“Rela Berkorban “
Oleh Kelompok :
SMPN 24 Pekanbaru
Tahu Ajaran 2023/2024
KATA PENGANTAR
Puji syukur diucapkan kehadirat Allah Swt. atas segala rahmat-Nya sehingga makalah
ini dapat tersusun sampai selesai. Tidak lupa kami mengucapkan terima kasih terhadap
bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik pikiran
maupun materi.
Penulis sangat berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi pembaca. Bahkan kami berharap lebih jauh lagi agar makalah ini bisa
pembaca praktikkan dalam kehidupan sehari-hari.
Bagi kami sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan dalam
penyusunan makalah ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman kami. Untuk itu
kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi
kesempurnaan makalah ini.
Penyusun
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................................................i
DAFTAR ISI...........................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN........................................................................................................3
2.6 Cara Merawat Diri Sendiri dan orang Lain dengan Tepat.............................................8
3.1 Kesimpulan....................................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................................10
ii
BAB I
PENDAHULUAN
Negara adalah tempat yang menaungi seluruh aktivitas masyarakat dan pemerintahan,
termasuk di dalamnya tentang pengaturan dan aktivitas pembangunan, ekonomi, transportasi,
perdagangan, politik, dan lain sebagainya. Sebuah tempat atau wilayah dapat dikatakan
sebuah negara apabila memenuhi tiga unsur utama, yaitu apabila terdapat wilayah, rakyat,
serta pemerintahan. Dalam sebuah negara pasti memiliki beberapa tujuan misalnya
memenuhi kebutuhan masyarakat, mempertahankan wilayah NKRI, menjaga keamanan
wilayah dan sebagainya. Untuk mencapai tujuan tersebut masyarakat juga harus
berpartisipasi didalamnya, dengan memiliki sikap rela berkorban untuk bangsa dan bemegara.
Rela berkorban untuk bangsa negara adalah sikap kesediaan warga negara dengan
ikhlas maumemberikan segala sesuatu yang dimilikinya untuk kepentingan bangsa dan
negara. Rela berkorban merupakan penerapan pancasila pada sila ketiga, dengan melakukan
sikap tersebut maka kita mengamalkan nilai nilai pancasila. Sikap rela berkorban juga sudah
dicontohkan oleh para pendahulu kita, khususnya para pahlawan yang dengan rela
memberikan hidupnya untuk memperjuangkan kemerdekaan negara kesatuan Republik
Indonesia. Para pahlawan mau dan rela meninggalkan rumah dan keluarganya kemudian
berangkat ke medan perang untuk melawan para penjajah hingga titik darah penghabisan.
Sebagai generasi sudah sepantasnya kita turut serta dalam bela negara dengan mewaspadai
berbagai ancaman, tantangan, hambatan dan gangguan pada NKRI/ Negara Kesatuan
Republik Indonesia seperti pahlawan yang rela berkorban demi kedaulatan dan kesatuan
NKRI
1
3. Untuk menerapkan Rela berkorban
BAB II
2
PEMBAHASAN
Pengorbanan kepentingan atau kesejahteraan pribadi seseorang demi orang lain atau
untuk suatu tujuan.
Pengorbanan diri sendiri atau kepentingan sendiri untuk keuntungan, atau manfaat yang
diharapkan, orang lain.
Menyerahkan keuntungan diri sendiri, terutama mengorbankan nyawanya, demi
kebaikan orang lain.
Pengorbanan diri adalah menyerahkan sesuatu yang kita inginkan untuk kebaikan yang
lebih besar atau untuk membantu orang lain. (Contoh pengorbanan diri adalah ketika kita
pergi tanpa kopi di pagi hari sehingga dapat menyumbangkan uang itu untuk amal.)
3
3. Tidak Memperdengarkan Musik Pribadi dengan Keras
Terkadang, kita ingin menikmati musik kita dengan puas dan maksimal. Namun, contoh
sikap rela berkorban lainnya ialah merelakan diri untuk tidak terlalu hanyut dalam musik
dengan menyetelnya terlalu keras.
Sikap rela berkorban yang juga termasuk sadar ini diperlukan dalam kehidupan
bermasyarakat, yakni kita mengerti situasi tetangga yang lain dan tidak semena-mena hanya
karena kita punya fasilitas tertentu.
Ini adalah salah satu contoh sikap rela berkorban demi membantu kepentingan bersama.
4
bagi seorang pelajar. Kita sebagai seorang siswa, mesti rela mengorbankan waktu bermain
yang terlalu banyak dengan teman, demi belajar. Jadi, tak perlu merasa terlalu bersalah jika
kita sesekali menolak ajakan bermain dari teman jika itu terlalu sering.
Namun, ada perbedaan antara contoh-contoh ini dan pengorbanan diri yang kronis. Banyak
perilaku ketika orang mengorbankan diri sendiri tidak bermasalah. Ada situasi di mana
mereka dapat dianggap normal dan bahkan biasa.
