ABSTRAK
Penduduk kota Malang pada tahun 2016 mencapai sekitar Tiga juta jiwa. Terkait juga pertambahan penduduk dan pola konsumsi
masyarakat di kota Malang telah menghasilkan sampah anorganik dan organik dari aktivitas mereka sebesar 350 ton per hari. Besarnya
volume sampah tersebut tiap hari menjadi masalah yang serius.S ementara di sejumlah sarana prasarana penampung sampah tersebut
sudah melebihi kapasitas. Studi kelayakan usaha diperlukan untuk melihat sebuah gambaran mengenai layak atau tidaklayaknya suatu
usaha yang akan dijalankan, Penelitian ini bertujuan untuk melihat apakah usaha Industri Kecil Menengah (IKM) kerajinan daur ulang
sampah bahan kaca kota Malang layak untuk dijalankan atau tidak. Penelitian ini menggunakan data primer, yaitu hasil survei dan
wawancara. Analisis kelayakan usaha dilakukan dengan pendekatan NPV (net present value), IRR (internal rate of return) dan payback
periods. Hasil penelitian menunjukkan bahwa beberapa usaha kerajinan daur ulang sampah bahan kaca di kota Malang adalah feasible
(layak), baik dari sisi NPV, IRR, maupun payback periods.
Kata kunci: NPV, IRR, payback periods, IKM, Daur Ulang, Kota Malang
ABSTRACT
Malang city dwellers in 2016 reached about three million inhabitants. Also related to population growth and consumption patterns
in Malang has produced inorganic and organic garbage from their activities amounted to 350 tons per day. The amount of the daily
volume of waste is a serious problem. While in a trash container infrastructure is already overloaded. Feasibility study is required to
see an overview of the feasible or does not like a business that will be run, this study aimed to see if your business Small and Medium
Industries (SMI) craft glass recycling of waste materials Malang eligible to run or not. This study uses primary data, the survey results
and interviews. Feasibility analysis done by the approach NPV (net present value), IRR (internal rate of return) and payback periods.
The results showed that some of the craft industry waste recycling glass material in Malang is feasible (feasible), both in terms of NPV,
IRR, and payback periods.
Pendahuluan
-Latar Belakang
Dimana:
-Rumusan Masalah
Studi Literatur
(Identifikasi Metode Penelitian)
Di mana:
NB = Net benefit = Benefit – Cost
C = Biaya investasi + Biaya operasi
= Benefit yang telah didiskon
Metodologi Penelitian = Cost yang telah didiskon
i = diskon faktor
n = tahun (waktu
NPV1
Gambar 1. Metodologi Penelitian IRR = i1+ i –i
(NPV1–NPV2) 2 1
Lokasi Penelitian Keterangan:
Penelitian analisis kelayakan usaha ini dilakukan pada IRR = Internal Rate of Return
Industri Kecil Menengah daur ulang limbah bahan kaca i1 = Tingkat Diskon yang menghasilkan NPV+
i2 = Tingkat Diskonto yang menghasilkan NPV-
yang beralamat di Lingkungan Jl. MT Haryono 3 Kota NPV1 = Net Present Value bernilai positif
Malang. NPV2 = Net Present Value bernilai negative
Setiawan dan Purnomo: Analisis Kelayakan Usaha Kerajinan Daur Ulang Limbah Sampah Bahan Kaca 85
Sumber Dana CI mulai 2013 sampai dengan 2017, dapat dilihat pada
Sumber dana yang dibutuhkan IKM daur ulang bahan Tabel 6.
kaca berasal dari modal sendiri. Modal yang digunakan
untuk mendirikan usaha ini yaitu sebesar Rp10.000.000 Kriteria Penilaian Investasi
termasuk pengadaan mesin dan peralatan untuk produksi. Metode yang digunakan untuk menilai kelayakan
investasi yaitu Metode Konvensional yang terdiri dari
Proyeksi Pendapatan
Payback Period (PP), serta Metode Discounted Cash
Proyeksi pendapatan Industri Kecil Menengah Flow yang terdiri dari Net Present Value (NPV),
untuk produk kerajinan disajikan dalam Tabel 3. Internal Rate of Return (IRR), dan Profitability Index
Sedangkan proyeksi pendapatan untuk produk Hiasan (PI). Ringkasan hasil analisis kelayakan investasi
Dinding disajikan dalam Tabel 4.
dapat dilihat pada Tabel 7.
