Anda di halaman 1dari 6

PENERAPAN MODEL POE2WE DALAM MODUL FISIKA MATERI

GERAK LURUS BERUBAH BERATURAN MENGGUNAKAN SOFTWARE


CROCODILE PHYSICS 6.0.5
Nisa Afifah1 Nana2
Pendidikan Fisika Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Siliwangi
Tasikmalaya 46115, Jawa Barat, Indonesia
E-mail: nisaafifah@gmail.com
nana@unsil.ac.id
Abstract: This research is a form of implementation of POE2WE model on physics
learning module with software Crocodile Physics 6.0.5. The purpose of this research is
to know implementation POE2WE to physics learning module with software
Crocodile Physics. The selected topic of this research is physics material about
IrregularlyChanging Straight Motion (GLBB), including accelerated GLBB, slowed
GLBB, vertical upward motion,downward vertical motion, and free fall motion. The
research methods are used with discuss qualitatively in theform of theoretical data
with descriptive methods and literature study techniques. Through this method the
research can describe the problems that are clearly and comprehensively
discussed.The object of this research is physics learning module from software
Crocodile Physics 6.0.5. The results of the research show that that research
implementation can approach interaction among the students and the students with the
teachers. This interactionapproach from facilities which given by software Crocodile
Physics 6.0.5 which caused comment column from the module are given.
Keyword: POE2WE Model, Physics Module, software Crocodile Physics 6.0.5

Abstrak: Penelitian ini merupakan bentuk penerapan model POE2WE dalam modul
pembelajaran fisika dengan menggunakan software Crocodile Physics. Tujuan
penelitian ini ialah mengetahui penerapan model POE2WE terhadap modul
pembelajaran fisika menggunakan software Crocodile Physics. Topik yang dipilih
dalam penelitian ini adalah materi fisika mengenai Gerak Lurus Berubah Beraturan
(GLBB), meliputi: GLBB dipercepat, GLBB diperlambat, gerak vertikal ke atas,
gerak vertikal ke bawah, dan gerak jatuh bebas. Penelitian yang digunakan ialah
dengan pendekatan kualitatif berupa data teoritis dengan metode deskriptif dan teknik
kajian pustaka. Melalui metode ini peneliti dapat menguraikan permasalahan yang
dibahas secara jelas dan komperhensif. untuk Objek penelitian ini adalah modul
pembelajaran fisika dan software Crocodile Physics 6.0.5. Hasil penelitian ini
menunjukan bahwa penerapan penelitian tersebut dapat memunculkan interaksi antar
peserta didik dengan peserta didik dan tenaga pendidik dengan peserta didik. Interaksi
tersebut muncul dari fasilitas yang diberikan dari software Crocodile Physics 6.0.5
yang memunculkan kolom komentar dari modul yang diberikan.
Kata kunci: Model POE2WE, Modul Fisika, software Crocodile Physics.

Pendahuluan

Fisika adalah ilmu yang mempelajari tentang sebab dan akibat mengenai fenomena
fenomena alam. Pembelajaran mengenai disiplin ilmu fisika sangatlah penting
dipelajari. Karakteristik pembelajaran fisika menurut Wahyu Arini dan Fikri Juliadi
(dalam Sari, dkk,2018) adalah pembelajaran yang membutuhkan daya nalar dan
analisis sehingga perlu diadakan peningkatan penguasaan konsep melalui
pembelajaran bermakna.Berbagai media pembelajaran berkembang dengan pesat
demi menunjang pendidikan yang lebih baik.