Seseorang yang memiliki skema “pengorbanan diri” tidak membutuhkan alasan untuk
mengorbankan kebutuhannya untuk memprioritaskan kebutuhan orang lain. Mereka
melakukannya karena mereka meremehkan diri mereka sendiri, dan itu adalah situasi
patologis. Orang seperti itu sangat percaya bahwa mereka tidak layak menjadi prioritas dan
berhenti memperhatikan diri mereka sendiri.
5
Akibatnya, mereka tidak pernah memuaskan kebutuhan mereka sendiri dan menyangkal hal-
hal yang dapat membuat mereka bahagia dan terpenuhi. Orang-orang seperti itu mungkin
gagal untuk berpikir secara rasional, dapat kehilangan nilai-nilai mereka, dan biasanya
memiliki harga diri yang rendah.
Mengutip Social Connect, Arifin (2015) menyebut bahwa altruisme ialah suatu kondisi saat
kita memperhatikan kesejahteraan orang lain tanpa melihat diri sendiri. Kondisi ini murni
dialami tanpa mengharapkan keuntungan atau ganjaran. Orang awam seperti kita banyak
menyebutnya sebagai kebalikan dari sikap egois yang hanya peduli pada diri sendiri.
Rasa bahagia akan dialami oleh suatu individu karena sikap menolong yang memberi
perasaan mampu bagi kita untuk menempatkan diri pada keadaan orang lain.
Meski altruisme bisa muncul sebagai pikiran sesaat, ini bisa tumbuh menjadi nilai atau cara
hidup seseorang jika sudah terlalu sering dilakukan. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi
sikap altruisme, yakni suasana hati, empati, rasa welas asih, faktor situasional, lingkungan
sosial, sampai motivasi.
Menurut McCullough, Emmons & Tsang (2004), cenderung mudah untuk berempati, merasa
bersyukur, serta puas dan bermakna bagi orang yang punya kepedulian tinggi. Baik untuk
dirinya sendiri ataupun orang lain.
Penelitian telah mengungkapkan bahwa pasangan lebih mungkin untuk bertahan dalam
hubungan mereka jika kedua pasangan bersedia berkorban untuk satu sama lain. Pengorbanan
dalam suatu hubungan untuk seseorang yang kita cintai dapat menunjukkan kepada mereka
6
bahwa kita benar-benar peduli dan bahkan dapat membuat kita merasa nyaman dengan diri
sendiri.
Namun, kapan itu menjadi terlalu berlebihan? Bagaimana bisa tahu jika kita mengorbankan
diri terlalu banyak? Jika menjawab “ya” untuk sebagian besar pertanyaan berikut, Grameds
mungkin memiliki kecenderungan untuk mengorbankan diri sendiri:
Apakah kamu merasa egois atau bersalah ketika memprioritaskan kebutuhan dan
keinginan sendiri di atas orang lain?
Apakah kamu mengklaim bertanggung jawab atas perilaku orang lain?
Apakah kamu merasakan kekosongan emosional yang besar?
Apakah kamu kekurangan waktu, energi, dan sumber daya untuk mengurus diri sendiri
karena menghabiskannya untuk orang lain?
Apakah kamu percaya pengorbanan diri lebih merupakan kewajiban dan bukan tindakan
sukarela?
Apakah orang-orang di sekitar kamu tampaknya berhak atas kecenderungan
pengorbanan dirimu?
Apakah kamu mengatakan “ya” untuk semuanya bahkan ketika jawaban yang tepat
adalah “tidak”?
Apakah sebagian besar hubunganmu melibatkan kamu sebagai pemberi lebih dari yang
kamu terima?
7
2. Membuat Kita Merasa Lebih baik
Perilaku mengorbankan diri tampaknya sering dikaitkan dengan kecemasan yang dapat
dikaitkan dengan rasa takut dianggap egois. Orang-orang seperti itu khawatir untuk
mengutamakan kebutuhan mereka atau takut bahwa mereka mungkin ditolak ketika mereka
tidak melayani orang lain.Seringkali, orang yang rela berkorban hanya perlu merasa bahwa
usaha mereka dihargai.Membantu orang lain bahkan ketika kita mengorbankan diri sendiri
membuat kita merasa lebih baik. Grameds merasa telah memenuhi atau menambah kehidupan
mereka. Yang terpenting, kita merasa seperti “orang baik” dan ketika berfokus pada
kebutuhan diri sendiri, kita sering merasa egois dan bersalah.
2.6 Cara Merawat Diri Sendiri dan orang Lain dengan Tepat
8
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat diambil adalah kita sebagai warga Negara harus dan wajib
memiliki sikap rela berkorban terhadap Negara dan memiliki sikap nasionalisme
demi kepentingan bangsa dan Negara untuk menggapai cita-cita Negara. Dan kita
juga pelru menerapkan di lingkungan sekolah,rumah,dll.
9
DAFTAR PUSTAKA
https://www.gramedia.com/literasi/sikap-rela-berkorban/
10