Anda di halaman 1dari 10

Teknik Sampling Pada

Penelitian Kualitatif
OLEH:
LUKMAWATI, M.A
Jenis Teknik Sampling
• Secara garis besar teknik sampling dibagi menjadi dua yaitu sampling acak atau random
sampling/probality sampling dan sampling tidak acak atau non-random sampling/non-
probality.
• a. Random Sampling/Probality Sampling 
• Random sampling adalah metode pemilihan sampel dimana setiap sampel atau responden
dalam populasi, memiliki kemungkinan yang sama untuk dipilih. Metode random sampling
dapat dispesifikasikan menjadi lima teknik yaitu sebagai berikut :
• 1. Simple random sampling
• 2. Systematik random sampling
• 3. Stratified random sampling
• 4. Cluster Sampling
• 5. Multi-stage Sampling
• b. Non-Random Sampling/Non-probalitiy Sampling
• Non-Random Sampling/Non-probalitiy Sampling merupakan metode
sampling dimana setiap individu atau unit dari populasi tidak memiliki
kemungkinan non probability yang sama untuk terpilih dititik metode non
random sampling spesifikasi menjadi tiga teknik, yaitu sebagai berikut;
• 1. Accidental sampling berasal dari kata accidental, " ketidaksengajaan"
• 2. Quota sampling; memiliki sampel berdasarkan pertimbangan peneliti
semata.
• 3. Purposefull sampling: pemilihan subyek/sample berdasarkan kriteria
tertentu.
• Creswell mengemukakan sambilan strategi sampling data pada teknik
purposeful sampling yang dapat dipilih. Kesembilan strategi ini dipilih
berdasarkan pertimbangan waktu pengambilan sampel /subyek yang
digunakan yaitu;
• 1. Sampling dengan variasi maksimal  (maksimal variation sampling):
• Salah satu karakter dalam peneliti Kualitatif adalah untuk menyajikan
beragam perspektif dari setiap individu untuk menggambarkan suatu
kompleksitas dari fenomena yang diteliti ketika orang peneliti kualitatif tidak
menampilkan dan menyajikan seringkali perspektif guna menggunakan suatu
kompleksitas dari apa yang diteliti, maka strategi sampling yang paling sesuai
dengan penggunaan strategi sampling dengan variasi maksimal.
• Contoh: peneliti hendak melakukan penelitian mengenai stres kerja pada
pekerja sektor transportasi umum, peneliti menggunakan strategi maksimal
variasi sampling sebagai tekniknya hal yang pertama harus dilakukan adalah
melakukan Identifikasi karakteristik pekerja sektor transportasi umum,
kemudian peneliti melakukan teknik terhadap tiga jenis transportasi umum
seperti sopir bis antar kota, masinis kereta api dan nahkoda kapal laut yang
dapat memberikan perspektif yang berbeda mengenai stres kerja.
• 2. Sampling dengan kasus ekstrem ( extreme case sampling )
• Jika peneliti hendak meneliti suatu kasus yang bersifat sangat unik
dan ekstrem seperti kejahatan super yang dilakukan oleh seorang,
capai keberhasilan luar biasa bisa dilakukan seseorang ataupun
kasusnya sepanjang kasus tersebut merupakan hal yang luar biasa
dan tidak umum ditemukan, maka strategi purposeful yang paling
cepat adalah strategi sampling dengan kasus ekstrim
• 3. Sampling yang bersifat khas atau unik (typical sampling)
• Dari namanya saja sudah dapat diprediksi bahwa teknik purposeful
dengan strategi sampling yang bersifat khas atau unik typical
sampling adalah suatu strategi yang digunakan untuk kasus-kasus
bersifat khas atau unik untuk individu individu yang memiliki
karakteristik uni
• 4. Sampling suatu teori atau konsep ( theory or concept sampling )
• Adakalanya kita meneliti individu atau suatu lokasi tertentu dengan tujuan
untuk membentuk memberikan pemahaman lebih terhadap suatu konsep atau
teori. Jika hal ini pernah adalah anda lakukan, berarti anda telah melakukan
strategi teoritik konsep sampling sampling suatu teori atau konsep adalah
suatu teknik dan strategi fokus efek samping di mana peneliti melakukan
penelitian terhadap subjek atau lokasi peneliti karena subjek atau lokasi
tersebut dapat membuat peneliti dalam memberikan pemahaman, membantu
menemukan suatu konsep yang spesifik ataupun membentuk menghasilkan
suatu teori.
• 5. Sampling yang bersifat homogen ( homogeneous sampling)
• Dalam melakukan suatu penelitian terkadang kita memiliki subjek peneliti atau
lokasi izin karena ada kesamaan sifat atau karakteristik antara subjek peneliti
dengan kelompoknya. Indikasi yang dilakukan jika menggunakan homogenous
sampling peneliti harus melakukan indikasi terhadap karakteristik homogenous
yang dimiliki, kemudian mencari dan menentukan subjek ataupun lokasi
• 6. sampling yang bersifat kritis critical sampling
• Kadang kalanya, situasi-situasi tertentu sangat menarik minat
populasi untuk melakukan penelitian. Situasi-situasi tersebut
terkadang merupakan situasi yang bersifat kritis. Contohnya seperti
kekerasan pada lingkungan sekolah sehingga siswa yang melakukan
kekerasan tersebut melakukan teror terhadap siswa lainnya beserta
guru di sekolah tersebut.
• 7. Sampling yang bersifat oportunis (oportunistik) sampling
• Strategi oportunistik sampling merupakan strategi yang dilakukan
secara proses pengambilan data dilakukannya titik strategis biasanya
merupakan strategi tambahan dalam penelitian kualitatif setelah
strategi lain yang dilakukan sebelumnya proses pengambilan data
contoh: peneliti ingin meneliti siswi yang berkuliah sambil bekerja
paruh waktu
• 8. sampling Bola Salju (Snowball sampling)
• Dalam melakukan penelitian kualitatif terkadang fenomena yang diteliti dapat
berkembang menjadi lebih dalam dan lebih luas dari yang ditentukan
sebelumnya. Atau pada situasi tertentu, jumlah subjek penelitian diteliti
menjadi bertambah karena subjek peneliti yang telah ditentukan sebelumnya
kurang memberikan informasi yang mendalam atau pada situasi-situasi
tertentu jika tidak memungkinkan peneliti untuk mendapatkan akses kepada
sumber, lokasi atau subjek yang hendak diteliti titi.
• 9. Sampling yang bersifat memperkuat atau memperlemah ( concerning and
this comfirming sampling )
• Dalam suatu penelitian kualitatif seringkali melakukan prosedur kroscek hasil
temuan ataupun data yang diperoleh dari sumber atau subjek peneliti titik
untuk itu diperlukan subjek ataupun informasi yang berfungsi sebagai individu
yang memperkuat atau memperlemah temuan atau data yang diperoleh
sebelumnya
• Penelitian kualitatif memiliki ciri yaitu boleh menggunakan subjek
penelitian dengan jumlah yang sedikit atau terbatas, bahkan satu
subjek diperbolehkan asalkan dengan pertimbangan tertentu sesuai
dengan karaktertistik yang dipilih. Ada hal yang perlu digarisbawahi
pada penelitian kualitatif yaitu, penelitian kualitatif yang tidak terlalu
“berkepentingan” dengan jumlah subjek. Hal yang sangat
diperhatikan ialah kedalaman dan keterikatan antara subjek dan
fenomena yang diteliti dibandingkan dengan subjek yang terlibat.
Sekian dan Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai