Anda di halaman 1dari 22

PENDIDIKAN

AGAMA ISLAM
DAN BUDI
PEKERTI
Untuk SMA Kelas XII
IMAN
KEPADA
QADHA
DAN
QADAR
Pengertian Qadha

• Qadha secara bahasa; hukum, ketetapan, kehendak, pemberitahuan, dan


penciptaan
• Qadha secara istilah; ketetapan Allah swt. tentang segala sesuatu yang
berkenaan dengan makhluk, dengan menciptakan (menghidupkan),
meniadakan (mematikan), dan merubah (keadaan mereka) sebelum
menciptakannya sejak zaman azali (terdahulu) sesuai dengan iradah-Nya yang
Maha Sempurna
Pengertian Qadar

• Qadar secara bahasa; akhir atau batas sesuatu, kadar, ukuran, dan kepastian
• Qadar secara istilah; apa yang Allah swt. takdirkan sejak zaman azali (terdahulu)
yang berkaitan dengan apa yang akan terjadi pada (semua) makhluk-Nya
Pengertian Iman kepada Qadha dan Qadar

• Iman kepada Qadha dan Qadar; mengimani dan meyakini segala informasi
Allah swt. yang disampaikan dalam Al-Qur’an dan Rasulullah saw. jelaskan
dalam hadits mengenai Qadha dan Qadar Allah swt.
• Beriman kepada qadha dan Qadar Allah swt. memiliki kedudukan sebagai
rukun iman yang keenam, setelah beriman kepada hari akhir (kiamat).
• Qadha adalah sesuatu yang berkaitan dengan mahluk Allah swt. dan belum
terjadi. Sifatnya masih berupa tulisan yang berada di lauhul mahfuz. Sedangkan
Qadar adalah sesuatu yang berkaitan dengan mahluk dan sudah terjadi,
sehingga dapat diketahui oleh manusia.
Dalil Naqli tentang Qadha dan Qadar Allah swt.
Qadha dan Qadar Allah swt. untuk setiap makhluk telah
tertulis di Lauhul Mahfuz
‫َم ا َأَص اَب ِم ْن ُم ِص يَبٍة ِفي اَأْلْر ِض َو اَل ِفي َأْنُفِس ُك ْم ِإاَّل ِفي ِكَت اٍب‬
)22:‫ِم ْن َقْبِل َأْن َنْبَر َأَها ِإَّن َذ ِلَك َع َلى ِهللا َيِس يٌر (الحديد‬
Artinya:
“Setiap bencana yang menimpa di bumi dan yang menimpa dirimu sendiri,
semuanya telah tertulis dalam kitab (Lauhil Mahfuz) sebelum kami mewujudkannya.
Sungguh, yang demikian itu mudah bagi Allah swt.” (Q.S. AL-Hadid/ 57: 22)
Hubungan Qadha dan Qadar Allah swt.
Melalui hubungan antara usaha manusia dengan Qadha dan Qadar
Allah swt., para ulama berpendapat bahwa Qadar itu ada dua macam,
yaitu;
• Takdir Muallaq • Takdir Mubram
Takdir muallaq adalah takdir yang Takdir mubram adalah takdir yang
erat kaitannya dengan usaha (ikhtiar) terjadi pada diri manusia dan tidak
manusia. Artinya, usaha atau ikhtiar dapat diusahakan atau tidak dapat
manusia mempunyai pengaruh diubah melalui usaha manusia.
terhadap takdir, sehingga usaha Artinya, usaha manusia sudah tidak
manusia mendatangkan hasil seperti dapat lagi berpengaruh terhadap
yang dicita-citakan oleh manusia. Qadha dan Qadar Allah swt.
Peran Optimis terhadap ketentuan Qadha dan
Qadar Allah swt.
Pengertian Optimis
• Optimis adalah sikap seseorang yang memiliki harapan positif dalam
menghadapi segala hal atau persoalan. Seseorang yang optimis akan tetap
semangat menghadapi semua permasalahan. Jika tidak berhasil dalam
menyelesaikan suatu permasalahan, dia akan mencoba lagi untuk kedua
kalinya, jika kembali gagal, dia akan mencoba lagi sampai berhasil.
Sebaliknya jika seorang pesimis, maka akan menyerah dan tidak mau
berusaha lagi. Hal tersebut merupakan sebuah usaha yang dilakukan
manusia untuk mendatangkan hasil yang dicita-citakan, dan hal tersebut
mempunyai pengaruh terhadap takdir
Dalil Naqli tentang Perintah Optimis

