Anda di halaman 1dari 6

1. Landasan/pertimbangan judulna sing kiat.

- Saya memutuskan memilih judul ini karena dengan melihat fakta di lapangan terdapat beberapa
permasalahan mengenai dunia pendidikan yang terkena imbas oleh dampak pandemi covid 19, salah
satunya yaitu model pembelajaran yang telah berganti-ganti selama dua tahun belakangan ini. Model
pembelajaran hybrid, sebagai topic yang saya pilih, perlu dikaji lebih lanjut untuk mengetahui pengaruh
yang signifikan terhadap ahlak siswa pada mata pelajaran aqidah ahlak yang mana memiliki hubungan
yang relevan dengan program pendidikan yang telah saya jalani. Dalam penelitian ini terdapat fakta yang
menarik serta penting untuk diteliti supaya berguna untuk pemilihan model pembelajaran yang lebih baik
kedepannya.
2. relevansi judul srg rumusan masalah kdh nyanbung srg variable anu bade diteliti, landasan
Terdapat hubungan yang relevan antara judul dan rumusan masalah, dimana rumusan masalah mengacu
pada inti penelitian dalam proposal ini yaitu pengaruh model pembelajaran hybrid terhadap ahlak siswa
pada mata pelajaran aqidah akhlak kelas VIII di Mts Muawanah.
Variabel dalam penelitian ini pun mengacu pada rumusan masalah yaitu variabel bebas dan variabel
terikat. Variabel bebasnya yaitu model pembelajaran hybrid. Sedangkan Variabel terikatnya yaitu
pembentukan ahlak para siswa, dimana menjadi akibat karena adanya variabel bebas

3. pertimbangan penentuan

metode penelitian kedah medukung kana judul penlitian.

Termasuk penentuan sanple pnltn kuantitatif, srg dasar pertimbangan penentuan rumus/interval penelitian.

4. Agenda pelaksanaan penelitian kdh sesuai.

5. Kutipan kdh sami srg dafus.

Sementawis diantawisna sakitu.

Alasan saya memilih metodologi penelitian yaitu ada 3 alasan:

1. karena dalam penelitian saya ini terdapat lebih dari satu variabel ya tepatnya ada dua variabel dan saya
mencari hubungan antara variabel-variabel tersebut. Dengan penelitian kuantitatif, hasilnya baru akan
dapat diketahui kalau saya menggunakan data yang dikumpulkan secara kuantitatif karena data kuantitatif
lebih presisi dan bisa diuji secara statistik untuk melihat hubungan antara variable satu dengan variable dua
2. selain itu juga data-data yang saya peroleh berupa angka yang sifatnya jelas dan terukur sehingga
diharapkan bisa menjadi dasar kebijakan bagi beberapa pengajar untuk mengambil langkah berikutnya
3. menurut saya dengan penelitian kuantitatif ini kita bisa bahan atau data yang sangat kompleks ini dengan
cara yang lebih sederhana dan juga sekaligus dengan model strukturalnya, jadi saya dapat mengetahui
Bagaimana sih sebenarnya antara variabel-variabel ini saling keterkaitan dan hubungannya satu dengan
yang lainnya demikian Bapak.
BAB II
TRANSKIP
Model pembelajaran
Joyce dan Weil mengatakan bahwa model pembelajaran merupakan suatu rancangan yang disusun
berdasarkan tujuan yang ingin dicapai, pembelajaran di kelas, kelompok belajar, dan latihan-latihan untuk
membentuk kurikulum dan mendesain instruksional berbagai materi pelajaran, program multimedia, serta
program-program pembelajaran melalui komputer. (Rusman. Model-model Pembelajaran: Mengembangkan
Profesionalisme Guru. (Jakarta: Rajawali Pers, 2011, 133).
Dengan adanya persiapan kebutuhan belajar bagi peserta didik, dimungkinkan untuk menciptakan kondisi
belajar atau sistem lingkungan yang mempengaruhi belajar peserta didik. Model pembelajaran merupakan sebuah
deskripsi dari lingkungan belajar yang di dalamnya menggambarkan perencanaan kurikulum, kursus, desain unit
pelajaran dan pembelajaran, perlengkapan pembelajaran seperti buku pelajaran dan buku kerja, program
multimedia, dan bahkan bantuan belajar dengan program computer. (Sagala, Syaiful. Konsep dan Makna
Pembelajaran. (Bandung: Alfabeta, 2013), 176)

Salah satu contoh model pembelajaran yang akhir-akhir ini digunakan yaitu model pembelajaran hybrid.

