TUGAS 4
Angelin Kristo
1520004
TUGAS AKHIR
Angelin Kristo
1520004
2
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
3
sesuai kebutuhan, lokasi mudah diakses, serta tidak mencemari lingkungan. Tata kelola Bank
Sampah meliputi beberapa hal diantaranya:
a. memiliki struktur kelembagaan sesuai kebutuhan;
b. dibentuk oleh kepala desa/ kepala kelurahan/ sebutan lain;
c. pelayanan mencakup wilayah rukun tetangga, rukun warga, kelurahan, dan/atau desa
atau sebutan lainnya;
d. memiliki nasabah dari rumah tangga dan/atau usaha mikro kecil dan menengah yang
berada dalam satu wilayah rukun tetangga, rukun warga, kelurahan, dan/atau desa
atau sebutan lainnya; dan
e. memiliki prosedur operasional standar penyelenggaraan Bank Sampah.
Dimana:
P = aliran kas masuk
i = tingkat diskon
t = periode investasi
C = investasi awal
Hasil dari perhitungan NPV terhadap keputusan investasi yang akan dilakukan adalah
jika:
NPV > 0, proyek dapat dijalankan atau dilanjutkan.
NPV < 0, proyek ditolak atau sebaiknya jangan dilanjutkan.
NPV = 0, proyek dilaksanakan maupun tidak dilaksanakan tidak akan
memberikan dampak terhadap perusahaan.
b. Internal Rate of Return (IRR) adalah suku bunga yang akan menyamakan jumlah nilai
sekarang dari penerimaan yang diharapkan diterima (present value of future proceed)
dengan jumlah nilai sekarang dari pengeluaran untuk investasi [6]. Menurut [5], IRR
didefinisikan sebagai nilai discount rate (i) yang mempunyai NPV dari pada proyek
sama dengan nol. IRR dapat juga dianggap sebagai tingkat keuntungan atas investasi
bersih dalam suatu proyek. Adapun rumus untuk menghitung nilai IRR [7], adalah
sebagai berikut:
NPV 0
IRR=i 0+(i 1−i 0) 2.2
NPV 0−NPV 1
Dimana:
IRR = Internal Rate of Return
i 0 = Tingkat diskonto yang akan menghasilkan NPV bernilai positif
i 1 = Tingkat diskonto yang akan menghasilkan NPV bernilai negative
NPV 0 = Net Present Value yang bernilai positif
NPV 1 = Net Present Value yang bernilai negatif
Kriteria dalam menilai kelayakan suatu usaha atau proyek dari segi IRR adalah jika:
• IRR > tingkat keuntungan yang diisyaratkan, proyek diterima
• IRR < tingkat keuntungan yang disyaratkan, proyek ditolak
[6].
5
c. Benefit Cost Ratio (BCR) merupakan perbandingan antara keuntungan dengan biaya
pada suatu investasi. Semakin besar biaya yang harus dikeluarkan untuk investasi,
maka nilai BCR akan semakin kecil [6]. Rumus dari BCR adalah:
PV Benefit
BCR= 2.3
PV Cost
Dimana:
BCR = Benefit Cost Ratio
PV Benefit = Present Value Keuntungan/ Manfaat
PV Cost = Present Value Biaya
Hasil dari perhitungan Benefit Cost Ratio (BCR) terhadap keputusan investasi yang
akan dilakukan adalah jika:
• BCR > 1, maka proyek layak untuk dilakukan
• BCR < 1, proyek tidak layak untuk dilakukan
• BCR = 1, mendapatkan manfaat yang sebanding dengan cost tetapi tidak merugi.
d. Payback Period (PP) adalah teknik penilaian terhadap jangka waktu (periode)
pengembalian investasi suatu usaha dengan cara mengukur seberapa cepat suatu
investasi kembali [5]. Rumus yang digunakan untuk menghitung PP adalah:
Investasi
PP= 2.4
Kas bersih per tahun
Untuk menilai kelayakan suatu usaha atau proyek dari segi Payback Period adalah,
jika:
• PP > umur ekonomis proyek, maka proyek tidak layak untuk dilakukan
• PP < umur ekonomis proyek, maka proyek layak untuk dilakukan
[6].
