EKONOMI MINERAL
NIM : 18137068
TEKNIK PERTAMBANGAN
2018
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam sejarah industri mineral, terdapat kesalahpahaman antara individu di
bidang Geologi, Tambang, Metalurgi, dan Keuangan tentang tahapan evaluasi
mineral. Karena setiap individu hanya mengkonsentrasikan diri pada bidangnya
masing-masing, maka hal mendasar dari evaluasi tambang
terlupakan. Seharusnya digalang kerja sama antar individu yang saling terkait
ini untuk menciptakan dasar evaluasi untuk suatu proyek dengan baik dan
sistematis.
Peranan seorang insinyur tambang dalam suatu analisis investasi proyek
adalah memberikan pendapat teknikal dan informasi tentang parameter yang
berhubungan dengan desain, metode ekstraksi, biaya produksi, recovery, laju
penambangan, dan informasi tentang variabel lainnya. Analisis teknik ini akan
berguna bagi proyek bila dilengkapi dengan analisis finansial. Karena analisis
kelayakan tambang adalah suatu proses iterative antar variabel utamanya, yang
terdiri dari cadangan mineral (ore reserves), skala tambang (mine size), biaya
produksi (cost production) dan kadar batas pulang pokoknya (cut off grade).
Meskipun industri pertambangan merupakan bagian dari dunia industri
umum tetapi terdapat karakteristik khusus dari investasi pada industri
pertambanganyang berbeda dengan industri lainnya. Pemahaman tentang
karakteristik khusus ini penting untuk melakukan analisis kelayakan suatu
proyek tambang. Beberapa karakteristik tersebut adalah (Stermole & Stermole,
1996):
1. Modal Besar
Besarnya modal yang dibutuhkan untuk industri tambang bervariasi,
tergantung dari jenis bahan tambang, metode penambangan, skala
penambangan, lokasi dan parameter lainnya.
2. Periode Para Produksi yang Panjang
Lama periode pra produksi tergantung dari metode penambangan,
metode pengolahan, ukuran dan letak deposit, kompleksitas operasi, dan
kendala lingkungan. Periode pra produksi ini berkisar antara 3 – 12
tahun. Periode pra produksi yang panjang akan berdampak terhadap
besar modal yang dibutuhkan dan terhadap tingkat pengembalian modal.
3. Beresiko Tinggi
Disamping resiko yang berhubungan dengan kebutuhan modal yang
besar serta masa pra produksi yang lama, terdapat resiko lain yang
mempengaruhi keputusan investasi pada industri tambang, yaitu : resiko
geologi, resiko engineering dan konstruksi, reiko ekonomi, resiko
politik, dan resiko pasar mineral.
4. Sumber daya alam yang tak dapat diperbaharui (nonrenewable
resources)
Implikasi dari sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui ini
terhadap industri tambang adalah bahwa pendapatan utama perusahaan
yang diperoleh dari penjualan bahan tambang, dan mengakibatkan umur
tambang tergantung dari jumlah cadangan dan tingkat produksi sehingga
dibutuhkan eksplorasi kontinyu untuk menemukan deposit baru.
5. Mendorong pertumbuhan ekonomi
Dikarenakan letak aktivitas penambangan banyak terdapat di daerah
terpencil, hal ini akan dapat memberikan dampak positif terhadap
aktivitas ekonomi masyarakat setempat sehingga dapat mendorong
pertumbuhan ekonomi di daerah tersebut.
6. Dampak terhadap lingkungan
Kegiatan eksploitasi bahan tambang akan mengubah bentang alam
sehingga berdampak buruk terhadap keadaan lingkungan. Oleh karena
itu tingkat kepedulian industri tambang terhadap lingkungan harus
tinggi. Reklamasi merupakan salah satu upaya untuk mengurangi
dampak lingkungan dari kegiatan penambangan dan pengolahan.
7. Sifat indestructibility of product
Konsekuensi dari sifat ini adalah munculnya pasar sekunder dan dapat
mengurangi persentase kebutuhan akan bijih/bahan tambang. Daur
ulang logam sering dipertimbangkan lebih menguntungkan
dibandingkan menambang bijih untuk dijadikan logam.
Jika NPV0 > NPV1, maka investasi atau proyek dinilai tidak layak
karena berisiko mengalami kerugian.
Jika NPV0 < NPV1, maka investasi atau proyek dinilai layak
karena berpotensi menghasilkan keuntungan.
Jika NPV0 = NPV1, maka investasi atau proyek dinilai tidak layak
karena tidak menghasilkan keuntungan.
Keterangan:
Keterangan:
PI = Profitability Index
PV = Present Value (nilai sekarang seluruh penerimaan kas bersih)
I = Investasi
Keterangan:
B. Ruang Lingkup
Makalah ini mencakup pada pembahasan tentang mineral Intan beserta
analisis perhitungan perencanaan investasi pada Tambang dengan
menggunakan metoda NPV.
C. Tujuan
Tujuan dari makalah ini yaitu untuk memperoleh keputusan kelayakan
tambang Intan yang direncanakan.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Intan
Intan adalah benda berharga mineral yang secara kimia merupakan bentuk
kristal, atau alotrop, dari karbon. Intan terkenal karena memiliki sifat-sifat
fisika yang istimewa, terutama faktor kekerasannya dan kemampuannya
mendispresikan cahaya. Sifat-sifat ini yang membuat intan digunakan dalam
perhiasan dan berbagai penerapan di dalam dunia industri.
Intan terutama ditambang di Afrika tengah dan selatan, walaupun
kandungan intan yang signifikan juga telah ditemukan di Kanada, Rusia,Brazil,
dan Australia. Sekitar 130 juta “carat” (26.000 kg) intan ditambang setiap
tahun, yang berjumlah kira-kira 9 miliar dollar Amerika Serikat. Selain itu,
hampir empat kali berat intan dibuat di dalam makmal sebagai intan sintetik
(synthetic diamond).
5. Proses Bruting
Proses untuk memoles dan menghaluskan girdle (pinggang diamond)
yakni menggunakan sistem komputer.
Proses ini merupakan bagian terakhir sebelum menghasilkan
perhiasan berlian.
6. Proses Micro Setting
Proses ini merupakan pemasangan berlian ke dalam perhiasan seperti
cincin, kalung, dan gelang. Butuh tenaga terampil yang
berpengalaman sehingga perhiasan berlian yang dipasang menjadi
bernilai. Setelah keenam proses tersebut selesai, barulah
berlian tersebut siap untuk dipasarkan di galeri berlian.
Gambar Ukuran Karat (Ct Size)