Model Pembelajaran Hybrid


Model pembelajaran hybrid merupakan perpaduan antara model pembelajaran tatap muka di kelas (luring) dan
pembelajaran daring. Dalam bukunya, Garner dan Oke mengatakan bahwa hybrid learning adalah suatu
pembelajaran yang menggabungkan pembelajaran tatap muka secara langsung (face to face) dengan pembelajaran
online (daring) untuk meningkatkan hasil belajar siswa serta mengurangi jumlah waktu tatap muka (Garner, B.,
Oke, L. Blended Learning: Theoretical Foundations. (Marion, IN: Indiana Wesleyan University, 2014)

Tiga komponen dari model pembelajaran hybrid:


1. Pembelajaran Tatap Muka (Face To Face Learning)
Adapun tahap-tahap pembelajaran konvensional sebagai berikut:
a. Tahap pembukaan
b. Tahap pengembangan
c. Tahap evaluasi

Adapun metode pembelajaran yang sering digunakan adalah:


a. Metode Ceramah
b. Metode Penugasan
c. Metode Tanya Jawab
d. Metode Demonstrasi
2. Pembelajaran Online (Online Learning)
Macam-macam pembelajaran online atau darling:
a. E-Learning
b. Google Classroom
c. Zoom Meeting
d. WhatsApp

3. Belajar Mandiri

Pembelajaran Aqidah Ahlak

Pembelajaran Aqidah Akhlak merupakan sebuah upaya yang terencana untuk mempersiapkan peserta didik dalam
mengenal, memahami, menghayati dan beriman kepada Allah SWT. Dengan begitu, mereka dapat
merealisasikannya melalui perilaku moral dalam kehidupan sehari-hari dengan kegiatan pengajaran, pelatihan,
pendidikan, penerapan, pengalaman, keteladanan, dan pembiasaan dalam kehidupan masyarakat majemuk di
bidang agama dan pendidikan. Hal ini juga bertujuan untuk meningkatkan toleransi dan sikap saling menghormati
antar pemeluk agama lain dalam rangka penguatan akidah dan pencapaian persatuan dan kesatuan bangsa.

METODOLOGI PENELITIAN

Dalam penelitian ini, jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif kuantitatif karena informasi atau data yang
telah terkumpul berbentuk angka-angka (numeric) yang membutuhkan analisis statistik. Adapun tujuan dari
penggunaan metode deskriptif ini supaya mendapatkan gambaran secara sistematis yang sesuai dengan fakta dan
karakteristik subjek atau objek penelitian

Variabel dapat didefinisikan sebagai atribut seseorang atau objek yang mempunyai “variasi” antara satu orang
dengan yang lain atau satu objek dengan objek yang lain. Mengenai variable dalam penelitian ini terdapat dua
variable yaitu yang pertama, variabel bebas yakni model pembelajaran hybrid. Kedua, Variabel terikat merupakan
pembentukan ahlak para siswa.

Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian atau totalitas dari objek atau individu yang memiliki karakteristik
tertentu, jelas dan lengkap yang diteliti.
Adapun populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa/i kelas VIII (delapan) di Mts Muawanah yang terdiri
dari 5 kelas dengan jumlah 141 siswa. Setiap siswa yang menjadi populasi ini memiliki perbedaannya masing-
masing, seperti perbedaan karakter, watak, dan prestasi. Sehingga populasi tersebut mempunyai perbedaan
tingkatan.
Sugiyono mengatakan bahwa sampel adalah sebagian atau wakil dari jumlah populasi yang diteliti. Penggunaan
sampel jika peneliti tidak mungkin mempelajari semua yang ada pada populasi, misalnya dikarenakan adanya
keterbatasan waktu, tenaga, dan dana, maka peneliti dapat menggunakan sampel yang diambil dari populasi.

Pada penelitian ini teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah teknik random sampling, yang dilakukan
secara acak dari jumlah populasi dengan cara mencampur berbagai subjek dalam populasi sehingga semuanya
dianggap sama. Oleh karena itu, yang diambil dari penelitian (65%) dari jumlah populasi kelas VIII di Mts
Muawanah. Dari siswa yang menjadi sampel ini akan dibagi menjadi dua yaitu yang nilai agamanya rendah dan
yang nilai agamanya tinggi.

