Anda di halaman 1dari 9

Efektivitas Metode Pembelajaran Dengan Cara

Tanya Jawab Agar Siswa Termotivasi Untuk Belajar

Disusun Oleh :
Odillia Valencia P.P.
X-B
SMAK St Bonaventura Madiun
Daftar Isi

Bab I Pendahuluan
A. Latar belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian D. Manfaat Penelitian

Bab II Kajian Pustaka


A. Deskripsi Teori Penelitian
B. Penelitian Lain yang Relevan

Bab III Metode Penelitian


A. Pendekatan/Jenis Penelitian
B. Tempat dan Waktu Penelitian
C. Teknik Pengumpulan Data
D. Teknik Analisis Data
Daftar Pustaka
BAB I
Pendahuluan

A. Latar Belakang
Pendidikan memang seharusnya sudah diterapkan sejak dini kepada anak lewat
keluarga terdekat lalu berlanjut ke lingkungan tempat anak tinggal dan bertumbuh di Sekolah
sebagai salah satu tempat anak anak tumbuh dan berkembang juga memiliki tanggung jawab
atas pendidikan terhadap siswa siswinya Agar siswa siswi generasi penerus bangsa memiliki
prestasi dan potensi yang cemerlang, dengan itu generasi muda juga memiliki akhlak dan
karakter yang kuat untuk membangun Indonesia menjadi lebih baik.

Oleh karenanya sebagai bentuk tanggung jawab sekolah kepada siswa-siswa sudah
seharusnya untuk menerapkan metode pembelajaran dengan cara tanya jawab yang efektif
supaya siswa-siswi termotivasi untuk menjadi siswa yang aktif dan kreatif dalam
menyelesaikan tugas-tugas sekolah nya, dan lebih bertanggung jawab pada diri sendiri dan
lingkungan sekolah.

Dengan adanya proposal ini, diharapkan seluruh warga SMAK Bonaventura Madiun
dapat meningkatkan metode pembelajaran yang efektif.

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang menjadi masalah utama siswa malas belajar?
2. Apa penyebab utama siswa malas belajar?
3. Dimana tempat yang efektif untuk siswa belajar?
4. Siapa saja yang harus terlibat dalam pembenahan metode efektif belajar bagi
siswa?
5. Mengapa guru harus menerapkan metode belajar yang efektif?
6. Bagaimana cara agar siswa termotivasi untuk belajar?
7. Bagaimana cara guru untuk memberi pembelajaran yang seru agar siswa semangat
untuk belajar?

C. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian kali ini adalah mengetahui masalah siswa malas belajar dari
berbagai sudut pandang serta mendorong para pengajar untuk memberi metode pembelajaran
yang efektif bagi siswa-siswi di SMAK ST Bonaventura Madiun.

D. Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian yang saya lakukan saat ini yaitu untuk membantu para pengajar
agar dapat memberikan pembelajaran yang efektif dengan metode tanya jawab agar siswa
siswi SMAK St Bonaventura Madiun termotivasi untuk belajar, serta dapat memiliki potensi
yang cemerlang sebagai generasi penerus bangsa.
BAB II
Kajian Pustaka

