Anda di halaman 1dari 4

Nama : Dwi Kurnia

Kelas : XI IPS 1

SABAR

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh

Sahabatku sekalian, semoga Kita semua senantiasa dilimpahi oleh rahmat dan keberkahan-Nya.
Izinkan saya pada kesempatan kali ini mengingatkan Kita semua mengenai perkara yang mungkin
sederhana, namun sesungguhnya tak begitu mudah untuk di amalkan. Apa itu, yakni persoalan
Sabar. Di dunia ini selalu ada sesuatu yang akan singgah di kehidupan kita, yaitu ujian.

Entah bagaimana pun kita menolak atau mengeluh, tetap saja ujian akan singgah di kehidupan
kita. Agar ujian ini bisa berbuah jadi pahala dan mengangkat derajat kita, maka jalan satu-satunya
adalah dengan bersabar.

Dengan bersabar maka ujian justru akan berubah menjadi anugerah dan itulah yang menjadi
penyebab kebahagiaan kita hidup di dunia dan di akhirat. Seperti yang disebutkan dalam surah
Al-Baqarah ayat 155 yang berbunyi:
ُ َّ ُ َ َ
ْ‫ش ْ ءْ َو ل ن ْب ل َو ن ك ْم‬
َ َ ْ َ ْ ُ ْ َ ْ َ َ َ َ ْ َْ ُ َْ ْ َ َ َّ َ ِ َ َ َ َّ
‫الْ ِم نْ و ن ق صْ و ال ج وعْ ال خ و ِفْ ِم نْ بِ ي‬ ِ ‫اب ر ينْ و ب شْ ْۗو الث م َر‬
ِ ‫اتْ و اْل ن ف سْ اْل م و‬ ِ ‫الص‬

Wa lanabluwannakum bisyai`im minal-khaufi wal-jụ'i wa naqṣim minal-amwāliْwal-anfusi waṡ-


ṡamarāt,ْwaْbasysyiriṣ-ṣābirīnْ

Artinya:
“Dan kami akan menguji kalian dengan sebagian rasa ketakutan, kekurangan harta, jiwa, buah-
buahan, dan kelaparan. Serta sampaikanlah kabar gembira kepada orang-orang yang telah
bersabar.”ْ

Manusia tidak pernah lepas dari liku-liku cobaan hidup. Segala sesuatu yang menimbulkan
kesusahan dan kesengsaraan adalah ujian untuk menguji kualitas iman kita. Bila segala cobaan
dihadapi dengan sabar, maka baginya pahala dari Allah Swt.

Berkaitan dengan perlunya sikap sabar yang harus diterapkan, maka Nabi saw. bersabda:
“Sabarْadalahْbagianْdariْimanْmerupakanْkepalaْdariْtubuh.”ْ

Maka ujian harus selalu dihadapi dengan sabar, karena bila seorang mendapat cobaan yang
dihadapi dengan rasa benci, maka kemurkaan Allah yang akan menimpa.
Sabar itu ada tiga bagian:
1. sabar mematuhi ketaatan, perintah dan larangan Allah Swt.
Pada pagi hari yang suhu udarannya sangat dingin, misalkan, kita harus sabar dalam
melaksanakan perintah Allah. Kita paksa diri kita untuk menahan dinginnya udara guna
mengambil air wudhu. Pada pagi hari juga, saat tidur adalah sesuatu yang disenangi nafsu
kita, kita tahan keinginan nafsu itu, dan kita paksa diri kita untuk menjalankan ibadah
shalat Shubuh. Kita lakukan itu semua semata-mataْmengharapْridhaْAllahْta’ala.ْInilahْ
yang disebut dengan sabar dalam menjalankan ketaatan yang diwajibkan oleh Allah
ta’ala.

2. sabar terhadap musibah atau cobaan yang menimpa.


Musibah jika dihadapi dengan sabar akan meninggikan derajat atau menghapus dosa.
Musibah banyak macamnya. Perlakukan buruk orang lain pada kita adalah musibah.
Begitu juga penyakit yang kita derita, kemiskinan, kecelakaan, kemalingan, kehilangan
harta benda, kebakaran, dan lain sebagainya.

Rasulullahْshallallahuْ‘alaihiْwaْsallam bersabda:
“Tidaklah seorang Muslim tertimpa keletihan dan penyakit, kekhawatiran dan kesedihan,
gangguan dan kesusahan, bahkan duri yang melukainya, melainkan dengan sebab itu
semua Allah akan menghapus dosa-dosanya.” (HR al-Bukhari).

Dalam hadits lain, Rasulullah SAW bersabda


“Barangsiapa yang Allah kehendaki kebaikan pada dirinya, maka Allah akan menimpakan
musibah kepadanya” (HR al-Bukhari).

