Anda di halaman 1dari 10

TI – 703 Metodologi Penelitian

TUGAS 4

Angelin Kristo
1520004

PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI


INSTITUT TEKNOLOGI HARAPAN BANGSA
BANDUNG
2023
ANALISIS KELAYAKAN BANK SAMPAH UNIT X DI KOTA
BANDUNG

TUGAS AKHIR

Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh


gelar sarjana dalam bidang Teknik Industri

Angelin Kristo
1520004

PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI


INSTITUT TEKNOLOGI HARAPAN BANGSA
BANDUNG
2023

2
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Definisi, Konsep, dan Teori


2.1.1 Definisi Sampah
Sampah merupakan hasil kegiatan manusia atau alam yang sudah tidak digunakan lagi
karena telah diambil unsur atau fungsi utamanya [6]. Sedangkan berdasarkan [3], sampah
adalah sisa kegiatan sehari-hari manusia dan/atau proses alam yang berbentuk padat. Jadi,
dapat disimpulkan bahwa sampah adalah benda atau materi yang sudah tidak memiliki nilai
atau fungsi utama lagi, baik karena telah digunakan manusia atau sebagai hasil dari proses
alam, dan biasanya berbentuk padat. Sampah merupakan hasil dari kegiatan manusia atau
alam yang tidak lagi memiliki nilai atau kegunaan yang signifikan.

2.1.2 Jenis dan Pengelolaan Sampah


Terdapat beberapa jenis sampah diantaranya sampah organik, anorganik, dan residu.
Sampah organik merupakan sampah yang mudah terurai oleh proses alam (biodegradable),
contohnya adalah sisa makanan, serasah, dan sampah lainnya yang mudah terurai. Sampah
anorganik adalah sampah yang dapat didaur ulang baik sebagian maupun seluruhnya. Contoh
dari sampah anorganik adalah sampah jenis plastik, kertas, logam, kaca, karet, tekstil, dan
lainnya [3]. Sedangkan sampah residu merupakan sampah anorganik yang sudah bercampur
dengan sampah organik, misalnya plastik bekas membungkus makanan yang masih terdapat
sisa-sisa makanan. Sampah jenis residu tidak dapat didaur ulang, maka dari itu sampah jenis
inilah yang akhirnya harus dikelola di TPA (Tempat Pembuangan Akhir) [3].

2.1.3 Bank Sampah


Bank sampah merupakan salah satu pengelolahan sampah yang telah dikumpulkan
dan
di pilah-pilah [6]. Sedangkan menurut [3], Bank Sampah adalah fasilitas untuk mengelola
sampah dengan menerapkan prinsip 3R (reduce, reuse, recycle). Bank Sampah harus
memenuhi beberapa persyaratan diantaranya pengelolaan sampah, fasilitas Bank Sampah,
dan tata kelola Bank Sampah. Pengelolaan sampah meliputi pengurangan sampah dan
penanganan sampah. Fasilitas Bank Sampah yang diperlukan pada Bank Sampah Unit
diantaranya memiliki sarana untuk mengelompokan sampah berdasarkan jenis sampah,
dilengkapi dengan label atau tanda pada sarana, luas lokasi dan kapasitas pengelolaan sampah

3
sesuai kebutuhan, lokasi mudah diakses, serta tidak mencemari lingkungan. Tata kelola Bank
Sampah meliputi beberapa hal diantaranya:
a. memiliki struktur kelembagaan sesuai kebutuhan;
b. dibentuk oleh kepala desa/ kepala kelurahan/ sebutan lain;
c. pelayanan mencakup wilayah rukun tetangga, rukun warga, kelurahan, dan/atau desa
atau sebutan lainnya;
d. memiliki nasabah dari rumah tangga dan/atau usaha mikro kecil dan menengah yang
berada dalam satu wilayah rukun tetangga, rukun warga, kelurahan, dan/atau desa
atau sebutan lainnya; dan
e. memiliki prosedur operasional standar penyelenggaraan Bank Sampah.

