•
●
●
01
Table of
contents
02
3. Kapasitas Produksi
03 Kapasitas produksi didefinisikan sebagai laju pro
duksi pabrik maksimum per periode yang dapat dicap
ai dalam batasan kondisi operasi yang diasumsikan.
Kondisi operasi menunjukkan jumlah shift per mingg
u, jam per shift, tingkat keberadaan tenaga kerja lan
gsung di depan mesin dalam pabrik dan kondisi sejen
is sebagaimana rancangan operasi pabrik tersebut.
01
2.4.1 Laju Produksi
02 Laju produksi bagi satu proses tunggal atau operasi
perakitan biasanya dinyatakan dalam laju perjam, yakni part
03 atau produk perjam. Laju produksi ini ditentukan pada 3
macam produksi yaitu produksi job shop, produksi batch,
dan produksi massal.
Untuk operasi produksi apapun, waktu siklus operasi (CT)
T, didefinisikan sebagai waktu yang dihabiskan sebuah benda
kerja saat mengalami proses pengerjaan atau perakitan.
Waktu ini dihitung antara saat dimulainya proses pengerjaan
(perakitan) satu unit hingga dimulainya benda kerja
berikutnya. Waktu T, adalah waktu yang dihabiskan part
tunggal dalam mesin, tapi tidak seluruh waktu ini bersifat
produktif
01
Table of
contents
02 Waktu penanganan perkakas terdiri dari
waktu yang dipakai untuk mengganti pahat
03 ketika aus, waktu penggantian perkakas satu
ke yang lain, waktu pemutaran bagi perkakas
sisipan atau perkakas mesin bubut atau gurdi
turret, pemosisian kembali perkakas bagi
benda kerja baru dan lain sebagainya.
Beberapa aktivitas perkakas potong ini tidak
terjadi pada setiap siklus. Karena itu aktifitas-
aktifitas untuk memperoleh waktu pemakaian
rata-rata per benda kerja.
Lini produksi terdiri dari dua macam : Index
(1) Manual 01
(2) terotomasi. Dalam pengoperasian lini produksi terotomasi,
faktor rumit lainnya adalah kehandalan (reliability). Kehandalan 02
yang rendah akan menurunkan ketersediaan waktu produksi
pada jalur produksi. Hal ini merupakan hasil dari saling 03
ketergantungan antar stasiun kerja , dimana seluruh lini itu
dipaksa berhenti bila satu stasiun rusak. 04
05
2.4.2 Kapasitas Produksi
Kapasitas produksi didefinisikan sebagai laju keluaran (output)
maksimum yang mampu dihasilkan oleh suatu fasilitas produksi
(atau lini produksi, pusat pengerjaan, atau sejumlah pusat
pengerjaan). Dalam sejumlah kondisi operasi yang telah
diasumsikan. Fasilitas produksi ini biasanya mewakili suatu
pabrik, sehingga kapasitas pabrik ini sering digunakan dalam
pengukuran hal terkait.
