Anda di halaman 1dari 2

BAB 3 BERKORBAN MEMBERI HIDUP

A. Kompetensi Dasar
Memahami bahwa berkorban itu memberi hidup dan mendorong orang
lain melakukan hal yang sama.

B.     Indikator Pencapaian Hasil Belajar


Pada akhir pembelajaran peserta didik-siswi dapat:
1.       Menjelaskan makna pengorbanan.
2.       Menjelaskan pengorbanan memberi hidup.
3.       Menjelaskan kedekatan dengan tokoh yang bersedia berkorban men-
dorong orang untuk melakukan hal yang sama.
4.       Menjelaskan bahwa Tuhan menghendaki manusia berkorban demi
kesejahteraan sesama.
5.       Merancang dan melaksanakan kegiatan pengumpulan buku dan majalah
untuk diberikan ke perpustakaan sekolah atau kelurahan sebagai
perwujudan sikap berkorban.
6.       Membuat laporan atas kegiatan.

C.    Landasan Pemikiran
Meluangkan waktu untuk kerja bakti, pertemuan RT/RW, menengok
tetangga yang sakit, menyapa lebih dahulu orang yang membenci, dan
sebagainya, rasanya sudah mulai luntur dalam kehidupan bermasyarakat. Yang
lebih dominan adalah sikap dan semangat egoistis dan individualistis ini tidak
hanya terjadi di kota besar tetapi sudah merambah di lingkungan pedesaan.
Segala bentuk relasi antarmanusia mulai diukur dengan uang, sehingga jangan
berharap mendapat pertolongan yang gratis sifatnya, jangan bermimpi ada orang
lain mau berkorban.
Berkorban untuk hal-hal sepele saja sulit, apalagi mengorbankan jiwanya
untuk orang lain. Mengapa orang sulit berkorban untuk orang lain? Karena orang
mempunyai dan meyakini nilai-nilai hidupnya yang mengarah pada
kesejahteraan dan kepentingan pribadi atau individual. Nilai-nilai pribadi atau
individual ini tampak pada orang yang mementingkan materi, kekuasaan, ilmu
pengetahuan, kepentingan dan kepuasan diri sendiri. Berkorban itu sulit karena
orang harus menentang, mengingkari, dan bahkan melepaskan nilai-nilai yang
dianutnya. Sebaliknya, ada yang berpendapat bahwa pengorbanan memang
diperlukan, karena orang itu mementingkan nilai-nilai kebersamaan atau sosial.
Orang seperti ini merasa senang dan bahagia kalau sesamanya senang dan
bahagia, bahkan kalau perlu orang ini mengorbankan diri demi, kebahagiaan
orang lain. Yang menjadi masalah adalah sejauh mana dan dalam kondisi apa
pengorbanan perlu dilakukan?
Sikap berkorban yang dilakukan ini tidak jarang dipengaruhi oleh orang
lain, khususnya orang yang dekat dengan kita. Orang dapat berkorban karena
melihat semangat pengorbanan orang lain, karya yang nyata bagi orang lain,
kepekaan menangkap penderitaan orang lain, dan cara hidup orang lain.
Dampak yang dapat dirasakan atas keberadaan orang ini adalah menjadi daya
dorong dan inspirasi untuk berkorban bagi orang lain!
Ada dua macam pengorbanan yang dapat dilakukan orang. Pertama,
pengorbanan yang bernilai horizontal, yaitu perbuatan yang dilakukan untuk
keselamatan, kebahagiaan, dan kesejahteraan orang lain, tanpa pandang bulu,
baik suku, agama, ras, golongan dan sebagainya. Misalnya pengorbanan orang
tua untuk membesarkan anaknya, pengorbanan pahlawan bangsa demi
kemerdekaan negaranya, pengorbanan peserta didik-siswi untuk mengerjakan
tugas pada jam kosong, melaksanakan piket. Kedua, pengorbanan yang bernilai
vertikal,  yaitu perbuatan untuk mengembangkan cinta ilahi, cinta Tuhan, dalam
hidupnya sebagai orang beriman. Kedua nilai pengorbanan ini saling terkait.
Orang dapat berkorban bagi sesama kalau orang mencintai Tuhan, sebaliknya
orang berkorban demi Tuhan kalau orang mencintai sesamanya. Tampaklah
bahwa pengorbanan selalu didasarkan pada cinta, sebagai anugerah Tuhan.
Dengan demikian, hidup orang beriman tidak hanya berhenti pada kegiatan ritual
keagamaannya, tetapi mengimplementasikan hubungan yang akrab dengan
Tuhan itu kepada sesama, khususnya yang menderita.
Praktek pengorbanan yang ada di masyarakat diharapkan berpengaruh
pada diri peserta didik-siswi. Barangkali selama ini, dalam kehidupannya sehari-
hari, mereka kurang bertanggung jawab terhadap tugas, tidak mau melakukan
tugas apalagi mengambil alih tugas temannya karena takut dicap sok suci dan
cari muka. Mereka melakukan tugas hanya sebatas kalau ada guru, disuruh
guru, dan ada penilaian.

Anda mungkin juga menyukai