‫ُقْل َي ا ِعَب اِدَي اَّل ِذ يَن َأْس َر ُفوا َع َلى َأْنُفِس ِهْم اَل َتْقَنُط وا ِم ْن‬
‫َر ْح َم ِة ِهللا ِإَّن َهللا َيْغ ِف ُر الُّذ ُنوَب َج ِم يًع ا ِإَّنُه ُه َو اْلَغُفوُر الَّر ِح يُم‬
)53 :‫(الزمر‬
Artinya:
“Katakanlah: “Hai hamba-hambaku yang melampaui batas terhadap diri
mereka sendiri! janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah.
Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya. Sesungguhnya
Dia-lah yang maha Pengampun , Maha Penyayang.” (Q.S. Az-Zumar/39:
53)
1. Mampu
menghentikan dan
menahan pikiran
negatif
2. Selalu merasa
5. Mampu gembira dan
menerima hal bersyukur
yang sudah tidak meskipun
bisa diubah lagi Bentuk-bentuk berada pada
situasi sulit
Optimis

4. Sering
memotivasi dan 3. Selalu yakin
mendorong bahwa
orang lain untuk kesempatan
berbuat baik dan terbuka lebar
positif
Peran Ikhtiar terhadap ketentuan Qadha dan
Qadar Allah swt.
Pengertian Ikhtiar
• Kata ikhtiar berasal dari bahasa Arab ikhtaara-yakhtaaru-ikhtiyaraan yang
berarti memilih. Ikhtiar diartikan berusaha karena pada hakikatnya orang
yang berusaha berarti memilih.
• Adapun menurut istilah, ikhtiar adalah berusaha dengan mengerahkan
segala kemampuan yang ada untuk meraih suatu harapan dan keinginan
yang dicita-citakan. Ikhtiar juga dapat diartikan sebagai usaha sungguh-
sungguh yang dilakukan untuk mendapatkan kebahagiaan, baik di dunia
maupun di akhirat.
Dalil Naqli tentang perintah berikhtiar