Teknik pengumpulan data

Menurut Arikunto teknik pengumpulan data adalah cara yang digunakan oleh peneliti untuk memperoleh data
yang dibutuhkan. Adapun penelitian yang dilakukan oleh penulis adalah penelitian lapangan (field research), yaitu
suatu penelitian yang dilakukan dengan terjun langsung ke objek penelitian. Untuk memperoleh data-data
lapangan ini penulis menggunakan teknik pengumpulan data sebagai berikut:

1. Observasi
Observasi adalah metode atau cara-cara menganalisis dan mengadakan pencatatan secara sistematis mengenai
tingkah laku dan ahlak dengan melihat atau mengamati individu atau kelompok secara langsung. Peneliti
menggunakan metode ini untuk mengumpulkan data mengenai ahlak siswa di sekolah terhadap guru dan teman
sebayanya.

2. Dokumentasi
Metode dokumentasi sebagai cara dalam mendapatkan data berupa catatan, transkip, surat, majalah, prestasi,
notulen, rapat, agenda, dan sebagainya. Dalam penelitian ini, metode dokumentasi dilakukan untuk pengambilan
data dengan mengumpulkan data-data berupa dokumen-dokumen yang terdapat di Mts Muawanah Kabupaten
Tasikmalaya yang berhubungan dengan apa yang akan diteliti.

3. Angket (Quesioner)
Sugiyono mengatakan bahwa angket adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi
seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden mengenai suatu masalah atau bidang yang akan
diteliti.

Teknik Analisis Data


Setelah data selesai dikumpulkan dengan lengkap, tahap berikutnya adalah analisa data dengan metode
pengolahan data yang bersifat kuantitatif. Teknik analisis data dalam penelitian yang berjenis kuantitatif
menggunakan statistik. Dalam statistik terdapat dua jenis analisis data, yaitu statistik deskriptif dan statistik
inferensial.

1. Analisis Deskriptif
Pada statistik deskriptif, analisis data yang disajikan meliputi mean (M) yang berarti rata-rata hitung, varians (var)
dan standar deviasi (SD) yang berarti kelompok standar penyimpangan dari rata-ratanya. Peneliti menggunakan
analisis deskriptif untuk memperoleh data mengenai model pembelajaran hybrid terhadap ahlak siswa kelas VIII
di Mts Muawanah pada mata pelajaran Aqidah Akhlak.
Berikut ini adalah langkah-langkah yang dilakukan dalam menganalisis data deskriptif:
a. Menentukan rentang nilai dengan mengurangi data terbesar oleh data terkecil:
R= Xmax – Xmin
b. Banyaknya jumlah kelas interval
K = 1 + 3,3 log n
c. Menghitung panjang kelas interval (P)

d. Menentukan range atau rentang data


(R) = Skor Maximum - skor minimum + 1.

2. Analisis Inferensial
Inferensi statistik adalah statistik yang digunakan untuk menganalisis data sampel, dan hasilnya digeneralisasikan
ke populasi tempat sampel diambil. Statistik inferensi juga digunakan untuk menguji hipotesis penelitian untuk
mengumpulkan data tentang pengaruh model pembelajaran hybrid terhadap ahlak siswa kelas VIII di Mts
Muawanah pada mata pembelajaran Aqidah Ahlak.

a. Uji Normalitas
Uji normalitas sampel berarti menguji normal dari data yang akan dianalisis dengan menggunakan persamaan
kuadrat dalam uji normalitas sampel.

b. Uji Linearitas
Penggunaan uji linearitas biasanya untuk mengecek apakah dua variabel berada dalam hubungan linier atau tidak.
Uji ini biasanya digunakan sebagai prasyarat untuk analisis regresi linier. Intinya adalah apakah regresi antara X
dan Y membentuk garis lurus. Jika tidak linier, tidak dapat dilanjutkan dengan analisis regresi.
c. Analisis Regresi Sederhana
Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan analisis data statistik berupa korelasi kausal, atau dapat dikatakan
dengan menggunakan model regresi sederhana untuk mengetahui hubungan pengaruh.

d. Uji Hipotesis
Uji hipotesis bersama, juga dikenal sebagai uji F, sebuah uji hipotesis untuk menentukan pengaruh variabel
independen terhadap variabel dependen.
1) Merumuskan hipotesis
2) Menentukan fhitung
3) Menentukan ftabel
4) Membuat kesimpulan

Anda mungkin juga menyukai