Guru adalah komponen yang sangat menentukan keberhasilan pendidikan dalam


implementasi proses pembelajaran di dalam kelas. Selain guru, keberhasilan
pendidikan tersebut didukung oleh hal, diantaranya kegiatan pembelajaran yang aktif
(Susanto, 2016: 1). Melalui pembelajaran aktif peserta didik sejak awal belajar
melalui aktivitas-aktivitas yang membangun kerja kelompok dan dalam waktu singkat
membuat mereka berpikir tentang materi pelajaran (Silberman, 2007:1). Pembelajaran
aktif dimaksudkan untuk mengoptimalkan penggunaan semua potensi yang dimiliki
oleh peserta didik dan juga untuk menjaga perhatian mereka agar tetap tertuju pada
proses pembelajaran. Implementasi proses pembelajaran di dalam kelas
membutuhkan model pembelajaran aktif. Salah satu model pembelajaran yang
termasuk pembelajaran aktif ialah model pembelajarandiscovery learning (DL).
Media pembelajaran adalah alat bantu berupa fisik maupun nonfisik yang sengaja
digunakan sebagai alat perantara antara guru dan peserta didik dalam memahami
materi pembelajaran agar lebih efektif dan efisien (Musfiqon, 2012:28). Media
berperan sangat penting di dunia pendidikan. Beberapa penelitian sebelumnya
menunjukan bahwa ada pengaruh penggunaan media simulasi di dalam kelas.
Contohnya, penelitian yang dilakukan oleh Gumrowi (2016: 111) tentang media
simulasi dengan menggunakan strategi pembelajaran Team Asisted Individualization
(TAI) menunjukkan bahwa terjadi peningkatan hasil belajar yang lebih baik
dibandingkan dengan peserta didik yang diajarkan dengan model pembelajaran
konvensional pada materi listrik dinamik. Simulasi yang dirancang menggunakan
komputer selain dapat digunakan untuk melakukan pekerjaan lain seperti perhitungan
baik yang sederhana maupun yang rumit. Penggunaan komputer sebagai media
pembelajaran dikenal sebagai pembelajaran dengan bantuan komputer (Computer-
Assisted Intruction - CAI, atau Computer-Assisted Learning - CAL). CAI dapat
berupa tutorial, latihan (drills and practice), permainan dan simulasi (Arsyad, 2008:
53). Berbagai situasi kehidupan nyata dapat disajikan kepada peserta didik melalui
pembelajaran dengan simulasi. Selain itu, garis besar perangkat kondisi-kondisi yang
saling berkaitan dapat disusun dalam pembelajaran yang menggunakan komputer
tersebut. Peserta didik kemudian akan membuat keputusan dan menentukan
konsekuensi dari keputusan yang dibuatnya (Hamalik, 2009:237).

Jika ditinjau dari perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang sangat pesat
sehingga mampu mengembangkan berbagai unsur-unsur pembelajaran. Salah satu
unsur tersebut yaitu model pembelajaran seperti model POE2WE yang meliputi enam
langkah yaitu Prediction, Observation, Explanation, Elaboration Write And
Evaluation dan media pembelajaran berbasis microcomputer based laboratory seperti
software logger pro dan vernier motion detector dapat digunakan untuk melakukan
percobaan mencari nilai akselerasi gravitasi dari gerak benda pada bidang miring.
Menurut Lesnan dan Yusnia (2014) gerak pada bidang miring adalah gerak benda
dengan keadaan lintasan yang lurus pada bidang miring. Bidang miring yaitu suatu
permukaan datar yang memiliki suatu sudut, yang bukan sudut tegak lurus terhadap
permukaan horizontal. Dari keadaan tersebut, banyak sekali gaya-gaya yang bekerja
sehingga konsep persamaan hukum II Newton dapat digunakan untuk
mendeskripsikan gaya-gaya tersebut sekaligus mengetahui persamaan akselerasi
gravitasi yang dapat digunakan pada percobaan.
Crocodile Physics 6.0.5 adalah sebuah software yang berguna untuk melakukan
sebuah simulasi sederhana. Peserta didik dapat merancang suatu simulasi fisika
dengan software ini, contohnya simulasi listrik, perpindahan dan gaya dan
gelombang. Software ini juga dapat digunakan untuk pembuatan rangkaian dan layout
elektronika dalam 3D. Sebelumnya sudah pernah ada Crocodile clip, namun bedanya
adalah yang terbaru ini menampilkan visual grafis seakan benda yang dirangkai itu
sudah dapat dirasakan juga bisa disimulasikan (Hanif, 2014: 40). Software ini
menarik dan mudah digunakan sehingga akan sangat membantu dalam memahami
pembelajaran fisika, khususnya dalam segi praktik (Budi, dkk 2014: 31). Selain itu,
penggunaan simulasidengan software ini dapat mencegah kerusakan alat jika terjadi
kesalahan rangkaian pada kegiatan praktikum.
Dalam kaitannya dengan aspek kognitif, Budi dkk. (2014: 35) mengkaji hasil belajar
peserta didik yang diajarkan dengan model pembelajaran physics-edutainment. Hasil
belajar peserta didik di kelompok yang menggunakan software tersebut lebih baik
dibandingkan kelompok yang diajarkan dengan ceramah. Penelitian serupa juga
dilakukan oleh Hanif (2014:39).

