Anda di halaman 1dari 3

I.

Pendahuluan
a) Rumusan Masalah

Apa hubungan yang berkembang dalam masysarakat dalam hal suka dan duka membantu
korban bencana alam?

b) Tujuan dan Manfaat

untuk mengetahui tentang hubungan social yang berkembang dalam linkungan masyarakat.

II. Tinjauan Pustaka


a) Para Relawan Sumber Inspirasi

Bencana gempa dan tsunami telah meluluhlantakkan Kepulauan Mentawai di Sumatra


Barat. Gelombang panas pun membumi hanguskan daerah sekitar letusan Gunung Merapi di
Yogyakarta dan Jawa Tengah. Dua bencana yang datang hampir bersamaan pada akhir
Oktober itu membutuhkan biaya, tenaga, dan komitmen yang luar biasa untuk
menyelamatkan korban. Pekerjaan yang amat besar itu dilakukan banyak pihak, terutama
para relawan. Mereka masih dan terus berjuang keras menyelamatkan para korban di tengah
ancaman serangan awan panas, atau di tengah alam yang tidak bersahabat. Mereka
melakukan tugas agung kemanusiaan, menolong sesama. Mereka berusaha sekuat tenaga agar
orang lain yang mereka tidak kenal sebelumnya terselamatkan. Inilah anak bangsa yang
mencintai sesama manusia melebihi diri sendiri. Pada saat pejabat melarikan diri dari daerah
bencana untuk menyelamatkan diri ke luar negeri dengan alasan memenuhi undangan duta
besar, para relawan tetap betah bersama korban.

Tidak sulit menemukan relawan di daerah bencana, sekalipun mereka tidak


memamerkan atribut. Itulah yang para relawan tetap mau berada berbedakan relawan dengan
partai politik. Pada saat relawan berlomba-lomba menolong sesama, partai politik justru
berlomba-lomba memasang bendera partai. Harus diakui, para relawan lincah bergerak di
daerah bencana karena mereka tidak disandera birokrasi.

b) Menjadi Relawan Semata Demi “Kemanusiaan”

Memang sekedar melihat dan tidak terjun langsung sebagai relawan, merupakan
sesuatu hal yang mudah dan menyenangkan, namun jika kita terjun langsung untuk menjadi
relawan dan membantu korban bencana alam tanpa bayaran, mengharuskan kita untuk tidak
boleh mengeluh, meratapi kelelahan, dan menangisi jika kita sedih, namun yang harus kita
lakukan adalah tersenyum dan tegar. Itulah yang harus dilakukan oleh relawan.

Banyak suka dan dukanya menjadi relawan, apalagi menjadi relawan saat Bulan
Puasa, melakukan aktivitas kemanusiaan dalam kondisi berpuasa, sungguh merupakan
sesuatu yang sangat sulit, bukan soal amalnya, tetapi ini demi kemanusiaan. Terkadang
menjadi relawan, kesehatan dan tenaga tidak diperdulikan. Namun apakah orang-orang
pernah melihat hal itu? Mungkin tidak semuanya dapat melihat sisi kebaikan dan keikhlasan
relawan untuk membantu para korban bencana alam, nyatanya masih banyak yang marah dan
mengeluh soal kekurangan dan kelemahan relawan saat membantu korban.

Suka Duka Mebantu Korban Bencana Alam Halaman


~1
Menjadi relawan memang membutuhkan keikhlasan dan ketabahan, dan menjadi
relawan bukan pekerjaan yang gampang dan menyenangkan, namun itulah relawan.
Mengabaikan kepentingan pribadi demi yang namanya kemanusiaan, bahkan ada yang
terpaksa mengorbankan nyawanya untuk menolong korban bencana, sungguh suatu
pernghormatan yang patut kita sanjungi dan kagumi. Semoga menjadi relawan tidak sekedar
mencari amal dan popularitas di mata masyarakat, namun semata demi kemanusiaan dan
kerukunan karena mata, hati, dan telinga ini tidak mampu melihat penderitaan orang lain
yang sedang berteriak meminta tolong.