WIP=AU(PC)(MLT)/SH
Dimana WIP=Work in process
A=Ketersediaan
U=Utilitas
01
Table of
2.5 biaya biaya operasi manufaktur contents
02
1. Biaya Tetap dan Biaya Variabel
Biaya manufaktur dapat dikelompokkan ke dalam dua kategori: (1) biaya tetap,dan
03 (2) biaya tidak'tetap (variabel). Bicya tetap adalah biaya yang tetap ada untuk
tingkat output produksi berapapun. Contohnya meliputi biaya bangunan pabrik dan
peralatan produksi, asuransi dan pajak-pajak kepemilikan. Semua biaya tidaktetap
ini dapat dinyatakan dalam jumlah tahunan. Pengeluaran seperti asuransi dan
pajak-pajak kepemilikan tentu diselesaikan sebagai biaya tahunan. Investasi
kapital seperti bangunan dan peralatan dapat dikonversi menjadi biaya tahunan
seragam yang layak menggunakan faktor-faktor nilai bunga (interest).Biaya tidak
tetap adalah biaya yang bervariasi secara proporsional terhadap tingkat output
produksi. Bila output meningkat, biaya tidak tetap juga meningkat.Contohnya
meliputi biaya tenaga kerja langsung, bahan baku dan tenaga listrikuntuk
mengoperasikan peralatan produksi. Konsep ideal tentang biaya tidak tetap adalah
biaya ini secara proporsional dengan tingkat output. Bila biaya tetap dan biaya
tidak tetap dijumlahkan,
01
2. Biaya Tenaga Kerja Langsung Table of
, Material dan Overhead contents
02 (1) biaya tenaga kerja langsung adalah jumlah seluruh upah
dan gaji yang dibayar kepada tenaga kerja yang mengoperas
ikan peralatan produksi dan melaksanakan operasi pengerjaa
n dan operasi perakitan. (2) biaya material adalah biaya pad
03 a penyediaan semua material bahan baku untuk membuat pr
oduk. Pada kasus pabrik stamping,bahan baku terdiri dari sto
k lembaran baja digunakan untuk stamping. Untuk pabrik roll
ing mill yang membuat stok lembaran, bahan bakunya adala
h bjih besi atau besi buangan (scrap) saat lembaran itu diroll
. Dalam kasus produk rakitan, mate-rial meliputi part-part ko
mponen yang dibuat oleh pabrik pemasok. Maka definisi "ha
han baku" tergantung pada pabriknya. Produk akhir dari suat
u perusahaan bisamenjadi bahan baku bagi pabrik lainnya. D
alam hal biaya tetap dan tidak tetap,biaya tenaga kerja langs
ung dan material harus dipandang sebagai biaya tidak tetap.
(3) biaya overhead adalah semua pengeluaran lainnya yang
terkait dengan beroperasinya perusahaan manufaktur itu. Ov
erhead dibagi menjadi dua kategori:(1) overhead pabrik, (2)
overhead perusahaan.
3. Biaya Penggunaan Peralatan
Masalah pada biaya overhead yang kita kembangkan disini adalah tingkat
overhead tersebut hanya didasarkan pada biaya tenaga kerja saja. Seorang
operatormesin yang mengoperasikan sebuah mesin bubut kecil dan tua yang
harga bukunya sudah habis akan menyebabkan biaya biaya overhead yang
sama dengan seorang operator yang menjalankan mesin turning center CNC
yang baru saja dibeli dengan harga $500,000.
Untuk menghadapi kesulitan ini, adalah tepat untuk membagi biaya pekerja yang menjalankan
mesin menjadi dua komponen: (1) biaya tenaga kerja langsung dan (2) mesin. Pada masing-
masing komponen tersebut dapat diterapkan tingkatoverhead yang sesuai. Biaya-biaya ini tidak
dibebankan pada seluruh operasi pabrik,tetapi kepada masing-masing pusat pengerjaan (work
anter) secara individu. Sebuah pusat pengerjaan adalah sebuah sel produksi yang terdiri dari (1)
satu orang pekerjadan satu mesin, (2) satu orang pekerja dan beberapa mesin, (3) beberapa
orang pekerja mengoperasikan satu mesin, (4) beberapa orang pekerja dengan beberapamesin.
Dari setiap kasus ini, lebih baik untuk memisahkan biaya tenaga kerja dari biaya mesin dalam
memperkirakan biaya produksi total.Biaya tenaga kerja langsung terdiri dari upah dan gaji yang
dibayarkan untuk mengoperasikan pusat pengerjaan. Pengeluaran overhead pabrik yang dapat
dikenakan pada biaya tenaga kerja langsung dapat meliputi pajak negara,penghasilan/ bonus
tertentu (fringe benefits) dan pengawasan pabrik. Biaya mesin pertahun adalah biaya awal
pembelian mesin yang dibagi umur mesin (asset) dengan laju pengembalian (rate of return) yang
tepat sesuai pilihan perusahaan. Hal ini diselesaikan menggunakan factor pengembalian modal
(capital recovery)
Thank
your