.951
X1.9 0.954
X1.10 0.953
55
X1.11 0.959
X1.12 0.950
X1.13 0.951
X1.14 0.954
X1.15 0.951
X1.16 0.953
X1.17 0.954
X1.18 0.954
X1.19 0.950
X1.20 0.953
X1.21 0.954
Sumber : Olah Data SPSS, 2021
Reability Statistics
Cronbach’s N of Items
Alpha
0.955 21
Sumber : Olah Data SPSS, 2021
menunjukkan nilai yang lebih besar dari 0,6 sehingga dapat dikatakan
variable terikat dan bebas terdistribusi normal atau tidak. Metode yang
56
nilai signifikasi dari hasil uji Kolmogorov-Smirnov > 0,05 maka model
> 0.05 sehingga dapat dikatakan bahwa model regresi variabel terikat
57
4.2.4 Uji Linearitas
variabel X dengan variabel Y. jika nilai signifikansi f > 0.05, maka variabel
ANOVA Table
Sum of Mean
Squares df Square F Sig.
YBetween (Combined) 21.167 6 3.528 35.278 .001
Groups Linearity 20.721 1 20.721 207.209 .000
* Deviation from .446 5 .089 .892 .549
Linearity
XWithin Groups .500 5 .100
Total 21.667 11
Dari tabel 4.5 diketahui nilai Sig. Deviation from Linearity sebesar
0.549 > 0.05, maka dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang
58
4.3 Analisis Data
Coefficientsa
Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1(Constant) 5.965 .874 6.825 .000
X .179 .012 .978 14.802 .000
a. Dependent Variable: Y
sebagai berikut :
59
Dari hasil analisis regresi linear diperoleh hasil bahwa variabel
positif artinya ada hubungan yang searah antara item di PM PUPR No.
Konstruksi.
dependen.
60
Hasil uji pengaruh variabel X secara bersama-sama terhadap
ANOVAa
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
b
1Regression 20.721 1 20.721 219.085 .000
Residual .946 10 .095
Total 21.667 11
a. Dependent Variable: Y
b. Predictors: (Constant), X
dengan nilai Sig. sebesar 0,000. Hal ini menunjukkan bahwa nilai nilai
Perusahaan Konstruksi.
61
Tabel 4.9 Hasil Identifikasi Penerapan Sistem Manajemen
Keselamatan Kosntruksi (SMKK) di Perusahaan Kosntruksi
Penerapan
Kode Indikator Keterangan
Ya Tidak
Penerapan
SMKK pada
tahapan
pelaksanaan
Pekerjaan
Konstruksi
X1 12 0
dilakukan dengan
melaksanakan
RKK, RMPK,
Program Mutu,
RKPPL, dan
RMLLP.
Pelaksanaan
RKK, RMPK,
Program Mutu,
RKPPL, dan
RMLLP harus
X2 11 1
disesuaikan
dengan lingkup
pekerjaan dan
kondisi di
lapangan.
RKK yang berupa
RKK
pelaksanaan,
RMPK, Program
Mutu, RKPPL,
dan RMLLP
disampaikan oleh
X3 pelaksana 12 0
Pekerjaan
Konstruksi untuk
diperiksa,
dibahas, atau
direviu oleh
konsultan
Pengawas/direksi
62
teknis/Pengguna
Jasa.
63
dibahas, atau
direviu oleh
pelaksana
Pekerjaan
Konstruksi/Pengg
una Jasa, dan
disetujui oleh
Konsultan
Manajemen
Konstruksi
dan/atau
Pengguna Jasa
dan Penyedia
Jasa pada saat
rapat persiapan
pelaksanaan
Pekerjaan.
Dalam tahap
pelaksanaan
Pekerjaan
Konstruksi, RKK,
RMPK, Program
Mutu, RKPPL,
dan RMLLP
X6 harus 9 3
disesuaikan
dengan
perubahan
lingkup dan
kondisi pada saat
pelaksanaan
pekerjaan
Penyesuaian
RKK, RMPK,
Program Mutu,
RKPPL, dan
X7 12 0
RMLLP harus
mendapatkan
persetujuan dari
Pengguna Jasa.
64
Pengguna Jasa
melakukan
pengawasan
pelaksanaan
RKK, RMPK,
Program Mutu,
RKPPL dan
X8 RMLLP, serta 11 1
mengevaluasi
kinerja
penerapan SMKK
yang
dilaksanakan
oleh Penyedia
Jasa.
Dalam
melakukan
pengawasan dan
evaluasi,
Pengguna Jasa
dapat dibantu
oleh Ahli
Keselamatan dan
Kesehatan Kerja
X9 Konstruksi, ahli 8 4
Keselamatan
Konstruksi,
tenaga ahli teknis
yang terkait
Keselamatan
Konstruksi,
dan/atau petugas
Keselamatan
Konstruksi.
Penyedia Jasa
harus
menerapkan AKK
untuk pekerjaan
X10 10 2
yang mempunyai
tingkat risiko
besar dan/atau
sedang dan
65
pekerjaan bersifat
khusus sesuai
dengan metode
kerja Konstruksi
yang terdapat
dalam RKK.
Pekerjaan
bersifat khusus
paling sedikit
terdiri atas
pekerjaan panas,
pengangkatan,
ruang terbatas,
menyelam,
X11 malam hari, 11 1
ketinggian lebih
dari 1.8,
perancah,
radiography,
bertegangan
listrik, dan
penggalian atau
kedalaman.
AKK disusun
oleh Ahli
Keselamatan dan
Kesehatan Kerja
Konstruksi, Ahli
Keselamatan
Konstruksi,
X12 10 2
tenaga ahli teknis
yang terkait
Keselamatan
Konstruksi,
dan/atau Petugas
Keselamatan
Konstruksi
66
AKK harus
ditinjau kembali
oleh Ahli
Keselamatan dan
Kesehatan Kerja
Konstruksi, Ahli
Keselamatan
Konstruksi,
dan/atau tenaga
ahli yang
X13 10 2
membidangi
Keselamatan
Konstruksi dalam
hal terjadi
perubahan
metode kerja,
situasi,
pengamanan,
dan sumber daya
manusia.
Hasil peninjauan
kembali harus
mendapatkan
persetujuan dari
Pengguna Jasa
X14 dan ahli teknik 12 0
sesuai bidangnya
yang ditunjuk
oleh Penyedia
Jasa pelaksana
konstruksi.
Dalam tahap
pelaksanaan
pekerjaan
konstruksi,
Rencana metode
X15 pelaksanaan 12 0
kerja, AKK serta
rencana
pemeriksaan dan
pengujian
merupakan
67
komponen yang
digunakan
sebagai bagian
dari persyaratan
izin kerja.
Penyedia Jasa
pelaksana
konstruksi
melaporkan
pelaksanaan
RKK, RMPK,
X16 Program Mutu, 11 1
RKPPL, dan
RMLLP kepada
Pengguna Jasa
sesuai dengan
kemajuan
pekerjaan.
Laporan berupa
laporan harian;
X17 10 2
mingguan dan
akhir.
Laporan
sebagaimana
dimaksud pada
ayat (2)
X18 dilengkapi 12 0
dengan
dokumentasi foto
dan/atau audio
visual.
68
Berdasarkan
hasil
pengawasan
pelaksanaan
RKK, RMPK,
Program Mutu,
RKPPL, dan
X19 9 3
RMLLP dan
laporan ,
Pengguna Jasa
melaksanakan
evaluasi kinerja
penerapan SMKK
setiap bulan.
Evaluasi
dilakukan untuk
menjamin
kesesuaian dan
keefektifan
X20 9 3
pelaksanaan dan
penerapan RKK,
RMPK, Program
Mutu, RKPPL,
dan RMLLP.
Penyedia Jasa
pelaksana
konstruksi harus
melaksanakan
X21 peningkatan 12 0
kinerja sesuai
hasil evaluasi
kinerja
penerapan SMKK
69
4.3.2 Mean dan Ranking
PUPR No. 10 Tahun 2021 tentang SMKK mana saja yang sangat
Penerapan
SMKK pada
tahapan
pelaksanaan
Pekerjaan
Konstruksi
X1 3,417 7
dilakukan dengan
melaksanakan
RKK, RMPK,
Program Mutu,
RKPPL, dan
RMLLP.
70
Pelaksanaan
RKK, RMPK,
Program Mutu,
RKPPL, dan
RMLLP harus
X2 3,417 8
disesuaikan
dengan lingkup
pekerjaan dan
kondisi di
lapangan.
