Kelas : XI IPA 1
Segala puji kita panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala nikmatnya yang
telah diberikan kepada kita semua baik berupa nikmat sehat, Iman maupun Islam. Tak
lupa shalawat serta salam kepada jungjunan kita Nabi Muhammad SAW, keluarganya
dan sahabatnya yang menjadikan kita sebagai uswatun hasanah, suri tauladan yang
baik.
Hadirin sekalian
Pada kesempatan kali ini saya akan menjelaskan tentang “sabar”. Sabar berasal
dari kata “shobaru” yang artinya menahan. Menurut istilah, sabar adalah menahan diri
dari kesusahan dan menyikapinya sesuai syariah dan akal, menjaga lisan dari celaan,
dan menahan anggota badan dari perbuatan dosa. Sabar adalah pilar kebahagiaan
seorang hamba, karena dengan kesabaran sesorang akan terjaga dari kemaksiatan,
konsisten menjalankan ketaatan, dan tabah dalam menghadapi berbagai macam
cobaan.
“Hai orang-orang yang beriman, jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu,
sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar.” (QS Al-Baqarah 153)
Ketidaksabaran (baca; isti'jal) merupakan salah satu penyakit hati, yang sudah
seharusnya diantisipasi dan diterapi sejak dini. Oleh karena itulah, diperlukan
beberapa kiat, guna meningkatkan kesabaran.Diantara kiat-kiat tersebut adalah;
Pada intinya, bahwa sabar mereupakan salah satu sifat dan karakter orang mu'min,
yang sesungguhnya sifat ini dapat dimiliki oleh setiap insan. Karena pada dasarnya
manusia memiliki potensi untuk mengembangkan sikap sabar ini dalam hidupnya.
Sabar tidak identik dengan kepasrahan dan menyerah pada kondisi yang ada, atau
identik dengan keterdzoliman. Justru sabar adalah sebuah sikap aktif, untuk merubah
kondisi yang ada, sehingga dapat menjadi lebih baik dan baik lagi. Oleh karena itulah,
marilah secara bersama kita berusaha untuk menggapai sikap ini. Insya Allah, Allah
akan memberikan jalan bagi hamba- hamba-Nya yang berusaha di jalan-Nya.
Sekian yang dapat saya sampaikan, kurang lebihnya mohon maaf. Kesempurnaan
milik Allah, kesalahan milik saya. Wabilahi taufik wal hidayah,