DISAIN TEKSTIL
DEKOMPOSISI KAIN
IV. PERHITUNGAN
1. Menghitung mengkeret lusi dan pakan.
- panjang benang lusi/pakan dari kain contoh = b2
- panjang benang lusi/pakan setelah diluruskan = b1
b1 −b2
×100 %
- Mengkeret benang : M = b1
Berat l0 lusi = …… mg = …… g
panjang(meter ) 1000
berat( gram) , Nel = 0,59 x Nm, Tex = Nm
Nm =
Td = 9000
Nm
100 cm x 100 cm
x Berat10X10
Berat kain/m2 = 10 cm x 10 cm = Bk
b. Berat Perhitungan :
Berat kain/m2 = B1 + B2 = Bb
V. Data Pengamatan
Berat kain 10x10 = 1,01 gram
Berat 10 hl lusi = 21,5 mg = 0,0215 gram
Berat 10 hl pakan = 22,5 mg = 0,0255 gram
1. Mengkeret benang
rata−rata panjang lusi− panjang kain
a. Lusi = x 100 %
rata−rata panjang lusi
10,27−10
= x 100 %
10,27
0,27
= x 100 %
10,27
= 2,63 %
2. Nomor Benang
o Nm
panjang (m)
a. Lusi Nm =
berat ( g)
1,027
=
0,0215
= 47,77 Nm
panjang (m)
b. Pakan Nm =
berat ( g)
1,04
=
0,0225
= 46,22 Nm
o Ne
a. Lusi Ne = Nm x 0,59
= 47,77 x 0,59
= 28,18 Ne
b. Pakan Ne = Nm x 0,59
= 46,22 x 0,59
= 27,27 Ne
o Tex
1000 1000
a. Lusi Tex = = = 20,93 Tex
Nm 47,77
1000 1000
b. Pakan Tex = = = 21,64 Tex
Nm 46,22
o Td
9000 9000
a. Lusi Td = = = 188,40 Td
Nm 47,77
Pakan Td = 9000 = 9000 = 194,72 Td
b. Nm 46,22
3. Gramasi
C x
= ( 100 x 100 ) cm3
(10 x 10)
C x (100 x 100)
X= = 1,01 x 100 = 101 g/m2
(10 x 10)
79,2
Lusi = = 31,18 hl/cm
2,54
65,4
Pakan = = 25,75 hl/cm
2,54
hl 100
x 100 x 100 x
a. Berat lusi = cm 100−%mengkeret
Nm x 100
100
31,18 x 100 x
= 100−2,63
47,77
100
3118 x
= 97,37
47,77
= 67,13 g/m2
hl 100
x 100 x 100 x
b. Berat pakan = cm 100−%mengkeret
Nm x 100
100
25,75 x 100 x
= 100−3,85
46,22
100
2575 x
= 96,15
46,22
= 57,96 g/m2
Lusi
1 Rapot
VII. Diskusi
Praktikum kali ini bertujuan untuk mengetahui konstruksi kain (baik berupa
anyaman, tetal, benang lusi dan pakan serta nomor benang lusi dan pakan),
memproses penguraian kain dengan cara ditiras ke arah lusi dan ke arah pakan,
dan menentukan berat kain melalui dua metoda penimbangan dan perhitungan,
menentukan selisih berat hasil penimbangan dan hasil perhitungan, menentukan
besar tetal lusi dan pakannya, menentukan nomor benang lusi dan pakan, besar
mengkeret benang lusi dan pakan.
Dekomposisi kain adalah salah satu cara untuk mengetahui konstruksi kain.
Cara ini dilakukan jika kita akan membuat kain tanpa disertai dengan catatan
mengenai ukuran tentang konstruksi kain tersebut, tetapi yang ada hanya kain
contoh dengan ukuran yang tidak sebenarnya.
Dari proses dekomposisi kain tersebut kita akan memperoleh data-data
konstruksi kain sehingga dari data tersebut kita dapat membuat rencana tenun,
rencana kebutuhan bahan baku dan proses, atau bahkan mengembangkan
konstruksi kain tersebut.
Pada percobaan dekomposisi kain tenun, terdapat beberapa faktor yang
menyebabkan kesalahan, diantaranya :
1. Kesalahan pada penghitungan tetal baik lusi maupun pakan yang dikarenakan
oleh tingkat kemahiran praktikan yang masih terbatas,
2. Kesalahan pada pegukuran panjang maupun berat benang yang dikarenakan
oleh benang mengalami twist sehingga pengukuran panjang benang menjadi
kurang tepat,
3. Kesalahan pengukuran berat karena pengamatan yang kurang tepat misalnya
karena kesalahan titik nol, ataupun karena pegas sudah tidak bekerja dengan
baik selain itu dikarenakan adanya gerakan Brown molekul udara juga dapat
mengganggu penunjukan jarum,
4. Adanya bagian yang hilang ketika benang dilepas dari kain, misalnya saja ada
bulu-bulu dari benang yang lepas,
5. Adanya kemungkinan benang maupun kain yang diukur terkena kotoran
maupun menjadi basah karena keringat dan sejenisnya sehingga menggangu
pengukuran.
1. Sebaiknya kain jangan dipegang terlalu lama karena ada kemungkinan akan
bercampur dengan keringat kita dan hal ini dapat mengganggu perhitungan
dan data yang didapat
2. Pada saat penimbangan kain, harus berhati-hati dan teliti terutama saat
menimbang benang lusi dan pakan yang dinyatakan dalam milligram.
Sebaiknya praktikan mengetahui terlebih dahulu baik penggunaan alat ataupun
cara penimbangannya. Jika hasil penimbangan tidak akurat maka hasil
perhitungan nomor benang pun akan salah dan mempengaruhi ke hasil
pengurangan berat
3. Pada saat memotong kain 10 x 10 cm, usahakan tidak ada benang yang
terpotong dan hilang/terpisah karena jika ada benang yang terpotong walaupun
sedikit akan mempengaruhi hasil akhir
VIII. Kesimpulan
Dari hasil praktikum dapat disimpulkan bahwa:
1. Mengkeret benang lusi = 2,63%
2. Mengkeret benang pakan = 3,85%
3. Nomor benang lusi
Nm = 47,77 Nm
Ne = 28,18 Ne
Tex = 26,93 Tex
Td = 188,40 Td
4. Nomor benang pakan
Nm = 46,22 Nm
Ne = 27,77 Ne
Tex = 21,64 Tex
Td = 197,72 Td
5. Gramasi = 101 g/m2
6. Selisih berat = 0,19%
7. Merupakan anyaman kepper