Anda di halaman 1dari 82

Populasi dan Sampel

Oleh:
Dr. Zahtamal
• Kondisi riil pengolahan informasi (Data):
Karena keterbatasan waktu, biaya dan sdm
tidak memungkinkan mengumpulkan &
mengolah seluruh informasi yg ada di
masyarakat/ lapangan.
• Implikasi: diperlukan prosedur dan alat yg
memungkinkan menarik kesimpulan yg
valid dan berlaku bagi kelompok yg lebih
luas, berdasarkan informasi yg diperoleh
dari kelompok yg lebih kecil
• Diperlukan sampel yang hrs representative
dengan peluang kesalahan terukur.
ISTILAH-ISTILAH
• Kelompok data yg diolah = sampel
• Kelompok data yg diwakili = populasi
• Prosedur statistika yg dimaksud untuk
menarik kesimpulan tentang populasi
berdasarkan informasi pada sampel =
statistika inferensial
• Pernyataan dugaan sementara (dari
kajian teori) tentang populasi =
hipotesis, selanjutnya diuji dari
informasi yg ada pada sampel
POPULASI vs SAMPEL
Teknik Sampling

Hipotesis
Populasi: parameter

Sampel: Uji statistik


Diolah dan di analisis

Inferensial
Populasi
 Keseluruhan elemen yg akan dijelaskan
peneliti mll penelitiannya.
 Mengandung karakteristik (variabel) yg
mau di teliti.
 Orang, speciement, air, kandungan zat
kimia di udara, dsb.
Jenis Populasi:
1. Pop. Induk/target = populasi yg
menjadi sasaran.
2. Pop. Hipotetik/terjangkau
(accessible /source population) =
pop. yg ciri-cirinya sama atau
bagian dari pop. Induk/ target
yang dapat dijangkau oleh
peneliti.
Yg hrs diperhatikan dlm
penetapan populasi (Aspek
metodologi):
• Keterkaitan subjek dlm pop dgn permasalahan
penelitian
• Apakah variabel2 p’lit dpt diperoleh dari subjek
dlm pop.?  Penetapan siapa yang akan
dijadikan subjek (Kriteria Inklusi & Ekslusi)
Penetapan pop mengandung pengertian:
a. Kesatuan (unit) analisis  satuan subjek
terkecil yg akan diteliti. Ex; manusia  darah
atau perilakunya ?
Penetapan pop mengandung
pengertian (2):

b. Batas populasi , berdasarkan aspek:


– geografis; kab?kel? prop?, dll.
– subjek sendiri; sex, umur, darah vena,
urine 24 jam, dsb.
– penyakit subjek; jenis peny, stadium dsb.
c. Kondisi subjek; kehomogenisasian;
distribusi, karakteristik atau variasi ciri.
B. Sampel
• Sampel: bagian dari  & karakteristik
yg dimiliki oleh pop.
• Kegunaan pemilihan/pengambilan
sampel:
menghemat biaya, mempercepat
pelaksanaan, memperoleh hasil yg lebih
akurat.
REPRESENTATIVITAS
SAMPEL
• Homogenitas populasi
• Banyaknya karakteristik subyek
yang akan dipelajari
• Besar sampel yang dipilih
• Adekuatitas teknik pemilihan
sampel
Sampel…………

• Yang menjadi perhatian dalam sampel:


- Sample size (besar sampel)
- Sampling (teknik pegambilan
sampel)
Sample Size (besar/jumlah
Sampel)
Ideal   pop 1000 =  sampel 1000.
Perbedaan keb  sampel  jenis penelitian.
• Syarat penting untuk suatu generalisasi atau
inferensi
• Semakin homogen populasi, semakin kecil
sampel v.s semakin heterogen populasi,
semakin besar sampel
 sampel mendekati  pop maka peluang
kesalahan generalisasi semakin kecil, &
sebaliknya.
Sample Size (besar/jumlah
Sampel)
Penetapan  sampel, didasarkan
pertimbangan;
• Representativitas
• Analisis menyangkut  minimum
sampel yg masih menjamin dapat
dilakukan kuantifikasi data
Teknik penetapan sample size..