2.1.4 Konsep Analisis Kelayakan Usaha


Studi kelayakan (feasibility study) adalah kegiatan untuk meneliti dan menilai tentang
dapat atau tidaknya suatu usaha/proyek dilakukan dengan berhasil atau menguntungkan.
Pengertian menguntungkan berhasil atau layak, ada yang menafsirkan dalam arti sempit dan
arti luas. Pengertian arti sempit, biasanya pihak swasta yang lebih berminat tentang manfaat
ekonomi suatu investasi. Pengertian dalam arti luas, biasanya pemerintah atau lembaga non
profit disamping manfaat ekonomi masih ada manfaat lain yang perlu diperhatikan dan
dipertimbangkan. Studi kelayakan juga merupakan penelitian terhadap rencana bisnis yang
tidak hanya menganalisis layak atau tidaknya bisnis dibangun, tetapi juga saat
dioperasionalkan secara rutin dalam rangka pencapaian keuntungan yang maksimal untuk
waktu yang tidak ditentukan [5].

2.2 Model Dasar


Model dasar yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis finansial dan non
finansial. Analisis finansial adalah suatu analisis yang membandingkan antara biaya dan
manfaat untuk menentukan apakah suatu proyek akan menguntungkan selama umur proyek.
Model dasar dalam analisis finansial yang digunakan berupa NPV, IRR, BCR, Payback
Period [5].
a. Net Present Value (NPV) adalah keuntungan bersih yang telah didiskon
menggunakan social opportunity cost of capital (SOCC) sebagai discount factor. Net
Present Value (NPV) menunjukkan kelebihan benefit (manfaat) dibandingkan dengan
biaya [5]. Menurut [6], rumus yang digunkan untuk menghitung NPV adalah sebagai
berikut:
4
NPV =
{ P
(1−i)}
t
−C 2.1

Dimana:
P = aliran kas masuk
i = tingkat diskon
t = periode investasi
C = investasi awal
Hasil dari perhitungan NPV terhadap keputusan investasi yang akan dilakukan adalah
jika:
 NPV > 0, proyek dapat dijalankan atau dilanjutkan.
 NPV < 0, proyek ditolak atau sebaiknya jangan dilanjutkan.
 NPV = 0, proyek dilaksanakan maupun tidak dilaksanakan tidak akan
memberikan dampak terhadap perusahaan.
b. Internal Rate of Return (IRR) adalah suku bunga yang akan menyamakan jumlah nilai
sekarang dari penerimaan yang diharapkan diterima (present value of future proceed)
dengan jumlah nilai sekarang dari pengeluaran untuk investasi [6]. Menurut [5], IRR
didefinisikan sebagai nilai discount rate (i) yang mempunyai NPV dari pada proyek
sama dengan nol. IRR dapat juga dianggap sebagai tingkat keuntungan atas investasi
bersih dalam suatu proyek. Adapun rumus untuk menghitung nilai IRR [7], adalah
sebagai berikut:
NPV 0
IRR=i 0+(i 1−i 0) 2.2
NPV 0−NPV 1
Dimana:
IRR = Internal Rate of Return
i 0 = Tingkat diskonto yang akan menghasilkan NPV bernilai positif
i 1 = Tingkat diskonto yang akan menghasilkan NPV bernilai negative
NPV 0 = Net Present Value yang bernilai positif
NPV 1 = Net Present Value yang bernilai negatif
Kriteria dalam menilai kelayakan suatu usaha atau proyek dari segi IRR adalah jika:
• IRR > tingkat keuntungan yang diisyaratkan, proyek diterima
• IRR < tingkat keuntungan yang disyaratkan, proyek ditolak
[6].

