Anda di halaman 1dari 3

Nama : Fasha Chairunisya

NIM : 1810901021

TERGESA-GESA

Tergesa-gesa adalah keinginan untuk mendapatkan sesuatu sebelum tiba aktunya yang
disebabkan oleh besarnya keinginannya terhadap sesuatu tersebut, seperti halnya orang yang
memanen buah sebelum waktunya.Syariat Islam mencela sifat ini dan melarang pemeluknya
untuk memiliki sifat tersebut, sebagaimana Islam juga mencela dan memperingatkan kaum
muslim dari sifat malas dan berlambat-lambat dalam sesuatu.tergesa-gesa juga merupakan
penyakit manusia. Oleh karena itu, Rasulullah SAW menyebutkan dalam hadits nya bahwa
ketergesa-gesaan berasal dari setan. Rasulullah SAW bersabda yang artinya:
“tidak tergesa-gesa atau ketenangan datangnya dari Allah, sedangkan tergesa-gesa datangnya
dari setan.”
Inilah hukum asal dari tergesa-gesa. Semuanya berasal dari bisikan setan. Oleh karena
itu, sebisa mungkin kita menghindarinya kecuali pada perkara yang dibenarkan oleh syariat,
seperti: disunahkan untuk menyegerakan berbuka puasa ketika sudah masuk waktu maghrib,
menyegerakan untuk menkah jika sudah memiliki syahwat dan kemampuan serta tidak
menundanya dan contoh-contoh lainnya.
Dalil Al Quran tentang Tergesa-gesa
1. Di dalam Al Quran terdapat peringatan dari Allah SWT kepada Rasulullah SAW agar tidak
terburu-buru atau tergesa-gesa dalam membaca Al Quran yang terdapat pada surat Al-
Qiyamah ayat 16-19 yang artinya:
“Janganlah kamu gerakan lidahmu untuk (membaca) Al Quran karena hendak cepat-cepat
(menguasai)-nya. Sesungguhnya atas tanggungan Kami-lah mengumpulkannya (di dadamu)
dan (membuatmu pandai) membacanya. Apabila Kami telah selesai membacakannyamaka
ikutilah bacaan itu. Kemudian, sesungguhnya atas tanggungan Kami-lah penjelasannya.”
Pada waktu itu, Rasulullah Saw sangan bersemangat untuk menghafal ayat yang
diturunkan melalui malaikat Jibril As kepadanya, sehingga Beliau saling mendahului
bacaannya malaikat Jibril as. Oleh karena itu, Allah SWT memerintahkan dan
mendengarkan apa yang dibacakan Jibril kepadanya. Karena Allah SWT menjanjikan
kepadanya bahwa Beliau akan dimudahkan dalam menghafal dan mengamalkannya. Dan
Allah juga berjanji memberikan penjelasan terhadap apa yang dibacakan Jibril untuknya
tersebut.
2. Dalam Al Quran juga terdapat ayat yang menyifati manusia dengan sifat tergesa-gesa,
sehingga menyebabkan manusia itu mendoakan keburukan bagi dirinya disaat kondisi marah
sebagaimana dia mendoakan kebaikan untuk dirinya sendiri. Yaitu yang terdapat pada surat
Al Isra’ ayat 11 yang artinya:
“Dan manusia berdoa untuk kejahatan sebagaiman ia berdoa untuk kebaikan. Dan manusia
itu bersifat tergesa-gesa”.
Faktor manusia melakukan hal tersebut adalah kekhawatiran, ketergesa-gesaan, dan
sedikitnya kesabaran yang ada padanya. Atau bisa juga makna dari ayat diatas adalah
manusia yang berlebih-lebihan dalam meminta sesuatu dalam doa yang dia yakini
merupakan yang terbaik untuknya. Sedangkan ada hakikatnya hal itu adalah sebab
kebinasaan dan keburukan baginya dikarenakan kebodohannya akan keadaan yang
sebenarnya. Hal ini hanyalah terjadi karena sifat ketergesa-gesaan dari sudut pandanngnya
yang sempit terhadap sesuatu.

Contoh Ketergesa-gesaan yang Tercela


1) Tergesa-gesa dalam berdoa dengan mengatakan bahwa Allah belum menerima doanya.
Sehingga dia tidak berdoa lagi kepada Allah.
2) Tergesa-gesa ketika iqamah sudah dikumandangkan untuk mendatangi masjid.
3) Tergesa-gesa untuk menghabiskan makanan.
4) Cepat dalam berbicara, mengajar dan berceramah. Rasulullah SAW sangat teratur
perkataanya, jelas dan tidak cepat. Para sahabat RA dapat dengan mudah mengerti
perkataannya.
5) Tergesa-gesa dalam menuntut ilmu dan keinginan melihat atau menunjukkan hasilnya.
Menuntut ilmu perlu kesabaran. Waktu setahun atau dua tahun saja tidak cukup untuk
mendapatkan ilmu. Ilmu sangatlah luas dan banyak. Oleh karena itu, penuntut ilmu tidak
boleh tergesa-gesa dalam melihat hasilnya atau ingin menunjukkan hasilnya belajarnya ke
orang lain.
6) Tergesa-gesa dalam memberikan fatwa atau menjawab pertanyaan berfatwa bukanlah suatu
yang gampang. Oleh karena itu, sebisa mungkin seseorang yang akan berfatwa
mempertimbangkan permasalahan yang ditanyakan kepadanya dengan sangat matang. Jika
tidak sanggup untuk menjawab pada saat itu, maka janganlah memaksakan diri untuk
menjawab. Permasalahan yang ditanyakan tersebut bisa ditunda jawabannya sampai benar-
benar yakin, diteliti atau didiskusikan terlebih dahulu dengan orang lain atau ditanyakan lagi
kepada yang berilmu.
7) Tergesa-gesa dalam berdakwah. Dakwah membutuhkan kesabaran yang tinggi. Mengubah
orang yang berbeda pemahaman dengan kita tidaklah semudah membolak-balikkan telapak
tangan.
8) Tergesa-gesa dalam takfir (mengkafirkan), tafsiq (memfasiqkan), tabdi’ (membid’ahkan),
tadhiil (mengatakan sesat), dan melaknat orang lain. Masalah-masalah diatas adalah
masalah-masalah besar yang harus kita waspadai dan tidak boleh tergesa-gesa untuk
mengatakannya dan menjatuhkan vonis terhadap orang lain.

Faktor Penyebab Munculnya Sifat Tergesa-gesa


Ketergesa-gesaan dalam diri manusia muncul karena hasil dari berkumpulnya faktor-
faktor berikut:
A. Adanya salah satu pendorong dalam diri seseorang untuk mewujudkan hal yang diinginkan.
B. Tidak adanya cara pandang atau pemikiran yang menyeluruh terhadap suatu perkara

Dan faktor utama munculnya sifat yang menyebabkan manusia terjatuh pada kesalahan ini
setan, musuh terbesar manusia. Dan setelah kita mengetahui tentang tercelanya sifat ini dan
buruknya dampak yang diakibatkan dari sifat ini, maka hendaknya kita sebagai seorang muslim
yang baik dan beriman kepada Allah dan Rasul-Nya untuk menjauhi sifat tersebut dan berusaha
semaksimal mungkin untuk berakhlak sebagaiman Rasulullah SAW berakhlak. Dan jadikanlah
beliau adalah satu-satunya manusia di muka bumi yang kita jadikan contoh segala aspek
kehidupan tanpa terkecuali.

Anda mungkin juga menyukai