Metode Penelitian
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif berupa data teoritis dengan metode
yang digunakan ialah menggunakan metode deskriptif. Melalui metode ini penulis
dapat menguraikan permasalahan yang dibahas secara jelas dan komperhensif.
Pengumpulan data teoritis yang digunakan dalam penelitian ini ialah menggunakan
teknik kajian pustaka. Artinya, penulis mengambil data melalui kegiatan membaca
literatur yang relevan dengan kajian penelitian yang dilakukan. Data yang sudah
terkumpul diolah untuk didapatkan data yang sesuai dan dapat diaplikasikan dalam
konteks yang dibutuhkan.

Hasil dan Pembahasan


Penerapan model POE2WE dalam modul fisika dikhususkan pada materi gerak lurus
berubah beraturan. Pada penelitian penerapan model POE2WE dalam modul fisika ini
di fasilitasi menggunakan software Crocodile Physics 6.0.5 a. Hal tersebut ditujukan
agar
nantinya penerapan modul yang dimaksud dapat lebih menunjang pada
pengembangan dan pemanfaatan teknologi di era digital. Pembelajaran menurut
Kompri (2015) merupakan suatu gabungan dari beberapa aspek dalam kehidupan
yang tersusun meliputi unsur-unsur manusiawi, material, fasilitas, perlengkapan, dan
prosedur yang saling mempengaruhi mencapai tujuan pembelajaran. Jadi,
pembelajaran adalah salah satu proses lebih lanjut dari pendidikan. Dalam proses
pembelajaran, terdapat unsur manusiawi sebagai objek yang memiliki hubungan
seorang pendidik dengan para peserta didik maupun tenaga kependidikan lainnya.
Material mencangkup buku-buku penunjang dalam pendidikan. Fasilitas meliputi
kelengkapan sarana seperti; laboratorium, ruang kelas, dan sebagainya. Prosedur
merupakan kelengkapan yang meliputi Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dari
mulai perencanaan sampai evaluasi dalam pembelajaran. Dalam pembelajaran banyak
ditemukan berbagai bentuk dari bahan ajar cetak, seperti modul. Menurut Munawaroh
modul merupakan suatu unit program pembelajaran yang disusun dalam bentuk
tertentu untuk keperluan belajar, dalam pengertian ini dapat diketahui bahwa modul
yang dimaksud sebagai modul pembelajaran (instructional module). Modul
merupakan paket belajar yang memuat satu unit materi di dalamnya yang dapat
dipelajari secara mandiri oleh seorang siswa. Menurut H. Wahyuni, dkk (2019)
karakteristik yang harus muncul dalam modul adalah: (1) membelajarkan diri (self
instruction), (2) mandiri (self contained), (3) berdiri sendiri (stand alone), (4) daya
adaptif (adaptive). Pembelajaran menggunakan media cetak seperti modul sangatlah
dibutuhkan baik oleh seorang guru maupun soerang siswa. Akan terapi, dala
pembelajaran berbasis IT di era digital, pembelajaran dengan media modul memiliki
beberapa kekurangan. Kekurangan modul tersebut disebabkan karena pembelajaran
masa kini harus menyesuaikan dengan tuntutan kebutuhan zaman (berbasis teknologi)
yang tetap mengedepankan pendidikan yang berkarakter. Pengembangan karakter itu
sendiri tidak dapat diberikan dengan hanya menyampaikan pembelajaran melalui
tulisan atau bacaan saja. Pada dasarnya pemberian pendidikan karakter perlu
penyampaian dan aksi yang positif secara langsung baik oleh tenaga pendidik (guru)
maupun seorang siswa sebagai peserta didik. Oleh sebab itu, penerapan model
POE2WE dalam modul fisika menggunakan softwareCrocodile Physics 6.0.5 ini
dapat dikolaborasikan dengan teori TPACK (Technological Pedagogical Content
knowledge). Technological Pedagogical Content Knowledge (TPACK) adalah
pengetahuan tentang bagaimana memfasilitasi pembelajaran peserta didik dari konten
tertentu melalui pendekatan pedagogik dan teknologi (Mishra, P., & Koehler, M. J.
via Nana et al, 2014). Pada perkembangan zaman ini, teknologi sangatlah dibutuhkan
oleh manusia. Teknologi yang dimaksud adalah Internet of Things (IoT). Pemaduan
teknologi dengan kecerdasan manusia akan menciptkanan hal yang sangat
bermanfaat. Pemanfaatan tersebutlah yang akan digunakan dalam penelitian ini yakni
dalam bentuk penggunaan softwareCrocodile Physics 6.0.5.