5
c. Benefit Cost Ratio (BCR) merupakan perbandingan antara keuntungan dengan biaya
pada suatu investasi. Semakin besar biaya yang harus dikeluarkan untuk investasi,
maka nilai BCR akan semakin kecil [6]. Rumus dari BCR adalah:
PV Benefit
BCR= 2.3
PV Cost
Dimana:
BCR = Benefit Cost Ratio
PV Benefit = Present Value Keuntungan/ Manfaat
PV Cost = Present Value Biaya
Hasil dari perhitungan Benefit Cost Ratio (BCR) terhadap keputusan investasi yang
akan dilakukan adalah jika:
• BCR > 1, maka proyek layak untuk dilakukan
• BCR < 1, proyek tidak layak untuk dilakukan
• BCR = 1, mendapatkan manfaat yang sebanding dengan cost tetapi tidak merugi.
d. Payback Period (PP) adalah teknik penilaian terhadap jangka waktu (periode)
pengembalian investasi suatu usaha dengan cara mengukur seberapa cepat suatu
investasi kembali [5]. Rumus yang digunakan untuk menghitung PP adalah:
Investasi
PP= 2.4
Kas bersih per tahun
Untuk menilai kelayakan suatu usaha atau proyek dari segi Payback Period adalah,
jika:
• PP > umur ekonomis proyek, maka proyek tidak layak untuk dilakukan
• PP < umur ekonomis proyek, maka proyek layak untuk dilakukan
[6].
Model dasar analisis non-finansial yang digunakan berupa analisis PESTEL (Political,
Economic, Social, Technological, Legal, and Environment). Menurut [8], analisis PESTEL
adalah alat yang memungkinkan organisasi untuk menemukan dan mengevaluasi faktor-
faktor yang dapat mempengaruhi bisnis di masa sekarang dan di masa depan. Faktor-faktor
yang terlibat dalam analisis PESTEL:
a. Politik
Peraturan pemerintah dan masalah hukum mempengaruhi kemampuan perusahaan
untuk menjadi menguntungkan dan sukses. Analisis PEST bertanggung jawab
untuk mengevaluasi bagaimana ini bisa terjadi. Topik yang harus dipertimbangkan
termasuk pedoman pajak, hak cipta, dan penegakan hukum kekayaan intelektual,

6
stabilitas politik, peraturan perdagangan, kebijakan sosial dan lingkungan,
undang-undang perburuhan, dan peraturan keselamatan.
b. Ekonomi
Evaluasi berbagai aspek seperti suku bunga, perubahan inflasi, pengangguran,
produk domestik bruto dan ketersediaan kredit.
c. Sosial
Dengan faktor sosial, perusahaan dapat menilai lingkungan sosial ekonomi pasar,
yang memungkinkan mereka memahami bagaimana kebutuhan konsumen
terbentuk dan apa yang memotivasi mereka untuk melakukan pembelian. Item
yang akan dinilai meliputi tingkat pertumbuhan penduduk, distribusi usia, sikap
terhadap pekerjaan, dan tren pasar tenaga kerja.
d. Teknologi
Teknologi sangat penting dalam bisnis karena dapat mempengaruhi mereka secara
negatif atau positif.
Sebagai kesimpulan, analisis PESTEL sangat ideal untuk semua organisasi yang ingin
memahami dan mengukur pasar saat ini dan masa depan. Dengan analisis PESTEL,
perusahaan dapat memvisualisasikan risiko dan memanfaatkan peluang usaha.