Proyeksi Biaya Hasil perhitungan kelayakan investasi yang
Biaya-biaya yang dikeluarkan IKM daur ulang bahan meliputi PP, NPV, IRR, dan PI menunjukkan bahwa
kaca adalah biaya untuk upah tenaga kerja, biaya depresiasi, Industri Kecil Menengah (IKM) daur ulang limbah
biaya listrik dan air, serta biaya operasional yang meliputi bahan kaca layak untuk dijalankan, karena masing-
biaya transportasi dan biaya pemasaran disajikan dalam masing perhitungan memenuhi kriteria investasi.
Tabel 5. Payback Period yang dihasilkan yaitu 1 tahun 2
Cash Inflow
bulan, lebih pendek dari umur investasi yaitu lima
tahun, nilai NPV sebesar 23.625.670,- di mana lebih
Cash Inflow diperoleh dari laba bersih ditambah dengan
biaya penyusutan atau depresiasi. IKM daur ulang bahan dari nol, IRR yang diperoleh yaitu 40% dan lebih
kaca menggunakan 100% modal sendiri, maka perhitungan besar dari tingkat suku bunga yaitu 7%, serta hasil
perhitungan PI menunjukkan angka 3,36 maka IKM
daur ulang limbah bahan kaca layak dijalankan.
yang memadai, dan strategi terkait bauran pemasaran 2. Sebaiknya IKM sampah bahan kaca melakukan
cukup baik. pinjaman modal dalam hal pengembangan usaha, tidak
2. Analisis teknis dan produksi menunjukkan bahwa hanya mengandalkan modal sendiri sehingga terdapat
kondisi tempat serta peralatan produksi tetap bersih motivasi berwirausaha dan terus melakukan inovasi-
dan terjaga kualitasnya, serta memenuhi kapasitas inovasi baru.
produksi.
3. Analisis finansial dengan menggunakan 100% modal
sendiri dikatakan layak berdasarkan hasil perhitungan DAFTAR PUSTAKA
kelayakan investasi yang meliputi Payback Period (PP), 1. Anonim, 2014. “Koperasi dan UMKM dalam Angka”, diakses pada
Net Present Value (NPV), Internal Rate of Return (IRR), tanggal 3 Februari 2015 dari http://www.neraca.co.id/article/ 39432/
Koperasi-dan-UMKM-Dalam-Angka
dan Profitability Index (PI), karena masing-masing
2. Budi, S., Ilmu Lingkungan Industri, Univ. Gunadarma, Jakarta,
perhitungan memenuhi kriteria investasi, dimana nilai 1999.
PP atau jangka waktu pengembalian modal kurang dari 3. Fandeli Chafid, Analisi Dampak Lingkungan prinsip Dasar dan
umur investasi (5 tahun), nilai NPV yang positif atau Pemapanannya dalam Pembangunan, Yogyakarta, 1995.
4. Gempur S., Analisis Ergonomis Kelayakan Pabrik, Prestasi Pustaka
lebih besar dari nol, nilai IRR yang lebih besar dari
Publisher Jakarta,2006.
tingkat suku bunga deposito (7%), dan nilai PI yang 5. Husnan, S., dan Muhammad, S., Studi Kelayakan Proyek, Edisi
lebih besar dari satu. Keempat, UPP AMPYKPN, Yogyakarta, 2000.
6. Kamaluddin, 2004. Studi Kelayakan Bisnis. Malang: DIOMA
Saran. 7. Kasmir dan Jakfar. 2004. Studi Kelayakan Bisnis. Jakarta:
Kencana
1. Meningkatkan promosi penjualan, tidak hanya pada 8. Khumalasari, 2011. “Home Industri”, diakses pada tanggal 3 Februari
daerah pemasaran yang ada namun juga daerah baru 2015 dari https://arumdyankhumalasari.wordpress.com/2011/04/16/
dengan memperluas pangsa pasar mengingat permintaan home-industri/
9. Kuswadi. 2007. Analisis Keekonomian Proyek. Yogyakarta.
produk yang sangat tinggi 10. Suliyanto, 2011, Studi Kelayakan Bisnis, Penerbit Andi,
Yogyakarta.