Jadi orang yang dikehendaki baik oleh Allah, ia akan ditimpa musibah dan diberi kekuatan
oleh Allah untuk bersikap sabar dalam menanggung dan menghadapi musibah yang
menimpanya.

Sabar dalam menghadapi musibah artinya musibah yang menimpa tidak menjadikan
seseorang melakukan sesuatu yang dilarang dan diharamkan oleh Allah. Seseorang yang
ditimpa kemiskinan, misalkan, jika kemiskinan yang menimpanya tidak menyebabkannya
mencari harta dengan jalan mencuri, merampok, korupsi dan perbuatan-perbuatan lain
yang diharamkan oleh Allah, maka artinya ia telah bersikap sabar dalam menghadapi
musibah kemiskinan yang menimpanya.

Musibah yang menimpa, terkadang tidak hanya menyebabkan seseorang melakukan


perbuatan haram. Bahkan lebih dari itu, terkadang menjadikannya melakukan atau
mengucapkan perkataan yang menjerumuskannya pada kekufuran. Seperti orang yang
ketika anggota keluarganya meninggal dunia, ia mengatakan bahwa Allah zalim, Allah
tidak adil, Allah bukan tuhan yang berhak disembah, dan perkataan lain yang
membatalkanْkeislamanْdanْkeimanannya.ْNa’udzuْbillahْminْdzalik.ْHalْyang demikian
wajib kita hindari.
3. sabar dalam menahan diri untuk tidak melakukan segala yang Allah haramkan.
Nafsu manusia pada umumnya menyenangi hal-hal yang dilarang oleh Allah. Barang siapa
yang menjauhkan dirinya dari kemaksiatan dengan niat memenuhi perintah Allah, maka
pahalanya sangat besar.

Para ulama mengatakan bahwa meninggalkan satu kemaksiatan lebih utama daripada
melakukan seribu kesunnahan. Karena meninggalkan kemaksiatan hukumnya wajib.
Sedangkan melakukan kesunnahan hukumnya sunnah. Tentu yang wajib lebih utama
daripada yang sunnah. Bahkan sebagian ulama mengatakan bahwa barang siapa yang
menjaga pandangan matanya dari aurat-aurat yang tidak halal baginya, maka pahalanya
lebih besar daripada melakukan seribu rakaat shalat sunnah.

Hal itu dikarenakan sabar dalam meninggalkan perkara haram menuntut perjuangan yang
luar biasa berat. Yaitu perjuangan melawan setan yang selalu menghiasi kemaksiatan
seakan-akan ia adalah sesuatu yang sangat indah dan mempesona. Dan perjuangan
melawan hawa nafsu yang seringkali mengajak manusia tenggelam dalam dosa dan
keburukan.

Sabar adalah menahan diri. Tentu saja, menahan diri disini bukanlah sembarang menahan diri.
Namun, menahan diri dari berbagai godaan hawa nafsu. Sehingga dorongan-dorongan untuk
melakukan berbagai kemaksiatan dan hal yang dilarang itu bisa ditahan dan dikendalikan dengan
baik.

Namun, bagaimanacaranya agar bisa selalu bersabar?


1. menguatkan niat. Kokohkanlah kesunggguhan untuk senantiasa taat kepada-Nya.
Sehingga ketika ada godaan berbuat salah atau melakukan kemaksiatan untuk
menyelesaikan masalah, kekokohan niat akan membendungnya.

2. selalu berpikir positif terhadap apa yang dihadapi. Yakinlah bahwa dibalik masalah
senantiasa ada hikmahnya. Ambillah perlajaran dari setiap fase kehidupan yang mungkin
membuat berat dan menggoda iman. Percayalah bahwa dibalik satu kesulitan, ada dua
kemudahan yang akan tiba setelahnya.

3. cobalah untuk berpikir, bahwa Allah itu Maha Besar. Sebesar apapun masalah, pasti akan
bisa diselesaikan. Jangan berpikir bahwa masalah itu adalah sesuatu yang buntu. Setiap
masalah pasti ada jalan yang diberikan bagi orang-orang yang bersabar.

4. selalu ingatlah bahwa kehidupan itu sementara. Begitu juga dengan masalah yang
dialami. Jika kesabaran kita tak berbalas di dunia, maka yakinlah itu akan berbalas kelak
di akhirat nanti. Untuk itu, bersabarlah.
Mudah-mudahan Kita semua bisa menjadi orang yang senantiasa bisa untuk bersabar. Menahan
diri untuk berbuat kesalahan ketika mendapati permasalahan. Semoga ceramah singkat ini
bermanfaat.

Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Anda mungkin juga menyukai