Anda di halaman 1dari 10

HUBUNGAN ANTARA KESIAPAN DENGAN HASIL BELAJAR SISWA MA

PONDOK PESANTREN AR RAHMAN SELAMA PEMBELAJARAN TATAP


MUKA SISTEM SHIFT DI MASA PEMULIHAN PASCA PANDEMI

CABANG LOMBA:

PSY-PROPOSAL

DI SUSUN OLEH:

Ketua: Nia Octavia

Anggota: 1. Gita Patresia

2. Dzikra Daffa Salsabela

3. Reygi Pratiwi

FAKULTAS PSIKOLOGI

UIN RADEN FATAH PALEMBANG


DAFTAR ISI

Halaman Judul ........................................................................................................ 1

Daftar Isi .................................................................................................................. 3

Pendahuluan ............................................................................................................ 4

A. Latar Belakang Masalah ............................................................................ 1


B. Rumusan Masalah....................................................................................... 2

Metode Penelitian .................................................................................................... 5

A. Pendekatan Penelitian ................................................................................ 5


B. Identifikasi Variabel Penelitian ................................................................. 5
C. Definisi Operasional Variabel Penelitian .................................................. 5
D. Populasi Dan Sampel .................................................................................. 6
E. Metode Dan Alat Pengumpulan Data ....................................................... 7
F. Uji Validitas Dan Reliabilitas..................................................................... 8
G. Metode Analisis Data .................................................................................. 9
H. Hipotesis ....................................................................................................... 9

Daftar Pustaka ......................................................................................................... 10

2
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Masa pandemi pasca-Covid-19 membuat beberapa aktivitas dan
pekerjaan berubah. Contoh dalam dunia pendidikan adalah perubahan sistem
pembelajaran. Sebelumnya, sistem pembelajaran dilaksanakan secara offline
pada masa pandemi, namun pada situasi pascapandemi, sistem pembelajaran
dilaksanakan melalui sistem shift tatap muka. Sistem ini memungkinkan siswa
untuk melakukan kegiatan belajar mengajar (KBM) secara parsial dan offline.
Setelah itu, sistem shift kehadiran berubah setiap hari.
Siswa MA Pondok Pesantren Ar-Rahman sekarang sudah masuk
pembelajaran shift tatap muka. Minggu pertama kegiatan belajar mengajar
(KBM) sistem tatap muka kelas X hari Senin dan rabu, kelas XII hari Selasa
dan Jum’at, dan kelas XII hari Kamis dan Sabtu. Setiap kelas ada dua shift
tatap muka yaitu shift pagi dan siang. Dan setiap minggunya di rolling shift
tatap mukanya.
Belajar dalam sistem shift tatap muka membuat perbedaan besar bagi
siswa. Kegiatan belajar mengajar (KBM) dulu berlangsung dengan sistem full
online, namun sekarang kegiatan belajar mengajar (KBM) berlangsung
dengan sistem shift tatap muka. Hasil belajar yang dicapai siswa juga berbeda
dengan pembelajaran offline yang telah dilakukan sebelumnya. Saat online,
banyak siswa yang kurang memperhatikan materi pembelajaran yang
diberikan oleh gurunya. Masih banyak siswa yang tidak aktif dalam Kegiatan
Belajar Mengajar (KBK) dan guru tidak dapat mengawasi secara langsung.
Ketika pembelajaran tatap muka dilakukan secara bergiliran, berubah menjadi
pembelajaran yang dapat diajarkan langsung oleh guru, dan materi
disampaikan langsung dari guru pengajar. Hasil belajar siswa tentunya
berbeda dengan sebelumnya. Shift kehadiran memungkinkan siswa yang
sebelumnya tidak aktif menjadi lebih aktif terlibat dalam proses kegiatan
belajar mengajar (KBM). Hasil wawancara dengan siswa MA PP Ar-Rahman.

3
Wawancara dengan R dan P mengatakan dengan sistem belajar sistem shift
tatap muka tersebut enak saat belajar, suasana belajar kerasa berbeda dengan
luring, materi yang di sampaikan juga berbeda dengan sebelumnya, bertemu
dengan teman dan guru, materi di ajarkan cukup mudah dipahami tidak sesulit
saat luring. dan saat tidak paham mudah untuk bertanya dengan gurunya
langsung dan dijabarkan.
Bahkan di sekolah shift tatap muka, keberhasilan siswa berprestasi
tidak lepas dari peran kesediaan mereka untuk berpartisipasi dalam proses
belajar mengajar. Tentunya hal ini juga mempengaruhi hasil belajar siswa.
Slameto (2010) menyatakan bahwa salah satu faktor yang mempengaruhi
hasil belajar siswa adalah faktor psikologis yaitu kesiapan. Oleh karena itu,
siswa dengan hasil belajar yang baik tidak lepas dari peran psikologis siswa
dalam persiapan.
Dari uraian latar belakang di atas, peneliti tertarik untuk meneliti
mengenai hubungan antara readiness (kesiapan) dengan hasil belajar siswa
MA PP Ar-Rahman selama pembelajaran sistem shift tatap muka di masa
pasca pandemi.