Langkah-langkah pembelajaran melalui pendekatan kontruktivistik dengan model


POE2WE yang dapat dipadukan dengan modul fisika materi gerak lurus berubah
beraturan
secara terperinci yaitu sebagai berikut.
1. Prediction
Tahap Prediction merupakan tahap dimana seorang anak melakukan prediksi
mengenai suatu permasalahan dari pertanyaan-pertanyaan yang ada dalam modul
fisika materi gerak lurus berubah beraturan. Dalam hal ini, seorang guru akan
memfasilitasi peserta didiknya dengan memberikan stimulus untuk para siswanya
dapat memprediksi permasalahan atau memberikan hipotesis dari suatu permasalahan
ada.
2. Observation
Pada tahap Observation peserta didik dapat membuktikan secara praktik mengenai
permasalahan yang telah diprediksi (memiliki hipotesis). Pada tahap ini mereka bisa
mengetahui kebenaran prediksi awal mereka tentang permasalahan dari pertanyan
yang akan dijawab. Dalam melakukan observasi atau percobaan pun, siswa dapat
bekerja sama dengan teman yang lain (minimal teman satu bangkunya).
3. Explanation
Tahap Explanation ialah di mana seorang siswa menjelaskan kebenaran anatara
prediksi awal dengan hasil observasi atau praktik yang telah dilakukan. Pada tahap ini
peserta didik dapat mendiskusikan hasil percobaannya masih secara berkelompok,
setelah itu mereka dapat mempresentasikan hasil diskusinya di depan kelas. Peran
guru pada tahap ini sangat dibutuhkan, pasalnya guru sebagai fasilitator dapat
memfasilitasi siswanya untuk melanjutkan pada tahap berikutnya. Namun, jika
jawaban siswa ternyata belum sesuai dengan kenyataan atau teori yang ada, maka
guru dapat membantu peserta didiknya untuk mengetahi jawaban yang sebenarnya.
4. Elaboration
Pada tahap ini siswa atau peserta didik dapat menghubungkan teori dari materi yang
sedang dipelajari dengan keidupan sehari-hari. Seorang guru dapat memberikan
dorongan kepada siswanya untuk menemukan konsep baru dalam kehidupan,sehingga
para siswa dapat lebih mudah memahami konsep materi yang dipelajari.
5. Write
Tahap Write atau tahap menulis merupakan tahapan di mana seorang siswa
menuliskan kesimpulan dari tahapan-tahapan yang telah dilakukan. Pada tahap ini
siswa dapat lebih merefleksikan kemampuannya dalam menjelaskan pengetahuan dari
serangkaian tahapan yang telah dilakukan.
6. Evaluation
Tahap Evaluation (evaluasi) adalah terhap untuk mengukur sejauh mana pengetahuan,
keterampilan, dan perubahan proses berpikir dari peserta didik mengenai materi yang
telah disampaikan. Pada tahap ini seorang siswa dapat melatih kemampuannya
menggunakan konsep yang sama untuk menyelesaikan berbagai tugas yang ada.

Hubungan antara model POE2WE, pembelajaran abad 21, dan penguatan pendidikan
karakter dalam modul fisika dapat dikatakan memenuhi syarat dalam menjawab
tantangan zaman dengan tetap menerapkan pendidikan berkarakter. Hubungan
tersebut dapat dilihat pada tabel 1.
Tabel 1. Hubungan Pendidikan Abad 21, Model POE2WE, dan Penguatan Pendidikan
Karakter (PPK)
Pembelajaran Abad 21 Model POE2WE
Penguatan Pendidikan
Karakter

1. Creative (kreatif atau 1. Prediction (membuat 1..Religius (memiliki jiwa


memiliki kemampuan prediksi atau dugaan) yang berlandaskan pada
untuk menciptakan nilai dan norma agama).
sesuatu).