2.3 Model Acuan


Pada penelitian [6], model yang digunakan ialah analisis finansial dan non-finansial
pada unit analisis yaitu Bank Sampah Unit X di Wilayah DKI Jakarta. Pada aspek finansial,
dikaji beberapa indikator kelayakan yaitu Benefit Cost Ratio (BCR), Net Present Value
(NPV), Internal Rate of Return (IRR), dan Payback Period (PP). Analisis kelayakan ini
dilakukan setelah membuat diagram aliran kas, atau cashflow yang bersumber dari informasi
Bank Sampah Unit. Analisis non-finansial yang dilakukan adalah analisis dalam aspek aspek
teknis, aspek manajemen, juga aspek politik dan ideologi, sosial dan budaya, serta pertahanan
dan keamanan.
a) Aspek Hukum, Politik dan Ideologi
Aspek hukum membahas tentang masalah kelengkapan dan keabsahan dokumen
perusahaan, mulai dari bentuk badan usaha sampai izin-izin yang dimiliki. Ideologi
adalah seperangkat tujuan dan ide-ide yang mengarahkan pada satu tujuan, harapan,
dan tindakan. Jadi, ideologi politik dapat diartikan sebagai seperangkat tujuan dan ide
yang menjelaskan bagaimana suatu rakyat bekerja, dan bagaimana cara mengatur
kekuasaan.
7
b) Aspek Teknis dan Manajemen
Aspek teknis berkaitan dengan proses pembangunan fisik dan kegiatan
operasionalnya. Sedangkan aspek manajemen berkaitan dengan sumber daya manusia
yang menjalankan usaha, termasuk menentukan struktur organisasi yang sesuai
dengan kebutuhan.
c) Aspek Sosial dan Budaya
Analisis aspek lingkungan dan sosial dalam studi kelayakan tersebut dimaksudkan
untuk mengetahui seberapa besar resiko dampak yang ditimbulkan terhadap
lingkungan dan sosial baik pada tahap pra konstruksi, konstruksi dan paska
konstruksi. Dari segi aspek budaya, akan dipertimbangkan apakah investasi tersebut
berdampak negatif terhadap adat istiadat di wilayah setempat atau sebaliknya.
d) Aspek Pertahanan dan Keamanan
Analisis aspek pertahanan dan keamanan dalam studi kelayakan ini dimaksudkan
untuk mengetahui ancaman terhadap pertahanan dan keamanan lingkungan di sekitar
lokasi investasi.

8
2.4 Tabel Posisi Penelitian
No Judul Penulis Tahun Unit Metode Variabel Hasil
Analisis
1. Analisa Kelayakan Bonitasari 2022 Bank Analisis finansial (NPV, IRR, Kelayakan investasi Bank Sampah Unit X
Investasi Pendirian Nurul Alfa Sampah BCR, Payback Period); dan pendirian Bank layak pada aspek
Fasilitas Bank Sampah Unit X di analisis non-finansial (aspek Sampah; aspek finansial dan non-
pada Bank Sampah Unit Wilayah teknis, aspek manajemen, juga finansial; aspek non- finansial.
X di Wilayah DKI Jakarta DKI aspek politik dan ideologi, finansial.
Jakarta sosial dan budaya, serta
pertahanan dan keamanan).
2. Feasibility Study For The Prama 2022 TPS 3R Analisis teknis (perhitungan Kelayakan Pembangunan TPS 3R
Development of TPS3R Widayat, Desa jumlah sampah per orang, pembangunan TPS di Desa Pematang Pudu
Waste Bank Sri Pematang analisis fasilitas dan 3R; aspek teknis; dinyatakan sangat layak
Maryanti , Pudu infrastruktur); analisis aspek non-teknis dalam aspek teknis dan
Nurhayani Finansial (non-teknis). non-teknis.
Lubis ,
Safrul
Rajab
3. Analisis Kelayakan Bank Angelin 2024 Bank Analisis Finansial (NPV, IRR, Kelayakan investasi
Sampah Unit X di Kota Kristo Sampah BCR, Payback Period); dan Bank Sampah; aspek
Bandung Unit X di Analisis non-finansial (aspek finansial; aspek non-
Kota teknis, aspek manajemen, juga finansial
Bandung aspek politik dan ideologi,
sosial dan budaya, serta
pertahanan dan keamanan).

9
10

Anda mungkin juga menyukai