RKK yang berupa
RKK
pelaksanaan,
RMPK, Program
Mutu, RKPPL,
dan RMLLP
disampaikan oleh
pelaksana
X3 Pekerjaan 3,417 9
Konstruksi untuk
diperiksa,
dibahas, atau
direviu oleh
konsultan
Pengawas/direksi
teknis/Pengguna
Jasa.
RKK yang berupa
RKK
pelaksanaan ,
RMPK, Program
Mutu, RKPPL,
dan RMLLP yang
telah diperiksa,
X4 dibahas, atau 3,333 15
direviu disetujui
oleh Konsultan
Manajemen
Konstruksi
dan/atau
Pengguna Jasa
dan Penyedia
71
Jasa pada saat
rapat persiapan
pelaksanaan
Pekerjaan
Konstruksi.
Program Mutu,
RKK yang berupa
RKK
pengawasan dan
RKK manajemen
penyelenggaraan
konstruksi
disampaikan oleh
konsultan
Pengawas atau
Konsultan
Manajemen
Konstruksi,
diperiksa,
dibahas, atau
X5 direviu oleh 3,417 10
pelaksana
Pekerjaan
Konstruksi/Pengg
una Jasa, dan
disetujui oleh
Konsultan
Manajemen
Konstruksi
dan/atau
Pengguna Jasa
dan Penyedia
Jasa pada saat
rapat persiapan
pelaksanaan
Pekerjaan.
72
Dalam tahap
pelaksanaan
Pekerjaan
Konstruksi, RKK,
RMPK, Program
Mutu, RKPPL,
dan RMLLP
X6 harus 3,583 2
disesuaikan
dengan
perubahan
lingkup dan
kondisi pada saat
pelaksanaan
pekerjaan
Penyesuaian
RKK, RMPK,
Program Mutu,
RKPPL, dan
X7 3,250 17
RMLLP harus
mendapatkan
persetujuan dari
Pengguna Jasa.
Pengguna Jasa
melakukan
pengawasan
pelaksanaan
RKK, RMPK,
Program Mutu,
RKPPL dan
X8 RMLLP, serta 3,333 16
mengevaluasi
kinerja
penerapan SMKK
yang
dilaksanakan
oleh Penyedia
Jasa.
73
Dalam
melakukan
pengawasan dan
evaluasi,
Pengguna Jasa
dapat dibantu
oleh Ahli
Keselamatan dan
Kesehatan Kerja
X9 Konstruksi, ahli 3,583 3
Keselamatan
Konstruksi,
tenaga ahli teknis
yang terkait
Keselamatan
Konstruksi,
dan/atau petugas
Keselamatan
Konstruksi.
Penyedia Jasa
harus
menerapkan AKK
untuk pekerjaan
yang mempunyai
tingkat risiko
besar dan/atau
X10 3,417 11
sedang dan
pekerjaan bersifat
khusus sesuai
dengan metode
kerja Konstruksi
yang terdapat
dalam RKK.
Pekerjaan
bersifat khusus
paling sedikit
terdiri atas
X11 pekerjaan panas, 3,917 1
pengangkatan,
ruang terbatas,
menyelam,
malam hari,
74
ketinggian lebih
dari 1.8,
perancah,
radiography,
bertegangan
listrik, dan
penggalian atau
kedalaman.
AKK disusun
oleh Ahli
Keselamatan dan
Kesehatan Kerja
Konstruksi, Ahli
Keselamatan
Konstruksi,
X12 3,250 18
tenaga ahli teknis
yang terkait
Keselamatan
Konstruksi,
dan/atau Petugas
Keselamatan
Konstruksi
AKK harus
ditinjau kembali
oleh Ahli
Keselamatan dan
Kesehatan Kerja
Konstruksi, Ahli
Keselamatan
Konstruksi,
dan/atau tenaga
ahli yang
X13 3,167 20
membidangi
Keselamatan
Konstruksi dalam
hal terjadi
perubahan
metode kerja,
situasi,
pengamanan,
dan sumber daya
manusia.
75
Hasil peninjauan
kembali harus
mendapatkan
persetujuan dari
Pengguna Jasa
X14 dan ahli teknik 3,583 4
sesuai bidangnya
yang ditunjuk
oleh Penyedia
Jasa pelaksana
konstruksi.
