o OH H H o
H
O OH H
CH 2OH H OH
Kerusakan kimia
a. Serangan jasad renik.
Kerusakan disebabkan karena jasad renik tersebut mengeluarkan enzim yang
menyebabkan kerusakan kimia. Degradasi selulosa oleh enzim sama dengan degradasi
oleh asam, hanya enzim terregenerasi secara tetap. Adanya zimasa dapat mengubah
selulosa menjadi glukosa. Selulosa yang terregenerasi (misal rayon viskosa atau rayon
kupro) lebih mudah terkena jasad renik daripada selulosa alam (makin rendah polimer
makin mudah diserang).
b. Pengolahan kimia.
Serat selulosa dapat rusak karena asam maupun zat oksidator. Asam menyebabkan
terjadinya hidroselulosa yang mempunyai gugus pereduksi. Proses oksidasi baik
dalam suasana asam maupun basa menimbulkan oksiselulosa yang mempunyai gugus
pereduksi maupun karboksilat.
c. Cahaya.
Kerusakan disebabkan oleh terjadinya pemutusan ikatan primer pada selulosa.
d. Panas.
Kerusakan karena panas dapat dilihat dengan terjadinya perubahan pada dinding
primer selulosa.
Untuk dapat menganalisa berbagai kerusakan tersebut telah disusun beberapa cara
pengujian yang masing-masing cara mempunyai derajat ketelitian hasil pengujian yang
berbeda. Contoh uji harus bebas dari zat lain seperti zat penyempurnaan, kanji, lemak,
lilin, dsb, karena zat tersebut kadang-kadang mempengaruhi hasil pengujian atau memberi
hasil sama dengan oksiselulosa dan hidroselulosa. Dalam beberapa hal, pencelupan juga
berpengaruh terhadap pengujian ini, karena pengujian kebanyakan dilakukan dengan cara
penodaan, sedangkan zat warna yang ada pada selulosa, pada umumnya tidak dapat
dihilangkan tanpa merusak selulosa.
Analisis awal meliputi:
- Jenis serat / bahan sudah diketahui.
- Perlakuan yang diberikan pada serat ada data / rekamannya.
- Jenis kerusakan dan pola-pola kerusakan sudah diketahui.
Analisa awal akan memudahkan analisis selanjutnya sehingga kesalahan analisis dapat
dihindari.
Analisis selanjutnya adalah sebagai berikut:
- Penggelembungan dalam natrium hidroksida
Cara ini dimaksudkan untuk membedakan kerusakan serat kapas karena kimia
dari kerusakan mekanika .serat kapas yang tidak rusak, dinding sekundernya akan
mengelembung dan menonjol keluar dari ujung potongan serat dan membentuk kepala
jamur atau dumbel. Apabila dinding primer telah rusak karena zat kimia, maka
dinding primernya lemah dan tidak tahan terhadap tekanan yang timbul oleh dinding
sekunder yang menggelembung, sehingga seluruih serat menggelembung. Besar
kecilnya kepala jamur pada ujung potongan serat menentukan derajat kerusakan kimia
dari serat.
- Uji Harrizon
Cara ini dimaksudkan untuk menunjukkan adanya gugus pereduksi pada serat
selulosa yang rusak karena zat kimia. Cara ini digunakan untuk identifikasi
oksiselulosa oleh asam atau hidroselulosa karena adanya gugus aldehida. Prinsipnya
adalah gugus aldehida akan mereduksi ion perak menjadi perak yang mengendap dan
menodai kapas rusak dengan noda abu-abu sampai hitam.
Dalam cara ini digunakan dua pelarut yaitu larutan A yang dibuat dengan
melarutkan perak nitrat dan larutan B yang dibuat dengan melarutkan natrium tiosulfat
dan natrium hidroksida dengan perbandingan yang sama dalam air.
Bagian yang rusak akan ternodai dengan warna abu-abu tua sampai hitam
Ag 2S H2SO4
Ag+ + Hn Na2S2O3 Ag + H+
- Uji Fehling
Cara ini dimaksudkan untuk menunjukkan adanya gugus pereduksi pada serat
selulosa yang rusak karena zat kimia. Larutan fehling terdiri dari dua larutan yaitu
larutan A, yang dibuat dengan melarutkan 34,63 g CUSO4 kristal dalm 500 ml air.
Larutan fehling B, yang 70 g NaOH + 173 g KNaC4H4O6.4H2O dalam 500 ml air
V. DATA PENGAMATAN
Terlampir.