Anda di halaman 1dari 4

1

Khutbah Jumat pertama

Tahmid pujian, syahadat & sholawat

Ammaba’d

Maa’syiral Muslimin rahimakumullah, Pada momentum ibadah sholat Jumat ini, marilah
kita senantiasa meningkatkan keimanan dan ketakwaan kita kepada Allah subhanahu
wata’ala sekaligus senantiasa meningkatkan rasa syukur kita kepada-Nya yang telah
menganugerahkan banyak nikmat kepada kita. Saking banyaknya nikmat yang diberikan,
terkadang kita lupa tidak merawat dan mensyukurinya. Di antara nikmat-nikmat tersebut
adalah nikmat sehat, sempat, dan juga yang paling penting adalah nikmat iman dan Islam.
Semua nikmat yang dianugerahkan Allah kepada kita ini pasti tidak bisa kita hitung satu
persatu. Hal ini sesuai dengan firman Allah subhanahu wata’ala:

yang Artinya: “Dan jika kamu menghitung-hitung nikmat Allah, niscaya kamu tak dapat
menentukan jumlahnya. Sesungguhnya Allah benar-benar Maha Pengampun lagi Maha
Penyayang” (QS An-Nahl:18).

Jama’ah sholat jumat rahimakumullah, Dalam mewujudkan rasa syukur kita, marilah kita
senantiasa mengucapkan “Alhamdulillah” baik saat mendapat nikmat maupun saat kita
ditimpa musibah. Karena perlu disadari, nikmat yang dianugerahkan Allah kepada kita
lebih banyak dari masalah dan musibah yang kita hadapi dan rasakan. Dengan syukur
dalam berbagai kondisi apa pun, mudah-mudahan Allah akan selalu menyayangi kita
dan nikmat dari-Nya akan terus mengalir dalam kehidupan kita. Allah pun telah
menjanjikan dalam Al-Qur’an Surat Ibrahim ayat 7:

artinya: “Dan (ingatlah juga), tatkala Tuhanmu memaklumkan; "Sesungguhnya jika kamu
bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari
(nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih."

Semoga kita bukanlah hamba yang kufur akan nikmatnya sehingga kita bisa terhindar dari
azab, musibah dan malapetaka serta kehidupan kita selamat di dunia dan akhirat. Aamiin.
2
Jamaah sholat Jumat yang dirahmati Allah, Dalam kehidupan ini, kita tidak akan pernah
lepas dari nikmat dan begitu juga kita tak akan bisa lepas dari musibah dan cobaan. Saat
mendapatkan nikmat dan saat menghadapi musibah, Agama Islam telah memberikan
panduan dengan senantiasa memegang dua prinsip, yakni: asy-syukru indan ni’am
(bersyukur ketika mendapat nikmat) dan ash-shabru indal musibah (bersabar saat
mendapatkan musibah).

Kedua hal ini pun bisa menjadi barometer (ukuran) keimanan seseorang yang akan
menjadikannya kuat dan sabar dalam menjalani kehidupan yang terus mengalami
perubahan ini. Allah sendiri sudah menegaskan bahwa manusia akan selalu diberi
cobaan musibah yang termaktub dalam Al-Qur’an Surat al-Baqarah ayat 155:

Artinya: “Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan,
kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira
kepada orang-orang yang sabar.”

Dalam ayat ini, sabar menjadi perisai dan senjata orang-orang beriman dalam
menghadapi beban dan tantangan hidup. Perasaan takut, kelaparan, kekurangan bekal,
harta, jiwa dan buah-buahan adalah ujian yang bakal kita hadapi dalam kehidupan ini.
Tidak ada yang melindungi kita dari ujian-ujian berat itu selain jiwa kesabaran yang telah
dikaruniakan Allah kepada kita. Lalu siapakan orang yang bersabar itu? Diterangkan
dalam ayat selanjutnya, dalam Surat Al-Baqarah Ayat 156:

Artinya: (yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka mengucapkan: "Inna


lillaahi wa innaa ilaihi raaji'uun" (Sesungguhnya semua dari Allah dan semua akan kembali
kepadaNya).

Maa’syiral Muslimin rahimakumullah, Musibah adalah ujian dari Allah sekaligus wujud
cinta-Nya pada hamba-Nya. Cinta dan kasih sayang Allah akan diberikan kepada hamba-
Nya yang kuat dalam menghadapi musibah. Rasulullah SAW bersabda dalam hadits yang
diriwayatkan Ibnu Majah yang artinya: "Besarnya pahala sesuai dengan besarnya cobaan,
dan sesungguhnya apabila Allah mencintai suatu kaum maka Dia akan menguji mereka.
Oleh karena itu, barangsiapa ridha (menerima cobaan tersebut) maka baginya keridhaan,
dan barangsiapa murka (saat menerima cobaan tersebut) maka baginya kemurkaan."

Hadits ini memberikan motivasi kepada kita untuk senantiasa optimis dan terus sabar
dalam menghadapi musibah. Memang terkadang, pesimisme terus menghantui kita dan
semakin menambah berat beban dalam menghadapi musibah dan cobaan. Namun
sebenarnya bukan besarnya ombak lautan yang kita hadapi, melainkan perahu kitalah
yang terlalu kecil untuk mengarunginya.
3
Maknanya adalah bukan masalahnya atau musibahnya yang terlalu besar untuk kita
hadapi, melainkan kesabaran kitalah yang terlalu kecil untuk menghadapinya. Perlu
disadari bahwa sikap sabar ini bukan berarti menyerah terhadap kondisi yang ada. Sabar
harus diiringi dengan ikhtiar untuk menghadapi ujian yang ada. Bukan lari dari ujian itu
sendiri.

Ujian dalam hidup akan menjadikan kita lebih kuat dan berpengalaman dalam
menghadapi ujian yang nantinya pasti akan kita temui lagi. Lari dari ujian hidup, bukanlah
solusi untuk menyelesaikannya karena jika kita lari dari ujian dan masalah hidup, maka
bersiaplah untuk menghadapi masalah yang lebih besar. Allah berfirman :

Artinya: Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya. Ia


mendapat pahala (dari kebajikan) yang diusahakannya dan ia mendapat siksa (dari
kejahatan) yang dikerjakannya. (QS Al Baqarah: 286).

Sabar itu seperti payung yang tidak akan bisa menghentikan hujan namun akan
melindungi kita dari air yang membasahi sehingga kita masih akan tetap bisa berjalan di
tengah derasnya hujan. Begitu juga kesabaran juga tidak akan serta merta bisa
menghilangkan musibah, namun bisa menjadikan kita untuk tetap tegar dalam
melewatinya.

Maa’syiral Muslimin rahimakumullah, demikianlah khutbah tentang pentingnya bersyukur


atas nikmat Allah dan bersabar dalam menghadapi berbagai masalah dan musibah yang
sudah menjadi sunnatullah harus dihadapi oleh semua manusia. Termasuk salah satunya
adalah ujian Pandemi covid-19 yang sudah satu tahun lebih ini kita hadapi bersama.
Semoga kita semua termasuk orang yang kuat dan sabar dalam menghadapi segala
bentuk permasalahan dalam hidup dan semoga kita termasuk orang-orang yang dilindungi
dan dicintai Allah SWT.

KHOTIB DUDUK BACA SURAT AL IKHLAS.


4
Khutbah Jumat Kedua

Tahmid pujian, syahadat & sholawat

Anda mungkin juga menyukai