Dalam tahap
pelaksanaan
pekerjaan
konstruksi,
Rencana metode
pelaksanaan
kerja, AKK serta
rencana
X15 3,167 21
pemeriksaan dan
pengujian
merupakan
komponen yang
digunakan
sebagai bagian
dari persyaratan
izin kerja.
Penyedia Jasa
pelaksana
konstruksi
melaporkan
pelaksanaan
RKK, RMPK,
X16 Program Mutu, 3,417 12
RKPPL, dan
RMLLP kepada
Pengguna Jasa
sesuai dengan
kemajuan
pekerjaan.
76
Laporan berupa
laporan harian;
X17 3,500 6
mingguan dan
akhir.
Laporan
sebagaimana
dimaksud pada
ayat (2)
X18 dilengkapi 3,417 13
dengan
dokumentasi foto
dan/atau audio
visual.
Berdasarkan
hasil
pengawasan
pelaksanaan
RKK, RMPK,
Program Mutu,
RKPPL, dan
X19 3,250 19
RMLLP dan
laporan ,
Pengguna Jasa
melaksanakan
evaluasi kinerja
penerapan SMKK
setiap bulan.
Evaluasi
dilakukan untuk
menjamin
kesesuaian dan
keefektifan
X20 3,417 14
pelaksanaan dan
penerapan RKK,
RMPK, Program
Mutu, RKPPL,
dan RMLLP.
77
Penyedia Jasa
pelaksana
konstruksi harus
melaksanakan
X21 peningkatan 3,583 5
kinerja sesuai
hasil evaluasi
kinerja
penerapan SMKK
nilai rata-rata (mean) dari nilai akhir. Hal ini dilakukan untuk
mengetahui elemen apa saja yang memang dominan atau di atas rata-
Konstruksi.
berikut :
78
Tabel 4.11 Hasil Pengelompokan Elemen Dominan
Pelaksanaan RKK,
RMPK, Program Mutu,
RKPPL, dan RMLLP
X2 harus disesuaikan 6
3,417
dengan lingkup
pekerjaan dan kondisi di
lapangan.
RKK yang berupa RKK
pelaksanaan, RMPK,
Program Mutu, RKPPL,
dan RMLLP
disampaikan oleh
X3 pelaksana Pekerjaan 7
3,417
Konstruksi untuk
diperiksa, dibahas, atau
direviu oleh konsultan
Pengawas/direksi
teknis/Pengguna Jasa.
79
Program Mutu, RKK
yang berupa RKK
pengawasan dan RKK
manajemen
penyelenggaraan
konstruksi disampaikan
oleh konsultan
Pengawas atau
Konsultan Manajemen
Konstruksi, diperiksa,
X5 dibahas, atau direviu 8
3,417
oleh pelaksana
Pekerjaan
Konstruksi/Pengguna
Jasa, dan disetujui oleh
Konsultan Manajemen
Konstruksi dan/atau
Pengguna Jasa dan
Penyedia Jasa pada
saat rapat persiapan
pelaksanaan Pekerjaan.
Dalam melakukan
pengawasan dan
evaluasi, Pengguna
Jasa dapat dibantu oleh
Ahli Keselamatan dan
Kesehatan Kerja
Konstruksi, ahli
X9 1
Keselamatan 3,583
Konstruksi, tenaga ahli
teknis yang terkait
Keselamatan
Konstruksi, dan/atau
petugas Keselamatan
Konstruksi.
Penyedia Jasa harus
menerapkan AKK untuk
pekerjaan yang
X10 mempunyai tingkat 9
3,417
risiko besar dan/atau
sedang dan pekerjaan
bersifat khusus sesuai
80
dengan metode kerja
Konstruksi yang
terdapat dalam RKK.
Hasil peninjauan
kembali harus
mendapatkan
persetujuan dari
X14 Pengguna Jasa dan ahli 2
3,583
teknik sesuai bidangnya
yang ditunjuk oleh
Penyedia Jasa
pelaksana konstruksi.
Penyedia Jasa
pelaksana konstruksi
melaporkan
pelaksanaan RKK,
X16 RMPK, Program Mutu, 10
3,417
RKPPL, dan RMLLP
kepada Pengguna Jasa
sesuai dengan
kemajuan pekerjaan.