Model dasar analisis non-finansial yang digunakan berupa analisis PESTEL (Political,
Economic, Social, Technological, Legal, and Environment). Menurut [8], analisis PESTEL
adalah alat yang memungkinkan organisasi untuk menemukan dan mengevaluasi faktor-
faktor yang dapat mempengaruhi bisnis di masa sekarang dan di masa depan. Faktor-faktor
yang terlibat dalam analisis PESTEL:
a. Politik
Peraturan pemerintah dan masalah hukum mempengaruhi kemampuan perusahaan
untuk menjadi menguntungkan dan sukses. Analisis PEST bertanggung jawab
untuk mengevaluasi bagaimana ini bisa terjadi. Topik yang harus dipertimbangkan
termasuk pedoman pajak, hak cipta, dan penegakan hukum kekayaan intelektual,
6
stabilitas politik, peraturan perdagangan, kebijakan sosial dan lingkungan,
undang-undang perburuhan, dan peraturan keselamatan.
b. Ekonomi
Evaluasi berbagai aspek seperti suku bunga, perubahan inflasi, pengangguran,
produk domestik bruto dan ketersediaan kredit.
c. Sosial
Dengan faktor sosial, perusahaan dapat menilai lingkungan sosial ekonomi pasar,
yang memungkinkan mereka memahami bagaimana kebutuhan konsumen
terbentuk dan apa yang memotivasi mereka untuk melakukan pembelian. Item
yang akan dinilai meliputi tingkat pertumbuhan penduduk, distribusi usia, sikap
terhadap pekerjaan, dan tren pasar tenaga kerja.
d. Teknologi
Teknologi sangat penting dalam bisnis karena dapat mempengaruhi mereka secara
negatif atau positif.
Sebagai kesimpulan, analisis PESTEL sangat ideal untuk semua organisasi yang ingin
memahami dan mengukur pasar saat ini dan masa depan. Dengan analisis PESTEL,
perusahaan dapat memvisualisasikan risiko dan memanfaatkan peluang usaha.
8
2.4 Tabel Posisi Penelitian
No Judul Penulis Tahun Unit Metode Variabel Hasil
Analisis
1. Analisa Kelayakan Bonitasari 2022 Bank Analisis finansial (NPV, IRR, Kelayakan investasi Bank Sampah Unit X
Investasi Pendirian Nurul Alfa Sampah BCR, Payback Period); dan pendirian Bank layak pada aspek
Fasilitas Bank Sampah Unit X di analisis non-finansial (aspek Sampah; aspek finansial dan non-
pada Bank Sampah Unit Wilayah teknis, aspek manajemen, juga finansial; aspek non- finansial.
X di Wilayah DKI Jakarta DKI aspek politik dan ideologi, finansial.
Jakarta sosial dan budaya, serta
pertahanan dan keamanan).
2. Feasibility Study For The Prama 2022 TPS 3R Analisis teknis (perhitungan Kelayakan Pembangunan TPS 3R
Development of TPS3R Widayat, Desa jumlah sampah per orang, pembangunan TPS di Desa Pematang Pudu
Waste Bank Sri Pematang analisis fasilitas dan 3R; aspek teknis; dinyatakan sangat layak
Maryanti , Pudu infrastruktur); analisis aspek non-teknis dalam aspek teknis dan
Nurhayani Finansial (non-teknis). non-teknis.
Lubis ,
Safrul
Rajab
3. Analisis Kelayakan Bank Angelin 2024 Bank Analisis Finansial (NPV, IRR, Kelayakan investasi
Sampah Unit X di Kota Kristo Sampah BCR, Payback Period); dan Bank Sampah; aspek
Bandung Unit X di Analisis non-finansial (aspek finansial; aspek non-
Kota teknis, aspek manajemen, juga finansial
Bandung aspek politik dan ideologi,
sosial dan budaya, serta
pertahanan dan keamanan).
9
10