A. Deskripsi Teori Penelitian

1.Belajar
a) Pengertian Belajar Belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang
untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan
sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya. Belajar
tidak hanya mempelajari mata pelajaran, tetapi juga penyusunan, kebiasaan,
persepsi, kesenangan atau minat, penyesuaian sosial, bermacam- macam
keterampilan lain, dan cita-cita." Dengan demikian, seseorang dikatakan belajar
apabila terjadi perubahan pada dirinya akibat adanya latihan dan pengalaman
melalui interaksi dengan lingkungan. Untuk mengetahui pengertian belajar, maka
peneliti akan menyampaikan pengertian belajar dari beberapa pendapat antara lain :
1) Whitherington, sebagaimana yang dikutip oleh Ngalim Purwanto, "Belajar
adalah suatu perubahan di dalam kepribadian yang menyatakan diri sebagai
suatu pola baru daripada reaksi yang berupa kecakapan, sikap, kebiasaan,
kepandaian, atau suatu pengertian".
2) Gage & Berliner, sebagaimana yang dikutip oleh Hamdani. "Belajar adalah
suatu proses perubahan perilaku yang muncul karena pengalaman.
3) Thursan Hakim, sebagaimana yang dikutip oleh Hamdani. "Belajar adalah
suatu proses perubahan dalam kepribadian manusia, dan perubahan tersebut
ditampakkan dalam bentuk peningkatan kualitas dan kuantitas tingkah laku,
seperti peningkatan kecakapan, pengetahuan, sikap. kebiasaan, pemahaman,
keterampilan, daya pikir, dan lain-lain. Dari berbagai definisi belajar yang
dikemukakan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa belajar merupakan
perubahan yang menyangkut dari berbagai aspek kepribadian, baik fisik
maupun psikis. Dan suatu perubahan berasal dari suatu proses yang tidak dapat
dilihat dengan kasat mata, namun proses itu terjadi karena didalam diri
seseorang yang sedang mengalami belajar. Dengan demikian belajar bukan
tingkah laku yang nampak, tetapi prosesnya yang terjadi dari dalam diri
seseorang dalam memperoleh suatu hubungan baru atau suatu reaksi yang
didapat dalam proses belajar itu sendiri.
b) Ciri-ciri Belajar
Beberapa ciri belajar, adalah sebagai berikut:
1) Belajar dilakukan dengan sadar dan mempunyai tujuan. Tujuan ini
digunakan sebaai arah kegiatan, sekaligus tolok ukur keberhasilan
belajar.
2) Belajar merupakan pengalaman sendiri, tidak dapat diwakilkan kepada
orang lain. Jadi, belajar bersifat individu.
3) Belajar merupakan proses interaksi antara individu dan lingkungan. Hal
ini berarti individu harus aktif apabila dihadapkan pada lingkungan
tertentu. Keaktifan ini dapat terwujud karena individu memiliki berbaai
potensi untuk belajar. Belajar mengakibatkan terjadinya perubahan
pada diri orang yang belajar, perubahan dalam aspek kognitif, afektif,
dan psikomotor yang terpisahkan satu dengan yang lainnya."

B. Penelitian Lain yang Relevan


1. Penelitian yang dilakukan Kharisma Tristawanti (2010) dalam skripsi dengan
judul "Penggunaan Media Pembelajaran Berbasis Web Blog Untuk
Meningkatkan Kualitas Pembelajaran Ekonomi Kelas X SMA N 7 Purworejo"
menyimpulkan bahwa terdapat peningkatan motivasi belajar, keaktifan belajar
dan prestasi belajar siswa kelas X SMA N 7 Purworejo yang ditunjukkan dari
perolehan persentase skor rata-rata siklus I, siklus II dan siklus III.
2. Penelitian yang dilakukan oleh Azwar Rhosyied dan Bambang Wijanarko
Otok (2009) dalam paper dengan judul "Anahisa Pengarah Penggunaan
Internet Sebagai Media Belajar. Motivasi Belajar dan Kreativitas Terhadap
Prestasi Belajar Siswa dengan Menggunakan Structural Equation Modeling
(Studi Kasus SMAN 1 Probolinggo)" dengan metode analisis yang dipakai
adalah Confirmatory Factor Analysis (CFA) untuk mengkonfirmasi indicator
terhadap variable laten dan Structural Equation Modeling (SEM) untuk
mengetahui besar ukuran pengaruh variable laten ke variable laen lain. Hasil
yang diperoleh adalah penggunaan internet sebagai media belajar berpengaruh
positif terhadap motivasi belajar, kreativitas serta berpengaruh secara tidak
langsung terhadap prestasi belajar.
3. Penelitian yang dilakukan Ini Ismiyati (2011) dalum tesis dengan judul
"Keefektifan Pembelajaran Ekonomi di SMA dengan Media Berbasis
Komputer" menyimpulkan bahwa 1) hasil belajar siswa yang menggunakan
modia komputer lebih tinggi dibanding dengan yang menggunakan media
konvensional.

Dari ketiga penelitian di atas terdapat kesamaan dengan penelitian yang akan
dilakukan oleh peneliti yaitu variabel terikatnya motivasi belajar dan prestasi
belajar, untuk variabel bebasnya yaitu media akan tetapi dalam penelitian ini
media yang digunakan adalah media internet. Seperti keterangan yang telah
diuraikan di depan bahwa penggunaan media internet belum banyak
digunakan dalam pembelajaran. Oleh karena itu, penulis dalam penelitian ini
ingin lebih mengetahui efektivitas media internet sebagai sumber belajar
dalam meningkatkan motivasi dan prestasi belajar.
BAB III
Metode Penelitian

A. Pendekatan/Jenis Penelitian

1. Pendekatan Penelitian
"Pendekatan adalah cara yang digunakan untuk mengadakan penelitian"
(Suharami Arikunto, 2006: 25). Pendekatan yang di- gunakan dalam
penelitian ini adalah pendekatan kualitatif Menurut Mulyajho (dalam
http://malyajho.blogspot.com/2012/08/tex- tentang-pendekatan-kualitatif
html) Pendekatan kualitatif adalah prosedur penelitian yang menghamil- kan
penelitian clata deskriptif berupa kata-kata tertulis atau li- san tentang orang-
orang, perilaku yang dapat diamati sehingga menemukan kebenaran yang
dapat diterima oleh akal sehat Pendekatan tersebut digunakan untuk
mendapatkan data mendalam mengenai kesalahan konsep buku ajar bahasa
Indonesia kelas IV. Data yang dicari tersebut disajikan dalam bentuk
rangkaian kalimat, wacana, dan ilustrasi. Dengan menggunakan pendekatan
kualitatif maka penelitian dapat terarah lebih tepat sesuai dengan tujuan
penelitian.

2. Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif stud kasus Pene- litian mi
difokuskan pada suatu kasus tertentu yaitu kesalahan konsep buku ajar
bahasa Indonesia kelas IV. Menurut Creswell (dalam Hans Herdiansyah,
2010:76) Studi kasus (case study) adalah suatu model yang menekankan pada
eksplorasi dari suatu sistem yang terbatas" (bounded system) pada satu kasus
atau beberapa kasus secara mende tail, disertai dengan penggalian data secara
mendalam yang melibatkan be- ragam sumber informasi yang kaya akan
konteks.

B. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat Penelitian
Tempat penelitian kali ini berada di Sekolah Menengah Atas Katolik Santo
Bonaventura kota Madiun, yang berada di Jl. Diponegoro No.45, Madiun Lor,
Kec. Manguharjo, Kota Madiun, Jawa Timur.
2. Waktu Penelitian
1. 04 Mei 2023
Perencanaan penelitian
2. 05 Mei 2023
Pembuatan proposal
analisis
3. 09 Mei 2023
Pelaporan proposal
C. Teknik Pengumpulan Data

Untuk memperoleh data yang diperlukan sebagai landasan dalam penelitian maka
penulis melakukan pengumpulan data dari lapangan dengan menggunakan 3
metode, yaitu:

1. Observasi adalah suatu proses pengamatan langsung tentang apa yang terjadi
dilapangan, sehingga penulis dapat memperkuat data yang ada.
2. Wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data apabila peneliti ingin
melakukan studi pendahuluan untuk menemukan permasalahan yang harus
diteliti. Teknik pengumpulan data ini mendasarkan diri pada pengetahuan dan
keyakinan pribadi. Wawancara dapat dilakukan secara terstruktur maupun tidak
terstruktur, dan dapat dilakukan melalui tatap muka (face to face) maupun
menggunakan telepon.
3. Dokumentasi adalah teknik pengumpulan data dengan mengumpulkan berbagai
dokumen yang ada.