81
Laporan sebagaimana
dimaksud pada ayat (2)
X18 dilengkapi dengan 11
3,417
dokumentasi foto
dan/atau audio visual.
Evaluasi dilakukan
untuk menjamin
kesesuaian dan
X20 keefektifan pelaksanaan 12
3,417
dan penerapan RKK,
RMPK, Program Mutu,
RKPPL, dan RMLLP.
Penyedia Jasa
pelaksana konstruksi
harus melaksanakan
X21 peningkatan kinerja 3
3,583
sesuai hasil evaluasi
kinerja penerapan
SMKK .
(mean) dari nilai akhir instrumen secara keseluruhan. Maka akan dicari
82
elemen yang lebih berpengaruh atau dominan terhadap peningkatan
penerapan SMKK.
83
Hasil peninjauan kembali
harus mendapatkan
persetujuan dari
Pengguna Jasa dan ahli
X14 2
teknik sesuai bidangnya 3,583
yang ditunjuk oleh
Penyedia Jasa pelaksana
konstruksi.
84
4.4 Pembahasan
dari variabel PM PUPR No. 10 Tahun 2021 akan diikuti oleh peningkatan
positif.
85
Tujuan penerapan SMKK adalah untuk menciptakan suatu kondisi
terstruktur dan sistematis. Secara teori salah satu faktor yang dapat
keteraturan serta pengelolaan yang baik sejak awal sesuai PM PUPR No.
10 Tahun 2021.
86
(X1.17) Laporan berupa laporan harian; mingguan dan akhir dan (X1.21)
87
BAB 5. KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
perusahaan konstruksi.
88
Hasil Uji F dari seluruh instrumen valid secara bersama-sama
yaitu :
Pengguna Jasa dan ahli teknik sesuai bidangnya yang ditunjuk oleh
89
- (X1.17) Laporan berupa laporan harian; mingguan dan akhir.
5.2 Saran
Dari kesimpulan yang diperoleh, maka saran yang dapat diberikan dari
Perusahaan Konstruksi.
90
DAFTAR PUSTAKA
91
Lampiran 1. Format Kuisioner
Petunjuk Pengisian:
Nama Responden :
Jabatan :
Nama Perusahaan :
Email Responden :
Paraf Stempel
1. Pendidikan Terakhir
3. JenisKelamin:
Pria Wanita
4. Umur :
Kode X1 X2 X3 X4 X5 X6 X7 X8 X9 X10 X11 X12 X13 X14 X15 X16 X17 X18 X19 X20 X21 Total Y
R1 3 3 4 4 4 3 3 3 4 3 4 3 2 3 2 4 3 3 3 3 3 67 18
R2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 84 21
R3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 84 21
R4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 67 18
R5 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 65 17
R6 3 3 3 3 4 3 3 4 4 3 3 3 3 4 3 4 3 4 3 4 4 71 19
R7 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 84 21
R8 4 3 3 3 3 4 3 3 4 3 4 3 3 4 3 3 4 3 3 3 4 70 18
R9 4 4 3 3 3 4 3 3 4 4 4 3 3 4 3 3 4 3 3 3 4 72 19
R10 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 66 18
R11 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 65 18
R12 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 4 3 3 4 3 3 3 3 3 4 3 67 18
Lampiran 3. R Tabel
Lampiran 4. Output SPSS
Cronbach’s Alpha If
Variabel r hitung r tabel Ket
Variabel Item Deleted
X1.1 0.803 0.576 Valid
X1.1 0.952
X1.2 0.734 0.576 Valid
X1.2 0.953
X1.3 0.595 0.576 Valid
X1.3 0.955
X1.4 0.763 0.576 Valid
X1.4 0.952
X1.5 0.711 0.576 Valid
X1.5 0.953
X1.6 0.534 0.576 Tidak Valid
X1.6 0.956
X1.7 0.958 0.576 Valid
X1.7 0.950
X1.8 0.860 0.576 Valid
X1.8 0.951 Reability Statistics
X1.9 0.672 0.576 Valid Cronbach’s N of Items
X1.9 0.954
X1.10 0.734 0.576 Valid Alpha