B. Rumusan Masalah
Dari uraian latar belakang diatas, dapat rumus masalah dalam penelitian ini
adalah:
1. Apakah ada hubungan antara readiness (kesiapan) dengan hasil belajar
siswa MA PP Ar – Rahman, selama pembelajaran sistem shift tatap muka
di masa pasca pandemi?

4
METODE PENELITIAN

A. Pendekatan Penelitian
Penelitian yang digunakan adalah penelitian dengan metode
kuantitatif. Penelitian metode kuantitatif ini menekankan analisisnya pada
data-data kuantitatif (angka) yang dikumpulkan melalui pengukuran dan
diolah dengan metode analisis statistika (Azwar 2019). Dalam penelitian ini
menggunakan pendekatan korelasional. Azwar (2019) mengatakan
pendekatan korelasional bertujuan untuk mengetahui kekuatan dan arah
hubungan yang ada di variabel-variabel.

B. Identifikasi Masalah
Penelitian yang digunakan adalah penelitian yang menggunakan metode
kuantitatif. Kajian metode kuantitatif ini menekankan pada analisis data
kuantitatif (angka) yang dikumpulkan dengan pengukuran dan diolah dengan
metode analisis statistik (Azwar 2019). Penelitian ini menggunakan
pendekatan korelasional. Azwar (2019) mengatakan bahwa pendekatan
korelasi bertujuan untuk mengetahui kekuatan dan arah hubungan yang ada di
antara variabel-variabel.
Variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini yaitu:
Variabel Bebas : Readiness (Kesiapan)
Variabel Terikat : Hasil Belajar

C. Definisi Operasional Variabel Penelitian


Azwar (2017) mengatakan definisi operasional adalah mengenai variabel
yang dirumuskan berdasarkan ciri-ciri atau karakteristik variabel tersebut.
Adapun definisi operasional penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Hasil Belajar

5
Hasil belajar adalah kemampuan yang dimiliki siswa setelah
melakukan proses perolehan pengetahuan baru yang memungkinkan
adanya perubahan perilaku. Hasil belajar dalam penelitian ini diukur
berdasarkan macam-macam hasil belajar dari Blomm (Sudjana 2010)
yaitu ranah kognitif, ranah akfektif, dan ranah psikomotor.
2. Readiness (Kesiapan)
Readiness (Kesiapan) adalah kondisi pada suatu individu, yang
membuat individu tersebut siap memberikan jawaban atau respons dengan
cara tertentu. Readinees (Kesiapan) dalam penelitian ini diukur
menggunakan skala readinees (kesiapan) berdasarkan aspek-aspek dari
Slameto (2010) yaitu, kondisi fisik, mental dan emosional, kebutuhan-
kebutuhan, motif, dan tujuan, dan keterampilan, pengetahuan.

D. Populasi Dan Sampel


1. Populasi
Sugiyono (2018) mengatakan bahwa populasi merupakan wilayah
generalisasi yang terdiri atas subjek atau objek yang mempunyai kualitas
dan karakteristik tertentu yang ditetapkan kualitas dan karakteristik
tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian
ditarik kesimpulan.
Populasi dalam penelitian ini adalah siswa SMP Negeri 19 Palembang
kelas VIII. Adapun jumlah subjek yang menjadi populasi penelitian ini
adalah 350 siswa. Berikut kategori populasi yang digunakan:
a. Siswa SMP Negeri 19 Palembang.
b. Siswa Kelas VIII SMP Negeri 19 Palembang.
c. Siswa yang ikut sistem shift tatap muka.
2. Sampel
Sugiyono (2018) mengatakan sampel adalah bagian dari jumlah dan
karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Dalam penelitian ini
peneliti menggunakan teknik sampel total, yang dimana seluruh anggota

6
sampel dijadikan sampel. Sampel penelitian yang digunakan adalah
sebanyak 350 siswa.
E. Metode Pengumpulan Data
Pengumpulan data dalam kegiatan penelitian mempunyai tujuan untuk
mengungkap fakta empirik mengenai variabel yang di teliti (Azwar 2017).
Skala yang digunkaan dalam penelitian ini adalah skala likert. Dalam skala ini
pada umumnya terdapat dua komponen, yakni favorable (positif/mendukung)
dan unfavorable (negative/tidak mendukung). Ada dua pernyataan skala likert
yaitu favorable diberi skor 4, 3, 2, 1 dengan pernyataan SS, S, TS, STS.
Untuk unfavorable diberi skor 1, 2, 3, 4 dengan pernyataan SS, S, TS, STS.
1. Skala Hasil Belajar
Skala hasil belajar menggunakan jenis skala likert berdasarkan
macam-macam hasil belajar dari Bloom (Sudjana, 2010). Skala ini terdiri
dari 60 aitem dalam bentuk item favorable SS, S, TS, STS 30 aitem dan
item unfavorable SS, S, TS, STS 30 aitem.