D. Teknik Analisis Data

Analisis data menurut Sugiyono (2018:482) adalah proses mencari dan


menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan
lapangan dan dokumentasi, dengan cara mengorganisasikan data ke dalam
kategori, menjabarkan ke dalam unit-unit, melakukan sintesa, menyusun ke dalam
pola, memilih mana yang penting dan yang akan dipelajari, dan membuat
kesimpulan sehingga mudah dipahami oleh diri sendiri maupun orang lain.
Sedangkan menurut Moleong (2017:280-281) analisis data adalah proses
mengorganisasikan dan mengurutkan data ke dalam pola, kategori, dan satuan
uraian dasar sehingga dapat ditemukan tema dan dapat dirumuskan hipotesis kerja
seperti yang disarankan oleh data. Ketepatan dan keakuratan data yang terkumpul
sangat diperlukan, namun tidak dapat pula dipungkiri bahwa sumber informasi
yang berbeda akan memberikan informasi yang berbeda pula. Pekerjaan
menganalisis data memerlukan usaha pemusatan perhatian dan pengerahan tenaga
fisik dan pikiran sendiri. Selain menganalisis data, peneliti juga perlu mendalami
kepustakaan guna mengonfirmasikan teori Data penelitian kualitatif, data diperoleh
dari berbagai sumber, dengan menggunakan teknik pengumpulan data yang
bermacam-macam (triangulasi) dan dilakukan secara terus- menerus tersebut
mengakibatkan variasi data tinggi sekali. Teknik analisis data yang digunakan oleh
penelitian menggunakan model Miles and Huberman. Menurut Miles dan
Huberman dalam buku Sugiyono (2018:246) analisis data dalam penelitian
kualitatif, dilakukan pada saat pengumpulan data berlangsung, dan setelah selesai
pengumpulan data dalam periode tertentu. Aktivitas dalam analisis data kualitatif
dilakukan secara interaktif dan berlangsung secara terus menerus sampai tuntas,
sehingga datanya sudah jenuh. Miles dan Huberman menawarkan pola umum
analisis dengan mengikuti model interaktif sebagai berikut :
1. Reduksi Data Menurut Sugiyono (2018:247-249) Reduksi data adalah merangkum,
memilih hal-hal yang pokok, memfokuskan pada hal-hal yang penting yang sesuai
dengan topik penelitian, mencari tema dan polanya, pada akhirnya memberikan
gambaran yang lebih jelas dan mempermudah untuk melakukan pengumpulan data
selanjutnya. Dalam mereduksi data akan dipandu oleh tujuan yang akan dicapai
dan telah ditentukan sebelumnya. Reduksi data juga merupakan suatu proses
berfikir kritis yang memerlukan kecerdasan dan kedalaman wawasan yang tinggi.
2. Penyajian Data (Data Display). Setelah mereduksi data, maka langkah selanjutnya
adalah menyajikan data. Dalam penelitian kualitatif, penyajian data dapat
dilakukan dalam bentuk table, grafik, flowchart, pictogram dan sejenisnya.
Melalui penyajian data tersebut, maka data dapat terorganisasikan, tersusun dalam
pola hubungan, sehingga akan mudah dipahami. Selain itu dalam penelitian
kualitatif penyajian data dapat dilakukan dalam bentuk uraian singkat, bagan,
hubungan antar kategori, flowchart, dan sejenisnya namun yang sering digunakan
untuk menyajikan data dalam penelitian kualitatif adalah dengan teks yang
bersifat naratif. Melalui penyajian data tersebut, maka data terorganisasikan, dan
tersusun sehingga akan semakin mudah dipahami (Sugiyono, 2018:249).
3. Penarikan Kesimpulan. Langkah terakhir dalam menganalisis penelitian kualitatif
adalah penarikan kesimpulan. Menurut Sugiyono (2018:252-253) kesimpulan
dalam penelitian kualitatif dapat menjawab rumusan masalah yang dirumuskan
sejak awal, tetapi mungkin juga tidak, karena seperti telah dikemukakan bahwa
masalah dan perumusan masalah dalam penelitian kualitatif masih bersifat
sementara dan akan berkembang setelah penelitian berada dilapangan.
Kesimpulan dalam penelitian kualitatif merupakan temuan baru yang sebelumnya
belum pernah ada. Temuan dapat berupa deskripsi atau gambaran suatu objek
yang sebelumnya masih belum jelas sehingga setelah diteliti menjadi jelas.
DAFTAR PUSTAKA

Ngalim Purwanto, 2007, Belajar Adalah Suatu Perubahan, Bandung: FHD


Hamdani, 1991, Belajar Adalah Suatu Proses Perubahan Perilaku Yang Muncul Karena
Pengalaman, Jakarta:Rineka Cipta
Kharisma Tristawanti, 2010, Penggunaan Media Pembelajaran Berbasis Web Blog Untuk
Meningkatkan Kualitas Pembelajaran Kelas X SMAN 7 Purworejo, Purworejo:EGC
Azwar Rhosyied, 2009, Analisa Pengarah Penggunaan Internet Sebagai Media Belajar.
Motivasi Belajar dan Kreativitas Terhadap Prestasi Belajar Siswa dengan Menggunakan
Structural Equation Modeling, Probolinggo:FCA
Wijanarko Otok, 2009, Analisa Pengarah Penggunaan Internet Sebagai Media Belajar.
Motivasi Belajar dan Kreativitas Terhadap Prestasi Belajar Siswa dengan Menggunakan
Structural Equation Modeling, Probolinggo:FCA
Ismiyati, 2011, Kesfektifab Pembelajaran di SMA dengan Media Berbasis Komputer,
Surabaya: Wacana Prima
Suharami Arikunto, 2006, Pendekatan Adalah Cara Yang Digunakan Untuk Mengadakan
Penelitian (menurut Mulyahjo), Solo: Balai pustaka
dalam http://malyajho.blogspot.com/2012/08/tex-tentang-pendekatan-kualitatid html
Hans Herdiansyah, 2010, Studi Kasus Adalah Suatu Model Yang Menekankan Pada
Eksplorasi Dari Suatu Sistem Yang Terbatas, Yogyakarta: Artistik Citra
Sugiyono, 2018, Analisis data no.482 Bali: GEUSC
Sugiyono, 2018, Penelitian Kualitatif no.246, Bali:GEUSC
Sugiyono, 2018, Reduksi Data no.247-249, Bali, GEUSC
Sugiyono, 2018, Penarikan Kesimpulan dan Rumusan Masalah no.252-253, Bali, GEUSC

Anda mungkin juga menyukai