III. Pembahasan

Melakukan kegiatan kemanusiaan bukanlah suatu hal yang mudah. Tidak ada satupun
orang yang tahu kapan akan terjadi bencana. Bencana alam dapat terjadi dimana saja dan
kapan saja. Dan orang yang terkena bencana alam memerlukan bantuan dari sesama. Hal ini
tidak hanya untuk sekedar membantu orang yang terkena musibah. Bantuan oleh para
relawan dapat berupa barang :

Tetapi tidak cukup hanya membantu berupa barang. Para relawan tersebut juga memberikan
bantuan berupa jasa :

 Mengangkut mayat
 Mengobati korban
 Memasak makanan melalui Dapur Umum
 Bernyanyi & bermain bersama
 Memberikan pengajaran sekolah, dsb.

Banyak kendala yang sering terjadi. Contohnya dari sikap tidak peduli sampai faktor
lainnya, misalkan biaya, tenaga, waktu, dll. Banyak generasi muda yang belum menyadari
pentingnya kegiatan kemanusiaan. Suka dan duka membantu korban bencana alam sangat
banyak:

 Untuk Duka, jika membantu korban bencana alam, maka kita akan memberikan
waktu, tenaga, dan uang untuk membantu para korban bencana alam. Saat kita
membantu korban bencana alam pada lokasinnya, tentunnya kita akan berpisah dari
keluarga. Terkadang untuk para relawan yang dulunya belum pernah ada sejarah mag,
ketika masuk ke dalam organisasi penyalamat (seperti tim SAR dan PMI) menjadi
terkena mag yang dikarenakan terlambat makan karena keselamatan korban lebih
didahulukan dari keselamatan relawan. Para relawan pun harus mempertaruhkannya
nyawanya saat mengevakuasi mayat di daerah yang berbahya.

 Untuk suka, kita bisa menyenagkan hati orang yang terkena bencana dan meringankan
beban mereka, kitapun mendapat banyak pengalaman dari kegiatan yang kita lakukan
itu. Kita pun pasti akan tetap diingat oleh orang-orang yang sudah kita bantu.

Semua orang, baik dari generasi muda maupun generasi tua hendaknya selalu
menumbuhkan rasa kemanusiaan terhadap sesama. Apabila rasa
Suka Duka Mebantu Korban Bencana Alam Halaman
~2
kemanusiaan itu selalu ada dalam hati setiap orang, maka individu tersebut akan selalu
terpanggil hatinya untuk mengikuti kegiatan kemanusiaan.

Setiap orang harusnya mau mendukung dan berpartisipasi dalam kegiatan


kemanusiaan. Karena kegiatan kemanusiaan ini untuk membantu orang-orang yang
membutuhkan yang tidak dapatkita temui secara langsung, namun sangat memerlukan
bantuan kita. Baik jika kita mau membantu orang-orang yang membutuhkan pertolongan kita
itu.

IV. Penutup
a) Kesimpulan

Dalam membantu korban bencana alam ada suka dan duka. Manusia sebagai mahluk sosial,
tidak mungkin hidup sendiri. Kita sebagai sesama manusia harus mau saling membantu.
Meskipun dalam membantu korban bencana alam harus mengorbankan banyak hal tetapi
bantulah semua orang yang membutuhkan pertolongan kita. Kita harus mebantu orang
dengan setuluas hati, tidak memilih-milih orang yang kita bantu. Karena kita berbeda-beda
tetapi tetap satu.

b) Saran
 Sebaiknya, kita membatu semua orang yang membutuhkan pertolongan kita dimulai
dari hal yang sederhana
 Sebaiknya, kita harus mebantu orang dengan setuluas hati, tidak memilih-milih orang
yang kita bantu.
 Seharusnya, jika kita ingin menolong orang lain, kita sudah harus bisa mengurus disi
sendiri terlebih dahulu.

V. Daftar Pustaka
http://ari-kurniawan-fh.web.unair.ac.id/artikel_detail-81156-Artikel%20-KEGIATAN
%20KEMANUSIAAN.html
http://www.mediaindonesia.com/read/2010/11/10/180798/70/13/Para-Relawan-
Sumber-Inspirasi

Semoga Berguna dan Bermanfaat

Suka Duka Mebantu Korban Bencana Alam Halaman


~3

Anda mungkin juga menyukai