X1.10 0.953
X1.11 0.034 0.576 Tidak Valid 0.955 21
X1.11 0.959
X1.12 0.958 0.576 Valid
X1.12 0.950
X1.13 0.849 0.576 Valid
X1.13 0.951
X1.14 0.672 0.576 Valid
X1.14 0.954
X1.15 0.849 0.576 Valid
X1.15 0.951
X1.16 0.711 0.576 Valid
X1.16 0.953
X1.17 0.682 0.576 Valid
X1.17 0.954
X1.18 0.687 0.576 Valid
X1.18 0.954
X1.19 0.958 0.576 Valid
X1.19 0.950
X1.20 0.711 0.576 Valid
X1.20 0.953
X1.21 0.626 0.576 Valid
X1.21 0.954
3.Uji Normalitas 4.Uji Linearitas
Coefficientsa
Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1(Constant) 5.965 .874 6.825 .000
X .179 .012 .978 14.802 .000
a. Dependent Variable: Y
ANOVAa
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
b
1Regression 20.721 1 20.721 219.085 .000
Residual .946 10 .095
Total 21.667 11
a. Dependent Variable: Y
b. Predictors: (Constant), X
6. Tabel Correlations
Correlations
X01 X02 X03 X04 X05 X06 X07 X08 X09 X10 X11 X12 X13 X14 X15 X16 X17 X18 X19 X20 X21 Total
X01 Pearson 1 .657* 0,314 0,478 0,314 .714** .683 * 0,478 .714** .657 * 0,255 .683 * .663 * .714** .663* 0,314 .845** 0,314 .683* 0,314 .714** .803 **
Correlatio
n
Sig. (2- 0,020 0,320 0,116 0,320 0,009 0,014 0,116 0,009 0,020 0,424 0,014 0,019 0,009 0,019 0,320 0,001 0,320 0,014 0,320 0,009 0,002
tailed)
N 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12
* * ** * * * ** *
X02 Pearson .657 1 0,314 0,478 0,314 0,371 .683 0,478 0,371 1.000 0,255 .683 .663 0,371 .663 0,314 .845 0,314 .683 0,314 0,371 .734 **
Correlatio
n
Sig. (2- 0,020 0,320 0,116 0,320 0,235 0,014 0,116 0,235 0,000 0,424 0,014 0,019 0,235 0,019 0,320 0,001 0,320 0,014 0,320 0,235 0,007
tailed)
N 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12
X03 Pearson 0,314 0,314 1 .837 ** * * * * * * 0,314 0,029 .595 *
.657 0,029 .683 0,478 0,371 0,314 0,255 .683 0,357 0,029 0,357 .657 0,169 .657 .683
Correlatio
n
Sig. (2- 0,320 0,320 0,001 0,020 0,930 0,014 0,116 0,235 0,320 0,424 0,014 0,255 0,930 0,255 0,020 0,599 0,020 0,014 0,320 0,930 0,041
tailed)
N 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12
** ** ** * * ** ** **
X04 Pearson 0,478 0,478 .837 1 .837 0,239 .816 .625 .598 0,478 0,213 .816 0,426 0,239 0,426 .837 0,354 0,478 .816 0,478 0,239 .763 **
Correlatio
n
Sig. (2- 0,116 0,116 0,001 0,001 0,454 0,001 0,030 0,040 0,116 0,506 0,001 0,167 0,454 0,167 0,001 0,260 0,116 0,001 0,116 0,454 0,004
tailed)
N 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12
X05 Pearson 0,314 *
0,314 .657 .837 ** 1 0,029 * ** ** 0,314 -0,357 * 0,357 0,371 0,357 1.000 ** 0,169 * * * 0,371 .711 **
.683 .837 .714 .683 .657 .683 .657
Correlatio
n
Sig. (2- 0,320 0,320 0,020 0,001 0,930 0,014 0,001 0,009 0,320 0,255 0,014 0,255 0,235 0,255 0,000 0,599 0,020 0,014 0,020 0,235 0,010
tailed)
N 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12
X06 Pearson .714** 0,371 0,029 0,239 0,029 1 0,488 0,239 0,314 0,371 0,357 0,488 0,561 .657
*
0,561 0,029 0,507 0,029 0,488 0,371 0,314 0,534
Correlatio
n
Sig. (2- 0,009 0,235 0,930 0,454 0,930 0,108 0,454 0,320 0,235 0,255 0,108 0,058 0,020 0,058 0,930 0,092 0,930 0,108 0,235 0,320 0,074