Tabel 1
Blue Print Skala Hasil Belajar
No Macam-Macam Indikator Nomor Aitem Total
Hasil Belajar F Uf
1. Ranah kognitif daya ingat, 1,2,13,14 7,8,19,20 20
pola pikir, 25,26,37, 31,32,43,44
kreativitas 38,49,50 55,56
2. Ranah afektif, Perasaan, 3,4,15,16 9,10,21,22 20
emosi, 27,28,39, 33,34,45,46
minat dan 40,51,52 57,58
bakat
3. Ranah Menulis, 5,6,17,18 11,12,23,24 20
psikomotor. membaca, 29,30,41, 35,36,47,48

7
menghitung 42,53,54 59,60
Jumlah 30 30 60

2. Skala Readinees (Kesiapan)


Skala hasil belajar menggunakan jenis skala likert berdasarkan aspek-
aspek readiness (kesiapan) dari Slameto (2010). Skala ini terdiri dari 60
Aitem dalam bentuk item favorable SS, S, TS, STS 30 aitem dan item
unfavorable SS, S, TS, STS 30 aitem.

Tabel 2
Blue Print Skala Readinees (Kesiapan)
No Aspek-Aspek Indikator Nomor Aitem Total
Readiness F Uf
(Kesiapan)
1. kondisi fisik, Kekuatan, daya 1,2,13,14 7,8,19,20 20
mental dan tahan, motivasi, 25,26,37, 31,32,43,44
emosional mengelola emosi 38,49,50 55,56
2. kebutuhan- Menginterprestasi, 3,4,15,16 9,10,21,22 20
kebutuhan, menganalisis 27,28,39, 33,34,45,46
motif, dan 40,51,52 57,58
tujuan,
3. keterampilan, Menjelaskan, 5,6,17,18 11,12,23,24 20
pengetahuan. menjabarkan, 29,30,41, 35,36,47,48
menguasai materi 42,53,54 59,60
Jumlah 30 30 60

F. Uji Validitas Dan Reliabilitas


A. Uji Validitas

8
Azwar (2017) mengatakan validitas adalah data kuantitatif yang
memang merupakan deskripsi yang benar mengenai variabel yang diukur,
mencakup data yang digali secara komprehensif dan relevan dengan tujuan
penelitian. pengukuran validitas ini mengunakan program SPSS Statistic
Version 25.
B. Uji Reliabilitas
Untuk mengukur kekonsistensian ini metode yang digunakan adalah
analisis Alpha Cronbach (Alhamdu 2017). Dengan menggunakan analisis
Alpha Cronbach, suatu alat ukur dikatakan reliable ketika memenuhi batas
maksimum skor Alpha Cronbach 0,6.
G. Metode Analisis Data
1. Uji Normalitas
Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah populasi datat
berdistribusi normal atau tidak. Adapaun teknik yang digunakan dalam
penelitian ini dengan uji normalitas data dengan menggunakan teknik
Kolmogorov Smirnov. Prasangka data tersebut normal apabila probabilitas
atau p > 0,05.
2. Uji Linearitas
Penelitian ini juga menggunkaan SPSS dengan menggunakan test for
linearity pada taraf signifikan 0,05. Uji lineritas ini dimaksud untuk
mengetahui apakah data yang di analisis berhubungan secara linear atau
tidak sebagai salah satu syarat asumsi sebelum tahap uji analisis statistik
untuk membuktikan uji hipotesis.
H. Uji Hipotesis
Sugiyono (2018) mengatakan hipotesis adalah jawaban sementara ata
penelitian, sehingga perumusan hipotesis berbeda dengan perumusan masalah.
Adapun hipotesis pada penelitian ini adalah “Ada hubungan antara readiness
(kesiapan) dengan hasil belajar siswa SMP Negeri 19 Palembang selama
pembelajaran sistem shift tatap muka di masa pasca pandemi.

9
DAFTAR PUSTAKA

Alhamdu. (2017). Konstruksi Tes Teori Dan Aplikasi. Palembang: Noerfikri.

Azwar, S. (2016). Metode Penelitian. Yogyakarta: Pustaka Belajar

Azwar, S. (2017). Metode Penelitian Psikologi. Yogyakarta: Pustaka Belajar.

Azwar, S. (2019). Metode Penelitian Psikologi Edisi II. Yogyakarta: Pustaka Belajar.

Slameto. (2010). Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhi. Jakarta: Rineka


Cipta.

Sudjana, N. (2010). Dasar-Dasar Proses Belajar. Bandung: Sinar Baru

Sugiyono. (2018). Metode Penelitian Kuantitatif. Bandung: Alfabeta.

10

Anda mungkin juga menyukai