‫َفِإَذ ا ُقِض َيِت الَّص اَل ُة َفاْنَتِش ُر وا ِفي اَأْلْر ِض َو اْبَتُغ وا ِم ْن َفْض ِل ِهللا‬
)10 :‫َو اْذ ُك ُر وا َهللا َك ِثيًر ا َلَعَّلُك ْم ُتْفِلُح وَن (الجمعة‬
Artinya:
“Apabila shalat telah dilaksanakan, maka bertebaranlah kamu di bumi, carilah
karunia Allah dan ingatlah Allah banyak-banyak agar kamu beruntung.” (Q.S. Al-
Jumu’ah/62: 10)
2. Selalu bersemangat
dalam menghadapi
kehidupan
1. Mau bekerja keras 3. Tidak mudah
dalam mencapai suatu menyerah dan putus
harapan dan cita-cita asa
Bentuk-bentuk
Ikhtiar
6. Rajin berlatih dan
belajar agar bisa 4. Disiplin dan penuh
meraih apa yang tanggungjawab
diinginkan 5. Giat bekerja
dalam rangka
memenuhi
kebutuhan hidup
Peran Tawakkal terhadap ketentuan Qadha dan
Qadar Allah swt.
• Tawakkal dapat diberi pengertian berserah diri kepada Allah swt. setelah semua proses
pekerjaan atau amalan lain sudah dilakukan secara optimal. Tawakkal harus dilakukan
ada usaha dan kerja keras dengan menyerahkan segala kemampuan yang dimiliki. Akan
tetapi, ketika seseorang belum berusaha secara optimal untuk mencapai suatu angan
atau cita-citanya,kemidian ia pasrah atau berserah diri, maka orang tersebut belum
dapat dikatakan tawakkal.
• Serahkan semua urusan hanya kepada Allah swt., jangan menggantungkan sesuatu
kepada selain Allah swt. sebab hanya Allah-lah yang mempunyai kekuasaan atas segala
sesuatu. Segala usaha dan kerja keras tidak akan berarti apa-apa,jika Allah swt. tidak
menghendaki keberhasilan atas usaha itu. manusia boleh berharap dan ahrus berusaha
dengan segenap daya upaya, namun jangan lupa bahwa manusia tidak dapat
menentukan suatu usaha itu berhasil atau gagal
Dalil Naqli tentang perintah Tawakkal
‫َفِبَم ا َر ْح َم ٍة ِم َن ِهللا ِلْنَت َلُهْم َو َل ْو ُك ْنَت َفًّظ ا َغ ِلي َظ اْلَقْلِب‬
‫اَل ْنَفُّض وا ِم ْن َح ْو ِلَك َفاْعُف َع ْنُهْم َو اْس َتْغ ِفْر َلُهْم َو َش اِوْر ُهْم ِفي‬
‫اَأْلْمِر َفِإَذ ا َع َز ْم َت َفَتَو َّك ْل َع َلى ِهللا ِإَّن َهللا ُيِح ُّب اْلُم َتَو ِّك ِليَن (ال‬
)159 :‫عمران‬
Artinya:
“Maka berkat rahmat Allah engkau (Muhammad) berlaku lemahlembut
terhadap mereka. sekiranya engkau bersikap keras dan berhati kasar, tentulah
mereka menjauhkan diri dari sekitarmu. Karena itu maafkanlah mereka dan
mohonkanlah ampunan untuk mereka, dan bermusyawarahlah dengan mereka
dalam urusan itu. kemudian, apabila engkau telah membulatkan tekad, maka
bertawakkallah kepada Allah. Sungguh, Allah mencintai orang yang
bertawakkal.” (Q.S. Ali-Imran/3: 159)
1. Melakukan
sesuatu atas dasar
ibadah kepada Allah
swt.
2. Tidak
5. Bersikap tegar
menggantungkan
dan tenang
keberhasilan
dalam keadaan
suatu
berhasil ataupun
usahakepada Bentuk-bentuk gagal
selain Allah swt.
Tawakal

3. Bersikap 4. Tidak bersikap


pasrah dan siap otoriter atau
menerima apa memaksakan
pun setelah kehendak dan
berusaha keninginan kepada
maksimal siapapun
Kaitan Takdir Allah swt. dengan sikap optimis, ikhtiar
dan tawakkal