Banyak cara yg bisa dilakukan utk


menentukan  sampel (khususnya dlm
penelitian)  sebanyak metode analisis
data, al dgn:
• menggunakan rumus perhitungan
(berbeda2 sesuai dgn jenis penelitian)
• menggunakan alat bantu (tabel &
nomogram)
• Scr khusus, ada bbrp faktor yg diperhatikan
dlm penetapan  sampel dengan rumus:
– Presisi  berapa derajat kepersisan yg
dibutuhkan (d)  the degree of
accuracy/precision
– Besar kesalahan tipe 1 () & 2 ()
– Karakteristik data (simpangan baku/
proporsi)  Z  & Z  deviasi standar, yg
menunjukkan konversi dari luas daerah di
bawah kurva normal pd tingkat
kepercayaan tertentu thd simpangan baku.
• ctt: kesalahan tipe 1 & 2 dlm penelitian sll
ada, karena plit (pd sampel) tdk mencakup
semua kasus dlm pop.
Kesalahan dlm pengambilan
keputusan
• Kesalahan dalam pengambilan keputusan untuk
menolak/menerima hipotesis didasarkan pada
asumsi bahwa dalam ilmu pengetahuan apapun
tidak ada kebenaran yg mutlak, pasti selalu ada
kesalahan.
• Dalam uji hipotesis (uji statistik)  ada dua
kesalahan (error) yaitu kesalahan tipe 1 dan 2.
1) Kesalahan tipe 1 (α)jika menolak Ho, padahal
Ho benar.
2) kesalahan tipe 2 (β)  jika menerima (tidak
menolak) Ho, padahal Ho tersebut salah.
Hubungan antara kesalahan 1 dan 2

KONDISI SEBENARNYA
Ho benar Ho salah

Taraf
Error Tipe II
Menerima Ho kepercayaan
( β )
(1 – α)

Power /Daya
Error tipe I
Menolak Ho uji
(α )
1-β
• Keputusan yang baik  ke dua
kekeliruan tsb harus diusahakan
sekecil mungkin.
• Tetapi ini akan sulit dicapai,
mengingat bahwa meminimalkan
yg satu akan terjadi peningkatan
yg lain, kecuali dgn cara
memperbesar ukuran/jumlah
sampel, yg pd umumnya jarang
bisa dilaksanakan.
• IK/CI Menunjukkan taksiran rentang nilai
pada populasi yang dihitung dengan nilai
yang diperoleh pada sampel.
• Kekeliruan tipe I (α) ditentukan oleh
peneliti, misalnya α =0,01 atau α =0,05.
• α =0,05  dari tiap-tiap 100 kesimpulan
yg kita buat, peluang untuk melakukan
kekeliruan dgn menolak Ho yg seharusnya
diterima = sebanyak 5 x.
• Kekeliruan tipe II (β) ditentukan oleh
peneliti, misalnya α =0,1 atau 0,2.
Daya uji statistik/power
• Yaitu peluang/ kemungkinan untuk menerima
Ho yang sebenarnya salah (1- β).
• Bila nilai ß = 20%, maka power (1 – 20%) =
80%, artinya penelitian mempunyai peluang
sebesar 80% untuk mendeteksi perbedaan
jika dalam populasi perbedaan itu memang
ada
• Makin besar power, makin kecil ß & makin
besar zß, makin besar sampel. zß hanya 1
arah. Lihat tabel berikut:
Penentuan jumlah sampel minimal:
A. Menggunakan tabel tabel krejcie
– didasari oleh  5% & CI 95%.
– Contoh: Dari tabel diketahui apabila  pop
100 orang, maka  sampelnya = 80 orang,
dst.
B.Nomogram Harry King
- didasari oleh variasi  5% -15% dgn  pop
paling tinggi 2000 orang. ex: bila pop 200
org, CI 95%, maka  sampel minimum
adalah sekitar 58% dari pop, jadi 58% x
200 = 116 orang.
Tabel Cohen Manion dan Morrison
c. Menggunakan rumus besar sampel

