Anda di halaman 1dari 7

Tugas makalah

kelompok 1
pendidikan agama islam
“MEYAKINI QADA DAN QADAR
MELAHIRKAN SEMANGAT BEKERJA”
1. Soji setiwan
2. Pilita sari
3. Jeny septiara
4. Yosy siftia
5. Iza wilanda
6. Tori oktaria putri
A. Tadarus Al-qur’an 5-10 menit sesuai tema
kegiatan tadue al-qur’an bertujuan menumbuhkan kegiatan peserta
didik untuk mentadaburi dan mengetahui maanfaatnya, yaitu paham
makna al-qur’an dan mengetahui rahasia keagungannya.
1. Menganaliss dan mengevaluasi makna iman kepada qada dan
qadar
2. Pandangan yang membendakan antara qada dan qadar,
mendefinsikan qadar dengan ilmu allah swt. tentang apa yang akan
terjadi pada mahluk di masa mendatang. Qada adalah segalah
sesuatu yang allah swt. wujudkan (adakan atau berlakukan) sesuai
dengan ilmu dan kehendaknya. Sebaian ulama yang lain justru
menerapkan definisi di atas berbalik, yakni definisi qada dan qadar
ditukar. Qada menurut bahasa berarti menentukan atau
memutuskan, sedangkan menurut istilah artinya segala ketentuan
allah swt.
Iman kepada qada dan qadar meliputi empat prinsip sebagai berikut:
• Iman kepada ilmu allah swt. yang qadim ( tidak berpemulaan), dan dia
mengetahui perbuatan manusia sebelum mereka melakukannya
• Iman bahwa semua qadar allah swt. telah tertulis di lauhmahpuzh.
• Iman kepada adanya kehendak allah swt. yang berlaku dan
kekuasaannya yang bersifat menyeluruh
• Iman bahwa allah swt. adalah zat yang mewujudkan mahluk. Allah swt.
adalah sang pencipta dan yang lain adalah mahluk.

2. Dalil-dalil tentang qada dan qadar


 Dalil al-qur’an
 Dalil as-sunnah ( hadist rasulullah)
3. Kewajiban beriman kepada qada dan qadar
Dengan demikian, mempercayai qada dan qadar merupakan
kewajiban. Kita harus yakin dengan sepenuh hati bahwa segalah sesuatu
yang terjadi pada diri kita, baik yang menyenangkan maupun yang tidak
adalah atas kehendak atau takdir allah swt. takdir merupakan iradah
4. Macam-macam Takdir
• Takdir mua’llaq, adalah takdir yang erat kaitannya dengan
ikhtiar.
• Takdir mubram, adalah takdir yang terjadi dan tidak dapat di
usahakan atau tidak dapat di tawar-tawar lagi oleh manusia.
C. Kaitan antara beriman kepada qada dan qadar allah swt.
dengan sikap optimis, berikhtiar, dan bertawakal.
Qada dan qadar atau takdir berjalan menurut hukum”
sunnahtullah”. Artinya keberhasilan hidup seseorang sangat
tergantung sejalan atau tidak dengan sunnahtullah. Sunnahtullah
adalah hukum-hukum allah swt. yang disampaikan untuk umat
manusia melalui para rasull, yang tercantum didalam al-qur’an
berjalan tetap dan otomatis. Misalnya malas belajar berakiat bodoh,
tidak mau bekerja akan miskin, menyentuh api merasakan panas,
menanam benih akan tumbuh dll.
Beriman kepada takdir selalu terkait dengan 4 hal yang selalu
berhubungan dan tidak terpisahkan. Ke 4 hal itu adalah sikap optimis
terhadap takdir terbaik Allah Swt. , beriktiar, berdoa, dan tawakal.
1.Sikap oktimis akan takdir terbaik Allah Swt.
Mengapa manusia tidak mampu terbang laksana burung, tumbu-
tumbuhan berkembang subur, lalu layu dan kering. Rumput-rumput
subur bila selalu disiram dan sebaliknya bilan dibiarkan tanpa
pemeliharaan akan mati. Semua contoh tersebut adalah ketentuan
Allah Swt. dan itulah yang disebut takdir.
2.Iktiar
Adalah berusaha dengan sunggu-sunggu dan sepenu hati dalam
menggapai cita-cita dan tujuan. Allah Swt menentukan takdir, kita
sebagai manusia berkewajiban melakukan iktiar
3.Doa
Adalah iktiar batin yang besar pengaru nya bagi manusia yang
meyakini nya. Hal ini karena doa merupakan bagian dari motivasi
intrinsik. Bagi yang menyakini, doa akan memberikan energi dalam
menjalani iktiarnya karena Allah Swt.
4.Tawakal
Adalah menyerakan segala urusan dan hasil iktiar nya hanya
kepada Allah Swt.
D. Hikmah beriman kepada Qada dan Qadar
5. Semakin menyakini bahwa segalah sesuatu yang terjadi dialam
ini tidak lepas dari suna tullah.
6. Semakin termonivasi untuk senantiasa beriktiar dan berusaha
lebih giat lagi dalam mengejar cita-citanya.
7. Meningkatkan keyakinan akan pentingnya peran doa bagi
keberhasilan yang sunggu-sunggu
8. Meningkatakan kekebalan jiwa dalam menghadapi segalah
rintangan dalm usaha sehingga tidak berputus asa ketika
mengalami kegagalan
9. Menyadarkan manusia bahwa dalam kehidupan ini dibatasi oleh
peraturan-peraturan Allah Swt., yang tujuannya untuk kebaikan
manusia itu sendiri

Anda mungkin juga menyukai