tailed)
N 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12
* * * ** * ** * ** ** ** * * * ** *
X07 Pearson .683 .683 .683 .816 .683 0,488 1 .816 0,488 .683 0,174 1.000 .870 0,488 .870 .683 .577 .683 1.000 .683 0,488 .958 **
Correlatio
n
Sig. (2- 0,014 0,014 0,014 0,001 0,014 0,108 0,001 0,108 0,014 0,588 0,000 0,000 0,108 0,000 0,014 0,049 0,014 0,000 0,014 0,108 0,000
tailed)
N 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12
* ** ** * ** ** * ** ** ** ** ** * **
X08 Pearson 0,478 0,478 0,478 .625 .837 0,239 .816 1 .598 0,478 -0,426 .816 .746 .598 .746 .837 0,354 .837 .816 .837 .598 .860
Correlatio
n
Sig. (2- 0,116 0,116 0,116 0,030 0,001 0,454 0,001 0,040 0,116 0,167 0,001 0,005 0,040 0,005 0,001 0,260 0,001 0,001 0,001 0,040 0,000
tailed)
N 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12
X09 Pearson .714** 0,371 0,371 .598* .714
**
0,314 0,488 .598
*
1 0,371 -0,255 0,488 0,255 .657
*
0,255 .714
**
0,507 0,371 0,488 0,371 .657
*
.672
*
Correlatio
n
Sig. (2- 0,009 0,235 0,235 0,040 0,009 0,320 0,108 0,040 0,235 0,424 0,108 0,424 0,020 0,424 0,009 0,092 0,235 0,108 0,235 0,020 0,017
tailed)
N 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12
* ** * * * *
X10 Pearson .657 1.000 0,314 0,478 0,314 0,371 .683 0,478 0,371 1 0,255 .683 .663 0,371 .663 0,314 .845** 0,314 .683
*
0,314 0,371 .734 **
Correlatio
n
Sig. (2- 0,020 0,000 0,320 0,116 0,320 0,235 0,014 0,116 0,235 0,424 0,014 0,019 0,235 0,019 0,320 0,001 0,320 0,014 0,320 0,235 0,007
tailed)
N 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12
X11 Pearson 0,255 0,255 0,255 0,213 -0,357 0,357 0,174 -0,426 -0,255 0,255 1 0,174 0,091 -0,255 0,091 -0,357 0,302 -0,357 0,174 -0,357 -0,255 0,034
Correlatio
n
Sig. (2- 0,424 0,424 0,424 0,506 0,255 0,255 0,588 0,167 0,424 0,424 0,588 0,779 0,424 0,779 0,255 0,341 0,255 0,588 0,255 0,424 0,916
tailed)
N 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12
* * * ** * ** ** * ** ** * * * ** *
X12 Pearson .683 .683 .683 .816 .683 0,488 1.000 .816 0,488 .683 0,174 1 .870 0,488 .870 .683 .577 .683 1.000 .683 0,488 .958 **
Correlatio
n
Sig. (2- 0,014 0,014 0,014 0,001 0,014 0,108 0,000 0,001 0,108 0,014 0,588 0,000 0,108 0,000 0,014 0,049 0,014 0,000 0,014 0,108 0,000
tailed)
N 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12
X13 Pearson .663* .663* 0,357 0,426 0,357 0,561 .870** .746 ** 0,255 .663 * 0,091 .870 ** 1 0,561 1.000 ** 0,357 .603* .663 * .870** .663* 0,561 .849 **
Correlatio
n
Sig. (2- 0,019 0,019 0,255 0,167 0,255 0,058 0,000 0,005 0,424 0,019 0,779 0,000 0,058 0,000 0,255 0,038 0,019 0,000 0,019 0,058 0,000
tailed)
N 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12
X14 Pearson .714** 0,371 0,029 0,239 0,371 .657* 0,488 .598 *
.657 *
0,371 -0,255 0,488 0,561 1 0,561 0,371 0,507 0,371 0,488 .714 **
.657 *
.672 *
Correlatio
n
Sig. (2- 0,009 0,235 0,930 0,454 0,235 0,020 0,108 0,040 0,020 0,235 0,424 0,108 0,058 0,058 0,235 0,092 0,235 0,108 0,009 0,020 0,017
tailed)
N 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12