1. Penelitian deskriptif kategorik:


Keterangan :
Zα : Defiat Baku alfa
P : Proporsi kategori
variabel yang
diteliti
Q : 1- P
d : degree of
precision
2. Penelitian deskriptif numerik
Sampling

Teknik sampling

Probability Non- Probability


sampling (Acak) sampling

Simpel rs
•Quota sampling
1
2 Stratified rs
3 Cluster rs •Accidental/
4 Multistages rs Convenience sampling
•Purposive sampling
•sampling jenuh
Teknik sampling
I. Probability sampling (Acak)
a. Simple random sampling (acak
sederhana), tanpa memperhatikan strata yg
ada pop.  homogen. Cara sampling:
• acak sederhana  lotre/undian, daftar/tabel
acak sederhana. Undian: semua subjek
diberi no, kemudian dgn peluang yg sama,
satu persatu sampel dilotre sampai jumlah
yg telah ditentukan.
• acak sistematis subjek 1 di acak (undi)
selanjutnya dgn ketentuan peneliti
ditentukan sampel berikutnya.
• Sketsa pengambilan sampel scr
acak

Populasi Sampel
(homogen)

Secara Acak
Stratified random sampling

• Pop. yg heterogenisasiannya
dikarenakan distribusinya berstratum,
dgn batas kelas yg jelas antar
stratumnya. Teknik ini bisa dilakukan
scr sederhana, apabila  subjek dlm
tiap stratum hampir/sama atau bisa
juga scr proportional stratified random
sampling,  subjek tiap stratum tdk
sama.
Stratified Random Sampling
 Adakalanya Strata Anggota Persentas Sampel
Populasi e
populasi yang (%)
ada memiliki
1 2 3 4 = (% x
strata atau 50)

tingkatan dan SD 150 37,5 19

setiap tingkatan
SMP 125 31,25 16
memiliki
karakteristik SMU 75 18,75 9

sendiri
Sarjana 50 12,5 6
 Contoh, jika
sampel minimal Jumlah 400 100 50

50 
Cluster Random Sampling
• Cluster klp/gugusan dr subjek yg
berdekatan satu dgn yg lain scr geografik.
ex: desa, kec., klinik, LKMD, PKK, Posyandu,
dll.
• Peneliti mendaftar banyaknya Cluster yg
ada dlm pop. tsb, kemudian mengambil
sampel Cluster berdasarkan gugus2 (bisa
pakai tabel ∑ cluster min).
• Ex; Plit ttg kesinambungan pemberian
kapsul Vit A di Kec. X (15 desa), dgn sampel
cluster sebesar 20% dgn mengambil 3 klp
dari 15 klp yg ada scr acak. Kemudian
seluruh anak balita yang ada di 3 kel tsb
diteliti.
Multistages random sampling

• menggabungkan 2/lebih rancangan


sampling sekaligus,:
• lakukan tahap-tahap pengambilan
sampel secara cluster (pe: menjadi
cluster2, penetapan  cluster & acak
cluster)
• daftar subjek di semua cluster
• Pilihlah subjek sampel dari daftar
subjek tsb startified rs – simpel rs,
dll
II. Non - Probability sampling (Acak)

• Purposive sampling  pengambilan


sampel dengan menyesuaikan
kriteria/pertimbangan ttt
• Quota sampling, menetapkan  sampel
plit scr jatah.
• Sampling jenuh  seluruh angg pop yg
ada dijadikan sampel penelitian (pop
relative kecil/< 30 )
Snow Ball Sampling
 Adalah teknik pengambilan sampel yang pada
mulanya jumlahnya kecil tetapi makin lama makin
banyak berhenti sampai informasi yang didapatkan
dinilai telah cukup. Teknik ini baik untuk diterapkan
jika calon responden sulit untuk identifikasi.

B B B
1 2 3

C C C C C C
1 2 3 4 5 6
Accidental /Convenience Sampling
 Sampel Accidental /convenience  teknik
penentuan sampel berdasarkan kebetulan
saja atau kebetulan ada/tersedia, anggota
populasi yg ditemui peneliti dan bersedia
menjadi responden di jadikan sampel.
  kasus yg langka/ jarang terjadi.
Sekian
&Terima
Kasih

Anda mungkin juga menyukai