Kelompok 5:
Mayolus Berhans R. L.
Naufal Musthafa
Paula Irene G.
Reski Alya P.
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena rahmat dan perkenan-Nya
kami dapat menyelesaikan tugas makalah sejarah tentang Republik Maluku Selatan.
Sejarah adalah guru kehidupan, karena dengan belajar sejarah siswa diharapkan dapat belajar
dari pengalamannya orang lain untuk dibandingkan dengan pengalaman sendiri dan dijadikan bahan
pertimbangan untuk mengambil keputusan dan menentukan sikap untuk menjadi lebih baik di masa
yang akan datang.
Konsep dasar pembelajaran meliputi empat aspek penting yaitu belajar masa lalu, memahami
masyarakat kita, memahami masyarakat dan kebudayaan lain dan juga melatih keterampilan sosial
kita untuk dapat menanamkan makna dalam peristiwa kesejarahan ke dalam kehidupan sehari-hari.
Dengan belajar sejarah menanamkan kesadaran terhadap persatuan dan kesatuan bangsa dan
solidaritas serta semangat persaudaraan.
Sebagai akhir kata, rasa syukur yang tak terhingga penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang
Maha Esa. Tanpa izinnya makalah ini tidak dapat terselesaikan dengan baik.
Kelompok 5
2
DAFTAR ISI
3
BAB I
PENDAHULUAN
4
1.2.2 Tujuan Penulisan
Adapun tujuan dari makalah tentang Pemberontakan Republik Maluku Selatan:
1. Untuk memenuhi salah satu tugas mata pelajaran Sejarah.
2. Untuk menambah poin-poin dalam pembelajaran.
3. Untuk mengetahui lebih dalam tentang Pemberontakan Republik Maluku Selatan.
5
BAB II
PEMBAHASAN
6
2.4 Tokoh-tokoh yang terlibat di dalam Pemberontakan Republik Maluku Selatan (RMS)
Pemimpin pertama RMS dalam pengasingan di Belanda adalah Prof. Johan
Manusama, pemimpin kedua Frans Tutuhatunewa turun pada tanggal 25 april 2009. Kini John
Wattilete adalah pemimpin RMS pengasingan di Belanda. Dr. Soumokil mengasingkan diri
ke Pulau Seram. Ia ditangkap di Seram pada 2 Desember 1962, dijatuhi hukuman mati oleh
pengadilan militer, dan dilaksanakan di Kepulauan Seribu, Jakarta, pada 12 April 1966.
7
merupakan nama lain (atau setidaknya sekutu dekat) Pemuda Maluku Selatan Merdeka.
Kelompok ini merebut sebuah kereta api dan menyandera 38 penumpangnya di tahun 1975.
Ada juga kelompok sempalan yang tidak dikenal yang pada tahun 1977 menyandera 100
orang di sebuah sekolah dan di saat yang sama juga menyandera 50 orang di sebuah kereta
api. Sejak tahun 80an hingga sekarang aktivitas teror seperti itu tidak pernah dilakukan lagi.
8
BAB III
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Republik Maluku Selatan (RMS) adalah daerah yang diproklamasikan merdeka pada
25 April 1950 dengan maksud untuk memisahkan diri dari Negara Indonesia Timur (saat itu
Indonesia masih berupa Republik Indonesia Serikat). Namun oleh Pemerintah Pusat, RMS
dianggap sebagai pemberontakan dan setelah misi damai gagal, maka RMS ditumpas tuntas
pada November 1950 lewat kekuatan senjata.
Pada 14 Juli 1950 Pasukan ekspedisi APRIS/TNI mulai menumpas pos-pos penting
RMS. Sementara, RMS yang memusatkan kekuatannya di Pulau Seram dan Ambon, juga
menguasai perairan laut Maluku Tengah, memblokade dan menghancurkan kapal-kapal
pemerintah.
Pemberontakan ini berhasil digagalkan secara tuntas pada bulan November 1950,
sementara para pemimpin RMS mengasingkan diri ke Belanda adalah Prof. Johan Manusama.
Komunikasi antara Pemerintah RMS di Belanda dengan para Menteri dan para Birokrat di
Ambon berjalan lancar membuat pemerintahan Sukarnosehingga mengeluarkan perintah
untuk menangkap seluruh pimpinan dengan semua jajarannya, sehingga pada akhirnya
dinyatakanlah bahwa Pemerintah RMS yang berada di Belanda sebagai Pemerintah RMS
dalam pengasingan Dengan bekal dokumentasi dan bukti perjuangan RMS
5.2 Saran
Alangkah baiknya kita mempelajari dan mengetahui sejarah-sejarah tentang
pemberontakan dunia khususnya Pemberontakan Republik Maluku Selatan (RMS).
Dari pemberontakan tersebut kami dapat mengetahui bahwa Pemberontakan
Republik Maluku Selatan banyak sekali kisah-kisahnya pada masa lampau.
9
DAFTAR PUSTAKA
10