Takdir, optimis, ikhtiar, dan tawakkal adalah empat hal yang sulit
untuk dipisahkan. Dengan kemahakuasaan-Nya , Allah swt.
menciptakan undang-undang, peraturan, dan hukum yang tidak dapat
diubah oleh siapa pun. Sementara itu, manusia diberi kebebasan
untuk memilih dan diberi hak untuk bekerja dan berusaha demi
mewujudkan pilihannya. Akan tetapi, setiap manusia tidak dapat dan
tidak dibenarkan memaksaan kehendak kepada Allah untuk
mewujudkan keinginannya.
Hikmah beriman kepada qadha dan Qadar
• Mempunyai semanmgat ikhtiar (berusaha)
• Mendorong kemajuan dan kemakmuran
• Menghindari sifat sombong dan putus asa
• Melatih sifat husnuzzan (prasangka baik)
• Melatih kesabaran dan rasa syukur
• Terhindar dari sifat ragu dan penakut
• Bersifat optimis dan giat bekerja
• Jiwanya tenang
Perilaku yang Mencerminkan Kesadaran Beriman kepada
qadha dan Qadar Allah swt. dalam kehidupan sehari-hari
• Selalu bersikap qana’ah (menerima dan bersyukur) terhadap apa yang telah diberikan Allah swt. kepadanya.
• Selalu memuliakan dirinya sendiri dan membebaskan diri dari sikap penghambaan kepada mahluk atau
mengharap pemberian orang lain.
• Memiliki cita-cita yang tinggi, yaitu memiliki kemauan yang tinggi dan menjauhkan diri dari kemalasan,
berpangku tangan, dan pasrah kepada keadaanya.
• Bertekad dan bersungguh-sungguh dalam segala hal, senantiasa memanfaatkan peluang yang datang
kepadanya, dan sangat ,menginginkan segala kebaikan, baik untuk di akhirat atau pun di dunia.
• Bersiakp adil, baik pada saat senang maupun sedih. Artinya kenikmatan yang diperoleh tidak membuatnya
sombong, musibah yang menimpa tidak membuatnya berputus asa.
• Terhindar dari penyakit dengki kepada manusia atas karunia yang Allah swt. berikan kepada mereka,
selamat dari penentangan terhadap hukum-hukum Allah swt. yang bersifat syar’I dan ketentuan-
ketentuannya yang bersifat sunnatullah, serta menyerahkan segala urusannya hanya kepada Allah swt.
semata.
Kaitan antara Beriman kepada Qadha dan Qadar Allah swt. dengan
sikap optimis, ikhtiar, dan tawakkal
• Kaitan antara Beriman kepada Qadha dan kaitannya dengan qadha dan Qadar Allah
Qadar Allah swt. dengan siakp optimis swt. yaitu menerima dan mensyukuri segala
Di antara contoh sikap optimis adalah: pemberian yang diberikan Allah. Dengan
demikian, ada keterkaitan yang erat antara
1. Yakin dan percaya bahwa dalam setiap beriman kepada qadha dan Qadar Allah
musibah dan ujian selalu ada kenikmatan dengan sikap optimis. Sehingga umat islam
yang menunggu. semakin yakin terhadap qadha dan qdar
2. Senantiasa berharap atas rahmat dan Allah swt., manusia akan hidup semakin
pertolongan Allah swt. di segala masalah, optimis dalam menghadapi masa depan.
musibah, dan ujian. Sekurang-kurangnya bagi seorang hamba
Allah yang beriman tetap berkeyakinan
3. Mengerjakann ujian dengan kemampuan
bahwa kalau tidak memperoleh
sendiri.
kebahagiaan di dunia, masih ada harapan
4. Selalu bersyukur atas nikmat dan rahmat meraih kebahagiaan kelak di akhirat.
yang Allah berikan.
Sikap-sikap optimis tersebut banyak
• Kaitan antara Beriman kepada Qadha dan Qadar dengan Perilaku
Ikhtiar
Tidak dibenarkan bagi umat islam yang mempunyai keinginan atau cita-
cita, namun hanya berdiam diri tanpa ada upaya sama sekali. Selanjutnya
usaha tersebut harus diikuti dengan doa, memohon kepada Allah swt.
agar keinginan tersebut dapat terwujud.
seseorang yang beriman kepada qaha dan Qadar secara benar, sungguh-
sungguh dan sepenuh hati akan menumbuhkan sikap positif. Sikap
positif tersebut adalah selalu mewujudkan segala bentuk keinginan.
Karena Allah tidak akan mengubah nasib suatu kaum, kecuali manusia
itu sendiri yang mengubah dengan melalui ikhtiar (berusaha).
• Kaitan antara Beriman kepada qadha dan Qadar dengan tawakkal
kepada Allah swt.
seseorang yang memiliki sikap tawakkal berarti telah memiliki modal
awal yang baik. Seandainya hasil usha tidak memuaskan, dapat
menerima denagn lapang dada dan penuh kesabaran. Sebaliknya, jika
hasil usahanya sangat memuaskan, tidak sombong dan tidak angkuh.
Karena hal tersebut semata-mata merupakan karunia dari Allah swt.
ingat bahwea manusia hanya berkewajiban untuk berusaha, sedangkan
keputusan sepenuhnya merupakan hak Allah swt.
seseorang yang beriman kepada qadha dan qadar Allah secara benar,
sungguh-sungguh dan sepenuh hati, sangat berkaitan erat dengan sikap
positif dalam perilaku kehiduan sehari-hari. Sikap positif tersebut adalah
tumbuh dan berkembangannya sikap tawakkal

Anda mungkin juga menyukai