2. Critical Thinking (dapat 2. Observation (melakukan 2. Nasionalis (memiliki


berpikir kritis tehadap percobaan dan sifat dan sikap cinta
permasalahan yang ada). pengamatan). terhadap tanah air

3. Comunicative (dapat 3. Explanation 3.Integritas (mempunyai


memahami dan bisa (menjelaskan konsep rasa persatuan)
berinteraksi dengan atau teori sesuai dengan
baik). kalimat sendiri.

4. Elaboration 4. Gotong Royong (dapat


4. Colaborative (dapat (mengaplikasikan bekerja sama dalam
bekerja sama untuk konsep dari menyelesaikan tugas
menyelesaikan suatu pembelajaran dalam kelompok).
persoalan). kehidupan sehari-hari).

5. Write (Menuliskan hasil 5. Mandiri (dapat


diskusi atau melakukan tugas secara
kesimpulan). individu maupun
berkelompok).

6. Evaluation (kegiatan
untuk mengevaluasi atau
menilai kemampuan diri
dari fase-fase
sebelumnya.

Penerapan Model POE2WE, Pendidikan Abad 21, dan Penguatan Pendidikan


Karakter (PPK), serta melaluisoftware Crocodile Physics 6.0.5 dapat dipadukan. Dari
hal tersebut akan menghasilkan suatu modul fisika yang mampu memberikan jawaban
dalam menerapkan pendidikan berkarakter dalam perkembangan teknologi.

Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian di atas, maka dapat disimpulkan penerapan penelitian
tersebut dapat memunculkan interaksi antar peserta didik dengan peserta didik dan
tenaga pendidik dengan peserta didik. Interaksi tersebut muncul dari fasilitas yang
diberikan dari software Crocodile Physics 6.0.5 yang memunculkan kolom komentar
dari modul yang diberikan.

Referensi

H., Wahyuni Nurul, dkk. (2019). Pengembangan Modul Pembelajaran Fisika Berbasis
Kelautan di Balai Pendidikan dan Pelatihan Ilmu Pelayaran Barombong
Makassar. [Skripsi]. Makassar (ID): Universitas Negeri Makassar.
[Online].Tersedia: http://eprints.unm.ac.id/id/eprint/12872 [1 Desember 2019]

Nana, Sajidan, Akhyar, M., & Rochsantiningsih, D. (2014). The Development Of


Predict, Observe, Explain, Elaborate, Write, and Evaluate (Poe2we) Learning
Model in Physics Learning At Senior Secondary School. Journal of Education
and Practice. 5 (19): 59. [Online].
Tersedia:https://pdfs.semanticscholar.org/0369/d47537d64151743c19f76ddc81f5
040255a9.p df [06 November 2020].
Purwanto. (2013). Evaluasi Hasil Belajar. Yogyakarta: Pustaka Belajar.
Purwadi, dkk. Penerapan Model Pembelajaran Visual Berbasis Software Crocodile
Physics Untuk Peningkatan Motivasi Belajar Siswa Kelas XI TPC SMK TKM
Teknik Purworejo Tahun Pelajaran 2012/2013. Jurnal Radiasi. 2013; 4(1).
Putri, dkk. Pengaruh Model Discovery Learning Terhadap Motivasi Belajar dan Hasil
Belajar Fisika
Siswa MAN Bondowoso. Jurnal Pembelajaran Fisika. 2017; 6(2).
Qurniawan, dkk. 2018. Efektifitas Media Pembelajaran Crocodile Physics Dalam
Pembelajaran Optik Di SMA. ISSN:2527-5917. 3(2).
Redish, E. F. The implications of cognitive studies for teaching physics. American
Journal of Physics, 1994; 62, 796-803.
Sari, dkk. Penggunaan Discovery Learning Berbantuan Laboratorium Virtual Pada
Penguasaan Konsep Fisika Siswa. Jurnal Pendidikan Fisika dan Teknologi. 2016;
2(4).

Anda mungkin juga menyukai