* * ** ** * ** **
X15 Pearson .663 .663 0,357 0,426 0,357 0,561 .870 .746 0,255 .663 0,091 .870 1.000 0,561 1 0,357 .603* .663
*
.870
**
.663
*
0,561 .849 **
Correlatio
n
Sig. (2- 0,019 0,019 0,255 0,167 0,255 0,058 0,000 0,005 0,424 0,019 0,779 0,000 0,000 0,058 0,255 0,038 0,019 0,000 0,019 0,058 0,000
tailed)
N 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12
X16 Pearson 0,314 0,314 .657 * .837** 1.000 ** 0,029 .683 *
.837 **
.714 **
0,314 -0,357 .683 *
0,357 0,371 0,357 1 0,169 .657 *
.683 *
.657 *
0,371 .711 **
Correlatio
n
Sig. (2- 0,320 0,320 0,020 0,001 0,000 0,930 0,014 0,001 0,009 0,320 0,255 0,014 0,255 0,235 0,255 0,599 0,020 0,014 0,020 0,235 0,010
tailed)
N 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12
X17 Pearson .845** .845** 0,169 0,354 0,169 0,507 .577 * 0,354 0,507 .845 ** 0,302 .577 * .603 * 0,507 .603* 0,169 1 0,169 .577* 0,169 0,507 .682 *
Correlatio
n
Sig. (2- 0,001 0,001 0,599 0,260 0,599 0,092 0,049 0,260 0,092 0,001 0,341 0,049 0,038 0,092 0,038 0,599 0,599 0,049 0,599 0,092 0,015
tailed)
N 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12
X18 Pearson 0,314 0,314 .657 * 0,478 *
.657 0,029 .683
*
.837
**
0,371 0,314 -0,357 .683
*
.663
*
0,371 .663
* *
.657 0,169 1 .683
*
.657
*
0,371 .687 *
Correlatio
n
Sig. (2- 0,320 0,320 0,020 0,116 0,020 0,930 0,014 0,001 0,235 0,320 0,255 0,014 0,019 0,235 0,019 0,020 0,599 0,014 0,020 0,235 0,013
tailed)
N 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12
* * * ** * ** ** * ** ** ** * * * *
X19 Pearson .683 .683 .683 .816 .683 0,488 1.000 .816 0,488 .683 0,174 1.000 .870 0,488 .870 .683 .577 .683 1 .683 0,488 .958 **
Correlatio
n
Sig. (2- 0,014 0,014 0,014 0,001 0,014 0,108 0,000 0,001 0,108 0,014 0,588 0,000 0,000 0,108 0,000 0,014 0,049 0,014 0,014 0,108 0,000
tailed)
N 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12
* * ** * * ** * * * *
X20 Pearson 0,314 0,314 0,314 0,478 .657 0,371 .683 .837 0,371 0,314 -0,357 .683 .663 .714 .663 .657 0,169 .657 .683 1 0,371 .711 **
Correlatio
n
Sig. (2- 0,320 0,320 0,320 0,116 0,020 0,235 0,014 0,001 0,235 0,320 0,255 0,014 0,019 0,009 0,019 0,020 0,599 0,020 0,014 0,235 0,010
tailed)
N 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12
X21 Pearson .714** 0,371 0,029 0,239 0,371 0,314 0,488 .598
*
.657
*
0,371 -0,255 0,488 0,561 .657
*
0,561 0,371 0,507 0,371 0,488 0,371 1 .626 *
Correlatio
n
Sig. (2- 0,009 0,235 0,930 0,454 0,235 0,320 0,108 0,040 0,020 0,235 0,424 0,108 0,058 0,020 0,058 0,235 0,092 0,235 0,108 0,235 0,029
tailed)
N 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12
Total Pearson .803** .734** .595 * .763** .711 ** 0,534 .958** .860 ** .672* .734 ** 0,034 .958 ** .849 ** .672* .849** .711 ** .682* .687 * .958** .711** .626* 1
Correlatio
n
Sig. (2- 0,002 0,007 0,041 0,004 0,010 0,074 0,000 0,000 0,017 0,007 0,916 0,000 0,000 0,017 0,000 0,010 0,015 0,013 0,000 0,010 0,029
tailed)
N 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Lampiran 5. Hasil Pengujian Mean dan Rangking Elemen Dominan